Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KALIMAT EFEKTIF

DOSEN : GUNAWAN, M.Pd

Nama Kelompok :

1. Doni Saputra
2. Fitra Hidayat
3. Paklan Hidayat
4. Rizky Febriandi
5.
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
FAKULTAS TEKNIK
KABUPATEN ROKAN HULU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami selaku penulis dapat
menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “ kalimat efektif “.
Sholawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi sekaligus
Rosul Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari alam
kebodohanmenuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing yakni bapak
Gunawan, M.Pd yang telah memberikan ilmunya sehinnga kami dapat
menyelesaikan makalah kami ini. Tidak lupa juga kami berterima kasih kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami ini.

Kumu, 31 maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................. ii

Daftar Isi .............................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang .............................................................. 1

Rumusan Masalah .............................................................. 1

Tujuan .............................................................. 2

Sistematika penulisan .............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian kalimat efektif .............................................................. 3

Syarat kalimat efektif .............................................................. 3

Ciri-ciri kalimat efektif .............................................................. 6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .............................................................. 7

Saran .............................................................. 7

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur
kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya
dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain,
mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-
tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah
penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian kalimat efektif ?
b. Apa syarat kalimat efektif ?
c. Apa ciri kalimat efektif ?
3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian kalimat efektif
b. Mengetahui syarat kalimat efektif
c. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
4. Sistematika Penulisan
Penyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir. Pada bagian awal yaitu cover , kata pengantar dan daftar
isi.
Kemudian pada bagian utama penulis membagi menjadi tiga bab yaitu :
Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari :
1.      Latar Belakang
2.      Rumusan Masalah
3.      Tujuan Penulisan
4.      Sistematika Penulisan
5.      Manfaat Pembahasan
Bab kedua berisi uraian, yang terdiri dari : Pengertian kalimat efektif,
Ciri-ciri kalimat efektif, Syarat kalimat efektif, dan Struktur kalimat efektif.
Bab ketiga merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh
makalah  ini dan penutup dari penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan Kaidah-kaidah
yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimilii setiap kalimat
( subjek dan predikat ), memperhatikan ejaan yang disempurnakan, serta cara
memilih kata ( diksi ) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-
kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Menurut pendapat dari JS Badudu mengenai kalimat efektif yaitu,


kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca ( si
penulis dalam bahasa tulis ) dapat diterami dan dipahami oleh pendengar
( pembaca dalam bahasa tulis ) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau
dirasakan oleh sipenutur atau penulis.

Selain itu terdapat juga beberapa pengertian lain tentang kalimat efektif
yaitu, jenis kalimat yang dapat memberikan efek tertentu dalam komunikasi. Efek
yang dimaksud disini adalah kejelasan informasi. Kalimat efektif tidak
menggunakan kata-kata yang mubazir,tetapi juga tidak kekurangan kata.

2.2 Syarat Kalimat Efektif


Ada enam syarat atau prinsip yang harus terpenuhi agar dapat tertulis
kalimat yang efektif
a. Kesatuan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan antara
pikiran ( gagasan ) dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan kalimat
ini diperlihatkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Adapun ciri-ciri kesatuan yaitu,
 Adanya subjek dan predikat yang jelas
Hndari penggunaan kata depan ( di, ke, sebagai, dan lain-lain ). Contoh
kalimat kesatuan :
Di rumah adat para tetua mendiskusikan masalah kejahatan yang
terjadi. ( salah )
Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah
adat. ( benar )
 Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya :
Pembangunan jalan tu kami dibantu oleh warga desa. ( salah )
Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. ( benar )
 Tidak menggunakan kata penghubung intrakaliamt dalam kalimat
tunggal
Contoh :
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti
acara pertama ( salah )
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama. ( benar )
 Predikat kalimat tidak didahului kata yang
Misal :
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( salah )
Bahasa Indonesia bersasal dari bahasa Melayu ( benar )
b. Kehematan
Menurut finoza, kehematan adalah uaha menghindari pemakaian kata
yang tidak perlu. Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-kata yang
mubazir, tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak
mengulang subjek. Dengan menghemat kata, kalimat menjadi padat dan
berisi.
Contoh kalimat kehematan :
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesa itu. ( salah )
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. ( benar )
Presiden SBY menghadiri Rapin ABRi hari senin ( salah )
Presiden SBY menhadiri rapat ABRI senin itu. ( benar )
c. Keparalelan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan
bentuk yang digunakan dalam kalimat itu. Maksudnya yaitu, jika pada
kata pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk
verba.
Contoh kalimat keparalelan
Sang tutor menjelsakan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi
pada para praktikan. ( salah )
Sang tutor menjelsakan, memaparkan dan menerapkan sebuah aplikasi
pada para praktikan ( benar )
d. Kelogisan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, kelogisan adalahide kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat kelogisan :
Waktu dan tempat kami persilahkan ( salah )
Bapak Dosen kami persilahkan ( benar )
e. Kepaduan ( Koherensi )
Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara
unsur-unsur pembentukan kalimat. Merupakan syarat dari kalimat efektif
agar diharapkan nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah
pecah. Contoh
Ikan memakan adik tadi pagi ( salah )
Adik memakan ikan tadi pagi ( benar )
Selain itu, satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan
sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan
objek penderita. Contoh :
Mereka membahas daripada kehendak rakyat ( salah )
Mereka membahas kehendak rakyat. ( benar )
f. Ketepatan
Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian
unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian
yang bulat dan pasti. Contoh kalimat ketepatan, misalnya dibawah ini
tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma :
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan ( salah )
Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit ( benar )
2.3 Ciri-ciri Kalimat efektif
1. Kesepadanan struktur
jika dalam satu kalimat anda menemukan struktur kalimat dimana
subjek dan predikat sudah jelas dan anda memahami kalimat tersebut
dengan mudah, berarti kalimat tersebut merupakan salah satu kalimat
efektif.
Contoh : “ Kepada para peserta lomba menulisdipersilahkan untuk
mempersiapkan diri “
Pada kata tersebut tidak mengandung subjek karena setelah kata “
kepada “ selalu asa kata keterangan. Akan tetapi pada kata tersebut
setelah kata “ kepada “ justru yang adanya subjek bukan keterangan.
Jadi kalimat yang tepat adalah “ para peserta lomba menulis
dipersilahkan untuk mempersiapkan diri “. Kata “kepada” sebaiknya
dihilangkan supaya kalimat tersebut lebih efektif.
2. Kesamaan bentuk
Jika dalam suatu kalimat adanya satu bentuk frasa atau kata yang
sama dengan bagian kalimat sebelumnya berarti hal kalimat tersebut
merupakan kalimat efektif. Ciri ini yang paling mudah terditeksi
karena memang dalam memahami kalimat efektif ciri paralel atau
kesamaan bentuk inilah yang paling utama diperhatikan.
Contoh : “ketika membuat adonan kue, hal pertama yang dilakukan
adalah pencampuran bahan, mengaduk, dan membentuk menjadi
kue“.
Ketika kata kerja ( pencampuran, mengaduk, dan membentuk )
tersebut tidak paralel karena ketiga kalimat tersebut memiliki
imbuhan yang berbeda. Agar kalimat tersebut menjadi kalimat yang
efektif harus menyamakan ketiga imbuhan kalimat tersebut, misalnya
menyamakan menggunakan imbuhan me-akan menjadi “ mencampur,
mengaduk, dan membentuk “ atau imbuhan pe-an akan menjadi “
pencampuran, pengadukan, dan pembentukan “.
3. Adanya ketegasan makna
Dalam kalimat efektif biasanya ditandai dengan penegasan makna
yang berfungsi untuk memberikan penekanan pada kalimat. Contoh :
“ disana jangan duduk !” seharusnya “ jangan duduk disana “
4. Adanya kehematan kata
Seperti ang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ciri kalimat efektof
yakni tidak terdapatnya kata berulang pada suatu kalimat. Kalimat
efektif di cirikan dengan tidak adanya pengulangan subjek. Contoh : “
para siswa-siswa mengenakan seagam yang rapi “. Kata tersebut
dianggap boros karena menggunakan kalimat pengulangan dimana
kata para sudah mewakili subjek lebih dari satu. Seharusnya “ para
siswa mengenakan seragam yang rapi “ atau “ siswa-siswa
mengenakan seragam yang rapi “
5. Penggunaan kata yang santun
Kalimat efekif ditandai pula dengan penggunaan kalimat yang
cenderung santun. Seperti misalnya memilih kalimat dengan bentuk
sinonim yang paling tepat. Contoh :
Betul = benar
Pantas = layak
Tewas = meninggal atau wafat
6. Terdapatnya makna kalimat yang padu
Kepaduan makna kalimat merupakan ciri sebuah kalimat dapat
dikategorikan sebagai kalimat efektif. Contoh : “ saya sampai sudah
dirumah “ sehausnya “ saya sudah sampai dirumah “.
7. Mengandung kalimat yang logis
Jika dalam membaca atau mendengarkan sebuah kalimat kemudian
anda tidak menemukan sebuah kalimat yang tidak masuk akal, artinta
anda memahami seluruh makna dan maksud kalimat tersebut, maka
kalimat tersebut meupakan kalimat efektif. Contoh : “ Ina
membelikan permen adiknya “ seharusnya “ Ina memberikan permen
untuk adiknya “.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
 Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan Kaidah-
kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus
dimilii setiap kalimat ( subjek dan predikat ), memperhatikan
ejaan yang disempurnakan, serta cara memilih kata ( diksi ) yang
tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah
tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengar.
 Ciri- ciri kalimat efektif adalah Kesepadanan struktur, Kesamaan
bentuk, Adanya ketegasan makna, Adanya kehematan kata,
Penggunaan kata yang santun, Terdapatnya makna kalimat yang
padu, dan Mengandung kalimat yang logis
2. Saran
Kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.yuksinau.id
2. http://jagad.id

Anda mungkin juga menyukai