Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mohammad Nur Shobah

NPP : 30.0697

Kelas : H6

Absen : 12

Matkul : Analisis Sosial

Teori Elit dan Kekuasaan C.Wright Mills

Mills berpendapat bahwa elit adalah individu-individu yang menduduki posisi komando pada puncak
pranata-pranata utama yang ada di masyarakat. Karena kedudukan institusional mereka yang utama,
maka elit dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat seluruh anggota masyarakat. Mereka
menduduki posisi komando pada institusi-insitutsi ekonomi, militer, dan politik. Mills berupaya
menganalisis struktur kekuasaan yang terdapat di Amerika dengan mengaitkannya pada ketiga institusi
tersebut. Individuindividu yang berada pada posisi puncak ketiga institusi tersebut pada gilirannya
membentuk elit kekuasaan terintegrasi dan terpadu, yang keputusan-keputusannya menentukan
struktur dasar dan arah masyarakat Amerika. Keputusan-keputusan elit tersebut membentuk kehidupan
semua orang yang berada dalam jenjang kekuasaan yang lebih rendah tingkatannya. Keputusan dan
kegiatan dari individuindividu yang termasuk dalam kelompok elit tadi mencerminkan kepentingan
mereka sendiri dalam upaya mempertahankan dominasi mereka daripada menunjukkan suatu upaya
yang murni untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Mills secara ringkas dapat disimpulkan
telah menyatakan bahwa masyarakat Amerika tidak demokratis. Hal ini terjadi karena Amerika dikuasai
oleh sekelompok kecil individu-individu yang memonopoli kekuasaan.

Mills melanjutkan pembahasannya dengan menjelaskan bahwa individu-individu yang termasuk dalam
kelompok elit merupakan golongan yang relatif sangat terpadu, homogen, dan erat berhubungan satu
dengan lainnya. Mereka yang menduduki posisi puncak dalam bidang ekonomi, militer, dan politik
berasal dari latar belakang sosial dan pandangan hidup yang relatif serupa. Pandangan hidup mereka
banyak menunjukkan persamaan karena kebanyakan di antara mereka mempunyai latar belakang
pendidikan dan agama yang sama serta sering bertemu dalam perkumpulan-perkumpulan yang
diselenggarakan oleh berbagai kelompok sosial yang sama.

Berdasarkan pada uraian tersebut, dapat dipahami bahwa elit merupakan individu-individu yang
menduduki posisi puncak pada institusi-institusi utama yang ada di masyarakat. Elit mempunyai
kemampuan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan yang berlaku dan mengikat semua anggota
masyarakat lainnya karena kedudukan institusional yang dimiliki. Kekuasaan elit untuk membuat dan
melaksanakan keputusan-keputusan tersebut bersumber pada institusiinstitusi dimana mereka berada
pada posisi puncak. Melalui institusiinstitusi tersebut, mereka yang tergabung dalam kelompok elit
dapat melaksanakan dan sekaligus memaksakan keputusan-keputusannya untuk ditaati oleh anggota-
anggota masyarakat lainnya.
Contoh kasus di Indonesia

“Runtuhnya Politik Oligarki dalam Pemilihan Kepala Desa: Kekalahan Incumbent pada Pilkades Tanjung
Kabupaten Kediri”. Artikel ini membahas tentang fenomena kegagalan oligarki, yang memiliki kekuatan
ekonomi dan menguasai intitusi formal, dalam memenangkan pemilihan kepala desa di Desa Tanjung,
Kabupaten Kediri. Menurut artikel ini, terdapat sumber kekuasaan lain yang berperan dalam kontestasi
pemilihan kepala desa di daerah tersebut, yaitu sumber kekuasaan Jawa yang bersifat spiritual. Hal ini
berbeda dengan pertarungan politik di tingkat yang lebih tinggi (kabupaten, kota, provinsi, dan nasional)
di mana peranan sumber kekuasaan material kerap kali menjadi faktor yang signifikan dalam
memperoleh keuntungan elektoral.

Anda mungkin juga menyukai