Anda di halaman 1dari 4

Buletin Jum’at

Edisi No. I
16 Robiul Awal 1438 H
16 Desember 2016 M
M ’
TABAYYUN
Inilah isi sebuah khutbah Jumat yang saya ikuti beberapa waktu lalu.
Saya dengarkan dengan seksama khutbah Jumat itu, saya rekam, soal tabayyun:

“Wahai orang-orang yang beriman!


Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita,
maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan
suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan),
yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu (QS. Al-Hujurat [49]:6)”

M
eskipun terdapat perbedaan detail seluruh warga Bani Mushthaliq bersuka ria
peristiwa, semua riwayat dalam bersiap menyambut kedatangannya sebagai
kitab-kitab tafsir seperti At-Thabari, utusan Kanjeng Nabi, ia justru menyangka
Al-Qurthubi, dan Ibnu Katsir menegaskan mereka sedang mempersiapkan perang. Belum
bahwa yang menjadi latar belakang turunnya lagi berjumpa dengan Bani Mushthaliq, ia
ayat di atas adalah peristiwa penyampaian langsung kembali menghadap Kanjeng Nabi
berita tidak valid oleh Al-Walid ibn 'Uqbah dan membuat laporan keliru berdasarkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Al- prasangkanya.
Walid ibn 'Uqbah yang diutus oleh Baginda Atas tindakan gegabahnya itu, secara tidak
Nabi Muhammad SAW untuk memungut zakat langsung Al-Qur'an menyebut Al-Walid ibn
dari para wajib zakat Bani Mushthaliq (suku 'Uqbah sebagai orang fasik, sebutan yang di
Arab yang memeluk Islam tak lama sebelum berbagai ayat hanya disematkan kepada orang-
Perjanjian Hudaibiyah), bukannya kembali orang durhaka, munafik, yang tidak mendapat
menghadap Kanjeng Nabi dengan hasil petunjuk, atau bahkan mereka yang
pungutannya, tetapi malah menyampaikan mengingkari ayat-ayat-Nya. Kesimpulan
berita palsu yang bisa berakibat sangat serius: bahwa Alquran menyebut Al-Walid ibn 'Uqbah
Bani Mushthaliq telah murtad dan hendak sebagai orang fasik setidaknya terdapat pada
memerangi Nabi. Tafsir Al-Qurthubi. Kesimpulan ini dibantah
Bagaimana utusan Nabi bisa seperti itu? keras oleh Imam Fakhruddin Ar-Razi:
Pada masa pra-Islam, menurut beberapa penyebutan fasik untuk beliau jelas sangat
catatan, Al-Walid ibn 'Uqbah dan Bani salah, sebab beliau “hanya” berbuat keliru
Mushthaliq pernah saling bermusuhan. Tak (khilaf), terlalu mengedepankan prasangka,
lama sebelumnya, sebelum memeluk Islam, dan tentu tanpa bermaksud membohongi Nabi
Bani Mushthaliq juga pernah berperang atau mengadu domba ketika menyampaikan
terhadap Nabi. Barangkali karena itulah ketika berita tidak valid. Dua pendapat ini kemudian

Edisi No. I 16 Robiul Awal 1438 H | 16 Desember 2016 1


M ’ Opini

ditengahi oleh ulama kontemporer, Dr. muslim (ya, muslim, karena non-muslim tidak bisa
Wahbah Zuhaili. Menurut beliau, Al-Walid ibn meriwayatkan hadits Nabi) diketahui
'Uqbah jelas bukan orang fasik, bahkan ia menyampaikan informasi tidak valid atau
sangat kredibel di mata Rasulullah SAW apalagi berbohong, hadits apapun yang
sehingga dipercaya sebagai utusan. diriwayatkannya akan selalu dinilai cacat.
Penyebutan fasik kepadanya “hanya” karena Akhirul kalam, kalau kita tidak boleh
penyampaian berita palsu bertujuan untuk m e n j a d i k o r b a n i n f o r m a s i p a l s u ya n g
memberikan peringatan sekeras-kerasnya disebarkan oleh orang fasik, maka apa ya boleh
kepada seluruh kaum beriman agar tidak kita menjadi orang fasik yang menyebarkan
terburu-buru menyimpulkan sesuatu atas informasi yang jelas mengandung kebencian
informasi yang mereka terima dari sumber- dan makian, jelas mengundang permusuhan,
sumber fasik sebelum melakukan klarifikasi belum jelas kebenarannya, belum jelas
atau verifikasi. Bantahan Imam Fakhruddin Ar- manfaatnya?
Razi dan penjelasan Dr. Wahbah Zuhaili ini ***
justru menohok kita dalam-dalam: bila Al- Seusai khutbah, pada rakaat kedua salat
Walid ibn 'Uqbah yang sangat kredibel Jumat, smartphone seorang jamaah di sebelah
(terpercaya) di mata Rasulullah saja bisa saya berdering. Tampaknya ia lupa mematikan
“dijuluki” fasik “hanya” karena hape meski sudah diperingatkan untuk
m e n ya m p a i k a n i n f o r m a s i t i d a k va l i d , menonakti an perangkat komunikasi itu
bagaimana dengan kita yang sama sekali tak selama sholat jum'at dilangsungkan. Sholat
terjamin kredibel tetapi begitu mudah saya yang tidak khusyu' menjadi semakin tidak
menerima dan membagi informasi yang tidak khusyu'. Saya membayangkan smartphone yang
jelas kebenarannya? memudahkan orang menjadi korban sekaligus
Ayat di atas memerintahkan kita untuk pelaku kefasikan informasi: menelan mentah-
bertabayyun, meneliti kebenaran dengan mentah berita bohong, gambar-gambar penuh
seksama, atas informasi yang disampaikan oleh cacian, lalu menyebarkannya dengan sekali
orang fasik. Kriteria fasik di sini adalah tingkat sentuh tombol auto-fasik. Korban informasi
kebohongan, bukan suku, agama, ras, haters fasik, lalu menjadi fasik, kemudian melahirkan
atau followers, atau tokoh yang dibenci atau fasik-fasik baru. Amal jariyah yang luar biasa!
disanjung. Semakin sering menebar berita
bohong atau informasi tidak valid berarti Na'udzu bil-Laah min dzaalik.
semakin fasik. Terkait hal ini, Imam Al-
Qurthubi bahkan melontarkan kritik terhadap NB:
Teks ayat Al-Quran sengaja tidak ditulis, hanya disajikan
mereka yang berpendapat bahwa seluruh
terjemahannya saja. Pertama, untuk menghindari
kaum muslimin pasti adil, jujur, dan kredibel, perlakuan secara buruk terhadap teks Al-Quran
kecuali terbukti sebaliknya (sehingga informasi (ditempatkan di bawah, diinjak, atau dijadikan bungkus
yang disampaikan boleh langsung diterima sesuatu). Kedua, agar pembaca berkenan membaca
tanpa klarifikasi dan verifikasi). Ayat ini, kembali secara langsung ayat tersebut melalui mushaf Al-
Quran.
menurut beliau, membantah pendapat
tersebut. Dalam disiplin ilmu jarh wa ta'dil (ilmu
*Ust. Muhammad Arif Widodo
kritik periwayat hadits), jarh lebih diutamakan
daripada ta'dil, menelisik sifat-sifat negatif dan
kadar kebohongan penyampai riwayat harus
didahulukan daripada menerima begitu saja
asumsi bahwa dia jujur dan adil. Sekali seorang

2 16 Robiul Awal 1438 H | 16 Desember 2016 Edisi No. I


Biogra Kiai M ’
Kiai As'ad memerintahkan para pejuang Pelopor
bagian logistik untuk mengirim pejuang yang berada
KH R. As'ad Syamsul Arifin di hutan. Pasukan Pelopor, Sabilillah, Hizbullah, dan
Mengawal Negara dari Tapal Kuda pasukan lain berjuang dengan strategi gerilya.
Mereka masuk gunung dan keluar gunung, untuk
menyerang pasukan Belanda, lalu mengamankan

K iai Raden As'ad Syamsul Arifin lahir pada diri. Mereka menggunakan taktik: "serang dan lari"!
1897 M/1315 H di Syi'ib Ali, Makkah dari Strategi ini dilakukan oleh para santri yang tergabung
pasangan Raden Ibrahim dan Siti dalam pelbagai laskar, hingga Negara Republik
Maemunah. Ketika berusia 13 tahun, As'ad kecil Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda, pada
mondok di Banyuanyar di bawah asuhan Kiai Abdul Desember 1949.
Majid dan KH. Abdul Hamid. Pada usia 16 tahun, Kiai As'ad mengutus beberapa anggota pasukan
As'ad dikirim ayahandanya mengaji ke Makkah. Ia Pelopor dan Sabilillah untuk mengambil senjata milik
belajar di Madrasah Shaulatiyyah. pasukan Belanda di kawasan Situbondo. Pada malam
Pada tahun 1924, As'ad kembali ke kampung hari, para brandal dan preman ini, mengambil
halaman, kemudian meneruskan langkahnya untuk senjata-senjata milik Belanda di beberapa Pabrik Gula
melakukan perjalanan ilmiah (rihlah ilmiyyah) sebagai (PG) kawasan Situbondo. Pada masa penjajahan,
santri petualang ilmu, dari pesantren satu ke Pabrik Gula memegang peran vital sebagai lumbung
pesantren lainnya. Kiai As'ad mengaji tabarukkan di ekonomi Belanda, hingga mendapat akses langsung
beberapa pesantren di tanah Jawa dan ke birokrasi pusat. Di PG, para pekerja
Madura, antara lain: Pesantren Sidogiri keamanan diberi fasilitas senjata. Setelah
Pa s u r u a n ( a s u h a n K H . N a wa w i ) , senjata terkumpul, kemudian dibagikan
pesantren Siwalan Panji Buduran Sidoarjo kepada anggota Pelopor, Sabilillah,
(asuhan KH. Khazin), Pesantren An- Hizbullah, dan pejuang-pejuang lainnya.
Nuqayah Guluk-Guluk Sumenep Madura, Salah satu motivasi dan petuah
Pesantren Kademangan Bangkalan (KH. penting Kiai As'ad tentang perjuangan
Muhammad Cholil) dan Pesantren Tebu adalah bagaimana niat menjadi utama:
Ireng Jombang. "Perang itu harus niat menegakkan agama
Di Tebu Ireng, Kiai As'ad berkawan dan 'arebbuk negere (merebut negara),
dengan para santri pejuang, yang kelak jangan hanya 'arebbuk negere! Kalau hanya
menjadi garda depan Nahdlatul Ulama 'arebbuk negere, hanya mengejar dunia,
dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. akhiratnya hilang! Niatlah menegakkan
Di antaranya, yakni KH. Wahab Chasbullah (1888- agama dan membela negara sehingga kalau kalian
1971), KH. Bisri Syansuri (1886-1980), KH. Abbas mati, akan mati syahid dan masuk surga!" (Rahman,
Buntet (1879-1946), KH. Wahid Hasyim, dan beberapa 2015: 138).
kiai lainnya Pemikiran, strategi dan teladan yang diwariskan
Berjuang Mengawal Negeri oleh Kiai As'ad Syamsul Arifin harus menjadi
semangat bagi santri masa kini. Apa yang bisa dipetik
Dalam catatan Syamsul A Hasan (2003), salah satu dari kisah Kiai As'ad? Bahwa santri harus tetap
kecerdikan Kiai As'ad adalah kemampuannya dalam menjaga jalur pengetahuan (sanad) dengan para kiai,
mengorganisir bajingan-bajingan, brandal dan jawara mendalami ilmu-ilmu agama yang menjadi benteng
yang sebagian besar berasal dari kawasan Tapal Kuda. kokohnya Islam, merawat Nahdlatul Ulama, serta
Semua dikumpulkan untuk diajak berjuang melawan m e m b e l a n e g e r i i n i k e l o m p o k ya n g i n g i n
penjajah Belanda. Barisan bandit ini, kemudian merusaknya. Semangat KH. Raden As'ad Syamsul
dihimpun sebagai dengan satu nama: "Pelopor". Arifin dapat menjadi pedoman bagi santri untuk
Barisan Pelopor ini, sering berpakaian serba hitam, menjaga negeri, mengawal kesatuan bangsa ini[].
mulai dari baju, celana, hingga tutup kepala. Mereka
menggunakan senjata celurit, rotan dan keris.
Uniknya, para jawara yang berada di barisan Pelopor *) Disadur dari :
ini, tunduk dan setia pada komando Kiai As'ad h ps://www.nu.or.id/post/read/66272/kh-r-asad-
Syamsul Arifin. syamsul-arifin-mengawal-negara-dari-tapal-kuda

Edisi No. I 16 Robiul Awal 1438 H | 16 Desember 2016 3


M ’ Humor & Info
"Setahu saya tidak ada Gus", jawab sang anak
MINTA DISHOLATI "Baiklah kami persiapkan", kata Gus Dur.
Sambil mempersiapkan, Gus Dur
SEBELUM DIKREMASI memerintahkan santrinya untuk mengambil air
wudlu, "Ayo sholat berjamaah, itu jenazah

A da seorang Cina yang deket sekali


dengan Gus Dur. Hampir tiap hari selalu
nyambangi Gus Dur meski hanya
sebentar. Banyak hal yang mereka bicarakan, dari
persoalan agama, politik, ekonomi, sosial hingga
dibawa masuk sekalian dan ditaruh di shaf paling
belakang".

"Gus, setahu saya, biasanya kan jenazah ditaruh


di depan" ujar si anak, seolah mengingatkan Gus
urusan keamanan. Dur.

Singkat cerita, orang Cina itu meninggal. Tapi dia "Iya, berhubung papa kamu belum tahu cara
belum sempat masuk Islam. Hanya saja ia sholat, jadi ya saya ajarin dulu, diletakkan di
berpesan sama anaknya, "jika saya mati, sebelum belakang biar tahu caranya", jawab Gus Dur
dikremasi saya ingin disholati seperti matinya serius.
orang Islam".
"oh, begitu ya Gus", kata si anak.
Maka sang anak datang kepada Gus Dur
menyampaikan pesan orang tuanya. "Gus, Lalu Gus Dur dan para santri mengerjakan sholat
sebelum meninggal papa pernah berpesan minta Dzuhur berjamaah.
disholatkan dulu seperti orang Islam, sebelum
dikremasi". *)Disadur dari :
Majalah Risalah | Edisi 62 | Tahun X | 1437 H | Juli 2016
"Oh, begitu ya, tidak ada pesan lain?", tanya Gus
Dur

Ta’mir Masjid Jami’


DARUL IHSAN
Kendit - Situbondo

Urip Ik Urup
Lembaga Amil Zakat & Infaq Al-Ma’un

MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1438 H "Hidup itu Nyala.


Pengajian Umum Paket kado maulid
oleh Hj. Lutyatun Nadhifah, S.Pd.I 300.000 Hidup itu hendaknya memberi
/guru ngaji manfaat bagi orang lain disekitar
Ustadzku Pahlawanku 1438 H
KADO MAULID UNTUK GURU NGAJI Mandiri Syari’ah kita, semakin besar manfaat
Tasyakuran atas Penganugerahan Gelar : 700 128 2737
PAHLAWAN NASIONAL kepada BCA
yang bisa kita berikan tentu
KHR. AS’AD SYAMSUL ARIFIN : 271 070 0501 akan lebih baik”
BNI
KOMPLEK MASJID JAMI’ DARUL IHSAN
: 018 669 6311
Jl. Raya Kendit, Ds. Karang Anyar Timur a.n Imam Chasoni -Mbah Sunan Kalijogo-
Kec. Kendit - Situbondo
Sabtu, 17 Desember 2016 M
Informasi
18 Robi’ul Awal 1438 H 0856 4820 4531

M ’ TIM REDAKSI
Pimpinan Umum : Ust. Mas Alamil Huda.
diterbitkan oleh Pimpinan Redaksi : Ust. Moh. Imam Rahmat F. Layouter : Tauq Ms.
Lembaga Amil Zakat Marketing : Susanto, Ahmad Safa’at.
& Infaq Al-Maun Sekretariat : Jl. Asempayung I/32A Surabaya, Email : lazim_1011@yahoo.co.id
(LAZIM) Fanspage FB : LAZIM, Telp. 0856 4820 4531
www.lazimku.com
4 16 Robiul Awal 1438 H | 16 Desember 2016 Edisi No. I

Anda mungkin juga menyukai