Anda di halaman 1dari 10

JKMM, Agustus 2018, Vol. 3 No.

1 : 291-300 ISSN 2599-1167

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP


KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
HAJI MAKASSAR

THE EFFECT OF HEALTH SERVICE QUALITY ON SATISFACTION


PATIENTS BPJS IN GENERAL HOSPITAL HAJI MAKASSAR

Nirmayasri Datuan1, Darmawansyah2, Anwar Daud3


1
Program Pascasarjana, Departmen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
2
Departmen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin
3
Departmen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin

Alamat Korespondensi: Nirmayasri Datuan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas


Hasanuddin, Makassar, 90242, HP: +6285298359186, Email:
nirmadatuan09@gmail.com

Abstrak
Kepuasan pasien adalah aspek penting dalam mengukur kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh variabel keterjangkauan/ akses, kenyamanan, ketepatan waktu, terhadap
kepuasan pasien peserta BPJS di RSUD Haji Makassar. Jenis penelitan yang dilakukan adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah pasien peserta BPJS di ruang rawat inap di
RSUD Haji Makassar sebanyak 6369 pasien. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik accidental sampling dengan besar sampel 222 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan
bivariat dengan uji chi square, multivariat dengan uji regresi logistik . Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa
ada pengaruh keterjangkauan/ akses (p=0,039), ketepatan waktu (p=0,048), dan tidak ada pengaruh kenyamanan
(p=0,725), terhadap kepuasan pasien peserta BPJS di ruang rawat inap di RSUD Haji Makassar Tahun 2018.
Berdasarkan hasil uji regresi logistik variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien adalah
keterjangkauan/ akses nilai (Exp(B) sebesar 2.128 kali nilai p=0,038). Diharapkan pada pihak rumah sakit agar
dapat meningkatkan prasarana dan sarana pada unit perawatan RSUD Haji sehingga kepuasan pasien dapat
meningkat.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan pasien, BPJS

Abstract
Patient satisfaction is an important aspect in measuring the quality of health services. The purpose of this study
is to determine the effect of affordability / access, convenience, timeliness, to the satisfaction of BPJS
participants in RSUD Haji Makassar. Type of research conducted is quantitative research with cross sectional
study approach. The population is the patient of BPJS participants in the inpatient room at Haji Makassar
Hospital as many as 6369 patients. The sampling technique in this research used accidental sampling technique
with 222 samples. The data analysis is univariate and bivariate with chi square test, multivariate with logistic
regression test. The result of chi-square test shows that there is influence of access / accessibility (p = 0,039),
punctuality (p = 0,048), and no influence of comfort (p = 0,725), to patient satisfaction of BPJS participant in
inpatient room at Haji Makassar Year 2018. Based on the results of logistic regression test the most influential
variable on patient satisfaction is affordability / access value (Exp (B) of 2,128 times the value p = 0.038). It is
expected that the hospital to improve the infrastructure and facilities at Haji Makassar care unit so that
patient's satisfaction can increase.

Keywords: Service Quality, Patient Satisfaction, BPJS

293
291
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

PENDAHULUAN Tahun 2011 juga menetapkan Jaminan


Kepuasan penyelenggara (provider)
Kesehatan Nasional akan diselenggarakan
layanan kesehatan memang sangat penting,
oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS
tetapi kepuasan itu sering terabaikan atau
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
dilupakan. Pasien akan selalu mencari
Khusus untuk Jaminan Kesehatan Nasional
layanan kesehatan di fasilitas yang kinerja
(JKN) akan diselenggarakan oleh BPJS
layanan kesehatannya dapat memenuhi
Kesehatan yang implementasinya dimulai
harapan atau tidak mengecewakan pasien
1 Januari 2014 (Kemenkes RI, 2014).
(Pohan, 2006). Kepuasan pasien
Kepuasan pelanggan memiliki
merupakan salah satu indikator kualitas
hubungan yang erat dengan kualitas.
pelayanan yang diberikan dan kepuasan
Kualitas memberikan suatu dorongan
pasien adalah suatu modal untuk
kepada pelanggan untuk menjalin ikatan
mendapatkan pasien lebih banyak dan
hubungan yang kuat dengan perusahaan.
untuk mendapatkan pasien yang loyal
Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini
(Supriyanto, 2010).
memungkinkan perusahaan untuk
Konstitusi World Health
memahami dengan seksama harapan dan
Organization (WHO) berkomitmen untuk
kebutuhan pelanggan. Dengan demikian
mengembangkan suatu sistem kesehatan
perusahaan dapat meningkatkan kepuasan
dimana semua orang memiliki akses
pelanggan dengan cara memaksimumkan
kepada pelayanan kesehatan yang
pengalaman yang menyenangkan dan
diutuhkan tanpa terkendala biaya. Sistem
meminimumkan atau meniadakan
kesehatan ini dikenal sebagai Universal
pengalaman pelanggan yang kurang
Health Coverage (UHC). Untuk
menyenangkan (Tjiptono, 2006) .
menghindari terjadinya kendala biaya,
Hal ini didukung oleh penelitian
maka dikembangkan suatu sistem asuransi
terdahulu yang menunjukkan bahwa
dalam upaya pencapaian UHC (WHO,
aksebilitas, ketepatan waktu, hubungan
2011). Pada tahun 2004, dikeluarkan
antar manusia berpengaruh signifikan
Undang- Undang No. 40 tentang Sistem
terhadap kepuasan pasien rawat inap
Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Undang-
(Karyanto, 2015). Penelitian yang
Undang Nomor 40/ 2004 ini
dilakukan oleh Istiqnah menunjukkan
mengamanatkan bahwa jaminan sosial
bahwa secara keseluruhan pelayanan rawat
wajib bagi seluruh penduduk termasuk
jalan yang diterima pasien JKN di RS
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Universitas Hasanuddin, belum
melalui suatu Badan Penyelenggara
memuaskan dengan nilai gap sebesar -0,07
Jaminan Sosial. Undang -Undang No. 24
(Istiqna, 2015).

294
292
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

Rumah Sakit Umum Daerah Haji menjadi rendah, terutama bagi peserta
Makassar merupakan salah satu rumah BPJS PBI dan Non PBI yang secara
sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi mandiri membayar iuran untuk jaminan
Selatan dengan luas 1,06 hektar yang pelayanan kesehatan. Pengukuran
terletak di ujung selatan kota Makassar. kepuasan pelanggan merupakan elemen
RSUD Haji Makassar adalah salah satu penting dalam menyediakan pelayanan
rumah sakit tipe B. Indikator kinerja yang lebih baik, efisien dan lebih efektif.
pelayanan RSUD Haji Makassar bahwa Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
BOR (Bed Occupancy Ratio) pada tahun untuk mengetahui kualitas pelayanan
2016 adalah 52% serta pada tahun 2017 kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS di
BOR adalah 50%. Sedangkan Nilai unit rawat inap RSUD Haji Makassar.
Averange Lenght of Stay (AVLOS) pada
BAHAN DAN METODE
tahun 2016 adalah 4 hari dan pada tahun
Lokasi dan Rancangan Penelitian
2017 nilai AVLOS adalah 3 hari. Jumlah
Penelitian ini dilakukan di Rumah
kunjungan pasien rawat inap peserta BPJS
Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Jenis
di Rumah Sakit Umum Daerah Haji
penelitian yang digunakan dalam
Makassar yang terdiri dari PBI dan non
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
PBI pada tahun 2016 kunjungan pasien
dengan pendekatan cross sectional study.
BPJS sebanyak 8.387, dan tahun 2017
Populasi dan Sampel
mengalami penurunan menjadi 6.369. Data
Populasi adalah seluruh pasien
tersebut menunjukkan bahwa adanya
peserta BPJS yang ada di ruang rawat inap
penurunan persentasi BOR dari tahun 2016
Rumah Sakit Umum Daerah Haji
sampai tahun 2017. Hal ini menyatakan
Makassar Tahun 2018. Besar sampel
bahwa nilai indikator efisiensi
dalam penelitian ini adalah sebanyak 222
pemanfaatan tempat tidur di ruang rawat
yang diperoleh dengan menggunakan
inap RSUD Haji Makassar belum
metode accidental sampling.
mencapai target yakni 75–85 % (Profil
Metode Pengumpulan Data
RSUD Haji Makassar, 2017).
Pengumpulan data dilakukan
Penurunan jumlah kunjungan
dengan cara membagikan kuesioner
pasien rawat inap di RSUD Haji Makassar
kepada responden yang berisi pertanyaan-
menimbulkan pertanyaan apakah kualitas
pertanyaan. Data sekunder diperoleh dari
pelayanan yang diberikan belum
dokumen-dokumen RSUD Haji Makassar.
memenuhi harapan pasien. Kualitas
pelayanan yang tidak sesuai dengan
harapan pasien, membuat tingkat kepuasan

295
293
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

Analisis Data sebanyak 67 responden (30,2%)


Analisis data yang digunakan sedangkan yang terendah adalah tidak
dalam penelitian ini adalah analisis bersekolah sebanyak 2 responden ( 9%).
univariat, analisis bivariat, analisis Dari segi pekerjaan menunjukkan
multivariat. Analisis univariat dilakukan bahwa sebagian besar responden dengan
untuk melihat karakteristik responden pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak
yang disajikan dengan tabel distribusi 59 responden (26,6%),sedangkan yang
frekuensi. Analisis bivariat dilakukan terendah adalah responden yang bekerja
untuk mengetahui pengaruh masing- sebagai ABRI/POLRI sebanyak 2
masing variabel independen dan variabel responden (0,9 %). Status pernikahan
dependen dengan menggunakan uji chi menunjukkan bahwa responden yang
square. Analisis multivariatmenggunakan paling banyak adalah responden dengan
uji regresi logistik berganda, dilakukan status menikah sebanyak 160 responden
untuk mengetahun variabel yang paling (72,1%), sedangkan yang terendah adalah
berpengaruh terhadap kepuasan pasien responden dengan status belum menikah
BPJS. sebanyak 60 responden (27,9%).
Berdasarkan status kepesertaan BPJS
HASIL menunjukkan bahwa jumlah responden
Karakteristik Responden yang terbanyak adalah peserta BPJS PBI
Karakteristik responden sebanyak 129 responden (58,1%),
berdasarkan umur, jenis kelamin, sedangkan peserta BPJS Non PBI sebanyak
pendidikan, pekerjaan, status pernikahan 93 responden (41,9%).
dan jenis kepesertaan BPJS. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa
karakteristik umur, sebagian besar berdasarkan keterjangkauan/ akses
responden berumur antara 22–35 tahun responden yang menyatakan
sebanyak 92 (41,4 %) orang dibandingkan keterjangkauan/ akses baik sebanyak 187
responden yang terendah antara 36–45 responden (84,2%) dan kurang baik
tahun sebanyak 35 (15,8%) orang. sebanyak 35 responden (15,8%).
Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar Berdasarkan kenyamanan jumlah
responden adalah jenis kelamin perempuan responden yang menyatakan kenyamanan
sebanyak 133 responden perempuan baik 156 responden (70,3%), dan terdapat
(59,9%) dan terdapat 89 responden laki- 66 responden (29,7%) menyatakan kurang
laki (40,1%). Pendidikan terakhir baik .Dari segi ketepatan waktu responden
responden yang terbanyak adalah berasal yang menyatakan ketepatan waktu baik
dari tingkat pendidikan tamat SMP sebanyak 189 responden (85,1%), dan

296
294
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

terdapat 33 responden (14,9%) menyatakan kurang baik .


Tabel 1: Analisis Univariat Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan/
Akses, Kenyamanan dan Ketepatan Waktu di Instalasi Rawat Inap RSUD
Haji Makassar Tahun 2018
Variables N %
Keterjangkauan/ akses
Baik 187 84,2
Kurang Baik 35 15,8
Total 222 100
Kenyamanan
Baik 156 70,3
Kurang Baik 66 29,7
Total 222 100
Ketepatan waktu
Baik 189 85,1
Kurang Baik 33 14,9
Total 222 100
Sumber: Data Primer, 2018

Tabel 2: Analisis Bivariat Pengaruh Keterjangkauan/ Akses, Kenyamanan dan


Ketepatan Waktu Terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS di RSUD Haji
Makassar Tahun 2018
Kepuasan Pasien
Total Hasil Uji
Variabel Puas Kurang Puas
Statistik
N % n % n %
Keterjangkaun/ Akses
Baik 169 86,6 22 13,4 187 100 p=0.039
Kurang Baik 31 97,1 4 2,9 35 100
Kenyamanan
Baik 139 89,1 17 10,9 156 100 p=0.725
Kurang Baik 57 86,4 9 13,6 66 100
Ketepatan Waktu
Baik 165 82,6 24 13,8 189 100 p=0.048
Kurang Baik 31 89,0 2 8,0 33 100
Sumber: Data Primer, 2018

keterjangkauan/akses kurang baik, terdapat


Tabel 2 menunjukkan bahwa dari
31 orang responden (97,1%) yang merasa
total 187 responden yang menyatakan
puas dengan pelayanan kesehatan dan 4
keterjangkauan/ akses baik, terdapat 165
orang responden (2,9%) yang merasa
orang (86,6%) diantaranya yang
tidak puas. Hasil uji statistik dengan
menyatakan merasa puas dengan rumah
menggunakan uji chi-square diperoleh
sakit dan 22 orang responden (13,4%)
nilai p = 0,039, karena nilai p < 0,05 maka
yang merasa tidak puas. Sedangkan dari
ada pengaruh keterjangkauan terhadap
total 35 orang responden yang menyatakan
kepuasan pasien.

297
295
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

Berdasarkan variabel kenyamanan, Tabel 2 meunjukkan bahwa dari


dari total 156 responden yang menyatakan total 189 responden yang menyatakan
kenyamanan baik, terdapat 139 orang ketepatan waktu baik, terdapat 165 orang
(89,1%) diantaranya yang menyatakan (86,2%) diantaranya yang menyatakan
merasa puas dengan kenyamanan di rumah merasa puas dengan ketepatan waktu
sakit dan 17 orang responden (10,9%) pelayanan di rumah sakit dan 24 orang
yang merasa tidak puas. Sedangkan dari responden (13,8%) yang merasa tidak
total 66 orang responden yang menyatakan puas. Sedangkan dari total 33 orang
kenyamanan kurang baik, terdapat 57 responden yang menyatakan ketepatan
orang responden (88,3%) yang merasa waktu kurang baik, terdapat 31 orang
puas dengan pelayanan kesehatan dan 9 responden (92,0%) yang merasa puas
orang responden (13,6%) yang merasa dengan pelayanan kesehatan dan 2 orang
tidak puas. Hasil uji statistik dengan responden (8,0%) yang merasa tidak puas.
menggunakan uji chi-square diperoleh Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
nilai p = 0,725 karena nilai p >0,05 maka chi-square diperoleh nilai p = 0,048 karena
tidak ada pengaruh kenyamanan terhadap nilai p < 0,05 maka ada pengaruh
kepuasan pasien. ketepatan waktu terhadap kepuasan pasien.
Tabel 3: Analisis Multivariat Hasil Analisis Multivariat dengan Regresi Logistik
Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Peserta
BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Tahun 2018
Variabel B S.E Wald df Sig. Exp (B)
Keterjangkauan/ akses 1755 ,664 5,503 1 ,038 2,128
Kenyamanan ,243 ,451 ,292 1 ,589 ,784
Ketepatan waktu 1,185 ,492 6,235 1 ,0,49 1,191
Constant -1,779 1,341 7,208 1 ,000 ,092
Sumber: Data Primer, 2018

Analisis Multivariat Sakit Umum Daerah Haji Makassar


Tabel 3 memperlihatkan bahwa dengan nilai p = 0,030.
variabel kualitas pelayanan yang sangat
berpengaruh terhadap kepuasan pasien PEMBAHASAN
adalah dengan melihat nilai pengaruh Hasil penelitian ini menujukkan
Exp(B) yang paling tinggi ada pada bahwa faktor keterjangkauan/akses
variabel hubungan antar manusia sebesar (p=0,039) dan ketepatan waktu (p=0,048)
5.635 kali terhadap kepuasan pasien berpengaruh secara signifikan terhadap
peserta BPJS di ruang rawat inap Rumah kepuasan pasien peserta BPJS di RSUD
Haji Makassar. Sedangkan faktor

298
296
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

kenyamanan (p=0,725) tidak berpengaruh Hal ini menunjukkan bahwa


secara signifikan terhadap kepuasan pasien responden merasa puas karena dapat
peserta BPJS di RSUD Haji Makassar. menjangkau dengan mudah rumah sakit
Adapun dari hasil analisis multivariat tersebut, dengan transportasi umum.
dengan menggunakan uji regresi logistik Semakin mudah akses/ terjangkau maka
berganda, variabel yang paling semakin tinggi kepuasan pasien. Pasien
berpengaruh adalah keterjangkauan/ akses akan merasa lebih puas apabila akses untuk
berganda dengan nilai Exp(B) sebesar menuju rumah sakit lebih cepat.
1.191 terhadap kepuasan pasien dengan Sebaliknya apabila pasien merasa aspek
nilai p=0,04. keterjangkauan tidak baik, maka kepuasan
Akses terhadap layanan kesehatan mereka juga akan menurun.
artinya pelayanan kesehatan harus dapat Sebagaimana yang diungkapkan
dicapai oleh masyarakat, tidak terhalang Pohan (2006) akses terhadap layanan
oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, kesehatan itu harus dapay dicapai oleh
organisasi dan bahasa, lama dan biaya atau masyarakat tidak terhalang oleh keadaan
hambatan fisik lain yang dapat geografis, sosial, ekonomi, organisasi dan
menghalangi seseorang untuk menerima bahasa. Akses bahasa artinya pasien harus
layanan kesehatan Responden mengatakan dilayani dengan menggunakan bahasa atau
akses baik karena merasa jarak yang dialek yang dapat dipahami oleh pasien.
ditempuh tidak begitu jauh menuju lokasi Penelitian yang sama juga oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Haji Hamid R (2013) di Puskesmas Batua Kota
Makassar, kemudahan transportasi umum Makassar dimana hasil penelitian
menuju rumah sakit, lokasi rumah sakit menunjukkan p=0,00 > 0,05 yang berarti
yang strategis, serta bahasa yang bahwa ada hubungan yang signifikan
digunakan petugas kesehatan mudah antara variabel akses dengan kepuasan
dimengerti. Responden yang mengatakan pasien.
akses kurang baik karena lokasi tempat Kenyamanan meliputi lingkungan
tinggal yang jauh dari Rumah Sakit dan fisik rumah sakit, penampilan petugas
sulitnya transportasi bagi yang tidak kesehatan, kebersihan ruangan perawatan,
memiliki kendaraan pribadi, serta jarak hal-hal yang membuat waktu tunggu lebih
yang relatif jauh dari tempat tinggal menyenangkan. Responden menyatakan
responden dan memakan waktu yang nyaman terhadap penampilan petugas yang
tempuh yang lama untuk bisa sampai di menarik dan bersih, kebersihan peralatan
rumah sakit. medis yang ada dalam ruangan perawatan.
Responden menyatakan kurang nyaman

299
297
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

terhadap kondisi ruang perawatan yang susah diperoleh, alat medis dan alat makan
hanya satu kali dibersihkan setiap hari dan kelihatan kurang bersih.
TV yang ada dalam ruang perawatan sudah Juga beberapa keluhan penting
rusak dan tidak diperbaiki. dari pasien yang menjadi catatan pihak
Responden merasa kurang puas manajemen rumah sakit agar segera
terhadap kenyamanan di RSUD Haji dibenahi untuk menjaga kenyamanan
Makassar. Hal ini disebabkan oleh ruang pasien saat dirawat seperti ventilasi udara
perawatan yang kurang memadai, serta yang sangat minim ditempat tersebut,
kondisi ruang perawatan yang kurang tempat sampah yang kurang di setiap ruang
bersih, kloset pada kamar mandi yang perawatan, ruang perawatan yang hanya 1
sudah rusak dan tidak layak pakai, serta kali dibersihakan setiap hari, tidak tersedia
kasur yang tidak bagus. Sebagian tempat sampah dalam ruangan perawatan.
responden merasa tidak puas dengan Ketepatan waktu merupakan
ketersediaan lahan parkir rumah sakit. ketepatan perjanjian pelayanan kesehatan
Pasien yang datang kerumah sakit sebagian peserta BPJS, ketepatan waktu tunggu di
besar sulit mencari tempat untuk dapat loket pendaftaran, ketepatan jam buka
memarkirkan mobil. Parkiran merupakan pelayanan kesehatan, dan ketepatan waktu
salah satu pendukung kualitas pela yanan. tunggu pemeriksaan kesehatan. Responden
Ketersediaan parkiran dapat memberikan menyatakan baik terhadap ketepatan waktu
rasa nyaman kepada pasien, sehingga karena ketepatan waktu buka dan tutup
pasien dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan, petugas tidak membuat pasien
pelayan tersebut lagi. menunggu lama dalam menrima pelayanan
Penelitian ini sejalan dengan kesehatan, pelayanan petugas yang tepat
penelitian yang dilakukan oleh Riswan waktu dibagian administrasi. Sedangkan
(2013) yang menyatakan bahwa beberapa pasien menilai ketepatan waktu
kenyamanan pelayanan tidak berpengaruh kurang baik, karena mereka harus
terhadap kualitas pelayanan di unit rawat menunggu sampai beberapa hari di ruang
inap RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. perawatan sebelum ditangani oleh dokter
Hasil penelitian menunjukkan keluhan spesialis.
pasien terkait kenyamanan pelayanan Hasil analisis menyatakan bahwa
kurang disebabkan penerangan dalam ada pengaruh ketepatan waktu terhadap
ruangan kurang baik, kamar mandi tidak kepuasan pasien BPJS. Responden merasa
terjaga kebersihannya, keranjang sampah puas terhadap petugas rumah sakit yang
di ruangan tidak tersedia, ruang perawatan tepat waktu pelayanan yang mereka
tidak tertata dengan rapi, air bersih yang dapatkan di bagian administrasi, bagian

300
298
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

Laboratorium, maupun bagian apotik efektivitas kerja rumah sakit. Hal ini juga
selalu tepat waktu, begitu juga dengan jam menyatakan bahwa pelayanan yang
berkunjung/ jam pulang pengunjung yang diberikan dapat diandalkan apabila sesuai
selalu tepat waktu. dengan keinginan pasien berkaitan dengan
Penelitian ini sejalan dengan kecepatan waktu pelayanan serta
penelitian yang dilakukan oleh Jannah keakuratan dalam memberikan pelayanan
(2017)) yang menyatakan bahwa yang akhirnya akan berdampak pada
kecepatan waktu pendaftaran di RSGM tercapainya kepuasan pasien.
Universitas Jember tergolong cepat.
Kecepatan waktu pelayanan di RSGM KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Jember tergolong sedang dan Berdasarkan penelitian yang telah
mayoritas responden puas terhadap dilakukan hasil penelitian menunjukkan
pelayanan di RSGM Universitas Jember. bahwa ada pengaruh keterjangkaun/ akses,
Hasil analisis data menunjukkan bahwa ketepatan waktu dengan kepuasan pasien
terdapat hubungan antara kecepatan waktu peserta BPJS. Hasil uji regresi logistik
pelayanan terhadap kepuasan pasien di menunjukkan bahwa variabel ketepatan
RSGM Universitas Jember. waktu yang mempunyai pengaruh paling
Hasil penelitian yang dilakukan besar terhadap kepuasan pasien peserta
oleh Mukti (2013)) menunjukkan hal yang BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Haji
sama bahwa pasien yang puas terhadap Makassar. Pihak rumah sakit diharapkan
petugas rumah sakit yang tepat waktu meningkatkan dan memperbaiki sarana dan
sebanyak 71 (83.5%) orang hal ini prasarana pada unit perawatan di ruang
dikarenakan pelayanan yang mereka rawat inap. Pihak Rumah Sakit harus lebih
dapatkan di bagian administrasi, bagian meningkatkan kualitas pelayanan terutama
Laboratorium, maupun bagian apotik pada pasien rawat inap dalam hal ketepatan
selalu tepat waktu, begitu juga dengan jam waktu, keamanan, dan hubungan antar
berkunjung/ jam pulang pengunjung yang manusia agar kepuasan pasien lebih
selalu tepat waktu. Hasil uji statistik meningkat.
dengan menggunakan uji chi square
diperoleh nilai p = 0,002, karena nilai p <
DAFTAR PUSTAKA
0,05, hal ini berarti ada pengaruh ketepatan
Hamid R. (2013). Hubungan Mutu
waktu terhadap kepuasan pasien.
Pelayanan Kesehatan dengan
Ketepatan waktu dan kecepatan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Batua Makassar jurnal
waktu dari pelayanan yang diberikan oleh
Administrasi dan Kebijakan
pemberi pelayanan dapat mencerminkan Kesehatan (AKK) Fakultas

301
299
Nirmayasri Datuan et.al ISSN 2599-1167

Kesehatan Masyarakat Universitas Mukti Wibawani Yunestri , A. H.,


Hasanuddin. Mappeaty Nyoron. (2013).
Istiqna. (2015). Harapan dan Kenyataan
Pasien JKN terhadap Pelayanan Pengaruh Mutu Layanan Kesehatan
Rawat Jalan Rumah Sakit Unhas. Terhadap Kepuasan Pasien Rawat
Jounal Media Kesehatan Inap Di Rumah Sakit Woodward
Masyarakat Indonesia, 11(4). Kota Palu. Jurnal AKK,, 2(3), 35-
Jannah Alifah Nur , K., Ristya Widi E.Y. 41.
(2017). Hubungan Kecepatan Pohan, I. S. (2006). Jaminan Mutu
Waktu Pelayanan terhadap Layanan Kesehatan Dasar-Dasar
Kepuasan Pasien di Rumah Sakit pengertian dan Penerapan. Jakarta:
Gigi dan Mulut Universitas Jember. ECG.
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 5(1). Profil RSUD Haji Makassar. (2017). Profil
Karyanto, J. A. (2015). Analisis Faktor RSUD Haji Makassar Provinsi
yang Mempengaruhi Kepuasan Sulawesi Selatan Tahun 2017.
Pasien Rawat Inap Peserta BPJS Makassar.
non PBI di Puskesmas Kabupaten Supriyanto, e. (2010). Pemasaran Industri
donggala. Universitas Hasanuddin. Jasa Kesehatan. Yogyakarta:
Kemenkes RI. (2014). Buku Pegangan ANDI.
Sosialisasi Jaminan Kesehatan Tjiptono, F. (2006). Prinsip Prinsip Total
Nasional (JKN) Dalam Sistem Quality Service Yogyakarta: ANDI.
Jaminan Sosial Nasional. Jakarta. WHO. (2011). Health System Financing;
The Path to Universal Coverage.

302
300

Anda mungkin juga menyukai