Anda di halaman 1dari 24

MANFAAT BUNGA TURI MERAH DAN KUNYIT UNTUK MENGOBATI

KEKURANGAN HORMON ESTOGEN DAN PROGESTERON PADA


WANITA YANG MENGALAMI SIKLUS HAID BERLEBIHAN

DI DESA PAMIRITAN KECAMATAN BALAPULANG KABUPATEN


TEGAL

KARYA TULIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

Disusun Oleh :
Nama : Tri Tiyani
Kelas : XI.IPA.2
NIS : 127473

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPTD SMA NEGERI 3 SLAWI

Jl.Prof.Moh.Yamin Slawi Telp (0283)491152

Website : www.sman3slawi.sch.id ~ Email : sman3slawi@yahoo.co.id

2014
PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I dan
Pembimbing II serta disahkan oleh Kepala SMA Negeri 3 Slawi pada :

Hari :

Tanggal :

Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Juriah, S.Pd. Khamidah, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19640810 198902 2 002 NIP. 19770311 200604 2 005

Mengetahui :

Kepala SMA Negeri 3 Slawi

Drs Herbisono

NIP : 19590529 198403 1 009


MOTTO

1. Sehebat-hebatnya Seseorang, pasti Dia


punya kekurangan
2. Kesakitan membuat anda berpikir,
Pikiran membuat Anda bijaksana,
Kebijaksanaan membuat kita bisa
bertahan hidup (John Pattrick)
3. Hukum bisa mati, namun buku tidak
(Edward Burwelticon)
4. Kebahagiaan hidup yang sebenarnya
adalah hidup dengan rendah hati
(W.M.Thancheray)
5. Sesungguhnya orang yang takut kepada
Allah SWT diantara hamba–hambaNya
ialah orang yang berilmu pengetahuan
(QS.Al-Fatir : 28)
6. Agama tanpa ilmu buta, ilmu tanpa
agama musnah (H.R. Tarmidzi)
PERSEMBAHAN

1. Ayah dan Ibu tercinta


2. Bapak Drs.Agus Syitno selaku kepala SMA
Negeri 3 Slawi
3. Ibu Juriah,S.Pd selaku wali kelas dan
Pembimbing I
4. Ibu Khamidah,S.Pd,M.Pd selaku
Pembimbing II
5. Sahabatku tercinta
6. Semua pihak yang telah membantu dan
mendukung terselesaikannya karya tulis ini
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya.
Karya tulis yang kami buat ini merupakan hasil dari penelitian secara langsung
serta berbagai macam informasi dan data-data yang kami peroleh untuk dijadikan
sebagai bahan acuan dalam pembuatan karya tulis. Karya tulis ini dibuat untuk
memenuhi tugas siswa kelas XI mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran
2014/2015.
Terselesaikannya karya tulis ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayah dan Ibu kami yang telah memberikan materiil dan moril kepada
kami
2. Drs. Agus Suyitno selaku kepala SMA Negeri 3 Slawi yang telah
mengesahkan karya tulis ini
3. Juriah,S.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan saran,
pengarahan, dan bantuan sejak awal hingga akhir
4. Khamidah,S.Pd,M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan saran sehingga terlaksananya karya tulis ini
5. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-
persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki karya tulis ini kami terima dengan senang hati.

Balapulang, Februari 2015

Penulis
ABSTRAK

TRI TIYANI, XI.IPA.2 TAHUN SMA NEGERI 3 SLAWI


AJARAN 2013/2014. “Manfaat Bunga Turi Merah (Sesbania
grandiflora) dan Kunyit Untuk Mengobati Kekurangan Hormon Estrogen
dan Progesteron pada Wanita yang Mengalami Siklus Haid Berlebihan”.

