PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2019
Mikromeritik
a. Metode pengayakan
b. Mikroskopik optic
c. Sedimentasi
d. Pengukuran volume partikel (coulter counter)
Pengayakan
• Alat: ayakan bertingkat
dengan aturan kecepatan dan
ukuran ayakan tertentu serta
sudah dikalibrasi
• Hanya dapat mengukur partikel
dengan ukuran minimal 44 µm
(ayakan nomor 325)
• Cara kerja alat ?
Penyusunan nomor ayakan dari mesh yang paling rendah
ke mesh yang paling tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengayakan
:
1. Waktu dan lama pengayakan
Pengayakan yang terlalu lama dapat membuat sampel jadi pecah
karena saling bertumbukan satu dengan yang lain, sehingga akan
lolos ke mesh selanjutnya.
Umumnya 5 menit, jika kurang makan proses pengayakan akan kurang
sempurna
2. Massa sampel
Jika sampel terlalu banyak maka akan sulit terayak, jika terlalu sedikit
maka akan lebih mudah turun dan terayak
3. Intensitas getaran
Semakin tinggi intensitas getaran maka akan semakin banyak terjadi
tumbukan antar partikel yang menyebabkan terkikisnya partikel. Dengan
demikian partikel tidak terayak dengan ukuran tertentu.
Keuntungan dari metode pengayakan:
Kerapatan dari bahan itu sendiri, tidak termasuk rongga dan pori-pori
Alat yang digunakan untuk mengukur:
Densitometer helium : menentukan kerapatan serbuk berpori
Piknometer : mengukur kerapatan sebenarnya dari sebuah padatan
dan benda cair
Hidrometer : digunakan untuk mengukur
kerapatan sebenarnya dari zat cair