e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
78
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
79
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
ataupun sisa-sisa tanaman yang telah mati. Genus Oryza memiliki banyak
Sumber bahan organik lainnya adalah spesies liar, terdapat 2 spesies yang
hewan ternak, unggas, dan lain mampu dibudidayakan, yaitu Oryza sativa,
sebagainya. Limbah atau kotoran hewan yang ditanam di seluruh areal tanam di
merupakan bahan organik yang seluruh dunia, dan Oryza glaberrima yang
bermanfaat bagi tanah pertanian. Bahan distribusinya terkonsentrasi di Afrika Barat
tersebut diproses dengan cara yang rumit Tropis. Spesies lainnya dari genus ini adalah
oleh mikroorganisme lokal dalam tanah Oryza stapffi, Oryza fatua, Oryza minuta,
dan dirombak menjadi bahan organik Oryza rufipogon, Oryza breviligulata, dan
yang diperlukan kehidupan tanaman Oryza officinalis (Grist 1965). Oryza sativa
(Yuliarti 2009). disebut juga white grain rice, sedangkan
Mikroorganisme lokal dapat berupa Oryza glaberrima disebut red grain rice
larutan. Larutan Mikroorganisme Lokal (FAO 1966). Padi (Oryza sativa) merupakan
(MOL) adalah larutan hasil fermentasi yang tanaman yang berasal dari divisi
berbahan dasar dari berbagai Spermatophyta, sub divisi Angiospermae,
sumberdaya yang tersedia. Larutan MOL kelas Monocotyledonae, ordo Poales, famili
mengandung unsur hara makro dan mikro, Graminae, genus Oryza.
selain itu juga mengandung bakteri yang
berpotensi sebagai perombak bahan METODE
organik perangsang pertumbuhan dan Kegiatan ini dilaksanakan pada Juni-
sebagai agens pengendali hama dan Agustus 2019 pada kelompok tani Tunas
penyakit tanaman, sehingga MOL dapat Jaya dan Maramba, Desa Tanau,
digunakan baik sebagai dekomposer, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa
pupuk hayati, dan sebagai pestisida Tenggara Timur. Petani yang terlibat dalam
organik terutama sebagai fungisida. program PKM ini berjumlah dua puluh
Bahanbahan pembuatan MOL lainnya, orang. Mata pencaharian utama kedua
yaitu : buah-buahan busuk (pisang, kelompok tani adalah petani padi dan
pepaya, mangga, dan lain-lain), rebung peternak sapi. Kegiatan PKM diawali
bambu, pucuk tanaman merambat, tulang dengan survei di lapangan dan sasaran
ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai masyarakat yang akan diikutsertakan
urine manusia, darah hewan, bangkai dalam kegiatan PKM.
hewan, air cucian beras, dan sisa makanan Survei lapangan dan sasaran
(Syaifudin et al. 2008). Keunggulan dilakukan pada tahap awal, sebelum
penggunaan MOL yang paling utama melakukan kegiatan utama. Adapun yang
adalah murah bahkan tanpa biaya. menjadi target sasaran dalam kegiatan
MOL salah satu dekomposer yang PKM adalah kelompok tani yang
sedang nberkembang pesat pada sistem produktivitas padinya masih jauh dari
pertanian organik saat ini. Penggunaan produktivitas optimum dan mengalami
pupuk cair dengan memanfaatkan jenis kegagalan dalam melakukan budidaya
MOL menjadi alternatif penunjang padi sehingga dipilih lokasi di Desa Tanau
kebutuhan unsur hara dalam tanah. dan target sasaran adalah kelompok tani
Larutan MOL mengandung unsur hara Tunas Jaya dan Maramba. Sebelum
makro, mikro, dan mengandung dilakukan pembukaan kegiatan PKM maka
mikroorganisme yang berpotensi sebagai dilakukan diskusi bersama masyarakat
perombak bahan organik, perangsang Tanau dengan menjelaskan tujuan dan
pertumbuhan, dan agen pengendali hama manfaat yang diperoleh dalam kegiatan
dan penyakit tanaman sehingga baik PKM.
digunakan sebagai dekomposer, pupuk
hayati, dan pestisida organik. MOL sangat Penentuan lahan sebagai media
diperlukan dalam sistem pertanian organik pembelajaran petani di lapangan
untuk menciptakan produk pertanian yang Penentuan lahan dilakukan secara bebas
berkualitas dan sehat serta menciptakan oleh petani. Lahan yang dipilih memenuhi
pertanian berkelanjutan (Handayani et al. persyaratan seperti 1) tanah pada lahan
2012) tersebut telah diolah; 2) pada lahan telah
ditanami padi yang berumur 14 hari
Botani tanaman padi setelah tanam. Varietas padi yang
digunakan petani adalah varietas
80
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
81
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
82
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
PEMBAHASAN
Gambar 3. Aplikasi Pupuk MOL buah-buahan Kegiatan PKM diawali dengan
pada tanaman padi yang kegiatan pembukaan kegiatan workshop
berumur 14 hst setelah yang dilakukan di Kantor Balai Desa Tanau,
pembibitan (a-c) Kabupaten Sumba Timur. Kegiatan
workshop dihadiri oleh 15 orang petani
yang berasal dari 2 kelompok Tani yaitu
Kelompok Tani Tunas Jaya dan Maramba.
