MSDM Bab 5. Seleksi Pekerja
MSDM Bab 5. Seleksi Pekerja
Manajemen
Sumber Daya
Manusia
DIKTAT PERKULIAHAN
BAMBANG SUTEJO
Bab 5
Seleksi Pekerja
Pengertian
Mencocokkan pekerja dengan pekerjaan secara sekilas terasa seperti urusan
sederhana. Dari berbagai hasil penelitian telah diperoleh cara yang untuk
memprediksikan efektivitas kerja seorang pekerja. Akan tetapi masih ada
beberapa perbedaan cara dari masing-masing organisasi dalam melakukan
seleksi pekerja. Dari pengalaman di lapangan akan diketahui metode-metode
seleksi yang mana yang dirasa cocok bagi organisasi tersebut. Seleksi pekerja
adalah kunci dari efektivitas sebuah organisasi. Perusahaan-perusahaan yang
sukses cenderung menggunakan metode seleksi pekerja yang secara akurat
dapat mengetahui bagaimana performa dari pekerja atau calon pekerja
tersebut di masa yang akan datang.
Beberapa persyaratan atau kelengkapan yang biasanya terkait dengan proses
aplikasi suatu pekerjaan, pemeriksaan referensi kerja dan latar belakang
pendidikan, beberapa formulir tes, dan beberapa formulir hasil wawancara
yang telah dilakukan secara kronologis dari tiap tahap-tahap seleksi, biasanya
merupakan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi dari sebuah
keputusan penerimaan pekerja. Sementara itu faktor internal yang sering
mempengaruhi keputusan antara lain yaitu adanya promosi yang biasanya
dilakukan secara tidak resmi. Proses-proses aplikasi tersebut baik pada tahap
awal, tahap pembuatan keputusan mengenai si calon pekerja yang juga
dipengaruhi oleh faktor “promosi”, transfer pekerja, bahkan pembajakan
pekerja sebenarnya merupakan bagian dari upaya perusahaan melakukan
pengembangan usahanya.
Dari uraian di atas dapat ditarik pengertian bahwa: seleksi (pekerja) adalah
sebuah proses yang menggabungkan dan membuat perkiraan berdasarkan
informasi mengenai calon pekerja dan akhirnya membuat beberapa
keputusan mengenai si calon pekerja tersebut.
Agustus 2020 57
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 58
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
hubungan yang erat satu sama lain, standar terpenting bagi metode seleksinya
adalah tingkat validitas.
Validitas
Validitas adalah suatu tingkat dimana suatu metode seleksi dapat
memperkirakan satu atau lebih dari beberapa kriteria yang disyaratkan.
Walaupun kriteria terpenting yang ingin diketahui oleh perusahaan terutama
mengenai prestasi kerjanya, perusahaan mungkin juga tertarik akan kriteria
lain misalnya seperti seberapa lama seorang pekerja akan tetap bekerja pada
perusahaan, atau bahkan pekerja akan melakukan tindakan negatif misalnya
mencuri, merusak, atau terlibat dalam permasalahan kriminal lain. Salah satu
syarat yang diperlukan dalam menyatakan sebuah tingkat validitas adalah
tingkat reliabilitas dalam pengukuran.
Reliabilitas
Syarat penting yang diperlukan untuk mengetahu tingkat kebenaran suatu
metode yang dipilih yaitu bahwa pertama kali ia harus reliabel. Reabilitas
berhubungan dengan konsistensi dari pengukuran. Besarnya tingkat
reliabilitas dinyatakan dalam skor yang dapat dihasilkan dari tes tertulis,
wawancara kerja, penilaian prestasi, atau cara lain yang mana dapat dipakai
untuk menilai seseorang. Tingkat reliabilitas dapat ditunjukkan dari besarnya
koefisien korelasinya. Angka koefisien korelasi sebesar 0 sampai 1
menunjukkan tingkat reliabilitas tersebut. Secara umum, metode reliabilitas
ini memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,8 atau lebih, tergantung dari
tingkat konsistensinya. Tidak ada metode yang menghasilkan tingkat
reliabilitas yang sempurna, tetapi semuanya bertujuan untuk mengurangi
kesalahan dalam pengukuran seminimal mungkin. Jika seorang appraisal
adalah bagian dari proses seleksi itu sendiri, seperti misalnya seorang petugas
pewawancara, atau seorang petugas evaluasi pekerja, tingkat perbedaan dari
masing-masing appraisal tersebut dapat menggambarkan tingkat reliabilitas
metode itu sendiri.
