Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TANAMAN PARE (Momordica charantia L)

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Farmakognosi
Oleh Kelompok 19 :

1. Nabella Hayati (1948401110032)


2. Renny Fuziatunnisa (1948401110045)

Dosen:
Siti Nashihah,M.Farm.,Apt

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tanaman Pare (Momordica charantia L.)”
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Farmakognosi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Tanaman Pare bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Siti Nashihah,M.Farm.,Apt, selaku dosen mata
kuliah Farmakognosi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang ditulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 31 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
3. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN

1. Klasifikasi Tanaman Pare ..................................................................................... 3


2. Deskripsi Morfologi Tanaman Pare ...................................................................... 3
3. Tempat Tumbuh Tanaman Pare ............................................................................ 4
4. Ciri-Ciri Makroskopis Tanaman Pare ................................................................... 5
5. Ciri-Ciri Mikroskopis Tanaman Pare ................................................................... 6
6. Skrining Fitokimia Tanaman Pare ........................................................................ 7
BAB III. PENUTUP

1. Kesimpulan ........................................................................................................... 8
2. Saran ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ vi

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Klasifikasi Tanaman Pare ............................................................................................. 3


1.2 Hasil Skrining Fitokimia Tanaman Pare ....................................................................... 7

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Tanaman Pare ................................................................................................................ 6


1.2 Buah Pare ...................................................................................................................... 6
1.3 Simplisia Buah Pare ...................................................................................................... 6
1.4 Serbuk Simplisia Buah Pare .......................................................................................... 6
1.5 Mikroskopik serbuk simplisia buah tanaman pare ........................................................ 6
1.6 Mikroskopik penampang melintang buah tanaman pare .............................................. 7

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di alam ini ada berbagai macam makanan serta sumber nutrisi, baik berupa protein,
karbohidrat, maupun lemak yang terdapat dalam berbagai macam buah dan sayuran yang
berkhasiat sebagai obat dan bermanfaat bagi tubuh (Aurel, 2009).
Tanaman pare merupakan anggota family Cucurbitaceae dan tergolong tanaman herba
berumur satu tahun atau lebih, tumbuh menjalar dan memanjat. Batangnya mempunyai alat
pembelit yang terletak di dekat daun. Bentuk daunnya menjari, berbentuk kaki tanpa daun
penumpu. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya tidak berkayu, berbulu agak kasar
ketika masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, berbintil-bintil, bulat
telur memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga dan rasanya pahit. Biji keras dan berwarna
cokelat kekuningan.
Pare merupakan sayuran buah. Dahulu tanaman pare kurang diminati. Tanaman ini hanya
ditanam sebagai usaha sambilan mengingat rendahnya permintaan konsumen. Sekarang dunia
pare mulai semarak dengan munculnya hasil-hasil penelitian tentang potensi tanaman tersebut,
terutama mengenai kandungan zat dan varietas-varietas baru yang lebih unggul dalam hal rasa
dan penampilan. Akhirnya sayuran ini mampu meramba supermarket ataupun pasar.
Pare (Momordica charantia L.) merupakan tumbuhan dataran rendah yang seluruh bagian
dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat manusia (Deptan, 2002 dalam Irwanto, 2008). Buah
pare kaya akan berbagai senyawa seperti glikosida, saponin, triterpan, protein, asam lemak oleat,
linoleate, stearat dan steroid. Buah pare juga mengandung albuminoid, karbohidrat, vitamin C,
vitamin A, senyawa fenol dan pigmen (Aurel, 2009). Buah pare juga dapat merangsang nafsu
makan , menyembuhkan penyakit kuning, memperlancar pencernaan, dan sebagai obat malaria.
Selain itu, buah pare juga mengandung beta-karotena dua kali lebih besar daripada brokoli
sehingga berpotensi mampu mencegah timbuhnya penyakit kanker dan mengurangi resiko
terkena serangan jantung ataupun infeksi virus (Anonim, 2010).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apa saja klasifikasi dari tanaman pare ?
2. Bagaimana deskripsi morfologi tanaman pare ?

