Anda di halaman 1dari 13

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

APLIKASI TRANSCULTURAL

Oleh Kelompok 2

A.A Istri Revaliana Pradnyandari (193213006)


Dewa Ayu Made Febriari (193213009)
Ni Komang Devi Arianti (193213028)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

2020/2021
RESUME KASUS

Klien bernama Ny.E, berusia 29 tahun, beragama Islam, pendidikan


terakhir SMK. Klien adalah seorang ibu rumah tangga. Suami klien Tn.R berumur
29 tahun, pendidikan terakhir SMK, bekerja di Perusahaan Swasta. Suku jawa,
dan keluarga klien terutama orangtua klien sangat kental dengan adat dan budaya
jawa, Tn. R bekerja di salah satu perusahaan swasta juga. Klien dan suami tinggal
dengan orangtuanya.Seminggu yang lalu klien telah melahirkan anak pertamanya
berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3200 gram, panjang 48 cm secara Sectio
Caesarea atas indikasi partus tak maju, sehingga di perut klien terdapat luka
jahitan Klien melahirkan di RS. SK. Klien merasa melahirkan adalah suatu
anugerah, namun klien merasa belum menjadi seorang wanita yang sempurna
karena tidak dapat melahirkan secara normal.

Setelah pulang dari rumah sakit, atas perintah orangtuanya setiap pagi
klien jalan-jalan dan membawa bayinya untuk berjemur mulai pukul 06.00-07.00
WIB dengan tujuan agar bayi hangat. Serta setelah melahirkan ibu diharuskan
memakai stagen, Penggunaan stagen ini dipercaya akan membuat perut tidak
bergelambir dan perut kembali langsing. Hal tersebut sudah di lakukan secara
turun-temurun.Klien datang ke RS SK untuk kontrol. Dari hasil kontrol di RS SK,
luka klien dinyatakan mengalami penyembuhan yang lambat. Luka bekas sectio
caesaria masih terlihat basah. Setelah mendengar pernyataan dari dokter, klien
terlihat cemas.

Kemudian dilakukan pengkajian oleh perawat untuk mengetahui penyebab


luka yang tidak kunjung mengering. Dari hasil pengkajian ternyata didapatkan
hasil bahwa klien mempunyai pantangan makan ikan dan telur karena ditakutkan
akan menimbulkan rasa gatal pada luka bekas jahitan, klien tidak boleh minum air
terlalu banyak karna akan membuat luka tetap basah ( luka tidak cepat kering )
serta klien menggunakan stagen yang terlalu kencang.Perawat memberikan
penjelasan bahwa makanan yang menjadi pantangan klien adalah makanan yang
mengandung tinggi protein yang baik untuk proses penyembuhan luka. Makanan
pantangan tersebut dapat digantikan dengan sumber protein lain seperti tahu,
tempe, sari kedelai, kacang-kacangan, dll dan air merupakan bagian penting dari
struktur sel dan jaringan sehingga dapat mempercepat pembentukan jaringan baru
dalam proses penyembuhan luka. Sementara dokter memberikan rawat luka dan
terapi oral dengan antibiotik. Klien menganggap anjuran perawat bertentangan
dengan keyakinannya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Pasien : Ibu Emi
A. Pengkajian
1. Faktor Teknologi
a. Klien melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki,
dengan BB : 3200 gram, PB : 48 cm, secara SC atas indikasi
partus tak maju, sehingga perut klien terdapat luka jahitan. Klien
melahirkan di RS SK.
b. Klien datang ke RS. SK untuk kontrol.
2. Faktor Agama dan Falsafah
a. Agama yang dianut agama islam
b. Klien merasa melahirkan adalah anugrah, namun klien merasa
belum menjadi seorang wanita sempurna karena tidak dapat
melahirkan secara normal.
3. Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan
a. Nama : Ny. E
b. Umur : 29 Tahun
c. Status : Sudah menikah
d. Kelahiran : Anak pertama
e. Pengambil keputusan dalam keluarga : ada pada pihak laki-laki
4. Faktor Nilai-nilai Budaya dan Gaya Hidup
a. Setiap pagi klien jalan-jalan dan membawa bayinya untuk
berjemur. Serta setelah melahirkan ibu diharuskan memakai
stagen. Penggunaan stagen ini dipercaya akan cepat
mengembalikan otot rahim dan mengencangkan otot perut
sehingga perut terlihat langsing. Hal tersebut sudah dilakukan
turun temurun.
5. Faktor Politik
Kebijakan dan Peraturan Klinik yaitu :
a. Alasan meraka datang ke klinik Klien datang ke klinik untuk
kontrol
b. Kebijakan yang didapat di Klinik
Dokter memberikan tindakan rawat luka dan terapi oral antibiotik.
6. Faktor Ekonomi
a. Pekerjaan
Klien pekerja swasta
b. Sumber biaya pengobatan
Klien membiayai pengobatan secara mandiri
c. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan klien
Klien memanfaatkan penghasilan suami dan dirinya sendiri
d. Jumlah anak yang ditanggung 1
7. Faktor Pendidikan
a. Pendidikan akhir klien SMK
b. Klien selalu dapat nasehat dari orangtuanya
c. Klien masih sangat mempercayai akan budaya jawa
B. Diagnosa
1. Data :
Setiap pagi klien mempunyai kebiasaaan jalan-jalan dan membawa
bayinya untuk berjemur, mulai pukul 06.00-07.00 wib dengan tujuan
agar bayi hangat
Masalah :
Potensial peningkatan kesehatan
2. Data :
Klien mempunyai keyakinan setelah melahirkan ibu diharuskan
memakai stagen, penggunaan stagen ini dipercaya akan mengembalikan
otot rahim dan mengencangkan otot perut sehingga perut terlihat
langsing, hal tersebut sudah dilakukan secara turun-temurun. Klien
mempunyai pantangan makanan ikan dan telur karena akan dapat
menimbulkan rasa gatal pada luka bekas jahitan. Klien menganggap
anjuran perawat bertentangan dengan keyakinannya.
Masalah :
Keyakinan klien yang tidak sesuai dengan anjuran medis
3. Data :
Klien tidak boleh minum terlalu banyak karena akan membuat luka
tetap basah ( luka tidak cepat kering )
Masalah :
Lamanya proses penyembuhan luka karena pembatasan minum.

C.Intervensi
Dx.1 : Potensial peningkatan Kesehatan Intervensi :
Mempertahankan budaya (maintanance)
1. Berikan penjelasan pada klien bahwa kebiasaan klien untuk jalan-
jalan pagi dan membawa bayi untuk menjemur adalah baik untuk
kesehatan. Jalan-jalan pagi dapat mengurangi kekakuan atau penegangan
otot-otot diseluruh tubuh,mempelancar sirkulasi darah dan mempercepat
penyembuhan luka.
2. Dukung kebiasaan Ibu membawa bayi berjemur pada pagi hari
dibawah jam 07.00 tujuannya untuk menghindarkan bayi dari penyakit
kuning dan mengaktifkan vitamin D yang membuat tulang bayi lebih
kuat.
Dx. 2 : Keyakinan klien tidak sesuai anjuran medis Intervensi :
Negosiasi Budaya
1. Berikan penjelasan bahwa makanan yang menjadi pantangan klien
adalah makanan yang mengandung tinggi protein yang baik untuk proses
penyembuhan luka. Makanan pantangan tersebut dapat digantikan
sebagai sumber protein lain seperti, tahu, tempe, sari kedelai,kacang-
kacangan,dll. Dan air merupakan bagian penting dari struktur sel dan
jaringan sehingga dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam
proses penyembuhan luka.
2. Berikan penjelasan pada klien bahwa dari segi medis pemakaian
stagen pada post SC tidak dianjurkan, dan sebenarnya pemakaian stagen
tidak ada pengaruhnya pada proses pengecilan uterus dan
bergelambirnya perut tetapi justru penggunaan stagen pada ibu post SC
dapat memperlambat proses penyembuhan luka, tetapi jika klien akan
tetap memakai, disarankan lebih baik pakai gurita dengan catatan tidak
terlalu kencang, dan beri penjelasan bahwa saat ibu menyusui bayinya
dapat merangsang kontraksi otot uterus sehingga mempercepat proses
pengecilan uterus.
Dx. 3 : Kurang pengetahuan b.d terbatasnya informasi Restrukturisasi
Budaya
1. Jelaskan pada klien dan keluarga bahwa mungkin maksud
sebenarnya adalah ingin memberikan yang terbaik selama perawatan
namun terkadang harus dipahami bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan
kesehatan yang semestinya.
2. Berikan penjelasan pada klien bahwa pemahaman tentang klien
tidak boleh minum air terlalu banyak karena luka akan membuat luka
tetap basah, pemahaman tersebut justru membuat penyembuhan luka
menjadi lama, karena air bagian penting dari stukrur sel dan jaringan
sehingga dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam proses
penyembuhan luka.

D. Implementasi
a. Potensial peningkatan Kesehatan
1. Memberikan penjelasan pada klien bahwa kebiasaan klien untuk
jalan-jalan pagi dan membawa bayi untuk menjemur adalah baik untuk
kesehatan. Jalan-jalan pagi dapat mengurangi kekakuan atau penegangan
otot-otot diseluruh tubuh,mempelancar sirkulasi darah dan mempercepat
penyembuhan luka.
2. Mendukung kebiasaan Ibu membawa bayi berjemur pada pagi hari
dibawah jam
07.00 tujuannya untuk menghindarkan bayi dari penyakit kuning dan
mengaktifkan vitamin D yang membuat tulang bayi lebih kuat.
b. Keyakinan klien tidak sesuai anjuran medis
1. Berikan penjelasan bahwa makanan yang menjadi pantangan klien
adalah makanan yang mengandung tinggi protein yang baik untuk proses
penyembuhan luka. Makanan pantangan tersebut dapat digantikan
sebagai sumber protein lain seperti, tahu, tempe, sari kedelai,kacang-
kacangan,dll.
2. Berikan penjelasan pada klien bahwa dari segi medis pemakaian
stagen pada post SC tidak dianjurkan, dan sebenarnya pemakaian stagen
tidak ada pengaruhnya pada proses pengecilan uterus dan
bergelambirnya perut tetapi justru penggunaan stagen pada ibu post SC
dapat memperlambat proses penyembuhan luka, tetapi jika klien akan
tetap memakai, disarankan lebih baik pakai gurita dengan catatan tidak
terlalu kencang, dan beri penjelasan bahwa saat ibu menyusui bayinya
dapat merangsang kontraksi otot uterus sehingga mempercepat proses
pengecilan uterus.
c. Kurang pengetahuan b.d terbatasnya informasi
1. Jelaskan pada klien dan keluarga bahwa mungkin maksud
sebenarnya adalah ingin memberikan yang terbaik selama perawatan
namun terkadang harus dipahami bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan
kesehatan yang semestinya.
2. Berikan penjelasan pada klien bahwa pemahaman tentang klien
tidak boleh minum air terlalu banyak karena luka akan membuat luka
tetap basah, pemahaman tersebut justru membuat penyembuhan luka
menjadi lama, karena air bagian penting dari stukrur sel dan jaringan
sehingga dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam proses
penyembuhan luka.
E. Evaluasi
1. S : - Klien mengatakan dirinya tetap melakukan jalan-jalan pagi
- Klien mengatakan bayinya diajak jalan-jalan pagi dan dijemur
dibawah jam 07.00
O : - Klien terlihat rilek
- Bayi terlihat tampak tidur
A : Potensial peningkatan Kesehatan teratasi sebagian
P : - Menganjurkan klien untuk tetap melakukan aktivitas jalan pagi
- Menganjurkan klien untuk tidak malas bergerak
- Menganjurkan klien untuk selalu menyempatkan membawa
bayinya jalan-jalan pagi.
2. S : - Klien mengatakan sudah memakai gurita dan tidak terlalu
kencang
- Klien mengatakan sudah memberikan asi secara langsung kepada
bayinya.
- Klien mengatakan sudah sering makan makanan yg mengandung
sumber protein, seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
0 : - Klien terlihat nyaman menggunakan gurita
- Bayi klien terlihat sedang menyusui dengan baik dan benar
A : Keyakinan klien tidak sesuai anjuran medis teratasi
P : - Menganjurkan klien agar sebisa mungkin selalu menggunakan
gurita
- Menganjurkan klien agar selalu memberikan asi kepada bayinya
agar luka klien bisa lekas sembuh
- Menganjurkan klien untuk memperbanyak makan makanan yang
mengandung protein .
3. S : - Klien mengatan sudah mengerti apa yang dimaksud oleh tim
tenaga medis
- Klien mengatakan akan mencoba untuk mengurangi minum air
putih.
O : - Klien terlihat mengerti dan paham akan edukasi yang diberikan
oleh tenaga medis
- Klien terlihat berusaha mengurangi minum air putih.
- Klien terlihat bersemangat dan berusaha agar luka lekas sembuh.
A : Kurang pengetahuan b.d terbatasnya informasi
P : - Menganjurkan klien untuk bersemangat dan menerapkan apa yang
sudah diberitahukan oleh tenaga medis
- Menganjurkan klien untuk mengganti air dengan mengkonsumsi
buah-buahan
- Manganjurkan klien untuk selalu menjaga lukanya agar lekas
sembuh.
Role Play

Peran:

1 Ibu Emi : Reva

2 Ibu Bu Emi : Febri

3 Dokter : Devi Arianti

4 Perawat : Reva

5 Tetangga 1 : Febri

6 Tetangga 2 :Devi Arianti

Pada hari senin tanggal 3 Februari 2020 Di RS Sehat Kita ada Ibu yang
baru saja selesai bersalin bernama Ibu Emi berusia 29 tahun. Bu Emi
melahirkan anak berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3200 gram, panjang
48 cm secara Sectio Caesarea atas indikasi partus tak maju dibantu oleh
Dokter.

Dokter : selamat pagi ibu perkenalkan saya dokter ayu yang akan
membantu bu emi melahirkan
Ibu bu emi : selamat pagi dok saya ibu ani , ibu dari bu emi
Dokter : kalau boleh tau suami bu emi ikut mendampingi bu emi
melahirkan ?
Ibu bu emi : tidak dok karena suami bu emi kerja di luar negeri dan yang
akan mendampingi bu emi saya sendiri
Dokter : baik ibu bisa ikut saya ke ruang persalinan

(Diruang persalinan..)

Perawat : Selamat ya bu. Bayinya sudah lahir dengan jenis kelamin

laki-laki, beratnya 3200 gram dan panjang badannya 48 cm.

Bu Emi : Iya, mba perawat. Terima kasih


Perawat : Iya sama-sama bu. Nanti jika sudah diperbolehkan pulang ,
Ibu jangan lupa kontrol ya untuk memeriksakan bekas luka operasinya.
Supaya lukanya sembuh dengan baik jangan lupa untuk makan makanan tinggi
protein seperti ikan dan telur

Meskipun telah diberikan edukasi tentang makanan tinggi protein yang


harus dikonsumsi untuk mempercepaat penyembuhan luka oleh Bidan. Ibu
Emi tidak mematuhinya karena klien menyakini memakan makanan seperti
ikan dan telur akan membuat bekas lukanya bersisik seperti ikan dan bau
seperti telur.

(Beberapa hari setelah dirawat di RS Sehat Kita dan diperbolehkan pulang ke

rumah...)

Ibu Bu Emi : Emi, jangan lupa yah setiap pagi mulai jam 6 sampai jam 7
pagi anaknya dijemur biar hangat

Bu Emi : Iya, bu

Ibu Bu Emi : Jangan lupa juga kamu harus pakek stagen, biar perut kamu
dak bergelambir dan perut kamu bisa kembali langsing. Terus minum sedikit
air saja biar lukanya dak basah

Ibu Bu Emi: Ya sudah sekarang kamu jalan jalan dulu, bawak bayimu
berjemur sama suamimu.

Bu emi : Iya bu

(Di Lingukangan Sekitar Rumah....)

Tetangga 1 : Eh, Bu Emi sudah pulang dari Rumah Sakit yah?

Bu Emi : Iya, Bu

Tetangga 2 : Boleh saya gendong pak anaknya?

Bu emi : Iya, Bu ini silahkan. Hati-hati bu pelan pelan (Sambil


menyerahkan bayinya untuk digendong tetangganya)

Tetangga 1 : Anaknya ganteng, namanya siapa?


Bu emi : Namanya Rehan Putra Tama, dipanggil Rehan

Tetangga 2 : Kemarin lahirannya normal kan yah bu?

Seketika Raut wajah Bu Emi yang tadinya senang berubah menjadi


masam. Dan melihat ke arah suaminya.

Bu Emi : Kemarin lahirannya dioperasi bu, dak lahiran normal

Tetangga 1 : Oalah, kirain lahir normal. Berarti dak merasakan sakitnya


lahiran normal yah. Dak bener bener ngerasa jadi ibu tuh

Dengan muka masam Bu Emi pun cuma bisa diam dan melanjutkan
jalan jalan pagi untuk menghangatkan bayinya.

(Di rumah...)

Bu Emi : Tuhkan bu, bener. Akutuh belum bisa disebut sebagai ibu
karena dak bisa melahirkan secara normal. Akukan dari awal maunya anak
kita dilahirkan normal

Ibu Bu emi : Sudah nak, dak usah didengerin apa katanya tetangga. Bagi ibu
mau melahirkan normal atau di operasi yang penting istri kalian ber dua bisa
dalam keadaan sehat dan selamat

(Di ruang makan...)

Ibu Bu Emi : Sini nduk sarapan dulu. Anaknya biar ibu yang gendong.
Kamu jangan makan telur sama ikan dulu yah. Itu dak baik buat luka bekas
operasinya. Nanti perutmu bersisik kayak kulit ikan dan bau seperti telur

Bu Emi : Iya bu. Aku juga dakmau makan ikan sama telur. Takutnya
malah jadi gitu luka operasinya terus bisa bikin gatal didaerah luka operasinya
bu. Tapi Bu Bidan malah nyuruh

Ibu Bu Emi : Biar sudah, dak usah didengarkan. Dari zaman mbah buyutmu
dulu bilang gitu. Kalo punya luka apa apa dak boleh makan telur sama ikan
nanti dak cepet sembuh juga gatal

Bu Emi : Iya bu
Setelah satu minggu berada di rumah, Bu Emi pun datang lagi ke RS Sehat

Kita untuk melakukan kontrol luka bekas jahitan. Luka Bu Emi dinyatakan
mengalami penyembuhan yang lambat. Luka bekas sectio caesaria masih
terlihat basah.

(Di ruang perawatan rawat jalan...)

Dokter : Bu ini lukanya masih basah, belum sembuh. Ini saya kasih obat
antibiotik. Diminum ya bu, supaya lukanya cepat sembuh

Bu Emi : Iya, bu dokter

Kemudian dilakukan pengkajian oleh perawat untuk mengetahui penyebab

Luka yang tidak kunjung mengering.

Perawat : Bu selama dirumah ibu sudah makan makanan tinggi protein


seperti ikan dan telur?

Bu Emi : Saya dak makan itu bu perawat. Saya punya pantangan kalo
makan ikan sama telur bisa buat gatal bekas lukanya. Saya juga dianjurkan
untuk minum sedikit air saja biar lukanya dak basah sama ibu saya

Perawat : Bu, makanan tinggi protein seperti ikan dan telur bisa
mempercepat proses penyembuhan luka. Makanan pantangan tersebut dapat
digantikan dengan sumber protein lain seperti tahu, tempe, sari kedelai,
kacang-kacangan, dll dan air merupakan bagian penting dari struktur sel dan
jaringan sehingga dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam
proses penyembuhan luka.

Bu Emi hanya diam tidak menjawab penjelasan yang diberikan oleh perawat
karena Ibu Emi menganggap anjuran perawat bertentangan dengan
keyakinannya.Sementara dokter memberikan rawat luka dan terapi oral
dengan antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai