Anda di halaman 1dari 5

LEARNING DIARY STRATEGIC MANAGEMENT PERTEMUAN 2

Pada materi pertemuan Dibahas mengenai beberapa keputusan strategik antara lain:
1) Fokus pada 1 Produk atau Diferensiasi
2) First Mover atau Late Mover
3) Brand atau without Brand
Dalam pembahasan mengenai fokus pada 1 produk atau diferensiasi, honda maupun Yamaha harus
memiliki framework untuk membuat keputusan strategik. Untuk memproduksi 1 produk saja harus
menggunakan economics of scale yaitu semakin besar perusahaan, maka biaya produksinya akan
menurun. Honda hanya memfokuskan pada satu produk saja ibarat sebuah toko roti memiliki oven
maka dengan meningkatkan kapasitas maka volume akan meningkat sehingga menurukan biaya.
Strategi Honda hanya berfokus pada 1 produk saja dilakukan untuk perusahaan yang akan memperbesar
skala ekonomi.

Untuk Yamaha yang melakukan diversifikasi, maka melakukan economy of scope. Economy of scope ini
dilakukan untuk memperbanyak variasi. Semakin tinggi variasi, maka semakin tinggi keterkaitan dengan
industri lain. Bisa diibaratkan dalam industri pizza, dapat membuat variasi makanan lain berupa roti.
Industri pizza bisa melakukan diversifikasi membuat roti dengan menggunakan bahan baku yang sama.
Apakah perusahaan dapat menjual barang di bawah harga pasar? Perusahaan dapat menjual produk
dibawah harga pasar dengan cara bundling. Biasanya barang yang dibundling diletakkan di belakang,
sehingga para konsumen mencarinya. Untuk barang promo diletakkan di depan.
Cost Leader merupakan strategi yang illegal karena merugikan pihak lain. Contohnya saat ini banyaknya
muncul hypermart seperti Carrefour. Munculnya hypermart ini merugikan pasar tradisional dimana para
pedagang tradisional yang hanya menjual satu komoditas dibandingkan hypermart yang menjual lebih
dari 30 komoditas. Dalam suatu industri, keputusan strategi harus ada trade-off.

Selanjutnya mengenai First Mover dan Late Mover. Mengapa suatu perusahaan ingin menjadi First
Mover? Karena ingin menjadi pioneer dan bisa menjadi price maker, seperti Apple. Namun terdapat
kerugian bila menjadi First Mover antara lain: (1) Biaya besar karena ada biaya R&D; (2) harus bisa
mengedukasi pasar; (3) harus mengidentifikasi pasar. Pada first mover terdapat filosofi “early bird get
the worms”, untuk late mover filosofi yang diberikan “second mouse get the cheese”. Kemudian, kenapa
ada perusahaan yang memilih menjadi late mover? Karena bisa memberikan harga lebih murah dengan
tidak memerlukan R&D dan bisa menyempurnakan produknya yang dikeluarkan oleh first mover.

Apakah perusahaan memerlukan brand atau tidak? Maka jawabannya ada beberapa barang yang tidak
memerlukan brand seperti tomat. Karena tomat merupakan barang yang sudah punya kualitas dan tidak
perlu diferensiasi sehingga memberikan brand untuk tomat bukanlah suatu keputusan strategik. Dengan
adanya brand membuat produk perusahaan menjadi mahal karena adanya biaya marketing dan biaya
quality control. Brand dibutuhkan oleh suatu produk yang bisa didiferensiasikan. Jika suatu produk tidak
memiliki brand, maka yang membedakannya adalah layanan.

Terdapat 5 elemen utama dari strategi, antara lain:


1) Arena, yaitu dimana perusahaan mau berlokasi? Segmen/ produk kategor
2) Staging, yaitu kapan perusahaan akan melakukan peluncuran produk? Mau jadi first mover atau
late mover
3) Differentiator, yaitu apa yang berbeda dari perusahaan?
4) Vehicle, yaitu bagaimana cara untuk mencapai ke sana? Franchise / joint venture
5) Economic Logic, yaitu bagaimana cara mencapai return perusahaan?

Terakhir, mengenai Game Theory yaitu teori yang menganalisis bagaimana pengambilan keputusan
strategik yang akan diambil oleh suatu perusahaan (sebagai pemain 1) untuk merespon keputusan yang
diambil oleh pemain lain. Game Theory melibatkan 4 komponen antara lain (1) Player yaitu pengambil
keputusan yang rasional; (2) Strategy yaitu aturan yang diperbolehkan dalam permainan; (3) Outcome
yaitu hasil yang diperoleh dari setiap keputusan; dan (4) Equilibrium yaitu keseimbangan yang paling
optimal dimana pemain tidak dapat mengubah posisinya.

Pertanyaan Kasus:
1. Starbucks selama beberapa tahun menimbang apakah perlu masuk ke Italia? Starbucks sudah
masuk ke Milan, dan sedang berada dalam tekanan sehingga akan menutup gerainya. Menurut
Anda, apakah starbucks perlu masuk ke Italia atau tidak? Apakah starbucks tetap memilih Italia
untuk ekspansi atau memilih negara lain untuk ekspansi?
Menurut pendapat saya, negara Italia yang memiliki ciri khas dengan kopinya yang mungkin
akan berbeda dengan kopi yang starbucks sajikan maka pertimbangan Starbucks untuk masuk ke
Italia tidak perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan pasar kopi Italia yang dikenal “penuh tantangan”
akan membuat Starbucks tidak mudah untuk menembusnya. Dilansir dari
majalah.ottencoffee.co.id (menyunting dari Forbes.com), terdapat beberapa poin kenapa pasar
kopi sulit ditaklukan antara lain:
(1) Orang Italia Tidak Suka dengan Brand Luar
Loyalitas orang Italia terhadap kopi merupakan hal yang paling berat untuk dipatahkan. Kopi
bagi orang Italia adalah budaya, ritual, gen, kebiasaan dan segala hal yang mendasar dalam
hidup mereka. Terdapat perusahaan kopi terbesar LAVAZZA yang masih menduduki
peringkat pertama di Italia dan loyalitas terhadap brand lokal masih sangat tinggi.
(2) Masalah Harga Kopi
Bukanlah rahasia bahwa harga kopi starbucks tidaklah murah. Dibandingkan dengan harga
secangkir kopi di kedai kopi independen Italia, harga yang ditawarkan sangat signifikan. Hal
itulah yang mempengaruhi Starbucks untuk bersaing dengan kompetitor lokal yang sudah
lebih dulu bertahan dan memiliki pelanggan yang loyal.
(3) Menu Kopi Starbucks sulit diterima Pasar Italia
Menu kopi starbucks yang paling laris adalah coffee flavor dan aneka frappucino-nya. Hal ini
yang bertentangan dengan kebiasaan ngopi orang Italia yang tidak terbiasa menikmati kopi
tambahan yang ‘macam-macam’. Manusia di Italia begitu fanatik dengan kopi dan akan sulit
untuk menembus pasarnya.
Untuk opsi starbucks tetap memilih Italia atau negara lain untuk berekspansi, menurut hemat
saya, lebih baik starbucks memilih negara lain untuk mengembangkan usaha yang lebih bisa
menerima produk starbucks dibandingkan harus bertahan di Italia. Karena brand ternama
Starbucks sudah memiliki segmen pasar yang harus dimasuki dibanding harus bersaing di negara
yang sudah memiliki taste untuk rasa kopi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir biaya yang
dikeluarkan seperti perizinan usaha, biaya sewa gedung, rekrut karyawan, dan biaya lainnya.

2. Berikan contoh perusahaan dari 5 pendekatan strategis yang ada saat ini.
a. Industri dengan low-cost provider: Air Asia, Citilink
b. Diferensiasi: The Body Shop
c. Fokus pada biaya yang rendah: BukaBuku.com, Supermarket “MAXI”
d. Strategi diferensiasi yang berfokus: Gucci
e. Strategi penyedia biaya terbaik: Intel (perusahaan pemroduksi prosesor)

Environmantal Scanning penting utk keputusan jika belom tau

Anda mungkin juga menyukai