Oleh
132500062
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “
Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan Prioritas Masalah Gangguan Pola Tidur pada
Pasien Ca servik”, yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan kemampuan
serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta
saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis
dikemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1.Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Phd selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyni, S.kep, Ns, M.Kep selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, Skp, M.Kep. Sp. Mat selaku Pembandu Dekan II
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan juga dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing saya menyelesaikan KTI.
5. Ibu Nur Afi Darti, SKp, M.Kep. selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku dosen penguji yang memberikan saran dan kritik.
iiv
Universitas Sumatera Utara
7. Ibu Reni Asmara Ariga, S.Kp, MARS selaku dosen pembimbing akademik saya.
Yang selalu memberikan bimbingan kepada saya selama tiga tahun.
9. Teristimewa Orang Tua saya Bapak Ir. Saripin Bangun dan mamak Alm. Aslina br
Tarigan SE, Sri Mendani br Sitepu, dan bapak Mahdar Syukri dan Ibu Yulita Susilawati
yang telah membesarkan, menyayangi, serta mendidik dan mendoakan saya saya
sehingga mampu menyelesaikan perkuliahan saya, serta Abang/Kakak Duma Sari br
Bangun, Brema Bangun, Samudra Yudha Setiawan, Guntur Ramadhan, Iyos Viden
bangun, Toufan Erlangga, Armijun Bangun, Waikin bangun yang selalu memberi saya
motivasi dan dukungan serta selalu mendoakan saya agar mampu menyelesaikan KTI
dengan baik.
10. Serta sahabatku ( Metrolitania Simbolon, Sri Wahyuni, Maya S Lumban Gaol,
Donna febri Rotua, Adawiyah Tussifah Hasibuan, Melda Simorangkir, Maria H
Marpaung, Putri Fatma ) yang selalu memberi motivasi dan dukungan materi kepada
saya.
Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.
vii
Lembar Sampul
Orisinalitas
Lembar Pengesahan
vi
iii
iii Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah leher rahim (serviks).
Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal dunia karena kanker dalam tiga dasa
warsa terakhir. Tingginya angka kematian itu akibat terlambatnya penanganan, sekitar
70% datang dengan kondisi stadium lanjut. Kanker serviks merupakan kanker tersering
pada wanita dan merupakan penyebab kematian terbanyak nomor 3 di seluruh dunia
penyebab kematian nomor 1 di negara berkembang. Laporan WHO menunjukan kasus
kanker serviks semakin meningkat di seluruh dunia, dimana diperkirakan 10 juta kasus
baru pertahun dan akan meningkat akan menjadi 15 juta kasus pada tahun 2020. Sampai
saat ini, insiden kanker serviks dalam hal morbiditas dan mortalitas belum menunjukan
hasil penurunan yang signifikan. Bukti kuat pendukung kanker serviks disebabkan oleh
infeksi Human Papiloma Virus (HPV), dengan risiko tertinggi Human Papiloma Virus
(HPV) subtipe genital meningkatkan risiko beragam penularan.
Kanker Servik dapat merusak struktur jaringan serviks dan dapat menginvasi ke
organ lain yaitu ke rektum dan vagina. Pada rektum dapat menimbulkan fistula rektum
dapat menginfiltrasi ke saraf yangmengakibatkan nyeri pada ca servik sehingga
klienmengalami gangguan pola tidur.
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensori yang sesuai. Tidur merupakan suatu kebutuhan bukan suatu
keadaan istirahat yang tidak bermanfaat. Tidur merupakan proses yang di perlukan
manusia untuk pembentukan sel-sel tubuh yang baru. Perbaikan sel-sel tubuh yang
rusak, memberi waktu organ tubuh untuk istirahat maupun untuk menjaga
keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh. Dengan perkataan lain, tidur
merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relative, bukan hanya keadaan penuh
ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih kepada suatu siklus yang berulang. Tidur
memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini untuk membuat memberikan asuhan
keperawatan kepada klien dengan prioritas masalah Masalah Gangguan Pola Tidur Ca
Serviks di RSUD.dr. Pringadi Medan
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis tentang asuhan keperawatan dengan prioritas
gangguan pola tidur ca serviks dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dibangku perkuliahan serta pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan gangguan pola tidur ca serviks.
1. Pengkajian
Pengkajian Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan
kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkajian mengenai:
a. Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa
bangun tidur, dan keteraturan pola tidur klien.
b. Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air
kecil, dan lain-lain.
c. Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya.
d. Kebiasaan tidur siang.
e. Lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur klien?, apakah
kondisinya bising, gelap, atau suhu dingin?
f. Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari apakah
peristiwa yang dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?
g. Status emosi dan mental klien. Status emosional dan mental memengaruhi
terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai
status emosional dan mental klien, misalnya apakah klien mengalami stress emosional
atau ansietas? Juga dikaji sumber stres yang dialami klien.
h. Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai
akibat gangguan istirahat tidur, seperti:
- Penampilan wajah, misalnya adalah adakah area gelap di sekitar mata, bengkak di
kelopak mata, konjungtiva kemerahan, atau mata yang terlihat cekung.
- Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat tidur, misalnya apakah klien mudah
tersinggung, selalu menguap, kurang konsentrasi, atau terlihat bingung.
- Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.
2. Analisa Data
Analisa data mencakup mengenai pola atau kecenderungan, membandingkan pola
ini dengan pola kesehatan yang normal, menarik konkulsi tentang respon klien. Perawat
memperhatikan pola atau kecenderungan sambil memeriksa kelompok data. Kelompok
data terdiri dari batasan karakteristik. Batasan karakteristik adalah kriteria klinis yang
mendukung adanya kategori diagnostik. Kategori klinis adalah tanda dan gejala objektif
atau subjektif atau faktor resiko. Kategori diagnostik dan batasan karakteristik
memberikan struktur untuk proses kognitif dalam mengidentifikasi kebutuhan klien dan
penurunan aktual dari diagnosa keperawatan (Potter & Perry, 2005).
Batasan karakteristik dari beberapa diagnosa keperawatan yang di temukan
menurut NANDA :
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
- Mengantuk di siang hari
- Keletihan
- Apatis
- Penurunan kemampuan berfungsi
- Sering memberontak
- Ansietas
- Agitasi
3. Rumusan Masalah
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
2. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penatalaksanaan
kemoterapi.
3. Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.
4. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
5. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi ureter
6. Keletihan berhubungan dengan berkurangnya suplai O2 kejaringan
4. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan di
laksanakan untuk menanggulangi masalah keperawatan yang telah di tentukan dengan
tujuan.
10
Rasional :
- Kemoterapi atau kemoradiasi dapat berakibat pada kerusakan kulit
seperti kulit kering dan bersisik.
- Air hangat dapat mengangkat jaringan mati pada kulit sehingga
kelembaban kulit terjaga.
- Menggaruk kulit kering dapat menyebabkan luka pada klien semakin
parah dan dapat menyebabkan iritasi.
- Mengubah posisi sesering mungkin menghindari terjadinya penekanan
pada satu area yang dapat menyebabkan decubitus.
- Memakai krim sembarangan tanpa mengetahui kandungan dapat
menyebabkan reaksi kulit terhadap obat yang menimbulkan iritasi.
3. Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia.
Tujuan dan kriteria hasil NOC : Nutritional satatus : food and Flid intake.
11
12
13
14
15
2. Analisa Data
Berdasarkan dari hasil pengkajian di atas, maka di dapatkan data subjektif, dan
data objektif, etiologi dan masalah keperawatan yang di tuliskan dalam table di
bawah ini.
Tabel 2. Analisa Data Berdasarkan Pengkajian
Masalah
No Data Penyebab
Keperawatan
1 Ds : Virus HVP, infeksi Gangguan Pola
Klien mengatakan tidak virus herpes Tidur.
pernah tidur nyenyak
dimalam hari. Poliperasi sel abnormal
Waktu tidur klien 4 jam serviks
dalam semalam
Neoplasma
Do :
- . Wajah tampah Ca serviks
pucat
- Klien berbicara Menjalar ke vagina
16
Penatalaksanaan
Kemoterapi dan
radioterapi
menganggu sistem
integritas
kulit kering
17
3. Rumusan Masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan.
Masalah yang muncul berdasarkan prioritas yang didasari kriteria yang harus
ditangani dan segera. Berikut beberapa masalah yang muncul berdasarkan
analisa data.
Diagnosa Keperawatan :
a) Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan cemas karena penyakit kanker
servik.
b) Resiko Kerusakan Intergritas Kulit berhubungan dengan kemoterapi.
4. Perencanaan
Setelah memperoleh analisa data, masalah keperawatan dan trakhir dirumuskan
dalam diagnosa keperawatan, saat itu juga perawat melakukan perencanaan
tindakan keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan kepada nNy. T.
Hari / No
Perencanaan Keperawatan
Tanggal DX
18
Kriteria hasil :
- Jumlah jam tidur cukup.
- Tampak rileks
Rencana Tindakan Rasional
a) Kaji kebiasaan tidur a) Mengetahui
pasien. kebiasaan dan
kebutuhan
pasien.
b) Kaji faktor penyebab b) Mengetahui
gangguan pola tidur. faktor
penyebab
gangguan tidur
pasien.
c) Jelaskan pentingnya c) Meningkatkan
tidur yang adekuat. pengetahuan
pasien tentang
19
20
Kriteria hasil :
- Intergritas kulit klien utuh.
- Melaporkan adanya gangguan sensasi atau
nyeri pada daerahkulit yang mengalami
gangguan.
- Menunjukkan pemahama dalam proses
perbaikan kulit mencegah terjadinya cedera
berulang.
- Mampu melindungi kulit dan mempertahankan
kelembaban kulit dengan perawatan alami.
21
e) Memakai krim
semabrangan
22
tanggal Dx (SOAP)
23
Pernafasan :
c) Menjelaskan pentingnya 22x/menit
tidur yang adekuat, penkes
Temp : 37˚C
tentang istirahat tidur dapat
memberikan kesegaran dan A:
dapat mempercepat
Masalah sebagian
penyembuhan dalam
teratasi.
penyakit.
P:
24
25
26
A. Kesimpulan.
Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan dari pengelolaan dan pembahasan
asuhan keperawatan gangguan pola tidurpada Ny.T dengan Ca Servik di RSUD. Dr.
Pringadi Medan.
a. Pengkajian pada Ny. T dengan Ca Servik didapatkan data subyektif : pasien
mengatakan cemas dengan penyakit yang di deritanya dan akan melakukan
kemoterapi yang ke 3(tiga), pada pemeriksaan fisik,area servik berbau, adanya
keputihan, kotor, kulit klien kering dan bersisik. Pasien mengatakan tidak bisa
tidur dengan nyenyak, tidur selama 3-4 jam, pasien terbangun pada tengah
malam Karena cemas memikirkan keadaan penyakitnya, pasien mengatakan
cemas setelah mendapatkan informasi tentang penyakitnya yang tak kunjung
sembuh, setelah dilakukan Kemoterapi. Data obyektif : klien nampak lesu dan
ada kantung mata, tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 37,5C, nadi 80x/menit,
pernafasan 20x/menit, pasien terlihat lemas, pucat, lelah, keadaan umum klien
composmetis, ekspresi wajah pasien nampak cemas, dan gelisah. Pengkajian
yang tidak dapat di lakukan di RSUD. Dr. Pringadi Medan adalah pemeriksaan
dalam pada servik, karena ruangan yang tidak memungkinkan dan tirai ruangan
yang tidak tersedia serta alat yang memungkinkan.
27
B. Saran
1. Bagi instansi pendidikan
Dalam hal ini khususnya DIII KEPERAWATAN USU lebih
dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan
professional, dengan memunculkan inovasi-inovasi baru dalam pendidikan yang
lebih kreatif dan menonjol, sehingga dapat tercipta perawat profesional yang
terampil, handal, dan bermutu, yang mampu memberikan asuhan keperawatan
secara optimal dan komprehensif khususnya pada pasien ca servik
2. Bagi praktik keperawatan
Para praktisi keperawatan dapat meningkatkan pelayanan Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Dengan Prioritas Masalah Gangguan Pola Tidur Pada Pasien Ca
Servik
28
29
30
I.BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.T
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 45 tahun
Status perkawinan : Kawin
Agama : Kristen
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Jualan
Alamat : Berastagi
Golongan darah : O
Tanggal pengkajian : 30 Mei 2016
31
Genogram:
Klien
Keterangan:
= Klien
32
B. Konsep diri
Gambaran diri : Klien menerima seluruh bagian tubuhnya, tanpa merasa ada
yang kurang.
Ideal diri : Idealnya klien berharap bisa tetap menjadi seorang ibu dari 2
anak, dan menjadi ibu yang baik
Harga diri :Klien merasa malu sudah merepotkan anggota keluarganya.
Peran : Klien berperan sebagai seorang ibu dari dua anaknya
Identitas : Klien sebagai seorang ibu dari ke dua anaknya.
C. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien stabil, mampu memecahkan masalah dengan berdiskusi pada
anak atau teman yang mengalami penyakit kanker servik seperti dirinya.
D. Hubungan sosial
- Orang yang paling berarti :Anaknya adalah
orang yang berarti bagi klien.
33
E.Spiritual
- Nilai dan keyakinan : Klien meyakini TUHAN YESUS adalah tuhan yang
baik, karena setiap klien merasa kesulitan, TUHAN
selama memberikan jalan.
- Kegiatan ibadah : Sebelum sakit klien rajin beribadah ke Gereja, dan
mengikuti perkumpulan setiap kamis di rumah warga
yang beragama Kristen.
B. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 110/70 mmHg.
- Nadi : 72 x/menit.
- Pernafasan : 22 x/menit
- Suhu tubuh : 37,5O C.
34
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran tidak merata, akibat dari
kemoterapi.
- Bau : Normal
- Warna kulit : Sawo matang.
Wajah
- Warna kulit : Sawo matang.
- Struktur wajah : Simetris.
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Normal, simetris antara kanan dan kiri.
- Palpebra : Normal, dapat menutup dan membuka
mata, ada kemerahan.
- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva tidak anemis, sklera putih
tidak ikterik, ada kemerahan.
- Pupil : Isokor (sama kanan kiri), posisi di tengah.
- Kornea dan iris : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Visus : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan.
35
Telinga
- Bentuk telinga : Simetris antara kanan dan kiri
- Ukuran telinga : Normal.
- Lubang telinga : Normal, bersih, tidak ada otitis media.
- Ketajaman pendengaran : Normal tidak ada lateralisasi telinga kanan dan
kiri.
Leher
- Posisi trakea : Berada di tengah.
- Tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
- Suara : Terdengar dengan jelas.
- Kelenjar limfa : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfa.
- Vena jugularis : Teraba
- Denyut dan nadi karotis : Teraba
Pemeriksaan integumen
- Kebersihan : Kulit bersih.
36
Pemeriksaan torak/dada
- Inspeksi torak : Normal, tidak terdapat lesi dan massa.
- Pernafasan : Pola nafas reguler 22x/menit.
- Tanda kesulitan bernafas : Tidak dijumpai tanda kesulitan bernafas.
Pemeriksaan paru
- Palpasi getaran suara : Simetris antara kanan dan kiri ketika klien
bernafas.
- Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan.
Pemeriksaan jantung
- Inspeksi : Kedua belah dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi
atau massa.
- Palpasi : Denyutan lebih terasa pada daerah dada jantung sebelah kiri
dibandingkan dengan denyutan pada daerah dada jantung sebelah kanan.
- Auskultasi : Suara S1 dan S2 normal, Murmur (-), Gallop (-).
Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi : Normal, tidak ada massa, tidak ada truma, bentuk abdomen
datar.
37
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
Tidak ada masalah aktivas yang dirasakan klien, hanya lemas di karenakan
mengantuk .
Pemeriksaan neurologi
- Nervus olfactorius: Normal..
- Nervus optikus : Mampu membaca dalam jarak 1 meter.
- Nervus okulamotorik, Troclehar, dan Abducen : Bola mata dapat melihat
kearah.vertical, horizontal, dan rotatoar, pupil isokor, pupil mengecil ketika
diberi rangsangan cahaya.
- Nervus trigeminus: Otot masetter dan temporalis sebagai otot mengunyah
normal.
- Nervus facialis : Klien dapat menggelembungkan pipi, mengerutkan dahi,
tersenyum, dan tertawa.
- Nervus cholearis : Klien dapat mendengarkan bunyi alaram.
- Nervus glosofaringeus : Uvula berada di tengah, tidak ada tanda meradang.
- Nervus vagus : Klien mampu menelan.
- Nervus Accecoris : Klien dapat melawan tahanan yang di berikan.
- Nervus Hypoglosus : Klien dapat menjulurkan lidah, dan menggulung.
Fungsi motorik : Tidak ada kesulitan melakukan aktivitas.
Fungsi sensorik : Klien mampu membedakan benda yang tumpul dan tajam,
dapat meraba benda yang bertekstur halus dan kasar,
dapat membedakan panas dan dingin.
38
C. Pola kegiatan/aktivitas
Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian,
dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total.
Klien ampu melakukan aktivitas dengan mandiri, karena tidak menggunakan infus
karena belum mendapatkan jadwal kemoterapi.
Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit
Selama proses hospitalisasi klien mengatakan ibadahnya terganggu karena tidak
bisa keluar dari rumah sakit untuk pergi ke gereja.
39
40
B. Mekanisme koping
Adaptif, menyelesaikan masalah dengan berdiskusi dengan anggota keluarga,
teman, dan berpasrah pada Yang Maha Kuasa, dan menerima keadaannya yang
sekarang.
41
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-1
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
TD : 120/70 mmhg.
Nadi : 74x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Temp : 37˚C
42
43
TD : 120/80 mmhg.
Nadi : 74x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Temp : 36,5˚C
44
45
46
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-3
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
TD : 120/80 mmhg.
Nadi : 74x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Temp : 367,0˚C
47
12:30
Meberikan masukan kepada pasien agar
tidak menggaruk kulit yang kering dan
48
13:50
Berdiskusi dengan pasien perasaan
setelah memakai salep yang di berikan
dokter.
49