Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


Konsultasi Konsultasi Konsultasi Konsultasi Nilai
Penilaian Pre-test
ke-1*) ke-2*) ke-3*) ke-4*) Laporan Akhir
 Pemahaman teori Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
 Kesesuaian skema kerja Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
 Kesesuaian form data pengamatan Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
Nilai Pre-test 100 90 80 60
Keterangan : *) lingkari salah satu pilihan yang sesuai
** )lingkari salah satu nilai terakhir waktu konsultasi

JUDUL PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON

KELOMPOK A2-1
NAMA NIM
SEKAR CAHYO NURANI I1C017041
WINDA DWI SEPTIANI I1C017043
RINA AYU KARTINI I1C017045
AINUN ADIYATI NEVI DUHITA I1C017053
SILMI AZIZAH I1C017057
ANISA DWI SASANTI I1C017063

DOSEN JAGA PRAKTIKUM: Dr. M. Salman Fareza, M.Si

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2018

Page 1 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

SKEMA KERJA
(Tuliskan skema kerja praktikum yang akan dilakukan secara singkat dan jelas dalam bentuk
diagram alir. Maksimal 1[satu] halaman)

1. Uji Kelarutan 2. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin


Siapkan beberapa tabung Siapkan tabung reaksi
reaksi

Masukkan 1 mL larutan
Masukkan masing-masing pereaksi 2,4-
2 mL HCl 5%, NaHCO3 dinitrofenilhidrazin
5%, NaOH 5%, H2SO4
pekat, air, EtOH, CHCl3,
dan aseton ke dalam Masukkan sampel uji
tabung reaksi sebanyak 1 tetes ke dalam
tabung reaksi (bila sampel
uji paadatan, sekitar 10 mg
Masukkan sampel uji (50 sampel dilarutkan dalam 1
mg atau 2-3 mm ujung mL EtOH p.a.)
spatula bila berupa padatan
dan 5 tetes bila berwujud
cair) ke dalam tabung
Amati dan catat perubahan
yang terjadi

Aduk atau kocok hingga


homogen

Amati dan catat perubahan


yang terjadi

Page 2 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

3. Uji Tollens 4. Uji asam kromat


Siapkan tabung reaksi
Larutkan 1 tetes atau 10
mg sampel uji dalam 1 ml
Masukkan 1 mL di(etilen aseton p.a.
glikol) dietileter dalam
tabung reaksi
Tambahkan 1 tetes
pereaksi kromat

Masukkan dan larutkan 1


tetes atau 10 mg sampe uji Amati dan catat perubahan
ke dalam tabung reaksi yang terjadi

Tambahkan 2-3 mL
pereaksi Tollens dan
goyangkan

Amati dan catat perubahan


yang terjadi

Page 3 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

5. Uji Iodoform

Siapkan penangas air


dengan suhu 60-70⁰C di
gelas kimia

Masukkan sampel uji


sebanyak 0,06 g untuk
sampel padatan atau 6 tetes
untuk sampel cair ke dalam
tabung reaksi

Tambahkan 2 mL larutan
NaOH 10% hingga sampel
larut (tambahkan pula 1,2-
dimetoksietan bila sampel
tidak larut)

Panaskan campuran di
penangas air yang telah
dibuat

Tambahkan 4 mL larutan
I2-KI dan kocok campuran
tersebut

Panaskan selama 5 menit


hingga warna larutan
menghilang

Setelah warna menghilang,


Tambahkan kembali tetes
keluarkan tabung reaksi
demi tetes larutan NaOH
tersebut dan amati serta
10% bila warna larutan
catat perubahan yang
belum hilang
terjadi

Page 4 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

FORM DATA PENGAMATAN


(Tuliskan skema kerja praktikum yang akan dilakukan secara singkat dan jelas dalam bentuk
diagram alir. Maksimal 1[satu] halaman)

1. Uji Kelarutan
Kelarutan dalam
Sampel Uji HCl NaHCO3 NaOH H2SO4
Air EtOH Hexan
5% 5% 5% pekat
Asetofenon - -   -  
Aseton   -    
Formalin       
Benzaldehid - - -  -  

2. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin
Tidak diujikan.

3. Uji Tollens
+ Pereaksi Tollens
Sampel Uji Terbentuk Endapan Cermin Tidak Terbentuk Endapan
Perak Cermin Perak
Asetofenon - 
Aseton - 
Formalin  -
Benzaldehid  -

4. Uji asam kromat


Sampel Uji Warna Awal Warna sampel + CrO3
Asetofenon Bening Biru kehijauan
Aseton Bening Biru kehijauan
Formalin Bening Biru kehijauan
Benzaldehid Bening Hijau

5. Uji Iodoform
Endapan Jumlah Tambahan
Sampel Uji
+ - Tetesan NaOH
Asetofenon  - -
Aseton  - 22
Formalin -  -
Benzaldehid -  -

Page 5 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

Pembahasan
(Tuliskan pembahasan yang penting saja terkait hasil praktikum yang didapatkan.
Pembahasan ditulis maksimal 1 [satu] halaman)

1. Uji Kelarutan
Berdasarkan prinsip kelarutan “like dissolve like”, maka pelarut polar akan
melarutkan senyawa polar, sebaliknya pelarut non polar akan melarutkan senyawa non
polar (Bennet & Benjamin, 1924). Aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang
terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol
(Fessenden & Fessenden, 1997). Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul air yang polar karena adanya gugus karbonil atau dengan kata lain kedua
senyawa tersebut larut dalam air. Semakin panjang rantai karbonnya, maka kelarutannya
dalam air semakin rendah dan begitu pun sebaliknya semakin pendek rantai karbonnya
maka kelarutannya dalam air makin bertambah (Wilbraham, 1992).
Dalam praktikum pelarut yang digunakan adalah HCl 5%, NaHCO3 5%, NaOH 5%,
H2SO4 pekat, air, Etanol, dan Hexan. Dalam praktiknya, asetofenon larut dalam NaOH
5%, H2SO4 pekat, Etanol, dan Hexan. Hal ini tidak sesuai dengan literatur karena
asetofenon bersifat non polar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar seperti HCl
5%, NaHCO3 5%, NaOH 5%, H2SO4 pekat, dan air. Asetofenon larut dalam Etanol dan
Hexan karena sifat Etanol dan Hexan yang semipolar.
Aseton yang bersifat polar larut dalam semua pelarut. Namun, dalam praktiknya
aseton larut dalam semua pelarut kecuali NaOH 5%, hal ini tidak sesuai dengan prinsip
kelarutan seperti yang sudah dijelaskan diatas karena seharusnya aseton larut dalam
semua pelarut. Formalin yang bersifat polar larut dalam semua pelarut dan dalam
praktiknya sudah sesuai dengan literatur.
Benzaldehid bersifat non polar dan tidak dapat larut dalam pelarut polar. Dalam
praktiknya benzaldehid larut dalam H2SO4 pekat yang bersifat polar dan hal ini tidak
sesuai dengan prinsip kelarutan.
Dalam praktikum sampel uji formalin menunjukkan hasil positif pada semua pelarut
di masing-masing kelompok kecuali pada H 2 SO 4 pekat di kelompok 4 dan hexan di
kelompok 3. Sampel uji benzaldehid menunjukkan hasil negatif pada HCl 5% di
kelompok 1, 3, dan 4; NaHCO 3 5% dan NaOH 5% di kelompok 1 dan 3; H 2SO4 pekat di
kelompok 4; air di kelompok 1, 3, dan 4; etanol di kelompok 4; dan hexan di kelompok 4;
selain itu hasil benzaldehid menunjukkan hasil positif. Sampel uji aseton menunjukkan
hasil positif pada semua pelarut di masing-masing kelompok kecuali pada NaOH di
kelompok 2. Sampel uji asetofenon menunjukkan hasil negatif pada HCl 5% di kelompok
1 dan 3; NaHCO3 5% di kelompok 1, 3, dan 4; NaOH 5% di kelompok 4; H2SO4 pekat di
kelompok 2 dan 4; air di kelompok 1, 3, dan 4; etanol dan hexan di kelompok 4; selain itu
menunjukkan hasil positif. Kesimpulannya tidak ada kelompok yang uji kelarutannya
sesuai dengan teori secara keseluruhan.

2. Uji Tollens
Pada dasarnya uji tollens digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dan keton.
Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia tollens direduksi
menjadi logam Ag. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding
dalam tabung reaksi. Reaksi dengan pereaksi tollens mampu mengubah ikatan C-H pada

Page 6 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

aldehid menjadi ikatan C-O. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton
selanjutnya keton tidak dapat dioksidasi lagi dengan menggunakan pereaksi tollens (Hart,
2004).
Dalam praktiknya, Formalin dan Benzaldehid menunjukkan hasil positif dengan
terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Hal ini disebabkan karena
Formalin dan Benzaldehid teroksidasi dan Ag + tereduksi menjadi logam perak yang
kemudian menjadi suatu cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Reaksi
Benzaldehid dengan tollens :

Reaksi Formalin dengan tollens :

(Respah, 1986)
Asetofenon dan Aseton tidak menunjukkan hasil positif terhadap uji tollens dan hal
ini sudah sesuai dengan literatur karena asetofenon dan aseton termasuk senyawa keton.
Pada praktikum, kelompok 1 dan kelompok 2 menghasilkan hasil yang sesuai
dengan literatur yaitu positif pada formalin dan benzaldehid dan hasil negatif pada
asetofenon dan aseton. Tetapi, pada kelompok 3 dan kelompok 4 menghasilkan hasil yang
menyimpang dari literatur pada sampel uji benzaldehid yaitu menghasilkan hasil yang
negative.

3. Uji Asam kromat


Uji asam kromat untuk mengetahui adanya senyawa aldehid. Aldehid akan
teroksidasi menjadi asam karboksilat, sedangkan keton tidak beraksi. Aldehid teroksidasi
akan terjadi perubahan warna menjadi hijau karena asam kromat tereduksi menjadi Cr 3+¿ ¿
(Williamson, 1999). Keton tidak bisaa teroksidasi karena oksidasi lebih lanjut
membutuhkan pemecahan ikatan karbon (Solomon, 2011). Pada uji kromat ini
benzaldehid memberikan hasil yang positif dengan ditandai adanya perubahan warna
menjadi hijau, sedangkan formaldehid tidak berubah warna menjadi hijau tetapi warna
biru mint, hal itu tidak sesuai dengan literatur. Pada sempel asetofenol dan aseton
seharusnya memberi hasil negatif, namun pada praktikum ini asetofenol dan aseton
memberikan hasil positif palsu dengan membentuk warna biru mint karena keton
tercampur dengan sampel lain yaitu alkohol.
Pada praktikum seluruh kelompok menghasilkan hasil yang positif dengan
benzaldehid dengan perubahan warna menjadi hijau. Formalin, aseton dan asetofenon
menghasilkan hasil yang menyimpang pada seluruh kelompok.

4. Uji Iodoform
Uji ini merupakan uji spesifik untuk menentukan keberadaan metil keton. Metil
keton akan teroksidasi oleh iodide dalam larutan hidroksida menjadi asam karboksilat dan
akan terbentuk endapan warna kuning yang menjadi uji yang positif (Fessenden, 1986).

Page 7 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

Pada uji ini, asetofenon dan aseton memberikan hasil positif dengan terbentuknya
endapan berwarna kuning karena hidrogen pada asetofenon dan aseton tersubstitusi oleh
iodin membentuk senyawa tiiodo (RCOCl3) dan reaksi dengan basa (NaOH) dimana
suasana basa menyebabkan penambahan gugus hidroksil pada krbonil sehingga terbentuk:

Setelah itu akan membentuk endapan iodoform (CHI3) yang berwarna kuning (Petrucci,
R.H., 1999). Dalam praktiknya, asetofenon dan aseton menghasilkan endapan berwarna
kuning dan sudah sesuai dengan literatur.
Pada formaldehid dan benzaldehid memberikan hasil negatif karena tidak ada
hidrogen yang tersubstitusi untuk membentuk endapan iodoform (Petrucci, R.H., 1999).
Dalam praktiknya, formaldehid dan benzaldehid pada semua kelompok tidak membentuk
endapan berwarna kuning dan hal ini sudah sesuai dengan literatur.

Page 8 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018

Kesimpulan
1. Perbedaan dari aldehid dan keton antara lain senyawa aldehid mengandung sebuah
gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hydrogen sedangkan
keton yaitu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil yang terikat
pada gugus alkil. Aldehid mudah teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi.
Aldehid lebih reaktif dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofilik.
2. Uji identifikasi yang dapat membedakan aldehid dan keton adalah uji tollens, uji asam
kromat, dan uji iodoform. Sedangkan uji kelarutan digunakan untuk mengetahui
kepolaran dari sampel uji.

Referensi
(Tuliskan referensi yang hanya dikutip dalam lembar kerja / laporan praktikum)
Bennet, G dan Benjamin, A. 1924. Chemistry Third Edition. United States: Lippincott-SG
Chemistry.
Fessenden, Ralph J dan Fessenden, Joan S. 1986. Organic Chemistry Third Edition. Jakarta:
Erlangga.
Fessenden, Ralph dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Bina
Aksara.
Petrucci, R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Respah. 1986. Pengantar Kimia Organik. Jakarta: Aksara Baru.
Solomon, et al. 2011. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB.
Wilbraham, A. C. 1992. Penghantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB.
Williamson. 1999. Macroscale and Microscale Organic Experiment Third Edition. USA:
Houghton Miffl Company.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai