Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESUME KEGIATAN

STASE PALIATIF

DISUSUN OLEH
Maya Anggraeni
202007022

PROGRAM PROFESI NERSSTIKES IMC BINTARO


Kompleks RS IMC Jl.Raya Jombang No. 56 Ciputat-
Tangerang Selatan
PALLIATIVE CARE
Diskusi Keperawatan Paliatif
(Ns.Dyah Juliatuti,M.Kep,Sp. Mat.,Ph.D)

A. Definisi
Palliative care adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas
hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi
penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan
rasa sakit melalui identifikasi dini,pengkajian yang sempurna dan
penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik,psikologis,sosial
atau spiritual. (WHO,2016)

Pasien-pasien yang membutuhkan perawatan paliatif :


1. Cardiovaskuler
2. Kanker Serviks
3. Kanker Paru-Paru
4. CKD
5. AIDS
Masalah keperawatan yang sering ditemukan pada pasien paliatif :
1. Nyeri
2. Sesak Nafas
3. Kelelahan berlebih
4. Kelemahan
5. Anorexia
B. Gejala
Menurut walsh Dj Donnely s Rybiaki L (2000) gejala yang umum pada
pasien fase akhir kanker: Gejala tertinggi adalah nyeri (84% pasien), gejala
terendah adalah pusing (11% pasien), sedangkan gejala yang sulit untuk
ditangani adalah agitasi mudah marah dan gelisah berlebih (45% pasien)
dan gejala terendah adalah lelah (45% pasien)
C. Siapa yang membutuhkan perawatan paliatif :
1. Penyakit Kardiovaskular (38,5%)
2. Kanker (34%)
3. Paru Kronis (10,3%)
4. AIDS (5,7%)
5. Diabetes (4,6%)
6. Lainnya: gagal ginjal, penyakit hati kronis, rheumatoid arthritis,
penyakit gangguan fungsi syaraf ( Parkinson, motor neuron disease,
alzeimer, demensia, kelainan kongenital dan TB reistensi antibiotik.
D. Asuhan Keperawatan Paliatif :
1. Tujuan utama
a. Meningkatkan Kualitas hidup
b. Mempertahankan Kesejahteraan pasien
c. Memberikan Kenyamanan
d. Perawatan Komprehensif
e. Building Capacity
f. Mendorong proses adaptasi, penanganan nyeri dan memberi
dukungan atas penderitaan yang di rasakan.
2. Prinsip utama
a. Fokus pada pasien
b. Mudah di akses
c. Kolaborasi
d. Memberikan pelayanan berkualitas tinggi, aman dan efektif
e. Sumber-sumber dukungan
E. Value Keperawatan paliatif :
a. Respect their (patient &family) : menghormati pasien dan keluarganya
b. Integrity : Integritas
c. Honestly : Percaya
d. Empathy : Empati
e. Commitment : Komitment
f. Active, alive conception
F. Kompetensi Dasar Perawat
a. Perawat 1 (Keterampilan klinik): Pengkajian, manajemen penyakit,
pengontrolan gejala dan penggunaan obat seperti opioid
b. Perawat 2 (Keterampilan komunikasi):Sikap terepeutik keterampilan
dasar komunikasi assertif, counseling memahami masalah emosional,
validasi, manajemen krisis, dukungan emosi, memahami setting.
c. Perawat 3 (Ethical Decision Making): Hidrasi/nutrisi, paliatif sedation,
euthanasia request, assited suicide.

HIPNOTERAPY CARE (Application In Palliative


Care With Evidence Based Nursing)
(Ns. Sugiyono, M.Kep)

A. Definisi
Hypnotherapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
manfaat sugesti (perintah positif) untuk mengatasi masalah kognisi
(pikiran), afeksi (perasaan) dan perilaku.
Hypnosis adalah memberikan pelayanan bersifat emosional spiritual hasil
terbaik untuk mengembangkan pasien yang memiliki penyakit kronik.
B. Tujuan Hypnotherapi
Hypnotherapi dapat mengatai masalah :
1. Fisik dan fisiologis : ketegangan otot, hipertensi dan rasa nyeri yang
berlebihan.
2. Emosi dan psikologis : serangan panik, ketegangan dalam menghadapi
ujian, kemarahan, rasa bersalah, cemas, fobia, kurang percaya diri.
3. Perilaku : merokok, makan berlebihan hingga menyebabkan obesitas,
minum-minuman keras yang berlebihan, gangguan tidur, dan berbagai
macam perilaku ketagihan.
C. Syarat-syarat melakukan hypnotherapi
1. Bersedia dengan sukarela
2. Memiliki kemampuan untuk fokus
3. Memahami komunikasi perbal
D. Tahapan Hypnotherapi
1. Pre-induction
2. Suggestibility Test
3. Induction
4. Deepening
5. Sugesti
6. Terminasi
E. Cara menembus eritical factor
1. Relasi
2. Fokus
3. Komunikasi sugestif
4. Otoritas
5. Mood
F. Masalah-masalah yang bisa ditangani oleh hypnotherapi
1. Meraih kesuksesan dalam hidup dan karir
2. Menemukan tujuan hidup
3. Kepercayaan diri dan harga diri
4. Kreatifitas
5. Meningkatkan konsentrasi
6. Kemampuan music
7. Kesehatan dan kemakmuran
8. Meningkatkn prestasi
9. Manajemen stres dan emosi
10. Meningkatkan kemampuan dan bakat
PASIEN SAFETY
Pelatihan Keselamatan Pasien
(dr.Budi Santoso)

A. Definisi
Patient safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan pasien di rumah sakit menjadi aman. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
B. Tujuan patient safety
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarkat.
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
C. Insiden Keselamatan Pasien
1. KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
Insiden yang mengakibatkan pasien cedera.
2. KNC (Kejadian Nyaris Cedera) : terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien (pasien tidak cedera).
3. KTC (Kejadian Tidak Cedera) : insiden sudah terpapar pasien, tetapi
pasien tidak timbul cedera.
4. KPC (Kondisi Potensial Cedera) :nReportable Circumstance : kondisi
atau situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi
belum terjadi insiden. Contoh : alat defribilator yg standby di IGD
rusak, tetapi secara bersamaan diketahui unit ICU yg under staff.
5. Kejadian Sentinel ( Sentinel Event)
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
biasanya dipakai untuk kejdian yg sangat tidak di harapkan atau tidak
dapat di terima seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah
D. Langkah-langkah pelaksanaan patinet safety
1. Sembilan solusi keselamatan pasien di RS (WHO Collaborating Centre
for Patient Safety, 2 May 2007)
2. Tujuh Standar keselamatan pasien (mengacu pada “Hospital patinet
safetystandards” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on
Accreditation of Health Organizations, Ilionis, USA, tahun 2002)
3. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS
No.001-VIII-2005) sebagai panduan bagi staf RS
E. 6 sasaran keselamatan pasien RS
1. Sasaran I : mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Sasaran II : meningkatkan komunikasi yg efektif
3. Sasaran III : meningkatkan keamanan obat yg perlu di waspadai ( high
alert medication)
4. Sasaran IV : memastikan lokasi pembedahan dengan benar , prosedur
yg benar, pembedahan pada pasien yg benar
5. Sasaran V : mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Sasaran VI : mengurangi resiko cedera akibat jatuh
F. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staff anda
3. Integrasi aktivitaspengelolaan resiko,
4. Kembangkan sistem pelaporan,
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien,
6. Belajar berbagi pengalaman TTG KP
7. Cegah cedera melewati liplementasi sistem KP.

Anda mungkin juga menyukai