Beberapa lembaga penggiat SDM berusaha mengembangkan metode-metode
yang reliabel, valid, sah secara hukum, mudah digunakan dan memiliki biaya
kecil yang dapat memprediksikan baik prestasi kerja dan masa jabatan dan
juga keamanannya. Tingkat dari tes tersebut dapat memprediksikan sebuah
kriteria penting yang mengarah pada hasil tes yang cukup valid. Berdasarkan
pengalaman empiris, tingkat validitas berkaitan dengan hubungan statistik
Agustus 2020 59
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
antara penilaian prestasi dengan beberapa variabel dalam model seleksi yang
dipilih. Variabel-variabel tersebut dapat berasal dari beberapa kriteria
pengukuran seperti faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat efektivitas
kerja (misalnya penjualan, tingkat pengawasan, laba usaha). BA&C Consult,
misalnya membuat semacam penelitian yang berhubungan dengan prestasi
kerja serta masa jabatan pada tahap awal sebuah tes penyaringan.
Hubungan statistika tersebut biasa dilaporkan dalam bentuk koefisien
korelasi. Hal tersebut menggambarkan hubungan antara variabel yang
diprediksikan dengan tingkat efektivitas pengukuran (biasa disebut sebagai
kriteria). Korelasi antara minus 1 sampai plus 1 menunjukkan adanya
hubungan yang erat. Semakin tinggi korelasi tersebut maka semakin kuat
tingkat validitasnya. Apabila diasumsikan semuanya berjalan lancar, tingkat
korelasi yang signifikan antara skor yang dihasilkan metode tersebut dengan
beberapa kriteria penting yang diukur, maka dapat diambil suatu argumen
yang mencerminkan hubungan antara sebuah pekerjaan yang dipilih dengan
karakter pekerja.
Semakin tinggi angka korelasinya, maka semakin valid pula metode yang
telah digunakan. Angka korelasi tersebut juga dapat digunakan untuk
menghitung nilai finansial dari metode yang dipakai, dengan menggunakan
rumus utilitas, maka dapat mengkonversikan koefisien korelasi menjadi nilai
finansial dari biaya yang dibutuhkan.
Tingkat validitas dapat diperkirakan dari hasil yang diperoleh dari metode
yang digunakan (berhubungan dengan persyaratan pekerjaan itu sendiri). Tes
pengetahuan dasar seperti misalnya CPA dapat dipergunakan dalam
mengukur validitas untuk pekerjaan kasir dan sejenisnya.
Utilitas
Utilitas terkait dengan nilai guna ekonomis yang diperoleh dengan
menggunakan metode yang dipilih. Rumus dasar yang digunakan untuk
mengetahui nilai guna tersebut yaitu dengan cara mengurangi besarnya total
peningkatan pendapatan dengan biaya yang diperlukan dalam penerapan
metode tersebut. Seperti disebutkan di atas, nilai utilitas terbaik diketahui dari
rendahnya rasio yang berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk
menarik sejumlah calon pekerja yang berkualitas untuk masing-masing posisi
yang disediakan. Metode seleksi dengan validitas tinggi tetapi biayanya
mahal biasanya lebih ideal dilihat dari sisi nilai utilitasnya.
Agustus 2020 60
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 61
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 62
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Formulir WAB dan BIB sering digunakan untuk berbagai jenis dan tipe
pekerjaan. Formulir WAB biasanya dipakai untuk posisi sales dan
administrasi, sedangkan formulir BIB biasanya digunakan dalam industri
asuransi dan militer. Riwayat kecakapan dari seorang calon pekerja dapat
pula diketahui dengan menggunakan pendekatan sepeti pada formulir BIB.
Dalam formulir ini seorang calon pelamar biasanya diminta untuk menulis
kemampuan apa saja yang dimilikinya, yang menggambarkan suatu
penyelesaian masalah yang pernah ditanganinya. Dengan catatan masalah
atau tantangan tersebut relevan dengan permasalahan yang akan dihadapi
oleh globalisasi. Seorang calon pelamar menceritakan kemampuannya untuk
masing-masing komponen pekerjaan. Misalnya, dalam pencarian posisi
seorang kepala sekolah, seorang pelamar diminta menyebutkan proyek-
proyek penggalangan dana yang pernah dilakukan. Manajer SDM harus
dapat mengevaluasi informasi tersebut untuk memprediksi kemampuan dari
calon pelamar dalam kaitannya dengan pekerjaan yang ditawarkan. Catatan
mengenai kemampuan si calon pelamar tadi cukup efektif untuk keperluan
penyelesaian pekerjaan secara profesional dan untuk kepentingan manajerial
perusahaan.
Agustus 2020 63
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Hal ini akan lebih valid dan juga menguntungan baik bagi perusahaan
pemberi referensi dan bagi perusahaan penerima referensi tentunya dia akan
lebih yakin atas kebenaran referensi ini.
Dengan pendekatan ini kedua pihak perusahaan harus mengevaluasi setiap
prestasi yang telah ditunjukkan dan diakui dalam surat tersebut, dan akan
lebih baik apabila perusahaan sebelumnya juga memberi rekomendasi
mengenai orang yang bersangkutan, menyangkut posisi yang akan
dijalaninya. Pendekatan lain yaitu meminta petugas perekrutan juga memberi
rating calon pelamar dalam hal penguasaan pengetahuan pekerjaan,
ketrampilan, dan kecakapannya. Rating ini juga dipertimbangkan dengan
melihat faktor-faktor KAZOCs nya, dalam hubungannya dengan posisi yang
ia lamar. Pendekatan ini dirasa cukup masuk akal, karena prestasi masa lalu
merupakan prediksi terbaik untuk mengetahui prestasi yang akan datang.
Misalnya, jika perusahaan akan mengangkat seorang manajer untuk
dipromosikan, maka sangaat penting kiranya melihat prestasi si manajer
sebelumnya, informasi mengenai ini dapat diperoleh dari rekan kerjanya atau
bahkan rivalnya. Meskipun demikian informasi yang diperoleh tidak akan
bisa mencerminkan kemampuan dasar manajer tersebut seperti halnya
apabila dilakukan tes prestasi maupun tes dasar lain.
Tes Kepribadian
Survey menunjukkan antara 15%-25% digunakan tes kecakapan atau tes
pengetahuan umum dalam sebuah organisasi untuk mengambil keputusan
dalam seleksi pekerja. Banyak perusahaan saat ini juga memakai tes kognitif
atau tes bakat untuk lebih menyaring para pelamar, didukung oleh berbagai
riset banyak pendapat yang mengatakan bahwa tes ini cukup valid untuk
mengetahui kemampuan seseorang dalam berbagai pekerjaan yang umum di
amerika.
Banyak MNC juga melengkapinya dengan menggunakan formulir-formulir
kepribadian juga tes motivasi, sebagian lain juga memperhatikan akan
kemungkinan-kemungkinan adanya pemalsuan dokumen, tindakan kriminal
calon pelamar, dan kemungkinan pertanggungjawaban perusahaan akan
kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh kecerobohan pekerja. Perusahaan
juga dapat bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang nantinya dapat diajak
kerja sama jika ada masalah hukum dengan pekerjanya.
Tes kecakapan kognitif sering dilakukan secara tes tertulis. Tes ini mencoba
mengukur kejiwaan, kemampuan pekerjaan administrasi, mekanik, atau
Agustus 2020 64
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 65
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Personality/Tes Motivasi
Ketika riset mendukung penggunaan tes kemampuan kognitif untuk seleksi
personal, semua profesional HRD menganggap performa sebagai fungsi dari
kemampuan dan motivasi. Skor tes kemampuan sedikit menyatakan atau
tidak mengatakan mengenai motivasi seseorang untuk melakukan kerja. Kita
semua bisa memikirkan contoh-contoh individu yang sangat cerdas yang
tidak berhasil dalam banyak situasi. Kebanyakan kita dapat mengingat teman
kelas yang sangat cerdas tetapi menerima nilai rendah karena motivasi
Agustus 2020 66
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
1. Definisi Kepribadian
Definisi kepribadian secara luas adalah menunjuk pada pola-pola
perilaku individu yang konsisten. Pola konsisten ini meliputi sifat-sifat
psikologi. Banyak peneliti menggambarkan modal lima faktor (FFM)
untuk menggambarkan kepribadian. Lima faktor besar ini adalah sbb: (1)
interversion-extraversion (outgoing, sociable); (2) stabilitas emosional; (3)
agreeableness/ likability (persahabatan, kerja sama); (4) conscientiousness
(kemandirian, kehati-hatian); dan (5) keterbukaan terhadap pengalaman
(imajinatif, hati-hati, pengujian).
Sebagian psikolog lebih memilih perspektif sotuationist yang
mempertahankan bahwa perilaku tidak konsisten - khususnya pada
situasi-situasi dan metode pengukuran. Pendekatan populer sekarang ini
adalah prespektif pakar interaksi, yang mempertahankan bahwa perilaku
merupakan fungsi kepribadian, situasi, dan interaksi antara keduanya
Ketika umumnya ukuran karakteristik personal telah memakai
pendekatan sifat murni, sebagian usaha-usaha lebih baru telah berusaha
meningkatkan prediksi dengan pendekatan antar pakar interaksi. Tes
Agustus 2020 67
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 68
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 69
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 70
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Tes Kejujuran/Integritas
Tes ini secara umum digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan dimana para
pekerja punya akses ke uang, seperti toko eceran, jaringan fast food (siap saji),
dan bank. Tes kejujuran telah menjadi populer sejak polygraph, atau lie detector,
tes dilarang di Amerika tahun 1988 oleh UU Perlindungan Polygraph Pekerja.
Hukum federal ini melarang penggunaan polygraph untuk menyeleksi dan
membatasi penggunaan tes untuk situasi kerja yang lain. Ada beberapa
pembebasan kerja demi hukum, seperti mereka yang melibatkan layanan
keamanan, bisnis yang melibatkan bahan-bahan terkontrol, dan pekerja
pemerintah.
Kebanyakan tes kejujuran memuat soal-soal yang berkenaan dengan sikap
pelamar terhadap pencurian. Soal-soal sampel, secara khusus mencakup
keyakinan tentang jumlah pencurian yang terjadi, menanyakan pengambil tes
pertanyaan-pertanyaan sbb: “berapa persentase orang mengambil lebih dari $
1.00 per minggu dari pengusaha ini?” Tes juga menanyakan tindakan hukum
terhadap pencurian: “Haruskah seseorang dipecat jika tertangkap mencuri
$5.00?” Pengambil tes menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
menggambarkan pikiran mereka mengenai pencurian: “Apakah Anda pernah
memikirkan tentang pengambilan barang perusahaan tanpa secara aktual
tidak mengambil apapun?” Tes kejujuran lain meliputi soal-soal yang telah
ditemukan berkorelasi dengan pencurian: “Anda secara bebas mengakui
kesalahan Anda”; “Anda suka melakukan hal-hal yang mengejutkan orang”;
“Anda telah memiliki banyak ketidakcocokan dengan orang tua Anda“.
Banyak pendirian bank dan eceran menggunakan tes kejujuran untuk
penyaringan pekerja.
Agustus 2020 71
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 72
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Tes Performa
Meskipun memberikan kontribusi berharga bagi seleksi pekerja, tes tertulis
memiliki problem dan keterbatasan. Validitas tes kemampuan kognitif jelas.
