A. STRUKTUR OTOT
Sistem muskular (otot) terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas gerakan
otot tubuh. otot volunter melekat pada tulang, tulang rawan, ligamen, kulit, atau otot lain melalui
struktur fibrosa yang disebut tendon dan aponeurosis. serabut-serabut otot volunter, bersama
selubung sarkolema, masing-masing tergabung dalam kumparan oleh endomisium dan dibungkus
oleh perimisium. kelompok serabut tersebut (fasikulus) digabungkan Oleh selubung yang lebih
padat yang disebut epimisium dan gabungan fasikulus ini membentuk otot volunter badan
individu. semua Otot memiliki suplai darah yang baik dari Arteri di dekatnya. Kebanyakan otot
mempunyai tendon pada salah satu atau kedua ujungnya. Tendon terdiri dari jaringan fibrosa dan
biasanya berbentuk seperti tali atau (cord), meskipun pada beberapa otot yang Pipit tali tersebut
digantikan oleh suatu lembaran fibrosa yang kuat disebut aponeurosis. jaringan fibrosa juga
membentuk lapisan pelindung atau selubung otot, yang dikenal sebagai Fasia.
B. KERJA OTOT
Bila suatu otot berkontraksi, salah satu ujungnya biasanya diam sedangkan ujung yang
bergerak ke arah ujung yang diam tersebut. Ujung yang diam disebut origo, sedangkan yang
bergerak disebut insersi. Namun, kadang-kadang otot bisa digerakkan sedemikian rupa sehingga
insersinya diam dan origo bergerak ke arah insersi. Bila insersi bergerak ke origo, maka paha
yang fleksi ekstensi.
Otot Hanya bekerja melalui kegiatan kontraksi dan kegiatan yang menarik. Otot tidak bisa
mendorong meskipun bisa berkontraksi tanpa memendek sehingga mempertahankan sendi diam
pada posisi tertentu. Bila kontraksi otot hilang, otot menjadi lunak, tetapi tidak memanjang
sampai teregang oleh kontraksi otot yang berlawanan (antagonis). Otot tidak pernah bekerja
sendiri. Setiap otot harus berkontraksi dan setiap otot antagonis harus rileks untuk
memungkinkan gerakan yang halus tanpa sentakan. kerja harmonis otot-otot ini disebut
koordinasi otot.
Saraf sensori memberi rasa ‘rasa otot’, meskipun bukan sensasi yang sangat akut, tetapi
cukup untuk menginformasikan adanya kontraksi dan relaksasi pada otot. Kenormalan otot
berada dalam kondisi kontraksi parsial yang dikenal sebagai tonus otot. Serabut otot melakukan
kontraksi dan relaksasi secara bergantian, sehingga setiap otot mempunyai kesempatan untuk
beristerahat dan bekerja. Otot yang mempunyai derajat tonisitas paling tinggi pada manusia
adalah otot leher dan otot punggung.
Kontraksi Otot
Kontraksi otot terjadi karena akibat impuls saraf. Untuk bisa berkontraksi, serabut otot
memerlukan energi yang didapat dari oksidasi makanan, terutama karbohidrat. Glukosa yang
tidak diperlukan dengan segera oleh tubuh akan dikonversi menjaddi glikogen dan disimpan
dihati dan di otot. Glikogen otot merupakan sumber panas dan energi bagi aktivitas otot. Selama
oksidasi glikogen menjadi karvon dioksida dan air, terbentuk suatu senyawa yang kaya akan
energi. Senyawa ini disebut adenosin trifosfat (ATP). Apabila otot harus melakukan kontraksi,
energi ATP akan dilepas seiring dengan perubahannya menjadi edenosin difosfat (ADP). Selama
oksidasi glikogen, akan terbentuk asam piruvat. Apabila oksigen tidak mencukupi, asam piruvat
diubah menjaddi asam laktat, yang bila menumpuk akan menyebabkan kelelahan otot.
Otot rangka dikenal juga sebagai otot lurik karena pemampilannya lurik bila dilihat dengan
mikroskop. Apabila otot berkontraksi, gambaran lurik akan menyempit karena Gerakan relatif
satu protein terhadap protein lain.
OTOT UTAMA TUBUH
A. OTOT KEPALA
Otot kepala dibagi menjadi dua kelompok menurut fungsinya yaitu, otot-otot ekskresi dan otot-
otot mastikasi (pengunyah)
Otot-otot ekspresi melekat pada kulit, bukan pada tulang, sehingga otot-otot ini bisa
menggerakkan kulit dan mengubah penampilan wajah. Otot-otot sirkular, yang disebut
orbicularis okuli dan orbicularis oris masing-masing mengelilingi dan mencakup mata dan mulut.
Otot-otot kecil mengangkat dan menurunkan alis dan kelopak mata atas, mengangkat dan
menurunkan sudut mulut dan mengembangkan hidung, menghasilkan ekspresi terkejut, cemas,
senang atau sedih. Otot-otot kecil juga menggerakkan bola mata dalam orbita, baik mengalah
mata untuk melihat maupun untuk mengubah ekspresi
Otot-otot mastikasi menggerakkan rahang bawah ke atas dan ke bawah ketika menggigit, juga ke
samping, ke depan dan ke belakang saat mengunyah. Otot-otot tersebut adalah otot maseter
yang berasal dari lengkungan zygomaticus menuju ke sudut rahang bawah, otot temporalis yang
berasal dari tulang temporal dan berinsersi ke rahang bawah dan otot-otot yang lebih kecil, yang
juga berasal dari tengkorak kepala kea rah rahang bawah.
B. OTOT LEHER
Leher mempunyai dua otot besar, yaitu sternokleidomastoideus dan trapezius.
Ternokleidomastoideus Terdapat di sisi leher, berasal dari sternum dan klavikula dan menuju
prosesus mastoiditis dan permukaan tulang temporal dibelakangnya. Trapezius terletak di
belakang leher dan bahu dan secara kasar berbentuk segi tiga, memiliki dasar yang menyatukan
tulang belakang dengan bagian belakang leher dan dada dari oksiput ke tempat ia melekat ke
arah bawah.
C. OTOT TUBUH
Otot-otot utama tubuh dapat dikelompokkan sesuai fungsinya :
Otot yang menggerakkan bahu
Otot utama yang menggerakkan bahu adalah otot yang kuat yang mencakup bagian dada.
Otot ini mencakup pectoralis mayor, trapezius, latissimus dorsi dan seratus anterior. Pastoralis
meliputi bagian depan dada membentang dari sternum keluar ke humerus. latisimus dorsi
Menutupi bagian belakang dada dan abdomen membentang dari vertebra torakalis dan
lumbal krista iliaka keluar humerus. Seratus anterior membentang melingkari bagian sisi
dinding torak iga-iga di depan tepi vertebra skapula yang melewatinya.
Otot pernapasan
Otot utama pernapasan adalah diafragma, Intercosta eksterna dan intercosta interna.
Diafragma adalah lapisan otot berbentuk kubah yang memisahkan torak dari abdomen. Otot
Intercosta eksterna berada di antara iga, serat-seratnya berjalan ke bawah dan ke depan dari
sat uke iga di bawahnya. Otot intercosta interna juga berada di antara iga dibawah intercosta
eksterna dan antagonis terhadap interkosta eksterna.
Otot yang membentuk dinding abdomen
Otot utama dinding abdomen terdapat pada rectus abdominis, membentuk bentuk dinding
depan, oblik eksternal, oblik internal, abdominis transversus dan lumborum quadratus. Rectus
abdominis membentuk bentuk dinding abdomen anterior, membentang ke atas dari pubis ke
sternum dan kartilago kostal. Serat-seratnya membentang lurus ke atas dan ke bawah sesuai
dengan namanya rektus yang berarti lurus. Oblik eksternal membentuk lapisan luar dinding
samping serat-seratnya berjalan ke bawah dan ke depan. Serat ini muncul dari bagian bawah
iga dan di insersi kedalam Krista iliaka dan ligament inguinalis. Ligament inguinalis
membentuk keras dinding abdomen melewati lipat paha. Oblik internal membentuk lapisan
kedua dinding samping abdomen. Serat-seratnya membentang ke atas dan ke depan.
Abdominis transversus membentuk lapisan dalam dinding samping abdomen, berada di bawah
oblik interna. Serat-seratnya membentang lurus mengelilingi dinding abdomen. Lumborum
quadratus membentang ke atas dari krista iliaka ke iga ke-12 vertebra lumbal atas.
Otot yang menggerakkan panggul
Otot-otot tubuh yang menggerakkan panggul yaitu iliopsoas dan otot-otot gluteus. Otot-otot
iliopsoas menyilang bagian depan lipat paha di belakang ligament inguinalis. Psoas muncul
dari proses transversus vertebra lumbal, sedangkan iliakus dari permukaan depan bagian atas
ilium. Otot-otot gluteus membentuk bokong, membentang dari belakang sakrum dan ilium ke
insersinya di trokanter mayor femur dan batang gluteus di bawahnya.
Otot yang menggerakkan tulang belakang
Otot-otot dinding abdomen menfleksi dan memutar tubuh, rektus memfleksi toraks dan otot
samping memutarnya pada abdomen.
Otot diafragma pelvis
Diafragma pelvis terdiri dari otot yang menyokong organ-organ pelvis. Diafragma ini
membentang dari pubis di depan kembali ke sakrum dan koksigeus dan keluar ke iskium pada
keduan sisi.