DISUSUN OLEH :
MAYA ANGGRAENI
202007022
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri
dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada anus.
Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6 cm.
Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah padat)
dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium, bikarbonat dan
enzim.
Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul
menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum
normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3
bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah gerakan mencampur
chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi haustrl yaitu
gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat sepanjang colon,
ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang berupa
gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme, akan
tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi
kurang lebih 350 ml.
e. Usus besar (kolon)
2. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan zat sisa.
1. Air
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat
badan bayi (potter & perry, 1992). Individu dewasa dapat kehilangan
cairan kurang lebih 2-3 liter per hari melalui keringat, urin, dan
pernapasan.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
komponen penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam
menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri
adalah untuk membantu proses/ reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
dalam mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang
mampu berfungsi tanpa air.
2. Karbohidrat
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit
5. Vitamin
2. Konsumsi Oksigen
3. Pemberian makanan
4. Lingkungan
1) Kebudayaan
2) Agama
5) Letak geografi
6) Faktor ekonomi
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.
2. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat :
retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis,
edema, otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi kulit,
dermatitis.
3. Marasmus
a. Bayi
A. Pengkajian
1. Pengukuran Anthropometri
a) Riwayat Penyakit
5. Anorexia
7. Diare
8. Alkoholisme
9. Disabilitas mental
10. Terapi radiasi
b) Riwayat pemakaian obat-obatan
pengkajian
Penampilan Gesit, energik, mampu Apatis, lesu, tampak lelah
umum dan vitalitas beristirahat dengan baik
seperti sendok
Mata Berbinar, jernih, lembab, Konjungtiva pucat, kering,
konjungtiva merah muda exoptalmus,
tand-tanda infeksi
Bibir Lembab merah muda Kering, pecah-pecah,
bengkak, lesi, stomatitis,
membrane mukosa
Pucat
Gusi Merah muda, lembab Perdarahan, peradangan,
berbentuk
seperti spon
Otot Kenyal ,berkembang dengan Fleksia/ lemah, tonus kurang,
baik tenderness,
tidak mampu bekerja
System Nadi dan tekanan darah Denyut nadi lebih dari
kardiovaskuler normal, irama jantung normal 100X/ menit, irama
abnormal, tekanan
darah rendah atau tingi
System pencernaan Nafsu makan baik, Anorexia, konstipasi,
eliminasi normal dan teratur diare, flatulensi, pembesaran
liver
System persarafan Reflek normal, waspada, Bingung, rasa terbakar,
perhatian baik, emosi paresthesia, reflek
Stabil Menurun
4. Dietary History
h. Ketidakmampuan fisik
a. Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah setiap kali makan.
C. Intervensi
D. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan 1 :
A. Pengertian
Pemberian makanan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada
klien secara langsung melalui mulut.
B. Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
MAYA ANGGRAENI
202007022
A. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
Nama :Nn.F
Tanggal lahir :Maja, 29 januari 1998
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Komplek puri bintaro indah
Agama :Islam
Pendidikan :SMA
Penanggung jawab
Nama :Sucianti
Tanggal lahir :Jakarta, 26 September 1978
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Komplek puri bintaro indah
Hubungan dengan pasien: Ibu kandung
b. Alasan masuk Rs
Pasien datang ke UGD Rs IMC Bintaro tanggal 23/11/2020 jam 10.30 dengan
keluhan mual, mencret 2x sejak pagi, demam sudah 3 hari
c. Riwayat kesehatan sekarang
klien mengatakan keluarga klien ada yang sedang mengalami penyakit yang
sama yaitu kakak klien, ibu klien memiliki penyakit vertigo, dan tidak ada
keluarga lainnya yang memiliki penyakit hipertensi, DM, jantung dan
penyakit lainnya.
f. Riwayat sosial
baik.
g. Kebutuhan dasar
Klien mengatakan suka makan ayam, ikan, nasi goring, manga, pisang,
Klien mengatakan tidur siang hanya 4 jam semenjak sakit dan tidur
o Mandi
Klien saat sehat rajin mandi,klien mandi 2 kali sehari tetapi semenjak
sakit klien tidak ada mandi atau hanya di lap dengan waslap basah.
o Eliminasi
BAK : buang air kecil klien lancar, frekuensi 4x sehari, bau pesing,warna
h. Pemeriksaan fisik
GCS :E4 M6 V5
TB/BB : 155/50
TD :100/60 mmHg
Rr :24x/menit
Suhu :38,5 ˚C
Nadi :60x/menit
Spo2 :98
1) Kepala
Rambut
I :Rambut klien tampak hitam, rambut klien berminyak dan lepek,
Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri dan kanan, Pupil isokor,
penglihatan.
Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada
gangguan pendengaran.
Hidung
Bersih, bentuk simetris, tidak ada sekresi, tidak ada polip, tidak ada
gangguan penciuman.
Bersih, mukosa bibir kering, , gigi rapi, bibir simetris kiri dan kanan,
2) Leher
Tidak ada terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tida ada kelainan pada leher.
3) Thorak
Paru – Paru
I : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada menggunakan otot
bantu pernafasan.
P : Pergerakan dinding dada teratur, traktil fremitus sama, tidak ada oedem
P : Sonor
A : Irama pernafasan vesikuler
Jantung
I : simetris kiri dan kanan, Ictus cordis Terlihat, tidak ada palpitasi
P : Suara jantung vesikuler
A : Suara jantung terdengar S1 S2, lup dup
4) Abdomen
I : Perut klien tampak simetris, Tidak ada bekas operasi, tidak ada lesi
A : Bising usus 35 x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem atau masa, pembesaran hepar tidak
ada
P : Tympani
5) Punggung : tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada kelainan pada
punggung
6) Esktremitas
Atas : CRT < 2 detik, Klien terpasang infus RL 30 tts/m ditangan sebelah kiri.
Bawah : Klien tidak terpasang kateter Kekuatan otot :
55555555
55555555
7) Genetalia
Tampak bersih, tidak ada kelainan pada genetalia
8) Integument
Warna kulit sawo matang, kulit ada bintik-bintik merah, turgor kulit jelek.
i. Data penunjang
Laboratorium
j. Data pengobatan
Betahistin 2x12 mg
ODR 3x4 gr iv
Paracetamol 3x500 mg
Pantoprazole 2x4 gr iv
Ceftrixone 1x2 gr iv
Lasbon 2x1
k. Data fokus
a. Data Subjektif
1) klien mengatakan kurang minum
2) Kien mengatakan tidak nafsu makan
3) klien mengatakan lemas
4) klien mengatakan suhu tubuh turun naik
5) Klien mengatakan pusing saat berdiri dan duduk
6) Klien mengatakan klien sudah 2x BAB mencret
7) Klien mengatakan belum pipis dari pagi
8) Klien mengeluh haus
b.Data Objektif
1) Klien tampak lemah
2) Klien tampak ada bintik-bintik merah di tangan klien, pada tangan ( + )
TD : 100/60 P : 24 x/m Spo2: 98
N : 60 x/m S: 38,5 ˚C
- Input : 1170 cc
C. ANALISA DATA
E. INTERVENSI
Terapeutik
-Pertahankan jalan
nafas paten
-Berikan O2 untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94
-Pasang IV berukuran
besar mis no 14 atau 16
-Pasang kateter urine
untuk menilai produksi
urine
-Ambil sample darah
untuk pemeriksaan
darah lengkap dan
elektrolit
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid
1-2 L pada dewasa
-Kolaborasi pemberian
transfusi darah jika
perlu
Terapeutik
-Mempertahankan jalan nafas
paten
-Memberikan O2 untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94
-Memasang IV berukuran
besar mis no 14 atau 16
-Memasang kateter urine untuk
menilai produksi urine
-Mengambil sample darah
untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Kolaborasi
-Melakukan kolaborasi
pemberian infus cairan
kristaloid 1-2 L pada dewasa
-Melakukan Kolaborasi
pemberian transfusi darah jika
perlu
Edukasi
-Menjelaskan jenis makanan
yang bergizi tinggi namun
tetap terjangkau
-Menjelaskan peningkatan
asupan kalori yang di butuhkan