Kelompok 2
Nishfi Munifatuz Zahro (19320048)
Wahyu Tri Yulianto (19320051)
Ulief Inayah (19320061)
Rizqi Khoirunisa (19320062)
Rosa Nindhica (19320067)
Achmad Nur’Alim (19320074)
M. Aviv Burhan (20326002)
1. Apa saja jenis/klasifikasi terkait organisme tanah yang dapat
membuat peran tanah meningkat?
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan
(fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada
dalam sistem tanah. Pada umumnya, organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas,
kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-
100% dilakukan oleh jamur dan bakteri.Keberadaan organisme tanah berpengaruh terhadap
produktivitas dan daya dukung tanah. Aktvitas biologis yang dilakukan oleh organisme tanah
dapat mempengaruhi kesuburan dan kegemburan tanah..
Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang
berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-
ranting, dan jasad hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih
sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu
pelapukan batuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang
biasa kita sebut mineral tanah.
Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara
atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer
dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan
organik.Beberapa bakteri dalam tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi
organik misalnya bakteri nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang
mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia. Contoh bakteri nitrifikasi
adalah Nitrosomonas mengubah amonium (NH4+) menjadi nitrit (NO2-) dan
Nitrobacter mengubah nitrit (NO2-) menjadi nitrat (NO3-). Nitrat merupakan
sumber anorganik yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Selain bakteri,
mikroorganisme lain yang juga dapat berperan sebagai pereaksi kimia dalam tanah
adalah mikoriza. Mikoriza adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jamur
yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Jamur ini dapat membantu tanaman untuk
meningkatkan kemampuannya dalam menyerap unsur hara berupa fosfor sehingga
tanaman menjadi lebih subur.
Keberadaan organisme dalam tanah dapat mempengaruhi kegemburan dan struktur
tanah. Organisme tanah seperti bakteri dapat memproduksi senyawa organik yang
disebut polisakarida. Polisakarida organik yang dihasilkan bakteri bersifat seperti
perekat sehingga dapat mengikat partikel-partikel tanah menjadi gumpalan.
Gumpalan yang besar dapat menyimpan air tanah dalam pori-pori yang terdapat di
antara partikel-partikel tanah. Tanah yang memiliki banyak gumpalan memiliki sifat
lebih stabil dan dan lebih tahan terhadap erosi.Organisme tanah yang lebih besar
seperti cacing tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah. Cacing tanah akan
membuat lubang-lubang di dalam tanah, mengaduk-ngaduk dan membantu
mencampur baurkan partikel-partikel tanah sehingga aliran udara tanah menjadi
lebih baik. Selain itu rongga yang terbentuk di dalam tanah akan memudahkan akar
menembus tanah
2. Apakah semua organisme tanah menguntungkan bagi tanaman?
Dekompesor
Peran penting organisme dalam tanah adalah sebagai dekompesor. Organisme di
dalam tanah dapat melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa makhluk hidup, Dekompesor ini dapat dilakukan oleh
bakteri, fungi, dan cacing.
Pereaksi kimia tanah
Bakteri di dalam tanah bisa menguraikan material organik yang berasal dari sisa makhluk hidup yang
telah mati dan akan diuraikan menjadi zat nitrat. Zat nitrat sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
Penguraian polutan di dalam tanah
Bakteri yang ada di dalamtanah akan berfungsi sebagai filter dan menguraikan zat kimia yang masuk
ke dalam tanah akibat penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan..
Memberikan efek tekstur pada tanah
Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya, yaitu keadaan tingkat
kehalusan tanah yang dipengaruhi oleh perbedaan komposisi kandungan pasir dan debu.
Sebagai pengatur struktur tanah dan kegemburan tanah
Kegemburan tanah sangat dipengaruhi oleh banyaknya organisme di dalam tanah itu sendiri. Hal ini
dikarenakan organisme mampu membuat pori pada tanah yang berfungsi untuk menggemburkan
dan menyuburkan tanah. Karena proses sirkulasi di dalam tanah yang menjadi lebih baik akibat
adanya pori-pori ini.
6. Apakah ada symbiosis yang terjadi antara tanah dan organisme
tanah yang terjadi?
Antara organisme tanah dengan tanah memiliki sebuah simbiosis mutualisme dimana tanah
berperan sebagai tempat hidup bagi organisme, dan organisme tanah berperan dalam
penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup.
Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang
telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan
materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan menjadi bahan-
bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang
ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan
organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu
pembuatan pupuk dari bahan organik.
Beberapa bakteri dalam tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik misalnya bakteri
nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari
senyawa amonia. Contoh bakteri nitrifikasi adalah Nitrosomonas mengubah amonium (NH4+)
menjadi nitrit (NO2-) dan Nitrobacter mengubah nitrit (NO2-) menjadi nitrat (NO3-). Nitrat
merupakan sumber anorganik yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Secara bersama-sama proses
ini dikenal dengan istilah nitrifikasi .
Selain bakteri, mikroorganisme lain yang juga dapat berperan sebagai pereaksi kimia dalam tanah
adalah mikoriza. Mikoriza adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang bersimbiosis
dengan akar tanaman. Jamur ini dapat membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya
dalam menyerap unsur hara berupa fosfor sehingga tanaman menjadi lebih subur.
Beberapa organisme tanah memiliki kemampuan untuk menguraikan polutan dalam tanah. Contoh
polutan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme adalah herbisida. Penguraian herbisida dalam
tanah dapat terjadi apabila herbisida telah lama berada dalam tanah sebelum terabsorbsi oleh akar
tumbuhan. Pada tanah yang memiliki kandungan organik cukup tinggi, maka populasi organisme
akan meningkat sehingga proses penguraian (dekomposisi) akan meningkat.
Selain itu mikroba yang hidup di tanah juga dapat “memakan” bahan kimia berbahaya tertentu,
terutama bahan organik, misalnya berbagai jenis minyak bumi. Mikroba mengubah bahan kimia ini
menjadi air dan gas yang tidak berbahaya misalnya CO2.
Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena
terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah
parah.
Keberadaan organisme dalam tanah dapat mempengaruhi kegemburan dan struktur tanah.
Organisme tanah seperti bakteri dapat memproduksi senyawa organik yang disebut polisakarida.
Polisakarida organik yang dihasilkan bakteri bersifat seperti perekat sehingga dapat mengikat
partikel-partikel tanah menjadi gumpalan. Gumpalan yang besar dapat menyimpan air tanah dalam
pori-pori yang terdapat di antara partikel-partikel tanah. Tanah yang memiliki banyak gumpalan
memiliki sifat lebih stabil dan dan lebih tahan terhadap erosi.
Organisme tanah yang lebih besar seperti cacing tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah.
Cacing tanah akan membuat lubang-lubang di dalam tanah, mengaduk-ngaduk dan membantu
mencampur baurkan partikel-partikel tanah sehingga aliran udara tanah menjadi lebih baik. Selain itu
rongga yang terbentuk di dalam tanah akan memudahkan akar menembus tanah
Sekian dan
Terima Kasih