Anda di halaman 1dari 6

Nama : Deva Fahrizal

Kelas : 1 MPIB

NIM : 205264040

1. Terangkanlah beberapa terminologi berikut ini


A. MPC dan MPS
 MPC
MPC adalah hasrat atau kemampuan orang (masyarakat)
melakukan konsumsi. Perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi
dengan besarnya perubahan pendapatan nasional. konsep yang
memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila
pendapatan disposabel bertambah satu unit.Definisi tersebut, dapatkita
ungkapkan sebagai berikut : C =MPC = ΔC/ΔY Dimana :
ΔC = menunjukan besarnya perubahan konsumsi
ΔY = menunjukan besarnya perubahan dalam pendapatan
 MPS
Adalah perbandingan antara penambahan saving dengan
penambahan pendapatan nasional yang mengakibatkan pertambahan
saving. Oleh karena itu perumusannya adalah : S= MPS = ΔS/ΔY
Hubungan antara Marginal Propensity Consume dengan Marginal
Proppensity to Save dapat dinyatakan sebagai berikut :
MPC + MPS = 1 dengan cara lain :
MPC = 1 - MPS
MPS = 1 – MPC
B. Investasi aktual dan investasi yang direncanakan
Merencanakan investasi adalah tambahan stok kapital atau persediaan yang direncanakan
oleh perusahaan-perusahaan. Investasi aktual adalah jumlah aktual dari investasi termasuk
perubahan persediaan yang tidak direncanakan oleh perusahaan.

investasi yang direncanakan adalah investasi yang sedang direncanakan untuk


direalisasikan oleh sebuah perusahaan. Investasi tersebut tidak tergantung pada pendapatan
berapa pun pendapatan investasi tidak mengalami perubahan. Ketika suatu variabel seperti
investasi yang direncanakan tidak tergantung kepada tingkat perkembangan ekonomi disebut
sebagai variabel investasi otonom.

C. APC dan APS


 APC
(Average Propensity to Consume) adalah perbandingan antara
besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional dengan
besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri. Bentuk notasinya APC =
C/Y
 APS
Yang dimaksud (average propensity to save) ialah perbandingan
antara, besarnya saving pada suatu tingkat pendapatan naisional dengan
besarnya pendaptan nasional bersangkutan. Jadi perbandingannya : APS=
S/Y
2. Mengapa semakin tinggi pendapatan seseorang. MPC-nya cenderung menurun?
Bagaimana dengan perilaku MPS terkait
Menurut teori Keynes. Konsumsi meningkat apabila pendapatan meningkat, akan
tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan, oleh
karenanya adanya batasan dari Keynes sendiri yaitu bahwa kecenderungan mengonsumsi
marginal = MPC (Marginal Propensity to Consume) adalah antara nol dan satu, dan pula
besarnya perubahan konsumsi selalu diatas 50% dari besarnya perubahan pendapatan
(0,5<MPC<1)

3. Tabungan adalah sisa pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi. Apa yang di
maksud dengan “paradoks hemat”? Jelaskan dengan lengkap dan tunjukan dengan
gambar
Paradoks hemat adalah suatu kebijakan penghematan pengeluaran pemerintah
yang dilakukan dengan sengaja atau
dilakukan karena terpaksa, yang dalam
jangka panjang akan menghancurkan
perekonomian negara tersebut.
Paradoks hemat terjadi karena
adanya penghematan pengeluaran
pemerintah (G), yang tidak segera diikuti
oleh peningkatan komponen agregat
demand yang lain. Hal ini akan berimbas
pada turunnya pendapatan nasional yang
bisa dihasilkan
Dampak dari adanya penghematan
seperti diilustrasikan pada gambar. Pada
contoh gambar tersebut, permintaan agregat
hanya terdiri atas konsumsi masyarakat (C)
saja, tanpa investasi (I) dan belanja Negara (G). Pada titik ekuilibrium awal, titik E, nilai
output sebesar 5. Fungsi konsumsi C = 2 + 0,6 Y dan kurva konsumsi awal adalah
kurva C. Besarnya nilai penghematan konsumsi ( C) adalah 1 dan hasil penghematan
ditambahkan pada tabungan.
Penurunan nilai konsumsi akan menyebabkan bergesernya kurva konsumsi
bergeser kebawah sebesar 1, yaitu dari kurva C menjadi kurva C’.
Penurunan nilai konsumsi akan menyebabkan bergesernya kurva konsumsi
bergeser kebawah sebesar 1, yaitu dari kurva C menjadi kurva C’. Demikian pula dengan
tabungan (S). Nilai tabungan akan bertambah besar, oleh karenanya kurva tabungan
bergeser ke atas, dari kurva S menjadi kurva S’.
Pergeseran kurva C menyebabkan pergeseran titik ekuilibrium bergeser kebawah,
dari titik E ke titik E’. Nilai output pada titik ekuilibrium E sebesar 5, sedangkan nilai
output pada titik E’ sebesar 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa penghematan konsumsi
sebesar 1 akan menyebabkan penurunan output dari 5 menjadi 2,5 atau turun sebesar 2,5.
Dari sisi tabungan akan menggambarkan hal yang sama. Dengan bergesernya
kurva tabungan ke atas, dari kurva S ke S’, dan nilai investasi tidak berubah (kurva I),
maka titik ekuilibrium antara tabungan dan dan investasi juga bergeser ke kiri, yaitu dari
titik I ke titik I’. Titik ekuilibrium ini juga menggambarkan penurunan output. Pada titik
ekuilibrium I nilai output sebesar 5, sedangkan pada titik ekuilibrium I’ nilai output
sebesar 2,5 atau nilai output turun sebesar 2,5 karena adanya penghematan konsumsi
sebesar 1.
Secara matematis penurunan nilai output yang disebabkan adanya penghematan
konsumsi dapat dihitung sebagai berikut.
AD = Y = C (tanpa I dan G)
Y = a + cY – C = (a – C) + cY
(1 – c) Y = (a – C)
(1 – MPC) Y = (a – C)
Y = 1/(1-MPC) (a – C) = 0,4 (2 – 1) = 2,5
Jadi, penghematan konsumsi sebesar 1 akan menyebabkan turunnya nilai output
sebesar 2,5.

