Kelas : 1 MPIB
NIM : 205264040
3. Tabungan adalah sisa pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi. Apa yang di
maksud dengan “paradoks hemat”? Jelaskan dengan lengkap dan tunjukan dengan
gambar
Paradoks hemat adalah suatu kebijakan penghematan pengeluaran pemerintah
yang dilakukan dengan sengaja atau
dilakukan karena terpaksa, yang dalam
jangka panjang akan menghancurkan
perekonomian negara tersebut.
Paradoks hemat terjadi karena
adanya penghematan pengeluaran
pemerintah (G), yang tidak segera diikuti
oleh peningkatan komponen agregat
demand yang lain. Hal ini akan berimbas
pada turunnya pendapatan nasional yang
bisa dihasilkan
Dampak dari adanya penghematan
seperti diilustrasikan pada gambar. Pada
contoh gambar tersebut, permintaan agregat
hanya terdiri atas konsumsi masyarakat (C)
saja, tanpa investasi (I) dan belanja Negara (G). Pada titik ekuilibrium awal, titik E, nilai
output sebesar 5. Fungsi konsumsi C = 2 + 0,6 Y dan kurva konsumsi awal adalah
kurva C. Besarnya nilai penghematan konsumsi ( C) adalah 1 dan hasil penghematan
ditambahkan pada tabungan.
Penurunan nilai konsumsi akan menyebabkan bergesernya kurva konsumsi
bergeser kebawah sebesar 1, yaitu dari kurva C menjadi kurva C’.
Penurunan nilai konsumsi akan menyebabkan bergesernya kurva konsumsi
bergeser kebawah sebesar 1, yaitu dari kurva C menjadi kurva C’. Demikian pula dengan
tabungan (S). Nilai tabungan akan bertambah besar, oleh karenanya kurva tabungan
bergeser ke atas, dari kurva S menjadi kurva S’.
Pergeseran kurva C menyebabkan pergeseran titik ekuilibrium bergeser kebawah,
dari titik E ke titik E’. Nilai output pada titik ekuilibrium E sebesar 5, sedangkan nilai
output pada titik E’ sebesar 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa penghematan konsumsi
sebesar 1 akan menyebabkan penurunan output dari 5 menjadi 2,5 atau turun sebesar 2,5.
Dari sisi tabungan akan menggambarkan hal yang sama. Dengan bergesernya
kurva tabungan ke atas, dari kurva S ke S’, dan nilai investasi tidak berubah (kurva I),
maka titik ekuilibrium antara tabungan dan dan investasi juga bergeser ke kiri, yaitu dari
titik I ke titik I’. Titik ekuilibrium ini juga menggambarkan penurunan output. Pada titik
ekuilibrium I nilai output sebesar 5, sedangkan pada titik ekuilibrium I’ nilai output
sebesar 2,5 atau nilai output turun sebesar 2,5 karena adanya penghematan konsumsi
sebesar 1.
Secara matematis penurunan nilai output yang disebabkan adanya penghematan
konsumsi dapat dihitung sebagai berikut.
AD = Y = C (tanpa I dan G)
Y = a + cY – C = (a – C) + cY
(1 – c) Y = (a – C)
(1 – MPC) Y = (a – C)
Y = 1/(1-MPC) (a – C) = 0,4 (2 – 1) = 2,5
Jadi, penghematan konsumsi sebesar 1 akan menyebabkan turunnya nilai output
sebesar 2,5.
5. Sektor rumah tangga sering kali menghadapi kondisi di mana tingkat tabungannya negatif
(dissaving). Apa yang menyebabkan kemungkinan dissaving itu muncul?
Menurut Collins (1994), dissaving adalah pengeluaran untuk konsumsi yang lebih
besar daripada pendapatan, perbedaan ini dibayarkan dari tabungan sebelumnya.
Seseorang individu akan melakukan perilaku berhutang ketika pendapatan yang didapat
lebih kecil daripada konsumsinya atau disebut dengan dissaving.
Menurut Katona (1951), faktor-faktor penyebab orang memiliki perilaku
berhutang (dissaving) adalah : (a) ketidakmampuan untuk memenuhi pengeluaran yang
diperlukan dari pendapatan; (b)keengganan untuk menjaga pengeluaran biasa pada
tingkat pendapatan; (c) kesediaan untuk membuat pengeluaran yang tidak biasa.