Anda di halaman 1dari 5

Nama : Vinsensius Manu Padaka

Nim : PO 5303204191049

Tingkat : 2B

Soal

1. Sebut dan jelaskan Tindakan preventif yang bisa di lakukan dalam pelayanan asuhan
kesgilut masyarakat !
2. Sebut dan jelaskan tindakan promotif yang bisa di lakukan dalam pelayanan asuhan
kesgilut masyarakat !
3. Sebut dan jelaskan tindakan kuratif yang bisa di lakukan dalam pelayanan asuhan kesgilut
masyarakat
4. Jelaskan langkah-langkah pelaksanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat !
5. Sebutkan cabang ilmu yang berhubungan dengan tindakan kuratif !

Jawaban

1. Tindakan preventif yang bisa di lakukan dalam pelayanan asuhan kesgilut masyarakat
yaitu :
 Pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut (OHIS)
Pemeriksaan ini untuk mendapatkan data kebersihan gigi dan mulut untuk
merencanakan tindakan promotif dan preventif
- DI : adalah skor (nilai) dari endapan lunak yang terjadi karena adanya sisa
makanan yang melekat pada gigi indeks
- CI : adalah skor (nilai) dari endapan keras terjadi karena adanya calculus yang
pada melekat pada gigi indeks
- Menentukan gigi-gigi indeks yang akan diperiksa untuk pemeriksaan debris
indeks (DI) dan calculus indeks (CI)
- Menentukan gigi-gigi pengganti apabila ada gigi indeks yang tidak ada
- Pemeriksaan debris sesuai kriteria penilaian debris
- Pemeriksaan debris sesuai kriteria penilaian calculus
- Menghitung debris score dan calculus score
- Menghitung OHIS score menurut standar WHO
 Sikat gigi bersama/massal
Kegiatan menyikat gigi yang dilakukan bersama-sama di bawah bimbingan
instruktur (perawat gigi, petugas kesehatan, kader kesehatan gigi dan mulut).
Sasaran dapat melakukan sikat gigi dengan cara yang baik dan benar sehingga
dapat meningkatkan kebersihan gigi dan mulut secara mandiri.
- Meneteskan disclosing solution di ujung lidah dan mengoleskannya ke seluruh
permukaan gigi
- Menginstruksikan untuk kumur-kumur dengan air putih bersih
- Melakukan penyikatan gigi sesuai dengan teknik/metode penyikatan gigi pada
semua permukaan gigi
 Melakukan scalling
 Pencegahan karies dengan fluor
 Kumur-kumur dengan larutan fluor
- Membimbing murid untuk kumur-kumur dengan larutan fluor (NaF
0,2%) dan dilaksanakan 1 kali dalam 2 minggu selama 2 tahun minimal
20 kali per tahun.
- Sebelum berkumur larutan fluor, gigi harus bersih bebas dari debris serta
karang gigi
- Menyediakan gelas kumur plastik dan mengisinya dengan larutan NaF
0,2%
- Selama berkumur kepala harus tunduk, gelas dipegang setinggi dada
- Berkumur selama ± 3 menit secara serentak/bersamaan Apabila anak
tertelan larutan fluor tersebut, anak disarankan minum beberapa gelas air
putih, kemudian sentuhlah dengan telunjuk langit-langit lunak si anak,
sehingga anak memuntahkan kembali cairan yeng tertelan.
 Pengisian pit dan fissure (pit dan fissure sealent)
Pit dan fissure sealent adalah menutup pit fissure yang berisiko menjadi retensi sisa
makanan, sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya karies. Perhatikan langkah-
langkah berikut:
- lakukan pembersihan gigi yang akan ditumpat
- lakukan pelarutan mineral email pada pit dan fissure gigi yang bersangkutan (di
etsa)
- letakkan bahan pit dan fissure sealent
- lakukan recountering dan polishing
- diinstruksikan pasien untuk tidak makan/minum selama ± 1 jam
2. Tindakan promotif yang bisa di lakukan dalam pelayanan asuhan kesgilut masyarakat
yaitu :
 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Penyuluhan Anda laksanakan untuk meningkatkan pengetahuan sasaran, mengubah
perilaku sasaran baik individu, kelompok, atau masyarakat yang belum
mengetahui/mempunyai pengetahuan, dan kebiasaan berperilaku hidup sehat di
bidang kesehatan gigi. Tujuannya adalah agar sasaran mampu memelihara
kesehatan gigi dan mulutnya serta mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya
penyakit gigi dan mulut. Standar penyuluhan adalah sebagai berikut.
- Memilih materi penyuluhan sesuai dengan kebutuhan sasaran
- Memilih metode penyuluhan sesuai dengan materi penyuluhan dan kelompok
sasaran
- Memilih alat bantu penyuluhan
- Melakukan evaluasi setelah pelaksanaan penyuluhan
 Pelatihan kader kesehatan gigi
Kader diharapkan mampu memberikan penyuluhan dan memotivasi masyarakat
untuk dapat berperilaku sehat serta mampu mendeteksi dini, pengobatan darurat
sederhana dan melakukan rujukan. Berikut adalah keterampilan yang perlu Anda
miliki untuk menciptakan kader kesehatan gigi:
- Menentukan daerah binaan, dengan melakukan pendekatan lintas program dan
lintas sektoral
- Memilih materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan daerah binaan
- Memilih metode pelatihan sesuai dengan materi pelatihan
