Anda di halaman 1dari 56

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

T dengan Prioritas Masalah


Gangguan Pola Tidur Pada Pasien kanker Servik Di RSUD
Dr.Pirngadi Medan

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Rizky Ratih Yolanda

132500062

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

Universitas Sumatera Utara


ii

Universitas Sumatera Utara


iii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “
Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan Prioritas Masalah Gangguan Pola Tidur pada
Pasien Ca servik”, yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan kemampuan
serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta
saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis
dikemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1.Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Phd selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.

2. Ibu Sri Eka Wahyni, S.kep, Ns, M.Kep selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Cholina T. Siregar,S.kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB selaku Pembantu Dekan II Fakultas


Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, Skp, M.Kep. Sp. Mat selaku Pembandu Dekan II
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan juga dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing saya menyelesaikan KTI.

5. Ibu Nur Afi Darti, SKp, M.Kep. selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku dosen penguji yang memberikan saran dan kritik.

iiv
Universitas Sumatera Utara
7. Ibu Reni Asmara Ariga, S.Kp, MARS selaku dosen pembimbing akademik saya.
Yang selalu memberikan bimbingan kepada saya selama tiga tahun.

8. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan khususnya jurusan DIII Keperawatan


Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik penulis selama proses
perkuliahan dan Staff non akademik yang telah banyak membantu penulis di bidang
administrasi.

9. Teristimewa Orang Tua saya Bapak Ir. Saripin Bangun dan mamak Alm. Aslina br
Tarigan SE, Sri Mendani br Sitepu, dan bapak Mahdar Syukri dan Ibu Yulita Susilawati
yang telah membesarkan, menyayangi, serta mendidik dan mendoakan saya saya
sehingga mampu menyelesaikan perkuliahan saya, serta Abang/Kakak Duma Sari br
Bangun, Brema Bangun, Samudra Yudha Setiawan, Guntur Ramadhan, Iyos Viden
bangun, Toufan Erlangga, Armijun Bangun, Waikin bangun yang selalu memberi saya
motivasi dan dukungan serta selalu mendoakan saya agar mampu menyelesaikan KTI
dengan baik.

10. Serta sahabatku ( Metrolitania Simbolon, Sri Wahyuni, Maya S Lumban Gaol,
Donna febri Rotua, Adawiyah Tussifah Hasibuan, Melda Simorangkir, Maria H
Marpaung, Putri Fatma ) yang selalu memberi motivasi dan dukungan materi kepada
saya.

Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.

Medan, 15 Juni 2016

Rizky Ratih Yolanda

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Lembar Sampul

Orisinalitas

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar ....................................................................................................... i


Daftar isi ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ .1
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
C. Manfaat ........................................................................................................ 3
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Pola
Tidur ................................................................................................................... 4
1.Pengkajian nyeri .............................................................................................. 4
2.Analisa data...................................................................................................... 6
3.Rumusan masalah ............................................................................................ 9
4.Perencanan ....................................................................................................... 9
B.Asuhan Keperawatan Kasus Dengan Masalah Gangguan Pola Tidur ..... 15
1. Pengkajian .................................................................................................... 15
2. Analisa data................................................................................................... 16
3. Rumusan masalah ......................................................................................... 18
4. Perencanaan .................................................................................................. 18
5. Implementasi dan Evaluasi ........................................................................... 23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 27
B. saran ............................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30
LAMPIRAN

vi
iii
iii Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah leher rahim (serviks).
Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker dalam tiga dasa
warsa terakhir. Tingginya angka kematian itu akibat terlambatnya penanganan, sekitar
70% datang dengan kondisi stadium lanjut. Kanker serviks merupakan kanker tersering
pada wanita dan merupakan penyebab kematian terbanyak nomor 3 di seluruh dunia
penyebab kematian nomor 1 di negara berkembang. Laporan WHO menunjukan kasus
kanker serviks semakin meningkat di seluruh dunia, dimana diperkirakan 10 juta kasus
baru pertahun dan akan meningkat akan menjadi 15 juta kasus pada tahun 2020. Sampai
saat ini, insiden kanker serviks dalam hal morbiditas dan mortalitas belum menunjukan
hasil penurunan yang signifikan. Bukti kuat pendukung kanker serviks disebabkan oleh
infeksi Human Papiloma Virus (HPV), dengan risiko tertinggi Human Papiloma Virus
(HPV) subtipe genital meningkatkan risiko beragam penularan.
Kanker Servik dapat merusak struktur jaringan serviks dan dapat menginvasi ke
organ lain yaitu ke rektum dan vagina. Pada rektum dapat menimbulkan fistula rektum
dapat menginfiltrasi ke saraf yangmengakibatkan nyeri pada ca servik sehingga
klienmengalami gangguan pola tidur.
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensori yang sesuai. Tidur merupakan suatu kebutuhan bukan suatu
keadaan istirahat yang tidak bermanfaat. Tidur merupakan proses yang di perlukan
manusia untuk pembentukan sel-sel tubuh yang baru. Perbaikan sel-sel tubuh yang
rusak, memberi waktu organ tubuh untuk istirahat maupun untuk menjaga
keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh. Dengan perkataan lain, tidur
merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relative, bukan hanya keadaan penuh
ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih kepada suatu siklus yang berulang. Tidur
memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi.

Universitas Sumatera Utara


Terdapatnya perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respon terhadap
rangsangan dari luar.
Pola istirahat tidur pada pasien ca servik dapat terganggu akibat nyeri
progresivitas dari kanker servik atau pun gangguan pada saat kehamilan. Gangguan pola
tidur juga dapat terjadi akibat dari depresi yang di alamai oleh penderita kanker servik.
Pasien dengan cemas biasanya akan terganggu istirahat dan tidurnya, pasien akan lebih
sering terbangun pada malam hari karena cemas yang dirasakan.
Gangguan pola tidur adalah masalah yang berhubungan dengan tidur yang berulang
kali dan terus menerus ada yang menyebabkan distres atau hendaknya untuk berbagi
fungsi yang baik. Gangguan pola tidur suatu keadaan dimana individu mengalami atau
mempunyai resiko mengalami perubahan dalam jumlah dan kualitas pola istirahat yang
menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini untuk membuat memberikan asuhan
keperawatan kepada klien dengan prioritas masalah Masalah Gangguan Pola Tidur Ca
Serviks di RSUD.dr. Pringadi Medan

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada keperawatan gangguan pola tidur


ca servik.

b. Penulis mampu menentukan diagnosa keperawatan terkait dengan gangguan


pola tidur ca servik .

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan


gangguan pola tidur ca servik.

Universitas Sumatera Utara


d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan gangguan pola
tidur ca servik.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan dengan gangguan pola tidur


ca servik.

C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis tentang asuhan keperawatan dengan prioritas
gangguan pola tidur ca serviks dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dibangku perkuliahan serta pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan gangguan pola tidur ca serviks.

