Akuntansi Saham - Deviden
Akuntansi Saham - Deviden
Ekuitas Saham
Ekuitas
Ekuitas merupakan besarnya kepentingan/hak pemilik
perusahaan pada harta perusahaan.
Kas 45.000.000
Saham 40.000.000
Agio saham 5.000.000
Penjualan /penerbitan saham
Mencatat penerbitan 4.000 lbr saham nilai
par Rp 10.000/lbr dg harga Rp 38.000.000
Kas 38.000.000
Disagio 2.000.000
Saham 40.000.000
Pembayaran saham dg aktiva
PT Z menerbitkan 200 lbr saham dg nilai par
Rp 100.000/lbr untuk memperoleh sebidang
tanah dengan nilai pasar Rp 30.000.000
Tanah 30.000.000
Saham 20.000.000
Agio saham 10.000.000
Metode akuntansi
(20% x 60.000.000)
Bukan Objek Pajak
pasal 4 ayat (3) huruf c
Penyertaan Wajib Pajak dalam permodalan suatu badan dapat dipenuhi dengan
setoran tunai atau pengalihan harta.
Ketentuan ini mengatur tentang penilaian harta yang diserahkan sebagai pengganti
saham atau penyertaan modal dimaksud, yaitu dinilai berdasarkan nilai pasar dari
harta yang dialihkan tersebut.
CONTOH Pasal 10 ayat (5)
CONTOH :
WP “X” MENYERAHKAN 20 UNIT MESIN BUBUT YANG NILAI BUKUNYA Rp 25.000.000,00 KEPADA PT. “Y” SBG
PENGGANTI PENYERTAAN SAHAMNYA DENGAN NILAI NOMINAL Rp 20.000.000,00. HARGA PASAR MESIN
BUBUT TSB Rp 40.000.000,00.
PT.“Y” MENCATAT MESIN BUBUT SBG AKTIVA SEBESAR Rp 40.000.000,00 BUKAN SEBAGAI PENGHASILAN.
SELISIH ANTARA NILAI NOMINAL SAHAM DENGAN NILAI PASAR HARTA DIBUKUKAN SBG “AGIO”.
Bagi PT “Y”
BESARNYA AGIO = (Rp 40.000.000,00 - Rp 20.000.000,00) = Rp 20.000.000,00
Aktiva 40.000.000
Modal X 20.000.000
Agio 20.000.000
( Sesuai PP 94 thn 2010 agio tsb bukan merupakan objek pajak begitupula apabila yang timbul adalah
disagio maka disagio tsb juga bukan mrpkn pengurang penghasilan bruto)
BAGI WP “X”,
KEUNTUNGAN YG DIPEROLEH DARI PENYERTAAN ADALAH OBJEK PAJAK,
YAITU : (Rp 40.000.000,00 - Rp 25.000.000,00) = Rp 15.000.000,00
Investasi PT Y 40.000.000
Aktiva (mesin bubut) 25.000.000
Capital gain 15.000.000
14
Objek Pajak
Pasal 4 ayat (1) huruf d
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
termasuk :
keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya
sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;
keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang
diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya;
keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang
diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan
keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi
yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan,
kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan; dan
keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan,
tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan;
Aspek Perpajakan Penjualan Saham
Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi
derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan
saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan
pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;
(PPh Final Pasal 4 ayat 2 huruf c)
Dividen yang paling umum dibagikan oleh perseroan adalah dividen kas. Yang perlu
diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya
dividen kas ialah apakah jumlah uang yang ada mencukupi untuk pembagian dividen
tersebut.
Dividen yang berbentuk aktiva, yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga
perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain.
Pemegang saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar
aktiva tersebut
Dividen saham (stock dividen) adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut
pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding dengan saham saham yang
dimilikinya
Deviden sebagai Objek Pajak
Pasal 4 (1) huruf g
BANDINGKAN
Apabila mobil tersebut dijual kepada salah seorang pemegang sahamnya dengan
harga Rp 55.000.000,00 (lima puluh lima juta rupiah) MAKA nilai jual mobil tersebut
tetap dihitung berdasarkan harga pasar sebesar Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta
rupiah).
Selisih sebesar Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) merupakan keuntungan
bagi PT S dan bagi pemegang saham yang membeli mobil tersebut selisih sebesar
Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) merupakan penghasilan.
Deviden/bagian laba yang
bukan objek pajak
Pasal 4 (3) f dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri,
koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah,
dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat :
dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha
milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan
yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen)
dari jumlah modal yang disetor;