Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN KDP NUTRISI PADA PASIEN DENGAN

DEMAM HEMORHAGIC FEVER (DHF) DI RUANG SAKURA RS IMC


BINTARO

DISUSUN OLEH :

MAYA ANGGRAENI
202007022

PROGRAM PROFESI NERS STIKES IMC BINTARO


Kompleks RS IMC Jl.Raya Jombang No. 56 Ciputat-
Tangerang Selatan
2020
A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

1. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,


lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus.
a. Mulut

Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses


pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka
parut pada permukaan saluran pencernaan. Setelah dikunyah lidah
mendorong gumpalan makanan ke dalam faring, dimana makanan
bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke bawah ke dalam
lambung.
b. Esofagus

Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas


adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin.
Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid
yang berguna untuk perlindungan.
c. Lambung

Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi


terbesar dari saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung
dan usus dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan
konstraksi dan relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong
substansi makanan dalam gerakan menyerupai gelombang. Pada saat
makanan bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal lambung,
gelombang peristaltik meningkat. Kini gumpalan lembek makanan
telah menjadi substansi yang disebut chyme. Chyme ini dipompa melalui
spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata waktu yang diperlukan
untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan adalah 2sampai 6
jam.
d. Usus halus

Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri
dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada anus.
Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6 cm.
Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah padat)
dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium, bikarbonat dan
enzim.
Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul
menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum
normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3
bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah gerakan mencampur
chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi haustrl yaitu
gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat sepanjang colon,
ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang berupa
gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme, akan
tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi
kurang lebih 350 ml.
e. Usus besar (kolon)

Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau


50-60 inch, terdiri dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan
usus halus. Kolon terdiri dari kolon asenden, transversum, desenden
dan sigmoid. Rektum, 10-15 cm/ 4-6 inch.
Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :

1. Absorbsi air dan nutrient

2. Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan


melindungi dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri.
3. Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara
berkontraksi.

4. Anus/ anal/ orifisium eksternal


Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2
spingter yaitu internal (involunter) dan eksternal (volunter).
Panjang rectum bervariasi, sesuai dengan usia :
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler :4 cm
Pra sekolah :7,6 cm
Sekolah :10 cm
Dewasa : 10-15 cm

2. Pengertian

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan zat sisa.

Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,


mengatur proses- proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama
nutrisi (suitor & hunter, 1980) adalah untuk memberikan energy bagi
aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangkadan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor
sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi. Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk
proses dan
Gizi adalah substansi organic dan non organic yang ditemukan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik
(kozier,2004)
3. Komponen-Komponen Nutrient

1. Air

Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat
badan bayi (potter & perry, 1992). Individu dewasa dapat kehilangan
cairan kurang lebih 2-3 liter per hari melalui keringat, urin, dan
pernapasan.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
komponen penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam
menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri
adalah untuk membantu proses/ reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
dalam mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang
mampu berfungsi tanpa air.
2. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g


karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati
dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit.
Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pecahan energi selama masa
istirahat atau puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
Metabolisme karbohidrat mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air
disebut glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis.

c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut


glukoneogenesis.
3. Protein

Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan


mengganti jaringan tubuh. Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam
jaringan berbentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintesis dalam tubuh, tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak

Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan


menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu
ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas trigliserida dan asam
lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis. Kegiatan
yang membutuhkan energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.

b. Kegiatan mekanik oleh otot.

c. Aktivitas otak dan saraf.

d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.

e. Sekresi cairan pencernaan


f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.

g. Pengeluaran hasil metabolisme.


Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :

a. Basal Metabolisme meningkat

b. Aktivitas tubuh

c. Faktor usia

d. Suhu lingkungan

e. Penyakit
5. Vitamin

Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh


tubuh dan diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses
metabolisme.
Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam :

a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu : vitamin A, vitamin


D, vitamin E, vitamin K.
b. Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
6. Mineral

Mineral dikategorikan menjadi 2 :

a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya


sejumlah lebih dari 100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium,
klorida, dan sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap
harinyasejumlah kurang lebih 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt,
kromium, tembaga, dan klorida.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

a. Keseimbangan Metabolisme dan energi tubuh

1. Metablisme berarti perubahan yang menyangkut segala transportasi


kimiawi serta energi yang terjadi dalam tubuh.
2. Jumlah energi yang dibebaskan oleh katabolisme zat makanan dalam
tubuh sama dengan energi yang dibebaskan bila zat makanan dibakar
di luar tubuh.
3. Energi output = kerja luar + Simpanan energi + Panas Faktor
yang mempengaruhi laju metabolisme adalah :
1. Kerja otot

2. Konsumsi Oksigen

3. Pemberian makanan

4. Lingkungan

b. Dampak gangguan pemasukan nutrisi

Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada macam dan tipe


nutrisi

yang meliputi lamanya pemasukan yang inadekuat atau konsumsi


yang berlebihan dan juga umur seseorang.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet :

1) Kebudayaan

2) Agama

3) Kesukaan seseorang terhadap makanan

4) Sikap dan emosi

5) Letak geografi

6) Faktor ekonomi

5. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)

Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.

b. PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 %


BB Normal.
c. PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.

2. Kwashiorkor

Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat :
retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis,
edema, otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi kulit,
dermatitis.

3. Marasmus

Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat :


kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal,
diare. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien
selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.

6. PCM yang terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan :

a. Status defisiensi Protein

Keadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek pada


klien yang mengalami stres berat akibat berbagai gangguan tubuh
(pembedahan penyakit akut, dll)
Tanda klinis : lelah, apatis, edema, kadar protein menurun,
penurunan berat badan, kemunduran otot, wajah tampak tua.
b. Cachexia

Dapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intake nutrisi yang


adekuat dalam jangka panjang. Gejala klinis (menyerupai marasmus) :
lapar, berat badan menurun drastis, kemunduran otot, diare.
c. Mixed stated
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia dan stres
yang akut. Efek dari mixed state dapat berakibat buruk akibat hilangnya
nutrisi-nutrisi vital, vitamin, dan zat besi. Tanda klinis : defisit
neurologis, gangguan kulit, gangguan penglihatan.
d. Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal
(20%-30% > Normal)
e. Overweight

Suatu keadaan BB 10 % melebihi berat badan ideal.

7. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia

a. Bayi

Pada bayi pencernaan dan absorbsi masih sederhana sampai umur 6


bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kal/kg/hari. Kebutuhan
cairan sekitar 140-160-ml/kg/hari. Bayi sebelum usia 6 bulan pemberian
nutrisi yang cocok adalah ASI.

b. Anak Todler dan Pra Sekolah

Kebiasaan yang perlu diajarkan pada usia ini antara lain:

1) Penyediaan makanan dalam berbagai variasi

2) Membatasi makanan manis

3) Konsumsi diet yang seimbang.

4) Penyajian waktu makanan yang teratur.


Kebutuhan kalori pada masing-masingusia:
1) 1 tahun = 100 kkal/hari

2) 3 tahun = 300-500 kkal/hari

c. Anak Sekolah (6-12 tahun)


Usia kalori protein Calcium Fe Vit.A Vit.B1 Vit.C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
07-09 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
05-06 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun kal gram Gram Mg U.I Mg Mg

d. Remaja (13-21 tahun)

Kebutuhan kalori, protein, mineral dan vitamin sangat tinggi


berkaitan dengan berlanjutnya proses pertumbuhan. Lemak tubuh
meningkat akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan
stress terhadap body image.

e. Dewasa Muda (23-30 tahun)

Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa muda, selain untuk proses


pemeliharaan dan perbaikan tubuh dari pada pertumbuhan. Kebutuhan
nutrisi pada umumnya lebih diutamakan pada tipe dan kualitas daripada
kuantitas.

f.Dewasa (31-45 tahun)

Masa dewasa merupakan masa produktif khususnya terkait


dengan aktivitas fisik. Kebutuhan nutrisi pada masa ini perlu
mendapatkan perhatian besar dan harus di bedakan antara tingkatan
pekerjaan.
Kebutuhan gizi untuk orang dewasa berdasarkan tingkat pekerjaan
Keadaan pekerjaan
Ringan Sedang Berat
Unsur L P L P L P
Gizi
Kalori 2100 1750 2500 2100 3000 2500
Protein 60 55 65 65 70 70
Kalsium 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Ferum 8 10 8 8 10 8
Vit. A 2500 2500 2500 2500 2500 2500
Vit. B1 1 0,8 1,2 1 1,5 1,5

B. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

A. Pengkajian
1. Pengukuran Anthropometri

a. Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)±10%

b. Lingkaran Pergelangan tangan


c. Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid
Aid Cirmumtance) Nilai normal
wanita: 28.5 cm
Nilai normal pria: 28,3 cm

d. Lipatan Kulit pada otot trisep


(TSP/Tricep Skin Fold) Nilai normal
wanita: 16,5-18 cm
Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm

e. Body massa index =


BB(Kg)/ TB(m2)

2. Pengukuran Biochemical (Laboratorium)

a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)

b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)

c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)

d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)

e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-


laki:0,6-13 mg/100ml, perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
3. Pemeriksaan dengan Clinical sign

a) Riwayat Penyakit

1. Adanya riwayat Berat Badan berlebih atau kurang

2. Penurunan Berat Badan dan Tinggi Badan

3. Mengalami penyakit tertentu

4. Riwayat pembedahan pada system gastrointestinal

5. Anorexia

6. Mual dan muntah

7. Diare

8. Alkoholisme

9. Disabilitas mental
10. Terapi radiasi
b) Riwayat pemakaian obat-obatan

Aspirin, antibiotic, antasida, antidepresa, agen antiimflasi, agen


antineoblastik, digitalis, laksatif, diuretic, natrium klorida, dan vitamin/
preparatnutrien lain.
Pengkajian umum status gizi individu
Area Tanda-tanda normal Tanda-tanda abnormal

pengkajian
Penampilan Gesit, energik, mampu Apatis, lesu, tampak lelah
umum dan vitalitas beristirahat dengan baik

Berat badan Dalam rentang normal sesuai Obesitas, underweight


dengan usia dan
tinggi badan
Rambut Bercahaya, berminyak dan Kusam, kering, pudar,
tidak kering kemerahan, tipis, pecah/
patah-patah
Kulit Lembut, sedikit lembab, Kering, pucat, iritasi,

turgor kulit baik petichie, lemak di

subkutan tidak ada


Kuku Merah muda, keras Mudah patah, berbentuk

seperti sendok
Mata Berbinar, jernih, lembab, Konjungtiva pucat, kering,
konjungtiva merah muda exoptalmus,
tand-tanda infeksi
Bibir Lembab merah muda Kering, pecah-pecah,
bengkak, lesi, stomatitis,
membrane mukosa
Pucat
Gusi Merah muda, lembab Perdarahan, peradangan,
berbentuk
seperti spon
Otot Kenyal ,berkembang dengan Fleksia/ lemah, tonus kurang,
baik tenderness,
tidak mampu bekerja
System Nadi dan tekanan darah Denyut nadi lebih dari
kardiovaskuler normal, irama jantung normal 100X/ menit, irama
abnormal, tekanan
darah rendah atau tingi
System pencernaan Nafsu makan baik, Anorexia, konstipasi,
eliminasi normal dan teratur diare, flatulensi, pembesaran
liver
System persarafan Reflek normal, waspada, Bingung, rasa terbakar,
perhatian baik, emosi paresthesia, reflek
Stabil Menurun

4. Dietary History

a. Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan

b. Asupan makan tidak adekuat

c. Diet yang salah atau ketat

d. Kurangnya persediaan bahan makanan selam 10 hari/ lebih

e. Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan

f. Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan

g. Tidak adekutanya penyimpanan bahan makanan

h. Ketidakmampuan fisik

i. Lansia yang tinggal dan makanan sendiri

B. iagnosa Keperawatan dan Tujuan Keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan:

a. Penurunan asupan oral, ketidak nyaman pada mulut, mual, muntah

b. Penurunan absorbsi nutrisi

c. Muntah, anorexia, gangguan digesti


d. Depresi, stress, isolasi social
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 2 X 24 jam klien
dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
Kriteria Hasil:

a. Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah setiap kali makan.

b. Asupan oral dan absorbsi nutrisi kembali normal seperti semula.

c. Tidak ditemui stomatitis.

d. Klien mengatakan perut sudah tidak sakit apabila dimasuki makanan.

e. Klien merasa lebih nyaman

C. Intervensi

Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan Rasional


1.Ketidakseimbangan Ø Jelaskan perlunya Ø Nutrisi berperan
nutrisi: kurang dari konsumsi karbohidrat, menyediakan sumber
kebutuhan berhubungan lemak, protein, vitamin, energi, membangun
dengan: mineral dan cairan yang jaringan dan
a.Penurunan asupan adekuat mengatur proses
oral,ketidaknyamanan metabolisme tubuh.
pada mulut, mual, Ø Dengan konsultasi,
muntah Ø Konsultasikan dengan kita dapat
b. Penurunan absorbsi ahli gizi untuk menentukan metode
nutrisi c.Muntah, menetapkan kebutuhan diet yang memenuhi
anorexia, gangguan kalori harian dan jenis asupan kalori dan
digesti d.Depresi, stress, makanan yang sesuai nutrisi yang optimal
isolasi sosial bagi klien Ø Faktor-faktor seperti
Ø Diskusikan bersama nyeri, kelemahan,
klien kemungkinan penggunaan
penyebab hilangnya analgesik, dan
nafsu makan imobilitas dapat
menyebabkan
anorexia
Ø Anjurkan klien untuk
istirahat sebelum Ø Kondisi yang lemah
makan lebih lanjut dapat
menurunkan
keinginan dan
kemampuan klien
anorexia untuk
makanan
Ø Tawarkan makanan
Ø Distribusi total
dalam jumlah sedikit
asupan kalori yang
tapi sering
merata sepanjang
hari membantu
mencegah distensi
lambung sehingga
selera makan
mungkin akan
meningkat
Ø Pada kondisi
Ø Pembatasan asupan
menurunnya nafsu
cairan saat makan
makan, batasi asupan
membantu
cairan saat makan dan
mencegah distensi
hindari
lambung
mengkonsumsi cairan
1 jam sebelum dan
sesudah makan
Ø Dorong dan Bantu
klien untuk menjaga Ø Kebersihan mulut
kebersihan mulut yang yang kurang
baik menyebabkan bau
dan rasa yang tidak
sedap yang dapat
mengurangi nafsu
Ø Atur agar porsi makan makan
tinggi protein di Ø Menyediakan
sajikan saat klien makanan TKTP/
biasanya merasa lapar Tinggi Kalori Tinggi
Protein pada saat
klien merasa paling
lapar meningkatkan
kemungkinan klien
untuk
mengkonsumsi
kalori dan protein
yang adekuat

D. Evaluasi

Diagnosa Keperawatan 1 :

1. Menunjukkan peningkatan Berat Badan

2. Menunjukkan perilaku untuk meningkatkan dan atau


mempertahankan Berat Badan
3. Membuat pilihan diet untuk memenihi kebutuhan nutrisi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBERIAN MAKANAN SECARA ORAL

A. Pengertian

Pemberian makanan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada
klien secara langsung melalui mulut.
B. Tujuan

Adapun tujuan pemberian makanan melalui oral adalah untuk pemenuhan


kebutuhan pasien.
C. Indikasi
1. Pada pasien yang bias makan sendiri.
2. Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri.
D. Persiapan Alat
1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Gelas dengan penutupnya
5. Serbet
6. Mangkok cuci tangan
7. Pengalas
8. Tempat cuci tangan
9. Pipet jika perlu
10. Pisau jika perlu
11. Obat jika ada
12. Makanan dengan porsi dan menu sesuai program
13. Meja untuk klien
E. Prosedur Kerja
1. Alat – alat di dekatkan di tempat tidur klien
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3. Cuci tangan
4. Atur posisi pasien
5. Pasang pengalas/ serbet di bawah dagu.
6. Tawakan pasien melakukan ritual makan (misalkan berdoa sebelum makan)
7. Tanyakan lauk dan pauk apa yang boleh dicampur dengan nasi.
8. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan
berikan minuman setelah makan .
9. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien

10. Jika ada obat lanjutkan pemberian obat


11. Setelah makan, minum dan pemberian obat anjurkan pasien untuk duduk
sejenak sebelum kembali berbaring
12. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya
13. Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan (catat apa
jumlah/porsi makanan yang dihabiskan)
14. Cuci tangan setelah setelah prosedur dilakukan
F. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan
1. ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien/
2. sebelum di hidangkan, makanan di periksa dahulu, apakah sudah sesuai
dengan daftar makanan/diet pasien
3. usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra
indikasi
4. sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu
sedikit
5. peralatan makanan dan minuman harus bersih
6. untuk pasien anak – anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik
perhatiannya.
7. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di
makan habis atau tidak
8. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya
setelah makan.

DAFTAR PUSTAKA

Akper PPNI Solo. 2009. Konsep-Pengkajian-Nutrisi-dan- Cairan.


http://askep-akper.
Blogspot.com/2009/06/konsep-pengkajian-nutrisi-=dan-cairan.html.
Dewi Christyawati,Maria.2010.Modul KDM II Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.Surakarta: Politeknik Kesehatan
Surakarta
Mubarak, dkk. 2008. Buku Ajar KDM. Jakarta: EKG
Potter and Perry.2003. Fundamental of Nursing. Australia: Mosby
Tarwoto dan Wartowah. 2004. KDM dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

LAPORAN KASUS STASE KDP NUTRISI PADA PASIEN DENGAN


DEMAM HEMORHAGIC FEVER (DHF) DI RUANG SAKURA
RS IMC BINTARO
DISUSUN OLEH :

MAYA ANGGRAENI
202007022

PROGRAM PROFESI NERS STIKES IMC BINTARO


Kompleks RS IMC Jl.Raya Jombang No. 56 Ciputat-
Tangerang Selatan
2020

A. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
Nama :Nn.F
Tanggal lahir :Maja, 29 januari 1998
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Komplek puri bintaro indah
Agama :Islam
Pendidikan :SMA
Penanggung jawab
Nama :Sucianti
Tanggal lahir :Jakarta, 26 September 1978
Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Komplek puri bintaro indah
Hubungan dengan pasien: Ibu kandung
b. Alasan masuk Rs

Pasien datang ke UGD Rs IMC Bintaro tanggal 23/11/2020 jam 10.30 dengan
keluhan mual, mencret 2x sejak pagi, demam sudah 3 hari
c. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengatakan demam sudah 3 hari, mual, mencret 2x,klien mengatakan


terasa pusing saat duduk dan berdiri, klien mengatakan badan terasa letih
d. Riwayat kesehatan dahulu

Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS IMC Bintaro dengan


penyakit yang sama
e. Riwayat kesehatan keluarga

klien mengatakan keluarga klien ada yang sedang mengalami penyakit yang
sama yaitu kakak klien, ibu klien memiliki penyakit vertigo, dan tidak ada
keluarga lainnya yang memiliki penyakit hipertensi, DM, jantung dan
penyakit lainnya.
f. Riwayat sosial

o Hubungan dengan keluarga : Hubungan dengan ibu, kaka, bapak klien

baik.

o Hubungan dengan teman sebaya : baik

o Pembawaan secara umum : pada saat komunikasi dengan perawat klien

sangat kooperatif dan mudah akrab

o Lingkungan rumah: Bersih, aman dan nyaman

g. Kebutuhan dasar

o Makanan yang disukai / tidak disukai

Klien mengatakan suka makan ayam, ikan, nasi goring, manga, pisang,

dan makanan yang tidak disukai klien nenas.


o Pola Tidur

Klien mengatakan tidur siang hanya 4 jam semenjak sakit dan tidur

malam hanya 6 jam.

o Mandi

Klien saat sehat rajin mandi,klien mandi 2 kali sehari tetapi semenjak

sakit klien tidak ada mandi atau hanya di lap dengan waslap basah.

o Eliminasi

BAB : Klien BAB 2x mencret sebelum datang ke RS

BAK : buang air kecil klien lancar, frekuensi 4x sehari, bau pesing,warna

kuning, konsistensi cair dan tidak ada kesulitan BAK

h. Pemeriksaan fisik

Kesadaran :Compos mentis

GCS :E4 M6 V5

TB/BB : 155/50

TD :100/60 mmHg

Rr :24x/menit

Suhu :38,5 ˚C

Nadi :60x/menit

Spo2 :98

1) Kepala

 Rambut
I :Rambut klien tampak hitam, rambut klien berminyak dan lepek,

tidak ada ketombe, tidak ada kutu

P : Tidak ada terdapat udem dan pembengkakan pada kepala


 Mata

Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri dan kanan, Pupil isokor,

sclera tidak ikterik, konjungtiva anemis, tidak ada gangguan

penglihatan.

 Telinga

Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ada

gangguan pendengaran.

 Hidung

Bersih, bentuk simetris, tidak ada sekresi, tidak ada polip, tidak ada

gangguan penciuman.

 Mulut dan Gigi

Bersih, mukosa bibir kering, , gigi rapi, bibir simetris kiri dan kanan,

tidak ada kelainan.

2) Leher
Tidak ada terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tida ada kelainan pada leher.

3) Thorak
 Paru – Paru
I : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada menggunakan otot
bantu pernafasan.
P : Pergerakan dinding dada teratur, traktil fremitus sama, tidak ada oedem
P : Sonor
A : Irama pernafasan vesikuler
 Jantung
I : simetris kiri dan kanan, Ictus cordis Terlihat, tidak ada palpitasi
P : Suara jantung vesikuler
A : Suara jantung terdengar S1 S2, lup dup
4) Abdomen
I : Perut klien tampak simetris, Tidak ada bekas operasi, tidak ada lesi
A : Bising usus 35 x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem atau masa, pembesaran hepar tidak
ada
P : Tympani
5) Punggung : tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada kelainan pada
punggung
6) Esktremitas
Atas : CRT < 2 detik, Klien terpasang infus RL 30 tts/m ditangan sebelah kiri.
Bawah : Klien tidak terpasang kateter Kekuatan otot :

55555555

55555555

7) Genetalia
Tampak bersih, tidak ada kelainan pada genetalia
8) Integument
Warna kulit sawo matang, kulit ada bintik-bintik merah, turgor kulit jelek.

i. Data penunjang

 Laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 23-11- 2020 Jam 10.53 wib

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 15.0 11.7 -15.5 gr/dL
Leukosit 2.3 3.6-11.6 10^3/uL
Eritrosit 5.22 3.50-5.20 10^3/uL
LED 16 0-20 Mm/jam
Hematokrit 44 35-47 %
Trombosit 76 150-400 10^3/uL
HITUNG JENIS
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 1-3 %
Netrofil batang 0 4-6 %
Neutrofil segmen 66 40-70 %
Limfosi 25 20-40 %
Monosit 9 2-4 %
INDEX ERITROSIT
MCV 85 80-100 fl
MCH 29 26-34 pg
CHC 34 32-36 g/Dl
SERO IMUNOLOGI
Widal
Typhi H 1/80 Negatif
Paratyphi AH 1/80 Negatif
Paratyphi BH 1/80 Negatif
Paratyphi CH 1/80 Negatif
Typhi 0 1/80 Negatif
Paratyphi A0 1/80 Negatif
Paratyphi B0 1/80 Negatif
Paratyphi C0 1/160 Negatif

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 23-11- 2020 Jam 16.45 wib

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 16.9 11.7 -15.5 gr/dL
Leukosit 2.1 3.6-11.6 10^3/uL
Hematokrit 49 35-47 %
Trombosit 44 150-400 10^3/uL
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24-11- 2020 Jam 01.27 wib

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.5 11.7 -15.5 gr/dL
Leukosit 3.2 3.6-11.6 10^3/uL
Hematokrit 43 35-47 %
Trombosit 31 150-400 10^3/uL

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24-11- 2020 Jam 17.20 wib

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.5 11.7 -15.5 gr/dL
Leukosit 3.5 3.6-11.6 10^3/uL
Hematokrit 40 35-47 %
Trombosit 13 150-400 10^3/uL

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 25-11- 2020 Jam 01.10 wib

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.5 11.7 -15.5 gr/dL
Leukosit 4.4 3.6-11.6 10^3/uL
Hematokrit 40 35-47 %
Trombosit 9 150-400 10^3/uL

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 25-11- 2020 Jam 01.10 wib

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.3 11.7 -15.5 gr/dL
Leukosit 5.3 3.6-11.6 10^3/uL
Hematokrit 40 35-47 %
Trombosit 12 150-400 10^3/uL

j. Data pengobatan

Injeksi Ketorolac 1 Amp iv

Injeksi Ranitidine 1 Amp iv

Injeksi dipinhidramine 1 Apm im

IVFD Rl/8 jam

Betahistin 2x12 mg

ODR 3x4 gr iv

Paracetamol 3x500 mg

Pantoprazole 2x4 gr iv

Ceftrixone 1x2 gr iv

Lasbon 2x1

k. Data fokus

a. Data Subjektif
1) klien mengatakan kurang minum
2) Kien mengatakan tidak nafsu makan
3) klien mengatakan lemas
4) klien mengatakan suhu tubuh turun naik
5) Klien mengatakan pusing saat berdiri dan duduk
6) Klien mengatakan klien sudah 2x BAB mencret
7) Klien mengatakan belum pipis dari pagi
8) Klien mengeluh haus
b.Data Objektif
1) Klien tampak lemah
2) Klien tampak ada bintik-bintik merah di tangan klien, pada tangan ( + )
TD : 100/60 P : 24 x/m Spo2: 98

N : 60 x/m S: 38,5 ˚C

- Input : 1170 cc

- Output : urine : 1300 cc

- IWL : 38 x 10 x 7 / 2 jam = 110,8 cc

- Balance Cairan : - 240,8 cc

3) BB klien turun 45 jadi 37


4) Klien hanya menghabiskan 3 sendok dari porsi yang diberikan
5) Mukosa bibir klien tampak pucat dan kering
6) Trombosit : 76* [10^3/uL

C. ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Hipovolemia (D.0023) Kekurangan intake Hipovolemia
(D.0023)
Penurunan volume cairan
cairanitravaskuler,
intertisiel, dan atau
intraseluler
Gejala dan tanda mayor
-Subjektif :
(Tidak tersedia)
-Objektif
1. Nadi teraba lemah
3.Tekanan darah menurun
4.Tekanan nadi
menyempit
5. Turgor kulit menurun
6.Membran mukosa
kering
7.Volume urin menurun
8. Hematokrit meningkat
Gejala dan tanda minor :
-Subjektif
1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
-Objektif
1.Pengisian vena menurun
2. Status mental berubah
3. Suhu tubuh meningkat
Gejala dan tanda mayor
-Subjektif :
(Tidak tersedia)
-Objektif
1. Nadi teraba lemah
2. Tekanan darah menurun
3. Tekanan nadi menyempit
4. Turgor kulit menurun
5. Membran mukosa kering
6. Volume urin menurun
7. Hematokrit meningkat
Gejala dan tanda minor :
-Subjektif
1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
-Objektif
1.Pengisian vena menurun
2. Status mental berubah
3. Suhu tubuh meningkat

2 Defisit Nutrisi (D.009) Kurangnya asupan Defisit Nutrisi


Asupan nutrisi tidak cukup makanan (D.009)
untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme

Gejala dan tanda mayor


-Subjektif
(Tidak tersedia)
-Objektif
1. Berat badan menurun
minimal 10% dibawah
rentang ideal
Gejala dan tanda minor
-Subjektif
1. Cepat kenyang setelah
makan
2. Kram/nyeri abdomen
3. Nafsu makan
menurun
-Objektif
1. Bising usus hiperaktif
2. Otot pengunyah
lemah
3. Otot menelan lemah
4. Membran mukosa
pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok
berlebihan
8. Diare

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Hipovolemia (D.0023)

2. Defisit Nutrisi (D.009)

E. INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi


1 Hipovolemia (D.0023) Keseimbangan cairan Manajemen syok
Penurunan volume cairan (L.03020) Ekuilibrum hipovolemik (L.02050)
itravaskuler, intertisiel, dan antara volume cairan di Mengidentifikasi dan
atau intraseluler ruang intraseluler dan mengelola ketidak
Gejala dan tanda mayor ektraselular tubuh. mampuan tubuh
-Subjektif : Setelah dilakukan menyediakan oksigen
(Tidak tersedia) tindakan keperawatan dan nutrien untuk
-Objektif selama 3x24 jam mencukupi kebutuhan
1. Nadi teraba lemah diharapkan cairan jaringan akibat
seimbang. kehilangan cairan
3.Tekanan darah menurun /darah berlebih
4.Tekanan nadi menyempit Kriteria hasil :
5. Turgor kulit menurun 1. Asupan cairan Tindakan
meningkat Observasi
6.Membran mukosa kering 2. Output urine -Monitor status
7.Volume urin menurun meningkat kardiopulmonal
8. Hematokrit meningkat 3. Membran mukosa (frekuensi dan
lembab kekuatan nadi,
4. Asupan makanan frekuensi napas, TD,
Gejala dan tanda minor : meningkat MAP)
-Subjektif 5. Dehidrasi menurun -Monitor status
1. Merasa lemah 6. Tekanan darah oksigenasi
2. Mengeluh haus membaik (oksimetri,nasi, AGD)
-Objektif 7. Frekuensi nadi -Monitor status cairan
1.Pengisian vena menurun membaik (masukan dan haluaran,
2. Status mental berubah 8. Turgor kulit baik turgor kulit, CRT)
3. Suhu tubuh meningkat 9. Berat badan -Periksa tingkat
membaik kesadaran dan respon
pupil

Terapeutik
-Pertahankan jalan
nafas paten
-Berikan O2 untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94
-Pasang IV berukuran
besar mis no 14 atau 16
-Pasang kateter urine
untuk menilai produksi
urine
-Ambil sample darah
untuk pemeriksaan
darah lengkap dan
elektrolit

Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid
1-2 L pada dewasa
-Kolaborasi pemberian
transfusi darah jika
perlu

2 Defisit Nutrisi (D.009) Status Nutrisi (L.03030) Promosi berat badan


Asupan nutrisi tidak cukup Keadekuatan asupan (L.03136)
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk memenuhi Memfasilitasi
metabolisme kebutuhan metabolime. peningkatan berat
Setelah dilakukan badan
tindakan keperawatan
Gejala dan tanda mayor selama 3x24 jam Tindakan
-Subjektif diharapkan Nutrisi Observasi
(Tidak tersedia) terpenuhi -Identifikasi
-Objektif kemungkinan BB
Kriteria Hasil: kurang
1. Berat badan menurun 1. Porsi makan yang -Monitor adanya mual
dihabiskan dan muntah
minimal 10% dibawah
meningkat -Monitor jumlah kalori
rentang ideal 2. Kekuaan otot yang di konsumsi
mengunyah sehari-hari
Gejala dan tanda minor
meningkat -Monitor BB
-Subjektif 3. Kekuatan otot -Monitor
menelan meningkat albumin,limfosit dan
1. Cepat kenyang setelah
4. Perasaan cepat elektrolit serum
makan keyang menurun
5. Nyeri abdomen Terapeutik
2. Kram/nyeri abdomen
menurun -Berikan perawatan
3. Nafsu makan menurun 6. Sariawan menurun mulut sebelum
7. Rambut rontok pemberian makan
-Objektif
menurun -Sediakan makanan
1. Bising usus hiperaktif 8. Diare menurun yang tepat sesuai
9. Berat Badan kondisi pasien(mis
2. Otot pengunyah lemah
membaik makanan dengan tekstur
3. Otot menelan lemah 10. Frekuensi makan halus, makanan yang di
membaik blender)
4.Membran mukosa
11. Nafsu makan -Hidangkan makanan
pucat membaik secara menarik
12. Bising usus -Berikan suplemen jika
5. Sariawan
membaik perlu
6. Serum albumin turun -Berikan pujian pada
pasien atau keluarga
7. Rambut rontok
atas peningkatan yang
berlebihan di capai
8. Diare
Edukasi
-Jelaskan jenis makanan
yang bergizi tinggi
namun tetap terjangkau
-Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang di
butuhkan

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


1 Rabu 23 November Manajemen syok S : Pasien mengatakan
2020 Jam 08.00 hipovolemik (L.02050) lemah, mau minum tapi
Mengidentifikasi dan tidak banyak
mengelola ketidak mampuan
tubuh menyediakan oksigen O: Keadaan umum
dan nutrien untuk mencukupi terlihat sakit sedang,
kebutuhan jaringan akibat akral hangat, nadi kuat
kehilangan cairan /darah O2 spontan
berlebih
TD : 110/70
Tindakan P : 20 x/m
Observasi Spo2 : 98
-Memonitor status N : 65 x/m
kardiopulmonal (frekuensi dan S : 36,5 ˚C
kekuatan nadi, frekuensi
napas, TD, MAP) A: Masalah diagnosa
-Memonitor status oksigenasi Hipovolemia belum
(oksimetri,nasi, AGD) teratasi
-Memonitor status cairan P: Intervensi di
(masukan dan haluaran, turgor lanjutkan
kulit, CRT)
-Memeriksa tingkat kesadaran
dan respon pupil

Terapeutik
-Mempertahankan jalan nafas
paten
-Memberikan O2 untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94
-Memasang IV berukuran
besar mis no 14 atau 16
-Memasang kateter urine untuk
menilai produksi urine
-Mengambil sample darah
untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit

Kolaborasi
-Melakukan kolaborasi
pemberian infus cairan
kristaloid 1-2 L pada dewasa
-Melakukan Kolaborasi
pemberian transfusi darah jika
perlu

2 Kamis 24 Promosi berat badan S: pasien mengatakan


November 2020 (L.03136) mau makan tapi masih
Memfasilitasi peningkatan sedikit habis ½ porsi
Jam 08.00 berat badan
O: Keadaan umum
Tindakan terlihat sakit sedang,
Observasi akral hangat, nadi kuat
-Mengidentifikasi O2 spontan
kemungkinan BB kurang
-Memonitor adanya mual dan TD : 110/80
muntah P : 20 x/m
-Memonitor jumlah kalori yang Spo2 : 98
di konsumsi sehari-hari N : 70 x/m
-Memonitor BB S : 36,0 ˚C
-Memonitor albumin,limfosit
dan elektrolit serum A: Masalah diagnosa
Defisit nutrisi belum
Terapeutik teratasi
-Memberikan perawatan mulut P: Intervensi di
sebelum pemberian makan lanjutkan
-Menyediakan makanan yang
tepat sesuai kondisi pasien(mis
makanan dengan tekstur halus,
makanan yang di blender)
-Menghidangkan makanan
secara menarik
-Memberikan suplemen jika
perlu
-Memberikan pujian pada
pasien atau keluarga atas
peningkatan yang di capai

Edukasi
-Menjelaskan jenis makanan
yang bergizi tinggi namun
tetap terjangkau
-Menjelaskan peningkatan
asupan kalori yang di butuhkan

Anda mungkin juga menyukai