Sayangnya, implikasi legal potensial yang diakibatkan dari penggunaannya
bersifat esensial. Seperti kita bahas, validitas ukuran tertulis motivasi dan
kepribadian pekerja hampir tidak mengesankan. Banyak ahli menyatakan
bahwa prediksi performa kerja dapat ditingkatkan melalui tes performa atau
simulasi kerja yang melibatkan sampel-sampel tugas kerja dan/atau perilaku
yang aktual dan disimulasikan.
Tes performa biasanya lebih kompleks daripada testing tertulis sehingga
respon perilaku diperlukan oleh pengambil tes yang sama dengan respon-
respon yang diperlukan pada pekerjaan. Sampel kerja terdiri dari tugas-tugas
yang menunjukkan tipe, kompleksitas, dan level kesulitan aktivitas yang
diperlukan dalam kerja. Para pelamar harus menunjukkan bahwa mereka
memiliki kompetensi atau ketrampilan penting yang diperlukan untuk
pelaksanaan kerja yang sukses. Contoh paling jelas dari sampel kerja adalah
tes memproses kata bagi personalia kantor. Contoh-contoh yang lebih
kompleks berusaha mensimulasi apa yang harus dilakukan manajer pada
suatu pekerjaan.
Tujuan tes performa adalah menilai kemampuan calon untuk melakukan
kerja. Jadi, pelamar untuk posisi kantor mungkin diminta untuk mengambil
tes memproses kata atau menunjukkan kemampuan dalam mensortir dan
mengisi. Latihan ini merupakan sampel kerja sebab memproses kata,
mensortir, mengisi merupakan penunjukan tugas-tugas yang mungkin
pekerja kantor akan disuruh untuk mengerjakannya, dan pelamar diharapkan
memiliki ketrampilan ini pada saat wawancara. Untuk memastikan bahwa
performa dibentuk untuk menyesuaikan aktivitas penting pada pekerjaan,
para professional HR harus mengembangkan tes performa dari tugas-tugas,
perilaku, dan tanggung jawab yang teridentifikasi dalam analisis kerja.
Proses tes performa harus distandarkan sebanyak mungkin dengan instruksi,
bahan testing, kondisi, dan peralatan yang konsisten dan tepat. Semua
kandidat harus memiliki pengalokasian waktu yang sama untuk
menyelesaikan tes, dan harus ada standar spesifik performa untuk
membandingkan usaha-usaha pelamar. Untuk menggambarkan persoalan
Agustus 2020 73
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
pokok ini, skor lulus minimum untuk ujian mengetik mungkin ditetapkan 40
kata per menit dengan dua kesalahan. Standar ini kan berlaku bagi semua
pelamar.
In-Basket
Dalam tes ini, para kandidat diminta membayangkan bahwa mereka
ditempatkan di posisi administratif dan harus mengatasi sejumlah memo dan
barang yang dikumpulkan di keranjang mereka. Para penilai memberi mereka
informasi latar belakang mengenai unit yang sedang mereka atur dan mereka
harus mengatasi material dalam keranjang dalam waktu yang terbatas.
Setelah menulis respon mereka ke memo, para kandidat diwawancarai oleh
penilai terlatih yang meninjau out-basket dan mempertanyakan tindakan-
tindakan yang diambil. In-basket secara khusus dirancang untuk mengukur
komunikasi lisan dan tertulis, perencanaan, memutuskan, inisiatif, dan
ketrampilan organisasi.
Presentasi Lisan
Dalam waktu singkat yang disediakan, para kandidat merencanakan,
mengorganisir, dan menyiapkan presentasi mengenai topik yang sudah
ditetapkan. Para kandidat salesman diminta menyiapkan dan mengirim
presentasi lisan 5 menit dimana mereka menyajikan salah satu anggota staff
hipotetis mereka untuk promosi, dan kemudian mempertahankan anggota
staff dalam diskusi kelompok. Banyak MNC menggunakan latihan ini untuk
mengevaluasi keagresipan, kemampuan menjual, keyakinan diri, ketahanan,
dan kontak antar personal.
Agustus 2020 74
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Wawancara
Sementara penggunaan pengujian kertas dan pensil, dan pengujian-pengujian
prestasi telah meningkat, wawancara terus menjadi alat seleksi yang paling
lazim. Terutama karena alat ini tidak mahal, dan wawancara merupakan
tahapan terakhir dalam seleksi yang digunakan setelah metode-metode lain
telah menurunkan jumlah kandidat. Cara dimana wawancara itu dilakukan
biasanya tidak kondusif terhadap validitas yang tinggi pada metode tersebut.
Sebagaimana suatu tinjauan penelitian berkesimpulan, “Wawancara yang
tidak terstruktur dalam seleksi pekerja biasanya tidak valid. Pewawancara
bekerja sebagai prosesor informasi yang minim; ia mengumpulkan data yang
tidak lengkap dan tidak sistematis dan menilainya menurut stereotipe yang
tidak valid; kemudian mengkombinasikannya ke dalam suatu prediksi yang
sering tidak valid.
Salah satu ketidaksesuaian yang paling menonjol antara penelitian dan
praktek-praktek HRM ialah dalam bidang mewawancarai. Peneliti
memberikan resep yang jelas untuk mewawancarai dengan cara yang benar
dan cara ini jelas aneh dengan cara yang biasanya dilakukan.
Hampir setiap mahasiswa akhirnya ambil bagian dalam wawancara
pekerjaan. Hampir 100% organisasi menggunakan wawancara sebagai satu
dasar untuk menyeleksi pekerja. Bahkan beberapa universitas kini
menggunakan wawancara untuk menyaring para mahasiswanya. Banyak
perusahaan-perusahaan sekarang memberikan program-program training
dan pedoman spesifik bagi pewawancara dan memiliki program ektensif
untuk menyiapkan para pewawancara mereka.
Agustus 2020 75
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 76
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 77
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Diskriminasi Ras
Terdapat bukti-bukti gabungan atas bias-bias ras dalam evaluasi
pewawancara. Hasil-hasil positif dan negatif telah dilaporkan dalam beberapa
Agustus 2020 78
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Diskriminasi usia
Meskipun penelitian menunjukkan bahwa para pelamar yang lebih tua
biasanya menerima evaluasi yang lebih rendah dari pada para pelamar yang
muda, namun efek ini dipengaruhi oleh tipe pekerjaan, karakteristik
pewawancara, dan isi pertanyaan (misal karakteristik versi kualifikasi). Bukti
dalam bias usia tercampur dan menunjukan bahwa, sebagaimana dalam bias
jenis kelamin, bias usia bisa sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan.
Diskriminasi Kecacatan
Beberapa studi telah meneliti bias terhadap para pelamar yang menyandang
cacat. Bukti yang eksis menunjukkan bahwa beberapa pelamar cacar
menerima nilai yang lebih rendah dalam evaluasi, tetapi rating karakteristik
yang tinggi pada faktor-faktor personal seperti motivasi. Sebelum kesimpulan
tentang bias-cacat dapat dibuat, perlu dilakukan penelitian-penelitian yang
menguji sifat kecacatan dan pengaruh faktor-faktor situasi, seperti sifat
pekerjaan.
Secara keseluruhan, bukti penelitian pada bias diskriminasi tidak cukup
untuk menarik suatu kesimpulan yang tegas. Sekalipun demikian, para
pengusaha harus meneliti proses wawancara mereka atas bias-bias
diskriminasi, melatih pewawancara dalam cara-cara untuk mencegah
penyelidikan yang terkena bias, memberikan para pewawancara dengan
spesifikasi-spesifikasi keseluruhan dan spesifikasi pekerjaan tertentu,
menyusun wawancara seputar analisis pekerjaan secara keseluruhan dan
analisis pekerjaan yang mengikuti perkembangan jaman, dan memonitor
aktivitas-aktivitas dan penilaian-penilaian pewawancara individual.
Agustus 2020 79
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 80
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 81
Diktat Perkuliahan MSDM FB UNDA University-Sampit
Agustus 2020 82