Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN KEPATUHAN MASYARAKAT MENERAPKAN

PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 DI TEMPAT UMUM PERIODE


SEPTEMBER 2020 DI DKI JAKARTA
Desy Ria Simanjuntak1,Tonggo Maria Napitupulu 1, Anna Maria Wele1, Rima Yanie1
1.Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
2.Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Kristen Indonesia

ABSTRAK

Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi. Untuk


mencegah penularan COVID-19, diperlukan penerapan protokol kesehatan di tempat umum.
Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya pada
Juni 2020, terdapat 54% tempat ibadah belum menerapkan protokol kesehatan COVID-19,
sedangkan sebesar 60.6% tidak mematuhi protokol kesehatan COVID-19 menjaga jarak. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui gambaran kepatuhan masyarakat menerapkan protokol
kesehatan COVID-19 di tempat umum periode September 2020 di DKI Jakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan analisis dokumen/
konten yang diambil melalui data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik. Penelitian ini
dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada bulan Desember 2020 –
Januari 2021 dengan mengambil data sekunder di website Survei Badan Pusat Statistik mengenai
COVID-19 pada tanggal 7-14 September tahun 2020. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan
responden dengan usia >60 tahun lebih patuh terhadap perilaku penerapan protokol kesehatan
dan berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan jauh lebih patuh dalam perilaku penerapan
protokol kesehatan.
Kata Kunci : Gambaran Perilaku, COVID-19, Protokol Kesehatan
ABSTRACT
On 12 March 2020, WHO declared COVID-19 as a pandemic. To prevent transmission of
COVID-19, it is necessary to implement health protocols in public places. Based on data from
SATGAS COVID-19, Surabaya in June 2020, 54% of places of worship had not implemented the
COVID-19 health protocol, while 60.6% did not comply with the COVID-19 health protocol to
keep their distance. The purpose of this study was to determine the description of public
compliance in implementing the COVID-19 health protocol in public places for the period of
September 2020 in DKI Jakarta. The research design used is descriptive research with
document/ content analysis taken through data collected by the Central Bureau of Statistics. This
research was conducted at the Faculty of Medicine, Christian University of Indonesia in
December 2020 - January 2021 by taking secondary data on the website of the Central Statistics
Agency Survey on COVID-19 on September 7-14, 2020. Based on this research, it was found that
respondents aged more than 60 years. more adherent to the behavior of implementing health
protocols and based on gender, female respondents were much more adherent in the behavior of
implementing health protocols.
Keywords: Behavior Description, COVID-19, Health Protocol
PENDAHULUAN kesehatan COVID-19, Satuan Gugus
Di awal tahun 2020 ini, dunia Tugas COVID-19, Jawa Timur pada
dikagetkan dengan kejadian infeksi bulan Juni 2020, menjelaskan
berat dengan penyebab yang belum terdapat lima daerah dengan protokol
diketahui, yang berawal dari laporan kesehatan COVID-19 tidak menjaga
dari Cina kepada World Health jarak, di antaranya Lumajang sebesar
Organization (WHO) terdapatnya 44 41.05% , Probolinggo sebesar
pasien pneumonia yang berat di 52.06%, Bangkalan sebesar 58.83%,
suatu wilayah yaitu Kota Wuhan, Sumenep 59.63% dan Sampang
Provinsi Hubei, China, tepatnya di 60,6%.2 Berdasarkan hasil survei
hari terakhir tahun 2019. Pada 10 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Januari 2020, penyebabnya mulai Universitas Airlangga menunjukkan
teridentifikasi dan didapatkan kode tingkat kepatuhan masyarakat
genetiknya yaitu virus corona baru. Surabaya Raya di Tempat Ibadah
Pada 12 Maret 2020, WHO masih rendah dimana 70% tidak
mengumumkan COVID-19 sebagai memakai masker dan 84% tidak
pandemik. Tingkat mortalitas menjaga jarak, sedangkan di Pasar
COVID-19 di Indonesia sebesar tradisional 81.6% tidk memakai
8.9%, angka ini merupakan yang masker dan 85.9% tidak menjaga
tertinggi di Asia Tenggara.1 Untuk jarak. Menurut hasil survei
mengurangi angka penularan Perhimpunan Sarjana dan Profesioal
COVID-19, maka pemerintah Kesehatan Masyarakat Indonesia
menerapkan protokol kesehatan (Persakmi) serta Ikatan Alumni
COVID-19. Universitas Airlangga (IKA UA)
Berdasarkan data Satuan Fakultas Kesehatan Masyarakat pada
Gugus Tugas Percepatan Penanganan pertengahan Juni 2020 di pasar
COVID-19 Kota Surabaya pada Juni tradisional Suabaya yang tidak
2020, terdapat 54% tempat ibadah melakukan pengecekan suhu
belum menerapkan protokol sebanyak 72.05%
kesehatan COVID-19. Sedangkan Berdasarkan studi yang
untuk data tingkat kepatuhan dilakukan di Fakultas Psikologi
masyarakat menerapkan protokol Universitas Indonesia bulan Agustus
tahun 2020, pada salah satu pasar menyatakan selalu menjaga jarak
tradisional di Jakarta, terdapat 37% saat berkomunikasi di luar rumah
pedagang tidak menggunakan dengan lawan bicara. Secara
masker. Berdasarkan data Kemenkes keseluruhan dapat disimpulkan
RI bulan Maret 2020 di Indonesia, bahwa tingkat kepatuhan masyarakat
terdapat 22% yang tidak melakukan di DIY dalam protokol kesehatan
protokol kesehatan COVID-19 cuci untuk pencegahan transmisi COVID
tangan. sebagian besar telah cukup baik.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada bulan Juni 2020, di
Daerah Istimewa Yogyakarta METODE
terhadap prevalensi perilaku Desain penelitian yang digunakan
masyarakat dalam menerapkan adalah penelitian deskriptif dengan
protokol kesehatan diperoleh analisis dokumen/konten yang
informasi bahwa 93,3% dari 2.367 diambil melalui data yang
responden atau sebanyak 2.202 dikumpulkan oleh Badan Pusat
responden menyatakan selalu Statistik.
menggunakan masker. Responden Penelitian ini dilakukan di Fakultas
yang menyatakan jarang atau tidak Kedokteran Universitas Kristen
pernah menggunakan masker hanya Indonesia pada bulan Desember
mencapai 0,38% atau sebanyak 9 2020 – Januari 2021 dengan
dari 2.367 responden. Hal ini mengambil data sekunder di website
menunjukkan bahwa penggunaan Survei Badan Pusat Statistik
masker di kalangan masyarakat DIY mengenai COVID-19.
sudah sangat baik (di atas 90%). Populasi dalam penelitian ini adalah
Sebanyak 80,44% atau 1.904 seluruh masyarakat di Provinsi DKI
responden dari 2.367 responden Jakarta, yang di ambil dari data
menyatakan selalu mencuci tangan sekunder yang merupakan data yang
dengan sabun saat memasuki atau telah diolah dan dipublikasi oleh
keluar dari suatu tempat. Sebanyak Survei Badan Pusat Statistik.
66,33% responden atau 1.570 Cara pengambilan sampel penelitian
responden dari 2.367 responden menggunakan teknik total sampling,
dimana seluruh populasi digunakan Distribusi Responden Yang
sebagai sampel berjumlah 65.561. Menerapkan Perilaku Protokol
Kesehatan Berdasarkan Usia
HASIL 100%
80%
60%
Tabel 4.1 17-30 th
40%
Gambaran Kepatuhan 20% 31-45 th
Masyarakat Menerapkan Protokol 0% 46-60 th

