bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak dapat dibebankan sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidak merupakan Objek Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f. Bunga pinjaman yang tidak boleh dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasi sebagai penambah harga perolehan saham. Ilustrasi:
Investasi Saham 30%
PT. ABC PT. XYZ Pembagian Dividen Bukan Obyek PPh K B R U E N D G I Pembayaran Bunga Pinjaman TIDAK A DAPAT DIBEBANKAN SECARA FISKAL T karena terkait dengan investasi saham yang menghasilkan DIVIDEN BUKAN OBYEK PPh. BANK BCK BIAYA BUNGA DALAM MASA KONSTRUKSI
Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-22/PJ.42/1999
tentang PERLAKUAN PPH ATAS BIAYA BUNGA DAN BIAYA OVERHEAD DALAM MASA KONSTRUKSI. Dalam hal suatu pinjaman dipergunakan untuk membiayai pembangunan pabrik atau bangunan lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, biaya bunga yang timbul selama masa konstruksi harus dikapitalisir ke dalam harga perolehan pabrik/bangunan lainnya tersebut, yang pembebanannya melalui biaya penyusutan. Dalam hal suatu pinjaman dipergunakan untuk membiayai pembelian tanah, biaya bunganya harus dikapitalisir ke dalam harga perolehan tanah, namun tidak dapat dibebankan sebagai biaya penyusutan. Apabila suatu pinjaman dipergunakan untuk membiayai pembangunan pabrik dan pembelian tanah serta aktiva lainnya yang tidak dapat dipisah-pisahkan perhitungan kapitalisasinya ke dalam masing-masing aktiva tersebut dapat dilakukan secara prorata. BIAYA BUNGA DARI PINJAMAN YANG DITEMPATKAN KE DEPOSITO/TABUNGAN Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-46/PJ.4/1995 tentang Perlakuan Biaya Bunga Yang Dibayar Atau Terutang Dalam Hal Wajib Pajak Menerima Atau Memperoleh Penghasilan Berupa Bunga Deposito Atau Tabungan Lainnya Perlakuan Pajak atas Biaya bunga dari pinjaman yang kemudian ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan : Bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya JIKA jumlah rata- rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya; Bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya APABILA jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya. Contoh Tahun 2002 PT A meminjam uang sebesar 200 juta bunga 20 20% %. skedul pengambilan pinjaman sbb:: sbb bulan Februari sebesar Rp 125 juta bulan Juni sebesar Rp 25 juta bulan Agustus sebesar Rp 50 juta Disamping itu PT A juga mempunyai deposito sbb:: sbb Feb – Maret sebesar Rp 25 juta Apr – Agt sebesar Rp 46 juta Sep – Des sebesar Rp 50 juta Berapa bunga yang deductible ? ILUSTRASI: BEBAN BUNGA Bulan Pinjaman Jumlah Jangka Waktu Akumulasi Pinjaman (Rp) (Bulan) Januari 0 1 0 Pebruari s/d Mei 125.000.000 4 500.000.000
Juni s/d Juli 150.000.000 2 300.000.000
Agustus s/d 200.000.000 5 1.000.000.000
Desember Jumlah 12 1.800.000.000
Rata- Rata Pinjaman / Bulan = 1.8 M/ 12 150.000.000
ILUSTRASI: BEBAN BUNGA Bulan Deposito Jumlah Deposito Jangka Waktu Akumulasi (Rp) (Bulan) Januari 0 1 0 Pebruari s/d 25.000.000 2 50.000.000 Maret April s/d 46.000.000 5 230.000.000 Agustus September s/d 50.000.000 4 200.000.000 Desember Jumlah 12 480.000.000 Rata- Rata DEPOSITO / Bulan 0,48 M / 12 40.000.000 Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya secara FISKAL: = 20% x (Rp 150.000.000,00 - Rp 40.000.000,00) = Rp 22.000.000,00 Koreksi fiskal positif beban bunga = (20% x Rp.200.000.000) – 22.000.000 = 18.000.000,-