Sebagian petani terlihat sangat aktif
bertanya baik selama workshop maupun di
lapangan. Pertanyaan petani banyak
bersumber dari cara pembuatannya, dan
bahan pengganti pembuat pupuk bila
tidak tersedia di desa tersebut. Sebagai
solusi menyikapi hal ini tim PKM
memberikan buku saku petani yang
berisikan informasi tentang langkah-
langkah pembuatan pupuk organik cair
MOL buah-buahan. Tujuannya agar petani
dapat membuat pupuk secara mandiri
dalam aktivitas budidaya padi sehingga
menunjang ekonomi petani.
Setelah kegiatan workshop
dilakukan maka diberikan kegiatan
pendampingan di lapangan. Dalam
kegiatan pendampingan ini, beberapa
83
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
petani saja yang hadir (sekitar 7 orang). dan sitokinin yang ada dalam kandungan
Adapun yang menjadi alasannya adalah MOL yang meransang dan mengatur
adanya kesibukan masing-masing petani. pertumbuhan dan perkembangan
Petani yang hadir dalam kegiatan tanaman. Mikroba berperan sebagai
pendampingan ini terlihat sangat antusias dekomposer untuk mempercepat
dalam membuat pupuk organik cair MOL lapuknya bahan organik serta menjadi
buah-buahan. Beberapa petani banyak antagonis terhadap patogen (Redaksi
menanyakan terkait ciri-ciri pupuk organik Trubus, 2013).
MOL buah-buahan yang siap diapllikasikan
ke tanaman padi. Pertanyaan lainnya PENUTUP
adalah terkait perhitungan dosis pupuk Kegiatan workshop yang dilakukan
organik cair MOL di lapangan. dalam pelaksanaan PKM ini berlangsung
Kegiatan selanjutnya adalah dengan baik. Peserta workshop mengikuti
kegiatan monitoring di lapangan. Pada kegiatan dengan baik sejak awal hingga
kegiatan ini petani dibekali pengetahuan akhir workshop. Kegiatan tersebut bersifat
dalam melakukan kegiatan monitoring di memberikan pengetahuan kepada petani
lapangan. Kegiatan monitoring yang tentang pupuk organik cair MOL buah-
dilakukan seperti pengukuran tinggi buahan. Selain itu, petani juga dapat
tanaman, perhitungan jumlah mengetahui cara pembuatan pupuk
anakan/rumpun, dan perhitungan jumlah organik organik cair MOL, mengetahui
bobot 1000 biji. Hasil monitoring cara pengaplikasiannya pada tanaman
menunjukkan bahwa tanaman padi yang padi Namun, dalam pelaksanan
diaplikasikan pupuk organik cair MOL pendampingan di lapangan, dari semua
buah-buahan pada dosis 400 cc/14 L air peserta PKM tidak semua peserta
atau setara dengan 4.8 L/ha dengan berkesempatan untuk hadir karena
frekuensi 4 hari sekali memberikan hasil beberapa alasan. Hasil monitoring di
pada peningkatan tinggi tanaman, jumlah lapangan menunjukkan bahwa aplikasi
anakan/rumpun, dan bobot 1000 biji. Hal ini pupuk organik cair MOL buah-buahan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada dosis 400 cc/14 L air mengakibatkan
oleh Gustami et al. (2018) yang peningkatan tinggi tanaman, jumlah
melaporkan bahwa pemberian pupuk MOL anakan per rumpun, dan bobot 1000 biji
pada konsentrasi 10% dapat meningkatkan bila dibandingkan dengan kontrol.
pertumbuhan tanaman bayam merah
sebanyak 50% dibandingkan kontrol. DAFTAR PUSTAKA
Peningkatan pertumbuhan dan Arum, A,Suhastyo, Fanny, T. R. (2019).
perkembangan tanaman setelah diaplikasi Respon Pertumbuhan dan Hasil
pupuk MOL buah-buah dalam kegiatan Sawi Pagoda (Brasssica narinosa)
PKM ini diduga karena karena jumlah terhadap pemberian MOL daun
keseimbangan hara esensial pada pupuk kelor. Agrotech Research Journal.
MOL buah-buahan adalah sesuai untuk 3(1):56-60.
mendorong pertumbuhan tanaman padi. BPS.
Unsur hara esensial bersifat sangat (2018). https://sumbatimurkab.bps.g
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman o.id/ diakses pada 16 Mei 2020.
karena pada umumnya unsur hara ini BPS.
berasal dari dalam tanah. (2016). https://sumbatimurkab.bps.g
Lakitan (2010) menyatakah bahwa o.id/ diakses pada 10 Maret 2020.
tumbuhan tidak akan bisa melengkapi Direktorat Pengelolaan Lahan. (2007).
daur hidupnya sampai menghasilkan biji Pedoman Teknis Pengembangan
yang dapat tumbuh bila unsur hara Usahatani Padi Sawah Metode
esensial tersebut belum terpenuhi. Selain itu System of Rice Intencification (SRI).
menurut Gustami (2018) menyatakan Jakarta: Direktorat Jenderal
bahwa pada pupuk MOL terdapat tujuh Pengelolaan Lahan dan Air
jenis mikroorganisme berguna bagi Departemen Pertanian.
tanaman yaitu Azospirilius, Azetobacter, FAO. (1966). Rice Grain of Life. Food and
Bacilius, Aeromonas, Aspergilus, mikroba Agriculture Organization of The
pelarut fosfat dan mikroba selulotik serta United Nations. Roma. 93p.
adanya zat pengatur tumbuh gliberalin
84
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Agustus 2020
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 78-85
85