PKK 1. Resume
PKK 1. Resume
BAB 1
Harga pokok dapat dirumuskan sebagai biaya yang tidak dapat dihindarkan terhisap dalam proses
produksi yang dapat diperhitungkan sebelumnya dan yang secara kuantitatif dapat dihitung.
Harga pokok penjualan merupakan jumlah produk yang dijual dikalikan harga jual per unit. Laba = Selisih
Penjualan dengan harga pokok penjualan.
Perhitungan:
Biaya Bahan Baku 5 x Rp 8000,00 = Rp 40.000.00
Biaya tenaga Kerja 6 x Rp 5000,00 = Rp30.000.00
Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 = Rp 20.000,00
Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 + Rp 30.000,00 + Rp 20.000,00
= Rp. 90.000,00
Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp 15.000.00
Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 20.000.00 maka :
Penjualan = 6x Rp 20.000.00 = Rp 120.000,00
Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = Rp 90.000,00
Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan = Rp 120.000.00 – Rp 90.000,00= Rp 30.000,00
Dari contoh tersebut diatas dapat diketahui bahwa harga pokok dapat digunakan untuk pedoman
menetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya laba yakni :
( Rp 30.000,00 : Rp 120.000,00) x 100% = 25 % Dengan keuntungan sebesar 25%
tersebut maka dapat diketahui tujuan perusahaan tercapai atau tidak . Juga efisien atau tidak. Bila
mengingat besar bunga Bank untuk waktu sekarang tidak ada 25% maka dapat disebut bahwa efisien
juga tercapai.
4. Penggolongan Biaya
o Biaya Variabel
o Biaya Semi Variabel
o Biaya Semifixed
o Biaya Tetap
5. Pengertian Biaya Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi adalah merupkan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu : bahan baku,
upah langsung, dan overhead pabrik.3
Full Closing
Adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur
biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari : biaya bahan baku
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang bersifat variabel
maupun tetap.
Adalah metode penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya produksi
yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Manfaat HPP
Sebagai patokan menentukan harga
Keterangan rumus :
- BEP : Break Event Point
- FC : Fixed Cost
- VC : Variabel Cost
-P : Price per unit
- S : Sales volume
Variable Cost
Biaya bahan : Rp. 70.000.000,
Biaya tenaga kerja : Rp. 85.000.000,
Overhead pabrik : Rp. 20.000.000,
Biaya distribusi : Rp. 45.000.000,
Biaya administrasi : Rp. 30.000.000,
Total VC : Rp.250.000.000,
Contoh BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima
agar terjadi BEP :
Total Fixed Cost x Harga jual
unit Harga jual per unit (HPP) - variable cost
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang
harus diterima agar terjadi BEP adalah
Rp.500.000 x Rp.20.000 = Rp.1.000.000
20.000 – 10.000