Anda di halaman 1dari 6

A.

Menjelaskan perbedaan konsep model, metode, teori dan strategi


Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk
yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam. Model berisi informasi-
informasi tentang suatu fenomena yang dibuat dengan tujuan untuk mempelajari
fenomena sistem yang sebenarnya. Metode merupakan langkah operasional dari
strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi
sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan
dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan
menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran.
Konsep teoritis adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir
untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendiskripsikan
kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan. Strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab
secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah
teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Metode berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara
untuk memeroleh sesuatu.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa
yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok
model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut
diidentikkan dengan strategi pembelajaran. Simpulan
Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang
dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam
menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi
yang digunakan. Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Taktik
pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran

B. Menjelaskan dan mengidentifikasi model ; pemprosesan informasi, sosial, pribadi dan


perilaku
Pemrosesan informasi secara sederhana dapat diartikan suatu proses yang
terjadi pada peserta didik untuk mengolah informasi, memonitornya dan menyusun
strategi berkenaan dengan informasi tersebut dengan inti pendekatannya lebih proses
memori dan cara berpikir. Proses informasi yang efektif meliputi perhatian, memori
dan proses berpikir.Perubahan-perubahan dalam pemrosesan informasi dipengaruhi
oleh meningkatnya kapasitas dan kecepatan pemrosesan. Dua karakteristik ini
lazimnya disebut sebagai sumber daya kognitif yang diyakini memiliki pengaruh
penting dalam memori dan penyelesaian masalah.
Sebagian besar psikolog proses informasi berpendapat bahwa peningkatan
kapasitas akan meningkatkan kecepatan pemrosesan informasi.contohnya saat
kapasitas pemrosesan informasi anak meningkat, mereka mampu menyimpan
beberapa topik atau masalah secara bersamaan dalam pikiran mereka, sementara anak
yang lebih muda cenderung mmemfokuskan hanya satu dimensi.
Macam-maca Model Pemrosesan Informasi
 Inductive thinking (berfikir induktif)
  Concept attainment (pencapaian konsep)
  Memorization (memorisasi)
 Picture world inductive model (PWIM)
 Scientific inquiry (penelitian ilmiah)
  Inquiry training (latihan penelitian)
 Advance organizer.

Model pembelajaran pemrosesan informasi sosial (social information


processing models) yang dikembangkan dengan pendekatan komunikatif merupakan
model pembelajaran yang menekankan kemampuan pembelajar untuk membentuk
makna dengan memperoleh, mengolah data, dan menghasilkan solusi-solusi yang
tepat terhadap masalah, serta mengembangkan konsep bahasa dalam berinteraksi 
untuk mempersiapkan dalam mengembangkan proses pembelajaran yang demokratis
dan terpadu, baik dalam tataran pribadi maupun sosial serta meningkatkan kegiatan
berbasis demokrasi sosial yang produktif. Dengan menerapkan model pemrosesan
infomasi sosial dalam pembelajaran berbicara unggah-ungguh basa diharapkan
mampu memberikan peranan dalam meningkatkan nilai budi pekerti siswa sehingga
memiliki karakter yang kuat dengan nilai budaya bangsa  yang adiluhung.
Model personal menekankan pada pengembangan konsep diri setiap individu.
Hal ini meliputi pengembangan proses individu dan membangun serta
mengorganisasikan dirinya sendiri. Model memfokuskan pada konsep diri yang kuat
dan realistis untuk membantu membangun hubungan yang produktif dengan orang
lain dan lingungannya. Model ini bertitik tolak dari teori humanistik, yaitu
berorientasi pada pengembangan individu. Perhatian utamanya pada emosional
peserta didik dalam mengembangkan hubungan yang produktif dengan
lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk
hubungan harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Tokoh
humanistik adalah Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb.
Menurut teori ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar
peserta didik merasa bebas dalam belajar mengembangkan dirinya baik emosional
maupun intelektual.
Model behavioral menekankan pada perubahan perilaku yang tampak dari
peserta ddik sehingga konsisten dengan konsep dirinya. Sebagai bagian dari teori
stimulus-respon. Model behaviorial menekankan bahwa tugas-tugas harus diberikan
dalam suatu rangkaian yang kecil, berurutan dan mengandung perilaku tertentu.
Model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik, yaitu bertujuan
mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan
membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement).
Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perlilaku
yang tidak dapat diamanti karakteristik model ini adalah penjabaran tugas¬-tugas
yang harus dipelajari peserta didik lebih efisien dan berurutan.
Ada empat fase dalam model modifikasi tingkah laku ini, yaitu:
 Fase mesin pengajaran.
 Penggunaan media.
 Pengajaran berprograma (linier dan branching)
 Operant conditioning, dan operant reinforcement.

Implementasi dari model modifikasi tingkah laku ini adalah meningkatkan


ketelitian pengucapan pada anak. Guru selalu perhatian terhadap tingkah laku belajar
peserta didik. Modifikasi tingkah laku anak yang kemampuan belajarnya rendah
dengan reward, sebagai reinforcement pendukung. Penerapan prinsip pembelajaran
individual dalam pembelajaran klasikal.

C. Menjelaskan jenis metode dalam pembelajaran Geografi (ceramah, diskusi, tanya


jawab, penugasan dan praktek lapangan)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya
mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan
sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi,
dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai
dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode
mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem
solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion)
dan resitasi bersama ( socializedrecitation ). 
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : 
 Mendorong siswa berpikir kritis. 
 Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas. 
 Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan
masalah bersama. 
 Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban
untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru


mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Dalam metode tanya-jawab terdapat
kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang guru benar-benar harus memperhatikan
kesesuaian materi pelajaran dengan metode yang akan digunakan.

Dalam menggunakan metode tanya-jawab, ada beberapa hal yang harus


diperhatikan. Pertama, jenis pertanyaan; kedua, teknik mengajukan pertanyaan;
ketiga, memperhatikan syarat-syarat penggunaan metode tanya-jawab sehingga dapat
dirumuskan langkah-langkah yang benar; keempat, memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan metode tanya jawab, di antaranya prinsip keserasian, integrasi,
kebebasan, dan individual. Prinsip-prinsip ini adalah dasar atau landasan yang bisa
dipergunakan dalam metode tanya-jawab. Di samping itu, metode tanya-jawab juga
bisa dikombinasikan dengan metode lain, seperti metode ceramah, pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain

Pengertian Metode Penugasan atau metode pemberian tugas adalah cara dalam
proses belajar mengajar dengan jalan   memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu
dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau  buku bacaan)
membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun
karangan.

Metode praktik lapangan adalah suatu metode yang bertujuan untuk melatih
dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di ‘lapangan’. Lapangan
yang dimaksud di sini bisa berarti di tempat kerja, maupun di masyarakat.

Pribadi Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat, 2010
https://text-id.123dok.com/document/7q0j5x5vz-pengertian-metode-praktik-lapangan-
kelebihan-dan-kekurangan-metode-praktik-lapangan.html#:~:text=Metode%20praktik
%20lapangan%20adalah%20suatu,tempat%20kerja%2C%20maupun%20di%20masyarakat.

https://www.kompasiana.com/hanifatulismadi/model-model-pemrosesan-
informasi_56f7d519939773201ef1469b

https://idtesis.com/metode-pembelajaran-tanya-jawab/

https://dampasan.com/index.php/blog/684/#:~:text=Pengertian%20Metode%20Penugasan
%20atau%20metode,dan%20dapat%20pula%20menyusun%20karangan.

http://smpn10depok.sch.id/berita/detail/macam--macam-metode-pembelajaran

http://munawarmadina.blogspot.com/2014/04/model-pembelajaran-personal.html?m=1

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/aditya/article/view/3458#:~:text=Model
%20pembelajaran%20pemrosesan%20informasi%20sosial,solusi%20yang%20tepat
%20terhadap%20masalah%2C

Anda mungkin juga menyukai