Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ners Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 30 – 39

JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN


EKONOMI SEKTOR UMKM
Maya Intan Pratiwi, SH., MH
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Abstrak

Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kelompok usaha yang
memiliki jumlah paling besar. Selain itu, kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis
ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan untuk melakukan penguatan kelompok UMKM yang melibatkan
banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalam UMKM telah diatur dalam payung hukum berdasarkan
undang-undang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan
terkait perlambatan ekonomi akibat wabah Covid-19 yaitu dengan memberikan insentif di sektor pariwisata,
menambah hari cuti bersama, dan keringanan pembayaran utang bagi pelaku UMKM. Selain itu, Pemerintah
membuka call center untuk menerima laporan dan pengaduan dari koperasi dan UMKM yang terdampak wabah
Covid-19. DPR dengan fungsi pengawasannya perlu mendorong pemerintah untuk memanfaatkan keunggulan
geografis ini menjadi peluang apabila pemerintah membangun titik-titik UMKM di daerah bebas Covid-19,
terutama apabila bertujuan ekspor. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan stimulus untuk menjaga daya
beli masyarakat di tengah krisis ini sehingga kemudahan yang diberikan kepada ekonomi dapat terasa
manfaatnya. Stimulus tersebut dapat berupa pengurangan tarif listrik dan penurunan harga BBM. Ketersediaan
bahan produksi seperti bahan baku juga perlu dijamin supaya kegiatan usaha UMKM tidak terganggu secara
signifikan dan mampu kembali ke tingkat produksi normalnya secepat mungkin. Upaya-upaya yang telah
dilakukan pemerintah, terlihat masih banyak terpusat pada sektor pariwisata yang memiliki pengaruh besar pada
sector UMKM, selain itu kelonggaran kredit juga dianggap sudah tepat untuk meringankan beban UMKM.
Namun, bantuan/insentif kepada UMKM khususnya usaha mikro dan kecil masih perlu diperhatikan apalagi
mengingat himbauan social distancing saat ini yang berpengaruh besar pada usaha kecil dan mikro yang masih
banyak membutuhkan tatap muka.

Kata Kunci : Dampak Covid-19, Perlambatan Ekonomi, Sektor UMKM

@Jurnal Ners Prodi Sarjana Keperawatan & Profesi Ners FIK UP 2020

Corresponding author :
Address : Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang
Email : nersjurnal@gmail.com

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


31| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

PENDAHULUAN 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik


Penyebaran virus Covid-19 masih orang perorangan dan/atau badan usaha
menjadi konsen berbagai negara, terutama yang perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
sudah mengonfimasi kasus positif terinfeksi di Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
negaranya. Berdasarkan situs real time Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria
Coronavirus COVID-19 Global Cases, angka asset maksimal sebesar 50 juta dan omzet
terkait kasus ini terus meningkat. Per tanggal 17 sebesar 300 juta.
Maret, tercatat 188.638 kasus virus Covid-19 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
merebak di lebih dari 90 negara di dunia. Jumlah produktif yang berdiri sendiri, yang
kasus tertinggi masih di China, dan diikuti oleh dilakukan oleh orang perorangan atau
Italia, Iran, Spanyol, dan Korea Selatan. Di badan usaha yang bukan merupakan anak
Indonesia sendiri jumlah pasien positif terinfeksi perusahaan atau bukan cabang perusahaan
Virus Corona (Covid-19) disebut bertambah yangdimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
menjadi 686 orang. Dari jumlah itu, korban baik langsung maupun tidak langsung dari
meninggal mencapai 55 orang, dengan jumlah usaha menengah atau usaha besar yang
yang sembuh 30 orang dan bertambah terus memenuhi kriteria Usaha Kecil
menerus setiap harinya. sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Meskipun angka kesembuhan Covid-19 Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria
terus meningkat, kemunculan kasus penyebaran asset sebesar 50 juta sampai dengan 500
Covid-19 juga mengalami peningkatan sehingga juta dan omzet sebesar 300 juta sampai
ketidakpastian masih terus memengaruhi laju dengan 2,5 miliar.
perekonomian global. Moody’s Investor Service 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi
memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia produktif yang berdiri sendiri, yang
pada tahun 2020 akan mengalami perlambatan dilakukan oleh orang perseorangan atau
pada angka 4,8% terhadap Produk Domestik badan usaha yang bukan merupakan anak
Bruto (PDB). Nilai ini di bawah pertumbuhan perusahaan atau cabang perusahaan yang
tahun 2019 yang berada di angka 5,02%. dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
Perlambatan ekonomi ini diperkirakan akan langsung maupun tidak langsung dengan
berlanjut di tahun 2021 meski dengan disertai Usaha Kecil atau usaha besar dengan
sedikit penguatan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
yaitu tumbuh 4,9% saja. tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Dalam situasi krisis seperti ini, sektor Undang ini. Usaha Menengah memiliki
UMKM sangat perlu perhatian khusus dari kriteria asset sebesar 500 juta sampai
pemerintah karena merupakan penyumbang dengan 10 miliar dan omzet sebesar 2,5
terbesar terhadap PDB dan dapat menjadi miliar sampai dengan 50 miliar.
andalan dalam penyerapan tenaga kerja, Menurut Sri Winarni, Pada umumnya
mensubtitusi produksi barang konsumsi atau usaha kecil mempunyai ciri antara lain sebagai
setengah jadi. berikut :
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1. Biasanya berbentuk usaha perorangan dan
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan belum berbadan hukum perusahaan.
Menengah (UMKM) :1 2. Aspek legalitas usaha lemah.
3. Struktur organisasi bersifat sederhana
1
Fahmi Radhi, Kebijakan Ekonomi Pro Rakyat, dengan pembagian kerja yang tidak baku.
Republika, Jakarta, 2008, Hlm 3
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
32| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

4. Kebanyakan tidak mempunyai laporan membuat mereka kokoh hingga saat ini dan
keuangan dan tidak melakukan pemisahan menjadi katup perekonomian negara.
antara kekayaan pribadi dengan kekayaan Pencapaian yang sangat menggembirakn
perusahaan. bagi UMKM kita tidak didapat hanya dengan
5. Kualitas manajemen rendah dan jarang sekali mengedipkan mata. Banyak tantangan
yang memiliki rencana usaha. yang mereka harus lalui dan banyak masalah
6. Sumber utama modal usaha adalah modal yang harus mereka selesaikan baik secara modal,
pribadi. tenaga kerja, kegiatan produksi dan hal lainnya.
7. Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas. Sehingga apabila terdapat UMKM yang tidak
8. Pemilik memiliki ikatan batin yang kuat siap dan tak mampu menghindari atau mengatasi
dengan perusahaan, sehingga seluruh gejolak yang datang maka tidak mustahil akan
kewajiban perusahaan juga menjadi ada juga UMKM yang kolaps. 2
kewajiban pemilik. Berdasarkan masalah-masalah yang
Berdasarkan uraian di atas, maka dialami oleh koperasi dan UMKM di Indonesia
penulis tertarik meneliti tentang “Dampak penulis menganalisis dan memiliki strategi
Covid-19 Terhadap Perlambatan Ekonomi penyelesaian masalah-masalah tersebut yang
Sektor UMKM”. mereka alami agar tak terulang kembali dan
Berdasarkan latar belakang masalah di terus meningkat baik secara kuantitas maupun
atas, pokok permasalahan dari penelitian ini kualitas. Strategi yang penulis sarankan, baik
adalah : bagi pemerintah khususnya Menteri Koperasi
1. Bagaimana Dampak Pelambatan Ekonomi dan UMKM, anggota serta pengurus koperasi di
Akibat Covid-19 terhadap seluruh Indonesia dan para owner UMKM di
UMKM ? seluruh Indonesia untuk agar memiliki
2. Bagaimana Upaya Pemerintah Memperkuat komitmen yang kuat untuk meningkatkan
UMKM ? perekonomian Indonesia melalui cara-cara
berikut, diantaranya :3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Penyediaan modal dan akses kepada
1. Dampak Pelambatan Ekonomi Akibat sumber dan lembaga keuangan. Ditambah
Covid-19 Terhadap UMKM dengan pemberian kemudahan (bukan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah berbelit-belit) dalam mengurus administrasi
(UMKM) yang mengalami peningkatan yang untuk mendapatkan modal dari lembaga
sangat menggembirakan dikarenakan berhasil keuangan. Dapat juga melalui pengefektifan
menyumbangkan 57% dari PDB (di dukung oleh dan pengefisienan program Kredit Usaha
data BPS tahun 2006 - 2010) dimana UMKM Rakyat (KUR) yang telah disediakan oleh
meningkat bukan hanya dari segi kuantitas pemerintah sebelumnya.
melainkan tenaga kerja, modal serta asset 2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas
mereka. UMKM juga dikatakan usaha ekonomi kompetensi SDM. Melalui pendidikan dan
produktif yang cukup kuat, sekalipun terjadi pelatihan baik dilakukan oleh pemerintah
gejolak atau krisis mereka tidak terkena dampak maupun oleh koperasi atau UMKM itu
yang begitu menyedihkan. Hal tersebut dikarena
prinsip kemandirian yang dimiliki yang artinya 2
mereka memiliki modal sendiri dan tidak terlalu M. Kuncoro, Perencanaan Daerah : Bagaimana
Membangun Ekonomi Lokal, Kota dan Kawasan,
bergantung pada lembaga lain sehingga Gramedia, Jakarta, 2011, Hlm 4
3
Ibid., Hlm 5
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
33| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

sendiri. Selain itu, untuk meningkatkan Sejatinya perkembangan UMKM di


kualitas SDM, mereka perlu “dibangunkan” Indonesia cukup baik, jika ditinjau dari segi
kembali mengapa mereka berada di jumlah unit usaha maupun jumlah tenaga kerja
koperasi, orang yang masih konsisten yang diserap oleh UMKM dalam rangka
berusaha mengembalikan mindset orang mengurangi pengangguran. Data BPS (1994)
yang tidak aktif agar mereka mau menunjukkan jumlah pengusaha kecil telah
berorganisasi khususnya koperasi mencapai 34,316 juta orang yang meliputi
berdasarkan asas dan prinsip-prinsip yang 15,635 juta pengusaha kecil mandiri (tanpa
telah ditetapkan. menggunakan tenaga kerja lain), 18,227 juta
3. Meningkatkan kemampuan pemasaran orang pengusaha kecil yang menggunakan
UMKM. Pemberian pendidikan mengenai tenaga kerja anggota keluarga sendiri serta 54
pemasaran atau dengan cara ribu orang pengusaha kecil yang memiliki
membuka/merekrut tenaga profesional yang tenaga kerja tetap. 4
ahli dalam hal pemasaran. Sejak kemunculannya di akhir tahun
4. Meningkatkan akses informasi usaha bagi 2019, virus Covid-19 telah menyebar di seluruh
UMKM. dunia. Dengan cepatnya penyebaran Covid-19,
5. Menjalin kemitraan yang saling dampak perlambatan ekonomi global mulai
menguntungkan antar pelaku usaha dirasakan di dalam negeri. Mulai dari harga
(UMKM, Usaha Besar dan BUMN). minyak bumi yang jatuh ke arah terendah sejak
6. Melakukan/membuat program goes to goal, 1991 pada dua hari lalu, bursa saham yang terjun
yaitu langsung ke tujuan atau sasaran. bebas, serta harga komoditas lain seperti gas dan
Dilakukan dengan cara memberikan minyak sawit diperkirakan juga akan tertarik ke
bantuan baik modal, konsep, dan hal-hal bawah apabila permintaan tidak segera pulih.
yang dibutuhkan oleh koperasi dan UMKM Industri pariwisata merupakan salah satu
atau dengan membidik para individu yang industri yang terdampak oleh penyebaran virus
memiliki jiwa enterpreneur dengan tetap ini. Ketua Bali Tourism Board (BTB)/Gabungan
adanya prinsip prudensial dan adanya Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida
manager investasi (meminjam istilah Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan telah
perbankan syariah dimana nasabah yang terjadi 40.000 pembatalan hotel dengan kerugian
telah diberi pinjaman tetap terus mendapat mencapai Rp1 triliun setiap bulan.
pengawasn atau layanan prima dalam Lesunya sektor pariwisata memiliki efek
pengolahan dana yang). Selama ini banyak domino terhadap sektor UMKM. Berdasarkan
orang ahli dalam bidang UMKM data yang diolah P2E LIPI, dampak penurunan
mengadakan seminar-seminar demi pariwisata terhadap UMKM yang bergerak
meningkatnya kualitas dan kuantitas dari dalam usaha makanan dan minuman mikro
UMKM, namun “efek” yang ada dari mencapai 27%. Sedangkan dampak terhadap
seminar tersebut tidaklah lama, hanya usaha kecil makanan dan minuman sebesar
bertahan sebentar, untuk itu lebih baik 1,77%, dan usaha menengah di angka 0,07%.
mereka mencari langsung terjun ke Pengaruh virus Covid-19 terhadap unit kerajinan
lapangan untuk mencari orang-orang yang dari kayu dan rotan, usaha mikro akan berada di
benar-benar serius di UMKM dan jika angka 17,03%. Untuk usaha kecil di sector
dilihat potensi usahanya bagus segera kerajinan kayu dan rotan 1,77% dan usaha
dipinjami dana dalam rangka
4
mengembangkan usahanya. Ibid., Hlm 6
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
34| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

menengah 0,01%. Sementara itu, konsumsi Maret 2020 juga diprediksi dapat
rumah tangga juga akan terkoreksi antara 0,5% berdampak serius terhadap penyerapan produk
hingga 0,8%. UMKM. Maka dari itu, diperlukan perhatian
Padahal, Usaha Mikro, Kecil dan lebih dari pemerintah kepada sector UMKM
Menengah (UMKM) memiliki peran yang sebagai penggerak utama perekonomian bangsa.
sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. Maka dari pada itu semakin
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil meningkatkan kasus Corona (Covid-19) di
dan Menengah Indonesia tahun 2018 Indonesia akan memperpanjang mimpi buruk
menunjukkan jumlah unit usaha UMKM 99,9% bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
dari total unit usaha atau 62,9 juta unit. UMKM (UMKM) khususnya di Indonesia, belum lagi
menyerap 97% dari total penyerapan tenaga berbagai kebijakan yang telah dibuat pemerintah
kerja, 89% di antaranya ada di sektor mikro, dan seperti Social Distancing (menjaga jarak sosial),
menyumbang 60% terhadap produk domestik Physical distancing (menjaga jarak fisik), dan
bruto. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
akan membatasi mobilisasi masyarakat secara
agregat dan akan berdampak pada perlambatan
aktivitas ekonomi sehingga akan mempengaruhi
secara langsung perilaku masyarakat dalam
memenuhi kebutuhanan (supply and demand)
akan dibatasi.
Jika melihat dari klasifikasi Usaha Kecil
Menengah di Indonesia yaitu :5
Selama ini UMKM telah membuktikan 1. Livelihood Activities, ini mengacu pada
kemampuannya bertahan dalam situasi ekonomi sektor non formal seperti para pedagang
yang sulit. Sebagian besar UMKM belum kaki lima. Di Indonesia sendiri sangat
berhubungan langsung dengan sektor keuangan banyak jenis UKM yang seperti ini, yang
domestik, apalagi global. Situasi tersebut tentunya akan mundur dengan sedirinya
menyebabkan UMKM selama ini mampu akibat Covid-19.
bertahan terhadap krisis keuangan global seperti 2. Micro enterprise merupakan UKM
pada tahun 1998. pengrajin yang belum memiliki sifat
Meskipun telah diketahui ketahanannya kewirausahaan, UKM ini juga banyak biasa
dalam menghadapi perlambatan ekonomi, terkait kita temukan di tempat-tempat pariwisata.
dengan kondisi terkini Ketua Umum Asosiasi Yang mana kita semua tahu bahwa
UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan pariwisata saat ini seolah-olah mejadi kota
Ingrabatun memperkirakan omset UMKM di mati akibat Pandemi Covid-19 ini, yang
sektor nonkuliner turun 30-35% sejak Covid-19 akan berdampak langsung pada UKM ini.
penyebabnya adalah penjualan produk ini 3. Small Dynamic Enterprise merupakan
mengandalkan tatap muka atau pertemuan antara pelaku usaha yang sudah memiliki jiwa
penjual dan pembeli secara fisik. UMKM yang entrepreneurship dan sudah mampu
menjual produk non-kuliner menyasar
wisatawan asing sebagai pasar. Himbauan dari 5
M. Ainuri, Nilai Ekonomi Modal Sosial Sebagai
Pemerintah mengenai social distancing yang Media Rekaysa Difusi Teknologi Pada Sentra
dicanangkan mulai tanggal 15. Industri Pangan Skala Kecil, Kencana, Jakarta,
2009, Hlm 21
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
35| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

menarik tenaga kerja dan mampu 1. Melakukan percepatan bagi upaya relaksasi
mengekspor hasil produksinya. Jenis UKM restrukturisasi kredit UMKM yang
ini juga mulai menggigit jari degan mengalami kesulitan.
banyaknya merumahkan karyawan karena 2. Dunia perbankan harus menyiapkan skema
tidak lagi mampu berproduksi. Belum lagi baru pembiayaan, terutama berkaitan
adanya batasan keluarnya masuknya barang dengan investasi dan modal kerja yang
anatar Negara sehinga menyebabkan pengajuannya lebih mudah dengan
kegiatan ekspor akan terhambat. jangkauan terutama bagi daerah-daerah
4. Fast Moving Enterprise merupakan UKM yang terdampak zona merah.
yang sudah cukup professional dan 3. Memasukkan para pelaku usaha mikro atau
bertranformasi menjadi sebuah Usaha masyarakat yang membutuhkan dalam
Besar. Jenis UKM ini juga meskipun sudah skema bantuan sosial, terutama yang
cukup profsional pasti akan terinveksi juga berkaitan dengan paket sembako.
akibat Covid-19. Artinya bahwa, hampir 4. UMKM diberikan peluang terus untuk
semua jenis usaha terinfeksi akibat adanya berproduksi di sektor pertanian, industri
Pandemi Covid-19. rumah tangga, warung tradisional sektor
Sesuai dengan hasil lansir laman makanan, dengan menerapkan protokol
news.detik.com bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan kesehatan yang ketat.
Menengah (UMKM) menjadi salah satu sub- 5. Pemerintah harus tetap konsisten dengan
sektor yang harus mendapat perhatian karena segala kebijakan yang telah dibuat artinya
peran sentral dalam menopang perekonomian di harus ada sanksi yang jelas untuk
Indonesia. Sekitar 90% tenaga kerja terserap masyarakat yang melanggar, dan berharap
pada sektor ini dan kontribusinya terhadap PDB masyarakat harus terbiasa mentaati
sebesar 60%. Jika dirupiahkan kontribusi peraturan yang telah dibuat pemerintah.
UMKM terhadap perekonomian nasional Selanjutnya, untuk meyelamatkan
Indonesia di tahun 2018 dapat dikatakan cukup UMKM di Indonesia Bapak Teten Masduki
besar dengan nilai sebesar Rp 8.400 Triliun. selaku Menteri Koperasi dan UKM
Maka dari itu jika pemerintah tidak menawarakan beberapa solusi untuk melindungi
menyelamatkan UMKM maka akan berdampak UMKM selama Pandemi Covid-19 antara lain :6
pada meningkatnya jumlah pengangguran, 1. Palama pandemic masyarakat Indonesia
mengingat UMKM lah yang meyerap hampir 90 harus lebih cinta terhadap produk dalam
terhadap tenaga kerja di Indoensia, karena negeri dalam memenuhi kebutuhannya
masyarakat Indonesia lebih banyak yang bekerja (cinati produk dalam negeri), dengan
pada sektor non formal. Karena UMKM ini demikian akan membuat pelaku UMKM
merupakan salah satu tombak perekonomian tetap eksis dalam memproduksi barang.
nasional, kita semua berharap bahwa UKM 2. Selalu mengefektifkan social distancing
jangan sampai hanya tinggal namanya saja. dan dalam waktu yang bersamaan pelaku
Hal demikian tidak membuat pemerintah usaha tetap beroperasi dengan menjalankan
berdiam diri, tentunya pemerintah memiliki protocol kesehatan degan baik.
langkah-langkah jitu untuk menyelamatkan
UMKM jangan sampai dihantam dan mundur
dengan perlahan akibat Covid-19 ini. Langkah 6
Ahmad Muharrom, Adu Strategi dan Lentur
tersebut adalah : Menghadapi Kondisi Perekonomian, Rajawali
Press, Jakarta, 2020, Hlm 13
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
36| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

3. Perbankan harus memberikan subsidi suku mengurangi jumlah barang UMKM bisa
bunga pinjaman yang rendah terhadap diekspor keluar negeri.
pelaku UMKM agar mereka tidak kesulitan Akhirnya, Pandemi Covid-19 masih
dalam mendapatkan dana selama pandemic. terus berlanjut, kita berharap ini semua akan ada
4. Melakukan restrukturisasi pinjaman yang ujungnya, mari kita sama-sama mentaati semua
khusus bagi koperasi dan UMKM, bila kebijakan pemerintah dengan mentaati semua
perlu dari segi persyaratan akan lebih protocol kesehatan dengan baik. Kita harus
dipermudah namun tetap memperhatikan yakin bahwa kita mampu mengembalikan
jangan sampai gagal bayar. keadaan ini seperti semula. Ini hanya butuh
5. Masyarakat dan khususnya pelaku UMKM waktu dan butuh persatuan kita dalam melawan
harus selalu menggunakan masker saat Covid-19 ini. Semoga mata rantai Covid-19 ini
berjualan, dan bila perlu pelaku UMKM cepat terputus.
setiap daerah untuk memproduksi masker
tersebut, meskipun usaha pokoknya 2. Upaya Pemerintah Memperkuat UMKM
berhenti namun mereka tetap produktif Guna mengatasi lesunya sector
dengan mencari peluang bisnis baru selama pariwisata, yang memiliki efek besar dalam
pandemic. UMKM, pemerintah berencana
6. Memberikan kartu pra kerja pada pelaku menggelontorkan dana sebesar Rp298,5 miliar
usaha yang rentan dihantam covid-19. untuk mendongkrak sektor wisata. Sekitar Rp 73
7. Memberikan bantuan langsung tunai (BLT) miliar bakal digunakan Kementerian Pariwisata
terutama pada pelaku usahan yang sudah untuk menggandeng sejumlah influencer atau
terkena akibat covid-19. pemengaruh asing di media sosial yang bisa
8. Pemerintah harus bersedia mengalokasikan mempromosikan Indonesia. Sisanya akan
hasil Pph 21, pajak penghasilan inpor dan digunakan sebagai insentif maskapai dan agen
Pph 25, dan restitusi pajak untuk UMKM. travel, promosi, serta kegiatan pariwisata.
Meskipun solusi diatas dapat Langkah ini menuai banyak kritik dari
meminimalisir dan membuat UMKM survive, masyarakat karena dihawatirkan bakal membuka
namun selama pandemic ini belum berakhir, pintu penularan Covid-19. Pemerintah melalui
maka selama itu pula kekhwatiran bagi para Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri
pelaku UMKM akan terus berlanjut. Karena No. 174 Tahun 2020 dan No. 1 Tahun 2020
dengan adanya pandemic ini pelaku usaha tentang Perubahan Hari Libur Nasional dan Cuti
terkendala dalam hal mendistribusikan barang Bersama 2020 menambahkan hari libur dan cuti
hasil produksi, terhambat dalam mendapatkan bersama yang semula 20 hari menjadi 24 hari.
modal usaha, dan dapat menurunkan volume Penambahan empat hari itu adalah
produksi sehingga berdampak pada sedikitnya 28 dan 29 Mei sebagai cuti bersama Hari Raya
jumlah barang yang tersedia dan dapat Idul Fitri, 21 Agustus sebagai cuti bersama
meyebabkan inflasi dan meningkatnya tingakt dalam Tahun Baru Islam, dan 30 Oktober
pengangguran. sebagai cuti bersama peringatan
Belum lagi berbicara tentang keluar Maulid Nabi Muhammad SAW. Melalui
masuknya produk hasil produksi UMKM akan penambahan hari libur nasional diharapkan
terhambat karena terdapat blockade dan dapat menjadi stimulus agar usaha pariwisata
minimnya operasional taransportasi baik udara, bisa meningkat.
laut dan darat, itu akan memperhambat dan Pemerintah pada tanggal 14 Maret 2020
mengumumkan paket stimulus untuk menjaga
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
37| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

kinerja perekonomian yang tengah tertekan dan mikro yang masih banyak membutuhkan
akibat wabah virus Covid-19. tatap muka.
Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Terkait dengan urusan pemerintahan,
Airlangga Hartarto mengatakan, pada paket setiap Menteri membidangi urusan tertentu
stimulus tahap II untuk mengurangi dampak dalam pemerintahan (Pasal 4 ayat 1).
virus Covid-19 ke perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM RI merupakan
pemerintah mengalokasikan anggaran Rp22,9 Kementerian di kelompok ketiga yaitu urusan
triliun. Jika ditambahkan dengan alokasi pemerintahan dalam rangka penajaman,
anggaran paket stimulus tahap I untuk industri koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah
pariwisata, perumahan dan bansos sebesar (Pasal 4 ayat 2, huruf C), berkaitan dengan
Rp10,3 triliun maka keseluruhan anggaran urusan pemerintahan bidang Koperasi, Usaha
pemerintah untuk Kecil dan Menengah (Pasal 5 ayat 3). Undang-
meredam dampak Covid-19 sebesar Rp33,2 Undang telah memberi amanat terhadap
triliun. pemerintah untuk mengembangkan UMKM.
Dampak wabah virus Covid-19 Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008
merembet hampir ke seluruh sektor industri. tentang UMKM disebutkan peran pemerintah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyatakan, antara lain :7
untuk meredam dampak industri Covid-19 lebih 1. Bersama Pemerintah Daerah melaksanakan
luas, perbankan bakal memberikan kemudahan pengawasan dan pengendalian kesempatan
pembayaran utang bagi pengusaha sektor usaha berusaha (Pasal 13).
mikro kecil dan menengah (UMKM). Ketua 2. Bersama Pemerintah Daerah melaksanakan
Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso kegiatan promosi dagang (Pasal 14, ayat 2).
mengatakan, kemudahan tersebut bisa berupa 3. Bersama Pemerintah Daerah memfasilitasi
menunda pembayaran pokok utang dengan pengembangan usaha dalam bidang
mendahulukan pembayaran bunga kredit. produksi dan pengolahan, pemasaran,
Pemerintah saat ini masih mempelajari sumber daya manusia, dan desain dan
bagaimana keadaan UMKM akibat wabah teknologi (Pasal 16 ayat 1).
Covid-19. Kementerian Koperasi dan UKM 4. Menyusun Peraturan Pemerintah mengenai
membuka saluran pengaduan (hotline) melalui tata cara pengembangan, prioritas,
Call Center sejak Senin (16/3/2020), pada jam intensitas, dan jangka waktu pengembangan
operasional Senin-Jumat, pukul 08.00-15.00 usaha dimaksud (Pasal 16 ayat 3).
WIB. Call Center ini ditujukan untuk 5. Bersama dengan Pemerintah Daerah
mengetahui kondisi usaha para Pelaku Koperasi menyediakan pembiayaan bagi Usaha
& UMKM yang terdampak wabah Covid-19. Mikro dan Kecil (Pasal 2l). Dalam hal ini
Dari upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan dunia
pemerintah, terlihat masih banyak terpusat pada usaha dapat memberikan hibah,
sektor pariwisata yang memiliki pengaruh besar mengusahakan bantuan luar negeri, dan
pada sector UMKM, selain itu kelonggaran mengusahakan sumber pembiayaan lain
kredit juga dianggap sudah tepat untuk yang sah serta tidak mengikat untuk Usaha
meringankan beban UMKM. Namun, Mikro dan Kecil (Pasal 2l ayat 4).
bantuan/insentif kepada UMKM khususnya
usaha mikro dan kecil masih perlu diperhatikan 7
Sintya, Usaha Kecil Menengah sebagai Potret
apalagi mengingat himbauan social distancing UKM Indonesia, Gramedia, Jakarta, 2009, Hlm 11
saat ini yang berpengaruh besar pada usaha kecil
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
38| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

6. Memberikan insentif dalam bentuk 13. Melarang Usaha Besar memiliki dan/atau
kemudahan persyaratan perizinan, menguasai Usaha Mikro, Kecil, dan/atau
keringanan tarif sarana prasarana, dan Menengah sebagai mitra usahanya dalam
bentuk insentif lainnya yang sesual dengan pelaksanaan hubungan kemitraan (Pasal
ketentuan peraturan perundang-undangan 35).
kepada dunia usaha yang menyediakan 14. Melarang Usaha Menengah memiliki
pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil dan/atau menguasai Usaha Mikro dan/atau
(Pasal 21 ayat 5). Usaha Kecil mitra usahanya (Pasal 35).
7. Meningkatkan sumber pembiayaan Usaha 15. Menteri Koperasi dan UKM melaksanakan
Mikro dan Usaha Kecil (Pasal 22). koordinasi dan pengendalian pemberdayaan
8. Bersama Pemerintah Daerah, meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Pasal
akses Usaha Mikro dan Kecil terhadap 38 ayat 1).
sumber pembiayaan (Pasal 23 ayat 1). 16. Mengatur dan menetapkan Peraturan
9. Bersama dengan Pemerintah Daerah Pemerintah tentang tata cara pemberian
melakukan pemberdayaan Usaha Menengah sanksi administratif pelaggaran UU Nomor
dalam bidang pembiayaan dan penjaminan 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
(Pasal 24). Kecil dan Menengah (Pasal 39 ayat 3).
10. Bersama Pemerintah Daerah, dunia usaha 17. Sehubungan dengan amanat Undang-
dan masyarakat memfasilitasi, mendukung, Undang, pemerintah melaksanakan
dan menstimulasi kegiatan kemitraan, yang berbagai program yang bertujuan untuk
saling membutuhkan, mempercayai, memberdayakan UMKM. Program tersebut
memperkuat, dan menguntungkan (Pasal 25 antara lain adalah program Gerakan
ayat 1). Kemitraan antar Usaha Mikro, Kewirausahaan Nasional (GKN) dan
Kecil, dan Menengah dan Kemitraan antara pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan
Usaha Besar mencakup proses alih KESIMPULAN
keterampilan di bidang produksi dan Berdasarkan uraian diatas, maka
pengolahan, pemasaran, permodalan, penarikan kesimpulannya adalah sebagai berikut
sumber daya manusia, dan teknologi (Pasal :
25 ayat 2). 1. Pemerintah telah mengeluarkan beberapa
11. Menteri Koperasi dan UKM dan Menteri kebijakan terkait perlambatan ekonomi
teknis lain mengatur pemberian insentif akibat wabah Covid-19 yaitu dengan
kepada Usaha Besar yang melakukan memberikan insentif di
kemitraan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan sektor pariwisata, menambah hari cuti
Menengah melalui inovasi dan bersama, dan keringanan pembayaran utang
pengembangan produk berorientasi ekspor, bagi pelaku UMKM. Selain itu, Pemerintah
penyerapan tenaga kerja, pengunaan membuka call center untuk menerima
teknologi tepat guna dan ramah lingkungan, laporan dan pengaduan
serta menyelenggarakan pendidikan dan dari koperasi dan UMKM yang terdampak
pelatihan (Pasal 25 ayat 3). wabah Covid-19. DPR dengan fungsi
12. Menteri Koperasi dan UKM dapat pengawasannya perlu mendorong
membentuk lembaga koordinasi kemitraan pemerintah untuk memanfaatkan
usaha nasional dan daerah untuk memantau keunggulan geografis ini menjadi peluang
pelaksanaan kemitraan (Pasal 34). apabila pemerintah membangun titik-titik
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
39| DAMPAK COVID-19 TERHADAP PERLAMBATAN EKONOMI SEKTOR UMKM

UMKM di daerah bebas Covid-19, 2. Untuk UMKM, perlu menguasai kunci atau
terutama apabila bertujuan ekspor. Selain tips untuk menghadapinya yaitu fokus pada
itu, pemerintah juga perlu memberikan kebutuhan konsumen, terus berinovasi dan
stimulus untuk menjaga daya beli berkreasi, baik di level produk maupun
masyarakat di tengah krisis ini sehingga pelayanan sesuai perubahan preferensi dan
kemudahan yang diberikan kepada ekonomi perilaku konsumen, kembangkan penelitian
dapat terasa manfaatnya. Stimulus tersebut dan pengembangan untuk meningkatkan
dapat berupa pengurangan tarif listrik dan daya tahan ketika krisis melanda, tidak
penurunan harga BBM. Ketersediaan bahan boleh cepat berpuas diri karena persaingan
produksi seperti bahan baku juga perlu akan semakin keras, persiapkan generasi
dijamin supaya kegiatan usaha UMKM berikutnya untuk menjadi pemimpin
tidak terganggu secara signifikan dan UMKM masa depan yang lebih tangguh,
mampu kembali ke tingkat produksi jaga hubungan baik timbal balik dengan
normalnya secepat mungkin. vendor, supplier dan distributor, berhimpun
2. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam organisasi UMKM sebagai sarana
pemerintah, terlihat masih banyak terpusat mengembangkan jejaring dan bisnis,
pada sektor pariwisata yang memiliki kolaborasi dengan perbankan sebagai mitra
pengaruh besar pada sector UMKM, selain strategis untuk sumber pembiayaan,
itu kelonggaran kredit juga dianggap sudah informasi, dan pendampingan
tepat pengembangan usaha.
untuk meringankan beban UMKM. Namun,
bantuan/insentif kepada UMKM khususnya DAFTAR PUSTAKA
usaha mikro dan kecil masih perlu Ahmad Muharrom, Adu Strategi dan Lentur
diperhatikan Menghadapi Kondisi Perekonomian,
apalagi mengingat himbauan social Rajawali Press, Jakarta, 2020
distancing saat ini yang berpengaruh besar Fahmi Radhi, Kebijakan Ekonomi Pro Rakyat,
pada usaha kecil dan mikro yang masih Republika, Jakarta, 2008
banyak membutuhkan tatap muka. M. Ainuri, Nilai Ekonomi Modal Sosial Sebagai
Media Rekaysa Difusi Teknologi Pada
SARAN Sentra Industri Pangan Skala Kecil,
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka Kencana, Jakarta, 2009
saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai M. Kuncoro, Perencanaan Daerah : Bagaimana
berikut : Membangun Ekonomi Lokal, Kota dan
1. Untuk Pemerintah, disarankan untuk Kawasan, Gramedia, Jakarta, 2011
mengumpulkan pajak dari perusahaan- Sintya, Usaha Kecil Menengah sebagai Potret
perusahaan besar dan memberikan bantuan UKM Indonesia, Gramedia, Jakarta,
modal usaha atau dana tunai pada 2009
masyarakat dan usaha mikro kecil dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
menengah (UMKM) di tengah ancaman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
pandemi Covid-19 yang kian berat. (UMKM)

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)

Anda mungkin juga menyukai