4. Buktikan secara sistematis


A. MPC + MPS = 1
Hubungan antara Marginal Propensity Consume dengan Marginal
Proppensity to Save dapat dinyatakan sebagai berikut :
MPC + MPS = 1 dengan cara lain :
MPC = 1 - MPS
MPS = 1 - MPC
B. APC + APS =1
Hubungan antara average propensity to consume dengan Marginal
Propensity to Consume dapat dinyatakan sebagai berikut:
APC + APS = 1 dengan cara lain :
APC = 1- APS
APS = 1- APC

5. Sektor rumah tangga sering kali menghadapi kondisi di mana tingkat tabungannya negatif
(dissaving). Apa yang menyebabkan kemungkinan dissaving itu muncul?
Menurut Collins (1994), dissaving adalah pengeluaran untuk konsumsi yang lebih
besar daripada pendapatan, perbedaan ini dibayarkan dari tabungan sebelumnya.
Seseorang individu akan melakukan perilaku berhutang ketika pendapatan yang didapat
lebih kecil daripada konsumsinya atau disebut dengan dissaving.
Menurut Katona (1951), faktor-faktor penyebab orang memiliki perilaku
berhutang (dissaving) adalah : (a) ketidakmampuan untuk memenuhi pengeluaran yang
diperlukan dari pendapatan; (b)keengganan untuk menjaga pengeluaran biasa pada
tingkat pendapatan; (c) kesediaan untuk membuat pengeluaran yang tidak biasa.

6. Tunjukanlah menggunakan persamaan matematis, bagaimana menghitung


A. Pendapatan nasional keseimbangan
 Perekonomian dua sektor
Dalam menganalisa pendapatan nasional dua sektor kita
menganggap bahwa perekonomian hanya terdapat dua pelaku ekoinomi
yaitu sektor rumah tangga C dan sector swasta (1) sehingga keseimbangan
pendapatan nasional adalah
Cara I : Y = C+I
Cara II : Y = C+S
Y=C+I
S=1
 Perekonomian tiga sektor
Di dalam perekonomian tiga sektor, terdiri atas sektor rumah
tangga, swasta dan pemerintah, model dapat ditulis:
Y=C+I+G
Y = C + I + G + Tr
Y = C + S + Tx
Pendapatan yang diterima dipakai konsumsi (C), saving (S) dan
membayar Pajak (Tx) Apabila formulasi tersebut kita gabungkan maka:
Y = C + I + G + Tr
Y = C + S + Tx
S + Tx = I + G + Tr
 Perekonomian empat sektor
Dalam model perekonomian terbuka, analisa pengeluaran
pendapatan nasional dalam ditambah satu sektor lagi yaitu sektor luar
negeri. Di mana dalam sektor luar negeri terdapat kegiatan ekspor (x) dan
impor (M), sehingga kedua variabel tersebut dapat juga berpengaruh
terhadap besar kecilnya pendapatan nasional. Model perekonomian empat
sektor adalah sebagai berikut
Y = C + I + G + (X-M)
B. Angka pengganda investasi
Penurunan Rumus: Y=C+I ∆Y = ∆C + ∆I  ∆Y/∆Y = ∆C/∆Y + ∆I / ∆Y Karena
∆Y/∆Y=1 dan ∆C/∆Y = MPC ; maka 1 = MPC + ∆I / ∆Y  1 – MPC = ∆I / ∆Y
∆Y/∆I = kI = 1 / (1-MPC)
Oleh karena MPC+MPS =1, Maka bisa juga kI = 1 / MPS

7. Fungsi Saving S = -200 + 0,04 Y


Y C APC S APS

400 4400 11 -40 -10


560

5000 4000 0.8 1000 0.2


-2000 -2600 1,3 600 -0.3

285.7 199.99 0.7 -85.72 0.3

9. Negara “Makmur Sentosa” memiliki informasi sebagai berikut


Diket :
C= 1500+0,8Y AE=C+1
I= 500 AE=Y

Y=C+I AE=Y  AE=1000


y = 1500+0,8Y+500
y-0,8Y = 2000
0,2Y = 2000
Y = 1000

a. Berapa MPC dan MPS?


MPC = 0,8
MPS= 1-MPC = 1-0,8 = 0,2
b. Pendapatan Keseimbangan?
1
Y= (a+I+G)
1−b
1
Y= (1500+500+(-1800))
0,8
Y= 250
c. Bila I jadi 1000, bagaimana tingkat keseimbangan baru?
1
Y= (a+I+G)
1−b
1
Y= (1500+1000+(-1800))
0,8
Y= 875

Anda mungkin juga menyukai