Anda di halaman 1dari 15

SPESIFIKASI KHUSUS TEKNIK

I. PEMBERSIHAN LOKASI

Pembersihan lokasi pekerjaan merupakan pembersihan semak belukar ringan yang


harus ditebas, hasil tebasan dibuang keluar areal pekerjaan berkisar sejauh 150 meter
dari rencana saluran. Pada badan saluran yang tertimbun lumpur harus digali dan
dibersihkan sampai bersih, sehingga siap untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya.
Pada lokasi borrow area karena sebagaian besar masih berupa hutan, penebangan
dan pencabutan tunggul dari hasil penebangan dan tunggul tunggul harus dikumpulkan
diluar daerah borrow area,tidak menggangu alat-alat berat dalam pengoperasian
selanjutnya dimusnahkan, luas borrow area yang dibersihkan disesuaikan dengan
jumlah volume tanah yang akan diambil, dan lokasinya akan ditentukan oleh direksi.

Sepanjang jalan rencana kerja dari borrow area kerencana tanggul harus dibersihkan
dari pohon-pohon atau semak semak dan dibuang ke kanan kiri jalan kerja sepanjang
tidak termasuk kedalam lokasi pekerjaan yang akan ditimbun.

Pada trase saluran penutup pada pekerjaan tertentu masih terdapat semak semak
harus ditebang dan hasil penebangan harus dibuak diluar lokasi trase saluran
minimum 50 m dari kaki rencana tanah timbunan saluran sebelah luar, sehingga tidak
menggangu jalannya penimbunan. Untuk pembersihan lokasi/ trase saluran
dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan stripping dengan menggunakan alat berat.

II. MOBILISASI / DEMOBILISASI PERALATAN.

Untuk keperluan pengangkutan alat-alat kelokasi pekerjaan penyedia jasa harus


melakukan mobilisasi peralatan dan sebaliknya untuk demobilisasi untuk jalan-jalan
dilokasi rata-rata belum cukup untuk dilalui pengangkut alat berat, maka penyedia jasa
harus memperlebar sesuai dengan yang dibutuhkan, dan pada tempat tempat tertentu
badan jalan harus ditimbun dan diberi meeting kayu, maka penyedia jasa harus
mengerjakannya. Demikian juga jika harus membuat jembatan darurat, maka penyedia
jasa harus membuat sesuai dengan kebutuhan.

III. POMPANISASI.

Selama pelaksanaan penggalian pondasi sayap tegak, counter fort dan lokasi yang
akan ditimbun berair terutama pada bekas drainase, maka penyedia jasa harus
menyiapkan mesin pompa dengan diameter 4” dengan jumlah sesuai kebutuhan

IV. PERLENGKAPAN KANTOR DIREKSI, BARAK KERJA DAN GUDANG

Kantor direksi dilengkapi dengan barang-barang kebutuhan kantor, semua biaya


tersebut ditanggung oleh penyedia jasa, dan untuk perincian mengenai volumenya

1
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
akan ditentukan kemudian berdasarkan kebutuhan, Bangunan barak Kerja dibangun
dekat dengan lokasi pekerjaan dan dilengkapi dengan perlengkapan kerja yang
diajukan penyedia jasa untuk mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Untuk
bangunan gudang bahan ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan lokasi
pekerjaan, Lantai gudang dibuat lebih tinggi untuk menghindari kelemban, terutama
gudang tempat penyimpanan bahan bangunan seperti semen.

Ukuran bangunan gudang bahan harus disesuaikan dengan kebutuhan, berbentuk los
dengan pekerjaan perlengkapan diajukan Penyedia Jasa untuk mendapat persetujuan
Direksi terlebih dahulu. Bahan harus sudah siap dengan perlengkapan sebelum
pekerjaan kontruksi dimulai.

Termasuk dalam pekerjaan ini adalah mengenai perlengkapan penerangan dan kotak
obat PPPK dan lain-lainnya yang dipandang perlu atas persetujuan Direksi.

V. JALAN KERJA / MASUK.

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus memperbaiki dan


memelihara jalan-jalan termasuk saluran kanan dan kiri jalan atau jembatan, gorong-
gorong yang ada. Jalan masuk masih berupa jalan tanah dan kondisinya relatif kurang
baik, terutama dimusim hujan, untuk itu penyedia jasa harus memperbaiki dengan
ditimbun tanah dan pekerasan pasir batu selama pelaksanaan pekerjaan dan
mengembalikan keadaan semula, jika pelaksanaan pekerjaan sudah selesai, sehingga
terjamin terjaganya fungsi dari jalan tersebut. Oleh karna hilir mudiknya mobil-mobil
transportasi bahan-bahan bangunan, maka penyedia jasa selalu menjaga terjaminnya
keadaan di jalan.

VI. PAPAN NAMA PROYEK.

Papan nama proyek yang berisikan indentitas pekerjaan harus disediakan dan
dipasang oleh penyedia jasa. Redaksi papan nama proyek disesuaikan dengan
standar yang berlaku dan atas petunjuk Direksi dijaga supaya tidak rusak sampai
pekerjaan selesai.

VII. PEKERJAAN PENGUKURAN.

Uitzet untuk pekerjaan dilakukan dengan berpedoman pada patok yang ada (BM)
yang terdapat pada tiap-tiap bangunan.

Pelaksanaanya berpengang pada BM, juga rencana elevasi elevasi setiap bagian
kontruksi yang terdapat pada gambar bestek, demikian juga ukuran ukurannya

Patok-patok pembantu harus cukup kuat, sehingga kemungkinan untuk berubahnya


elevasi tidak ada dan cukup jelas dibaca dan dimengerti pada waktu pemasangan
bouwplang. Pemasangan bouwplang dipasang di sekeliling rencana bangunan/saluran

2
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
dengan jarak sekurang-kurangnya 3 meter dari sisi luar bangunan/saluran, sehingga
tidak terganggu dari bahan galian.

Pada rencan As saluran harus diberi tanda yang cukup jelas, jika perlu memakai besi
yang dipancang tegak lurus dan diberi cat yang menyala.

Uitzet dilakukan minimal 3 ( tiga ) kali sebelum, sedang, dan selesai pelaksanaan
pekerjaan.

Pengunaan bahan dan alat yang dipakai dilihat pada spesifikasi teknik, atau sesuai
dengan peunjuk Direksi.

VIII. PEKERJAAN BETON.

1. Mutu Beton yang Digunakan.

a. Beton K.175.

Beton K.175 termasuk beton untuk pekerjaan struktur secara umum dengan
campuran 1PC:2PS:3 batu belah dalam hal ini digunakan pada dan linning
saluran pada saluran . Proporsi beton K. 175 memakai mix desain jika terjadi
perubahan campuran, maka Penyedia Jasa harus mengajukan proporsi
yang tepat dan mendapat persetujuan Direksi. Bahan-bahan yang dipakai
seperti semen portland dengan SNI dan batu belah.

b. Beton K.225.

Mutu Beton K.225 ini dipakai pada bangunan Irigasi dan pelengkap proporsi
campuran memakai mix desain dalam hal ini Penyedia jasa harus membuat
mix desain dengan memakai bahan-bahan seperti yang telah diuraikan pada
poin a. Mix desain yang diajukan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Selain ketentuan-ketentuan di atas harus berpedoman juga pada Spesifikasi
Teknik dan PBI 1971.

2. Bekisting / Perancah

a. Bahan :

Perancah harus dibuat dari bahan yang sesuai dengan kebutuhan yaitu dari
kayu kaso, papan halus, plywood, atau logam. Untuk bagian konstruksi yang
lurus/rata menggunakan plywood atau logam yang dibentuk sesuai dengan
ukuran.

b. Pemasangan :

Jika perancah terdiri dari papan kayu, sambungan amtara papan dengan
papan harus betul betul rapat dan cukup kuat serta kokoh, sehingga tidak
terjadi pengembangan perancah yang mengakibatkan ukuran konstruksi

3
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
yang berbentuk lengkung, ukuran yang dikehendaki tidak sesuai lagi. Untuk
bagian konstruksi yang berbentuk lengkung ukuran harus betul-betul sesuai
baik jari-jari, maupun kemiringannya, bila konstruksi berbentuk miring.

Pada sambungan antara plywood dengan plywood yang lainnya atau logam
dengan logam harus betul, sehingga hasil beton tidak terjadi benjolan-
benjolan. Setiap sambungan perancah yang dikehendaki untuk dapat
dilepas, sambungan perancah harus dibuat sedemikian rupa sehingga masih
mudah dilepas dengan tidak menggangu kedudukan, bentuk maupun
permukaan beton itu sendiri atau bagian beton lainnya.

Bagian konstruksi yang memerlukan penopang-penopang, maka penopang


harus diletakan pada pondasi yang cukup kuat, sehingga tidak terjadi
penurunan atau penggeseran ,dan hal-hal lain yang sudah diuraikan pada
spesifikasi teknik.

c. Pembongkaran Perancah.

Pada waktu pembongkaran perancah dan atau memindahkan harus dengan


metode yang benar dan menurut petunjuk direksi, sehingga tidak terjadi
kerusakan beton.

Untuk memulai pembongkaran perancah harus menunggu atau mendapat


izin dari Direksi. Hal ini menyangkut umur dan pencapaian kekuatan beton
yang di izinkan dibongkar perancahnya dengan lama waktu tertentu telah
diuraikan pada spesifikasi teknik

Setelah perancah dibongkar beton harus segera diperiksa dengan teliti


disstiap permukaan, jika ada permukaan yang kurang/tidak sempurna harus
segera disempurnakan.

3. Peralatan :

Untuk kelancaran pekerjaan dan jaminan mutu beton yang didapat, maka
Penyedia Jasa yang mengadakan peralatan concrete vibrator untuk
mendapatkan pengecoran beton dengan jumlah yang ditentukan oleh Direksi,
selain concrete vibrator juga harus disediakan sekok-sekok dan alat bantu
lainnya yang dipakai selama proses pengecoran berlangsung, setiap tiang di ikat
dengan kawat beton apabila pada waktu pengecoran kedudukan besi tulangan
bergeser.

Untuk kelengkapan pengecoran harus disediakan alat untuk mengangkut


material ketempat beton molen dengan menggunakan gerobak dorong,
kemudian ditakar dengan bak volume yang dibuat dari kayu yang kuat, dalam hal
pekerjaan yang tidak bisa ditunda diadakan pekerjaan lembur, Maka penyedia
jasa harus menjediakan kain terpal/plastik untuk menutup bidang pengecoran,
apabila turun hujan , sehingga pelaksanaan pengecoran tidak terganggu.
Demikian pula untuk keperluan lembur malam harus disiapkan lampu-lampu
sorot yang terang kearah pekerjaan pengecoran berlangsung.

4
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
Selain peralatan di atas, maka Penyedia Jasa harus melengkapi peralatan
tukang yang cukup dengan besarnya volume pekerjaan. Semua jenis peralatan
yang tidak memenuhi syarat baik jumlahnya maupun kapasitasnya dilengkapi
sesuai dengan petunjuk Direksi.

4. Pengukuran Volume / Berat.

Pada pelaksanaan pencampuran bahan-bahan beton untuk agregat kasar dan


agregat halus serta semen pada penggunaan beton mollen kapasitas besar,
maka jumlah kataran/perbandingan komposisi dilaksanakan berdasarkan
perbandingan berat sesuai komposisi yang ditentukan didalam mix desain
perbandingan berat masing-masing agregat/semen ke dalam jarum petunjuk
berat yang ada pada beton mollen terlebih dahulu, sehingga didapat ukuran
takaran untuk masing-masing berat agregat/semen. Untuk Pelaksanaan
pencampuran yang tidak menggunakan beton mollen kapasitas besar dan tidak
ada ring komposisi berat yang dapat dipergunakan untuk pekerjaan yang
volumenya kecil atau yang non konstruksi seperti pelaksanaan lenning saluran
pada tanggul saluran penutup dan linning lereng depan tanggul penutup. Pada
pelaksanaan beton mollen kapasitas kecil ini dapat digunakan perbandingan
volume setelah diadakan kalibrasi terlebih dahulu dengan perbandingan berat
dengan mengunakan kotak takaran yang ditentukan/disetujui oleh Direksi dengan
menggunakan kotak takaran yang ditentukan/disetujui oleh Direksi.

5. Pengadukan dengan Beton Mollen .

Bahan-bahan adukan beton akan diaduk di dalam beton mollen mekanis yang
kapasitasnya cukup. Jumlah beton mollen harus diatur sedemikian rupa,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengecoran. Pengadukan setiap
pencampuran dengan pencampuran berikutnya harus di atur waktunya,
sehingga tidak tersendat sendat harus terus menerus sampai mencapai volume
yang dikehendaki. Kapasitas beton mollen yang dipakai harus mendapat
persetujui Direksi, apabila kapasitasnya kurang maka Direksi akan melarang
pemakaiannya.

Setiap beton mollen yang tidak memuaskan keadaannya, harus segera diperbaiki
dengan yang efektif, kalau tidak harus di ganti.

Beton mollen tidak boleh di isi melebihi kapasitasnya. Pengadukan dilakukan


terus sampai tercapai pencampuran yang merata dan hasil warna yang seragam
dan kekentalan yang sama.

Waktu pengadukan tidak boleh kurang dari 1,5 menit, setelah semua bahan
dimasukan kecuali air. Direksi mempunyai hak untuk menambah waktu minimum
penggadukan bilamana pemasukan bahan dan jalannya pengadukan gagal
menghasilkan kekentalan yang seragam. Campuran beton itu harus tetap merata
kecuali bilamana perubahan komposisi dan kekentalannya.

Penambahan air akan dilakukan sebelum dan selama beton mollen berkerja
pengadukan yang berlebihan sehingga memerlukan penambahan air, untuk

5
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
mempertahankan kekentalan adukan yang diminta tidak diizinkan. Hal-hal lain
yang tidak tercantum disini telah diuraikan dalam spesifikasi teknik.

6. Pemasangan Tulangan.

Sebelum pemasangan besi tulangan, beton lama harus dibobok setebal 10 cm,
disikat dan dibersihkan dari tanah, lumpur kemudian diguyur dengan air. Besi
stek harus dibersihkan, dengan sikat dan amplas, sehingga tidak terdapat karat-
karat lagi. Besi tulangan dipasang sesuai dengan ukuran diameter dan jarak
yang terdapat dalam gambar bestek, rangkaian besi tulangan harus kuat dan
benar, diikat dengan kawat beton menyilang empat atau sesuai dengan petunjuk
Direksi.

Setelah besi tulangan diatur atau besi bagian bawah harus dipasang batu tahu
yang diikatkan pada besi tersebut. Batu tahu sebelumnya telah dicetak dan diberi
kawat pengikat yang tujuannya untuk mengikatkan kebesi tulangan tersebut.
Setelah tulangan selesai dirangkai, penyedia jasa harus melapor kepada direksi
untuk diperiksa dan disetujui, Setelah mendapat persetujuan, maka dapat dimulai
pekerjaan pengecoran, selain uraian ini Penyedia jasa harus berpedoman pada
spesifikasi teknik dan PBI 1971.

7. Pengecoran beton.

Sebelum Pengecoran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Permukaan Beton lama harus benar-benar bersih, bila perlu harus


dibersihkan dengan compresor.

b. Jarak, diameter, bentuk bengkokan, stek, apabila sudah sesuai dengan


gambar, ikatan-ikatan rangkaian apakah sudah kuat, jangan sampai ada
ikatan-ikatan yang terlupa atau besi stek, sambungan besi lama dengan baru
betul betul kuat dan menyatu, sehingga mutu beton yang dihasilkan tetap
terjamin.

c. Perancah apakah sudah betul-betul sesuai dengan bentuk, dan ukurannya,


terutama pada lengkung mercu, tembok tegak, juga bagian bagian konstruksi-
konstruksi lain.

d. potongan-potongan kawat yang tertinggal dilantai kerja atau dasar perancah


harus dibuang.

e. Kedudukan batu tahu harus sudah tepat dan tidak meleset dan lepas dengan
besi tulangan.

f. Peralatan dan bahan-bahan apakah sudah siap dan cukup sesuai yang
dijelaskan dalam spesifikasi teknik.

g. Cuaca harus memungkinkan untuk diadakan pengecoran.

h. Harus minta izin Direksi yang menyatakan sudah siap untuk dilakukan
pengecoran.

6
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
Setelah semua hal-hal tersebut diatas, sesuai dan mendapat izin Direksi, maka
pengecoran dapat dilakukan, Pengecoran dilakukan pada bagian konstruksi
paling bawah, Untuk bendung bagian belakang dapat dilakukan pengecoran
pondasi sayap tegak/counterfort dan seterusnya

Penempatan tulang-tulang untuk jalannya pengecoran harus berada pada posisi


yang efektif terutama pengecoran diding counterfort. Konstruksi talang-talang
pengecoranharus betul-betul rapat/kedap air dan dilapisi seng. Ujung dari talang
pada tempat yang sedang di cor tidak boleh terlalu tinggi yang dimaksudkan
untuk menhindari jatuhnya agregat kasar lebih dahulu dan untuk melancarkan
aliran mortar beton pada talang-talang dibantu didorong dengan sekop.

Tinggi setiap lapisan pengecoran yang diizinkan untuk dinding counterfort adalah
1,5 meter dan untuk meratakan campuran/mortar digunakan alat vibrator,
terutama pada bagian sudut-sudut konstruksi dan pada konstruksi yang banyak
memakai pembesian untuk setiap penghentian pengecoran, maka harus
mendapatkan persetujuan Direksi terlebih dahulu. Demikian pula pada konstruksi
yang tidak boleh dihentikan pengecoran harus diadakan pekerjaan ekstra/lembur
sampai pada batas penghentian yang ditententukan, pada pelaksanaan ini
kontraktor harus mentaati peraturan yang ditetapkan Direksi. Permukaan beton
yang dicor harus dibuat kasar sebelum dilaksanakan pengecoran diatasnya.
Selama proses pengecoran berlangsung, terutama pada konstruksi dinding
counterfort harus selalu diadakan pengukuran vertikal untuk memonitor apakah
kedudukan/posisi dinding betul-betul masih vertikal . Pada bagian konstruksi
yang harus mengunakan waterstop, harus dipasang dan spesifikasi teknik Bab III
pasal 19. Syarat-syarat pengecoran beton lihat spesifikasi teknik Bab III pasal 12

8. Test Kubus Pelaksanaan Beton .

Seperti yang telah ditentukan dalam PBI 1971, Maka setiap kali pelaksanaan
pengecoran beton berlangsung harus diikuti oleh pembuatan kubus beton
pelaksanaan yang akan diatur pelaksanaanna oleh supervisi dan persetujuan
Direksi. Dalam hal ini Penyedia Jasa harus mentaati peraturan-peraturan yang
ditetapkan Direksi.

Demikian pula melalui Slump test harus dilaksanakan sebelumnya untuk


mengetahui jumlah air yang sesuai dengan mix desain pada setiap kali diadakan
pengecoran

Apabila dalam hasil test kubus beton ini ternyata tidak memenuhi syarat, maka
akan dilakukan uji hammer test dan apabila juga tidak memenuhi syarat-syarat
beton, maka beton yang tidak memenuhi syrat-syarat tersebut dibongkar dan
diulang dan segala resiko ini ditanggung oleh penyedia jasa.

9. Pembongkaran Perancah

Pembongkaran perancah harus menggunakan metode pembongkaran yang


tetap dan sesuai petunjuk Direksi dan Syarat-syrat pembongkaran perancah
telah diuraikan dalam spesifikasi teknik Bab III pasal 14

7
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
10. Lain – Lain

Hal-hal belum tercakup dalam spesifikasi ini dapat berpedoman pada spesifikasi
teknik Bab III dan PBI 1971.

IX. Pekerjaan Pasangan Batu/mortar.

Pekerjaan pasangan batu memakai perbandingan campuran 1 semen portland di


banding 4 pasir ( 1 : 4 ), semen portland dan pasir yang digunakan sesuai yang
sisyaratkan pada spesifikasi teknik Bab II dan mendapat persetujuan Direksi pekerjaan
terlebih dahulu

Untuk pemasangan batu harus dipasang propil-propil dari kayu atau bambu atau
bahan lainnya yang kedudukannya kokoh dan tidak mudah berubah. Propil dipasang
pada tempat tempat yang perlu untuk mendapatkan pasangan batu menurut bentuk
yang dikehendaki sebaik-baiknya, Setiap kali akan dimulai pekerjaan pasangan batu,
profil-profil diperiksa dan diperbaiki seperlunya, Pasangan batu dilaksanakan menurut
profil-profil dan dibuat rata sebaik-baiknya sehingga memudahkan pekerjaan plasteran
atau siaran dengan baik dan hemat. Batu batu dipasang sepenuhnya dan ditekan
kedalam mortel, batu batu yang lepas harus dibongkar dan diperbaiki. Pasangan batu
yang nantinya akan diplaster atau disiar, tidak lama setelah pemasangannya, siar-
siarnya dikerok paling sedikit 2 cm. Penyambungan pasangan batu ke pasangan lama
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak dapat timbul retak-retak atau pecah.

Pasangan batu baru tidak boleh di injak kalau tidak diberi alas papan. Jika pekerjaan
dihentikan dan juga waktu hujan lebat, pasangan yang msih basah ditutup untuk
mencegah kerusakan. Sebelum pekerjaan dimulai lagi, pasangannya dibersihkan dan
disiram air bersih.

Selama satu minggu sesudah dipasang harus selalu dibasahi. Besarnya batu-batu
didalam satu tembok tidak boleh lebih 2/3 tebalnya tembok dan harus mudah
pemasangannya. Tinggi pasangan batu tidak boleh lebih 1 meter tiap harinya.

X. PEKERJAAN PLASTERAN.

Pekerjaan plasteran memakai perbandingan campuran 1 : 3 semen portland


dibanding 3 pasir ( 1 : 3 ), semen portland dan pasir yang digunakan sesuai yang
disyaratkan pada spesifikasi teknik Bab. II dan mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan terlebih dahulu. Bagian konstruksi bangunan yang harus diplaster adalah
sayap tegak/miring, mercu, rumah pitu air, dan linning saluran atau sesuai dengan
sayap miring yang ditunjukkan dalam gambar bestek. Sayap tegak diplaster mulai
pertemuan antara lantai dengan sayap tegak sampai permukan dek.

Bangunan dan lenning diplater pada tembok miring kanan dan kiri semua sudut-sudut
plateran harus betul-betul lurus dan rapi. Sebelum dimulai pekerjaan plateran semua
permukaan tembok/beton harus dibasahi dengan air semen .

8
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
Tidak dibenarkan terdapat sisa sisa adukan yang berserakan dibawah lantai maupun
pada plasteran yang sudah jadi.

XI. PEKERJAAN BESI.

1. P i n t u.

Pintu terbuat dari besi berkualitas tinggi tidak mudah berkarat, dibuat oleh
perusahaan pintu baja yang mempunyai hak paten.

Ketebalan daun pintu disesuaikan dengan tekanan air yang berkerja pada bidang
pintu pada waktu terjadi banjir, sehingga daun pintu tersebut dibuat dari satu
lembar atau dua lembar yang dirangkaikan menjadi satu.

Untuk daun pintu yang dirangkaikan ( dua lembar ), dibuat dari besi anti karat ,
karena bagian dalam tidak dapat diperiksa. Stang pintu ( pengangkat dan
pendorong daun pintu ), diameternya disesuaikan dengan gaya pendorong dan
daun pintu yang aman terhadap gaya tekuk. Jarak ukuran sesuai dengan gaya
angkat/pendorong yang berkerja.

Roda gigi berjumlah dua buah dengan perbandingan gigi disesuaikan dengan
kekuatan orang yang memutar. Roda gigi ini dibuat baja terong.

2. Pipa Sandaran Pengamanan.

Sandaran pengamanan dibuat dari pipa besi diameter 3”, dipasang pada
jembatan pelanyanan, pada puncak tanggul dan tengga atau sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar bestek, serta sesuai petunjuk direksi.

XII. PEKERJAAN TANAH.

1. Stripping Top Soil.

Pekerjaan stripping top soil yang dilaksanakan dalam lingkup pekerjaan ini
adalah mengupas permukaan tanah, sehingga mencapai kondisi permukaan
tanah asli yaitu sampai kedalaman rata-rata 1 meter atau lebih apabila ada
petunjuk perubahan dilapangan oleh direksi.

Stripping harus dikerjakan pada daerah rencana tapak tanggul saluran ditambah
jalur selebar 3 m’ di kanan dan kiri kaki tanggul. Pada pekerjaan Stripping,
permukaan tanah harus bersih dari akar-akar dan tunggul-tunggul pohon dan
kotoran lainya.

Tanah hasil stripping harus dibuang keluar daerah sepanjang jalur rencana
tanggul/saluran dengan systim pembuangan dibagi dalam dua arah yaitu
sebagian dibuang kearah kanan saluran dan sebagian dibuang ke kiri saluran.

9
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
Hasil stripping setelah didorong keluar daerah rencana tanggul/saluran harus
dirapikan/diratakan permukaannya. Karena volume hasil stripping cukup besar,
maka Penyedia Jasa harus menyediakan lokasi tempat pembuangan yang
disesuaikan dengan volume buangan yang ada, sehingga tidak
menghambat/menggangu ruang gerak pekerjaan menimbun tanggul/saluran
nantinya. Pekerjaan Stripping ini selain dilaksanakan pada daerah jalur rencana
tanggul/saluran juga dilaksanakan pada daerah rencana pengambilan tanah
untuk bahan timbunan ( Borrow area ). Sebelum pekerjaan stripping ini
dilaksanakan, maka penyedia jasa harus mengajukan metode kerja yang tepat
dan mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu.

2. Borrow Area.

Lokasi pengambilan tanah untuk penimbunan tanggul saluran/jalan inspeksi


adalah pada lokasi yang sudah ditentukan Direksi sesuai dengan gambar lokasi
daerah borrow area dan hasil pengujian laboratorium, Sebelumgalian tanah
dilaksanakan, maka permukaan tanahnya harus sudah dilakukan stripping
termebih dahulu.

Hasil dari penggalian tanah timbunan harus merupakan bentuk tanah lepas dan
tidak dibolehkan berbentuk tanah bongkahan-bongkahan.

Kedalaman pengambilan tanah timbunan untuk semua daerah borrow area tidak
boleh lebih dari 2 m’ atau kalau ada perubahan harus berdasarkan persetujuan
Direksi untuk diuji terlebih dahulu contoh tanah tersebut dilaboratorium

Kecuali ditentukan lain oleh Direksi maka tanah hasil galian harus diangkat
langsung dari borrow area ke tempat penimbunan, hal ini dimaksudkan terutama
untuk menghindari terjadinya pengotoran lumpur akibat hujan. Lubang lubang
galian pada borrow area setelah pengambilan tanah selesai harus ditimbun atau
diratakan kembali sengga tidak menimbulkan bahaya atau gangguan.

Cara-cara penggalian tanah serta metode kerja harus mendapat persetujuan


Direksi terlebih dahulu sebelum dimulai pelaksanaannya, sehingga tidak
merusak/membahayakan saat operasi atau mengurangi efisiensi kerja sebagai
metode kerja yang salah.

3. Galian Tanah Pada Pondasi Saluran.

Pelaksanaan galian tanah pondasi saluran ini yang dimaksudkan adalah galian
key trench. Sebelum memulai melaksanakan galian key trench ini Penyedia Jasa
terlebih dahulu harus memasang patok-patok As atas petunjuk direksi.

Penggalian harus menurut jalur, kedalaman dan ukuran sebagaimana


dicantumkan dalam gambar bestek, hasil galian Key Trench harus dibuang
keluar daerah jalur rencana saluran dan tidak boleh dipakai untuk
bahantimbunan tanggul penutup, buangan harus dirapikan/diratakan.
Untuk menghindari rembesan air tanah yang banyak dan bisa menjadikan kolam
air atau tanah dasar galian menjadi lembek, maka penyedia Jasa harus
menyediakan peralatan pompa untuk pengeringan atau sesuai petunjuk Direksi.

10
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
Karna panjangnya jalur galian key trench yaitu sepanjang dasar saluran, maka
pelaksanaannya bisa dilakukan dibagi menjadi beberapa bagian/ruas sesuai
yang ditetapkan oleh Direksi. Bilamana Penyedia Jasa menggali lebih dari yang
ditetapkan dengan alasan apapun, maka penyedia jasa harus memperbaiki
dengan penimbunan yang dipadatkan kembali. Setelah galian key Trench
mencapai elevasi yang ditentukan dan bisa diterima Direkdi, maka tidak kurang
dari 4 jam galian tersebut harus segera ditimbun dan dilaksanakan
pemadatannya dan seterusnya.

4. Persiapan permukaan tanah pondasi.

Setelah galian tanah pondasi bangunan mencapai elevasi yang ditentukan, maka
tanah dasar galian tersebut harus diratakan permukaannya dan dipadatkan
sebelum dilaksanakan dengan petunjuk direksi.

Pekerjaan perataan permukaan tanah untuk pondasi bangunan harus


dilaksanakan dengan tenaga tangan, atau sesuai dengan petunjuk direksi’

5. Penimbunan Tanah Saluran.

Pekerjaan penimbunan baru bisa dilaksanakan setelah pekerjaan stripping dan


persiapan permukaan tanah untuk daerah yang akan ditimbun selesai dan
dinyatakan bisa diterima oleh Direksi.

Sebelum Tanah timbunan dihamparkan harus diperhatikan sebagai berikut :

a. Pemadatan lapis dasar pondasi tepat tanggul memenuhi syarat kepadatan


yang dibuktikan dengan hasil test kepadatan lapangan disetujui oleh Direksi.

b. Bidang Permukaan Lapisan dasar bersih dari lumpur.

c. Kelembaban bidang permukaan lapisan dasar harus dalam kadar air optimal,
apabila terlalu basah penimbunan ditunda, sedangkan apabila terlalu kering
bidang tersebut harus dibasahi terlebih dahulu menurut petunjuk Direksi.

Kadar air tanah timbunan harus dalam keadaan optimal. Apabila taanah
timbunan diambil dari borrow area kadar airnya terlalu basah, maka harus
dikeringkan dahulu sampai mencapai kadar air optimum dengan cara
dihamparkan dengan permukaan yang luas, dan apabila tanah timbunan kadar
airnya terlalu kering, maka bahan timbunan setelah dihampar harus disiram
dengan air dengan pipa-pipa air sampai merata.

Apabila bentuk tanah bahan timbunan berbentuk bongkahan-bongkahan, maka


tanah tersebut harus digemburkan dahulu sampai merata.

Penimbunan tanah dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan


lapisanmaksimum 30 cm dalam keadaan tanah gembur dan diratakan sesuai
dengan petunjuk spesifikasi teknik

11
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
Penimbunan dilaksanajan dengan memberi beberapa jalur sepanjang saluran
dengan lebar sesuai dengan kebutuhan saluran atau sesuai dengan petunjuk
Direksi.

Bidang penghentian dari lapisan-lapisan penimbunan dibuat bertangga dengan


lebar anak tangga sekitar 50 cm.

Penimbunan tanah pada bagian tepi profil tanggul harus dilebihkan untuk
menghilangkan bagian tepi yang memadatkan kurang sempurna. Bidang
penghentian tidak boleh tinggi, bidang penghentian hanya diperkenakan untuk
sebanyak-banyaknya 5 lapis.

6. Pemadatan Tanah Pada Timbunan Jalan .

Pelaksanaan pemadatan untuk badan jalan dilaksanakan dengan kombinasi alat


berat seperti yang ditentukan direksi sebelum dilaksanakan pemadatan, maka
harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.

Alat pemadat yang dipakai dalam pemadatan adalah vibrator roller untuk saluran
utama mini vibrator roller/hand stamper untuk saluran tersier.

Penyedia Jasa wajib/harus bisa mengindentifikasi secara visual kadar air yang
optimum atas tanah timbunan yang akan segera dipadatkan.

Lapisan-lapisan pemadatan harus dikerjakan, sehingga mencapai kepadatan


tidak boleh kurang dari 95 % standar proctor, yang dilakukan pemeriksaan
petugas laboratorium. Penyedia Jasa tidak boleh menimbun lapisan pemadatan
diatasnya apabila lapisan pemadatan dibawah yang sudah dipadatkan belum
memenuhi persyaratan ( lihat ketentuan pada spesifikasi teknik )

Apabila ternyata dari hasil kepadatan lapangan belum memenuhi persyaratan,


maka lapisan pemadatan tersebut harus diperbaiki, sehingga bisa mencapai
kepadatan yang ditentukan.

Untuk memperoleh jumlah lintasan dari vibrator roller pada bagian yang akan
dipadatkan, penyedia jasa harus melaksanakan uji coba kepadatan terlebih
dahulu untuk setiap jenis bahan timbunan yang akan diambil dari borrow area,
hasil dari uji coba yaitu, jumlah lintasan yang memenuhi syarat kepadatan
selanjutnya dapat dipakai sebagai pedoman mengenai jumlah lintasanyang
dipakai atas persetujuan Direksi.

Selama pelaksanaan pemadatan berlangsung, arah lintasan alat pemadat tetap


sejajar dengan as jalan dimulai dari salah satu sisi tepi timbunan menggeser
ketepu timbunan yang lain, kemudian kembali menggeser ketepi semula sampai
jumlah lintasan serta hasil pemadatan mencapai persyaratan yang ditentukan.

Masing-msing dari pemadatan tersebut harus diberikan bidang ovelap sebesar


20 cm. Setiap pelaksanaan pemadatan harus dikerjakan sampai

Selesai dan memenuhi syarat, sebelum pekerjaan tersebut ditinggalkan/jam


istirahat.
12
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
Apabila sebelum pelaksanaan timbunan/pemadatan yang baru dimulai, kondisi
pemadatan yang lama basah/berair akibat terkena hujan, maka pelaksanaan
penimbunan/pemadatan lapisan diatas harus menunggu sampai kering atau
kalau ada lapisan lumpur diatas timbunan pemadatan lama harus dikupas
terlebih dahulu.

Selama proses pemadatan berlangsung, Penyedia Jasa harus menyusun


metode kerja yang tepat dan harus mendapatkan persetujuan Direksi terlebih
dahulu, sehingga tidak saling mengganggu antar kegiatan penimbunan dan
pemadatan.

7. Pembentukan / Perapian Badan Saluran .

Setelah pelaksanaan pemadatan selesai dilaksanakan dan dinyatakan disetujui


oleh direksi, maka bentuk dimensi dari pada bagian penampang saluran/ jalan
harus dibentuk sesuai dengan profil yang ditentukan dalam gambar.

Sebelum gebalan rumput dipasang, lereng-lereng tanggul harus disiram air


sampai jenuh dan setelah gebalan rumput dipasang harus disiram air lagi.
Penyiraman dilakukan terus pagi dan sore hari sampai rumput dapat hidup alami
dan diterima oleh Direksi.

Gebalan rumput harus dipasang 45⁰ terhadap garis jalur tanggul/penampang


melintang tanggul. Tiap-tiap gebalan harus dipasang rapat-rapat satu dengan
yang lainnya dan harus rapat dengan lereng serta dipaku dengan kayu sedalam
12 cm. Gebalan rumpur yang mati harus dibongkar dan diganti dengan yang
baru.

8. Test Kepadatan Tanah.

Test kepadatan tanah dapat dilaksanakan di laboratorium maupun di lapangan


selama pemadatan tanah berlangsung. Pelaksanaan test kepadatan tanah ini
dilaksanakan oleh petugas laboratorium yang ditentukan oleh Direksi.

Tanah bahan timbunan dari borrow area yang ditunjuk direksi, sebelum
digunakan untuk bahan timbunanterlebih dulu harus diselidiki di laboratorium
dengan cara poctor test. Demikian pula setiap bahan timbunan tambahan yang
diambil karena bahan timbunan yang ditunjuk Direksi masih kurang, maka perlu
dilakukan proctor test terlebih dahulu.

Setelah syarat-syarat bahan timbunan tersebut diatas dinyatakan bisa digunakan


oleh petugas laboratorium dan direksi, maka dapat dilaksanakan pemadatan
lapisan bawah sebelum dilakukan penimbunan pada lapisan

Test kepadatan lapangan dilaksanakan dengan alat Sand cone dengan speedy
moisture yang hasil test tersebut harus minimum mencapai 90 % standart proctor
untuk setiap jenis tanah yang sama.

Apabila test kepadatan tanah dengansand cone ternyata belum memenuhi syarat
seperti tersebut diatas, maka harus dilaksanakan perbaikan pemadatan kembali

13
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
sampai dinyatakan dapat diterima oleh petugas laboratorium dan disetujui
Direksi.

Tempat-tempat titik test kepadatan lapangan akan ditentukan oleh petugas


laboratorium atad persetujuan direksi.

Test akan dilakukan oleh laboratorium pengujian tanah Dinas Pekerjaan Umum
Propinsi bengkulu atau yang ditunjuk Direksi.

Selama test kepadatan tanah tersebut berlangsung, maka pelaksanaan


penimbunan dan pemadatan pada bagian yang ditest harus menunggu sampai
dinyatakan dilanjutkan oleh petugas laboratorium dan Direksi.

Oleh karena itu Penyedia Jasa harus membuat metode kerja yang tepat dan
harus disetujui Direksi, sehingga pelaksanaan tidak saling ketergantungan atau
menunggu.

9. Galian Tanah Saluran.

Pelaksanan pekerjaan galian tanah saluran merupakan pekerjaan pembuatan


saluran pada daerah yang tidak ada timbunan tanah dipadatkan

Pelaksanaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan stripping telah diterima Direksi,


telah ditentukan As saluran dan telah dipasang profil-profil saluran seperti yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

Penggalian tersebut mempergunakan excavator dan dirapikan dengan tenaga


orang untuk saluran jaringan utama, sedangakn untuk saluran jaringan tersier
cukup mempergunakan tenaga orang mengingat saluran relatif kecil, Hasil galian
dibuang kekanan kiri saluran, dengan jarak menurut petunjuk Direksi, ditumpuk
sedemikian rupa dan dirapikan sehingga tidak menggangu kebutuhan saluran.

11. Galian Tanah Drainase.

Setelah diadakan uitzet lalu dipasang patok As drainase dari jarak tepi saluran
drainase serta pada jarak tertentu seperti ditentukan dalam spesifikasi teknik
dipasang profil saluran drainase.

Penggalian dilaksanakan setelah pembuatan profil dengan elevasi sesuai bestek


disetujui oleh Direksi, penggalian dilakukan dengan mempergunakan excavator
atau sesuai petunjuk direksi.

Hasil galian dibuang dikanan kiri saluran drainase yang dinyatakan oleh Direksi
dari tepi saluran-saluran drainase dan dirapikan.

Pelaksanaan pembentukan badan saluran baru boleh dilaksanakan setelah


penimbunan dan pemedatan untuk satu bagian tanggul sudah selesai
sepenuhnya dan sudah diterima Direksi.

Setelah lereng dikupas, maka lereng harus dipadatkan dengan vibro roller atau
Buldozer. Cacat-cacat yang mungkin timbul sebelum ditamam gebalan rumput,

14
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun
misalnya akibat erosi air hujan, harus diperbaiki sampai kondisi yang padat dan
rapi kembali

12. Galian Tanah Bangunan (Galian s/d 2 m)

Pelaksanaan pekerjaan galian tanah bangunan ini dilaksanakan setelah


pekerjaan penebasan/pembersihan diterima direksi pekerjaan, kemudian
ditentukan dan dipasang profil-profil rencana bangunan seperti yang disyaratkan
oleh direksi pekerjaan. Penggalian tersebut memakai tenaga manusia. Hasil
galian dibuang pada lokasi yang ditentukan direksi pekerjaan. Tanah hasl galian
yang mengandung humus dan kotoran dibuang keluar lokasi pekerjaan,
sedangkan tanah yang baik dapat dipergunakan kembali untuk timbunan ,
ditumpuk sedemikian rupa, dan dirapikan sehingga tidak menggangu kelancaran
pekerjaan.

13. Timbunan Tanah Kembali.

Pekerjaan timbunan tanah baru bisa dilaksanakan setelah pekerjaan


konstruksi/bangunan selesai dilakukan dan dinyatakan diterima oleh direksi
pekerjaan. Bahan timbunan menggunakan tanah bekas galian yang baik seperti
disyaratkan pada spesifikasi teknik dan atas persetujuan direksi pekerjaan dan
kekurangannya diambil dari borrow area yang telah ditentukan direksi pekerjaan.
Timbunan tanhan dilakukan lapis demi lapis dengan tiap lapisan stebal maximum
30 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat manual ( Tapak Gajah ).

15
Spesifikasi Khusus Teknis D.I. Air Ketahun

Anda mungkin juga menyukai