Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Khoirul Rizal
Kelas : XII Agama 2
Guru Pembimbing : Drs. Kasim
i
KATA PENGANTAR
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hadist tentang Etos Kerja........................................................... 3
B. Hadist tentang Etika dalam Majelis........................................... 5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam yang berdasarkan Al-Quran dan Hadist sebagai tuntunan dan
pegangan bagi kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam
segi ibadah saja melainkan juga mengatur umat dalam memberikan tuntunan
dalam masalah yang berkenaan dengan kerja. Rasulullah SAW bersabda
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah
untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.”
Dalam situasi globalisasi saat ini, kita dituntut untuk menunjukkan etos
kerja yang tidak hanya rajin, gigih, setia akan tetapi senantiasa menyeimbangkan
dengan nilai-nilai islami yang tentunya tidak boleh melampaui batasan-batasan
yang telah ditetapkan Al-Quran dan Hadist.
Rasulullah merupakan suri tauladan yang baik, karena mempunyai sifat
yang sangat luhur yang tidak dimiliki manusia lain di dunia ini. Beliau
mengajarkan sedemikian rupa tentang semua aspek kehidupan manusia seperti
adab dan etika. Beliau mengatur manusia dalam segala hal dalam bertindak,
sehingga mempunyai relevansi terhadap kehidupan sosial. Pelajaran yang
diberikan beliau dalam kehidupan ini juga sangat menyeluruh. Tidak hanya
terbatas dalam masalah-masalah besar saja tetapi sampai masalah kecil beliau juga
mengajarkannya seperti masalah etika dalam majelis ilmu juga diatur oleh islam.
Oleh karenanya, Islam telah mengatur etika berkumpul dalam suatu
majelis ilmu. Majelis ilmu yang pada umumnya diadakan di masjid sekarang
mulai merebak tidak hanya dipedesaan tetapi diperkotaanpun semakin marak. Hal
ini menunjukkan tingkat kesadaran beragama sudah semakin maju. Namun perlu
kita ketahui etika Islam di majelis Ilmu atau pada perkumpulan-perkumpulan
lainya seperti rapat, musyawarah, arisan dan lain-lain agar suasana dapat
berlangsung dengan tenang, hikmah dan membawa berkah. Makalah ini akan
membahas tentang hadist etos kerja dan hadist etika dalam majelis.
1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan dan sebutkan hadist-hadist tentang etos kerja?
2. Jelaskan dan sebutkan hadist-hadist tentang etika dalam majelis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hadist-hadist tentang etos kerja.
2. Untuk mengetahui hadist-hadist tentang etika dalam majelis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memenuhi kebutuhannya adalah lebih baik daripada meminta-minta
manusia, baik mereka memberi ataupun tidak” (HR. Ibnu Majah).
4
B. Hadist tentang Etika dalam Majelis
1. Hadits tentang Duduk Bersama Ulama’
Mائِلُوْ اMا َء َو َسMMوْ ا ْال ُعلَ َمM َجا لِ ُس: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ع َْن اَبِ ْى ج
َ ُِح ْيفَةَ قَا َل قَا َل َرسُوْ ُل هللا
)ْال ُكبَ َرا َء َو َخا لِطُوْ ا ْال ُح َك َما َء (رواه الطبراني فى كنز العمال
“Diriwayatkan dari Abi Juhaifah ia berkata: Telah berkata
Rasulullah SAW, “duduklah kalian semua bersama para ulama’ dan
bertanyalah kalian semua kepada orang besar atau tokoh dan bergaulah
kalian semua bersama orang-orang yang ahli hikmah
2. Hadits tentang Berlapang-lapang dalam Majelis
اَل يُقِ ْي َم َّن:صلَّى هللاِ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ِال َرسُوْ ُل هللا َ َ ق:ي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل Mَ ض ِ َع ِن اب ِْن ُع َم َر َر
َوتَفَ َّسحُوْ ا َو َكانَ ابْنُ ُع َم َر اِ َذاM َولَ ِك ْن ت ََو َّسعُوْ ا, أَ َح ُد ُك ْم َر ُجاًل ِم ْن َمجْ لِ ِس ِه ثُ َّم يَجْ لِسُ فِ ْي ِه
)قَا َم لَهُ َر ُج ٌل ِم ْن َمجْ لِ ِس ِه لَ ْم يَجْ لِسْ فِ ْي ِه (متفق عليه
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda,’ janganlah seseorang mengusir temanya dari tempat duduk,
kemudian ia duduk padanya, hendaknya kamu memperluas
( merenggangkan ) untuk memberi tempat. Adalah ibnu umar dalam
mempraktekkan ini, jika seseorang bangun dari majelis tidak suka duduk
pada tempat orang itu (Muttafaqun ‘alaih)”.
3. Hadits tentang Keutamaan Majelis Dzikir
َ ِه َعلَى النَّبِ ِّيMِهَدَا ِن بMع َْن أَ بِ ْي هُ َر ْي َرةَ َوأَبِ ْي َس ِع ْي ٍد يَ ْش
اMM َم:ا َلMMَق لَّ َمM ِه َو َسMلَّى هللاِ َعلَ ْيMص
ت َّ ةُ َوتَغM ِه اِاَّل َحفَّ ْتهُ ُم ْال َماَل ئِ َكMذ ُكرُوْ نَ هللاَ فِ ْيMْ Mَا يMم َمجْ لِ ًسMٌ ْوMMَس ق
ْ َ َّزلMَ ةُ َوتَنMم الرَّحْ َمMُ ُ ْتهMَش َ ََجل
)م هللاُ فِ ْي َم ْن ِع ْن َدهُ (رواه ابن ماجهMُ َُعلَ ْي ِه ُم ال َّس ِك ْينَةُ َو َذ َك َره
“Diriwayatkan dari Abi Hurairah dan Abi Sa’id keduanya
menyaksikan Nabi SAW bersabda ” tidaklah suatu kaum duduk dalam
suatu majlis untuk berdzikir mengingat Allah, melainkan mereka akan
dikelilingi oleh para malaikat, diliputi rahmat dan Allah menyebut-nyebut
mereka dikalangan makhluk yang ada disisiNya. (HR. Ibnu Majah).”
5
4. Hadits tentang Tata Cara di Majelis Ilmu
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بَ ْينَ َما ه َُو َجا لِسٌ فِ ْي ْال َم ْس ِج ِد
َ ِع َْن أَبِ ْي َواقِ ٍد اَ ْللَ ْي ِش ِي أَ َّن َرسُوْ َل هللا
َبَ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َذه
َ َِان اِلى َرسُوْ ِل هللا ِ َوالنَّاسُ َم َعهُ اِ ْذ أَ ْقبَ َل ثَاَل ثَةُ نَفَ ٍر فَأ َ ْقبَ َل اِ ْثن
ةً فِ ْيM َرأَى فُرْ َجM َ ُدهُ َما فMصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَأ َ َّما أَ َحَ ِف َعلَى َرسُوْ ِل هللا Mَ َال فَ َوق
َ ََوا ِح ٌد ق
ر َذا ِهبًا فَلَ َّما فَ َر َغ َرسُوْ ُلMَ َث فَأ َ ْدب
ُ ِس َخ ْلفَهُ ْم َوأَ َّما الثّاَل
َ َس فِ ْيهَا َوأَ َّما ااْل خَ ُر فَ َجلَ َْال َح ْلقَ ِة فَ َجل
ِ اِلَى هللاMأ َ َوىMMَ ُدهُ ْم فM ِة أَ َّما أَ َحMَر الثَّاَل ثM ُ
ِ Mَم َع ِن النَّفMْ ُر ُكMِم قَا َل أَاَل أ ْخبMَ َّصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل
َ ِهللا
َ أ َ ْع َرMMَض ف
ُض هللا َ أ َ ْع َرMMَ ُر فMهُ َوأَ َّما ااْل َخM هللاُ ِم ْنMتَحْ يَاMاس ْ َفَأَواهُ هللاُ َوأَ َّما ااْل َ خَ ُر فَا ْستَحْ يَا َ ف
) َع ْنهُ (رواه البخاري و مسلم
“Diriwayatkan dari Abu Waqid Al-Laitsi: Sewaktu Nabi sedang
duduk dalam Masjid bersama-sama dengan orang banyak, datang tiga
orang, yang dua orang masuk ke dalam Majlis Rasulullah dan seorang
lagi pergi. Setelah keduanya berdiri, yang seorang melihat tempat lapang
ditengah orang banyak, maka duduklah dia kesitu dan seorang lagi duduk
saja dibelakang orang banyak. Yang ketiga terus pergi, setelah Rasulullah
SAW berbicara ia berkata: baik ku ceritakan kepadamu tentang orang
yang ketiga itu: yang seorang mencari tempat kepada Allah, maka diberi
tampat oleh Allah, yang seorang lagi merasa malu, maka malu pula Allah
kepadanya Sedangkan orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun
berpaling darinya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etos kerja yang baik juga berdasar pada dalil-dalil Al-Qur’an dan Al-
Hadits yang membahas secara rinci semua spek bekerja yang baik dan benar tidak
hanya menurut kehidupan bermasyarakat tetapi juga tepat menurut ajaran syariat
islam.
Dari hadits yang diriwayatkan Muttafaqun ‘alaih, dapat disimpulkan jika
kita sedang berada dalam suatu majlis ilmu, kita dilarang untuk menyingkirkan
orang lain dari tempat duduknya kemudian kita duduki. Hendaknya kita mencari
tempat duduk yang lain yang masih kosong. Jika terpaksa tidak ada, maka
mintalah dengan baik-baik.
Dari hadits Ibnu Majjah, dapat dipahami bahwa kita di suruh untuk selalu
mengingat Allah, karena pada saat itu malaikat turun dan akan memintakan
ampun pada Allah. Disamping itu jika kita mau rajin berdzikir maka Allah akan
menjajikan kebahagian untuk kita.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kita
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
7
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Tholhah. 2005. Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Lantabora Press.