Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ricardus Harming Roko

Nim : 1807010312

Dasar epidemologi

 Berdasarkan perjalanan klinis, GGK dikategorikan menjadi tiga stadium 5 , yaitu:


 Stadium I (Penurunan Cadangan Ginjal) Pada stadium ini, kadar kreatinin serum dan
BUN normal, dan penderita asimptomatik. Gangguan fungsi ginjal hanya dapat diketahui
melalui tes pemekatan kemih dan tes LFG yang teliti.
 Stadium II (Insufisiensi Ginjal) Pada stadium ini, lebih dari 75% jaringan ginjal yang
berfungsi telah mulai rusak. Besarnya laju filtrasi glomerulus 25% dari normal. Kadar
BUN dan kreatinin serum mulai meningkat dari angka normal. Gejala-gejala nokturia
(sering berkemih) di malam hari sampai 700 ml dan poliuria (jumlah urin yang
dikeluarkan melebihi normal) akibat dari kegagalan pemekatan mulai timbul.
 Stadium III (Gagal Ginjal Stadium Akhir atau Uremia) Pada stadium ini, sekitar 90%
masa nefron telah hancur dan rusak, atau sekitar 200.000 nefron saja yang masih utuh.
Nilai LFG hanya 10% dai kondisi normal. Kadar kreatinin serum dan BUN meningkat
secara drastis. Gejala-gejala yang timbul disebabkan karena ginjal tidak sanggup lagi
mempertahankan homeostatis cairan dan elektrolit dalam tubuh yaitu, oliguri karena
kegagalan glomerulus, sindrom uremik.

 Pencegahan
1. Pencegahan primer
 Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pendidikan kesehatan penyebab
kegagalan ginjal, obat yang dipakai (nama obat, dosis, rasional, serta efek
amping)
 Merubah gaya hidup, pola hidup memegang peranan penting dalam menentukan
derajat kesehatan seseorang. Mengatur pola makan rendah lemak dan mengurangi
garam, minum air yang cukup (diarankan 10 liter atau 2 liter per hari)
 Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat nefrotoksik (obat yang
meracuni) tanpa sepengetahuan dokter, misalnya obat peredah nyeri yang dijual
bebas dan mengandung ibuprofen maupun obat obatan herbal yang belum jelas
kandungannya
2. Pencegahan sekunder
 Penegakan diagnosis cepat tepat: Pengelolaan terhadap penyakit ginjal
yang efektif hanya dapat dimungkinkan apabila diagnosisnya benar.
Pemeriksaan fisik yang diteliti dan pemilahan maupun interpretasi
pemeriksaan laboratorium yang tepat amat membantu penegakan
diagnosis dan pengelolaannya. Ginjal mempunyai kaitan yang erat
dengan fungsiorgan-organ lain dan demikian pula sebaliknya, oleh
karena itu haruslah penderita dihadapi secara utuh bukan hanya
ginjalnya saja, baik pada pengambilan anamnesis maupun pada
pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan lainnya.
 Penatalaksanaan medik yang adekuat : Tujuannya untuk memelihara
keseimbangan kadar normal kimia dalam tubuh, mencegah komplikasi,
memperbaiki jaringan, serta meredakan atau memperlambat gangguan
fungsi ginjal progresif. . Tindakan yang dilakukan diantaranya:
1. Pengaturan diet protein, kalium, natrium : Pengaturan makanan
dan
minuman menjadi sangat penting bagi penderita gagal ginjal. Bila
ginjal
mengalami gangguan, zat-zat sisa metabolisme dan cairan tubuh yang
berlebihan akan menumpuk dalam darah karena tidak bisa dikeluarkan
oleh ginjal. Konsumsi protein terlalu banyak dapat memperburuk
kondisi
kerusakan ginjal karena hasil metabolismenya yang paling berbahaya,
urea,
menumpuk didalam darah sehingga terjadi peningkatan Blood Urea
Nitrogen
(BUN).Diet gagal ginjal juga didukung dengan pembatasan asupan
natrium
(garam)untuk mengatur keseimbangan cairan-elektrolit, pemberian
makanan yang kayakalsium untuk mencegah osteotrofi ginjal
(penurunan
masa jaringan, kelemahan otot)dan memperbaiki gangguan irama
jantung yang tidak seimbang (aritmia).
2. Pengaturan kebutuhan cairan dan keseimbangan elektrolit
:Perubahan
kemampuan untuk mengatur air dan mengekskresi natrium merupakan
tanda awal gagal ginjal. Tujuan Dari pengendalian cairan adalah
memepertahankan status normotensif (tekanan darah dalam batas
normal)
dan status normovolemik (volume cairan dalam batas normal).Dapat
dilakukan dengan pengendalian elektrolit, seperti: Hiperkalemia
dikendalikan dengan mengurangi asupan makanan yang kaya dengan
kalium
(pisang,jeruk, kentang, kismis, dan sayuran berdaun hijau).

3. Pencegahan Tersier

 Cuci darah
Fungsinya mengantikan fungsi ginjal yang sudah rusak yaitu menyaring
racun, lmbah dan cairan dalam darah

 Transpalasi ginjal
Fungsinya untuk menggantikan ginjal yang telah rusak dan tidak berfungsi
lagi.

Anda mungkin juga menyukai