LITERATURE REVIEW
OLEH:
Nama: Agriani
NIM: 111180620084
i
TAHUN 2020
SKRIPSI
LITERATURE REVIEW
OLEH:
Nama: Agriani
NIM: 111180620084
ii
TAHUN 2020
iii
SKRIPSI
LITERATURE REVIEW
OLEH:
Nama: Agriani
NIM: 111180620084
iv
v
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi manapun
Mamuju, 23-12-2020
Yang Menyatakan,
Nama: Agriani
NIM: 111180620084
vi
SKRIPSI
LITERATURE REVIEW
OLEH:
Nama: Agriani
NIM: 111180620084
Pembimbing kedua
vii
SKRIPSI
LITERATURE REVIEW
Oleh: Agriani/111180620084
PANITIA PENGUJI
Mengetahui
Ketua Program Studi
Mengetahui
Plt. Ketua STIKes Andini Persada Mamuju
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa, berkat rahmat dan
bimbinganNya kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Dukungan
Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui”
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Keperawatan STIKes Andini Persada
Mamuju.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Kepada ketua yayasan pendidikan STIKes Ansini Persada Mamuju yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan Program Studi Keperawatan.
2. Ibu Dr. Ns. Agustina R. Palamba’, S.Sos, S.Kep, M.Kes selaku Ketua STIKes
Andini Persada Mamuju yang telah memberikan kesempatan dan dorongan
kepada kami untuk menyelesaikan Program Studi Keperawatan.
3. Bapak Ns. Kadek Dwi Swarjana, S.Kep, M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Keperawatan STIKes Andini Persada Mamuju
4. Bapak Ns. Akbar Nur, S.Kep, M.Kep (selaku pembimbing I) yang telah sabar
membimbing kami sehingga Skripsi ini bisa teselesaikan dengan baik.
5. Bapak Ns. Mustadiarto, S.Kep (selaku pembimbing II) yang telah sabar
membimbing kami sehingga Skripsi ini bisa teselesaikan dengan baik.
6. Kepada Almarhum/almarhumah Kedua orang tua berkat doa-nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Bagi seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT / Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semua
pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Kami sadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, tetapi kami berharap
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.
Mamuju, 23-12-2020
Penulis
ix
ABSTRAK
Agriani/111180620084
STIKes Andini Persada Mamuju
Latar Belakang: Cakupan ASI eksklusif enam bulan di Indonesia masih menjadi
permasalahan. Pemberian ASI eksklusif memiliki kecenderungan menurun seiring
meningkatnya usia bayi. Rata-rata cakupan pemberian ASI eksklusifpada tahun
2015 sebesar 71,62%. Dukungan keluarga merupakan bagian dari faktor penguat
perilaku kesehatan. Tujuan: Untuk menganalisis/menjelaskan Pengaruh
Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Metode: Metode yang
digunakan dalam penulisan literature review ini adalah dengan penelusuran
internet dari database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang, yaitu Scopus,
ProQuest, Pubmed, CINAHL dan Scient Direct, namun beberapa jurnal juga
menggunakan berapa link kesehatan seperti Curren nursing dan lain-lain,
menggunakan kata kunci (pengaruh, dukungan keluarga, ASI eksklusif & Ibu
menyusui). Hasil & Analisis: Dari 15 artikel sejak tahun 2015 sampai 2020 telah
memenuhi kriteria inklusi yang didapatkan dan telah dianalisis, adapun desain
dalam analisis ini adalah Cross sectional (9 artikel), quasi eksperimen (3 artikel)
dan Meta Analisis/sistematik review (3 artikel), kemudian ada 9 artikel jurnal yang
membahas tentang dukungan keluarga, 4 jurnal membahas dukungan suami, dan 8
jurnal membahas dukungan tim kesehatan/pendidikan terhadap pemberian ASI
eksklusif. Kesimpulan & Saran: Hasil analisis riview penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara dukungan keluarga, dukungan
suami ataupun dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif pada
ibu menyusui. Sehingga Disarankan kepada keluarga dekat, suami ataupun
petugas kesehatan agar memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI
eksklusif minimal 6 bulan sampai 2 tahun.
x
DAFTAR ISI
ix
3.3.1 Dukungan Keluarga .................................................................. 15
3.3.2 Dukungan Suami ...................................................................... 16
3.3.3 Dukuanga Tim Kesehatan/Pendidikan ..................................... 16
4. PEMBAHASAN ............................................................................... 18
4.1 ASI Eksklusif ................................................................................... 18
4.2 Dukungan ......................................................................................... 19
4.2.1 Dukungan Keluaraga................................................................. 20
4.2.2 Dukungan Suami ...................................................................... 21
4.2.3 Dukuanga Tim Kesehatan/Pendidikan ..................................... 22
5. KESIMPULAN ................................................................................. 25
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 25
5.2 Conflict Of Interest ........................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
.
1.1 Latar Belakang
Pemberian Air Susu Ibu sangat penting bagi tumbuh kembang bayi
yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Novita bahwa tingkat kecerdasan (IQ) pada
bayi yang mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan mempunyai tingkat IQ
lebih tinggi dibandingkan dengan yang kurang dari 6 bulan, Bayi yang tidak
memperoleh ASI eksklusif lebih kerentanan terhadap penyakit, menyusui
diyakini dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA),
kejadian diare dapat turun 50%, dan penyakit usus parah pada bayi prematur
dapat berkurang kejadiannya sebanyak 58%. Pada ibu, risiko kanker payudara
juga dapat menurun 6-10%, Friedman (2015).
Air Susu Ibu atau ASI merupakan asupan makanan yang harus
diberikan sejak bayi lahir, yang merupakan makanan pertama, utama, dan
terbaik bagi bayi. Banyak kandungan zat gizi yang terdapat dalam ASI.
Kandungan zat gizi dalam ASI antara lain energi, protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, phosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. ASI juga
mengandung hormon, unsur kekebalan, faktor pertumbuhan, anti alergi serta
anti infalmasi, Friedman (2015).
Pada tahun 2012 hanya 39% bayi di bawah usia enam bulan yang
mendapatkan ASI secara eksklusif di seluruh dunia. Pada tahun 2015
persentase tersebut hanya naik 1% menjadi 40% (WHO, 2018). Persentase
ASI eksklusif periode tahun 2013-2015 mengalami fluktuatif. Persentase ASI
eksklusif di Indonesia tahun 2013 sebesar 15,3%, di tahun 2014 mengalami
peningkatan menjadi 42%, persentase tersebut merosot di tahun 2015 menjadi
27,5%, dan meningkat kembali pada tahun menjadi 54,3% (Kemenkes RI,
2017). Hal tersebut sejalan dengan data SDKI periode tahun 2011-2018.
persentase tahun 2011 sebesar 40%, tahun 2017 menurun menjadi 32%, dan
meningkat kembali tahun 2018 sebesar 42% (Badan Kependudukan dan 2
Keluarga Berencana Nasional dkk, 2019). Persentase pemberian ASI
1
eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia sebesar 61,5%, sedangkan
persentase pemberian ASI dua tahun pada tahun 2019 yaitu hanya 33,6%
(Kemenkes RI, 2019). Target cakupan pemberian ASI eksklusif menurut
Millenium Development Goals (MDG’s) yaitu 80% dan target Rencana
Strategi Indonesia 2015 yaitu 39% (Kemenkes RI, 2017).
Capaian ASI ekslusif di Indonesia belum mencapai angka yang
diharapkan yaitu sebesar 80%. Cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-
6 bulan di Indonesia pada tahun 2015 hanyalah 55,7% (9). Persentase
pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan di Jawa Tengah pada tahun 2015
sebesar 61,6% dan Kabupaten Semarang dengan persentase pemberian ASI
ekslusif terendah yaitu 6,72%, Riskesdas, (2017).
Dukungan keluarga merupakan bagian dari faktor penguat perilaku
kesehatan. Berdasarkan kajian literatur ditemukan kecenderungan faktor
dukungan keluarga memengaruhi pemberian ASI eksklusif,
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian/literature riview tentang: “Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap
Pemberian ASI Eksklusif”.
2
c. Menjelaskan pengaruh dukungan tenaga kesehatan/Pendidikan
terhadap pemberian ASI eksklusif.
3
BAB 2
METODE PENELITIAN
4
Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review
4) Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu yang
sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.
5) Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang
akan di review.
5
Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literature Review
Kriteria Inklusi Ekslusi
Population Ibu yang masih Ibu yang tidak
menyusui/memiliki anak usia <2 menyusui/memiliki anak
tahun usia <2 tahun
Intervention Pemberian dukungan keluarga Tanpa dukungan keluarga
Comparators No comparator
Outcomes Ada pengaruh Tidak ada pengaruh
Evektif Tidak efektif
Study Design Quasi-experimental studies, No exclusion
and publication randomized control and trial,
Type systematic review, qualitative
research & Meta Analisis.
6
Research identified through databases Excluded
Excluded (n = 270)
(n Participants
= 207)
google scholar (n = 315) Participants
Doesnot
Does notfocus
focus on
on Efectivity
psychological
of
family supportand
disturbance in people (n people
stigma in = 56)
Intervention
(n = 48)
Records after duplicates removed (n = 270)
Intervention
Irrelevalent Family
withWith psychologic
Irrelevant
intervension n al Suport
=factors
71 Outcame
Titles identified and screened (n = 270)
(n = 78)
Outcome
Does Notdiscuss
Does not discuss Intervention
psychological
Famili support for ASI Eksklusif
Abstract identified and screened (n = disturbance
(n=143) and stigma in
45) people (n = 81)
7
dalam kriteria inklusi. Peneliti mengecualikan studi yang berkualitas
rendah untuk menghindari bias dalam validitas hasil dan rekomendasi
ulasan. Dalam skrining terakhir, delapan belas studi mencapai skor
lebih tinggi dari 50% dan siap untuk melakukan sintesis data, akan
tetapi karena penilaian terhadap risiko bias, dua studi dikeluarkan
dan artikel yang digunakan dalam literature review terdapat 15 buah.
Risiko bias dalam literature review ini menggunakan asesmen
pada Metode penelitian masing-masing studi, yang terdiri dari
(Nursalam, 2020):
8
BAB 3
HASIL DAN ANALISIS
9
Tabel 3.1 Pecarian Literatur
Study design,
Authors and Outcome Sumary of Results
Sample, Variable,
years of Analysis
Instrument,
Intervesion
Analysis
Desain: cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan
Oktalina et al., Dukungan
terdapat hubungan antara
(2015) Sample: 74 orang keluarga
dukungan keluarga dengan
Variable: dukungan perilaku menyusui
keluarga
Instrumen : kuesioner.
Analisis: phi
correlation.
Setyarini et al., Hasil menyatakan bahwa ada
Desain: cross sectional. Dukungan
(2015) pengaruh dukungan keluarga
pendidikan
Sample: 84 orang dan informasi
kesehatan/pendidikan
Variable: dukungan kesehatan terhadap pemberian
pendidikan ASI Eksklusif.
Instrumen : kuesioner
10
sejumplah 4 orang (13,3%).
Kusumayanti.N Desain: cross sectional. diketahui bahwa dukungan
Dukungan
& Nindya.TS., suami lebih besar peluangnya
Sample: 66 orang suami
terhadap pemberian ASI
(2017)
Variable: Dukungan eksklusif dibandingkan suami
suami yang tidak mendukung.
Walaupun uji korelasi
Instrumen : wawancara
spearman menunjukkan tidak
dan kusiener
terdapat hubungan yang signifi
Analisis: uji korelasi
kan antara dukungan dengan
Spearman
pemberian ASI eksklusif.
Sohimah,& Desain: cross sectional. Hasil analisis diketahui bahwa
Dukungan
Lestari.YA tidak ada pengaruh yang
Sample: 70 orang keluarga
(2017)
signifikan faktor dukungan
Variable: Dukungan
tenaga kesehatan terhadap
keluarga
pemberian ASI eklsusif.
Instrumen : Kuesioner
Analisis: Chi Square
dan Regresi logistic
Hamzah.DF., Desain: cross sectional. Hasil menyatakan bahwa ada
Dukungan
(2017) pengaruh pendidikan
Sample: 77orang pendidikan
kesehatan terhadap pemberian
Variable: Dukungan ASI Eksklusif. Ada pengaruh
pendidikan antara variabel motivasi
Instrumen : Kuesioner terhadap pemberian ASI
Eksklusif
Analisis: Chi Square
Mamangkey et Desain: cross sectional. Hasil penelitian ini
dukungan
al., (2018) menunjukkan bahwa ada
Sample: 103. orang keluarga
hubungan yang signifikan
Variable : Dukungan antara dukungan keluarga
keluarga
11
dengan pemberian ASI
Instrumen : Kuesioner
eksklusif pada bayi
Analisis: Chi-Square
Putri.KM., Desain: cross sectional. Hasil menyatakan bahwa ada
Dukungan
pengaruh pendidikan
(2018) Sample: 42 orang keluarga
kesehatan terhadap pemberian
Variable:Dukungan ASI Eksklusif.
keluarga
Instrumen : kuesioner.
Analisis: Chi-
SquareTests
Fitriani¹ & Desain: cross sectional. Hasil menyatakan bahwa ada
Dukungan
Syahputri. pengaruh pendidikan
Sample: 42 orang tim
VN.,(2018) kesehatan terhadap pemberian
kesehatan
Variable:Dukungan tim ASI Eksklusif.
kesehatan
Instrumen : kuesioner.
Analisis: Chi-
SquareTests
Timiyatun.E& Desain: cross sectional. Kesimpulanya adalah terdapat
Dukungan
Oktavianto.E., hubungan
Sample: 58 orang Suami
(2018)
antara dukungan suami dalam
Variable: Dukungan
pemberian ASI eksklusif.
Suami
Instrumen : kuesioner
Analisis: uji chi-square
Safitri.A & Desain: cross sectional. Hasil dari kajian ini adalah
Dukungan
Pupitasari. faktor pengetahuan ibu
Sample: 40 orang keluarga
DA.,(2018) merupakan faktor yang banyak
Variable: Dukungan mempengaruhi pemberian ASI
keluarga eksklusif dan upaya yang
sudah banyak dilakukan
Instrumen : kuesioner
12
Analisis: literature berupa konseling,
pendampingan oleh keluarga
dan hipnolaktasi
Umar, et al., Desain: cross sectional. Hasil penelitian di peroleh ada
Dukungan
(2019) hubungan dukungan keluarga,
Sample: 67 orang Keluarga
dengan perilaku ibu dalam
Variable: Dukungan pemberian ASI eksklusif
keluarga
Instrumen : kuesioner
Analisis: Chi-square
Natalia.R& Desain: literatur riviuw. Hasil penelitian tersebut
Dukungan
Rustina.Y., mengindikasikan bahwa
Sample: menganalisis keluarga
(2019) pemberian edukasi harus juga
beberapa jurnal
melibatkan suami, keluarga,
Variable: Dukungan dan teman, sehingga mereka
keluarga dapat memberikan dukungan
dengan benar.
Instrumen : kuesioner
Analisis: Chi-square
Agustia.N ,et Desain: literatur riviuw. Ada pengaru dukungan
Dukungan
al., (2019) pendidikan/penyuluhan
Sample: menganalisis pendidikan
kesehatan terhadap pemberian
beberapa jurnal
ASI eksklusif.
Variable: Dukungan
pendidikan
Instrumen :
Analisis :
Nurvitrian et Desain: literatur riviuw. Terdapat hubungan antara
Dukungan
al.,(2020) dukungan keluarga terhadapa
Sample: menganalisis pendidikan
pemberian ASI eksklusif
beberapa jurnal
Variable: Dukungan
13
pendidikan
Instrumen : kuesioner
Analisis: Chi-square
3.3 Dukungan
Dukungan adalah suatu pola interaksi yang positif atau perilaku
menolong yang diberikan pada individu dalam menghadapi suatu peristiwa
atau kejadian yang menekan. Dukungan yang dirasakan oleh individu dalam
kehidupannya membuat dia merasakan akan dicintai, dihargai, dan diakui
serta membuat dirinya menjadi lebih berarti dann dapat mengoptimalkan
potensi yang ada dalam dirinya. Orang yang mendapat dukungan akan merasa
menjadi bagian dari pemberi dukungan.
Kelompok pendukung Ibu (KP-Ibu) merupakan suatu wadah untuk
saling bertukar pengalaman, berdiskusi dan saling member dukungan terkait
kesehatan ibu dan anak khususnya seputar kehamilan, menyusui dan gizi,
dipandu/difasilitasi oleh motivator (Mercy Corps, 2017).
Sebagian besar wanita secara fisik mampu menyusui, jika mendapatkan
dorongan dan motivasi. Banyak ibu menyusui masih ragu bahwa ASI yang
keluar akan mencukupi kebutuhan bayi (Nelson, 2017). Oleh karena itu,
sangat dibutuhkan peran dan dukungan keluarga (suami, orang tua, saudara)
dalam keberlanjutan ibu memberikan ASI.
14
3.3.1 Dukungan Keluarga
Ada banyak jenis dukungan yang dapat memotivasi ibu untuk
memberikan ASI kepada bayinya khususnya ASI Eksklusif, namun jenis
dukungan keluarga memberikan efek yang sangat baik untuk
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, ataupun menjdi salah
satu motivasi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif terhadap bayinya
khususnya bayi 0-2 Tahun, Oktalina et al., (2015), Angreany et al., (2015)
Sohimah & Lestari .,(2017). Mamangkey et al., (2018). Putri KM (2018).
Safitri & puspitasari (2018). Umar et al., (2019). Natalia.R & Rustina .,
(2019). Nurvitriani et al (2020).
Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat,
sangatlah berperan dalam sukses tidaknya menyusui. Semakin besar
dukungan yang didapatkan untuk terus menyusui maka akan semakin
besar pula kemampuan untuk dapat bertahan terus untuk menyusui,
(Mamangkey et al., 2018).
Keberhasilan ibu tidak lepas dari peran serta keluarga. Dimana
disebutkan bahwa semakin besar dukungan yang didapatkan ibu untuk
terus menyusui bayinya secara Eksklusif, maka semakin besar pula
kemampuan ibu untuk terus bertahan menyusui bayinya, (Sohimah &
Lestari .,2017).
Sehingga, disarankan untuk keluarga agar dapat memberikan
dukungan pada ibu yang sedang menyusui sebagai salah satu motivasi buat
ibu dalam memberikan ASI Eksklusif untuk memenuhi kebutuhan Nutrisi
bayinya.
15
secara statistik tidak berhubungan secara signifi kan. Kusumayanti.N &
Nindya.TS., (2017) & Oktalina et al., (2015).
Namun terdapat hubungan antara dukungan suami dalam
pemberian ASI dengan motivasi menyusui eksklusif pada ibu di
Puskesmas Sewon II Bantu, Timiyatun & Oktavianto, (2015).
Dukungan suami maupun keluarga sangat besar pengaruhnya,
seorang ibu yang kurang mendapatkan dukungan suami, ibu, adik, atau
bahkan ditakut-takuti, dipengaruhi untuk beralih ke susu formula,
(Mamangkey et al., 2018).
16
cara merawat payudara yang benar. Ibu juga yang menanyakan masalah
apa yang dihadapi selama menyusui serta mendapatkan nasehat dari
keluarga ataupun petugas kesehatan, untuk memberikan ASI untuk
bayinya yang merupakan wujud dari dukungan penilaian, (Mamangkey et
al., 2018).
BAB 4
PEMBAHASAN
17
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satusatunya makanan terbaik bagi bayi
karena mengandung komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi
bayi selama 6 bulan pertama. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat
ditentukan oleh jumlah ASI yang dikonsumsi termasuk energi dan zat gizi
lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI mengandung semua
nutrisi yang diperlukanbayi untuk bertahan hidup pada 6 bulan pertama,
meliputi hormon, antibodi, faktor kekebalan sampai antioksidan, (Prasetyono,
2016).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik
bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung semua nutrisi penting yang
diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya, serta antibodi yang bisa
membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa
pertumbuhannya. ASI sangat penting bagi bayi, sehingga para ahli
menyarankan agar ibu menyusui bayinya selama 6 bulan sejak kelahiran yang
dikenal dengan istilah ASI eksklusif dan dilanjutkan sampai bayi berusia 2
tahun, (Prasetyono, 2016).
Kondisi pemberian ASI eksklusif saat ini belum maksimal. Hal ini
ditunjukkan dengan rendahnya pemahaman tentang pentingnya ASI, didukung
dengan semakin canggihnya teknologi serta gencarnya promosi susu formula
yang mengidealkan kandungan zat gizi sebagai pengganti ASI, membuat
masyarakat semakin kurang yakin terhadap kehebatan ASI, serta kurangnya
keyakinan ibu untuk menghasilkan produksi ASI yang cukup untuk bayinya
sehingga akhirnya memilih susu formula untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayinya. Bagi ibu yang aktif bekerja, upaya pemberian ASI eksklusif sering
kali mengalami hambatan lantaran singkatnya masa cuti bersalin dan
ketidakmampuan ibu untuk memompa, (Bobak, 2014).
Air Susu Ibu merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar
payudara ibu melalui proses menyusui. Secara alamiah payudara mampu
menghasilkan ASI, yang disiapkan untuk calon bayi saat seorang perempuan
hamil.1,2 Selain itu, ASI merupakan makanan yang mencukupi seluruh unsur
18
kebutuhan bayi baik secara fisik, psikologi, sosial dan spritual. ASI
mengandung antialergi, antiinflamasi, serta mengandung beberapa
mikronutrien yang dapat membantu untuk memperkuat daya tahan tubuh
bayi.3 Selain itu pemberian ASI diberikan minimal 6 bulan dapat menghindari
bayi dari obesitas atau kelebihan berat badan karena ASI dapat membantu
menstabilkan pertumbuhan lemak bayi, (Bobak, 2014).
Bayi yang diberikan ASI eksklusif berdasarkan penelitian dinegara
maju, akan mengalami penurunan angka infeksi saluran pernafasan bawah,
infeksi telinga, diare, otitis media dan infeksi saluran kemih. Manfaaat
pemberian ASI ekslusif pada ibu yang menyusui bayinya yaitu dapat
mencegah terjadinya perdarahan postpartum, dapat menunda kehamilan,
mempercepat proses pengecilan rahim, praktis, murah dan mengurangi
kemungkinan perkembangan kanker payudara, (Prasetyono, 2016).
4.2 Dukungan
Dukungan adalah suatu pola interaksi yang positif atau perilaku
menolong yang diberikan pada individu dalam menghadapi suatu peristiwa
atau kejadian yang menekan. Dukungan yang dirasakan oleh individu dalam
kehidupannya membuat dia merasakan akan dicintai, 28 dihargai, dan diakui
serta membuat dirinya menjadi lebih berarti dan dapat mengoptimalkan
potensi yang ada dalam dirinya. Orang yang mendapat dukungan akan merasa
menjadi bagian dari pemberi dukungan (Bobak, 2014).
Kuntjoro (2002, dalam Fithriany 2018) mengatakan bahwa pengertian
dari dukungan adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan, yang
nyata atau tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek
didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang
dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku
penerimanya atau dukungan adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari
orang-orang yang diandalkan, menghargai dan menyayangi kita.
Dukungan dapat diartikan sebagai memberikan dorongan / motivasi
atau semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan
(Mamangkey et al., 2018)
19
Berikut ada beberapa jenis dukungan yang telah di analisis dalam
literature riview ini dan dapat mempengaruhi ibu yang sedang menyusui pada
bayinya.
20
Penelitian Ida dan Irianto (2015) menunjukkan bahwa dukungan keluarga
merupakan faktor dominan dalam pemberian ASI eksklusif. Penelitian
Rilyani dan Suharman (2016) menyatakan bahwa dukungan keluarga
menyumbang 2,4 kali terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Hasil tersebut
sejalan dengan penelitian Renfrew et al (2015) menyatakan bahwa ibu
yang mendapat dukungan ekstra dapat mencegah penghentian menyusui
sebelum enam bulan sebesar 91% (CI 0,88 - 0,96).
Dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif oleh ibu
kepada bayinya termasuk indikator sikap cara pemeliharaan dan cara hidup
sehat. Dukungan keluarga merupakan sikap yang ditunjukkan oleh
keluarga dalam bentuk sikap. Sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap belum
menjadi suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku (Notoatmodjo, 2012).
21
meningkatkan percaya diri ibu dalam memberikan ASI, kepercayaan diri
ibu dapat meningkatkan produksi ASI.
Suami perlu memberikan dukungan pada istri dalam pemberian ASI
eksklusif. Ibu menyusui perlu mendapatkan perhatian, pujian, ketenangan,
kenyamanan, untuk menunjang keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Perlu adanya pembentukan kelompok pendukung ASI (KP-ASI) Ayah
Peduli ASI guna memberi dan menerima dukungan secara informasi,
teknis, moral maupun emosional.
Ramadani & Hadi melakukan penelitian pada 186 isteri menyusui
yang anaknya berumur 6 - 12 bulan, di puskesmas Air Tawar kota Padang.
Hasilnya menunjukkan bahwa 55,4% isteri memberikan ASI eksklusif
yang 57% di antaranya mendapat dukungan suami dalam pemberian ASI
eksklusif. Ada hubungan signifikan antara dukungan suami dengan
pemberian ASI eksklusif. Isteri yang suaminya mendukung pemberian
ASI eksklusif berpeluang memberikan ASI eksklusif 2 kali daripada isteri
yang suaminya kurang mendukung pemberian ASI eksklusif, setelah
dikontrol oleh pekerjaan suami, dukungan petugas kesehatan, dan
pekerjaan.
22
melakukan inisiasi menyusui dini terhadap bayi yang baru lahir kepada
ibunya paling singkat selama satu jam.
b. Dalam pasal 13 mengenai informasi menyebutkan bahwa untuk
mencapai pemanfaatan pemberian ASI eksklusif secara optimal,
petugas kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan
wajib memberikan informasi dan edukasi ASI eksklusif kepada ibu
dan/atau anggota keluarga dari bayi yang bersangkutan sejak
pemeriksaan kehamilan sampai dengan periode pemberian ASI
eksklusif selesai. Informasi dan edukasi ASI eksklusif sebagaimana
yang dimaksud ialah berisikan:
1) Keuntungan dan keunggulan ASI
2) Gizi ibu
3) Persiapan dan mempertahankan menyusui Akibat negatif dari
pemberian makanan botol secara parsial terhadap pemberian ASI
4) Kesulitan untuk mengubah keputusan untuk tidak memberikan ASI.
23
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Simpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan dari berbagai pihak
merupakan salah satu cara yang dapat di lakukan oleh orang-orang terdekat
ataupun tenaga kesehatan untuk meningkatkan kenginan dan minat ibu untuk
24
memberikan ASI eksklisif kepada bayinya minimal usia 6 bulan sampai pada
usia 2 tahun. Ada berbagai macam jenis dukungan yang dapat di gunakan
yaitu: dukungan suami, dukungan keluarga dekat, dukungan pendidikan &
dukungan tenaga kesehatan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Agustia et al., (2019). Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif Dan Non Eksklusif
Terhadap Mental Emosional Anak Usia 3-4 Tahun Jurnal Gizi Indonesia
(ISBN : 1858-4942) Vol. 4, No. 1, Desember 2015: 16-21
Angreany et al., (2015) Hubungan Dukungan Keluarga Dan Dukungan Sosial
Dengan Riwayat Asi Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di Kabupaten Sleman
Astuti & Adimayanti, (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Cara
Pemberian Asi Eksklusif Yang Baik Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Jurnal
Keperawatan Anak . Volume 3, No. 1, November 2016; 1-4
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed. 4
Hamzah. DF, (2017). Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Berat Badan
Bayi Usia 4-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota Jurnal
Jumantik Vol. 3 No. 2 Juni - Nopember 2018
Ida dan Irianto, J. 2015. Pemberian Dukungan untuk Menyusui ASI Eksklusif
Enam Bulan di Puskesmas Kemiri Muka Depok Jawa Barat Tahun 2015.
Jakarta: EGC
Kemenkes RI. (2017). Pusat Data dan Informasi. Artikel ini diambil dari :
www.infodatin.kemkes.go.id
Kemenkes RI. (2019). Pusat Data dan Informasi. Artikel ini diambil dari :
www.infodatin.kemkes.go.id
1
Marcy, C. A. (2017). Hubungan Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu dalam
pemberian ASI Esklusif. Jurnal Kesehatan
2
Pringsewu Tahun 2019. e-ISSN : 2721-1762 p-ISSN : 2721-1770 Volume 1
Issue 2
WHO. (2017). World Health Organization Internation of Associations. Bank Data
Kesehatan Dunia