Kesehatan COVID-19 di Tempat >60 th

Umum Periode September 2020 di


DKI Jakarta berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Berdasarkan Tabel 4.1 dan


Prot Diagram 4.1, ditemukan bahwa
17- 31- 46-
okol >60
30 45 60 responden yang menjaga jarak, yaitu
Kesehatan
f % f % f
usia % tahun
17-30 f %
sebanyak 12,906
Menjaga 1 6 1 7 1
(64.0%), 8usia 31-45
2 8
tahun sebanyak
jarak 2,906 4.0 9,115 3.2 3,215 1.9 ,706 6.0
Mencuci 1 6 1 7 19,115
1 (73.2%),
8 2 usia8 46-60 tahun
tangan/ 3,310 6.0 9,663 5.3 3,457 3.4 ,700 5.8
menggunakan sebanyak 13,215 (81.9%), dan usia
hand >60 tahun sebanyak 2,706 (86.0%).
sanitizer
Menggunakan 1 9 2 9 Responden
1 9 yang
2 melakukan
9 cuci
masker 8,351 0.1 3,972 1.8 5,167 4.0 ,930 3.1
tangan atau menggunakan hand
Meng-hindari 1 7 2 8 1 8 2 9
jabat tangan 5,288 6.0 1,308 1.6 4,021 sanitizer
6.9 ,864yaitu1.0usia 17-30 tahun

sebanyak 13,310 (66.0%), usia 31-45


tahun sebanyak 19,663 (75.3%), usia
46-60 tahun sebanyak 13,457
(83.4%), dan usia >60 tahun
sebanyak 2,700 (85.8%). Responden
yang menggunakan masker, yaitu
usia 17-30 tahun sebanyak 18,351
(90.1%), usia 31-45 tahun sebanyak
Diagram 4.1
23,972 (91.8%), usia 46-60 tahun
sebanyak 15,167 (94.0%), dan usia
>60 tahun sebanyak 2,930 (93.1%). Distribusi Responden yang
Responden yang menghindari jabat Menerapkan Protokol Kesehatan
tangan dengan orang lain, yaitu usia Berdasarkan Jenis Kelamin
17-30 tahun sebanyak 15,288 100.00%
90.00%
80.00%
(76.0%), usia 31-45 tahun sebanyak 70.00%
60.00%
50.00%
Laki-laki
21,308 (81.6%), usia 46-60 tahun 40.00%
30.00%
20.00% Perempuan
10.00%
sebanyak 14,021 (86.9%), dan usia 0.00%
Menjaga jarak Mencuci Menggunakan Menghindari
tangan/ masker jabat tangan
>60 tahun sebanyak 2,864 (91.0%). menggunakan
hand sanitizer

Tabel 4.2
Berdasarkan Tabel 4.2 dan
Gambaran Kepatuhan
Diagram 4.2, ditemukan bahwa
Masyarakat Menerapkan Protokol
responden yang menjaga jarak, yaitu
Kesehatan COVID-19 di Tempat
laki-laki sebanyak 18,642 (68.7%)
Umum Periode September 2020 di
dan perempuan sebanyak 29,780
DKI Jakarta berdasarkan Jenis
(77.5%). Responden yang melakukan
Kelamin
cuci tangan atau menggunakan hand
Protokol Laki -
Perempuan % %
Kesehatan laki sanitizer yaitu laki-laki sebanyak
Menjaga jarak 29,780 77.5 18,642 68.7 19,130 (70.5%) dan perempuan
Mencuci 31,970 83.6 19,130 70.5 sebanyak 31,970 (83.6%).
tangan/
menggunakan Responden yang menggunakan
hand sanitizer
masker, yaitu laki-laki sebanyak
Menggunakan 36,428 94.8 24,014 88.5
masker 24,014 (88.5%) dan perempuan
Menghindari 33,507 87.2 20,433 75.3 sebanyak 36,428 (94.8%).
jabat tangan
Responden yang menghindari jabat
tangan dengan orang lain, yaitu laki-
laki sebanyak 20,433 (75.3%) dan
perempuan 33,507 (87.2%).

Diagram 4.2 Tabel 4.3


Gambaran Kepatuhan responden yang menggunakan
Masyarakat Menerapkan Protokol
masker sebanyak 61,857 (94.4%),
Kesehatan COVID-19 Periode
September 2020 di DKI Jakarta di dan responden yang melakukan
Tempat Kerja
pemeriksaan suhu sebanyak 61,857
Protokol
f % (94.4%). Sehingga diperoleh
Kesehatan

Menjaga jarak 47,610 72.6 gambaran kepatuhan masyarakat


menerapkan protokol kesehatan
Mencuci tangan/
meggunakan hand 54,127 82.6 COVID-19 periode September di
sanitizer tempat kerja sebesat 86%.
Menggunakan Tabel 4.4
61,857 94.4
masker Gambaran Kepatuhan
Pemeriksaan Suhu 61,857 94.4 Masyarakat Menerapkan Protokol
Kesehatan COVID-19 Periode
Diagram 4.3 September 2020 di DKI Jakarta
Gambaran Kepatuhan di Mall/ Plaza/ Tempat
Masyarakat Menerapkan Protokol Perbelanjaan
Kesehatan COVID-19 Periode
September 2020 di DKI Jakarta di
Tempat Kerja Protokol
f %
Kesehatan
100.00%
80.00% Menjaga jarak 43,906 66.97
60.00%
40.00%
Mencuci tangan /
20.00% meggunakan hand 50,928 77.68
0.00% sanitizer
Menggunakan
61,260 93.44
masker

Pemeriksaan Suhu 55,562 84.75


Berdasarkan Tabel 4.3 dan
Diagram 4.3, ditemukan bahwa
responden yang menjaga jarak di
tempat kerja, yaitu sebanyak 47,610
(72.6%), responden yang melakukan
cuci tangan atau menggunakan hand
sanitizer sebanyak 54,127 (82.6%), Diagram 4.4
Gambaran Kepatuhan Kesehatan COVID-19 Periode
Menerapkan Protokol Kesehatan September 2020 di DKI Jakarta di
di Mall/Plaza, Tempat Pasar Tradisional/ Pedagang Kaki
Perbelanjaan Lima
100.00% Protokol
f %
80.00% Kesehatan
60.00%
40.00% Menjaga jarak 30,918 47.16
20.00%
Mencuci tangan/
0.00%
menggunakan 33,704 51.41
hand sanitizer
Menggunakan
54,166 82.62
masker
Berdasarkan Tabel 4.4 dan Diagram
Pemeriksaan
4.4, ditemukan bahwa responden 13,905 21.21
Suhu
yang menjaga jarak di Mall/ Plaza/
Tempat Perbelanjaan, yaitu sebanyak
Diagram 4.5
43,906 (66.97%), responden yang
Gambaran Kepatuhan
melakukan cuci tangan atau
Masyarakat Menerapkan Protokol
menggunakan hand sanitizer
Kesehatan COVID-19 Periode
sebanyak 50,928 (77.68%),
September 2020 di DKI Jakarta di
responden yang menggunakan
Pasar Tradisional/ Pedagang Kaki
masker sebanyak 61,260 (93.44%),
Lima
dan responden yang melakukan
90.00%
80.00%
pemeriksaan suhu sebanyak 55,562 70.00%
60.00%
50.00%
(84.75%). Sehingga diperoleh 40.00%
30.00%
20.00%
gambaran kepatuhan masyarakat 10.00%
0.00%

menerapkan protokol kesehatan


COVID-19 periode September di
mall/ plaza/ tempat perbelanjaan
sebesar 80.71% Berdasarkan Tabel 4.5 dan Diagram
Tabel 4.5 4.5, ditemukan bahwa responden
Gambaran Kepatuhan yang menjaga jarak di Pasar
Masyarakat Menerapkan Protokol Tradisional dan Pedagang Kaki
Lima, yaitu sebanyak 30,918 Kesehatan COVID-19 Periode
September 2020 di DKI Jakarta di
(47.16%), responden yang
Tempat Ibadah
melakukan cuci tangan atau 90.00%
80.00%
menggunakan hand sanitizer 70.00%
60.00%
50.00%
sebanyak 33,704 (51.41%), 40.00%
30.00%
responden yang menggunakan 20.00%
10.00%
0.00%
masker sebanyak 54,166 (82.62%), Menjaga jarak Mencuci tangan Menggunakan Pemeriksaan
/ meggunakan masker Suhu
hand sanitizer
dan responden yang melakukan
pemeriksaan suhu sebanyak 13,905 Berdasarkan Tabel 4.6 dan Diagram
(21.21%). Sehingga diperoleh 4.6, ditemukan bahwa responden
gambaran kepatuhan masyarakat yang menjaga jarak di Tempat
menerapkan protokol kesehatan Ibadah, yaitu sebanyak 47,905
COVID-19 periode September di (73.07%), responden yang
pasar tradisional/ pedagang kaki lima melakukan cuci tangan atau
sebesar 50.6%. menggunakan hand sanitizer
Tabel 4.6 sebanyak 49,321 (75.23%),
Gambaran Kepatuhan responden yang menggunakan
Masyarakat Menerapkan Protokol
Kesehatan COVID-19 Periode masker sebanyak 56,179 (85.69%),
September 2020 di DKI Jakarta di dan responden yang melakukan
Tempat Ibadah
pemeriksaan suhu sebanyak 27,437
Protokol (41.85%). Sehingga diperoleh
f %
Kesehatan
gambaran kepatuhan masyarakat
Menjaga jarak 47,905 73.07 menerapkan protokol kesehatan
Mencuci tangan COVID-19 periode September di
/ meggunakan 49,321 75.23
tempat ibadah sebesar 68.96%.
hand sanitizer
Menggunakan
56,179 85.69
masker
Pemeriksaan
27,437 41.85
Suhu

Tabel 4.7
Diagram 4.6
Gambaran Kepatuhan
Masyarakat Menerapkan Protokol
Gambaran Kepatuhan melakukan cuci tangan atau
Masyarakat Menerapkan Protokol menggunakan hand sanitizer
Kesehatan COVID-19 Periode sebanyak 52,947 (80.76%),
September 2020 di DKI Jakarta di responden yang menggunakan
Tempat Pelayanan Publik masker sebanyak 62,171 (94.83%),
dan responden yang melakukan
Protokol pemeriksaan suhu sebanyak 50, 954
f %
Kesehatan (77.72%). Sehingga diperolah
Menjaga jarak 53,812 82.08 gambaran kepatuhan masyarakat
Mencuci tangan / menerapkan protokol kesehatan
meggunakan hand 52,947 80.76 COVID-19 periode September di
sanitizer
tempat pelayanan publik sebesar
Menggunakan
62,171 94.83 83.85%.
masker
Pemeriksaan
50, 954 77.72
Suhu PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
Diagram 4.7 didapatkan, diketahui bahwa
Gambaran Kepatuhan responden yang bersedia mengikuti
Masyarakat Menerapkan Protokol
Kesehatan COVID-19 Periode survei mengenai perilaku terhadap
September 2020 di DKI Jakarta di protokol kesehatan adalah sebanyak
Tempat Pelayanan Publik
100.00% 65.561 orang.
80.00% Berdasarkan Tabel 4.1 dan
60.00%
40.00% Diagram 4.1, ditemukan bahwa
20.00%
0.00% jumlah responden yang paling
banyak menjaga jarak, yaitu usia >60
tahun sebanyak 2,706 (86.0%),
diikuti usia 46-60 tahun sebanyak
Berdasarkan Tabel 4.7 dan Diagram
13,215 (81.9%), usia 31-45 tahun
4.7, ditemukan bahwa responden
sebanyak 19,115 (73.2%), usia 17-30
yang menjaga jarak di Tempat
tahun sebanyak 12,906 (64.0%).
Pelayanan Publik, yaitu sebanyak
Responden yang paling banyak
53,812 (82.08%), responden yang
melakukan cuci tangan atau
menggunakan hand sanitizer yaitu meningkatkan risiko terjadinya
usia >60 tahun sebanyak 2,700 gejala yang parah ketika menderita
(85.8%), lalu usia 46-60 tahun COVID-19, sehingga lansia lebih
sebanyak 13,457 (83.4%), usia 31-45 memperhatikan kesehatan diri dan
tahun sebanyak 19,663 (75.3%), dan sanitasi lingkungan sekitar.
usia 17-30 tahun sebanyak 13,310 Berdasarkan Tabel 4.2 dan
(66.0%). Responden yang paling Diagram 4.2, ditemukan bahwa
banyak menggunakan masker, yaitu responden yang paling banyak
usia 46-60 tahun sebanyak 15,167 mematuhi protokol menjaga jarak,
(94.0%), lalu usia >60 tahun yaitu perempuan sebanyak 29.780
sebanyak 2,930 (93.1%), usia 31-45 (77.5%), sedangkan laki-laki
tahun sebanyak 23,972 (91.8%), dan sebanyak 18.642 (68.7%) Responden
usia 17-30 tahun sebanyak 18,351 yang paling banyak melakukan cuci
(90.1%). Responden yang tangan atau menggunakan hand
menghindari jabat tangan dengan sanitizer yaitu, perempuan sebanyak
orang lain, yaitu usia >60 tahun 31.970 (83.6%), sedangkan laki-laki
sebanyak 2,864 (91.0%), lalu usia sebanyak 19.130 (70.5%).
46-60 tahun sebanyak 14,021 Responden yang paling banyak
(86.9%), usia 31-45 tahun sebanyak menggunakan masker, yaitu
21,308 (81.6%), dan usia 17-30 perempuan sebanyak 36.428
tahun sebanyak 15,288 (76.0%). (94.8%), sedangkan laki-laki
Berdasarkan data tersebut, sebanyak 24.014 (88.5%).
ditemukan bahwa usia yang paling Responden yang paling banyak
banyak mematuhi protokol menghindari jabat tangan dengan
pencegahan COVID-19 dengan orang lain, yaitu perempuan 33.507
menjaga jarak, mencuci tangan/ (87.2%), sedangkan laki-laki
menggunakan hand sanitizer, sebanyak 20.433 (75.3%).
menggunakan masker, dan Berdasarkan data tersebut,
menghindari jabat tangan dengan ditemukan bahwa perempuan lebih
orang lain adalah rata-rata usia >60 banyak daripada laki-laki dalam
tahun. Menurut CDC tahun 2020, mematuhi dan menerapkan protokol
semakin tinggi usia akan kesehatan. Data tersebut sesuai
dengan artikel yang dipublikasi oleh menghindari jabat tangan dengan
Behavioral Science and Policy, New orang lain sebanyak 55,562
York University dan Yale University (84.75%), diikuti melakukan cuci
pada tahun 2020 bahwa perempuan tangan atau menggunakan hand
lebih memperhatikan kesehatan diri sanitizer di sebanyak 50,928
sehingga lebih patuh terhadap (77.68%), serta menjaga jarak, yaitu
protokol kesehatan dalam sebanyak 43,906 (66.97%).
pencegahan COVID-19. Perempuan Berdasarkan Tabel 4.5 dan
lebih patuh dalam menggunakan Diagram 4.5, ditemukan bahwa
masker, menjaga hygiene, dan protokol kesehatan yang paling
menjaga jarak. banyak diterapkan oleh responden di
Berdasarkan Tabel 4.3 dan Pasar Tradisional dan pedagang kaki
Diagram 4.3, ditemukan bahwa lima, yaitu menggunakan masker
protokol kesehatan yang paling sebanyak 54,166 (82.62%) dan
banyak diterapkan oleh responden melakukan cuci tangan atau
yaitu, menggunakan masker menggunakan hand sanitizer di
sebanyak 61,857 (94.4%) dan sebanyak 33,704 (51.41%), diikuti
melakukan pemeriksaan suhu menjaga jarak sebanyak 30,918
sebanyak 61,857 (94.4%), diikuti (47.16%) , serta melakukan
melakukan cuci tangan atau pemeriksaan suhu sebanyak 13,905
menggunakan hand sanitizer di (21.21%).
tempat kerja sebanyak 54,127 Berdasarkan Tabel 4.6 dan
(82.6%), serta menjaga jarak di Diagram 4.6, ditemukan bahwa
tempat kerja, yaitu sebanyak 47,610 protokol kesehatan yang paling
(72.6%). banyak diterapkan oleh responden di
Berdasarkan Tabel 4.4 dan Tempat Ibadah yaitu, menggunakan
Diagram 4.4, ditemukan bahwa masker sebanyak 56,179 (85.69%)
protokol kesehatan yang paling dan melakukan cuci tangan atau
banyak diterapkan oleh responden menggunakan hand sanitizer di
Mall/ Plaza/ Tempat Perbelanjaan sebanyak 49,321 (75.23%), diikuti
yaitu, menggunakan masker menjaga jarak sebanyak 47,905
sebanyak 61,260 (93.44%) dan (73.07%), serta melakukan
pemeriksaan suhu sebanyak 27,437 di tempat kerja. Sedangkan di pasar
(41.85%). tradisional/ pedagang kaki lima,
Berdasarkan Tabel 4.7 dan persentase kepatuhan masyarakat
Diagram 4.7, ditemukan bahwa terhadap protokol kesehatan COVID-
protokol kesehatan yang paling 19 paling rendah dikarenakan tempat
banyak diterapkan oleh responden di atau lokasi pasar tradisional/
Tempat Pelayanan publik, yaitu pedagang kaki lima cenderung
menggunakan masker sebanyak sempit dan tidak sebanding dengan
62,171 (94.83%) dan menjaga jarak ramainya pengunjung sehingga sulit
sebanyak 53,812 (82.08%) diikuti untuk mengatur jarak dan
melakukan cuci tangan atau memisahkan akses keluar masuk,
menggunakan hand sanitizer di disertai kurangnya kesadaran
sebanyak 52,947 (80.76%), serta pedagang maupun pembeli di pasar
melakukan pemeriksaan suhu tradisional/ pedagang kaki lima
sebanyak 50,954 (77.72%). dalam menerapkan protokol
Berdasarkan hasil, didapatkan kesehatan COVID-19. Menurut data
bahwa persentase kepatuhan Badan Pusat Statistik tahun 2020,
masyarakat menerapkan protokol alasan tersering masyarakat tidak
kesehatan COVID-19 periode mematuhi protokol kesehatan
September 2020 dari yang paling COVID-19 adalah tidak adanya
tinggi adalah di tempat kerja sebesar sanksi meskipun tidak mematuhi
86%, di tempat pelayanan publik protokol kesehatan COVID-19, tidak
sebesar 83.85%, di mall/ plaza/ ada kejadian penderita COVID-19 di
tempat perbelanjaan sebesar 80.71%, lingkungan sekitar, pekerjaan
di tempat ibadah sebesar 68.96%, menjadi sulit jika harus menerapkan
dan di pasar tradisional/ pedagang protokol kesehatan, harga
kaki lima sebesar 50.6%. Menurut masker,face shield,hand sanitizer
CDC 2020, terdapat peningkatan atau APD lain cenderung mahal.
cluster COVID-19 di tempat kerja Selain itu, menurut responden
yang memicu pemerintah untuk dikarenakan mengikuti orang lain,
melakukan pengawasan lebih ketat aparat atau pimpinan yang tidak
pada protokol kesehatan COVID-19 memberi contoh dan lainnya.
Berdasarkan Data Publikasi protokol kesehatan COVID-
Badan Pusat Statistik perihal Hasil 19 periode September di
survei Perilaku Masyarakat DKI mall/ plaza/ tempat
Jakarta di Masa Pandemi COVID-19 perbelanjaan sebesar 80.71%
September 2020 diperoleh informasi 5. Gambaran kepatuhan
bahwa Tingkat Kepatuhan masyarakat menerapkan
Responden dalam Pencegahan protokol kesehatan COVID-
COVID-19 sudah cukup baik. 19 periode September di
pasar tradisional/ pedagang
KESIMPULAN kaki lima sebesar 50.6%
Setelah dilakukan studi terhadap 6. Gambaran kepatuhan
data-data sekunder di website Survei masyarakat menerapkan
Badan Pusat Statistik mengenai protokol kesehatan COVID-
COVID-19 pada tanggal 7-14 19 periode September di
September tahun 2020, maka tempat ibadah sebesar
kesimpulan dari studi ini adalah 68.96%
sebagai berikut: 7. Gambaran kepatuhan
1. Di atas 80%, yang lebih masyarakat menerapkan
patuh dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-
protokol kesehatan adalah 19 periode September di
usia>60 tahun tempat pelayanan publik
2. Di atas 70%, yang lebih sebesar 83.85%
patuh dalam menerapkan
protokol kesehatan adalah DAFTAR PUSTAKA
perempuan
3. Gambaran kepatuhan 1. Susilo A, et al. Coronavirus
masyarakat menerapkan Disease 2019: Tinjauan
protokol kesehatan COVID- Literatur Terkini. Jurnal
19 periode September di Penyakit Dalam Indonesia.
tempat kerja sebesar 86% 2020 Maret;7(1).
4. Gambaran kepatuhan 2. Satuan Gugus Tugas
masyarakat menerapkan Penganan Covid-19.
Pedoman Perubahan Perilaku 2020, Penerapan Disiplin dan
Penanganan Covid- 19, Penegakan Hukum Protokol
Surabaya Jawa Timur: Juni. Kesehatan sebagai Upaya
2020. Pencegahan dan
3. Pelupessy D. Kepatuhan Pengendalian Corona Virus
Protokol Kesehatan di Pasar Disease 2019, 2020, 5 p.
Tradisional Jakarta. Fakultas 8. Satuan Tugas Penganan
Psikologi Universitas Covid-19, Pedoman
Indonesia. Agustus 2020. Perubahan Perilaku
4. Persakmi. Protokol kesehatan Penanganan Covid-19,
pasar tradisional Surabaya. Jakarta: Oktober 2020.
Perhimpunan Sarjana dan 9. Martini Made, Putra G,
Profesioal Kesehatan Aryawan Kadek, et all,
Masyarakat Indonesia Sosialisasi Pencegahan
(Persakmi ) dan Ikatan Covid-19 dengan
Alumni Universitas Pelaksanaan Health
Airlangga (IKA UA) Fakultas Education Kepada Para
Kesehatan Masyarakat. Juni Pedagang Menggunakan
2020 Media Pembelajaran : Leaflet
5. Puslitbang Kemenkes RI dalam Meningkatkan
2020 Studi Kepatuhan Pengetahuan Tentang
Masyarakat terhadap Pencegahan Covid-19 di
Himbauan Jaga Jarak dan Pasar Benyuning Buleleng,
Perilaku Hidup Bersih Proceeding Senadimas
Selama Pandemi COVID-19 Undiksha 2020: 677-682p.
6. Dinkes DIY, Respon 10. Suparlan, Pengantar
Masyarakat Terhadap Pengawasan Hygiene Sanitasi
COVID-19 di DIY (Kajian Tempat – Tempat Umum
Peride 1), 2020 Juni. p. 13-15 Wisata dan Usaha - Usaha
7. Bupati Karo Provinsi untuk Umum , Surabaya:
Sumatra Utara, Peraturan Percetakan Duatujuh, 2012.
Bupati Karo No. 46 Tahun
11. CDC. Guidance for Kesehatan. Jakarta: Rineka
Businesses and Employers Cipta. 2012
Responding to Coronavirus 17. PPDI. Jumlah kasus covid -
Disease 2019 (COVID-19). 19 per juli 2020. Jakarta;
Centers for Disease Control 2020. Diakses dari
and Preventation. 2020. ppid.jakarta.go.id
12. TPH. COVID-19 Guidance 18. Badan Pusat Statistik. 2020.
for Malls and Shopping Perilaku Masyarakat di masa
Centres. Toronto Public pandemi covid -19.
Health. 2021. 19. Davies NG, Klepac P, Liu Y,
13. covid-19 in indonesia: Prem K, Jit M. Age-
problems and chalenges dependent effects in the
facing new transmission in transmission and control of
traditional market COVID-19 epidemics,
14. Cabinet Secretariat of The National Library of Medicine
Republic of Indonesia. Gov’t NCBI. 2020 Aug;26(8):1205-
Issues Regulation on 1211.Diunduh dari
Guidelines for Religious https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
Activities During COVID-19 gov/32546824/
Outbreak. Office of Assistant 20. CDC. 2020. Older adults and
to Deputy Cabinet Secretary covid 19. Available on :
for State Documents & www.cdc.gov
Translation. 2020. 21. WHO. 2020. Coronavirus
15. CDC. Guidance for Cleaning disease outbreak, Supporting
and Disinfecting Public older people during the covid
Spaces, Workplaces, 19 pandemic is everyones
Businesses, Schools, and business. Available on :
Homes. Centers for Disease www.euro.who.int>new>202
Control and Preventation. 0
2021. 22. Yale School of Public Health.
16. Notoatmodjo. Promosi Research in Social and
Kesehatan dan Perilaku Behavioral Sciences. 2021.
23. CDC.2020 Guidance for
Businesses and employers,
Plan prepare and respond to
coronavirus disease 2019

Anda mungkin juga menyukai