Bunga turi (Sesbania grandiflora)memiliki dua jenis warna bunga yang


berbeda, ada yang berwarna putih dan ada pula yang berwarna merah.Kunyit
atau kunir, (Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman
rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Pembuatan jamu dari bunga
turi merah dan kunyit untuk mengobati kelainan hormon estrogen dan
progesteron ternyata mampu menormalkan kadar hormon pada wanita yang
mengalami siklus haid berlebihan. Cara pembuatannya cukup mudah,yakni
dengan mengambil air dari sari kunyit dan merebusnya dengan beberapa
tangkai bunga turi merah. hasil yang cukup memuaskan dapat terlihat dari
jumlah volume dan massa menstruasi seorang wanita yang meminumnya
secara rutin sampai pada kesembuhan total, karena pada umumnya pengobatan
dengan bunga turi merah dan kunyit tidak memakan waktu lama untuk
menunjukan hasil, berbeda dengan obat hormonal racikan pabrik yang
mengandung efek kurang baik terhadap tubuh, sedangkan penggunaan jamu
tradisional turi merah dan kunyit dalam volume yang standar sesuai keperluan,
efeknya lebih baik karena mampu menurunkan sedikit berat badan
peminumnya. Selain itu, dari dulu wanita yang meminum kunyit secara rutin
dipercaya mampu mengencangkan tubuh,lainhalnya bagi penderita
magh,kunyit juga memiliki dampak positifnya karena mampu mengobati magh
dengan menekan asam lambung agar perut terasa nyaman.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL… ………………………………………………… i

PENGESAHAN……… …………….………………………………….. ii

MOTTO………………….………………………..……….……………. iii

PERSEMBAHAN………………………………………..………...…… iv

KATA PENGANTAR…… ……………..……………………………… v

ABSTRAK……………………………….……………………………… vi

DAFTAR ISI……………… ……………………………………………. vii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….

A. Latar belakang………………………………………………..…… 1
B. Rumusan masalah……………………………………………..…... 2
C. Tujuan penelitian………………………………………………….. 2
D. Metode penulisan............................................................................. 2
E. Pelaksanaan penelitian………………………………….………..… 2
F. Sistematika penulisan……………………………………………… 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tanaman Turi Merah (Sesbania grandiflora) dan Kunyit (Curcuma longa


Linn. syn.)
1. Klasifikasi Tanaman Turi Merah (Sesbania grandiflora)…. 4
2. Manfaat Tanaman Turi Merah…………………………….... 6
3. Kandungan Pada Tanaman Turi Merah……................……. 6
4. Klasifikasi Tanaman Kunyit (Curcuma longa Linn. syn.)..... 7
5. Manfaaat Tanaman Kunyit……………………………....….. 7
6. Kandunga pada kunyit………………......………….............. 8
B. Kekurangan Hormon Estrogen dan Progesteron
1. Hormon Estrogen……………………………………...…….. 8
2. Akibat Kekurangan Hormon Estrogen………………...……. 8
3. Hormon Progesteron……………………………………...…. 8
4. Akibat Kekurangan Hormon Progesteron………………...… 9

BAB III HASIL PERCOBAAN

A. Langkah-langkah pembuatan obat………………………………… 10


B. Hasil percobaan………………………………………...………..… 10
C. Pembahasan…………………………………..…………………… 11

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………... 12
B. Saran………………………………………………………...…….. 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 13

LAMPIRAN

A. Pengajuan judul dan outline karya tulis………………………….… 14


B. Gambar-gambar................................................................................. 16

Lembar konsultasi…………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menstruasi merupakan perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita


yang dipengaruhi oleh hormon Estrogen dan Progesteron. Diawali dengan
keluarnya darah pada endrometrium yang keluar secara rutin setiap bulan.
Menstruasi pertama terjadi pada usia remaja antara usia 9-16 tahun, yang
dipengaruhi oleh faktor kesehatan, nutrisi, berat badan, dan tinggi badan.
Menstruasi akan berhenti pada usia 40-60 tahun, yakni pada masa
menopause.
Pada umumnya menstruasi berlangsung selama 3-7 hari. Siklus
menstruasi yaitu daur menstruasi yang dialami wanita pada usia produktif,
pada masa menstruasi, terjadi peluruhan dinding rahim. Peluruhan tersebut
akan berlangsung setiap bulannya, sehingga terjadi proses pembersihan
rahim karena adanya pembuluh darah, kelenjar dan sel yang tidak dibuahi.
Pada wanita tidak asing lagi dengan menstruasi yang terjadi setiap bulan,
kecuali pada saat terjadi kehamilan.
Ketidakteraturan siklus menstruasi sering kali terjadi pada wanita yang
disebabkan oleh kurangnya Hormon Estrogen dan Progesteron yang
dihasilkannya, siklus yang berlebihan dengan jumlah peluruhan rahim
yang terlalu banyak,juga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.
Melihat berbagai pengalaman tersebut,maka perlu diciptakanya obat
alami untuk mengatasi hal tersebut, penulis melihat potensi dari bunga turi
merah dan kunyit yang ada di sekitar rumah untuk mengobati kekurangan
Hormon Estrogen dan Progesteron pada wanita yang mengalami siklus
haid berlebihan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja zat kimia yang terkandung dalam bunga turi merah dan kunyit?
2. Apakah manfaat bunga turi merah dan kunyit?
3. Apakah pengertian kekurangan hormon?
4. Bagaimana proses pembuatan obat dari bunga turi merah dan kunyit
untuk mengobati kekurangan hormon tersebut?
5. Bagaimana hasil pengaruh obat tersebut terhadap siklus haid wanita?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia kelas
XI Semester II tahun pelajaran 2014/2015
2. Tujuan Khusus
2.1. Menjelaskan zat-zat yang terkandung dalam bunga turi merah
2.2. Mengetahui manfaat bunga turi merah dan kunyit sebagai obat
kekurangan hormon estrogen dan progesteron pada wanita
2.3. Menjelaskan pengertian kekurangan hormone
2.4. Menjelaskan cara membuat ramuan untuk kekurangan hormone
estrogen dan progesteron
2.5. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
D. Metode Penulisan
1. Metode observasi atau penelitian, teknik pengumpulan data secara
langsung mengamati objek yang diteliti
2. Metode pustaka, dimana metode tersebut mengumpulkan data dari
berbagai sumber seperti buku dan internet
E. Pelaksanaan penelitian
1. Tempat: Desa Pamiritan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal
2. Waktu
Hari/Tanggal:Minggu,5 Januari 2014 sampai minggu,19 Januari 2014
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN:
Tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan, pelaksanaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI :


Bunga turi merah dan kunyit,kekurangan Hormon estrogen dan
progesteron,manfaat bunga turi merah dan kunyit sebagai obat, Manfaat
Bunga Turi Merah dan kunyit sebagai obat kekurangan hormon Estrogen
dan Progesteron pada wanita.

BAB III HASIL PENELITIAN :


tentang hasil yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan, dan
pembahasan yang telah dilakukan.

BAB IV PENUTUP :
Kesimpulan, saran dan lembar konsultasi.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tanaman Turi Merah (Sesbania grandiflora) dan Kunyit (Curcuma


domestica Val.)
1. Klasifikasi Tanaman Turi Merah (Sesbania grandiflora)

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Faboideae
Bangsa: Robinieae
Genus: Sesbania
Spesies: S. grandiflora
Gambar 1 : Bunga Turi Merah
Turi (Sesbania grandiflora) merupakan pohon kecil anggota
sukuFabaceae. Tumbuhan dengan banyak kegunaan ini asalnya diduga
dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, namun sekarang telah tersebar ke
berbagai daerah tropis dunia (Lihat gambar 1).
Di banyak daerah, pohon ini dikenal sebagai turi (Jawa.Sunda.,); ada
juga toroy (Madura.), tuwi (Bangka Belitung.), turing, suri (Sulawesi
Utara), gala-gala (Timor Timur), ngganggala, kalala (Rote), tanunu
(Sumbawa.),Nama inggrisnya, agathi, dipinjam dari namanya dalam
bahasa Bengali, agate
Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek.
Tingginya dapat mencapai 5 sampai 12 meter. Akarnya berbintil-bintil
yang gunanya untuk menyuburkan tanah. Bunganya besar dan keluar dari
ketiak daun. Bunganya besar dan apabila mekar, berbentuk seperti kupu-
kupu. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih. Ada
juga yang berwarna gabungan kedua-duanya. Letaknya menggantung
dengan 2 sampai 4 bunga yang bertangkai, dan kuncupnya berbentuk sabit.
Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecokelatan.
Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak
beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian
dalam, batangnya berlendir dan berair yang berwarna merah, dan rasanya
pahit. Percabangan baru keluar apabila sudah panjangnya sudah 5 meter.
Daunnya majemukdan tersebar.
Memiliki daun penumpu sepanjang 0.5 sampai 1 cm. Anak daunnya
bentuknya jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang daun 20
sampai 30 cm. Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20 sampai 40
pasang anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang
putih. Buahnya berbentuk polong, menggantung, bersekat, dengan panjang
20 sampai 55 cm, sewaktu muda berwarna hijau, dan sudah tua berwarna
kuning keputih-putihan. Sedangkan bijinya berbentuk bulat panjang, dan
berwarna cokelat muda
Spesies ini tersebar di India Timur sampai Australia. Di Indonesia,
tumbuhan ini ditanam sebagai tumbuhan hias di halaman-halaman rumah
dan di sawah-sawah sebagai tanaman pelindung. Ia dapat pula hidup pada
tanah asam dan kadang juga tumbuh subur di tanah berair. Akan tetapi,
turi tidak baik ditanam pada ketinggian lebih dari 1.500 meter diatas
permukaan air laut. Turi biasanya digunakan sebagai tanaman pelindung,
pohon rambatan bagi tanaman lada atau vanila.
Perbanyakan turi dilakukan dengan biji atau stek batang. Biji-biji
tersebut disemai terlebih dahulu. Biji yang ditabur tanpa naungan dapat
berkecambah hingga 80%, namun perkembangbiakan dengan stek batang
dilakukan kadang-kadang saja

2. Manfaat Bunga Turi Merah


Bunga turi merah sejak dulu dipercaya oleh masyarakat mampu
menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari daun, buah, kulit kayu,
dan getahnya.
2.1. Daun turi merah
Daun dan polongnya yang masih muda dapat dimakan sebagai
sayur atau lalap setelah direbus terlebih dahulu.
2.2. Bunga turi merah
Bunga turi merah juga dapat digunakan sebagai obat gatal-gatal
karena biang keringat.
2.3. Kulit kayu turi merah
Kulit kayu ini diremas dalam air atau direbus, dan airnya diminum
untuk mengobati sariawan, disentri, murus darah, atau mencret
pada umumnya.
2.4. Getah turi merah
Getah bunga turi juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami,
yakni kandunganagatin, zantoagatin, basorin, dan tanin.

3. Kandungan Zat Kimia Pada Bunga Turi Merah


Sebagai jenis tanaman herbal Indonesia yang sudah lama digunakan
sebagai bahan ramuan herbal untuk mengobati beberapa penyakit salah
satunya sebagai obat sariawan. Belakangan ini penulis mengetahui
bahwa turi merah dapat mengobati kekurangan hormon progesteron
dan estrogen pada wanita.
Bagian yang digunakan yaitu bunganya yang berwarna merah.
Susunan kimia yang terkandung dalam turi merah seperti :
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Mineral kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium
5. Vitamin B1, B2, B6, C dan beta karoten
4. Klasifikasi Tanaman Kunyit(Curcumadomestica Val)
Kerajaan : plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcumadomestica Val
Gambar 2 : Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu
tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini
kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia
bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia
umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap
bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam
bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.(Lihat gambar 2)

Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit


dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric
(Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa),
koneng (Sunda), konyet (Madura).

5. Manfaat Kunyit
Manfaat kunyit antara lain :
1. Bumbu masakan
2. Pengawet
3. Pewarna
4. Obat peradangan sendi
5. Dan sebagainya

6. Kandungan Zat Kimia Pada Kunyit


Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut
kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak
10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat
bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton
sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren ,
sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak
sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%,
Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor,
dan kalsium

B. Kekurangan Hormon Estrogen dan Progesteron


1. Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon yang memainkan peran kunci dalam
perkembangan organ dan sistem reproduksi wanita. Estrogen juga
bertanggung jawab untuk gejala yang diderita selama menopause.
Secara keseluruhan, estrogen merupakan komponen penting dari
kehidupan setiap wanita.
2. Akibat Kekurangan Hormon Estrogen
Kekurangan Hormon Estrogen dapat mengganggu keseimbangan
cairan tubuh sehingga terjadi penimbunan cairan yang menyebabkan
pembengkakan. Selain itu dengan peningkatan hormon Estrogen pada
ibu hamil sering merasa sakit punggung. Dapat juga menyebabkan
varises
3. Hormon Progesteron
Pria dan wanita sama-sama memproduksi progesteron, namun
wanita tercatat memproduksi hormon progesteron dua kali lebih
banyak dibanding pria.
Progesteron adalah hormon yang digunakan untuk memfasilitasi
proses reproduksi. Progesteron ditemukan di ovarium, kelenjar
adrenal, dan plasenta.
Progesteron juga disimpan dalam sel lemak tertentu. Di luar tubuh
manusia, progesteron dapat ditemukan dalam satu jenis ubi tertentu.
4. Akibat Kekurangan Hormon Progesteron
Perempuan dengan kadar progesteron rendah yang tidak diobati
memiliki resiko lebih tinggi terhadap beberapa bentuk kanker,
osteoporosi, tumor fibroid, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan
stroke yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi.
Infertilitas juga merupakan efek samping dari progesteron rendah.
Wanita dengan kadar progesteron rendah berpotensi mengalami
ketidaksuburan selama bertahun-tahun dan keguguran.
Kadar progesteron yang rendah dapat mempercepat proses penuaan.
Kekurangan progesteron akan menyebabkan disfungsi tiroid,
kerontokan rambut, penipisan kulit, dan kerutan pada kulit yang terkait
dengan hilangnya hidrasi
BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Pembuatan


1. Tempat dan Waktu
a. Tempat: Desa Pamiritan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal
b. Waktu
Hari/Tanggal : Minggu,24 November 2013 sampai jumat,24
Januari 2014
2. Langkah-Langkah Pembuatan Obat
a. Alat dan bahan :
- Kompor - Bunga turi merah
- Panci - Kunyit
- Parut - Air
- Saringan
b. Cara membuat:
1. Parut kunyit sampai halus,
2. Tambahkan air sebanyak 2 gelas (500 cc) lalu peras diatas panci
sambil disaring
3. Tambahkan bunga turi merah
4. Rebus diatas kompor sampai volume air berkurang dari dua gelas
menjadi satu gelas
5. Tuang kedalam gelas sambil disaring
6. Minum selama 2 bulan
B. Hasil Percobaan
Kami melakukan percobaan selama dua bulan pada 3 sample wanita yang
mengalami siklus haid tidak teratur,
Wanita 1
Meminum jamu setiap hari selama dua minggu
Sebelum percobaan : mengalami siklus haid yang berlebihan, baik dalam
volume darah yang keluar, maupun masa menstruasinya.
Setelah percobaan : volume darah dan masa menstruasi berkurang
sebanyak 40-50% dari sebelumnya.

Wanita 2
Meminum jamu setiap 3 hari sekali selama dua minggu
Sebelum percobaan : mengalami siklus haid yang berlebihan, baik dalam
volume darah yang keluar, maupun masa menstruasinya.
Setelah percobaan : volume darah sedikit berkurang, dan masa menstruasi
berkurang,dari 20 hari menjadi 12 hari.

Wanita 3
Meminum jamu setiap 1 minggu sekali selama dua minggu
Sebelum percobaan : mengalami siklus haid yang berlebihan, baik dalam
volume darah yang keluar, maupun masa menstruasinya.
Setelah percobaan : volume darah hanya berkurang sekitar 20% dan masa
menstruasi yang masih cukup lama.

C. Pembahasan

Baik jumlah hormon estrogen maupun progesteron tiap individu berbeda,


maka hasil pengobatanpun mempunyai dampak yang berbeda-beda. Tapi
setidaknya perubahan sudah dapat ditunjukan dalam waktu dua minggu
pengobatan, setelah kurun wajtu itu, penderita kelainan hormonal akan
mendapat respon yang berbeda namun lebih menunjukan arah kesembuhan
meskipun tidak total.

Efek dari penggunaan kunyit ternyata juga mampu mengontrol asam


lambung dalam perut, sehingga penderita magh tidak perlu khawatir saat
menjalani terapi dengan bunga turi merah dan kunyit. Untuk itu
disarankan agar mengonsumsi jamu turi merah dan kunyit secara rutin dan
terus menerus sampai masalah hormonal teratasi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian tentang manfaat bunga turi merah dan kunyit
untuk mengobati kekurangan hormon estrogen dan progesterone pada
wanita yang mengalami siklus haid berlebihan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
3. Menurut hasil percobaan, turi merah dan kunyit mampu
menormalisasikan tingkat hormonal pada tubuh wanita yang
mengalami siklus haid berlebihan
4. Efek dari penggunaan kunyit ternyata juga mampu mengontrol asam
lambung dalam perut, sehingga penderita magh tidak perlu khawatir
saat menjalani terapi dengan bunga turi merah dan kunyit
5. Manfaat lain dari dua komponen jamu tradisional tersebut, ternyata
juga mampu membuat penderita obesitas mendapatkan sedikit manfaat
positif dengan sedikit menurunnya berat badan, dengan kata lain bisa
digunakan sebagai obat diet alternatif

B. Saran
Dalam penelitian ini penulis menyampaikan beberapa saran :
1. Pengembangan dari bunga turi merah maupun kunyit sebagai obat
kekurangan hormone estrogen dan progesterone pada wanita yang
mengalami siklus haid berlebihan harus terus dikembangkan karena
potensi tanaman tersebut dapat tumbuh subur di Indonesia.
2. Meningkatkan sumber daya alam yang akan datang.
3. Selalu menjaga kesehatan kita samua.
4. Penulis berharap adanya penelitian lanjutan mengenai manfaat bunga
turi merah dan kunyit untuk mengobati kekurangan hormone estrogen
da progesterone pada wanita yang mengalami siklus haid berlebihan,
mengingat penelitian kami yang sangat sederhana dan masih banyak
kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fakultaskedokteran.com/2014/02/kenali-gangguan-keseimbangan-
hormon-penyebab-wanita-sulit-hamil/
http://om-tani.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman_15.html
http://erlintalan.blogspot.com/2012/08/budi-daya-kembang-turi.html
http://www.amazine.co/10130/gangguan-reproduksi-akibat-kekurangan-hormon-
progesteron/
http://turjet.blogspot.com/2012/05/manfaat-bunga-turi-merah.html
PENGAJUAN JUDUL DAN OUTLINE KARYA TULIS

A. Penulis
Nama : Tri Tiyani
NIS : 127473
Kelas : XI IPA 2

B. Judul
Manfaat Bunga Turi Merah dan Kunyit Untuk Mengobati Kekurangan
Hormon Estrogen dan Progesteron Pada Wanita yang Mengalami siklus
Haid Berlebihan
Di Desa Pamiritan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal

C. Kerangka karya Tulis (Out Line)


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Pelaksanaan Penelitian
F. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Kesimpulan
B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Pengajuan Judul dan Out Line Karya Tulis
2. Lembar Konsultasi
D. Aturan penulisan Karya Tulis
Penulisan Karya Tulis menggunakan aturan sebagai berikut.
1. Ukuran kertas yang digunakan adalah A4, 70 gram.
2. Naskah diketik dengan menggunakan program Microsoft word.
3. Jenis huruf : Time New Roman ukuran 12, khusus untuk tabel
menggunakan Time New Roman ukuran 9 disesuaikan
keterbacaannya.
4. Jarak antara baris 1,5 spasi.
5. Margin : atas = 4 cm, bawah = 3 cm, kanan = 3 cm, dan kiri = 4 cm.
6. Penulisan judul bab menggunakan huruf Time New Roman ukuran 14
bold rata tengah, sedangkan untuk sub ditulis rata kiri.
7. Jarak judul bab dengan sub bab dua kali enter (2 kali 1,5 spasi).

Slawi, 19 April 2014

Mengetahui :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Supriyono Satriyo, S.Pd. Khamidah, S.Pd,M.Pd.


NIP 19451214 198103 1 004 NIP 19770311 200604 2 005
LAMPIRAN

Gambar 3 : Bunga Turi Merah Gambar 4 : Bunga Turi Merah dan Kunyit

Gambar 5 : Pemarutan Kunyit Gambar 6 : Penyaringan air kunyit

Gambar 7:Perebusan Jamu Gambar 8: Jamu siap minum

Anda mungkin juga menyukai