PANDUAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
2021
PANDUAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
Disusun Oleh :
Tim Asisten
Mikrobiologi
Editor :
Heppy Haryanta, ST.
Dr. Ir. Nurwantoro, MS
Editor :
Heppy Haryanta, ST.
Dr. Ir. Nurwantoro, MS.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan Panduan Praktikum. Panduan praktikum ini
merupakan hasil revisi panduan praktikum yang ada, setelah dilakukan
evaluasi dari hasil praktikum yang terlaksana beberapa waktu lalu maka
dipandang perlu untuk memperbaharui panduan praktikum yang ada.
Penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku panduan
praktikum Mikrobiologi ini, semoga budi baik beliau terbalas oleh-Nya.
Harapan kami semoga panduan praktikum ini bermanfaat bagi
mahasiswa maupun para pembaca lainnya dan dapat meningkatkan minat
mahasiswa dalam mempelajari Mikrobiologi. Tak lupa penyusun mengharap
tegur sapa dari berbagai pihak demi penyempurnaan buku panduan
praktikum ini.
Akhirnya penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas perhatian dan koreksi dari berbagai pihak,semoga budi baik beliau
dibalas oleh-Nya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM...................................................................... iii
PERCOBAAN I : MEDIUM DAN LARUTAN PENGENCER................... 1
PERCOBAAN II : STERILISASI.............................................................. 6
PERCOBAAN III : METODE HITUNGAN CAWAN.................................. 10
PERCOBAAN IV : PEWARNAAN GRAM................................................ 24
ii
SELAMAT BEKERJA
iv
Laboratorium Fisiologi Dan Biokimia
Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro
Panduan Praktikum Mikrobiologi
PEROBAAN I
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain itu medium dapat pula
digunakan sebagai isolasi, memperbanyak, penguji sifat-sifat fisiologis dan
sebagai media penghitung jumlah mikroba.
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam
medium diperlukan persyaratan tertentu yaitu sebagai berikut :
1. Medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh
mikroba.
2. Medium harus mempunyai tekanan osmose, tegangan muka dan pH
yang sesuai.
3. Medium tidak mengandung zat-zat penghambat.
4. Medium harus steril.
Larutan Pengencer
Larutan pengencer digunakan untuk mengencerkan sampel dan
biasanya mengandung bufer untuk menjaga keseimbangan ion dari mikroba.
Bufer yang sering digunakan sebagai larutan pengencer adalah fosfat,
karena memiliki ciri-ciri :
- Satu-satunya komponen anorganik yang memiliki sifat bufer pada
kisaran pH normal
- Tidak bersifat racun terhadap mikroba
Materi
Bahan : Nutrient Broth, Lactose Broth, kentang, dextrose, agar, aquades
dan asam tartarat.
Alat : Timbangan, elenmeyer, waterbath, gelas beker, gelas ukur,
pisau, kain saring, pH meter.
Prosedur
1. Kupas kentang dengan pisau hingga bersih, kemudian bilas dengan air
hingga bersih.
2. Irislah kentang tersebut dengan ukuran sekitar 1x1x1 cm.
3. Timbang kentang dengan tepat sebanyak 500 g.
4. Masukkan kentang ke dalam gelas beker, kemudian tambahkan 1000
ml aquades, tutup gelas beker dengan alumunium foil serapat
mungkin.
5. Panaskan dalam waterbath hingga mendidih selama 30 menit.
6. Setelah itu dinginkan, kemudian lumatkan kentang hingga hancur.
7. Ambil fitrat kentang dengan cara menyaringnya menggunakan kain
saring / kapas yang bersih.
8. Setelah filtrat terkumpul ukurlah volumenya untuk membuat medium
PDA, dengan komposisi : 200 ml filtrat kentang
4 g dextrose
4 g agar
pH 6,8 – 7,2
9. Selanjutnya untuk membuat medium PDA, terlebih dahulu siapkan
larutan asam tartarat 10%
10. Sterilkan medium PDA dan larutan asam tartarat 10 % dalam autoklaf
pada suhu 121 0C, 2 atm selama 15 menit.
11. Setelah steril masukkan medium PDA dan larutan asam tartarat 10%
ke dalam inkubator bersuhu 50oC.
12. Setelah keduanya mencapai suhu 50oC tambahkan dengan pipet ukur
steril larutan asam tartarat 10% ke dalam medium PDA secara
aseptis. Maka medium yang dihasilkan tersebut adalah medium APDA
(setiap 1000 ml PDA membutuhkan 10 ml larutan asam tartarat 10%,
pH medium APDA berkisar 3,5-4,0)
4 Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi dari masing-masing komponen dibawah ini di dalam
medium :
a. Pepton c. Ekstrak sapi
b. Agar d. NaCl
2. Jelaskan perbedaan masing-masing medium dibawah ini :
a. Nutrient Agar
b. Potato Dextrose Agar
c. Lactose Broth
d. Plate Count Agar
e. Briliant Green Lactose Bile Broth
3. Sebut dan jelaskan klasifikasi medium !
PERCOBAAN II 5
STERILISASI
7
Laboratorium Fisiologi Dan Biokimia
Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro
Panduan Praktikum Mikrobiologi
Pemijaran Filtrasi
Ilustrasi 1. Berbagai Metode Sterilisasi
Materi
Alat : Oven, autoklaf, cawan petri, pipet hisap, erlenmeyer.
Bahan : kertas pembungkus, kapas, alkohol dan alumunium foil.
Prosedur
A. Sterilisasi Kering
1. Siapkan pipet, cawan petri, erlemeyer serta alat gelas lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
2. Bersihkan cawan petri dengan menggunakan kapas yang dibasahi
dengan alkohol untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang
menempel pada cawan, kemudian bungkus sepasang cawan petri
tersebut dengan kertas pembungkus (sepasang cawan tiap bungkus).
3. Bersihkan pipet hisap dan sumbat bagian pangkal pipet dengan kapas,
kemudian bungkus beberapa pipet dengan kertas, jangan lupa memberi
tanda pada bagian pangkal dan ujung.
4. Tutup mulut erlenmeyer dengan menggunakan alumunium foil dengan
rapat.
8
Laboratorium Fisiologi Dan Biokimia
Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro
Panduan Praktikum Mikrobiologi
B. Sterilisasi Basah
1. Masukkan medium yang akan disterilisasi ke dalam erlenmeyer atau
tabung reaksi serta larutan pengencer dalam tabung reaksi, kemudian
tutup rapat dengan menggunakan kapas.
2. Masukkan erlenmeyer dan tabung reaksi tersebut ke dalam autoklaf,
kemudian tutup autoklaf dengan rapat.
3. Nyalakan autoklaf, tunggu hingga manometer dan termometer
menunjukkan tanda sterilisasi atau pada suhu 121 0C dengan tekanan 2
atm, diamkan selama 15 menit.
4. Setelah 15 menit tunggu hingga tekanan autoklaf berkisar 0,5 atm,
buka katup pengaman dan biarkan hingga autoklaf tidak lagi
bertekanan (uap air keluar), setelah itu buka autoklaf dan keluarkan
mediumnya.
5. Khusus untuk medium agar, untuk menurunkan suhunya dan menjaga
agar tidak membeku maka masukkan medium ke dalam inkubator
bersuhu 55 0C, sebelum digunakan.
Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan sterilisasi kering dan sterilisasi basah !
2. Jelaskan tujuan sterilisasi !
PERCOBAAN III 9
Pengenceran
Jumlah kandungan mikroba terbaik adalah berkisar antara 30 – 300
koloni. Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel
mikroba per ml, per gram atau per cm memerlukan perlakukan pengenceran
sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri, sehingga
setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah
yang dapat dihitung. Pengenceran biasa dilakukan secara desimal yaitu 1:10,
1:100 dan seterusnya, atau 1:100, 1:10.000, 1:1.000.000 dan seterusnya
seperti terlihat pada Ilustrasi 2. Larutan yang digunakan untuk pengenceran
dapat berupa larutan bufer fosfat, larutan garam fisiologis 0,85%, larutan
Ringer maupun aquades.
Cara Pemupukan
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah jika sel mikroba yang masih
hidup ditumbuhkan pada suatu medium agar, maka sel mikroba tersebut
akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode hitungan cawan
merupakan cara yang paling sensitif untuk menentukan jumlah mikroba
karena :
1). Hanya sel yang hidup yang dapat dihitung;
2). Dapat menghitung beberapa jenis mikroba sekaligus;
3). Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba, karena yang
terbentuk mungkin dapat berasal dari satu sel mikroba dengan
penampakan pertumbuhan yang spesifik.
Selain keuntungan tersebut, metode hitungan cawan memiliki beberapa
kelemahan diantaranya yaitu :
1). Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang
sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin
membentuk satu koloni;
2). Medium dan kondisi yang berbeda dapat menghasilkan nilai yang
berbeda;
3). Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat
dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar; dan
4). Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi yang lama sehingga
pertumbuhan koloni dapat dihitung.
Metode hitungan cawan dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu metode
tuang (pour plate) dan metode permukaan (surface plate).
11
Laboratorium Fisiologi Dan Biokimia
Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro
11
Panduan Praktikum Mikrobiologi
dalam cawan tersebut di masukkan agar cair steril yang telah didinginkan
sampai 47 – 50 0C sebanyak 10 – 15 ml. Selama penuangan medium, tutup
cawan tidak boleh dibuka terlalu lebar untuk menghindari kontaminasi dari
luar. Setelah penuangan, cawan segera digerakkan diatas meja secara hati-
hati untuk menyebarkan sel mikroba secara merata, yaitu dengan gerakan
angka delapan. Setelah memadat, cawan-cawan tersebut dapat diinkubasi di
dalam inkubator.
Inkubasi dilakukan pada suhu dan waktu tertentu sesuai dengan jenis
mikroba yang akan dihitung. Medium agar yang digunakan juga disesuaikan
dengan jenis mikroba yang akan ditumbuhkan. Selama inkubasi, se-sel yang
masih hidup akan tumbuh dan membentuk koloni yang dapat dilihat oleh
mata. Setelah akhir masa inkubasi, koloni yang terbentuk dihitung. Setiap
koloni dapat dianggap berasal dari satu sel yang membelah menjadi banyak
sel, meskipun sebenarnya juga bisa berasal dari lebih dari satu sel yang
letaknya berdekatan. Perhitungan jumlah koloni dapat dilakukan
menggunakan “Queebec Colony Counter”. Ketelitian akan lebih tinggi jika
dilakukan secara duplo, yaitu mengunakan dua cawan petri untuk setiap
pegenceran.
13
Perhitungan jumlah koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran
dilakukan secara desimal. Sebagai contoh, misalnya penetapan jumlah koloni
pada susu. Pengenceran awal 1:10 (=10 –1) dibuat dengan cara
mengencerkan 1 ml susu ke dalam 9 ml larutan pengencer dengan
pengenceran yang lebih tinggi misalnya sampai 10 –5 atau 10–6 tergantung
pada mutu susunya. Setelah diinkubasi, misalnya diperoleh 62 koloni, pada
cawan yang mengandung pengenceran 10 –4, maka jumlah koloni dapat
dihitung sebagai berikut (1 ml larutan pengencer dianggap memiliki berat 1
gr) :
1
= 62 x
10- 4
= 62 x 10 4
= 6,2 x 10 5
Standart Perhitungan
Untuk melaporkan suatu hasil analisa mikrobiologi digunakan suatu
standar yang disebut “Standard Plate Count” (SPC), yang menjelaskan
mengenai cara menghitung koloni pada cawan serta memilih data yang ada
untuk menghitung jumlah koloni di dalam suatu sampel.
14
15
16
5. Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per pengenceran, data yang
diambil harus dari kedua cawan tersebut, tidak boleh diambil salah satu
Jumlah Koloni per
pengenceran SPC Keterangan
-2
10 10-3 10-4
175* 16 1 1,9 x 10 4 Dicari rata-rata dari
208* 17 0 pengenceran 10 –2
138* 42* 2 1,5 x 10 4 Dicari rata-rata dari 10–2 dan 10-3
Hasil perbandingan
pengenceran 10–2 dan 10–3
162* 43* 4 adalah 2,8 > 2 (maka diambil
dari rata-rata pengenceran
terendah yaitu 10-2)
290* 36* 4 3,1 x 10 4 Dicari rata-rata dari 10–2 dan 10-3
Hasil perbandingan
pengenceran 10–2 dan 10–3
280* 32* 1 adalah 1,2 < 2 (maka diambil
dari rata-rata pada pengenceran
10-2 dan 10-3)
291* 25 3 3,0 x 10 4 Dicari rata-rata dari
pengenceran 10 –2 meskipun 305
305* 27 0
> 300
Materi
Alat : tabung reaksi, cawan petri, pipet, penghisap, erlenmeyer, bunsen
Bahan : sampel yang akan dihitung (bakteri/jamur/mikroba), medium
Prosedur
1. Siapkan dan beri label larutan pengencer dan cawan petri steril
sesuai dengan pengenceran dan pemupukan yang ditetapkan
Pertanyaan
PERCOBAAN IV
18 PEWARNAAN BAKTERI
c. Pewarnaan Struktural
1. Pewarnaan inti sel (Feulgen)
2. Pewarnaan endospora
3. Pewarnaan dinding sel
4. Pewarnaan kapsul
5. Pewarnaan flagela
d. Pewarnaan untuk menguji komponen-komponen tertentu di dalam sel
seperti :
1. Glikogen
2. Lipida
Fiksasi
Fiksasi adalah kegiatan membunuh bakteri dan membuat sel-sel bakteri
tersebut melekat pada gelas objek, biasanya digunakan panas dari api
bunsen. Jika kultur diambil dari medium cair, maka penyebaran dapat
langsung dilakukan diatas kaca objek yang bersih menggunakan loop. Tetapi
jika kultur yang diambil dari medium padat maka sebelumnya di atas kaca
objek harus diberi setetes air, kemudian kultur diambil sedikit dengan
menggunakan ujung loop yang telah dipijarkan dan diratakan di atas kaca
objek sehingga terbentuk lapisan tipis. Kesalahan yang sering dilakukan
adalah pengambilan kultur yang terlalu banyak dari medium padat, sehingga
akan terbentuk lapisan sel yang terlalu tebal pada kaca objek.
Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram merupakan salah satu cara pewarnaan yang paling
sering dilakukan dalam pekerjaan mikrobiologi. Cara pewarnaan gram
diciptakan pertama kali tahun 1884 oleh seorang ahli baktereologi yang
bernama Cristian Gram. Cara pewarnaan ini merupakan cara pewarnaan
deferensial, dimana dengan cara ini bakteri dapat dibedakan menjadi dua
grup yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Perbedaan dari
20
Gram B
Kristal iodium ......................................................................................1,0 g
Kalium iodida ......................................................................................2,0 g
Aquadest .............................................................................................300 ml
Gram C
Etanol 95 %
Gram D
Larutan safranin (2,5% dalam etanol 95%)..........................................10 ml
Aquadest .............................................................................................100 ml
Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif !
Daftar Pustaka
Fardiaz, S. 1989. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Penerbit IPB.
Bogor.
22 Catatan :
Catatan :
28
Laboratorium Fisiologi Dan Biokimia
Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro
Panduan Praktikum Mikrobiologi
@ 2019 Copyright by
Tim Asisten Mikrobiologi 2019