2. Bagi Instansi Akademik


Digunakan sebagai informasi dan laporan bagi institusi pendidikan bahwa penulis
telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studinya.

3. Bagi Klien dan Keluarga


Klien dan keluarga mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cara
membantu penanganan gangguan pola tidur pada ca serviks.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gangguan Pola Tidur Pada Ca Servik

1. Pengkajian
Pengkajian Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan
kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkajian mengenai:
a. Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa
bangun tidur, dan keteraturan pola tidur klien.
b. Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air
kecil, dan lain-lain.
c. Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya.
d. Kebiasaan tidur siang.
e. Lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur klien?, apakah
kondisinya bising, gelap, atau suhu dingin?
f. Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari apakah
peristiwa yang dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?
g. Status emosi dan mental klien. Status emosional dan mental memengaruhi
terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai
status emosional dan mental klien, misalnya apakah klien mengalami stress emosional
atau ansietas? Juga dikaji sumber stres yang dialami klien.
h. Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai
akibat gangguan istirahat tidur, seperti:
- Penampilan wajah, misalnya adalah adakah area gelap di sekitar mata, bengkak di
kelopak mata, konjungtiva kemerahan, atau mata yang terlihat cekung.
- Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat tidur, misalnya apakah klien mudah
tersinggung, selalu menguap, kurang konsentrasi, atau terlihat bingung.
- Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.

Universitas Sumatera Utara


Pengkajian data dasar :
1. Aktivitas dan istirahat
Gejala:
a. Kelemahan atau keletihan akibat anemia
b. Perubahan pada pola istirahat dan kebiasaan tidur pada malam hari.
c. Adanya faktor-faktor yang memengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas, dan
keringat malam.
d. Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan dan tingkat
stress tinggi.
2. Integritas ego
Gejala:
Faktor stress, merokok, minum alcohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan
religious atau spiritual, masalah tentang lesi cacat, pembedahan, menyangkal
diagnosis, pembedahan, menyangkal diagnosis, dan perasaan putus asa.
3. Eliminasi
Pengkajian eliminasi yang dapat dilakukan oleh perawat adalah sebagai berikut :
a. Pada kanker serviks: perubahan pada pola defekasi, perubahan eliminasi
urinalis, misalnya nyeri.
b. Pada kanker ovarium didapat tanda haid tidak teratur, sering berkemih,
menopause dini, dan menoragia.
4. Makanan dan minuman
Gejala:
a. Pada kanker serviks: kebiasaan diet buruk (misalnya: rendah serat, tinggi
lemak, adiktif, bahan pengawet rasa).
b. Pada kanker ovarium: dyspepsia, rasa tidak nyaman pada abdomen, lingkar
abdomen yang terus meningkat (kanker ovarium).
5. Neurosensori
Gejala: merokok, pemajanan abses.
Nyeri atau gangguan kenyamanan
6. Pernapasan
Gejala: merokok, pemajanan abses.

Universitas Sumatera Utara


7. Keamanan
Gejala: pemajanan pada zat kimia toksik, karsinogen
Tanda: demam, ruam kulit, ulserasi.
8. Seksualitas
Gejala: perubahan pola respons seksual, keputihan (jumlah karakteristik, bau),
perdarahan sehabis senggama (pada kanker servix).
9. Interaksi sosial
Gejala: ketidaknyamanan atau kelemahan sistem pendukung.
10. Penyuluhan
Gejala: riwayat kanker pada keluarga, sisi primer: penyakit primer, riwayat
pengobatan sebelumnya.

2. Analisa Data
Analisa data mencakup mengenai pola atau kecenderungan, membandingkan pola
ini dengan pola kesehatan yang normal, menarik konkulsi tentang respon klien. Perawat
memperhatikan pola atau kecenderungan sambil memeriksa kelompok data. Kelompok
data terdiri dari batasan karakteristik. Batasan karakteristik adalah kriteria klinis yang
mendukung adanya kategori diagnostik. Kategori klinis adalah tanda dan gejala objektif
atau subjektif atau faktor resiko. Kategori diagnostik dan batasan karakteristik
memberikan struktur untuk proses kognitif dalam mengidentifikasi kebutuhan klien dan
penurunan aktual dari diagnosa keperawatan (Potter & Perry, 2005).
Batasan karakteristik dari beberapa diagnosa keperawatan yang di temukan
menurut NANDA :
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
- Mengantuk di siang hari
- Keletihan
- Apatis
- Penurunan kemampuan berfungsi
- Sering memberontak
- Ansietas
- Agitasi

Universitas Sumatera Utara


- Konfusi akut
- Peningkatan sensivitas terhadap nyeri
- Ketidakmampuan konsentrasi
- Lesu
- Gelisah
- Reaksi lambat
2. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penatalaksanaan
kemoterapi
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Kerusakan pada permukaan kulit
- Invasi struktur tubuh
3. Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia
Data subjektif
- Kram abdomen
- Nyeri abdomen
- Menolak makan
- Persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makan
- Melaporkan perubahan sensasi rasa
- Melaporkan kurangnya makanan
- Merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan
Data objektif :
- Diare atau steatore
- Bukti kekurangan makanan
- Kehilangan rambut yang berlebihan
- Bising usus hiperaktif
- Kurang informasi/informasi yang salah
- Kurangnya minat terhadap makanan
- Rongga mulut terluka
- Kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan atau mnengunyah
4. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan

Universitas Sumatera Utara


Data subjektif :
- Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat
- Posisi untuk mengindari nyeri
- Perubahan tonus otot dengan rentang lemas sampai tidak bertenaga
- Respon autonomic misalnya diaphoresis, perubahan tekanan darah, pernapasan
atau nadi, dilatasi pupil
- Perubaan selera makan
Data objektif :
- Perilaku distraksi missal, mondar-mandir, mencari orang atau aktifitas lain,
aktivitas berulang
- Perilaku ekspresif missal; gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan berlebihan,
peka terhadap rangsang, dan menghela napas panjang
- Wajah topeng; nyeri
- Perilaku menjaga atau sikap melindungi
- Fokus menyempit, missal; gangguan persepsi waktu, gangguan proses piker,
interaksi menurun.
5. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi ureter.
Data subjektif:
- Disuria (bukan hanya nyeri)
- Urugensi
Data objektif :
- sering berkemih
- mengalami kesulitan di awal berkemih
- inkontinensia
- nokturia (kencing malam hari)
- Retensi
6. keletihan berhubungan dengan berkurangnya suplai O2 ke jaringan.
- Penurunan konsentrasi
- Penurunan libido
- Ketidaktertarikan dengan lingkungan
- Mengantuk

Universitas Sumatera Utara


- Perasaan bersalah karena tidak melaksanakan tanggung jawabnya
- Meningkatnya keluhan fisik
- Instropeksi
- Persepsi membutuhkan energy tambahan untuk menyelesaikan tugas rutin
- Keletihan atau kelelahan
- Menyatakan secara verbal kekurangan energy yang tidak pernah berhenti atau
berlebihan.
- Menurunnya kinerja
- Ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas
- Ketidakmampuan untuk mengembalikan energy meskipun setelah tidur
- Meningkatnya kebutuhan istirahat
- Kurang energi atau ketidakmampuan untuk mempertahankan tingkat aktivitas
fisik biasa, Lesu atau tidak bergairah.

