Makalah Pasien Safety
Makalah Pasien Safety
( PATIENT SAFETY )
NIM : PO714251181031
JURUSAN FARMASI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan seharusnya merupakan prinsip
dasar dalam pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan perlu melakukan perubahan
paradigma pelayanan dari “Quality”, menjadi “Quality and Safety”. Fasilitas pelayanan
kesehatan bukan hanya fokus kepada peningkatan mutu pelayanan namun turut menerapkan
keselamatan pasien secara konsisten.
Perbaikan pada kualitas pelayanan seharusnya sejalan dengan meningkatnya
keselamatan pasien dan meminimalkan terjadinya insiden. Peningkatan pada kedua hal
tersebut merupakan harapan oleh semua pihak, seperti rumah sakit, pemerintah, pihak
jaminan kesehatan, serta pasien, keluarga dan masyarakat. Namun, hasil penelitian
menunjukkan bahwa masih memiliki jalan panjang untuk benar-benar meningkatkan
keselamatan pasien. Masalah keselamatan pasien dari sejak terbitnya publikasi “To Err is
Human” pada tahun 2000 hingga studi-studi terkini, masih menunjukkan penerapan
keselamatan pasien masih belum sesuai dengan harapan. Prinsip “First, do no harm” tidak
cukup kuat untuk mencegah berkembangnya masalah keselamatan pasien
Fasilitas pelayanan kesehatan harus dapat menjamin keamanan dan mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien, pengaturan keselamatan pasien bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen
risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau “peringanan” (suatu
obat dengan reaksi alergi diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya)
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Adverse event adalah insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien. Kejadian sentinel/Sentinel event merupakan suatu KTD yang
mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer dan
membutuhkan intervensi untuk mempertahankan kehidupan, baik fisik maupun psikis,
yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien. Seperti melakukan
operasi pada bagian tubuh yang salah (misal: amputasi pada kaki yang salah).
Sementara Menurutt Cooper, dkk (2018) klasifikasi dampak insiden keselamatan
pasien dalam pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
Dengan diterapkannya sistem pelaporan yang baik akan mengajak semua pihak
peduli akan bahaya maupun potensi bahaya yang dapat terjadi pada pasien. Niat untuk
melaporkan IKP dipengaruhi oleh faktor organisasi dan faktor individu. Respon manajemen
dan KPRS terkait pelaporan IKP memegang peranan penting. Manajemen dan Tim KPRS
perlu melakukan pendekatan secara individu dan organisasi untuk meningkatkan pelaporan
IKP. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain menciptakan budaya keselamatan
pasien dan no blaming, membuat sistem pelaporan yang baik dan mudah dipahami oleh
semua pihak, melakukan sosialisasi dan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan
pengetahuan tentang pelaporan IKP, menghilangkan ketakutan terhadap dampak pelaporan,
pelaporan secara anonym serta pemberian reward jika melaporkan maupun hukuman yang
diambil tidak bersifat blaming maupun hukuman individu.
Pentingnya pelaporan insiden karena akan menjadi awal proses pembelajaran untuk
mencegah kejadian yang sama terjadi kembali. Data laporan IKP yang akurat sangat
bermanfaat untuk menurunkan insiden dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien. Dengan adanya data tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan pemetaan
keselamatan pasien, sebagai dasar perbaikan sistem pelayanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien dan pencegahan terjadinya IKP berulang serta dapat digunakan oleh
semua pihak sebagai pembelajaran dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming)
Gambar 1. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Gambar 2. Formulir IKP (internal)
http://merita.staff.umy.ac.id/2020/01/02/keselamatan-pasien-patient-safety-incident-dan-
klasifikasinya/, diakses pada 01 Maret 2021
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien. Jakarta. 2017.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS). 2015. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien (IKP) (Patient Safety Incident Report). Jakarta.
Nasution , Puteri Citra Cinta Asyura. 2018. Keselamatan Pasien (Patient Safety). Medan : Fakultas |
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara