Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ideologi merupakan sebuah pandangan atau inti dari jiwa sebuah bangsa.
Indonesia merupakan bangsa yang bersar, di balik bangsa yang besar terebut
tertanam sebuah ideologi yang sangat luar biasa yaitu Ideologi Pancasila.
Pancasila merupakan sebuah ideologi yang bersifat non-blok dan memiliki
karakter atau jiwa dari masyarakat Indonesia karena Pancasila dibuat berdasarkan
dari kebiasaan atau perilaku warganegara Indonesia yaitu gotong royong.
Dari penjelasan di atas, sudah tentu ideologi tidak dapat dipisahkan dari
berbagai unsur kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bahkan hal tersebut juga
berlaku di kalangan mahasiswa dari berbagai universitas yang berbeda. Tidak
terlepas dari hal tersebut juga mahasiswa pasti memiliki berbagai macam idealism
untuk keberlangsungan hidupnya dalam perkuliahan. Idealism tersebut dapat
dituangkan dalam beberapa organisasi berbeda sesuai dengan tujuannya dan
organisasi yang dapat menampung idealism mahasiswa tersebut terdapat di dalam
organisasi ekstra kampus. Maka dari itu, penelitian kali ini berfokus pada
pengetahuan dan pemahaman Ideologi Pancasila mahasiswa dalam berorganisasi.
Dari fenomena yang terjadi di kalangan mahasiswa dewasa ini telah banyak
penyimpangan nilai-nilai Ideologi yang tersebar di dalam lingkungan mahasiswa
dan tidak berdasarkan asas-asas Ideologi Pancasila. Peneliti telah mengamati dari
beberapa organisasi mahasiswa yang berada di kampus UPI.
Organisasi Ekstra merupakan suatu perkumpulan orang atau mahasiswa
yang memiliki tujuan yang sama namun organisasi tersebut berasal dari luar
wilayah kampus dan menyebarkan beberapa paham atau idealisme tertentu.
Keberadaan atau eksistensi organisasi ekstra dikalangan mahasiswa UPI sudah
sangat lazim dan tersebar luas, seperti organ ekstra yang terkenal di Universitas
Pendidikan Indonesia yaitu GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia),
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa
Islam), dan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia).

Moch. Ramadhan. F.A, 2019


TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN PERMENRISTEKDIKTI NO. 55 TAHUN 2018 DALAM RANGKA
PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA DI KALANGAN MAHASISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2

Keberadaan atau eksistensi organisasi ekstra tersebut tidak lepas dari budaya
politik mahasiswa yang memerlukan kelompok atau organisasi yang sejalan
sehingga idelismenya dapat tetap hidup. Pemerintah di sini sudah tidak dapat
membantah bahwa mahasiswa tetap memegang teguh idealismenya masing-
masing. Namun, dengan adanya idealisme yang berbeda-beda tersebut haruslah
sejalan dengan ideologi Pancasila.
Polemik yang terjadi dewasa ini adalah melemahnya ideologi Pancasila
karena terdapat beberapa idealisme di masyarakat yang dijadikan suatu ideologi
seperti paham kiri yang menjuru kearah komunisme yang sudah jelas dilarang di
dalam peraturan perundang-undangan dan ada juga beberapa paham islamis yang
menjuru ke arah radikal sehingga mengancam persatuan dan kesatuan bangsa juga
mengancam eksistensi atau penguatan Ideologi Pancasila.
Ungkapan-ungkapan bahwa penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila sudah semakin luntur bahkan hilang, khususnya pada generasi muda,
telah sering kita dengar. Menurut Bacharuddin Jusuf Habibie dalam Meinaro dan
Juneman (2012, hlm. 05), mengungkapkan bahwa Pancasila seolah hilang dari
memori kolektif bangsa, seolah “lenyap” dari kehidupan kita, yang antara lain
ditandai dengan menguatnya radikalisme, fanatisme kelompok dan kekerasan
yang mengatas namakan agama.
Hal tersebut juga terjadi di kalangan mahasiswa. Mahasiswa merupakan
pribadi dengan bermacam-macam idealisme di dalamnya. Dengan membawa
nama kaum intelektual dan menyandang nama Agent of Change, mahasiswa dapat
menjadi alat penggerak dan pengubah opini dari masyarakat secara
memungkinkan. Dengan idelismenya mahasiswa dapat dengan mudah menjadikan
suatu keadaan menjadi apa yang hendak dicapainya. Dengan adanya berbagai
macam idealism dalam diri mahasiswa maka tidak dapat dipungkiri juga terdapat
beberapa penyimpangan ideologi di kalangan mahasiswa. Tidak mudah untuk
mengetahui apakah mahasiswa memiliki idealism atau ideologi yang
menyimpang, bahkan penyebarannya pun dapat sangat cepat. Penyebaran
idealisme menyimpang tersebut dapat sangar mudah terjadi di dalam organisasi
ekstra kampus pula. Radikalisme dapat kita lihat telah menyebar dan menjalar ke
dalam kehidupan mahasiswa, bahkan kasus yang terdahulu terjadi penyerangan
3

dua orang wanita ke dalam markas BRIMOB dan salah satunya diduga
merupakan seorang mahasiswi dari UPI yang berinisial SNA. Dilansir dari
DetikNews, bahwa kedua perempuan tersebut diduga ingin menusuk anggota
Brimob. Keduanya ditangkap oleh pihak Kepolisian pada Sabtu (21/5/2018) pukul
03.00 di dekat Mako Brimob Kelapa Dua Depok. (Hermansyah, 2018)
Diduga mahasiswi tersebut merupakan salah satu anggota Unit Kegiatan
Mahasiswa UKDM sehingga semua pihak di kampus UPI mencurigai metode
kajian di dalam UKM tersebut.
Dilansir dari berita CNN Indonesia dalam LIPI, salah satu peneliti Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Saidi (2016) mengatakan bahwa, radikalisme
ideologi telah merambah dunia mahasiswa melalui proses Islamisasi. Proses itu
dilakukan secara tertutup dan menurutnya, berpotensi memecah belah bangsa.
Anas menyebut beberapa organisasi kemahasiswaan yang salah satunya Kesatuan
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Kelompok ini dinilai memiliki
hubungan ideologis dengan kelompok radikal internasional Ikhwanul Muslimin.
Melalui penjelasan di atas dan beberapa isu yang beredar maka dapat
dikatakan ada pergeseran nilai-nilai ideologi Pancasila yang membuat pemerintah
mengeluarkan sebuah kebijakan yang berupa keputusan atau peraturan menteri
untuk menangani hal tersebut. Peraturan Menteri yang dikeluarkan yaitu
Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Bangsa dalam
Kegiatan Kemahasiswaan Di Lingkungan Kampus. Dalam peraturan tersebut
diatur bagaimana pola perilaku mahasiswa termasuk kegiatannya selama di
kampus. Di dalam peraturan tersebut juga dijelaskan mengenai pembentukan
UKM PIB (Unit Kegiatan Mahasiswa Pengawal Ideologi Pancasila) yang
beranggotakan delegasi-delegasi dari berbagai organisasi ekstra kampus di
dalamnya, dapat dikatakan bahwa organisasi ekstra kampus juga merupakan suatu
bentuk mobilisasi mahasiswa dalam kepentingan tertentu untuk mencapai tujuan
kelompok masing-masing. Bahkan organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa REMA
UPI juga tidak lepas dari campur tangan organisasi ekstra kampus. Dengan
demikian jelas bahwa rata-rata mahasiswa yang berkecimpung di dalam ranah
politik tidak akan lepas dari organisasi ekstra kampus, sehingga pembentukan
UKM PIB untuk memperkuat Ideologi Pancasila dapat dipermudah.
4

Dengan adanya organisasi ekstra kampus di lingkungan UPI, maka perlu


adanya satu alat pemersatu karena berbeda organisasi ekstra maka berbeda pula
idealismenya. Sehingga tujuan dibuatnya Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018
tersebut tidak lah terlepas dari hal mempersatukan mahasiswa melalui Ideologi
Bangsa yaitu Pancasila dengan cara membentuk UKM PIB di setiap kampus.
Dengan adanya UKM PIB mahasiswa di dorong untuk memiliki rasa persatuan
yang tinggi, mahasiswa juga dijauhkan dari hal yang berbau penyimpangan
ideologi sehingga mahasiswa memiliki jiwa nasionalis yang tinggi walaupun ada
beberapa idealisme tertentu yang tetap dipegang teguh. Pembentukan UKM PIB
tersebut juga dapat sekiranya mempersatukan pemikiran atau idealism-idealisme
mahasiswa menjadi kekuatan politik yang besar.
Seperti sebuah gagasan yang dikutip dari sebuah berita artikel Geotimes
yang berjudul Menyambut Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2018 (Widi,
Selasa, 13/11/2018), bahwa “Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018 menjadi dasar
hukum bagi terbentuknya UKM PIB. Dimana nantinya UKM PIB ini akan di isi
oleh delegasi organisasi ekstra kampus. Organisasi ekstra kampus macam GMNI,
PMII, HMI, GMKI, PMKRI, IMM, dan KAMMI bisa bersinergi, dan bekerja
secara kolektif dalam menelurkan ide-ide besarnya tentang Indonesia kedepan.
Maupun program-program baik yang bersifat seremonial, maupun program yang
berkelanjutan tentang penguatan ideologi bangsa. Bisa dibayangkan jika berbagai
elemen mahasiswa bisa saling terkoneksi dan bekerja secara kolektif kita akan
melihat gagasan-gagasan tentang Indonesia.”
Dari gagasan berita tersebut kita dapat menarik sebuah opini bahwa
Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018 dapat diterima di dalam masyarakat
maupun kalangan mahasiswa. Namun sejalan dengan dikeluarkannya peraturan
tersebut juga menuai pro kontra di dalamnya. Seperti gagasan yang dikutip dari
sebuah berita artikel Republika yang berjudul Permenristekdikti 55/2018
Berpotensi Sulut Perang Ideologi (Ahad, Senin, 4/11/2018), bahwa menurut Al
Chaidar “Perang ideologi bisa terjadi antara yang anti Pancasila dan yang
pancasilais. Juga antara sesama mazhab di dalam Islam, juga antar agama.”
Dalam penelitian kali ini, melalui pemaparan di atas peneliti dirasa perlu
untuk meneliti mengenai pembentukan UKM PIB yang melibatkan berbagai
5

organisasi ekstra kampus sebagai anggota dan pengurusnya karena rencana dari
pembentukan UKM tersebut tidak lain dan tidak bukan untuk memperkuat
Ideologi Pancasila. Peneliti perlu membuktikan apakah UKM tersebut dapat
memperkuat eksistensi Ideologi Pancasila atau sebaliknya. Peneliti juga perlu
membuktikan apakah Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018 tersebut dapat
diterapkan dengan semestinya dan apakah peraturan tersebut dapat memperkuat
Ideologi Bangsa di kalangan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
sehingga mahasiswa dapat berperilaku sesuai dengan Ideologi Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengajukan rumusan
masalah pokok penelitian, yaitu “apakah permenristekdikti no. 55 tahun 2018
dalam mewujudkan penguatan Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa dapat
diterapkan sebagaimana mestinya?”. Agar penelitian ini lebih terarah dalam
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa urgensi dikeluarkannya Permenristekdikti No.55 Tahun 2018 tentang
Penguatan Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa?
2. Bagaimana upaya pihak kampus melaksanakan Permenristekdikti No. 55
Tahun 2018 dalam rangka penguatan Ideologi Pancasila mahasiswa?
3. Apa kendala yang dihadapi pihak kampus dalam penerapan
Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018?
4. Apa solusi yang harus dilaksanakan kampus dalam penerapan
Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
penerapan Permenristekdikti No.55 Tahun 2018 dalam penguatan Ideologi
Pancasila di kalangan mahasiswa. sebagaimana sarana aplikatif terhadap yang
sudah dipelajari dalam Ideologi Pancasila.
2. Tujuan khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui:
6

1) Urgensi dikeluarkannya Permenristekdikti No.55 Tahun 2018 tentang


Penguatan Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa.
2) Upaya pihak kampus melaksanakan Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018
dalam rangka penguatan Ideologi Pancasila mahasiswa.
3) Kendala yang dihadapi pihak kampus dalam penerapan Permenristekdikti
No. 55 Tahun 2018.
4) Solusi yang harus dilaksanakan kampus dalam penerapan Permenristekdikti
No. 55 Tahun 2018.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian yang akan diperoleh dalam penelitian ini ialah :
1. Segi Teori
Hasil penelitian ini berguna untuk mengembangkan ilmu pendidikan
kewarganegaraan yang mengkaji tentang kebijakan publik dan diharapkan dapat
memberikan manfaat dan tentunya kontribusi terhadap implementasi
permenristekdikti no. 55 tahun 2018 dalam penguatan ideologi bangsa.
2. Segi Praktik
Manfaat penelitian ini dari segi praktis yaitu memberikan sudut pandang
baru kepada masyarakat dan penulis dalam penguatan ideologi bangsa di kalangan
mahasiswa untuk menciptakan warga Negara yang baik. Dari segi praktik,
penelitian ini kemudian diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1) Segi Kebijakan
Memberikan kajian mengenai permenristekdikti no. 55 tahun 2018 di masyarakat
dalam penguatan ideologi bangsa di kalangan mahasiswa.
2) Segi isu serta aksi sosial
Diharapkan memberikan pencerahan dari permenristekdikti no. 55 tahun 2018
khususnya dalam memperkuat ideologi bangsa di kalangan mahasiswa yang akan
berpengaruh dalam keberlangsungan hidup bangsa dan bernegara.
7

1.5 Struktur Organisasi Skripsi


Penyususunan penelitian yang sistematis dari penelitian yang berjudul
“Tinjauan Terhadap Penerapan Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018 Dalam
Rangka Penguatan Ideologi Pancasila Di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Di
Universitas Pendidikan Indonesia)”. Maka penulis menyusunnya kedalam stuktur
organisasi skripsi yaitu :
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Keaslian dan Bebas dari Plagiarisme
Halaman Ucapan Terima Kasih
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Penelitian
Identifikasi Penelitian
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Struktur Organisasi Skripsi
BAB II Kajian Pustaka
Kajian tentang Ideologi Pancasila
Kajian tentang Keorganisasian
Kajian tentang Ilmu Politik
Kajian tentang Kebijakan Publik
Kajian tentang Pendidikan Kewarganegaraan (Civics Education)
BAB III Metode Penelitian
Design Penelitian
Metode Penelitian
Pendekatan Penelitian
8

Tempat Penelitian
Subjek dan Objek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Validasi
BAB IV Temuan dan Pembahasan
Temuan dan bahasan dari urgensi dikeluarkannya Permenristekdikti No.55 Tahun
2018 tentang Pembentukan.
Temuan dan bahasan dari apa saja yang sudah dilakukan pihak kampus maupun
ormawa dalam rangka penguatan Ideologi Bangsa dikalangan mahasiswa.
Temuan dan bahasan dari upaya pihak kampus melaksanakan Permenristekdikti
No. 55 Tahun 2018 dalam rangka penguatan Ideologi Bangsa mahasiswa.
Temuan dan bahasan dari kendala yang dihadapi pihak kampus dalam
mengimplementasikan Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018.
Temuan dan bahasan dari solusi yang harus dilaksanakan kampus dalam
mengimplementasikan Permenristekdikti No. 55 Tahun 2018.
BAB V Simpulan, Implikasi, dan Rekomendasi
Simpulan dari temuan dan pembahasan
Implikasi dari temuan dan pembahasan
Rekomendasi dari peneliti

Anda mungkin juga menyukai