Ciri-Ciri DBD Utama: Demam Berdarah Dengue
Ciri-Ciri DBD Utama: Demam Berdarah Dengue
infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis.
Diperkirakan terdapat setidaknya 50 juta kasus demam berdarah di seluruh dunia tiap
tahunnya.
Bila terjadi demam yang tidak kunjung membaik disertai dengan penurunan trombosit
atau keping darah, maka salah satu penyakit yang biasanya langsung terpikirkan
adalah demam berdarah dengue (DBD). Akan tetapi, penyakit DBD tidak hanya
ditandai dengan dua hal tersebut. Ada ciri-ciri DBD lain yang bisa terjadi pada
berbagai organ tubuh. Ciri-ciri yang muncul juga berbeda pada anak-anak dan orang
dewasa.
Ciri-ciri DBD pada anak-anak umumnya lebih ringan dibandingkan dengan ciri yang
dialami oleh orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua. Pada bayi dan anak yang
lebih kecil, gejala demam dan bercak kemerahan pada kulit biasanya muncul, namun
kondisi ini dapat menyerupai gejala berbagai penyakit lainnya.
Pada infeksi pertama, gejala yang dialami akan lebih ringan dan terkadang tidak Anda
sadari. Tubuh akan membentuk kekebalan terhadap virus dengue. Akan tetapi, tubuh
masih dapat terinfeksi virus dengue tipe lainnya. Pada infeksi berikutnya, gejala yang
dialami akan lebih berat.
Empat ciri utama pada demam berdarah dengue (DBD) adalah demam tinggi,
perdarahan, pembesaran pada hati, dan kegagalan sirkulasi darah. Selain itu, dalam
pemeriksaan darah akan ditemukan trombositopenia (penurunan jumlah keping darah
atau trombosit) disertai peningkatan konsentrasi darah.
Anak yang mengalami DBD akan mengalami peningkatan suhu tubuh tiba-tiba.
Demam yang dialami oleh anak dapat mencapai 40 derajat Celcius. Pada bayi dan
anak-anak, waspadai terjadinya kejang demam apabila suhu tubuh terlalu tinggi.
Demam akan mulai dirasakan dalam 4 hari hingga 2 minggu setelah mengalami gigitan
nyamuk yang membawa virus dengue. Umumnya gejala dialami dalam rentang 2-7
hari. Penurunan demam yang terjadi tidak menandakan Anda telah terbebas dari DBD.
Masa-masa ini merupakan waktu yang perlu Anda waspadai karena berisiko menjadi
kondisi yang kritis.
Pada DBD, kulit akan mengalami petekie, yaitu bercak-bercak kemerahan pada kulit
yang tidak menghilang saat ditekan. Hal ini disebabkan akibat pecahnya pembuluh
darah kapiler pada kulit. Petekie tersebar pada lengan, tungkai, ketiak, wajah, dan
langit-langit mulut.
Ciri-ciri DBD yang menyertai demam dan bercak pada kulit, yaitu flushing atau wajah
yang terasa panas dan gejala-gejala umum, seperti penurunan berat badan atau
anoreksia, sakit kepala berat, nyeri otot, tulang, dan persendian. Ciri khas yang juga
mungkin terjadi adalah nyeri pada belakang mata.
Beberapa anak biasanya turut mengalami sakit tenggorokan. Batuk dan rinitis bisa saja
terjadi walaupun keduanya jarang menjadi ciri pada seseorang yang mengalami DBD.
Organ hati akan mengalami pembesaran pada awal demam. Umumnya, hati dapat
teraba sebesar 2-4 cm di bawah tulang iga. Walaupun terjadi pembesaran hati, jarang
ditemukan kulit kuning atau jaundice. Selain hati, limpa juga dapat mengalami
pembesaran. Kondisi ini jarang ditemukan pada bayi.
[[artikel-terkait]]
Setelah demam menurun, ciri-ciri DBD umum akan semakin menonjol. Selain itu,
Anda juga mudah mengalami perdarahan. Contohnya, gusi berdarah saat menyikat gigi
atau mengalami mimisan tiba-tiba. Anda juga perlu memerhatikan tubuh apabila
mudah terjadi memar. Perdarahan mungkin terjadi pada saluran cerna dan organ
lainnya dalam tubuh. Hal ini ditandai dengan adanya muntah darah atau BAB
berwarna hitam.
Adanya gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan nyeri perut berat juga
termasuk cici-ciri penyakit DBD. Pada kondisi yang parah, penderita DBD bisa
mengalami gangguan pernapasan, dehidrasi, hingga syok. Walaupun jarang terjadi,
kondisi ini dapat berakibat fatal bila tidak segera mendapat penanganan oleh dokter.
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegy tibetina (dominan)
A. Lingkungan :
1. Penyuluhan dan penggerakan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN )
2. Pengelolaan sampah Padat
3. Modifikasih tempt perkembang biakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia
4. Perbaikan desain rumah
B. KIMIAWI
Pengasapan/foging( dengan menggunakan malathion dan fenthion)