Anda di halaman 1dari 15

STUDY MODEL PERAWATAN DAN PERBAIKAN KAPAL BERBASIS

KETERSEDIAN ANGGARAN

Iskandar 1) Heri Supomo 2)

1)
Mahasiswa Pasca Sarjana FTK ITS Surabaya
2)
Dosen FTK ITS Surabaya

ABSTRACT

Repair of ship is an activity that must be done by the ship owner obtain the
feasibility of their ships, because it greatly affect the safety and security factors
when the ship sailed. But with so many repair items that have this can make the
shipowner must pay a nominal large enough, while the owner of the ship also has
a limited ability to exclude the cost of ship repair process conducted by docks.
With the limited fund it is necessary to prioritize the selection of repair items in
term of ship repair, so unknown repair item that affect the cost of ship
maintenance and repair. The method used in this study with the data processing
result with QFD quistionnnaire to determine priorities for repair items with the
help of software SPSS.ver. 13.0. After adjustment were made between the
priorities with the availability of repair item with linear program budget with the
help of Microsoft Excel Solver in 2007. Research by the application of QFD
generate interest rate ship maintenance and repair of the most influential is the
work replating plat at car deck and below car deck, maintenance cost is the
difference between budget cost with the application of QFD at annual survey in
the amount Rp 22.714.800,00 or value Rp. 546.042.000,00 from the initial
amaunt Rp. 568.756.800,00 and at special survey in the amount RP 36.115.500,00
or value Rp. 674.832.500,00 from initial amaount Rp. 710.948.000,00.

Keyword : Ship Maintenance costs,QFD, SPSS.ver 13.0, Solver.

1
1. Latar Belakang

Dalam beroperasinya sebuah kapal sebagai salah satu alat transportasi akan
melalui berbagai macam kondisi baik itu yang disebabkan oleh faktor alam
maupun yang disebabkan oleh faktor kondisi lingkungan, hal ini dapat
mengakibatkan kapal mengalami kerusakan pada konstruksinya maupun
peralatan kapal sebagai item pendukung dalam beroperasi. Untuk menstabilkan
kondisi kapal agar dalam operasional kapal tetap optimal serta kondisi konstruksi
maupun peralatan yang terdapat didalam kapal sebagai suatu system pendukung
maupun inti tetap baik serta sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh
pihak klasifikasi yang digunakan sebagai referensi keluar tidaknya suatu
sertifikasi kelayakan dan keamanan sebuah kapal untuk berlayar. Oleh karena itu
perlunya dilakukan perawatan dan perbaikan secara rutin dan berkala. Dalam
pelaksanaan perawatan dan perbaikan kapal ini, galangan memiliki perananan
yang sangat penting, terutama galangan yang bergerak dibidang reparasi kapal.
Dalam pengerjaan perawatan dan perbaikan kapal tersebut, frekuensi pekerjaan
terkadang sangatlah tinggi sehingga mengakibatkan biaya pelaksanaan perawatan
dan perbaikan kapal seringkali hampir mencapai tingkatan yang sama dengan
pembangunan kapal baru. Berdasarkan hal tersebut, pada intinya yang cukup
memberatkan bagi perusahaan-perusahaan pelayaran yaitu besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan perawatan dan perbaikan kapal tersebut.

Permasalahan-permasalahan tersebut diatas merupakan permasalahan yang


berpengaruh besar dan sangat signifikan terhadap kepuasan serta kualitas dari
konsumen maupun pihak galangan. Terutama masalah biaya, dalam
kenyataannya, sampai saat ini sering terjadi bahwa biaya yang harus dialokasikan
untuk suatu proses reparasi kapal tidak sesuai dengan harapan para owner, karena
jumlah dana yang dianggarkan belum dapat sepenuhnya memberikan konstribusi
yang tepat terhadap kualitas yang diharapkan oleh pihak owner dari proses
reparasi tersebut pada suatu segmen pasar tertentu.
Dengan adanya permasalahan diatas maka, pada tesis ini mencoba untuk
memberikan gambaran tentang pemilihan prioritas dalam hal perbaikan kapal,
sehingga terdapat suatu kesepakatan atau suatu persamaan persepsi antara owner
dan pihak galangan terhadap kualitas dan biaya yang harus dianggarkan untuk
proses reparasi kapal pada segmen tersebut. yang pada akhirnya sangat erat
kaitannya dengan biaya yang dibutuhkan pada saat repair dilaksanakan.

2. Metodologi Penelitian

2.1. Objek Penelitian


Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kapal kapal
ferry penyeberangan yang beroperasi pada rute Pelabuhan Ujung
(Surabaya) – Kamal (Madura),sedangkan fokus penelitian ini adalah
meneliti biaya perawatan dan perbaikan kapal pada saat docking yaitu
unutk kepentingan annual survey dan spesial survey. Terdapat enam buah

2
kapal yang menjadi objek penelitian yaitu : KMP.Tongkol, KMP Gajah
Mada, KMP Selat Madura, KMP Adhi Swardana, KMP Mulia Nusantara,
dan KMP Rajawali Nusantara.

2.2 Sumber Data


1) Data Primer
Pada penelitian ini data primer didapatkan dengan wawancara dengan
pihak yang terkait dalam hal ini adalah responden serta jawaban-
jawaban dari hasil kuisioner.
2) Data Sekunder.
Didapatkan dari hasil pengumpulan data terkait yang berbentuk tertulis
(hard copy) terdiri dari :
• Diskripsi perawatan dan perbaikan kapal.
• Laporan perawatan dan perbaikan kapal 2008
• Anggaran biaya perawatan dan pengedokan kapal pada tahun 2008.

2.3 Teknik Analisis Data


1) Kompilasi Data
Kompilasi data dari kuisioner yang telah disebarkan kepada responden
terdiri dari 2 jenis kuisioner yaitu : kuisioner pertama (kuisioner A)
berisi tentang penilaian responden terhadap tingkat kepentingan
masing-masing atribut kualitas dari perawatan kapal. Kuisioner A
disebarkan kepada responden untuk mengetahu tingkat kepentingan dan
prioritas dari item-item pekerjaan yaitu : Kuisioner A berguna untuk
memperoleh data mengenai tingkat kepentingan dari atribut kualitas
perawatan dan perbaikan kapal pada waktu melakukan docking
tahunan., sedangkan kuisioner B bertujuan untuk memperoleh data
tentang respon teknis terhadap atribut kualitas atau how to achieved the
quality target .
2) Pengujian Data
Dari 28 kuisioner yang disebarkan, semua diisi oleh responden sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya data-data yang sah
tersebut harus dilakukan uji validasi data dan uji realibilitas data.
3) Pembuatan Rumah Kualitas (House Of Quality)
Dalam pembuatan rumah kualitas dalam penelitian ini ada beberapa
tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1. Pembuatan daftar kebutuhan konsumen (WHATS)
Yaitu daftar pertanyaan berupa atribut kualitas perawatan dan
perbaikan kapal, antara lain yaitu : Kesesuaian dengan standard
klas, Kesesuaian dengan keselamatan dan kelaik lautan kapal,
Kesesuaian dengan lingkungan kapal untuk anak buah kapal
(ABK) dan penumpang, Meningkatkan/mempertahankan performa
kapal, Kesesuaian dengan operational kapal dan Memperpanjang
umur ekonomis dan meningkatkan efisiensi
2. Pembuatan daftar deskripsi respons teknis (HOWS)

3
Setelah menentukan daftar kebutuhan maka kebutuhan tersebut
akan direspons. Respons tersebut berupa proses perawatan dan
perbaikan kapal pada waktu docking, dan di kelompokan kedalam
beberapa kelompok pekerjaan, yaitu : Pelayanan umum, Pekerjaan
lambung kapal, Pekerjaan Anchor handling, Pekerjaan sistem
permesinan kapal, Sistem kelistrikan, Sistem propulsi, Sistem
perpipaan, Pekerjaan tangki-tangki, Peralatan keselamatan,
Peralatan navigasi dan Pekerjaan akomodasi.
3. Membentuk Matriks Relasi antara WHATS dan HOWS
Bagian dari rumah kualitas disebut matriks relasi, dalam matriks ini
akan dibandingkan antara kebutuhan konsumen dengan deskripsi
teknis untuk menentukan tingkat hubungan antara keduanya.
Matriks relasi ini akan menunjukkan tingkat pengaruh antara setiap
deskripsi teknis dan kebutuhan konsumen. Simbol-simbol yang
digunakan untuk menunjukkan tingkat relasi adalah :
- Lingkaran ganda menunjukkan hubungan yang kuat diberi
bobot 9
- Lingkaran tunggal menunjukkan hubungan yang medium
dengan bobot 3
- Segitiga menunjukkan hubungan yang lemah dan diberi bobot
1
- Kotak dibiarkan kosong yang berarti tidak ada relasi antara
keduanya.
4. Menentukan tingkat kepentingan (Importance to customer)
Pada kolom ini diisi data yang didapatkan dari hasil kuisioner yang
berupa jawaban dari responden tentang tingkat kepentingan dari
atribut/variabel yang dibutuhkan. Hasil jawaban responden
terhadap masing-masing atribut selanjutnya dijumlahkan secara
keseluruhan sehingga diperoleh tingkat kepentingan masing-
masing atribut.
5. Menentukan Bobot
Setelah mengetahui masing-masing bobot untuk tiap atribut,
selanjutnya dikalikan dengan besarnya tingkat hubungan sehingga
akan didapatkan besarnya kontribusi masing-masing respon teknis
terhadap kebutuhan. Selanjutnya besarnya kontribusi masing-
masing respons teknis dijumlahkan dan didapatkan suatu angka
yang menunjukkan urutan prioritas, makin besar nilainya maka
urutan prioritasnya semakin tinggi dan sebaliknya semakin kecil
nilainya menunjukkan prioritasnya rendah.
6. Menggambar rumah kualitas (House Of Quality)

4) Analisis dan Interpretasi Data


Tahap selanjutnya adalah menganalisis dan interpretasi data untuk hasil
pengolahan data, sehingga diperoleh model anggaran biaya reparasi kapal
berdasarkan keterbatasan anggaran khususnya pada annual survey dan
spesial survey, lalu dari persamaan model dan constraint matematis di

4
olah dengan menggunakan software linier programming Solver, sehingga
diperoleh pos-pos anggaran yang tepat untuk masing-masing deskripsi
pekerjaan pada layanan pengedokan kapal tersebut.
5) Kesimpulan dan Saran.
Langkah terakhir dari penelitian ini adalah membuat kesimpulan dan
berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data berkaitan dengan
keterbatasan anggaran biaya pengedokan.

2.4. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.2. Diagram alir penelitian

5
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Uji Kecukupan Data
Jumlah kuisioner yang disebarkan kepada responden didasarkan pada
rumus berikut dibawah ini :

Dimana:
s = Jumlah sampel
λ2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 5%
P = Q = 0,5; d = 0,05 dan N=30

s = 23,25 dibulatkan menjadi 24


Jadi minimal jumlah responden adalah 24 responden, untuk menghindari
tingkat kesalahan yang tinggi maka dalam penelitian ini disebarkan 28
kuisioner untuk masing-masing responden.

1) Uji Validitas Data


Untuk mengetahui apakah masing-masing atribut atau variabel dalam
kuisioner yang telah diisi responden cukup valid maka dilakukan uji
validitas data dengan bantuan software SPSS ver. 13.0. Korelasi antara
masing-masing atribut dengan atribut total memiliki probabilitas kurang dari
0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa atribut 1 sampai atribut 6 memiliki
korelasi yang signifikan terhadap butir total yang artinya adalah atribut 1
sampai atribut 6 valid.

2) Uji Realibilitas Data


Setelah dilakukan uji validitas data, selanjutnya digunakan untuk
menguji tingkat konsistensi responden dalam menilai atribut kualitas
perawatan kapal yang telah ditentukan dalam kuisioner, untuk
memudahkan pengujian ini dibantu dengan bantuan software SPSS ver
13.0 Oleh karena nilai alpha cronbach adalah 0.772 ternyata lebih
besar dari r tabel = 0.317; maka kuisioner yang diuji coba terbukti
reliabel. Nilai alpha cronbach adalah 0.772 terletak antara 0.60 – 0.80
sehingga tingkat reliabilitasnya adalah reliabel. Nilai r tabel untuk uji
dua sisi pada taraf kepercayaan 95% dapat dicari berdasarkan jumlah
responden (N). Pada bagian Corrected Item-Total Correlation,
ternyata semua atribut memiliki nilai r > r tabel yaitu

3.2. Penyusunan Matrix Perencanaan (Planning Matrix)


Dalam penelitian ini, bagian-bagian yang akan direparasi ditentukan oleh
responden melalui kuisioner dengan pertimbangan :

6
1. Tingkat kepentingan dari atribut-atribut yang dipentingkan (Importance to
customer).
2. Bobot (Normal Weight) dari tiap atribut kualitas.
Dari hasil penyebaran kuisioner A ke tiap responden, didapatkan data-data
tingkat kepentingan dan bobot (normal weight) dari tiap atribut kualitas
perawatan kapal, seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Nilai Tingkat Kepentingan (TK) dan Bobot (B) masing-masing


atribut kualitas perawatan.

Rata-rata = Bobot
Nomor Atribut TOTAL Total kepentingan Weight
Kepentingan relatif (%)

1 A1 136 4.86 18.23 0.182


2 A2 131 4.68 17.56 0.176
3 A3 119 4.25 15.95 0.160
4 A4 115 4.11 15.42 0.154
5 A5 121 4.32 16.22 0.162
6 A6 124 4.43 16.62 0.166
746 26.64 100.00
Sumber : hasil analisis
Keterangan:
A1 = Kesesuaian dg standard klas BKI
A2 = Kesesuaian dengan keselamatan dan kelaiklautan (Survey Syahbandar)
A3 = Kesesuaian dengan Lingkungan kapal untuk ABK dan penumpang
A4 = Meningkatkan/mempertahankan performa kapal
A5 = Kesesuaian dengan operational kapal
A6 = Memperpanjang umur ekonomis kapal & Meningkatkan efisiensi

Dari tabel 1. bisa diketahui bahwa tingkat kepentingan dari tiap atribut kualitas
bernilai 4 artinya setiap atribut merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar penting
dalam kualitas untuk perawatan kapal.

3.3.Penyusunan Rumah Kualitas ( House Of Quality)


1. Hubungan antara respon teknis dan atribut kualitas
Setelah mengetahui tingkat hubungan dari respon teknis dari penyebaran
kuisioner B maka disusun dalam rumah kualitas tingkat hubungan antara
respon teknis dan atribut kualitas.
Misalnya antara atribut kualitas pertama (Kesesuaian dengan standard
BKI) dengan didapatkan hubungan yang sangat kuat dengan proses
perawatan yaitu pada pekerjaan lambung kapal, sehingga diberi bobot
dengan nilai 9, seperti tampak dalam rumah kualitas seperti tampak pada
lampiran.

7
2. Penentuan Prioritas Respon Teknis
Setelah diketahui tingkat hubungan masing-masing respon teknis dengan
setiap atribut kualitas maka langkah selanjutnya menentukan prioritas dari
tiap respon teknis, berdasarkan nilai kontribusi tiap respon teknis dengan
rumusan sebagai berikut:
Kontribusi = Nilai Tingkat Hubungan x Bobot
Seperti dicontohkan dari hasil kuisioner B bahwa hubungan antara atribut
pertama dan respon teknis perawatan lambung kapal (Kesesuain dengan
standar BKI dengan pemasangan zinc anoda) didapatkan tingkat hubungan
bernilai 9 sedangkan dari tabel 1 diketahui bobotnya adalah 0,182; maka
besarnya nilai kontribusi respon teknis pertama adalah
Kontribusi = 9 x 0,182 = 1,638
Dengan metode yang sama didapatkan nilai kontribusi untuk tiap respon
teknis terhadap keseluruhan atribut perawatan kapal.

3.4 Penentuan Biaya Produksi Dengan Linier Programming


Penelitian ini mempunyai tujuan melakukan perawatan kapal seoptimal
mungkin dengan keterbatasan anggaran biaya reparasi sesuai dengan tingkat
kepentingan dan kualitas sesuai yang diharapankan.
a. Penentuan Fungsi Tujuan
Penelitian ini mempunyai tujuan melakukan perawatan kapal seoptimal
mungkin dengan keterbatasan anggaran biaya reparasi sesuai dengan
tingkat kepentingan yang dan kualitas yang sesuai diharapkan. Berikut ini
adalah Model matematis dari fungsi tujuan:
Z = 1,12X1 + 4,244X2 + 1,004X3 + 2,12X4 + 5,556X5 +
5,106X6 + 6,936X7 + 6,748X8 + 1,638X9 + 2,692X10 +
9X11 + 7,068X12 + 5,5X13 + 7,044X14 + 5,824X15 +
8,076X16 + 7,104X17 + 7,72X18 + 5,512X19 + 7,768X20 +
5,752X21 + 7,56X22 + 6,102X23 + 6,796X24 + 5,532X25 +
6,588X26 + 6,264X27 + 5,088X28 + 6,488X29
b. Penentuan Fungsi Pembatas (Constraint)
Karena adanya keterbatasan anggaran untuk biaya perawatan pada kapal
yang dianggarkan oleh pemerintah khususnya dinas perhubungan,
sehingga menimbulkan batasan-batasan fungsi sebagai berikut :
1). Total alokasi dana anggaran untuk biaya reparasi kapal
X1 + X2 + X3 + X4 +
X5 + X6 + X7 + X8 +
X9 + X10 + X11 + X12 +
X13 + X14 + X15 + X16 +
X17 + X18 + X19 + X20 +
X21 + X22 + X23 + X24 +
X25 + X26 + X27 + X28 +
X29 ≤ 568.806.800
X1 ≥ 0
X2 ≥ 0
X3 ≥ 0

8
X4 ≥ 0
X5 ≥ 0
X6 ≥ 0
X7 ≥ 0
X8 ≥ 0
X9 ≥ 0
X10 ≥ 0
X11 ≥ 0
X12 ≥ 0
X13 ≥ 0
X14 ≥ 0
X15 ≥ 0
X16 ≥ 0
X17 ≥ 0
X18 ≥ 0
X19 ≥ 0
X20 ≥ 0
X21 ≥ 0
X22 ≥ 0
X23 ≥ 0
X24 ≥ 0
X25 ≥ 0
X26 ≥ 0
X27 ≥ 0
X28 ≥ 0
X29 ≥ 0

Dari total alokasi dana tersebut diatas di perinci ke masing-masing tahap


pekerjaan, dimana setiap tahap memiliki item pekerjaan sebagai berikut :
2)Tahap Pekerjaan Pelayanan umum.
Total alokasi dana yang digunakan untuk pembiayaan pada tahap
pelayanan umum adalah :
X1 + X2 + X3 + X4 ≤ 36.060.000
• Proses pelaksanaan naik turun dok meliputi pekerjaan : (1)
diberikan asistensi line handler pada waktu kapal naik turun dok, (2)
kapal dinaikkan diatas dok untuk bottom inspection dan perbaikan,
(3) diberikan asistensi kapal tunda dari dock dumas ke kamal.
X1 ≤ 3.000.000 + 9.350.000 + 8.500.000
X1 ≤ 20.850.000
• Melaksanakan floating repair : Kapal melaksanakan floating
repair.
X2 ≤ 1.500.000 + 5.400.000
X2 ≤ 6.900.000
• Penyambungan dan pelepasan arus listrik darat ke kapal:
diberikan aliran listrik selama kapal diatas dock/selama generator
belum berfungsi 110/220 15 A

9
X3 ≤ 1.890.000 + 2.520.000
X3 ≤ 4.410.000
• Penyediaan dan pemberian fasilitas umum : (1) disediakan tempat
sampah dan pembuangan secara teratur selama kapal dalam perbaikan,
(2) diberikan air tawar selama kapal berada diatas dock, diberikan
fasilitas MCK, (3) diberikan tenaga pemadam berikut peralatan
pemadam selama kapal diatas dock.
X4 ≤ 750.000 + 900.000 + 750.000 + 1.500.000
X4 ≤ 3.900.000
3) Tahap Perawatan lambung
Total alokasi dana yang digunakan untuk pembiayaan pada tahap
perawatan lambung adalah :
X5 + X6 + X7 +
X8 + X9 + X10 ≤ 47.644.000
• Pekerjaan pembersihan lambung kapal dan perbaikan meliputi
pekerjaan : (1) Lambung kapal dari lunas hingga pisang-pisang
dibersihkan diskrap termasuk penutup as, propeller disandblasting
dan dicuci air tawar, (2) sandblasting untuk lambung kapal, (3) globe
valve sea chest dirawat, diskur dan packing rusak diganti baru, (4)
Pembuatan draft mark yang rusak, (5) dipersiapkan untuk
pemeriksaan klas kemudian dipasang kembali.
X5 ≤ 20.056.000 + 2.772.000 + 350.000 +
1.280.000 + 3.700.000
X5 ≤ 28.158.000
• Pekerjaan Ultrasonik tes yaitu ultrasonik pada lambung/sekat/car
deck kapal sebanyak 100 titik kemudian penambahan sebanyak 260
titik sehingga keseluruhan berjumlah 360 titik.
X6 ≤ 1.500.000 + 3.900.000
X6 ≤ 5.400.000
• Pekerjaan pengecatan : (1) Pengecatan lambung dari lunas
hingga pisang-pisang termasuk daun kemudi dan penutup as propeller
dengan 2 x AC dan 1 AF, (2) kotak sea chest dirawat kemudian di cat,
(3) pengecatan pada nama kapal, draft dan plimsoll mark waterline
dengan cat putih.
X7 ≤ 6.006.000 + 2.400.000 + 500.000
X7 ≤ 8.906.000
• Pemasangan zinc anode : Pemasangan zinc anode Zap termasuk
pembersihan bekas zinc anode pada lambung 32 buah dan 6 buah
pada sea chest .
X8 ≤ 2.850.000
• Pembuatan gambar bukaan kulit : dibuatkan gambar bukaan kulit,
main deck dan sekat sebanyak 6 rangkap.
X9 ≤ 800.000.
• Pemeriksaan dan pembersihan got kamar mesin.
X10 ≤ 1.530.000
4) Tahap Pekerjaan pada Car Deck

10
Total alokasi dana yang digunakan untuk pembiayaan pada tahap
pekerjaan pada car deck adalah :
X11 + X12 + X13 +
X14 + X15 ≤ 107.010.000
• Pekerjaan penggantian pelat car deck meliputi : (1) ganti baru plat
car dek kanan/kiri bagian depan serta pada bagian tengah, (2) ganti
baru plat car deck di atas tangki harian pada bagian kiri dan kanan,
(3) ganti baru plete car deck pada ruang ABK dan pada kamar
perwira bagian kiri dan kanan, (4) ganti baru plat dek sekoci, (5) ganti
plat dinding cerobong dan kamar mandi kiri, (6) ganti baru plat pada
ruang intermedit depan kiri, (7) buat baru manhole complit dicar dek
buritan kanan.
X11 ≤ 19.800.000 + 5.940.000 + 45.774.000 +
12.204.000 + 800.000 + 2.124.000 +
3.000.000
X11 ≤ 89.642.000
• Pekerjaan penggantian beam.
X12 ≤ 6.174.000
• Pekerjaan list twin deck dan bulwark.
X13 ≤ 5.004.000
• Pekerjaan penggantian bolder : ganti baru bolder di cardeck, pada
bagian depan kiri dan kanan belakang.
X14 ≤ 5.000.000
• Pekerjaan bongkar cor semen pada car deck bagian kiri dan
kanan dan twin deck pada bagian kanan.
X15 ≤ 1.190.000

5) Tahap Pekerjaan pada ruang bawah Car Deck


Total alokasi dana yang digunakan untuk pembiayaan pada tahap
pekerjaan pada ruang bawah car deck adalah :
X16 + X17 + X18 + X19
X20 + X21 + X22 ≤ 259.764.000
• Pekerjaan penggantian pelat pada ruang bawah car deck, meliputi
: (1) ganti baru plat diruang hidrolik pada bagian kanan, kiri dan
muka belakang, (2) ganti baru lantai ruang ABK bawah kanan dan
kiri, (3) ganti baru anak tangga ruang ABK (4) repleting sesuai
rekomendasi dari BKI dan hasil ultrasonik.
X16 ≤ 26.388.000 + 15.534.000 + 5.058.000 +
160.272.000
X16 ≤ 207.202.000
• Pekerjaan penggantian sekat, meliputi : (1) ganti baru sekat
hidrolik dan ballas, (2) ganti baru sekat antara ruang ballas dan
intermedit belakang, (3) ganti baru sekat antara ruang ballas dan
intermedit depan.
X17 ≤ 2.070.000 + 3.384.000 + 10.170.000
X17 ≤ 15.624.000

11
• Pekerjaan penggantian pondasi, meliputi : penggantian baru pada
pondasi pompa GS diruang mesin dan pondasi baru pada kompresor.
X18 ≤ 1.800.000
• Pekerjaan penggantian pisang-pisang.
X19 ≤ 30.750.000
• Pekerjaan penggantian list deck penumpang
X20 ≤ 2.988.000
• Pekerjaan cleaning : cleaning pada tangki ballast.
X21 ≤ 1.350.000
6) Tahap Pekerjaan pada Tail shaft, Rudder dan Propeller
Total alokasi dana yang digunakan untuk pembiayaan pada tahap
pekerjaan pada tail shaft, rudder dan propeller adalah:
X22 + X23 + X24 + X25 ≤ 88.400.000
• Pekerjaan as propeller, meliputi : (1) as propeller dicabut dan
dipasang kembali serta diperiksa dan dicek kelurusannya, (2)
diadakan pemeriksaan pada lubang spy pada as propeller, (3) ganti
baru bush as propeller muka belakang, kiri kanan dengan material
kayu poughot (4) rekondisi kembali pada as propeller (5) pengganti
reimers packing as propeller.
X22 ≤ 14.500.000+3.000.000 +7.200.000 + 41.300.000 + 2.400.000
X22 ≤ 68.400.000
• Pekerjaan propeller, meliputi : (1) propeller dilepas setelah itu
dipasang kembali, (2) propeller dirawat dan dipolish, (3) propeller di
balancing.
X23 ≤ 3.800.000 + 1.700.000 + 2.400.000
X23 ≤ 7.900.000
• Pekerjaan daun kemudi dan tongkat kemudi, meliputi : (1) cabut
dan pasang kenbali daun dan tongkat kemudi depan-belakang, kiri-
kanan, (2) ganti bantalan tongkat kemudi buritan kiri atas bawah, (3)
ganti reimers packing tongkat kemudi.
X24 ≤ 4.500.000 + 2.500.000 + 1.200.000
X24 ≤ 8.200.000
• Pekerjaan rantai jangkar dan jangkar, meliputi : (1) jangkar dan
rantai jangkar dibuka, diturunkan, direntangkan, dicat bituminous, (2)
bak rantai jangkar dibersihkan dan dicat bituminous.
X25 ≤ 2.400.000 + 1.500.000
X25 ≤ 3.900.000
7) Tahap Pekerjaan instalasi pipa
Total alokasi dana yang digunakan untuk pembiayaan pada tahap
pekerjaan pada instalasi pipa adalah :
X26 + X27 + X28 + X29 ≤ 29.928.800
• Pekerjaan pipa bahan bakar, meliputi : bongkar dan ganti baru
pipa isian bahan bakar tangki harian isap/tekan.
X26 ≤ 1.885.000

12
• Pekerjaan pipa pendingin : (1) bongkar dan ganti baru pipa
pendingin darurat, (2) ganti baru pipa pendingin M/E kiri.
X27 ≤ 658.000 + 7.301.000
X27 ≤ 7.959.000
• Pekerjaan pipa udara : bongkar dan ganti baru pipa udara sea
chest kiri.
X28 ≤ 484.000
• Pekerjaan pipa sistem pemadam emergency : (1) pasang pondasi
baru sistem pemadam emergency (2) Fabrikasi dan instal pipa
emergency, (3) buat baru sea chest untuk pemadam.
X29 ≤ 1.700.000 + 15.700.800 + 2.200.000
X29 ≤ 19.600.800

c. Penyelesaian Linier Programming


Setelah fungsi rumusan matematis dalam bentuk persamaan linier,
baik fungsi tujuan ataupun fungsi kendala (constraint) maka
selanjutnya adalah mencari solusi dari persamaan-persamaan
tersebut dengan bantuan Solver pada Microsoft Excell 2007. Dari
hasil pengolahan data tersebut didapatkan nilai atau biaya tiap
kegiatannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil alokasi biaya perawatan kapal berdasarkan linier programming


dan anggaran

13
No Item pekerjaan Nilai LP Dianggarkan Selisih
1 Proses naik turun dok (X1) Rp 19.450.000 Rp 20.850.000 Rp 1.400.000
2 Melaksanakan floating repair (X2) Rp 6.500.000 Rp 6.900.000 Rp 400.000
3 Penyambungan dan pelepasan arus listrik (X3) Rp 3.870.000 Rp 4.410.000 Rp 540.000
4 Penyedian dan pemberian fasilitas umum (X4) Rp 3.700.000 Rp 3.900.000 Rp 200.000
5 Pekerjaan pembersihan lambung (X5) Rp 26.150.000 Rp 28.158.000 Rp 2.008.000
6 Pekerjaan ultrasonik (X6) Rp 4.500.000 Rp 5.400.000 Rp 900.000
7 Pekerjaan pengecatan (X7) Rp 8.730.000 Rp 8.906.000 Rp 176.000
8 Pemasangan zinc anode (X8) Rp 2.750.000 Rp 2.850.000 Rp 100.000
9 Pembuatan gambar bukaan kulit (X9) Rp 800.000 Rp 800.000 Rp -
10 Pembersihan got kamar mesin (X10) Rp 1.500.000 Rp 1.530.000 Rp 30.000
11 Pekerjaan penggantian plat cardek (X11) Rp 87.230.000 Rp 89.642.000 Rp 2.412.000
12 Pekerjaan penggantian beam (X12) Rp 6.010.000 Rp 6.174.000 Rp 164.000
13 Pekerjaan list twindek dan bulwark (X13) Rp 4.875.000 Rp 5.004.000 Rp 129.000
14 Pekerjaan penggantian bolder (X14) Rp 4.820.000 Rp 5.000.000 Rp 180.000
15 Pekerjaan penggantian cor semen (X15) Rp 970.000 Rp 1.190.000 Rp 220.000
16 Pekerjaan penggantian plat diruang bawah cardek (X16) Rp 203.118.000 Rp 207.202.000 Rp 4.084.000
17 Pekerjaan penggantian sekat (X17) Rp 15.220.000 Rp 15.624.000 Rp 404.000
18 Pekerjaan penggantian pondasi (X18) Rp 1.600.000 Rp 1.800.000 Rp 200.000
19 Pekerjaan penggantian pisang-pisang (X19) Rp 28.740.000 Rp 30.750.000 Rp 2.010.000
20 Pekerjaan penggantian list dek penumpang (X20) Rp 2.470.000 Rp 2.988.000 Rp 518.000
21 Pekerjaan cleanging tangki (X21) Rp 1.220.000 Rp 1.350.000 Rp 130.000
22 Pekerjaan as propeller (X22) Rp 66.785.000 Rp 68.400.000 Rp 1.615.000
23 Pekerjaan propeller (X23) Rp 6.730.000 Rp 7.900.000 Rp 1.170.000
24 Pekerjaan daun kemudi dan tongkat kemudi (X24) Rp 8.120.000 Rp 8.200.000 Rp 80.000
25 Pekerjaan jangkar dan rantainya (X25) Rp 3.540.000 Rp 3.900.000 Rp 360.000
26 Pekerjaan pipa bahan bakar (X26) Rp 1.065.000 Rp 1.885.000 Rp 820.000
27 Pekerjaan pipa pendingin (X27) Rp 7.245.000 Rp 7.959.000 Rp 714.000
28 Pekerjaan pipa udara (X28) Rp 484.000 Rp 484.000 Rp -
29 Pekerjaan pipa sistem pemadam emergency (X29) Rp 17.850.000 Rp 19.600.800 Rp 1.750.800
JUMLAH Rp 546.042.000 Rp 568.756.800 Rp 22.714.800
Dari total nilai ketersediaan biaya anggaran kapal yang disediakan melalui
tahap analisis tersebut, seperti tampak pada tabel diatas total nilai yang
dianggarkan berselisih sebesar Rp. 22.714.800,00 atau bernilai sebesar Rp.
546.042.000,00 dari awalnya yang dianggarkan sebesar Rp. 568.806.800,00.

4. Kesimpulan dan saran

4.1 Kesimpulan
1. Tingkat kepentingan terhadap kualitas perawatan dan reparasi kapal
yang paling berpengaruh berturut-turut adalah pekerjaan penggantian
pelat pada lantai car deck dan ruang bawah car deck, pekerjaan
penggantian pondasi, pekerjaan replating pada bagian lambung kapal,
kemudian pekerjaan pada cleaning tangki serta pekerjaan pada as
propeller, lalu pekerjaan penggantian sekat dan pekerjaan penggantian
beam pada kapal.
2. Dengan keterbatasan anggaran biaya perawatan dan reparasi kapal,
maka biaya yang ada dapat dioptimalkan tanpa mengurangi kualitas
dan mutu kapal. Biaya total reparasi kapal Ferry untuk annual survey
adalah sebesar Rp. 568.806.800,00 menjadi Rp. 541.679.000,00 atau
berkurang sebanyak Rp. 27.127.800,00,.

14
4.2 Saran
1. Penerapan QFD (Quality Function Deployment) dalam penganggaran
biaya reparasi kapal memberikan pengaruh besar terhadap produksi
yang mengakibatkan biaya yang dianggarkan juga ikut berubah,
sehingga dana yang telah dianggarkan bisa digunakan seoptimal
mungkin untuk memenuhi sasaran kualitas yang telah ditentukan.
2. Dalam penerapan QFD pada biaya reparasi kapal, hendaknya
dilanjutkan untuk jenis kapal dengan tipe yang berbeda dan bobot yang
berbeda-beda pula, sehingga dapat diketahui kualitas untuk masing-
masing tipe kapal seseuai dengan bobot kepentingannya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Chocran, G, 1995. Teknik Sampling. Jakarta. UI Press.

[2] Cohen, Lou, 1995. Quality Function Deployment: How to Make QFD
Work For You. Massachussets. Addison-Wesley Publishing Co.

[3] Herry Dwie Yulianto, I Nyoman Sutapa. 2005. Riset Operasi Dengan
Excel. Yogyakarta. Andi Offset.

[4] Marimin. 2004. Pengambilan Keputusan : Kriteria Majemuk. Jakarta.


Grasindo

[5] Rizky Dermawan. 2005. Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan dan


Perencanaan Strategis. Bandung. Alfabeta.

[6] Soejitno, 2002. Diklat Teknik Reparasi Kapal. ITS Surabaya.

[7] Teguh W, 2004. Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta. Gaya Media Yogyakarta.

[8] Sugiyono, Prof. DR. Statistika Untuk Penelitian.

15

Anda mungkin juga menyukai