- Memilih media pembelajaran sesuai dengan materi yang telah ditentukan
- Melakukan evaluasi dengan cara mempraktikkan materi yang telah diberikan
 Membuat dan menggunakan alat peraga
 Mendemonstrasikan dan menginstruksikan oral propilaksis
 Konseling tindakan promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut.
3. Tindakan kuratif yang bisa di lakukan dalam pelayanan asuhan kesgilut masyarakat yaiti :
 Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
 Perawatan gigi dan mulut pasien pasca tindakan
 Pencabutan gigi susu
 Penumpatan dengan teknik Atraumatic Restorative Treatment (ART)
- Teknik penumpatan gigi hanya dengan menggunakan hand instrument (ART
set) pada karies gigi yang masih dangkal
- Penumpatan gigi tanpa menghilangkan jaringan yang sehat
- Melakukan excavasi gigi yang bersangkutan dengan excavator sampai tidak
ada lagi dentin lunak
- Bersihkan lubang gigi/ulaskan dengan dentin conditioner selama 10 ̋.
- Bersihkan dengan berkumur dan dikeringkan lagi dengan cotton pellet
- Kavitas harus bener-benar kering pada saat melakukan manipulasi bahan glass
ionomer, tutup/oles dengan varnish
- Menumpat dan menekan dengan jari pada gigi yang bersangkutan
- Mengambil kelebihan tumpatan menggunakan ekskavator
- Melakukan polishing
- Menginstruksikan tidak makan/minum selama ± 1 jam
- Tidak ada peninggian gigit
 Penumpatan dengan Glass ionomer
- Menyiapkan alat diagnostik, instrumen penambalan, alat preparasi (bur), bahan
tambalan
- Melakukan preparasi gigi
- Memblokir area kerja dari saliva
- Desinfeksi kavitas dengan alkohol
- Mengeringkan kavitas dengan catton pellet/chipblower
- Manipulasi semen dasar dengan konsistensi seperti pasta, pada dasar kavitas
secara merata setinggi dentino enamel junction
- Manipulasi glass ionomer pada kavitas selapis demi selapis dengan kondensasi
yang baik
- Recountouring permukaan tambalan sesuai dengan bentuk anatomi gigi
- Mengecek peninggian gigitan
- Menghaluskan permukaan tambalan
- Memberi instruksi setelah penumpatan amalgam
- Memoles tumpatan amalgam pada kunjungan berikutnya
 Penumpatan dengan amalgam
Mengembalikan bentuk gigi sesuai anatomisnya dan mengembalikan fungsi gigi
seperti semula. Standar yang Anda perhatikan adalah:
- Menyiapkan alat diagnostik, instrumen penambalan, alat preparasi (bur), bahan
tambalan
- Melakukan preparasi gigi
- Memblokir area kerja dari saliva
- Desinfeksi kavitas dengan alkohol
- Mengeringkan kavitas dengan cotton pellet/chipblower
- Manipulasi semen dasar dengan konsistensi seperti pasta, pada dasar kavitas
secara merata setinggi dentino enamel junction
- Manipulasi amalgam pada kavitas selapis demi selapis dengan kondensasi yang
baik
- Recountouring permukaan tambalan sesuai dengan bentuk anatomi gigi
- Mengecek peninggian gigitan
- Menghaluskan permukaan tambalan
- Memberi instruksi setelah penumpatan amalgam
- Memoles tumpatan amalgam pada kunjungan berikutnya
4. Langkah-langkah pelaksanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat yaitu :
Pelaksanaan asuhan tahap 1 :
 Perawat gigi melakukan perencanaan kegiatan
 Perawat gigi melakukan penjaringan status kesehatan gigi dan mulut, kegiatan ini
untuk mendapatkan status OHIS, DMF-T/def-t, dan CPITN
 Didapat prioritas masalah promotif, preventif maupun kuratif dari data penjaringan
tersebut
Pelaksanaan asuhan tahap II :
Setelah selesai kegiatan di tahap 1, perawat gigi melanjutkan kegiatan sebagai berikut :
 Dari data yang didapat pada tahap 1, perawat gigi menentukan prioritas
masalahnya, merencanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan prioritas masalah
yang ada.
 Membuat jadwal kegiatan
 Prioritas pertama adalah program promotif, misalnya dengan mengadakan
penyuluhan. Dalam melakukan kegiatan promotif, perawat gigi harus mampu
mengenal karakteristik sasaran untuk menentukan materi penyuluhan yang tepat,
menentukan media yang digunakan, menentukan tempat penyelenggaraan dan lain-
lain.
Pelaksanaan asuhan tahap III :
Selanjutnya pelaksanaan prioritas ke II, ke III dan selanjutnya.
Pelaksanaan asuhan tahap IV :
Setelah semua prioritas masalah diselesaikan, perawat gigi melakukan evaluasi kegiatan
tahun 1 tersebut.
5. Cabang Ilmu yang berhubungan dengan tindakan kuratif Yaitu :
 Conservasi gigi ( penambalan gigi ), bidang spealitik yang bertujuan untuk
melakukan perawatan gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin dalam
rongga mulut, sehingga estetika dan fungsi kunyah gigi dapat kembali normal.
 Exodonita ( Pencabutan Gigi ), tindakan operasi yang di maksudkan untuk
mengeluargan gigi atau bagian gigi dari socketnya.

Anda mungkin juga menyukai