1
3. Apa saja syarat tumbuh / tempat tumbuh tanaman pare ?
4. Apa saja ciri-ciri makroskopis dari tanaman pare ?
5. Apa saja ciri-ciri mikroskopis dari tanaman pare ?
6. Bagaimana hasil skrining fitokimia tanaman pare ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui klasifikasi tanaman pare.
2. Untuk mengetahui deskripsi morfologi tanaman pare.
3. Untuk mengetahui tempat tumbuh tanaman pare.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri makroskopis dari tanaman pare.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri mikroskopis dari tanaman pare.
6. Untuk mengetahui golongan senyawa kimia dari hasil skrining simplia tanaman pare.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KLASIFIKASI TANAMAN PARE


Pare adalah sejenis tumbuhan merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada
ujungnya serta permukaan bergerigi. Termasuk jenis tanaman semak semusim yang tumbuh
menjalar atau merambat dengan menggunakan sulur yang panjang berbentuk spiral, banyak
bercabang, berbau tidak enak. Pare berkhasiat sebagai antiradang, menurunkan kadar glukosa
darah, batuk, radang tenggorokan, radang mata merah, rematik, sariawan dan disentri. Pare
bukan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim panas tropis.
Para ahli telah memastikan tanaman pare berasal dari Asia tropis terutama daerah India barat.
Adapun klasifikasi dari tanaman pare (Momordica charantia L) sebagai berikut, (Tati et al,
2004) :
Tabel 1.1 Klasifikasi tanaman pare :
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Sub-Kingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub-Kelas Dilleniidae
Ordo Violales
Famili Cucurbitaceae (Suku labu-labuan)
Genus Momordica
Spesies Momordica charantia Less

B. DESKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN PARE


Morfologi tanaman pare menurut, Tati et al (2004) :
1. Daun
Daun pare berbentuk bulat telur, berbulu, dan berlikuk. Susunan tulang daunnya menjari.
Tangkai daun tumbuh dari ketiak daun. Panjang tangkai daun mencapai 7-12 cm. Daunnya
berwarna hijau tua dibagian permukaan atas dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda
atau kekuningan, letak dau pare berseling dengan panjang tangkai 1,5-5,3 cm. Daun tunggal,
berbentuk membulat dengan pangkal bentuk jantung, garis tengah 4-7 cm (Gunawan, 2001).

3
2. Bunga
Bunga pare tumbuh dari ketiak daun dan berwarna kuning menyala. Bunga pare terdiri
dari bunga jantan dan bunga betina yang berduri tempel, halus, dan berambut. Kelopak bunga
berbentuk lonceng dan berusuk banyak. Panjang tangkai bunga jantan mencapai 2-5,5 cm,
sedangkan tangkai bunga betina panjangnya 1-10 cm.
Bunga pare dibedakan menjadi bunga jantan dan bunga betina, bunga jantan memiliki
benang sari berjumlah tiga, kepala sari berwarna orange, semua bergandengan menjadi satu
kemudian menjadi lepas; ruang sari berbentuk seperti huruf S. Bunga betina berbentuk sisik,
bakal buah berparuh panjang, berduri halus, dan berambut panjang; putik berjumlah tiga buah
berlekuk dua ke dalam dan satu diantaranya utuh (Gunawan, 2001).
3. Buah dan Biji
Buah pare berasal dari bunga pare betina yang telah mengalami proses penyerbukan.
Buah ini berbentuk bulan memanjang dengan permukaan berbintil-bintil dan berasa pahit.
Bagian buah yang masak berwarna jingga. Daging buahnya tebal dan di dalamnya terdapat
biji yang banyak. Dalam satu buah pare memiliki banyak biji, berwarna coklat kekuningan,
bentuk pipih memanjang, dan keras.
Buah bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan,
panjang 8-30 cm, rasa pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi warna jingga yang terbagi
tiga. (Dalimartha, 2008).
4. Batang
Batang tanaman pare memiliki lima rusuk dengan panjang 2-5 cm, batang yang muda
memiliki rambut cukup rapat (Gunawan, 2001).
5. Akar
Akar pada tanaman pare memiliki akar tunggal dan akar berserabut yang sangat lembut.
Sehingga tanaman pare ini lebih cocok untuk dibudidayakan pada kondisi lahan / tanah yang
berstruktur keras dan berpasir. Pada tanaman pare ini mempunyai akar yang berwarna putih
(Gunawan, 2001).

C. TEMPAT TUMBUH TANAMAN PARE


1. Suhu
Suhu yang baik untuk mendapatkan tanaman pare yang berkualitas adalah sekitar 18
hingga 24oC. Namun tanaman pare juga dapat tumbuh pada daerah rendah, jadi suhu di atas
24oC masih bisa mendapatkan tanaman dengan kualitas yang baik.

4
2. Intensitas Cahaya
Tanaman pare memerlukan penyinaran matahari yang penuh dan tidak ternaungi.
Pastikan lahan tempat menanam pare tidak terhalang pohon besar atau tembok. Kurangnya
intensitas cahaya matahari akan membuat buah pare menjadi kecil dan tidak tumbuh
maksimal.
3. Ketinggian Tempat
Pare memiliki daya adaptasi untuk tumbuh yang cukup baik. Tanaman ini dapat ditanam
di dataran rendah dari ketinggian 0 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.
4. Media Tanam
Untuk mendapatkan buah pare yang baik dan berkualitas tinggi, salah satu syarat yang
harus dipenuhi adalah media tanamnya. Pare akan tumbuh dengan optimal pada tanah yang
memiliki pH 5 hingga 6. Selain itu, tanahnya juga harus mengandung humus dan juga
gembur.
Jika menanam buah pare sedang dalam musim hujan, maka pastikan tanah tempat
menanamnya tidak tergenang air dalam waktu yang lama. Sebab itulah tanaman pare
memerlukan drainase tanah yang cukup baik.

D. CIRI-CIRI MAKROSKOPIS TANAMAN PARE


Hasil pemeriksaan makroskopik yang dilakukan terhadap simplisia serbuk buah pare yaitu :
Warna : kuning kecoklatan
Bau : khas
Rasa : pahit.
Hasil pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap tanaman pare yaitu berupa :
1. Buah dan Biji
Buah buni yang berbentuk bulat telur memanjang, ujung meruncing, dan bergerigi di
sekeliling buahnya. Ketika muda buah berwarna hijau, setelah tua menjadi kuning sampai
jingga dan rasanya pahit. Biji berada di dalam buah, berwarna putih kekuningan dan keras.
2. Batang
Tanaman pare memiliki lima rusuk dengan panjang 2-5 cm dan berwarna hijau, batang
yang muda memiliki rambut cukup rapat. Batang pare disebut dengan batang basah yang
artinya batang tidak berkayu dan cenderung lunak berair. Sistem percabangannya bertipe
simpodial. Batang pare juga dilengkapi dengan sulur daun yang disebut dengan daun pembelit
saat pare memanjat pada benda.

5
3. Daun
Tanaman pare berdaun tunggal dengan panjang tangkai 1,5-5,3 cm, kedudukannya
berseling, berbentuk bulat panjang, helai daun terbagi 5-7, dengan pangkal daun berbentuk
jantung panjangnya 3,5-8,5 cm dan lebar 2,5-6 cm serta daunnya berwarna hijau pada
permukaan atas dan hijau muda atau kekuningan pada permukaan bawah.
4. Akar
Pada tanaman pare memiliki akar tunggang yang bercabang (ramosus) yaitu akar
tunggang yang berbentuk kerucut dan bercabang-cabang, cabangnya bercabang lagi hingga
amat luas daerah perakarannya karena pare berasal dari biji. Akar pare berwarna putih
kekuningan.

Gambar 1 Tanaman Pare Gambar 2 Buah Pare

Gambar 3 Simplisia Buah Pare Gambar 3 Serbuk Simplisia Buah Pare

E. CIRI-CIRI MIKROSKOPIS TANAMAN PARE


Hasil pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap tanaman pare yaitu berupa :
1. Pada serbuk simplisia buah pare, terdapat :
a. Kutikula
b. Epidermis
c. Kolenkim
d. Sel berisi resin
e. Rambut kelenjar
f. Parenkim berdinding tebal
g. Kristal kalsium oksalat
h. Trakea dengan penebalan dinding Gambar 3 Simplisia Buah Pare

6
2. Pada penampang melintang buah segar pare, terdapat :
a. Rambut kelenjar
b. Kutikula
c. Epidermis
d. Kolenkim
e. Kristal kalsium oksalat
f. Sel berisi resin
g. Parenkim mesokarp
h. Parenking penghubung
i. Trakea Gambar 4 Simplisia Buah Segar Pare
j. Ruang antar sel
k. Parenkim endokarp berdinding tebal
l. Eksokarp

F. SKRINING FITOKIMIA TANAMAN PARE


Hasil skrining fitokimia terhadap simplisia buah pare diketahui bahwa buah mengandung
senyawa-senyawa kimia seperti yang terlihat pada tabe; berikut :
Tabel 1.2 Hasil skrining fitokimia simplisia buah pare :
No. Pemeriksaan Hasil
1. Alkaloid -
2. Flavonoid +
3. Tannin -
4. Saponin +
5. Glikosida +
6. Antrakinon -
7. Steroid/Triterpenoid +

7
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
a. Tanaman pare (Momordica charantia L) merupakan anggota family Cucurbitaceae dan
tergolong tanaman herba berumur satu tahun atau lebih, tumbuh menjalar dan memanjat.
Batangnya mempunyai alat pembelit yang terletak di dekat daun. Bentuk daunnya menjari,
berbentuk kaki tanpa daun penumpu. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya tidak
berkayu, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau.
Buahnya buni, berbintil-bintil, bulat telur memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga dan
rasanya pahit. Biji keras dan berwarna cokelat kekuningan. Memiliki akar tunggang yang
bercabang (ramosus) yaitu akar tunggang yang berbentuk kerucut dan bercabang-cabang,
cabangnya bercabang lagi hingga amat luas daerah perakarannya karena pare berasal dari biji.
Akar pare berwarna putih kekuningan.
b. Syarat tumbuh tanaman pare berkisar suhu 18-24oC, dengan intensitas cahaya memerlukan
penyinaran matahari yang penuh dan tidak ternaungi, dengan pH tanah 5-6, dan memiliki
ketinggian apabila di dataran rendah sekitar 0-1.500 meter di atas permukaan laut.
c. Hasil simplisia makroskopis tanaman pare berwarna kuning kecoklatan dengan bau khas dan
rasa yang pahit. Hasil simplisia mikroskopis dari buah pare yaitu memiliki kutikula,
epidermis, kolenkim, sel berisi resin, rambut kelenjar, parenkim berdinding tebal, Kristal
kalsium oksalat, dan trakea dengan penebalan bentuk spiral. Apabila hasil mikroskopis
penampang melintang buah segar tumbuhan pare memiliki rambut kelenjer, kutikula,
epidermis, kolenkim, Kristal kalsium oksalat, sel berisi resin, parenkim mesokarp, parenkim
penghubung, trakea, ruang antar sel, parenkim endokarp berdinding tebal, dan eksokarp.

2. SARAN
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini memiliki beberapa kesalahan dan
sangat jauh dari kata kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Tgl akses : 30 Desember 2020. www.wikipedia.com. Kata kunci: Momordica
charantia.
Aurel, Erly C. 2009. Makanan dan Minuman Anti Sakit. Yogyakarta: Makna Pustaka. Halaman 5,
87-88.
Gunawan,D.,Sudarsono.,Wahyuono,S.,Donatus,IA.,Purnomo. 2001. Tumbuhan Obat. Yogyakarta :
PPOT UGM. Halaman 119-121.
Tati,S.,S,Subahar. 2004. Khasiat dan Manfaat Pare si Pahit Pembasmi Penyakit. Depok: PT Agro
Media Pustaka. Halaman 9-10.

vi

Anda mungkin juga menyukai