PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fisika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang
pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Menengah Pertama(SMP) sampai
Sekolah Menengah Atas (SMA). Kata Fisika berasal dari bahasa Yunani “Physic”
yang berarti “alam”. Fisika adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji benda-
benda yang ada di alam, gejala-gejala kejadian-kejadian alam serta interaksi dari
benda-benda dialam tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya secara
matematis sehingga dapat dimengarti secara pasti oleh manusia untuk
pemanfaatan manusia lebih lanjut. Jadi fisika merupakan suatu cabang ilmu
pengetahuan sains yang mempelajari suatu yang kongkret dan dapat dibuktikan
secara matematis dengan menggunakan rumus-rumus persamaan yang didukung
adanya penelitian yang terus dikembangkan para fisikawan.
Di dalam mata pelajaran fisika terdapat objek kajian yang sangat banyak.
Sebagian besar siswa menganggap bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang
sulit dipelajari dan dimengerti. Banyak konsep fisika yang memerlukan bantuan
alat peraga agar lebih mudah dimengerti atau dipahami, salah satunya konsep
vector. Namun sayangnya alat penunjang belajar masih belum memadai
dibeberapa sekolah dikarenakan harganya yang mahal. Atau kalaupun ada
terkadang terkendala waktu dan padatnya tuntutan dalam kurikulum. Sehingga
diperlukan alat peraga yang dapat dipergunakan secara praktis, efektif, efisien.
1
Terdapat dua besaran dalam fisika yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditentukan dan
ditetapkan terlebih dahulu besaran ini juga dipandang sebagai besaran yang
berdiri sendiri, tanpa adanya turunan dari besaran-besaran lainnya. Besaran
turunan merupakan besaran yang dapat diturunkan atau didefinisikan dari besaran
pokok satuan besaran turunan disesuaikan dengan satuan besaran pokoknya.
Menurut arahnya besaran dibagi menjadi 2, yaitu besaran scalar dan vector.
Besaran scalar merupakan besaran yang memiliki nilai tapi tidak memiliki arah.
Artinya, nilai besaran ini tidak ditentukan dari arahnya, contoh besaran scalar
misalnya adalah massa, panjang, waktu, kelajuan, suhu, luas, jarak, volume,
kerapatan muatan, arus listrik, potensial listrik. Besaran vector merupakan besaran
yang memiliki nilai (besar) dan arah. Jadi dalam mengungkapkan besaran ini tidak
hanya nilainya saja, tetapi perlu menentukan arahnya kemana. Contoh besaran
vector yaitu kecepatan, percepatan, impuls, momentum, medan magnet, medan
listrik, perpindahan, tekanan, dan masih banyak lagi.
Teori tentang vector merupakan salah satu materi pembelajaran dalam ilmu fisika
yang sukar dipahami karena siswa hanya melihat ilustrasi yang tertera di dalam
buku pegangan sehingga siswa tidak dapat memahaminya secara mendalam. Oleh
sebab itu penulis membuat suatu alat untuk menentukan arah gerak vector 3
dimensi (3D) yang dibuat praktis dan sederhana. Dengan alat peraga ini
diharapkan dapat membantu guru dalam menjelaskan konsep penentuan arah
gerak vector 3 dimensi (3D) yang pada akhirnya akan memudahkan siswa dalam
memahami konsep tersebut.
2
B. TUJUAN PEMBUATAN ALAT
Penulis membuat alat penentu arah gerak vector 3D bertujuan untuk :
1. Membuat alat peraga untuk membantu menjelaskan konsep vektor pada proses
pembelajaran di Sekolah.
2. Menggambarkan arah vektor.
3. Menunjukkan hasil operasi hitung vektor 2 Dimensi dan 3 Dimensi (Penjumlahan
dan Pengurangan Vektor).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. VEKTOR
Konsep mengenai vector didalam fisika memiliki peranan yang sangat penting
guna memberikan kejelasan atas fenomena yang sedang dibahas. Dalam
mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok
besaran yaitu besaran vector dan bersaran scalar.
Pada besaran scalar berlaku operasi-operasi aljabar, tetapi pada besaran vector
operasi-operasi aljabar tidak berlaku. Penulisan besaran vector secara
internasional disepakati dengan “tanda penah diatas” lambang atau dicetak tebal
sedangkan dalam besaran scalar dicetak biasa. Panjang anak panah menyatakan
nilai besar vector, sedangkan arah mata panah menyatakan arah vector. Ekor dari
panah disebut titik pangkal vector dan ujung panah disebut titik ujung vector
dalam penyajiannya sebuah vector dapat digambarkan sebagai segmen atau ruas
garis yang berarah sebagai berikut:
4
Keterangan :
B.VEKTOR 2 DIMENSI
Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah. Suatu
vektor dapat digambarkan sebagai ruas garis berarah. Nilai (besar) vektor
dinyatakan dengan panjang garis dan arahnya dinyatakan dengan tanda panah.
Notasi vektor biasanya dengan menggunakan tanda anak panah diatasnya atau
bisa juga dengan menggunakan huruf kecil yang tebal. Suatu vektor biasanya juga
dinyatakan dengan pasangan terurut bilangan real atau bisa juga menggunakan
matriks kolom. Misalnya :
5
Vektor di 2 dimensi :
a⃗ = 2i + 3j
Maksudnya vektor tersebut 2 arah kanan dan 3 arah atas. Selain itu vektor dapat
digambarkan dalam bentuk panah seperti dibawah ini
B B
A A
(a) (b)
Gambar (a) : Vektor berarti titik A sebagai titik pangkal dan titik B
sebagai ujung.
Gambar (b) : Vektor berarti titik B sebagai titik pangkal dan titik A
sebagai ujung.
Dua vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama. Artinya suatu vektor
letaknya bisa dimana saja asalkan besar dan arhnya sama.
6
C.VEKTOR POSISI
Vektor posisi adalah posisi benda pada saat t tertentu untuk gerak pada suatu
dimensi maupun gerak pada suatu bidang. Dinyatakan oleh x = x(t) dan y = y(t).
dan biasanya Vektor posisi r dinyatakan dengan I dan j
(a)
7
x,y,z, =menyatakan komponen (nilai dan besar) vektor sedangkan i,j,k
menyatakan arah.
D.VEKTOR SATUAN
Vektor satuan merupakan suatu vektor yang besarnya sama dengan satu dan tidak
mempunyai satuan serta berfungsi untuk menunujukan suatu arah dalam ruang.
Sebuah vektor yang terletak didalam ruang tiga memiliki komponen terhadap
sumbu x,y,z seperti gambar berikut :
Pada ganbar diatas tampak bahwa vektor satuan i menunjukan arah sumbu x
positif , vektor satuan j menunjukan arah sumbu y positif, dan vektor satuan y
menunjukan arah sumbu z positif. Kita dapat menyatakan hubungan antara vektor
komponan dan komponannya masing-masing. Sebagai berikut ;
Fx= fxi
Fy= fyi
Fz= Fzk
F=Fxi+Fyj+Fzk
r = √ F x 2+ F y 2
8
BAB III
1. Gergaji
2. Palu
9
3. cutter
4. Meteran
5. Spidol
10
6. Amplas
7. Busur
b. Bahan :
1. Balok kayu
11
2. Paku
3. Kawat besi
4. Plastisin
12
5. Sterofoam
B.Cara pembuatan
a.Badan Alat
13
c.pengunci
1. Sipakan sterofoam
2. Potong sterofoam dengan panjang 7cm dan lebar 7 cm
3. Buat lubang ditengah sterofoam dengan panjang 4cm dan lebar
4cm
4. Masukan kawat dengan panjang 30 cm ke setiap sisi –sisi
sterofoam
14
BAB IV
PEMBAHASAN
B.PROSEDUR PERCOBAAN
1. .Menggunakan alat peraga untuk bentuk vector tiga dimensi.
1. Menunjukan arah dan nilai vektor posisi dua dimensi(2D)
dan tiga dimensi (3D)
2. Menunjukan hasil operasi hitung vektor 2D dan 3D
Penjumlahan Vektor
r⃗ = xi+yj
Pengurangan Vektor
r⃗ = xi-yj
Panjang Vektor
15
⃗
¿ r∨¿=√ xi 2+ yi 2 ¿
C.HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan untuk menentukan bentuk vector tiga dimensi
Pada percobaan menentukan bentuk vector dapat dilihat bentuk dari vector
tiga dimensi.
16
2. .Percobaan menentukan arah gerak vector tiga dimensi.
Pada percobaan menentukan arah gerak vector tiga dimensi dapat dilihat
dari gambar.
17
D.PEMBAHASAN
1. Percobaan menentukan bentuk vector tiga dimensi
Pada percobaan menentukan bentuk vector tiga dimensi dapat dilihat bahwa
ketika ketiga titik koordinat disatukan maka akan terbentuk suatu persegi yang
dapat divisualkan secara nyata.
18
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Dengan adanya alat peraga vector tiga dimensi dapat membuktikan
adanya bentuk dan arah dari vector tiga dimensi
2. Alat peraga vector tiga dimensi dapat digunakan untuk menentukan
bentuk dari vector tiga dimensi
3. Alat peraga vector tiga dimensi dapat digunakan untuk menentukan
arah gerak vector tiga dimensi
4. Alat peraga vector tiga dimensi dapat digunakan untuk menentukan
panjang avektor tiga dimensi
5. Alat peraga vector tiga dimensi dapat membantu dalam proses
belajar mengajar yang berlangsung di sekolah , karena dengan
adanya alat peraga vector tiga dimensi siswa –sisiwi dapat melihat
dengan jelas tentang bentuk dari vector tiga dimensi dan arah
geraknya.
19
B.SARAN
Penulis menyarankan untuk :
20