3. Rumusan Masalah
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
2. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penatalaksanaan
kemoterapi.
3. Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.
4. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
5. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi ureter
6. Keletihan berhubungan dengan berkurangnya suplai O2 kejaringan

4. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan di
laksanakan untuk menanggulangi masalah keperawatan yang telah di tentukan dengan
tujuan.

Adapun intervensi sebagai berikut :

1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas.


Tujuan dan kriteria hasil NOC : Anxieti control, serelaa

Universitas Sumatera Utara


- Setelah di berikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pola tidur
normal.
- Setelah di berikan tindakan keperawatan dala 1 x 24 jam klien dapat
mengunggkapkan perubahan pola tidur teratasi dengan kriteria hasil :
- Jumlah jam tidur cukup
- Pola tidur normal
- Kualitas tidur cukup
- Pasien tampak segar
- Tampak rileks
Intervensi Keperwatan NIC : Sleep Enhancement
- Kaji kebiasaan tidur pasien
- Kaji faktor penyebab gangguan pola tidur
- Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
- Berikan tempat tidur yang nyaman dan tenang
- Monitor pola tidur dan catat keadaan fisik, psikososial yang mengganggu
tidur.
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat tidur sesuai indikasi.
Rasional :
- Mengetahui kebiasaan dan kebutuhan tidur pasien.
- Mengetahui faktor penyebab gangguan tidur pada pasien
- Meningkatkan pengetahuan pasien tentang pentingnya tidur yang
adekuat.
- Meningkatkan kenyamanan tidur serta lingkungan.
- Pola tidur yang biasanya secara individual dapat di kumpulkan melalui
pengkajian yang komperhensif dan holistic, dibutuhkan untuk
menentukan penyebab gangguan.
- Membantu pasien tidur selama priode transisi.
2. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penatalaksanaan
kemoterapi.
Tujuan dan kriteria hasil NOC : Skin and Mucous Membranes
- Dalam waktu 3 x 24 jam tidak terjaidi kerusakan integritas kulit

10

Universitas Sumatera Utara


- Dalam waktu 1 x 24 jam setelah di beri tindakan keperawatan kulit klien
tidak tampak kering.
Kriteria hasil:
- Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan
- Melaporkan adanya gangguan sensasi atau nyeri pada daerah kulit yang
mengalami gangguan
- Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya cedera berulang
- Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
Intervensi keperawatan NIC : Pressure Management
- Kaji kulit klien dari efek samping kemoterapi kanker servik
- Gunakan air hangat atau sabun ringan pada waktu mandi
- Anjurkan klien untuk tidak menggaruk
- Ubah posisi / alih baring sesering mungkin
- Hindari untuk pemakaian krim apapun kecuali resep dari dokter.

Rasional :
- Kemoterapi atau kemoradiasi dapat berakibat pada kerusakan kulit
seperti kulit kering dan bersisik.
- Air hangat dapat mengangkat jaringan mati pada kulit sehingga
kelembaban kulit terjaga.
- Menggaruk kulit kering dapat menyebabkan luka pada klien semakin
parah dan dapat menyebabkan iritasi.
- Mengubah posisi sesering mungkin menghindari terjadinya penekanan
pada satu area yang dapat menyebabkan decubitus.
- Memakai krim sembarangan tanpa mengetahui kandungan dapat
menyebabkan reaksi kulit terhadap obat yang menimbulkan iritasi.
3. Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia.
Tujuan dan kriteria hasil NOC : Nutritional satatus : food and Flid intake.

11

Universitas Sumatera Utara


- Dalam waktu 3x 24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi secara adekuat.
- Dalam waktu 1 x 24 jam perawatan, klien tidak akan mengalami
anoreksia.
Kriteria hasil :
- Keadaan umun klien tidak lemah.
- Klien tidak merasakan mual dan muntah
- Berat badan klien naik (minimal 0,2 kg dalam sehari).
Internensi keperawatan NIC : Nutrition Management
- Observasi kebutuhan nutrisi
- Timbang berart badan
- Anjurkan klien untuk inum air hangat sebelum makan.
- Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering.
- Kolaborasi dengan pemberian obat antiemetik.
Rasional :
- Dengan mengetahui kebutuhan nutrisi dapat di nilai sejauh mana
kekurangan nutrisi dan menentukan langkah selanjutnya.
- Dengan menimbang berat badan dapat di ketahui keseimbangan berat
badan.
- Minum air hangat di harapkan dapat mengurangi rasa mual sehingga
klien bisa makan lebih banyak dari sebelumnya.
- Dengan memberikan makan sediki- sedikit tapi sering di harapkan nutrisi
dlam tubuh tetap terpenuhi.
- Obat antiemetik dapat di gunakan untuk mengurangi respon mual dan
muntah.

4. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan.


Tujuan dan kriteria hasil NOC : Pain level , Pain control
- Setelah di berika tindakan keperawatan 3 x 24 jam nyeri hilang
- Setelah di berikan tindakan keperawatan selama 6 jam nyeri berurang.
Kriteria hasil :
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

12

Universitas Sumatera Utara


tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dangan enggunakan manajemen nyeri.
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri).
- Manyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
- Tanda vital dalam rentang normal.
- Tidak mengalami gangguan tidur.
Intervensi keperawatan NIC : Pain managemen.
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan berkurang
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama
kali
Rasional :
- Memberi data dasar untuk mengevaluasi kebutuha atau keefektifan
intervensi.
- Untuk mengetahui reaksi nonverbal dan kenyamanan
- Informasi untuk memberikan dukunan kepada pasien dan keluarga
- Memberi lingkungan yang nyaman untuk mengurangi nyeri.
- Menentukan penyebab yang dapat menimbulkan rasa nyeri datang.

13

Universitas Sumatera Utara


- Meningkatkan relaksasi dan nafas dalam membantu memfokuskan
kembali perhatian.
- Analgatik membantu mengurangi rasa nyeri
- Istirahat yang cukup dengan posisi yang nyaman
- Informasi memberi data untuk mengetahui waktu nyeri akan datang.
- Mengukut vital sign untuk mengetahui reaksi dari analgesik.
5. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi ureter.
Tujuan dan kriteria hasil NOC : Urinary Elimination
- Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam eliminasi
kembali lancar seperti biasanya.
- Setelah di berikan tindakan keperawatan selama 6 jam eliminasi kembali
lancar seperti biasanya.
Kriteria hasil :
- Mengosongkan kandung kemih secara teratur dan tuntas
- Tidak ada residu urine >100-200 cc
- Intake cairan dalam rentang normal
- Bebas dari ISK
- Tidak ada spasme bladder
- Balance cairan seimbang
Intervensi keperawatan NIC : Urinary Retention Care
- Perhatikan pola berkemih dan awasi keluaran urine
- Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya
- Berikan iformasi yang akurat konsistensi mengenai prognosis, hindari
memperdebatkan persepsi klien tentang situasi.
Rasional :
- Dapat mengidikasi repensi urine bila berkemih dengan sering dalam
jumlah sedikit atau kurang (kurang dari 100 ml)
- Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis serta
kesalahan konsep diagnostik
- Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan klien dalam membuat
keputusan/ plihan berdasarkan realita.

14

Universitas Sumatera Utara


6. Keletihan berhubungan dengan berkurangnya suplai O2 kejaringan
Tujuan dan kriteria hasil NOC : Activity Tolerance
- Setelah diberikan tindakan keperawatan 3 x 24 jam tidak ada tanda-tanda
keletihan pada klien
- Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat
melakukan aktivitas minimal.
Kriteria hasil :
- HB dalam batas normal
- Klien dapat melakukan aktivitas tanpa ada rasa lelah.
Intervensi keperawatan NIC : Energy Managemen
- Identifikasi aktivitas yang sulit dilakukan oleh klien
- Bantu klien untuk mengidentifikasi kegiatan prioritas dan menghilangkan
kegiatan yang tidak penting
- Anjurkan klien untuk istirahat yang seibang
Rasional :
- Mengidentifikasi aktivitas yang sulit dilakukan klien mempermudah
perawat untuk memberikan bantuan pada aktifitas yang diperlukan
- Mengidentifikasi dapat mebantu perencanaan aktivitas yang dapat
memaksimalkan penyimpanan energi
- Istirahat yang terlalu banyak atau terlalu sedikit apat menimbulkan
perasaan letih.

B. Asuhan Keperawatan Kasus dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan


Pola Tidur. \
1. Pengkajian
a. Anamnese
Berdasarkan dari Pengkajian yang di lakukan pada identitas pasien, di dapat data
yaitu Ny. T, umur 45 tahun dengan jenis kelamin perempuan, status janda,
agama Kristen, pekerjaan seorang pedagang sayur, beralamat berastagi kab.
Karo. Keluhan utama Ny. T mengatakan tidak bisa tidur di malam hari, karena

15

Universitas Sumatera Utara


klien cemas akan penyakit kanker servik yang di deritanya, dan akan melakukan
kemoterapi yang 3 takut kulitnya akan semakin kering dan hitam.
Keadaan Umum Ny.T Tingkat kesadaran composmentis dengan Gaslow Coma
Scale (GCS) : 15 (E4V5M6), Capilary Refill Time (CRT) kurang dari 3 detik,
akral hangat, tampak gelisah, tidak ada pernapasan cuping hidung. Klien malas
melakukan aktivitas karena lemas akibat kurang tidur. Tekanan darah : 110/70
mmHg, Nadi : 72 x/menit, Pernafasan: 22 x/menit, Suhu tubuh : 37,5O C,
Tinggi badan : 155 cm, Berat badan : 57 kg.
Ny. T mengatakan selalu makan 2-3 kali dalamn sehari. Ny.T kurang suka
dengan makanan yang di sediakan dari rumah sakit, karena rasanya yang kurang
enak.

2. Analisa Data
Berdasarkan dari hasil pengkajian di atas, maka di dapatkan data subjektif, dan
data objektif, etiologi dan masalah keperawatan yang di tuliskan dalam table di
bawah ini.
Tabel 2. Analisa Data Berdasarkan Pengkajian

Masalah
No Data Penyebab
Keperawatan
1 Ds : Virus HVP, infeksi Gangguan Pola
Klien mengatakan tidak virus herpes Tidur.
pernah tidur nyenyak
dimalam hari. Poliperasi sel abnormal
Waktu tidur klien 4 jam serviks
dalam semalam
Neoplasma
Do :
- . Wajah tampah Ca serviks
pucat
- Klien berbicara Menjalar ke vagina

16

Universitas Sumatera Utara


lemas
- Mata terlihat cemas
memerah
- Tanda-tanda vital : Gangguan pola
- Tekanan darah : tidur
110/70 mmHg.
- Nadi : 72
x/menit.
- Pernafasan : 22
x/menit.
- Suhu tubuh
:37,5O C
2 Ds : Virus HVP, infeksi Resiko kerusakan
- Klien mengatakan virus herpes integritas kulit
kulitnya kering dan
bersisik. Poliperasi sel abnormal
serviks
Do :
- Kulit klien kering. Neoplasma
- Kulit klien tampak
bersisik. Ca serviks

Penatalaksanaan

Kemoterapi dan
radioterapi

menganggu sistem
integritas

kulit kering

17

Universitas Sumatera Utara


Resiko kerusakan
intergritas kulit

3. Rumusan Masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan.
Masalah yang muncul berdasarkan prioritas yang didasari kriteria yang harus
ditangani dan segera. Berikut beberapa masalah yang muncul berdasarkan
analisa data.
Diagnosa Keperawatan :
a) Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan cemas karena penyakit kanker
servik.
b) Resiko Kerusakan Intergritas Kulit berhubungan dengan kemoterapi.

4. Perencanaan
Setelah memperoleh analisa data, masalah keperawatan dan trakhir dirumuskan
dalam diagnosa keperawatan, saat itu juga perawat melakukan perencanaan
tindakan keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan kepada nNy. T.

Tabel 3. Perencanaan Keperawatan Dan Rasional

Hari / No
Perencanaan Keperawatan
Tanggal DX

18

Universitas Sumatera Utara


Selasa, 1 Tujuan:
31/5/2016 Tujuan dan kriteria hasil :
- Setelah diberikan tindakan keperawatan dalam
waktu 1 x 24 jam klien dapat mengungkapkan
perubahan pola tidur
- Setelah diberikan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam pola pola tidur
normal.

Kriteria hasil :
- Jumlah jam tidur cukup.

- Pola tidur normal

- Kualitas tidur cukup

- Pasien tampak segar.

- Tampak rileks
Rencana Tindakan Rasional
a) Kaji kebiasaan tidur a) Mengetahui
pasien. kebiasaan dan
kebutuhan
pasien.
b) Kaji faktor penyebab b) Mengetahui
gangguan pola tidur. faktor
penyebab
gangguan tidur
pasien.
c) Jelaskan pentingnya c) Meningkatkan
tidur yang adekuat. pengetahuan
pasien tentang

19

Universitas Sumatera Utara


pentingnya
tidur yang
adekuat.
d) Berikan tempat tidur d) Meningkatkan
yang nyaman dan kenyamanan
tenang. tidur serta
dukungan.
e) Monitor pola tidur dan e) Pola tidur yang
catat keadaan fisik, biasanya
psikososial yang secara
mengganggu tidur individual
dapatdikumpul
kan melalui
pengkajian
yang
komprehensif
dan holistic,
dibutuhkan
untuk
menentukan
penyebab
gangguan.

f) Kolaborasi dengan f) Membantu

dokter, pemberian obat pasien selama

tidur sesuai indikasi. priode transisi.

20

Universitas Sumatera Utara


Hari / No
Perencanaan Keperawatan
Tanggal DX
Selasa, 2 Tujuan:
31/5/2016 Tujuan dan kriteria hasil :
- Dalam waktu 1 x 24 jam setelah
diberi tindakan keperawatan kulit klien tidak
tampak kering

- Dalam waktu 3 x 24 jam tidak


terjadi kerusakan integritas kulit.

Kriteria hasil :
- Intergritas kulit klien utuh.
- Melaporkan adanya gangguan sensasi atau
nyeri pada daerahkulit yang mengalami
gangguan.
- Menunjukkan pemahama dalam proses
perbaikan kulit mencegah terjadinya cedera
berulang.
- Mampu melindungi kulit dan mempertahankan
kelembaban kulit dengan perawatan alami.

Rencana Tindakan Rasional


a) Kaji kulit dari efek a) Kemoterapi atau
samping terapi kanker kemoradiasi
dapat berakibat
pada kerusakan
kulit seperti
kulit kering dan
bersisik.
b) Gunakan air hangat

21

Universitas Sumatera Utara


dan sabun ringan pada b) Air hangat dapat
waktu mandi mengangkat
jaringan mati
pada kulit
sehingga
kelembaban
c) Anjurkan klien untuk
kulit terjaga.
tidak menggaruk.
c) Menggaruk kulit
kering akan
menyebabkan
luka pada klien
yang dapat
memperparah
iritasi pada kulit
klien.
d) Ubah posisi / alih
baring sesering
mungkin. d) Mengubah
posisi sesering
mungkin
menghindari
terjadinya
penekanan pada
satu area yang
dapat
menyebabkan
decubitus.

e) Memakai krim
semabrangan

22

Universitas Sumatera Utara


e) Hindari untuk tanpa
memakai krim apapun mengetahui
kecuali resep dari kandungan
dokter. dapat
menyebabkan
reaksi kulit
terhadap obat
yang dapat
menimbulkan
iritasi.

5. Implementasi dan Evaluasi


Dari intervensi yang telah di tetapkan maka di lakukan tindakan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan diagnosa keperawatan.

Tabel 4. Implementasi Dan Evaluasi


Hari/ No Implementasi Keperawatan Evaluasi

tanggal Dx (SOAP)

Selasa 1 a) Mengkaji keadan tidur S:


pasien,menanyakan waktu
31/05/2016 pasien mengatakan
tidur dan kebutuhan tidur
tidur dimalam hari
pasien dalam sehari
lebih lama, biasa 4
semalam. Waktu tidur
jam, sekarang bisa
sebelum masuk rumah sakit
5-6 jam.
6-7 jam dalam semalam.

23

Universitas Sumatera Utara


O:

b) Mengkaji faktor penyebab Wajah terlihat lebih


gangguan tidur, kebutuhan segar,
tidur terganggu karena
Tidak ada kantung
cemas dengan penyakit,
mata.
memberikan penjelasan
dengan menggunakan Pasien terlihat lebih
leaflet tentang penyakit rileks.
kanker servik, dan macam-
TD : 120/70 mmhg.
macam penyembuhan yang
dapat di lakukan. Nadi : 74x/menit

Pernafasan :
c) Menjelaskan pentingnya 22x/menit
tidur yang adekuat, penkes
Temp : 37˚C
tentang istirahat tidur dapat
memberikan kesegaran dan A:
dapat mempercepat
Masalah sebagian
penyembuhan dalam
teratasi.
penyakit.
P:

d) Memberikan tempat tidur Intervensi di


yang nyaman dan tenang. lanjutkan.
Slaken bersih kondisi
tempat tidur juga bagus
derta lingkungan yang
tenang.

e) Memonitor pola tidur dan

24

Universitas Sumatera Utara


catat keadaan fisik
mengukur TTV pasien, TD,
Pernafasan, Nadi dan Suhu,
serta fsikokososial yang
mengganggu tidur pasien.

f) Kolaborasi dengan dokter


pemberian obat tidur sesuai
idikasi, memberikan obat
tidur dari dokter ketika rasa
cemas menunjul penyebab
dari gangguan tidur.
Ramelteon : 8 mg diberikan
30 menit sebelum tidur.

Selasa 2 a) Mengkaji kulit dari efek S:


samping terapi kanker, kulit
31/05/2016 Klien mengatakan
pasien setelah di
mengerti dengan
kemoterapi kering dan
apa yang di ajarkan
bersisik, menjelaskan
dan klien
kepada klien efek samping
mengatakan
kemoterapi.
kulitnya terasa
lebih lebab dan
b) Menggunakan air hangat tidak kering.
dan sabun ringan pada
O:
waktu mandi. Gunakan
sabun dan bersihkan Kulit lebih lembab,
dengan menggunakan air sisik pada kulit
hangat, kemudian kulit

25

Universitas Sumatera Utara


yang kering di kompres berkurang.
dengan kain yang di basahi
A:
air hangat.
Masalah sebagian
teratasi.
c) Menganjurkan klien untuk
tidak menggaruk P:
menjelaskan kepada klien
Intervensi di
menggaruk dapat
lanjutkan.
menyebabkan luka semakin
parah.

d) Mengubah posisi / alih


baring sesuai mungkin,
menjelaskan kepada klien
mengubah posisi untuk
menghindari penekanan dan
tidak terjadi dekubitus di
suatu area.

e) Menghindari untuk tidak


memakai krim kecuali
resep dari dokter,
mmenjelaskan kepada klien
memakai krim dari dokter
agar tidak terjadi kerusakan
yang lebih parah akibat
kandungan krim
sembarangan

26

Universitas Sumatera Utara


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan dari pengelolaan dan pembahasan
asuhan keperawatan gangguan pola tidurpada Ny.T dengan Ca Servik di RSUD. Dr.
Pringadi Medan.
a. Pengkajian pada Ny. T dengan Ca Servik didapatkan data subyektif : pasien
mengatakan cemas dengan penyakit yang di deritanya dan akan melakukan
kemoterapi yang ke 3(tiga), pada pemeriksaan fisik,area servik berbau, adanya
keputihan, kotor, kulit klien kering dan bersisik. Pasien mengatakan tidak bisa
tidur dengan nyenyak, tidur selama 3-4 jam, pasien terbangun pada tengah
malam Karena cemas memikirkan keadaan penyakitnya, pasien mengatakan
cemas setelah mendapatkan informasi tentang penyakitnya yang tak kunjung
sembuh, setelah dilakukan Kemoterapi. Data obyektif : klien nampak lesu dan
ada kantung mata, tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 37,5C, nadi 80x/menit,
pernafasan 20x/menit, pasien terlihat lemas, pucat, lelah, keadaan umum klien
composmetis, ekspresi wajah pasien nampak cemas, dan gelisah. Pengkajian
yang tidak dapat di lakukan di RSUD. Dr. Pringadi Medan adalah pemeriksaan
dalam pada servik, karena ruangan yang tidak memungkinkan dan tirai ruangan
yang tidak tersedia serta alat yang memungkinkan.

b. Dari hasil pengkajian tersebut dapat di rumuskan dua diagnosa keperawatan


yaitu:
- Gangguan Istirahat (Pola Tidur) b/d penyakit Kanker servik d/d
ketidakmampuan klien tidur di malam hari dengan normal.
- Resiko kerusakan integritas kulit b/d penatalaksanaan kemoterapi d/d kulit
klien kering dan bersisik.

c. Intervensi diagnosa pertama Gangguan Tola tidur berhubungan dengan penyakit


kanker servik. kaji kebiasaan tidur pasien, berikan tempat tidur yang nyaman,

27

Universitas Sumatera Utara


monitor pola tidur serta catat keadaan fisik psikososial yang mengganggu tidur,
kolaborasi dengan dokter pemberian obat tidur sesuai indikasi.
Dengan melakukan beberapa intervensi keperawatan yang telah dibuat
sebelumnya di dalam kasus secara teratur dan bertahap, perkembangan klien
semakin hari semakin tampak membaik. Klien mengatakan sudah mulai bisa
tidur di malam hari, dan rasa cemas akan penyakitnya juga sudah mulai
mengurang.

d. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien sesuai dengan


perencanaan tindakan asuhan keperawatan yang bertujuan sesuai dengan
kriteria hasil. Implementasi yang di lakukan tercapai sesuai intervensi.
Penjelasan yang di berikan dapat di terima oleh pasien.

e. Evaluasi diagnosa pertama gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas


akan penyakit kanker servik mendapatkan hasil masalah teratasi sebagian
maka intervensi dilanjutkan, diagnosa kedua resiko kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan penatalaksanaan kemoterapi mendapatkan hasil masalah
teratasi sebagian, intervensi di lanjutkan.

B. Saran
1. Bagi instansi pendidikan
Dalam hal ini khususnya DIII KEPERAWATAN USU lebih
dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan
professional, dengan memunculkan inovasi-inovasi baru dalam pendidikan yang
lebih kreatif dan menonjol, sehingga dapat tercipta perawat profesional yang
terampil, handal, dan bermutu, yang mampu memberikan asuhan keperawatan
secara optimal dan komprehensif khususnya pada pasien ca servik
2. Bagi praktik keperawatan
Para praktisi keperawatan dapat meningkatkan pelayanan Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Dengan Prioritas Masalah Gangguan Pola Tidur Pada Pasien Ca
Servik

28

Universitas Sumatera Utara


3. Bagi Mahasiswa
Agar menggali lebih dalam lagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
Gangguan Pola Tidur.
4. Bagi Pasien dan Keluarga
Pasien dan keluarga diharapkan untuk dapat melakukan tindakan yang sudah
disarankan dan dianjurkan oleh perawat guna mencegah terjadinya masalah-
masalah baru atau komplikasi lebih lanjut, dan menganjurkan keluarga untuk
memberikan pasien untuk menjaga sistem reproduksi dan kebersihan sistem
reproduksi pada wanita agar tidak terinfeksi virus.
Pasien dengan ca servik diharapkan dapat mengenali, mengetahui dan
memonitor tanda dan gejala dari penyakit ca servik yang ada pada dirinya.

29

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, Aziz, 2006 Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba


Medika.
Brunner and Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3.
Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. 1995. Dasar - Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6. Jakarta
: EGC
Doenges, Marilynn E. 2000 Rencana asuhan Keperawatan: pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC.
Kozier, Barbara. Erb, Glenora. Berman, Audrey. dan Snyder, Shirlee J, (2010).
Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik. Edisi 7. Volume 1.
Jakarta : EGC.
Potter & Perry. (2005). Fundamental keperawatan konsep, proses, dan praktik.
Edisi 4. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. (2006). Kebutuhan dasar manusia dan proses
keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M, (2005). Prentice Hall Handbook With NIC interventions
and NOC Outcomes. Eighth Edition. United States of America: Pearson Prentice Hall

30

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

PROGRAM DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

I.BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.T
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 45 tahun
Status perkawinan : Kawin
Agama : Kristen
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Jualan
Alamat : Berastagi
Golongan darah : O
Tanggal pengkajian : 30 Mei 2016

II. KELUHAN UTAMA


Saat dikaji klien mengatakan tidak bisa tidur di malam hari, karena klien cemas
akan penyakit kanker servik yang di deritanya, dan akan melakukan kemoterapi yang 3
takut kulitnya akan semakin kering dan hitam.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Riwayat kesehataan klien sekarang , klien mengalami penyakit kanker servik.

31

Universitas Sumatera Utara


IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit masa lalu. Klien juga
mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit. Klien juga tidak pernah mendapatkan
imunisasi.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga dan saudaranya yang mengalami
riwayat sakit dan di dalam keluarga klien tidak ada penyakit keturunan. Keluarga klien
juga tidak ada yang memiliki riwayat atau mengalami gangguan jiwa. Anggota keluarga
klien yang sudah meninggal adalah suaminya.

Genogram:

Keluarga Ayah Keluarga Ibu

Klien

Keterangan:
= Klien

32

Universitas Sumatera Utara


VI. RIWAYAT OBSTETRIK
G: 2 P: 2 A: - HPHT: - TTP:-
No Umur Komplikasi/Masalah Kondisi Penolong

Kehamilan Persalinan Nifas Anak

1 20tahun - - - Sehat bidan

2 18 tahun - - - Sehat Bidan

VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mengatakan ia ingin cepat sembuh dan beraktivitas seperti biasanya, dan
bisa merawat anaknya dan bekerja berjualan sayur.

B. Konsep diri
Gambaran diri : Klien menerima seluruh bagian tubuhnya, tanpa merasa ada
yang kurang.
Ideal diri : Idealnya klien berharap bisa tetap menjadi seorang ibu dari 2
anak, dan menjadi ibu yang baik
Harga diri :Klien merasa malu sudah merepotkan anggota keluarganya.
Peran : Klien berperan sebagai seorang ibu dari dua anaknya
Identitas : Klien sebagai seorang ibu dari ke dua anaknya.

C. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien stabil, mampu memecahkan masalah dengan berdiskusi pada
anak atau teman yang mengalami penyakit kanker servik seperti dirinya.

D. Hubungan sosial
- Orang yang paling berarti :Anaknya adalah
orang yang berarti bagi klien.

33

Universitas Sumatera Utara


- Hubungan dengan keluarga :Hubungan klien
dengan keluarga baik, terlihat keluarga klien selalu menemani klien
- Hubungan dengan orang lain :Hubungan klien
dengan orang lain baik, klien mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan
baik dengan orang – orang disekitarnya.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :Klien tidak
memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

E.Spiritual
- Nilai dan keyakinan : Klien meyakini TUHAN YESUS adalah tuhan yang
baik, karena setiap klien merasa kesulitan, TUHAN
selama memberikan jalan.
- Kegiatan ibadah : Sebelum sakit klien rajin beribadah ke Gereja, dan
mengikuti perkumpulan setiap kamis di rumah warga
yang beragama Kristen.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan umum
Tingkat kesadaran composmentis dengan Gaslow Coma Scale (GCS) : 15
(E4V5M6), Capilary Refill Time (CRT) kurang dari 3 detik, akral hangat, tampak
gelisah, tidak ada pernapasan cuping hidung. Klien malas melakukan aktivitas karena
lemas akibat kurang tidur.

B. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 110/70 mmHg.
- Nadi : 72 x/menit.
- Pernafasan : 22 x/menit
- Suhu tubuh : 37,5O C.

34

Universitas Sumatera Utara


- Tinggi badan : 155 cm.
- Berat badan : 57 kg.
-
C. Pemeriksaan Head to toe
Kepala dan rambut
- Bentuk : Bulat, tidak ada benjolan dan pembengkakan
- Ubun-ubun : Normal, fontanel berada di tengah, tidak terdapat lesi.
- Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe.

Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran tidak merata, akibat dari
kemoterapi.
- Bau : Normal
- Warna kulit : Sawo matang.

Wajah
- Warna kulit : Sawo matang.
- Struktur wajah : Simetris.

Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Normal, simetris antara kanan dan kiri.
- Palpebra : Normal, dapat menutup dan membuka
mata, ada kemerahan.
- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva tidak anemis, sklera putih
tidak ikterik, ada kemerahan.
- Pupil : Isokor (sama kanan kiri), posisi di tengah.
- Kornea dan iris : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Visus : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan.

35

Universitas Sumatera Utara


Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal, berada di tengah.
- Lubang hidung : Normal, simetris antara dextra dan
Sinistra.
- Cuping hidung : Tidak ada pernapasan cuping
hidung.

Telinga
- Bentuk telinga : Simetris antara kanan dan kiri
- Ukuran telinga : Normal.
- Lubang telinga : Normal, bersih, tidak ada otitis media.
- Ketajaman pendengaran : Normal tidak ada lateralisasi telinga kanan dan
kiri.

Mulut dan faring


- Keadaan bibir : Kering, tidak ada labioskizis.
- Keadaan gusi dan gigi : Bersih.
- Keadaan lidah : Lembab.
- Orofaring : Normal, tampak klien tidak mengalami gangguan
dalam proses menelan.

Leher
- Posisi trakea : Berada di tengah.
- Tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
- Suara : Terdengar dengan jelas.
- Kelenjar limfa : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfa.
- Vena jugularis : Teraba
- Denyut dan nadi karotis : Teraba

Pemeriksaan integumen
- Kebersihan : Kulit bersih.

36

Universitas Sumatera Utara


- Kehangatan : Akral hangat.
- Warna : Sawo matang.
- Turgor : Kembali < 4 detik.
- Kelembaban : Kulit teraba kering.
- Kelainan kulit : Tidak ada kelainan pada kulit.

Pemeriksaan payudara dan ketiak


Payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak dijumpai massa, tidak ada trauma,
dan tidak ada pembengkakan pada aksila.

Pemeriksaan torak/dada
- Inspeksi torak : Normal, tidak terdapat lesi dan massa.
- Pernafasan : Pola nafas reguler 22x/menit.
- Tanda kesulitan bernafas : Tidak dijumpai tanda kesulitan bernafas.

Pemeriksaan paru
- Palpasi getaran suara : Simetris antara kanan dan kiri ketika klien
bernafas.
- Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan.

Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : Kedua belah dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi
atau massa.
- Palpasi : Denyutan lebih terasa pada daerah dada jantung sebelah kiri
dibandingkan dengan denyutan pada daerah dada jantung sebelah kanan.
- Auskultasi : Suara S1 dan S2 normal, Murmur (-), Gallop (-).

Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi : Normal, tidak ada massa, tidak ada truma, bentuk abdomen
datar.

37

Universitas Sumatera Utara


- Auskultasi : Peristaltik 6x/menit.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak dijumpai massa, tanda acites (-).
- Perkusi : Timpani.

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya


- Genitalia : Rambut pubis ada, berbau, ada darah dan keputihan
- Anus dan perineum : Normal.

Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
Tidak ada masalah aktivas yang dirasakan klien, hanya lemas di karenakan
mengantuk .

Pemeriksaan neurologi
- Nervus olfactorius: Normal..
- Nervus optikus : Mampu membaca dalam jarak 1 meter.
- Nervus okulamotorik, Troclehar, dan Abducen : Bola mata dapat melihat
kearah.vertical, horizontal, dan rotatoar, pupil isokor, pupil mengecil ketika
diberi rangsangan cahaya.
- Nervus trigeminus: Otot masetter dan temporalis sebagai otot mengunyah
normal.
- Nervus facialis : Klien dapat menggelembungkan pipi, mengerutkan dahi,
tersenyum, dan tertawa.
- Nervus cholearis : Klien dapat mendengarkan bunyi alaram.
- Nervus glosofaringeus : Uvula berada di tengah, tidak ada tanda meradang.
- Nervus vagus : Klien mampu menelan.
- Nervus Accecoris : Klien dapat melawan tahanan yang di berikan.
- Nervus Hypoglosus : Klien dapat menjulurkan lidah, dan menggulung.
Fungsi motorik : Tidak ada kesulitan melakukan aktivitas.
Fungsi sensorik : Klien mampu membedakan benda yang tumpul dan tajam,
dapat meraba benda yang bertekstur halus dan kasar,
dapat membedakan panas dan dingin.

38

Universitas Sumatera Utara


Reflek : Klien memberikan reflek dengan normal.

IX.POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


A. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan/hari : 3 kali
- Nafsu/selera makan : Kurang, terlihat nasi yang dimakan bersisa
- Nyeri ulu hati : Tidak ada
- Alergi : Tidak ada riwayat alergi
- Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah
- Waktu pemberian makan : Pagi pukul 07.00, siang pukul 13.00, dan sore
pukul 17.00 wib
- Jumlah dan jenis makan : Jenis makanan yang diberikan yaitu nasi bubur
dengan lauk 1 telur, 1 potong ikan, dan 1 potong buah semangka/pisang.
- Waktu pemberian cairan/minum : Sesuai kebutuhan klien
- Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah klien makan dan minum.

B. Perawatan diri/personal hygiene


- Kebersihan tubuh :Tubuh bersih
- Kebersihan gigi dan mulut : Bersih
- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih.

C. Pola kegiatan/aktivitas
Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian,
dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total.
Klien ampu melakukan aktivitas dengan mandiri, karena tidak menggunakan infus
karena belum mendapatkan jadwal kemoterapi.
Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit
Selama proses hospitalisasi klien mengatakan ibadahnya terganggu karena tidak
bisa keluar dari rumah sakit untuk pergi ke gereja.

39

Universitas Sumatera Utara


D. Pola eliminasi
Buang Air Besar (BAB)
- Pola BAB : 1 kali sehari.
- Karakter feses : Konsistensi semua padat
- Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat
perdarahan.
- BAB terakhir :-
- Diare : Tidak ada diare.
- Penggunaan laksatif : Tidak ada.
Buang Air Kecil (BAK)
- Pola BAK : Normal.
- Karakter urin : Kuning ada perdarahan.
- Kesulitan BAK : Ada kesulitan dalam BAK.
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit ginjal.
- Penggunaan diuretik : Tidak ada penggunaan diuretik.
- Upaya mengatasi masalh : Tidak ada.

E. Pola Tidur dan Kebiasaan


- Waktu tidur : Klien mengatakan selama dirawat di rumah
sakit durasi tidur klien lebih kurang 4 jam dalam sehari semalam di karenakan
cemas akan penyakit yang di deritanya.
- Waktu bangun : Tidak menentu, terkadang klien terbangun
ketika rasa cemas muncul.
- Masalah tidur : Klien mengatakan sulit untuk istirahat atau
tidur karena rasa cemas yang dirasakannya, klien tidak merasakan kepuasan
dalam tidurnya dikarenakan sering terbangun yang disebabkan cemas yang
muncul.
- Hal-hal yang mempermudah tidur : Jika suasana nyaman dan tenang serta
cemas yang tidak muncul.

40

Universitas Sumatera Utara


- Hal-hal yang mempermudah bangun : Saat cemas muncul yang membuat
klien merasa tidak nyaman untuk beristirahat.

B. Mekanisme koping
Adaptif, menyelesaikan masalah dengan berdiskusi dengan anggota keluarga,
teman, dan berpasrah pada Yang Maha Kuasa, dan menerima keadaannya yang
sekarang.

41

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-1
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No Hari/ Pukul Tindakan Keperawatan


DX Tanggal

1. selasa 08:30 Berdiskusi secara terbuka dengan pasien ,


cemas yang mempengaruhi gangguan
31/05/2016
pola tidur pasien.

Menjelaskan kepada pasien tujuan


09:20
pemberian tempat tidur yang nyaman.

10:30 Melakukan pemeriksaan fisik kepada


pada pasien.

TD : 120/70 mmhg.

Nadi : 74x/menit

Pernafasan : 22x/menit

Temp : 37˚C

10:50 Mendiskusikan dengan pasien tujuan


meminum obat tidur yang di berikan
dokter.

42

Universitas Sumatera Utara


Mengajarkan pasien relaksasi tarik nafas
11:00 dalam ketika rasa cemas muncul.

2. Selasa 11:20 Berdiskusi dengan pasien tentang efek


samping dari kemoterapi.
31/05/2016

11:50 Mendengarkan dengan simpati keluhan


pasien tentang kulit kering dan bersisik
yang di alaminya.

Berdiskusi dengan pasien cara


12:20
mengurangi kulit kering dan bersisik
dengan menggunakan sabun dan air
hangat.

13:10 Meberikan masukan kepada pasien agar


tidak menggaruk kulit yang kering dan
bersisik.

13:50 Mengajarkan pasien untuk menggunakan


salep yang telah di berikan dokter untuk
mengurangi kulit kering dan bersisik.

43

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-2
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No Hari/ Pukul Tindakan Keperawatan


DX Tanggal

1. Rabu 14:30 Berdiskusi dengan pasien, waktu tidur


dalam semalam, waktu tidur 5-6 jam.
31/05/2016

15:20 Berdikusi dengan pasien apakah tempat


dan lingkungan yang nyaman
mempengaruhi waktu tidur menjadi lebih
baik.

16:30 Melakukan pemeriksaan fisik kepada


pada pasien.

TD : 120/80 mmhg.

Nadi : 74x/menit

Pernafasan : 22x/menit

Temp : 36,5˚C

16:50 Mendiskusikan dengan pasien apakah


obat yang di berikan dokter dapat
mempengaruhi waktu tidur pasien
menjadi lebih baik.

44

Universitas Sumatera Utara


17:00 Mendiskusikan kepada pasien apakah
relaksasi tarik nafas dalaam dapat
mengurangi rasa cemas yang di alaminya.

Mengajarkan pasien relaksasi tarik nafas


17:10
dalam ketika rasa cemas muncul.

2. Selasa 17:20 Berdiskusi dengan pasien apakah sudah


mengerti dan dapat menerima efek
31/05/2016
samping dari kemoterapi.

Mendengarkan dengan simpati keluhan


17:50
pasien tentangefek famping dari
kemoterapi yang di jalaninya.

Berdiskusi dengan pasien tentang


18:20 perasaannya setelah melakukan cara
mengurangi kulit kering dan bersisik
menggunakan sabun dan air hangat.

19:10 Meberikan masukan kepada pasien agar


tidak menggaruk kulit yang kering dan
bersisik.

45

Universitas Sumatera Utara


19:50 Berdiskusi dengan pasien perasaan
setelah memakai salep yang di berikan
dokter.

46

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-3
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No Hari/ Pukul Tindakan Keperawatan


DX Tanggal

1. Rabu 08:30 Berdiskusi dengan pasien, waktu tidur


dalam semalam bertambah atau tidak.
31/05/2016

Berdikusi dengan pasien apakah tempat


09:20
dan lingkungan yang nyaman
mempengaruhi waktu tidur menjadi lebih
baik.

10:25 Melakukan pemeriksaan fisik kepada


pada pasien.

TD : 120/80 mmhg.

Nadi : 74x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Temp : 367,0˚C

10:40 Mendiskusikan dan mengajarkan pasien


untuk tidak meminum obat yang di
berikan oleh dokter apakah pasien dapat
tidur dengan baik atau tidak.

47

Universitas Sumatera Utara


11:00 Mendiskusikan kepada pasien apakah
setelah relaksasi tarik nafas dalaam sudah
menghilangkan rasa cemas yang di
alaminya.

11:20 Mengajarkan pasien relaksasi tarik nafas


dalam ketika rasa cemas muncul.

2. Selasa 11:30 Berdiskusi dengan pasien apakah sudah


dapat menerima efek samping dari
31/05/2016
kemoterapi.

Mendengarkan dengan simpati pendapat


11:45
pasien tentang efek famping dari
kemoterapi yang di jalaninya.

Berdiskusi dengan pasien tentang


12:10
perasaannya setelah melakukan cara
mengurangi kulit kering dan bersisik
menggunakan sabun dan air hangat.

12:30
Meberikan masukan kepada pasien agar
tidak menggaruk kulit yang kering dan

48

Universitas Sumatera Utara


bersisik.

13:50
Berdiskusi dengan pasien perasaan
setelah memakai salep yang di berikan
dokter.

49

Universitas Sumatera Utara


50

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai