Anda di halaman 1dari 24

MODUL 3

PERSEKUTUAN: LIKUIDASI
Capaian Materi Pembelajaran:
Mahasiswa mampu untuk:
1. Memahami konsep dan proses likuidasi persekutuan.
2. Menerapkan konsep likuidasi lumpsum.
3. Menerapkan konsep likuidasi bertahap metode skedul pembayaran aman dan
metode distribusi kas.

A. Konsep dan Proses Likuidasi Persekutuan


Dalam menjalankan setiap usaha normal ditemui resiko-resiko yang berdampak
terhadap kelangsungan usaha tak terkecuali pada persekutuan. Resiko tersebut dapat
menyebabkan suatu persekutuan mengalami hal-hal seperti penguduran diri sekutu
atau disosiasi, pembubaran (dissolution) ataupun likuidasi.

1. Penyebab Pembubaran dan Likuidasi Persekutuan:


 Sekutu meninggal dunia
 Sekutu secara sukarela mengundurkan diri dari persekutuan
 Ketika batas waktu atau tujuan persekutuan telah terpenuhi
 Pelanggaran hukum baik yang dilakukan oleh sekutu maupun persekutuan
 Semua sekutu setuju untuk menghentikan persekutuan

2. Proses Terminasi (pengakhiran) dan Likuidasi


Proses terminasi dan likuidasi mencakup penagihan piutang, penjualan aset
non-kas, pembayaran liabilitas persekutuan sampai dengan distribusi sisa kas
kepada masing – masing sekutu sesuai proporsi kepentingan modal. Apabila
dalam perjanjian awal persekutuan tidak terdapat rasio khusus untuk likuidasi, maka
laba atau rugi yang terjadi saat likuidasi akan dibagikan sesuai dengan rasio normal
pembagian laba atau rugi yang digunakan selama kegiatan operasional persekutuan.
Hasil penagihan piutang dan penjualan aset non-kas digunakan untuk:
 Membayar beban likuidasi seperti biaya hukum, biaya iklan atas pelelangan
aset, biaya akuntansi tambahan.
 Membayar kewajiban kepada pemerintah (misal, kewajiban perpajakan)
 Membayar hutang kepada kreditur dan sekutu yang memberikan pinjaman.
 Mengembalikan modal anggota sekutu yang bersaldo positif (kredit)

B. Likuidasi Lump Sum (Sekaligus)


Metode likuidasi lump sum digunakan apabila proses pengkonversian seluruh
aset non kas dan pemenuhan kewajiban kepada kreditor (likuidasi) dilakukan dalam
waktu relatif singkat (< 1 bulan)
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Likuidasi Lump Sum
a. Kondisi Solvensi Sekutu
Sebelum melakukan proses likuidasi, persekutuan pada umumnya akan
meneriman laporan mengenai kondisi keuangan pribadi dari para sekutunya
untuk menentukan kondisi solvensi sekutu.
Solven Aset pribadi > Liabilitas pribadi
Insolven Aset pribadi < Liabilitas pribadi

b. Defisit Modal Sekutu


Defisit modal sekutu terjadi apabila saldo modal sekutu terlalu rendah untuk
menutupi kerugian.
Defisit modal sekutu pada metode likuidasi lump sum diselesaikan dengan
cara:
 Apabila sekutu secara pribadi dalam kondisi solven, maka sekutu
tersebut wajib menyetorkan tambahan kontribusi berupa kas.
 Apabila sekutu secara pribadi dalam kondisi insolven, maka defisit
modal sekutu tersebut sementara ditanggung (didistribusikan) kepada
sekutu yang secara pribadi masih solven.

Contoh Soal:
Persekutuan Kala, Lina dan Mizan (KLM) telah memutuskan untuk
melakukan likuidasi per tanggal 1 Desember 20X9. Laporan posisi keuangan
per tanggal 1 Desember 20X9 adalah sebagai berikut:

Persekutuan KLM
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Desember 20X9
Aset:
Kas Rp 35.000.000
Piutang Usaha Rp 75.000.000
Persediaan Rp 100.000.000
Aset Tetap (neto) Rp 300.000.000
Total Aset Rp 510.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Liabilitas:
Utang Usaha Rp 270.000.000

Modal:
Modal Kala Rp 120.000.000
Modal Lina Rp 60.000.000
Modal Mizan Rp 60.000.000
Total Modal Rp 230.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 510.000.000
Informasi Tambahan:
1. Aset pribadi (tidak termasuk kepentingan modal persekutuan) dan liabilitas
pribadi dari masing – masing sekutu per tanggal 1 Desember 20X9 adalah
sebagai berikut:

Kala Lina Mizan


Aset Rp 150.000.000 Rp 260.000.000 Rp 325.000.000
Liabilitas (Rp 130.000.000) (Rp 200.000.000) (Rp 350.000.000)
Aset Neto Rp 20.000.000 Rp 60.000.000 (Rp 25.000.000)
Solven Solven Insolven

2. Kala, Lina dan Mizan membagi keuntungan dan kerugian dengan rasio
masing – masing 30:30:40
3. Seluruh aset non kas dijual pada tanggal 10 Desember 20X9 sebesar Rp
260.000.000.
Buatlah Laporan Realisasi dan Likuidasi atas proses
likuidasi diatas. Jawaban:
 Seluruh aset non kas persekutuan terjual seluruhnya secara sekaligus
sebesar Rp 260.000.000 sehingga metode likuidasi yang digunakan
adalah Metode Likuidasi Lump Sum.
 Nilai buku seluruh aset non kas adalah Rp 475.000.000 dan terjual Rp
260.000.000 sehingga terjadi kerugian sebesar Rp 215.000.000.
Kerugian akan didistribusikan kepada sekutu sebesar proporsi pembagian
laba/rugi kepada masing – masing sekutu.
 Sekutu yang secara pribadi berada pada kondisi solven (Kala dan Lina),
apabila timbul defisit modal maka setiap sekutu wajib untuk melakukan
pembayaran kontribusi kas sebesar defisit modal yang terjadi. Namun
untuk sekutu Mizan, apabia timbul defisit maka untuk sementara
ditanggung oleh sekutu lain yang solven.
Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan KLM

PERSEKUTUAN KLM
LAPORAN REALISASI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN
LIKUIDASI LUMPSUM
Liabilitas dan Ekuitas
Kas Aset Non Kas
Liabilitas Kala, 30% Lina, 30% Mizan, 40%
Saldo sebelum likuidasi, 1 Desember 20X9 Rp 35.000.000 Rp 475.000.000 Rp (270.000.000) Rp (120.000.000) Rp (60.000.000) Rp (60.000.000)
Penjualan aset dan distribusi kerugian Rp
215.000.000 Rp 260.000.000 Rp (475.000.000) Rp 64.500.000 Rp 64.500.000 Rp 86.000.000
Rp 295.000.000 Rp - Rp (270.000.000) Rp (55.500.000) Rp 4.500.000 Rp 26.000.000
Distribusi defisit sekutu yang insolven Rp (26.000.000)
30/70 x Rp 26.000.000   Rp 13.000.000
40/70 x Rp 26.000.000   Rp 13.000.000
  Rp (270.000.000) Rp (42.500.000) Rp 17.500.000 Rp -
Kontribusi Lina untuk memulihkan saldo
defisit Rp 17.500.000 Rp (17.500.000)
Rp 312.500.000 Rp - Rp (270.000.000) Rp (42.500.000) Rp - Rp -
Pelunasan Liabilitas ke Kreditur Rp (270.000.000) Rp 270.000.000
Pembayaran lumpsum kepada sekutu Rp 42.500.000 Rp - Rp - Rp (42.500.000) Rp - Rp -
Saldo Pasca Likuidasi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Jurnal untuk mencatat transaksi selama likuidasi di atas adalah:
Pada saat penjualan aset non kas
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Kas 260.000.000
Modal, Kala 64.500.000
Modal, Lina 64.500.000
Modal, Mizan 86.000.000
Piutang Usaha 75.000.000
Persediaan 100.000.000
Aset tetap 300.000.000

Pada saat distribusi defisit Mizan oleh sekutu yang solven


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Modal, Kala 13.000.000
Modal, Lina 13.000.000
Modal, Mizan 26.000.000

Pada saat menerima kontribusi kas dari Lina untuk menutup defisit modal.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
Kas 17.500.000
Modal, Lina 17.500.000

Pada saat melunasi kewajiban kepada kreditur

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Utang Usaha 270.000.000
Kas 270.000.000

Pada saat pembayaran lumpsum kepada sekutu

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Modal, Kala 42.500.000
Kas 42.500.000
C. Likuidasi Bertahap
Metode likuidasi bertahap digunakan apabila proses pengkonversian
seluruh aset non kas dan pemenuhan kewajiban kepada kreditor (likuidasi)
dilakukan secara bertahap dan dalam waktu relatif lama ( > 1 bulan).

Terdapat dua metode perhitungan dalam likuidasi bertahap, yaitu:


a. Skedul Pembayaran Aman Kepada Sekutu
Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah pembayaran kas yang
aman kepada sekutu (asumsi terburuk). Sekutu yang mendapatkan distribusi kas
merupakan sekutu yang memiliki saldo modal kredit dan jumlah pembayaran
kasnya adalah sebesar saldo tersebut.

Perhitungan pembayaran aman sekutu:


 Sisa aset yang belum terjual pada saat penjadwalan distribusi
kas diasumsikan tidak terjual pada periode selanjutnya.
Sehingga dianggap sebagai kerugian yang dialokasikan kepada
sekutu.
 Defisit modal didistribusikan langsung ke sekutu yang masih
memiliki modal bersaldo kredit.
 Sisa saldo kredit menunjukkan distribusi kas yang aman kepada
sekutu.

Contoh Soal:
Persekutuan Petra, Ezra, dan Tika meminta anda untuk membantu urusan
bisnis. Anda mengumpulkan informasi sebagai berikut. Neraca saldo persekutuan
pada tanggal 1 Mei 20X9, pada saat persekutuan memutuskan untuk likuidasi
usaha, adalah sebagai berikut:
Persekutuan PET
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Mei 20X9
Kas Rp 1.000.000
Aset Nonkas Rp 9.000.000
Liabilitas Rp 4.200.000
Modal, Petra Rp 3.400.000
Modal, Ezra Rp 1.000.000
Modal, Tika Rp 1.400.000
Total Rp 10.000.000 Rp 10.000.000

 Para sekutu membagi keuntungan dan kerugian sebagai berikut, Petra


(40%), Ezra (40%) dan Tika (20%)
 Ringkasan transaksi likuidasi adalah sebagai berikut:
Bulan Mei 20X9:
 Penjualan aset non kas dengan nilai buku Rp 5.500.000, terjual Rp
4.500.000 (Rugi Rp 1.000.000)
 Sebesar Rp 4.200.000 dibayar ke kreditor
 Sebesar Rp 1.000.000 uang tunai ditahan untuk cadangan biaya
likuidasi
 Kas tersedia didistribusikan kepada sekutu pada tanggal 31
Mei 20X9 Bulan Juni 20X9:
 Penjualan aset non kas dengan nilai buku Rp 3.000.000, terjual Rp
1.500.000 (Rugi Rp 1.500.000)
 Sebesar Rp 1.000.000 uang tunai ditahan untuk cadangan biaya
likuidasi
 Kas tersedia didistribusikan kepada sekutu pada tanggal 31
Mei 20X9 Bulan Juli 20X9
 Aset tersisa terjual sebesar nilai bukunya Rp 500.000
 Biaya likuidasi yang sebenarnya sebesar Rp 750.000
 Saldo kas yang masih ada didistribusikan kepada sekutu yang
bersaldo modal kredit (positf)
PERSEKUTUAN PET
LAPORAN REALISASI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN
LIKUIDASI BERTAHAP
(METODE PEMBAYARAN AMAN KEPADA SEKUTU
Liabilitas dan Ekuitas
Kas Aset Non Kas
Liabilitas Petra, 40% Ezra, 40% Tika, 20%
Saldo sebelum likuidasi, 1 Mei 20X9 Rp 1.000.000 Rp 9.000.000 Rp (4.200.000) Rp (3.400.000) Rp (1.000.000) Rp (1.400.000)
Bulan Mei 20X9:
Penjualan aset dan distribusi kerugian Rp
1.000.000 Rp 4.500.000 Rp (5.500.000) Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 200.000
Rp 5.500.000 Rp 3.500.000 Rp (4.200.000) Rp (3.000.000) Rp (600.000) Rp (1.200.000)
Pembayaran kepada kreditur Rp (4.200.000) Rp 4.200.000
Rp 1.300.000 Rp 3.500.000 Rp - Rp (3.000.000) Rp (600.000) Rp (1.200.000)
Pembayaran kepada Sekutu 1 (31 Mei) Rp (300.000) Rp 300.000
Rp 1.000.000 Rp 3.5000.000 Rp - Rp (2.700.000) Rp (600.000) Rp (1.200.000)
Bulan Juni 20X9
Penjualan aset dan distribusi kerugian Rp
1.500.000 Rp 1.500.000 Rp (3.000.000) Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 300.000
Rp 2.500.000 Rp 500.000 Rp - Rp (2.100.000) Rp - Rp (900.000)
Pembayaran kepada Sekutu 1 (30 Juni) Rp (1.500.000) Rp 1.100.000 Rp 400.000
Rp 1.000.000 Rp 500.000 Rp - Rp (1.000.000) Rp - Rp (500.000)
Bulan Juli 20X9:
Penjualan aset sebesar nilai buku Rp 500.000 Rp (500.000)
Rp 1.500.000 Rp - Rp - Rp (1.000.000) Rp - Rp (500.000)
Pembayaran biaya likuidasi Rp (750.000) Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 150.000
Rp 750.000 Rp - Rp - Rp (700.000) Rp 300.000 Rp (350.000)
Distribusi Defisit: Petra 40/60 x 300.000 Rp 200.000 Rp (300.000)
Tika 20/60 x 300.000 Rp 100.000
Rp 750.000 Rp - Rp - Rp (500.000) Rp - Rp (250.000)
Pembayaran final untuk sekutu Rp (750.000) Rp 500.000 Rp 250.000
Saldo Pascalikuidasi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
PERSEKUTUAN PET
SKEDUL PEMBAYARAN AMAN KEPADA SEKUTU
SEKUTU
Petra (40%) Ezra (40%) Tika (20%)
Perhitungan distribusi kas 31 Mei 20X9
Saldo Modal 31 Mei 20X9 Rp (3.000.000) Rp (600.000) Rp (1.200.000)
Asumsi kerugian aset belum terjual (3.500.000) Rp 1.400.000 Rp 1.400.000 Rp 700.000
Cadangan Kas untuk beban likuidasi (1.000.000) Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 200.000
Rp (1.200.000) Rp 1.200.000 Rp (300.000)
Distribusi defisit Ezra Rp (1.200.000)
Petra: 40/60 x 1.200.000 Rp 800.000
Tika: 20/60 x 1.200.000 Rp 400.000
Rp (400.000) Rp - Rp 100.000
Distribusi defisit Tika Rp 100.000 Rp (100.000)
Pembayaran yang aman kepada sekutu 31 Mei Rp (300.000) Rp - Rp -

Perhitungan distribusi kas 30 Juni 20X9


Saldo Modal 30 Juni 20X9 Rp (2.100.000) Rp - Rp (900.000)
Asumsi kerugian aset belum terjual (500.000) Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 100.000
Cadangan Kas untuk beban likuidasi (1.000.000) Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 200.000
Rp (1.500.000) Rp 600.000 Rp (600.000)
Distribusi defisit Ezra Rp (600.000)
Petra: 40/60 x 600.000 Rp 400.000
Tika: 20/60 x 600.000 Rp 200.000
Pembayaran yang aman kepada sekutu 30 Juni Rp (1.100.000) Rp - Rp (400.000)
b. Rencana Distribusi Kas
Langkah yang dilakukan adalah:
1. Membuat tabel rencana distribusi kas. Rencana distribusi kas dibuat dengan cara menghitung loss absorption power
(LAP). Sekutu prioritas yang akan mendapatkan distribusi kas terlebih dahulu adalah sekutu yang memiliki daya serap
kerugian (loss absorption power – LAP) terbesar.
2. Mengurangi LAP prioritas 1 dengan sejumlah angka tertentu sehingga jumlahnya menjadi sama dengan LAP prioritas 2.
Membayarkan kas kepada sekutu prioritas 2, yang modalnya bersaldo kredit.
3. Mengurangi LAP prioritas 2 dengan sejumlah angka tertentu sehingga jumlahnya menjadi sama dengan LAP prioritas 3.
Membayarkan kas kepada sekutu prioritas 3, yang modalnya bersaldo kredit.

Saldo Modal Sekutu


LAP =
Proporsi Kerugian Sekutu
Contoh soal : (Lihat contoh soal skedul pembayaran aman kepada sekutu)

RENCANA DISTRIBUSI KAS


DAYA SERAP KERUGIAN SALDO MODAL
Petra (40%) Ezra (40%) Tika (20%) Petra (40%) Ezra (40%) Tika (20%)
Perhitungan distribusi kas 31 Mei 20X9
Saldo Modal 1 Mei 20X9 sebelum likuidasi Rp (3.400.000) Rp (1.000.000) Rp (1.400.000)
Daya Serap Kerugian Rp (8.500.000) Rp (2.500.000) Rp (7.000.000)
Penurunan LAP tertinggi ke LAP selanjutnya Rp 1.500.000
Ditribusi Kas untuk Petra = (40% x 1.500.000) Rp 6000.000
Rp (7.000.000) Rp (2.500.000) Rp (7.000.000) Rp (2.800.000) Rp (1.000.000) Rp (1.400.000)
Penurunan LAP tertinggi ke LAP selanjutnya
Distribusi Kas ke Petra (40% x 4.500.000) Rp 4.500.000 Rp 1.800.000
Distribusi Kas ke Tika (20% x 4.500.000) Rp 4.500.000 Rp 900.000
Rp (2.500.000) Rp (2.500.000) Rp (2.500.000) Rp (1.000.000) Rp (1.000.000) Rp (500.000)
PERSEKTUAN PET
LAPORAN REALISASI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN
LIKUIDASI BERTAHAP (METODE RENCANA DITRIBUSI KAS)
  Liabilitas dan Ekuitas
Kas Aset Non Kas
  Liabilitas Petra, 40% Ezra, 40% Tika, 20%
Saldo sebelum likuidasi, 1 Mei
Rp 1.000.000 Rp 9.000.000 Rp (4.200.000) Rp (3.400.000) Rp (1.000.000) Rp (1.400.000)
20X9
Bulan Mei 20X9:            
Penjualan aset dan distribusi
kerugian Rp 1.000.000 Rp 4.500.000 Rp (5.500.000)   Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 200.000

  Rp 5.500.000 Rp 3.500.000 Rp (4.200.000) Rp (3.000.000) Rp (600.000) Rp (1.200.000)


Pembayaran kepada kreditur Rp (4.200.000)   Rp 4.200.000      
  Rp 1.300.000 Rp 3.500.000 Rp - Rp (3.000.000) Rp (600.000) Rp (1.200.000)
Pembayaran kepada Sekutu 1
(31 Mei) - Prioritas pembayaran
Rp (300.000)     Rp 300.000    
Petra sebesar 300.000 dari
600.000
  Rp 1.000.000 Rp 3.500.000 Rp - Rp (2.700.000) Rp (600.000) Rp (1.200.000)
Bulan Juni 20X9            
Penjualan aset dan distribusi
     
     
kerugian Rp
1.500.000 Rp 1.500.000 Rp (3.000.000) Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 300.000
  Rp 2.500.000 Rp 500.000 Rp - Rp(2.100.000) Rp - Rp (900.000)
Pembayaran kepada Sekutu 1 (30
Juni) - Prioritas sisa pembayaran Rp (300.000)     Rp 300.000    
Petra sebesar 300.000
Petra: 40/60 x Rp 1.200.000 Rp (1.200.000)     Rp 800.000    
Tika: 20/60 x Rp 1.200.000           Rp 400.000
  Rp 1.000.000 Rp 5.00.000 Rp - Rp (1.000.000) Rp - Rp (500.000)
Bulan Juli 20X9:            
Penjualan aset sebesar nilai buku Rp 500.000 Rp (500.000)        
  Rp 1.500.000 Rp - Rp - Rp (1.000.000) Rp - Rp (500.000)
Pembayaran biaya likuidasi Rp (750.000)     Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 150.000
 
Rp 750.000 Rp - Rp - Rp (700.000) Rp 300.000 Rp (350.000)
Distribusi Defisit:
      Rp 200.000 Rp (300.000)  
Petra 40/60 x 300.000
Tika 20/60 x 300.000           Rp 100.000
  Rp 750.000 Rp - Rp - Rp (500.000) Rp - Rp (250.000)
Pembayaran final untuk sekutu Rp (1.950.000)     Rp 500.000   Rp 250.000
Saldo Pascalikuidasi - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Berdasarkan Rencana Distribusi Kas diatas
 Prioritas pembayaran apabila tersedia kas pada tanggal 31 Mei 20X9 adalah kepada sekutu Petra sebesar 600.000. Karena jumlah kas
tersedia sebesar 1.300.000, sedangkan kita harus mencadangkan kas untuk biaya likuidasi sebesar 1.000.000, maka pada 31 Mei
20X9 kas yang dibayarkan kepada Petra hanya sebesar 300.0000.
 Selanjutnya pada tanggal 30 Juni 20X9 kas tersedia sebesar 1.500.000 (2.500.000 dikurangi dengan cadangan biaya likuidasi 1.000.000)
pembayaran dilakukan kepada Petra 300.000 untuk menyelesaikan sisa prioritas pembayaran pada 31 Mei 20X9.
 Setelah itu kas tersedia sebesar 1.200.000, dibagikan kepada Petra dan Tika sesuai dengan rasio pembagian keuntungan dan kerugian.
Petra sebesar 40/60 dan Tika sebesar 20/60.
 Pembayaran final untuk sekutu juga dibagi sesuai dengan rasio pembagian keuntungan dan kerugian.
NB: Metode Skedul Pembayaran Aman dan Rencana Distribusi Kas akan menghasilkan jumlah pembayaran yang sama kepada sekutu selama
proses likuidasi. Petra menerima total sebesar 1.900.000 dan Tika total sebesar 650.000
RANGKUMAN
 Beberapa penyebab suatu persekutuan dilikuidasi adalah, (1) sekutu meninggal
dunia, (2) sekutu secara sukarela mengundurkan diri dari persekutuan, (3) ketika
batas waktu atau tujuan persekutuan telah terpenuhi, (4) pelanggaran hukum baik
yang dilakukan oleh sekutu maupun persekutuan, (5) semua sekutu setuju untuk
menghentikan persekutuan.
 Proses likuidasi persekutuan meliputi penagihan piutang, penjualan aset non-kas,
pembayaran liabilitas persekutuan sampai dengan distribusi sisa kas kepada
masing – masing sekutu.
 Liabilitas persekutuan terhadap pihak lain harus didahulukan dari liabilitas
persekutuan kepada para sekutu.
 Kas yang tersedia digunakan untuk (1) membayar beban likuidasi, (2) memenuhi
kewajiban kepada pemerintah, (3) membayar hutang kepada kreditur dan sekutu
yang memberikan pinjaman, (4) mengembalikan modal anggota sekutu yang
bersaldo positif.
 Likuidasi lump sum digunakan apabila proses pengkonversian seluruh aset non kas
dan pemenuhan kewajiban kepada kreditor dilakukan dalam waktu relatif singkat
(< 1 bulan).
 Apabila sekutu secara pribadi dalam kondisi solven, maka sekutu tersebut wajib
menyetorkan tambahan kontribusi berupa kas.
 Apabila sekutu secara pribadi dalam kondisi insolven, maka defisit modal sekutu
tersebut sementara ditanggung (didistribusikan) kepada sekutu yang secara pribadi
masih solven.
 Likuidasi bertahap digunakan apabila proses pengkonversian seluruh aset non kas
dan pemenuhan kewajiban kepada kreditor dilakukan secara bertahap dan dalam
waktu relatif lama ( > 1 bulan).
 Metode skedul pembayaran aman digunakan untuk menentukan jumlah
pembayaran kas yang aman kepada sekutu (asumsi terburuk). Sekutu yang
mendapatkan distribusi kas merupakan sekutu yang memiliki saldo modal kredit
dan jumlah pembayaran kasnya adalah sebesar saldo tersebut.
 Metode rencana distribusi kas digunakan untuk menentukan sekutu prioritas yang
akan mendapatkan distribusi kas terlebih dahulu adalah sekutu yang memiliki
daya serap kerugian (loss absorption power – LAP) terbesar.
LATIHAN SOAL
(Waktu Pengerjaan: 60 menit)

1. Proses penagihan piutang, penjualan aset non-kas, pembayaran semua


liabilitas kepada kreditur dan pembayaran kembali sisa modal kepada para
sekutu adalah......
a. Akuisisi
b. Realisasi
c. Terminasi
d. Likuiditas
e. Valuasi
Informasi dibawah untuk soal nomor 2, 3, 4
Desember 20X9 para sekutu dari Persekutuan PWX menyepakati untuk
membubarkan persekutuannya. Berikut adalah saldo sebelum likuidasi Persekutuan
PWX pada 1 Desember 20X9:

Persekutuan PWX
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Desember 20X9
Aset:
Kas Rp 5.000.000
Aset Non-Kas (neto) Rp 59.000.000
Total Aset Rp 64.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Liabilitas:
Utang Usaha Rp 23.000.000

Modal:
Modal P (25%) Rp 11.500.000
Modal W (35%) Rp 21.000.000
Modal X (40%) Rp 8.500.000
Total Modal Rp 41.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 64.000.000
2. Jika seluruh aset non-kas dijual sebesar Rp 39.000.000 dan hasil dari
penjualan tersebut dipergunakan untuk membayar libalitas kepada kreditur
dan kepada masing-masing sekutu. Kas yang dibayarkan kepada sekutu W
adalah sebesar....
a. 14.000.000
b. 6.500.000
c. 500.000
d. 1.400.000
e. 650.000

3. Jika seluruh aset non-kas dijual dan mengalami kerugian sebesar 30.000.000,
maka sekutu X mengalami defisit saldo modal sebesar......
a. 10.500.000
b. 2.541.667
c. 4.000.000
d. 8.458.333
e. 3.500.000
4. Dengan informasi nomor 4, apabila sekutu X secara pribadi dalam keadaan
insolven maka jumlah yang harus ditanggung sekutu P untuk menutup defisit
sekutu X sebesar...
a. 10.500.000
b. 2.541.667
c. 1.458.333
d. 8.458.333
e. 3.500.000

5. Likuidasi dibagi menjadi dua yakni likuidasi lumpsum dan likuidasi bertahap,
jenis likuidasi tersebut dibagi berdasarkan......
a. Jenis persekutuan
b. Proporsi modal sekutu
c. Cara pembagian kas kepada sekutu
d. Lama penjualan aset non-kas
e. Kriteria pelunasan liabilitas persekutuan

6. Pada proses likuidasi lumpsum persekutuan AMG, diketahui bahwa Sekutu A


mengalami defisit. Secara pribadi sekutu A dalam keadaan insolven. Jurnal
yang diperlukan untuk menutup defisit sekutu A adalah....
a. Kas xxx
Modal, A xxx
b. Modal, A xxx
Kas xxx
c. Modal, M xxx
Modal, A xxx
d. Modal, M xxx
Modal, G xxx
Modal, A xxx
e. Kas xxx
Modal, M xxx
Modal, G xxx

Informasi di bawah ini untuk soal nomor 7, 8 dan 9


Beberapa tahun lalu A, B, dan G membentuk persekutuan ABG. Ternyata
pada akhir 20X8 para sekutu memutuskan untuk membubarkan
persekutuannya. Neraca Saldo persekutuan pada akhir 20X8 adalah sebagai
berikut:

  Persekutuan ABG  
  Laporan Posisi Keuangan  
  Per 31 Desember 20X8  
  Aset          
    Kas     Rp 15.000.000    
    Piutang Usaha   Rp 50.000.000    
    Aset tetap   Rp 250.000.000    
  Total Aset     Rp 315.000.000    
               
  Liabilitas dan Ekuitas      
  Liabilitas          
    Utang Usaha     Rp 50.000.000  
  Modal          
    Modal, A (30%)     Rp 100.000.000  
    Modal, B (50%)     Rp 90.000.000  
    Modal, G (20%)     Rp 75.000.000  
  Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 315.000.000  
               
               

Informasi tambahan mengenai proses likuidasi:


 Januari 20X9 : Persekutuan menghapuskan piutang tak tertagih sebesar Rp
10.000.000, dan dapat menagih sisanya. Dan membayar seluruh liabilitas
yang masih dimiliki persekutuan kepada kreditur.
 Februari 20X9 : Menjual seluruh aset tetap dengan harga Rp 150.000.000 dan
terdapat beban untuk proses likuidasi yang dibayarkan kepada notaris sebesar
Rp 28.000.000.

7. Dengan menggunakan Skedul Pembayaran Aman, jumlah kas yang diterima


oleh sekutu G sebesar.....
a. 42.400.000
b. 75.000.000
c. 21.000.000
d. 58.600.000
e. 47.400.000
8. Dengan menggunakan Skedul Pembayaran Aman, pembayaran kepada sekutu
pertama kali dilakukan kepada......
a. Semua sekutu
b. Sekutu A
c. Sekutu A, dan B
d. Sekutu G
e. Sekutu B, dan G

9. Dengan menggunakan Skedul Pembayaran Aman, jumlah kerugian


persekutuan yang ditanggung oleh sekutu A adalah sebesar.....
a. 41.400.000
b. 33.000.000
c. 69.000.000
d. 27.600.000
e. 100.000.000
10. Sekutu yang menjadi prioritas pembayaran apabila menggunakan Rencana
Distribusi Kas adalah....
a. Sekutu dengan daya serap kerugian paling rendah
b. Sekutu yang solven
c. Sekutu yang memiliki saldo modal paling tinggi
d. Sekutu yang berjasa kepada persekutuan
e. Sekutu dengan daya serap kerugian paling tinggi
KUIS
(Waktu Pengerjaan: 100 menit)
Di bawah ini adalah Laporan Posisi Keuangan Persekutuan BTS per 1 Juli 20X0

  Persekutuan BTS  
  Laporan Posisi Keuangan  
  Per 1 Juli 20X0  
  Aset          
    Kas     Rp 40.000.000    
    Piutang Usaha   Rp 10.000.000    
    Aset tetap   Rp 200.000.000    
  Total Aset     Rp 250.000.000    
               
  Liabilitas dan Ekuitas      
  Liabilitas          
    Utang Usaha     Rp 50.000.000  
  Modal          
    Modal, B (50%)     Rp 55.000.000  
    Modal, T (30%)     Rp 75.000.000  
    Modal, S (20%)     Rp 70.000.000  
  Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 250.000.000  
               
               

a) Buatlah Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan, apabila persekutuan


menggunakan metode likuidasi lumpsum dan seluruh sekutu secara pribadi
dalam keadaan solven. Seluruh aset non-kas dijual senilai 90.000.0000.
b) Buatlah Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan, apabila persekutuan
menggunakan metode likuidasi lumpsum dan seluruh sekutu kecuali B, secara
pribadi dalam keadaan solven. Seluruh aset non-kas dijual senilai
90.000.0000.
c) Buatlah Laporan Realisasi dan Likuidasi Persekutuan dan Skedul Pembayaran
Aman Kepada Sekutu, apabila persekutuan menggunakan metode likuidasi
bertahap dengan rincian proses likuidasi:
Juli 20X0:
- Piutang usaha yang dapat ditagih hanya sebesar 3.000.000
- Terdapat penjualan aset tetap dengan nilai buku sebesar 100.000.000
dengan harga jual 60.000.000
- Kas tersedia cukup untuk membayar liabilitas persekutuan
Agustus 20X0;
- Terdapat penjualan aset tetap dengan nilai buku sebesar 60.000.000
dengan harga jual 45.000.000
September 20X0:
- Seluruh sisa aset tetap dijual seharga nilai buku
- Terdapat pembayaran final kepada sekutu
d) Buatlah Rencana Distribusi Kas likuidasi persekutuan BTS!

Anda mungkin juga menyukai