DISUSUN OLEH
1. Pengertian
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang
terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal. (Amin Huda:
2015)
Colic Abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut). Hal yang mendasari hal
ini adalah infeksi pada organ di dalam perut (mencret, radang kandung empedu,
radang kandung kemih), sumbatan dari organ perut (batu empedu, batu ginjal). (Hardi
Kusuma: 2015)
Kolik abdomen merupakan nyeri yan gdapat terlokalisasi dan dirasakan seperti
perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena sumbatan baik parsial
ataupun total baik oragan tubuh berongga atau organ yang terlibat
Kolik abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara tiba-tiba dan
kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dari yang sangat ringan sampai yang
a. Secara mekanis :
radang)
2) Karsinoma
usus)
1) Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus tidak
dapat bergerak)
2) Lesi medula spinalis (Suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan oleh
3) Enteritis regional
5) Uremia (Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena
Apendisitis
6) akut Kehamilan ektopik
Kolesistitis akut Hernia strangulate Aneurisma yang pecah
7)
Pancreatitis akut Hernia inkarserata Pendarahan limpa, hati
Volvulus usus Perforasi organ dalam
8)
Peradangan Perdarahan
9) Obstruktif
10)
RESIKO INFEKSI Hambatan pasase dalam Peningkatan
11) regangan/tarikan, organ,
organ
kontraksi berlebih
12)
Mual,
13)muntah Peningkatan tekanan intra
Merangsang peritoneum
luminer
viseral
RESIKO
14)
DEFISIT VOLUME
15)
CAIRAN Penurunan aliran darah Nyeri viseral
16)
Hipoksia jarinagn dinding GANGGUAN RASA
17) saluran NYAMAN NYERI
18)
Peningkatan metabolism
19) anaerob
20)
Penumpukan asam laktat
21)
NYERI
RESIKO CIDERA
4. Klasifikasi
Kolik abdomen visceral adalah berasal dari organ dalam, visceral dimana
intervasi berasal dari saraf memiliki respon terutama terhadap distensi dan kontraksi
otot, bukan karena iritasi lokal, robekan atau luka karakteristik nyeri visceral
diantaranya sulit terlokalisir, tumpul, samar, dan cenderung beralih ke area dengan
Pada garis besarnya sakit perut dapat dibagi menurut datangnya serangan dan
lamanya serangan, yaitu akut atau kronik (berulang), yang kemudian dibagi lagi atas
kasus bedah dan non bedah (pediatrik). Selanjutnya dapat dibagi lagi berdasarkan
umur penderita, yang di bawah 2 tahun dan di atas 2 tahun, yang masing-masing dapat
psikogenik . Cara pendekatan seperti ini tentu akan banyak memakan waktu dan
a. Tipe kolesterol.
c. Tipe campuran.
berlebihan hingga kadarnya diatas nilai kritis ke larutan kolesterol dalam empedu.
Tipe pigmen biasanya akibat proses hemolitik atau investasi E. Coli ke dalam empedu
yang dapat mengubah bilirubin diglukuronida menjadi bilirubin bebas yang mungkin
Colic abdome adalah gangguan pada aliran normal usus seoanjang traktus
intestinal. Rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber dari organ
yang terdapat dalam abdomen. Hal yang mendasari adalah infeksi dalam organ perut
(diare, radang kandung empedu, radang kandung kemih). Sumbatan dari organ perut
(batu empedu, batu ginjal). Akut abdomen yaitu suatu kegawatan abdomen yang
dapat terjadi karena masalah nyeri abdomen yang terjadi tiba-tiba dan berlangsung
kurang daari 24 jam. Colic abdomen terkait pada nyeri perut serta gejala seperti
muntah, konstipasi, diare, dan gejala gastrointestinal yang spesifik. Pada kolik
abdomen nyeri dapat berasal dari organ dalam abdomen, termasuk nyeri viseral. Dari
otot lapisan dinding perut. Lokasi nyeri perut abdomen biasanya mengarah pada
lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri tersebut. Walupun sebagian nyeri yang
dirasakan merupakan perjalanan dari tempat lain. Oleh karena itu, nyeri yang
dirasakan bisa merupakan lokasi dari nyeri tersebut atau sekunder dari tempat lain.
(Gilroy: 2013)
6. Manifestasi Klinis
ada kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat, nyeri
tekan difus minimal.
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram
e. Strangulasi
f. Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir;
terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau
7. Komplikasi
b. Kolik biliaris
d. Gangren
kandung empedu, saluran empedu dan pankreas diawali oleh infeksi pada organ-
organ tersebut.
e. Sepsis
darah turun.
f. Fistula
Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ. Batu empedu
g. Peritonitis
Peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga perut yang
h. Ileus
Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila batu
8. Pemeriksaan Penunjang
b. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan
sigmoid yang tertutup.
c. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah; peningkatan
d. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik. (Amin
huda: 2015)
9. Penatalaksanaan
ileus paralitik atau infeksi.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Menurut Amin Huda (2015) dalam buku Aplikasi Nanda dan NIC-NOC
tinjauan ulang catatan prenatal adanya indikasi untuk kelahiran normal adalah sebagai
berikut :
a. Identitas
Meliputi identitas klien, yang terdiri dari nama, umur, alamat, status perkawinan,
1) Pola nutrisi
b) Edema pada kandung kemih , uretra dan meatus urinarius terjadi karena
trauma.
Bagaimana frekuensi personal hygien klien, seperti mandi, pral hygiene, maupun
cuci rambut.
7) Seksualitas / reproduksi
8) Peran
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a) GCS
b) Tingkat Kesadaran
c) Tanda-tanda Vital
Jam I : tiap 15 menit, Jam II : tiap 30 menit, Jam III : tiap 4 jam, Setelah 24
jam : 8 jam
d) Berat badan
e) Tinggi badan
2) Head to toe
a) Kepala
b) Wajah
c) Leher
1. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah ada kelenjar tiroid
d) Thoraks
1. Payudara
erektil,
2. Jantung
a. Volume darah
e) Abdomen
fundus.
2. Diagnosa Keperawatan
keluarga. atau kornunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
Menurut Amin Huda, 2015 diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada
organ)
b. Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaphoresis
3. Rencana Keperawatan
organ)
b. Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaphoresis
Identitas Penanggungjawab
Nama : Fardiansyah
Alamat : Bsm. Blok A. Surya adi, Mesuji OKI
Status : Suami
No. HP : 081278863582
2. Keluhan Utama
- Nyeri perut/nyeri ulu hati
- Mual
3. Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
GCS : 4-6-5
Vital Sign
- TD : 110/70 mmHg
- S : 36,5°C
- RR : 21x/mnt
- N : 100x/mnt
- BB : 60 kg
- TB : 158 cm
b. Mata : Tidak Anemis
c. Ikterik : Tidak
d. Pupil : Isokor
e. Udem Palpebrae : Tidak
f. Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak
g. Thoraks : Simetris
h. Pulmo: Suara Nafas : Tidak Ronchi
i. Wheezing : Tidak
j. Peristaltik : Meningkat
k. Asites : Tidak
l. Nyeri tekan : Ada
B. ANALISA DATA
Nama : Ny. S
Umur : 27 Th
No. RM : 351935
Diagnosa : Colic Abdomen
No
Data Etiologi Masalah
.
1. S: Reaksi inflamasi Nyeri
- P : klien mengatakan perut
tiba tiba nyeri di ulu hati Pembengkakan
- Q : klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk Ulserasi
- R : klien mengatakan nyeri
ulu hati Lesi pada mukosa
- S : skala nyeri 8
- T : nyeri hilang timbul Lambung
P:
- Kesadaran : composmentis Iritasi pada mukosa
- GCS : 4-6-5
- Pasien tampak lemas Lambung
- TD : 110/70 mmHg
- Pasien tampak bedrest Nyeri
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan asam lambung
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake tidak adekuat
D. INTERVENSI
Nama : Ny. S
Umur : 27 Th
No. RM : 351935
Diagnosa : Colic Abdomen
No Diagnosa Perencanaan
Tanggal
. Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Rencana Tindakan
1. 08-12-2020 Nyeri b/d Setelah dilakukan - identifikasi
peningkatan asam tindakan keperawatan lokasi,
lambung selama 1x24 jam karakteristik,
diharapakan tingkat durasi, frekuensi,
nyeri menurun dengan kualitas, intensitas
kriteria hasil : nyeri
- keluhan nyeri - identiifikasi skala
menurun nyeri
- meringis menurun - identifikasi
- sikap protektif respon nyeri non
menurun verbal
- gelisah menurun - identifikasi faktor
- Kesulitan tidur yang memperberat
menurun dan memperingan
nyeri
- monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
- observasi TTV
- kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
- fasilitasi istirahat
dan tidur
- jelaskan
penyebab, periode
dan pemicu nyeri
- jelaskan strategi
meredakan nyeri
- anjurkan monitor
nyeri secara
mandiri
- kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
2. 09-12-2020 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan - identifikasi status
nutrisi :kurang dari tindakan keperawatan nutrisi
kebutuhan tubuh selama 1x 24 jam - identifikasi alergi
b/d intake tidak diharapkan status dan intoleransi
adekuat nutrisi membaik makanan
dengan kriteria hasil : - identifikasi
- porsi makanan yang makanan yang
dihabiskan meningkat disukai
- frekuensi makan - observasi TTV
membaik - monitor asupan
- nafsu makan makanan
membaik - monitor BB
- membran mukosa - Monitor hasil
membaik pemeriksaan
laboratorium
- lakukan oral
hygien sebelum
makan, jika perlu
- sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
- berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah
konstipasi
- berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
- anjurkan posisi
duduk, jika mampu
- kolaborasi
pemberian
medikasi sebelum
makan
-kolaborasi dengan
ahli gizi
E. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. S
Umur : 27 Th
No. RM : 351935
Diagnosa : Colic Abdomen
No Diagnosa
Tanggal Implementasi
. Keperawatan
1. 08-12-2020 Nyeri berhubungan - Mengidentifikasi lokasi,
dengan peningkatan karakteristik, durasi, frekuensi,
asam lambung kualitas, intensitas nyeri
- Mengidentiifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal
- Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri
- Memonitor efek samping
penggunaan analgetik
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Mengobservasi TTV
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
- Menjelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
- Menganjurkan monitor nyeri secara
mandiri
- Berkolaborasi dalam pemberian
analgetik, jika perlu
2. 09-12-2020 Ketidakseimbangan - Mengidentifikasi status nutrisi
nutrisi : kurang dari - Mengidentifikasi alergi dan
kebutuhan tubuh intoleransi makanan
berhubungan dengan - Mengobservasi TTV
intake tidak adekuat - Memonitor asupan makanan
- Memonitor BB
- Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium
- Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
- Memberikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Menganjurkan posisi duduk, jika
mampu
- Mengkolaborasikan pemberian
medikasi sebelum makan
-Berkolaborasi dengan ahli gizi
F. EVALUASI
No Diagnosa
Tanggal Evaluasi
. Keperawatan
1. 10-12-2020 Nyeri berhubungan S:
dengan peningkatan - Klien mengatakan masih nyeri
asam lambung pada perutnya tetapi sudah
sedikit berkurang
- Skala nyeri 6
- Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk
O:
- Keadaan Umum : Cukup
- Kesadaran : Composmentis
- GCS : 4-6-5
- Pasien tampak menahan sakit
- TD : 110/70 mmHg
- S : 36, 5°C
- N : 90x/mnt
- RR : 20x/mnt
A : Nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2. 10-12-2020 Ketidakseimbangan S:
nutrisi : kurang dari - Klien mengatakan masih mual
kebutuhan tubuh - Klien mengatakan tidak nafsu
berhubungan dengan makan
intake tidak adekuat
O:
- Kesadaran : composmentis
- Klien tampak hanya
menghabiskan sedikit makanan
yang diberikan
- Bibir kering
- Akral hangat
- TD : 120/70 mmHg
- N : 92x/mnt
- RR : 21x/mnt
- S : 36,5°C
A : Gangguan kebutuhan nutrisi
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia