PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai angka 280.000 jiwa. Berdasarkan hasil
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, AKI di Indonesia mencapai
305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan terjadi
peningkatan AKI di Indonesia tahun 2014 dimana AKI yaitu 214 per 100.000
kelahiran hidup menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Profil
Kesehatan Indonesia,2015).
BKKBN pada tahun 2016, kasus kematian ibu melonjak cukup tajam, AKI
dengan kondisi pada tahun 2015, yang hanya sebesar 228 per 100.000 penduduk
(Depkes RI 2016)
tahun 2016 sampai 2017 di sulawesi selatan sebanyak 121 jiwa dengan penyebab
1
infeksi 1 jiwa (0,83%) abortus 1 jiwa (0,83%) partus lama dan penyebab lainnya
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten Tana Toraja,
AKI pada tahun 2017 sebanyak 4 kematian ibu dari 3.927 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu pada tahun 2018 sebanyak 6 kematian ibu dari 3.870
kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu pada tahun 2019 sebanyak 3 kematian ibu
dari 3, 603 kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian ibu pada 3 tahun terakhir
yaitu perdarahan (46,1%), penyakit jantung (7,7%), ruptur uteri (7,7%), solutio
tahun 2016 sebanyak 25 orang, tahun 2017 sebanyak 24 orang, tahun 2018
sebanyak 109 orang, tahun 2019 sebanyak 64 orang, tahun 2020 bulan januari –
april sebanyak 6 orang. Dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
langkah Varney.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum.
Melaksanakan Asuahan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
varney.
2
2. Tujuan Khusus
4. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir (BBL), Bayi Cukup
3
C. Manfaat Penulisan.
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dapat
Tingkat II
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, pelaksanaan
Pengambilan kasus ini mulai dari tanggal 05 November 2019 sampai dengan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terahir atau HPHT. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan.
2016).
5
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
eksklusif.
1. Tanda-tanda pasti
2. Tanda-tanda mungkin
4. Keluarnya kolostrum
1. Adanya aminorhea
6
2. Mual muntah
3. Berhentinya haid
kantong kemih.
c. Kurang energi kronik (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari
KPD, dll.
kongenital.
7
l. Kelainan letak dan posisi janin : lintang, sungsang pada usia kehamilan
diatas 32 minggu.
a. Kebutuhan nutrisi.
Pada masa kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi
dari saat-saat sebelim hamil, akan tetapi saat kehamilan ibu hamil
c. Kebutuhan istirahat.
Adanya aktifitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan
d. Kebutuhan seks.
(Jannah,2016).
1. Pengertian
8
merupakan proses pengeluran janin yang terjadi pada kehamila cukup
yang berlangsung dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun
hasil konsepsi oleh ibu, dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
9
b. Menurut umur kehamilan
2500 gram dan umur kehamilan kurang dari 37 minggu maka alat
10
6) Partus presipitatus merupakan persalinan yang berlangsung
adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari
terlalu kentara
mengakibatkan rasa tidak nyaman bagi ibu berupa rasa nyeri pada perut
lama.
11
c. Jalan – jalan tidak memberi efek terhadap kontraksi, malah nyeri
kontraksi berkurang.
d. Tidak ada pelepasan pervaginam (bloody show) jika ada selalu berwarna
semakin pendek.
lendir kental.
Kala I dimulai setelah his adekuat dan serviks mulai membuka sampai
pembukaan lengkap.
12
2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan di bagi dalam 3 subfase :
cm.
Gejala :
-3 menit sekali.
4) Perinium menonjol.
d. Kala IV
post partum.
13
7. Mekanisme Persalinan Normal
multipara masuknya kepala janin pada pintu atas panggul terjadi pada awal
14
Pada primipara, masuknya kepala janin kedalam PAP terjadi sebelum
persalinan, sedangkan turunnya kepala terjadi setelah itu biasanya pada awal
kala II pada multipara. Masuk dan turunnya kepala janin kedalam panggul
terjadi bersamaan.
c. Fleksi
– ubun keci (UUK) lebih rendah dari pada ubun – ubun besar (UUB)
suboksipitobregmatika (9,5 cm) yang lebih kecil yang akan melewati jalan
lahir.
dalam. Putaran paksi ini disebut putaran paksi restitusi kemudian putaran
g. Ekspulsi
15
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah simfisis dan
depan menyusul seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
selasai sampai 6 minggu atau 42 hari . selama masa nifas, organ reproduksi
Lochea adalah cairan secret yang bersala dari cavum uteri dan vagina
sel – sel desidesi dua, sisa verniks caseosa, lanugo, dari mekonium.
berwarna kuning.
agak kuning.
cairan putih.
16
1. Puerperium dini (Immediatepueperium) : waktu 0-24 jam postpartum.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir normal dengan berat
lahir antara 2500 –4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan
tidak ada kelainan kongenital (caat bawaan) yang berat ( kumalasari 2015)
b. PB 48 – 52 cm
c. Lingkar dada 30 – 38 cm
d. Lingkar kepala 33 – 35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit pertama kira – kira 180 x/i, kemudian
17
g. Kulit kemerah merahan dan licin karna jaringn sub cutan cukup
a) Radiasi
yaitu kehilangan panas bayi dari objek yang hangat ke objek yang
dingin
b) Konduksi
yaitu kehilangan panas bayi langsung dari objek yang panas ke objek
yang dingin
c) Konveksi
d) Evaporasi
hilangnya panas akibat evaporasi air dari kulit tubuh bayi misal
18
5. Apgar Score
N TANDA SCORE
O
0 1 2
1. Pengertian
19
menghindari kehamilan yang sifatnya menetap yang bisa dilakukan
2. Manfaat KB.
3. Jenis KB Suntik.
20
c. Menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim.
5. Cara Penyuntikan.
a. Waktu pemberian.
1. Daerah bokong.
c. Indikasi
mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap.
Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menhendaki tidak ingin
kontrasepsi suntik.
d. Kontraindikasi.
21
Beberapa keadaan, kelainan atau penyakit, merupakan kontraindikasi
suntuk jika sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning, kelainan
e. Efek samping.
f. Keuntungan.
suami istri, tidak perlu diingat setiap hari kecuali hanya kembali
penyuntikan berikutnya.
g. Kerugian.
pemakaian.
tulang.
1.Pengertian Patologi
22
Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi
terjadi pada awal kehamilan (trimester I). Biasanya pada pagi hari
pada siang dan malam hari. Mual dan muntah yang berlebihan dan
turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat,
suhu badan naik, (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata
pula terjadi asetonia, dan dari nafas keluar bau aseton (sofian, 2016).
a. Tingkat I
23
Muntah terus menerus (> 3 – 4 x sehari dan mencegah masuknya
b. Tingkat II
Penderita tambah lemah dan tidak peduli pada sekitarnya, nadi kecil
dan cepat, suhu kadang naik, mata cekung dan sedikit kuning, berat
badan turun, pengentalan darah, urin berkurang, sulit BAB, dan pada
c. Tingakat III
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan
24
5.Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
6.Komplikasi
premmatur atau berat badan bayi rendah, tekanan darah ibu rendah, dan
7.Penatalaksanaan
2. Menganjurkan ibu untuk makan roti yamg kering / biskuit dan teh
lemak.
25
BAB III
KASUS 1
Kunjungan pertama
A. Identitas Suami/Istri
Alamat : Rembon
26
B. Riwayat Kehamilan kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
(GIIPIA0) HPHT Tanggal, 26 April 2019, HTP Tanggal 02 februari 2020, ibu
janinnya pada usia ± 5 bulan, ibu tidak pernah mengkomsumsi obat – obatan
tanpa resep dokter, ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama
malaria, TBC, PMS, ibu tidak pernah dirawat di RS, tidak ada riwayat hamil
kembar dalam keluarga, tidak ada alergi terhadap makanan dan obat – obatan
D. Riwayat Reproduksi
Menarche pada usia 14 tahun, siklus haid 28 hari lamanya 4 – 6 hari, tidak
27
keputusan dalam keluarga dilakukan bersama ibu dan keluarga selalu berdoa
1. Pola Nutrisi
Makan : nasi, sayur, ikan, tahu, tempe, minum susu khusus ibu hamil dan
mengkomsumsi buah – buahan 3 kali sehari. Minum air 6 – 8 gelas per hari
di tambah susu 1 gelas per hari. Sebelum hamil : ibu makan 3 x sehari
dengan porsi yang cukup. Setelah hamil : ibu mkan biasa sampai 4 kali
sehari.
2. Personal Hygiene
Mandi 2 kali sehari pakai sabun, sikat gigi setiap kali mandi dan pada saat
mau tidur dengan menggunakan pasta gigi dan keramas 3 kali seminggu
3. Pola Eliminasi
Selama hamil ibu BAB 2 kali sehari, BAK 6 – 7 kali sehari dengan warna
kuning muda
4. Istrahat
28
Tidur siang : sebelum hamil ± 1 jam, setelah hamil : ± 2 jam
5. Pemeriksaan Fisik
BB sebelum hamil 48, BB selama hamil 50 kg; lingkar lengan atas 24 cm,
Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok dan tidak ada nyeri tekan, tidak ada
dan sclera putih, mulut tidak berbau, bibir lembab, berwarna merah muda,
tidak ada sariawan dan tidak ada karies gigi. Tidak ada serumen pada telinga.
Tidak ada pelebaran vena jugularis, pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, areola tampak
linea nigra dan striae livide, perut tampak memebesar dan tidak ada luka
saat palpasi teraba gerakan janin dan ibu tampak merasa nyeri, DJJ
130x/menit terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu. Genetalia
tidak di kaji. Ekstremitas, simetriss kiri dan kanan, tidak oedema jari – jari
29
Diagnosa : GIIPIA0, Gestasi 27 Minggu 5 hari, punggung kanan, presentase kepala,
1. GII PI A0
Data Subjektif : Ibu mengatakan hamil kedua dan tidak pernah keguguran
Data Objektif : Perut nampak kendor, nampak linea nigra dan striae livide
Ibu mengatakan hamil kedua, hal ini di tunjang dari hasil pmeriksaan fisik di
temukan tonus otot perut kendor, maksimal oleh pembesaran sebelumnya, dan
terjadi pembesaran perut yang disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus,
serabut – serabut elastis dibawah kulit sehingga timbul striae livide timbulnya
2. Umur Kehamilan
Data Objektif : 26 cm
Dihitung dari HPHT Tanggal 26 April 2019, sampai dengan tanggal pengkajian
30
3. Punggung Kanan
Data Subjektif : Ibu merasa pergerakan janinya kuat dan teratur terutama
Pada palpasi Leopold II teraba tekanan yang besar, lebar seperti papan pada
sisi kanan perut ibu dan sisi kiri teraba bagian – bagian kecil dari janin sehingga
4. Presentase Kepala
Data Subjektif : -
Data Objektif : Pada palpasi Leopold III, teraba bulat, keras melenting
Pada palpasi Leopold III teraba bagian bulat, keras dan melenting di simpisi
Data Subjektif : -
31
Pada Leopold IV antara bagian terendah janin masih ada jarak dengan batas
sympisis pubis dan pada perabaan kedua ujing jari pemeriksaan masih saling
6. Intrauterin
kavum uteri, dimana pada bagian ini hasil konsepsi dapat tumbuh dan
7. Tunggal
Data Subjektif : -
Palpasi teraba dua bagian besar janin pada lokasi berbeda, bokong pada
bagian fundus uteri dan kepala di bagian sympisi dan DJJ terdengar jelas pada
8. Hidup
Data Subjektif : Adanya pergerakan janin yang kuat sebelah kanan perut ibu
Data Objektif : DJJ terdengar jelas dan kuat teratur pada kuadran kanan ibu
32
Janin mulai bergerak pada bulan ke lima, gerakan kuat dan mudah
diidentifikasi pada saat palpasi dan minggu ke 20 karena saat ini dinding uterus
kira minggu ke 20 dari hari pertama haid terakhir, pada saat auskultasi DJJ
terdengar 130x/ menit hal ini merupakan bahwa janin hidup. (Varney, 2016).
Data Objektif : DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 130x/i, ibu dalam
S : 36,5 0C
N : 80x/i
P : 22x/i
Keadaan ibu baik ditandai dengan tekanan darah dalam batas normal
demikian pula dengan nadi, suhu dan pernapasan, itu menujukkan keadaan ibu
baik. Janin yang sehat terdengar DJJ kuat dan teratur dengan batas normal 120 –
Tujuan
33
Proses kehamilan berlangsung normal, kedaan ibu dan janin baik,tidak terjadi
komplika.
Kriteria
DJJ dalam batas normal yakni 120 – 160 x/i, pergerakan jani kuat dan taratur,
RENCANA TINDAKAN
untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi dan mengandung protein, zat besi
3. Ajarkan ibu cara menjaga personal hygienenya. Personal hygiene itu sangat
penting untuk memberi rasa nyaman pada ibu, juga mencegah terjadinya infeksi.
4. Beri tahu ibu tanda bahaya kehamilan. Agar ibu mengerti apa yang harus
5. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan (ibu dan bayi). Dengan menjelaskan
6. Beritahu ibu tanda awal persalinan. Agar ibu mengetahui tanda awal persalinan
34
persalinan tersebut dan menyiapkan penolong persalinan dan pendamping
persalinan.
8. Beritahu ibu tentang konseling KB. Agar ibu mengerti tentang KB dan mau
3. Mengajarkan ibu cara merawat personal hygiene, seperti mandi 2 kali sehari,
mengganti pakaian setelah mandi, mengganti celana dalam setiap kala basah
agar tidak lembab untuk menghindari gatal – gatal dan pertumbuhan jamur
disekitar kemaluan.
4. Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya dalam kehamilan seperti : mual muntah
yang berlebihan, sakit kepala yang hebat, oedema, nyeri perut yang hebat, KPD,
demam yang tinggi, kejang – kejang penglihtan kabur, penuruna gerakan janin,
5. Memberitahu ibu tanda awal persalinan, seperti nyeri perut tembus belakang dan
35
6. Memberitahu ibu persiapan persalinan seperti menyiapkan mental dan fisik ibu,
menyiapkan pakaian ibu dan bayi, menyiapkan uang untuk biaya persalinan dan
lain – lain.
36
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL
DI POLINDES MENDURUK
Catatan :1
Identitas Suami/Istri
37
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Rembon
Data Subjektif ( S )
Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran (G IIPIA0)
HPHT Tanggal, 26 April 2019, HTP Tanggal 02 februari, ibu mengatak sudah
bulan, ibu tidak pernah mengkomsumsi obat – obatan tanpa resep dokter, ibu tidak
pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil dan tidak ada pengeluaran
Data Objektif ( O )
sebelum hamil 48, BB selama hamil 50 kg; lingkar lengan atas 24 cm, tanda – tanda
rambut tidak rontok dan tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema dan tampak closma
gravidarum diwajah, kongjungtiva merah muda dan sclera putih, mulut tidak berbau,
lembab, berwarna merah muda, tidak ada sariawan dan tidak ada karies gigi. Tidak
ada serumen pada telingan. Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tyroid dan
kelenjar limfe. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, areola
linea nigra dan striae livide, perut tampak memebesar dan tegang, tidak ada luka
punggung kanan (PUKA), Leopold III : Kepala, Leopold IV : BDP, pada saat palpasi
38
teraba gerakan janin dan ibu tampak merasa nyeri, DJJ 130x/menit terdengar jelas
pada kuadran kanan bawah perut ibu. Genetalia tidak di kaji. Ekstremitas, simetriss
kiri dan kanan, tidak oedema jari – jari lengkap. Ekstremitas bawah : tidak ada
ANALISA ( A )
PENATALAKSANAAN ( P )
3. Mengajarkan ibu cara merawat personal hygiene, seperti mandi 2 kali sehari,
mengganti pakaian setelah mandi, mengganti celana dalam setiap kala basah
agar tidak lembab untuk menghindari gatal – gatal dan pertumbuhan jamur
disekitar kemaluan.
4. Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya dalam kehamilan seperti : mual muntah
yang berlebihan, sakit kepala yang hebat, oedema, nyeri perut yang hebat, KPD,
demam yang tinggi, kejang – kejang penglihtan kabur, penuruna gerakan janin,
5. Memberitahu ibu tanda awal persalinan, seperti nyeri perut tembus belakang dan
39
6. Memberitahu ibu persiapan persalinan seperti menyiapkan mental dan fisik ibu,
menyiapkan pakaian ibu dan bayi, menyiapkan uang untuk biaya persalinan dan
lain – lain.
Kunjungan ke : 2 ( dua )
jam SOAP
S Ibu megatakan janinnya bergerak aktif, tidak pernah
40
Hari / Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2020
Kunjungan ke : 3 ( tiga )
jam SOAP
S Ibu megatakan janinnya bergerak aktif,
perencanaan persalinan.
41
KASUS II
No Register : 133202
42
Alamat : Rembon
B. Data Biologis
sifat keluhan hilang timbul, usaha klien untuk megatasi nyeri dengan cara
mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran (G IIPIA0),
pergerakan janin dirasakan pada umur kehamilan 5 bulan, tidak ada tanda –
tanda penyulit atau komplikasi yang dirasakan selama hamil, ibu memeriksakan
kayuoasing Rembon.
Tidak ada riwayat penyakit jantung, asma, hipertensi dan DM, tidak ada
riwayat penyakit kelamin dan infeksi alat reproduksi tidak ada riwayat oprasi,
alergi makanan dan obat – obatan, tidak ada riwayat pentakit keturunan keluarga.
E. Riwayat Reproduksi
Menarche : 14 Tahun
43
Lamanya : 3 – 6 hari
1. Kebutuhan Nutrisi
a. Kebiasaan
b. Selama Inpartu
1. Kebutuhan Eliminasi
a. Kebiasaan BAB
Warna : kuning
Konsistensi : padat
b. Kebiasaan BAK
Warna : jernih
44
2. Kebutuhan Kebersihan Diri
Klien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, mencuci rambut 3
b.Selama Inpartu
Lakipadad 2,700
a gram
2
KEHAMILAN SEKARANG
45
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, ekspresi wajah ibu tampak
meringis, tiap kali kontraksi, Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit,
tidak ada benjolan dan nyeri tekan, Wajah : tidak ada oedema dan nyeri tekan,
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih, Telinga : simestris kiri dan kanan,
tampak bersih, Hidung : lubang hidung simestris kiri dan kanan, tidak ada polip
dan nyeri tekan, Mulut dan bibir : bibir merah mudah dan lembab, gigi tidak ada
caries, ada lubang dan tidak ada tanggal, Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid dan kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis, Payudara :
simestris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tidak ada massa dan nyeri tekan,
Abdomen pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekasa
oprasi, tampak liniea nigra dan striae liviide, tonus otot tampak kendor, taraba
gerakan janin, palpasi : TFU 32 cm (Mc. Donald), Leopold I teraba TFU 3 jari di
bawah px teraba bokong, Leopold II teraba punggung kanan, Leopold III teraba
kepala, kepala, Leopold IV kepala sudah masuk pintu atas panggul (BDP),
lingkar perut 85 cm, TBJ lingkar perut x TFU : 85 x 32 = 2688 gram, auskultasi
DJJ terdengar kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut dengan
frekuensi 140x/menit, kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit dengan durasi > 40
detik, tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi, genetalia/ VT (pukul 22. 15
Wita) Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan, Porsio : Lunak dan tipis, Pembukaan 8
Tidak ada, Penurunan : Hodge III, Kesan Panggul : Normal, Pelepasan : Lendir
46
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
kepala, BDP, Intrauterine, Tunggal, Hidup, dan Keadaan ibu dan janin
baik
1. GII PI A0
Data Subjektif : ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah
keguguran
Data Objektif : perut nampak kendor, nampak linea nigra dan striae livide.
Ibu mengatakan hamil kedua, hal ini menunjukkan dari hasil pemeriksaan
fisik ditemukan tonus otot perut kendor akibat peregangan maksimal oleh
pada daerah abdomen yang di sebabkan oleh pengaruh hormon MSH sehingga
kulit perut seolah olah retak warnanya berubah agak hiperemik , striae livide ini
berubah manjadi putih pada seseorang multigravida sering tanpak striae livide
bulan.
47
Analisa dan Interprestasi Data
Data Subjektif :Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat terutama pada sisi kiri
Pada posisi punggung kanan, bagian – bagian kecil dari janin seperti tangan
dan tungkai berada disebelah kiri sehingga pergera Janin lebih kuat dirasakan
oleh ibu pada perut sebelah kiri. Pada palpasi Leopold II teraba rata yaitu tulang
iga janin seperti papan pada sebelah kanan perut ibu dan pada sisi kiri ibu teraba
4. Presentase Kepala
Data Subjektif : -
Pada palpasi leopold I teraba bagian besar janin tidak melenting dan tidak
bulat serta susah digoyangkan. Pada palpasi Leopold III teraba bagian besar
48
5. BDP
Data Subjektif : -
rongga panggul.
Pada palpasi leopold IV antara bagian terendah janin sudah tidak ada jarak
6. Inta Uterin
Data Subjektif : ibu mengatakan tidak penah merasakann nyer perut yang
7. Tunggal
Data Subjektif : Ibu merasakan pergerakan janin hanya pada satu sisi yaitu
sympisis
49
d. Auskultasi DJJ terdengar di satu tempat yaitu sebelah
Pada kehamilan tunggal pergerakan janin akan dirasakan hanya satu sisi
perut ibu dan palpasi Leopold II teraba bagian besar janin dengan lokasi yang
berbeda, bagian kepala pada kuadran bawah perut ibu dan bagian pada kuadran
8. Hidup
Data Objektif : DJJ terdengar jelas kuadran kanan bawah perut ibu, frekuensi
140x/menit
Salah satu tanda pasti janin hidup adalah ibu merasakan pergerakan
janinnya, dan janin dalam keadaan sehat, DJJ terdengar kuat dan jelas dan teratur
hamil
N : 80x/i P : 22x/i
50
Analisa dan Interprestasi Data
baik maka keadaan janin baik, dengan adanya pergerakan janin kuat serta denyut
jantung janin yang terdengar jelas, kuat dan teratur. (Sarwono, 2017)
2) Portio : Tipis
3) Pembukaan : 8 cm
4) Ketuban : Utuh
5) Presentase : Kepala
dan pendataran serviks sehingga pembulu darah kapiler serviks pecah. (Sarwono,
tekanan intra uterin dari fundus, kekuatan mengejan dan melurusnya anak.
Kepala turun sampai diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke
51
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
– KA, kepala, BDP, intra uterin, tunggal hidup, keadaan ibu dan
Suhu : 36, 5 0 C
52
RENCANA TINDAKAN
1. Anjurkan ibu untuk mencuci kaki dan buang air kecil sebelum naik ke tempat
2. Ajarkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi jika his timbul yaitu menarik
salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri dengan memberikan suplai oksigen
3. Atur posisi ibu yakni anjurkan ibu tidur dengan posisi miring ke kiri atau kanan
tidur miring dapat mengakibatkan oksigenasi janin baik, karna tidur miring dapat
4. Berikan intake nutrisi dan cairan yang adekuat pada ibu. Dengan intake yang
adekuat dapat memberi energi pada tubuh agar dapat memudahkan proses
perslinan.
5. Observsi denyut jantung janin dan his tiap 30 menit. Dengan memantau DJJ
menentukan tindakan segera jika terjadi gawat janin. Serta memantau his untuk
6. Observasi tanda – tanda vital tiap 4 jam ( kecuali nadi setiap 30 menit ).
7. Observasi dan lakukan pemeriksaan setiap 4 jam sekali dan atau apabila ada
53
memperlambat penurunan kepala janin ke jalan lahir dan juga memberikan
membantu menilai kemajuan persalinan akan pembukaan, keadaan ibu dan janin.
1. Menganjurkan ibu untuk mencuci kaki dan buang air kecil sebelum naik ke
2. Mengajarkan ibu melakukan taknik relaksasi jika his timbul yaitu menarik nafas
4. Memberi intake dan nutrisi dan cairan yang adekuat pada ibu, ibu makan
Hasil :
00.00 5 x 10 40 – 45 148 x / i 82 x /i
N : 80 X/i P : 22 X/i
54
7. Mengobservasi dan lakukan pemeriksaan dalam 4 jam dan bila ada indikasi.
2) Portio : Tipis
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : jernih
5) Presentase : kepala
8) Penurunan : Hodge IV
melakukannya.
petugas dalam kemajuan persalinan dan memantau keadaan ibu dan janin.
S : 36,5 0 C P : 20 x/i
55
2. Hasil VT , Jam 00.00 WITA
2) Portio : Tipis
3) Pembukaan : 10 cm
4) Ketuban : Jernih
8) Penurunan : Hodge IV
3. Ibu melakukan anjuran untuk mengatur posisi yang nyaman dengan berbaring
4. Malengkapi partograf.
56
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL
Nama : Ny “ M “ / Tn “ R”
Alamat : Rembon
KALA I
Data Subjektif ( S )
Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang, keluhan nyeri yang dirasakan
timbul hilang. Ibu mengelus – elus dan memijat punggungnya serta berjalan sebagai
57
usaha mengatasi keluhannya, sambil mengambil nafas panjang melalui hidung dan
Data Objektif( O )
b. Leopold II : PU – KA
e. LP : 85 cm
2) Portio : Tipis
3) Pembukaan : 8 cm
4) Ketuban : jernih
5) Presentase : kepala
58
ANALISA ( A )
GII PI A0, gestasi 40 Minggu 6 Hari, situs memanjang, dengan puka, kepala,
BDP, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu, kala I fase
aktif.
PENATALAKSANAAN ( P )
1. Menganjurkan ibu untuk mencuci kaki dan buang air kecil sebelum naik ke
tempat tidur.
2. Mengajarkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi jika his timbul yaitu menarik
3. Mengatur posisi ibu yakni anjurkan ibu tidur dengan posisi miring kiri
4. Memberi Intake dan nutrisi dan cairan yang adekuat pada ibu.
6. Mengobservasi tanda – tanda vital tiap 4 jam dan ( kecuali nadi setiap 30 menit )
7. Mengobservasi dan lakukan pemeriksaan dalam 4 jam dan bila ada indikasi
KALA II
Data Subjektif ( S )
Ibu mau meneran, ibu merasa sakit sekali di pinggang dan merasa ingim BAB
Data Objektif( O )
1. Perinium menonjol
2. Vulva membuka
59
3. Ibu tampak ingin meneran
c) Pembukaan : 10 cm
d) Ketuban : jernih
e) Presentase : Kepala
h) Penurunan : Hodge IV
ANALISA ( A )
PENATALAKSANAAN ( P )
1. Melihat adanya tanda dan gejalah kala II ( adanya dorongan kuat untuk meneran,
tekanan pada anus, perinium menonjol, vulva dan sfinter ani membuka ).
3. Memakai celemek
4. Mencuci tangan
60
5. Memakai handscoon DTT pada tangan kanan
11. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik, dan meminta ibu meneran saat ada his bila ibu rasa ingin
meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk
meneran.
13. Melakukan pimpinan meneran, saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
mengedan.
14. Meganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
15. Memasang handuk bersih diatas perut ibu, jika kepala bayi sudah membuka
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 dan meletakkan di bawah bokong ibu.
17. Membuka tutup partus set dan memeriksa kelengkapan alat partus.
61
18. Memakai handscoon steril. Handscoon sudah terpasang
19. Melahirkan kepala bayi, setelah kepala bayi lahir, membersihkan jalan nafas,
21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22. Melahirkan bahu depan dan bahu belakan, setelah kepala bayi melakukan
putaran paksi luar. Letakkan tangan secara biparetaldi kepala bayi menarik
kebawah untuk melahirkan bahu depn lalu keatas untuk melahirkan bahu
belakang.
23. Melahirkan badan bayi dengan cara tangan kanan menyangga kepala, leher, dan
bahu janin bagian belakang dengan posisi ibu jari pada leher dan keempat jari
pada bahu dada atau punggung janin, sementara tangan kiri memegang kedua
tungkai.
24. Setelah badan bayi lahir. Tangan kiri menelusuri punggung kearah bokong
sampai tungkai bawah dengan menyelipkan jari telunjuk diantara kedua tungkai
bayi.
25. Melakukan penilaian sepintas lalu meletakkan bayi diatas perut ibu dengan
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
bersih.
62
29. Menyuntik ibu dengan oksitosin 10 unit secara IM (Inta Muskuler) di 1/3 paha
30. Setelah 3 menit bayi lahir. Mengklem tali pusat sekitar 3 – 5 cm dari umbilikus,
31. Melindungi perut bayi dan memotong tali pusat serta mengikat tali pusat, setelah
selasai mengikat tali pusa, lepaskan klem dan masukkan kedalam larutan clorin
0,5 %.
32. Melakukan IMD selama 1 jam kemudian selimuti ibu dan bayi dengan selimut
KALA III
Data Subjektif ( S )
Data Objektif ( O )
Bayi lahir spontan 06 Februari 2020, jam 00. 15 WITA dengan jenis kelamin
laki – laki, BB : 2,700 Gram; PB : 48 cm; LP : 33 cm; A / S : 8 / 10. ,bayi menagis sponta,
kulit berwarna merah muda, pergerakan aktif. Kontraksi uterus baik teraba keras dan
bulat, TFU 1 jari bawah pusat, perdarahan ± 100 cc, plasenta lahir spontan pukul 00.
ANALISA ( A )
PENATALAKSANAAN ( P )
33. Memindahkan klem pada pada tali pusat hingga berjarak ± 10 cm dari vulva
klem
63
34. Meletakkan tangan kiri diatas simpisis untuk menahan bagian bawah uterus dan
35. Melakukan peregangan dan melakukan dorso cranial dan tangan lainnya
melakukan PTT.
36. Mengurut tali pusat jika tali pusat masih panjang pindahkan klem atau tarik tali
37. Setelah plasenta tanpak di vulva, jemput plasenta dengan kedua tangan lalu putar
38. Setelah selaput ketuban dan plasenta keluar lakukan masase uterus
KALA IV
Data Subjektif ( S )
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah masih teras, ibu dan keluarga senang
Data Objektif ( O )
Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap, TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik teraba keras dan bundar, ruptur perinium tingkat I, perdarahan ± 100 c.
Keadaan umum ibu baik TTV : TD : 110/70 mmHg; S : 36, 5 0 C; N : 80 x/i; P : 22 x/i
ANALISA ( A )
Perlangsungan kala IV, adanya ruptur darajat 1, keadaan ibu dan janin baik.
PENATALAKSANAAN ( P )
41. Menilai ulang uterus untuk memastikan kontraksi uterusnya baik dan perdarahan
baik.
64
42. Membersihkan handscoon dan mencelup sarung tangan kedalam sarung tangan
tersebut.
43. Mengobservasi kontraksi uterus TTV, TFU, kandung kemih setiap 15 menit
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x / i
Kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik, teraba keras dan bulat, TFU
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x / i
Kandung kemih koson, kontraksi uterus baik TFU 1 jari bawah pusat.
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x / i
Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 1 jari bawah pusat.
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/i
Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 2 jari bawah pusat
TD : 100/80 mmHg
65
N : 80 x/i
Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 2 jari bawah pusat.
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/i
Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 2 jari bawah pusat
44. Mengajarkan ibu atau keluarga cara masase uterus dan menilai kontraksi uterus.
48. Merendam semua peralatan bekas pakai kedalam larutan clorin 0,5 % selama 10
menit.
49. Membuang bahan – bahan (kasa) yang terkontaminasi kedalam tempat yang
50. Membersihkan ibu dengan larutan DTT dan bantu memakai pakaian yang bersih.
53. Mencelup sarung tangan yang kotor kedalam larutan clorin 0,5 % dan
55. Setelah selasa melakukan IMD pakai sarung tangan DTT untuk pemeriksaan
bayi.
66
56. Setelah 1 jam melakukan IMD memberikan salep mata. Vit K, melakukan
57. Setelah satu jam pemberian Vit. K menyuntikkan hepatitis B (HBO) pada kaki
kanan.
58. Melepaskan sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5 % dalam keadaan terbalik.
67
CATATAN SOAP KALA II
Nama : Ny “ M “
Catatan :2
his
Nama : Ny “ M “
68
Catatan :3
Tanggal dan Ibu merasa lemas dan lelah setelah melahirkan, ibu
3. Melakukan IMD
Nama : Ny “ M “
Catatan :4
Tanggal dan Ibu merasa banyak darah keluar saat bayi bergerak
69
waktu S merasa mules saat bayi menyusui
06 Februari Tidak ada gumpalan darah
baik.
1. Mengajarkan ibu dan keluarga massase fundus
kemudian
4. Memantau TFU
5. Memantau perdarahan
6. Memantau TTV
KASUS III
No Registrasi : 133203
70
Tanggal Partus : 06 Februari 2020 Jam. 00. 15 WITA
A. IDENTITAS
1. Identitas bayi
Nama : By.“ M “
Anak Ke : 2 (Dua)
Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “
Nikah : 1x / ± 4 Tahun
Alamat : Rembon
B. Identitas Biologis
a. GII PI A0
71
c. Ibu mendapat imunisasi TT 2 x di puskesmas kayuosing rembon.
2) PBL : 48 cm
3) JK : Laki – laki
N SCOR MENI
O APGAR T
0 1 2 1 2
72
(Denyut Ada
jantung)
3 Grimace Tidak ada Gerakan sedikit Reaksi 2 2
(rangsangan) respon melawan
4 Activity Lemah Ekstremitas fleksi Pergerakan 1 2
(tonus otot) aktif
5 Respiration Tidak ada Megap – megap Menangis 2 2
(usaha kuat
bernapas)
HASIL 8 1
0
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Personal Hygiene
2)Bayi sering terbangun saat BAK dan BAB dan menagis saat lapar
73
2) Orang tua berharap sanggup memberikan gizi yang cukup.
e. Pemeriksaan Fisik
b) PBL 48 cm ( normal 45 – 53 cm )
g) Head TO Toe
Kepala, rambut hitam tipis dan halus, UUB dan UUK Belum
dan kanan, daun telingan lunak lentur, serumen telingan tidak ada.
Hidung simestris kiri dan kanan batang hidung menonjol, tidak ada
rooting ada (+), refleks mengisap dan menelan baik, gusi merah
muda, tidak ada bibir sumbing. Dada, simetris kiri dan kanan, tidak
ada retraksi otot dada saat bernafas, puting susu terbentung. Tali
pusat masih .basah tidak ada perdarahan tali pusat, tali pusat masih
74
terbungkus kasa steril. Reflek moro baik. Genetalia testis sudah
kaki kiri dan kanan lengkap, refleks babinsky (+), staping rafleks
Diagnosa : NCB/SMK/PBK/Spontan
februari 2020
kemerahan.
- TTV :
Suhu : 36, 5 0 C
Pernapasan : 48 x/menit
- Genitalia sempurna
Umur kehamilan aterm sesuai dengan berat badan berdasarkan umur kehamilan
yaitu 38 – 42 Minggu dengan BB 2500 – 4000 gram dan panjang badan lahir 40 – 53
cm menandakan bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan. (Sinopsis Obstetri. 2014).
Pertumbuhan organ bayi telah sempurna terutama pada ukuran bayi mencapai batas
75
normal, berat badan bayi dalam batas normal sehingga dapat hidup dan beradaptasi di
Data Objektif : nampak tali pusat masih basah dan terbungkus kasa steril
bakteri/kuman pathogen, baru lahhir sangat rentan terhadap infeksi karna sistem
uterin
hipotermi
b. TTV
76
Nadi : 132 x / i (normal : 120 – 160 x /i)
Rencana Tindakan
1. Observasi TTV. Untuk memantau TTV yang normal dan tidak terjadi kegawatan
2. Jelaskan pada ibu tentang kedaan bayinya. Agar ibu mengetahui bahwa bayinya
3. Anjurkan ibu untuk menyusui setiap waktu atau saat bayi lapar. Membantu
hubungan psikologis antara ibu dan bayi, membantu kontraksi uterus melalui
rangsangan puting.
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bada bayi terutama mengganti popok
bayi jika basah dan kotor. Agar bayi merasa nyaman dan tidak terjadi iritasi pada
kulit.
5. Jelaskan pada ibu pentingnya kebersihan tali pusat dan cara merawatnya. Agar
tali pusat tidak menjadi tempat perkembang biakan kuman yang dapat
menimbulkan infeski pada tali pusat dan ibu dapat melakukan perewatan tali
pusat sendiri.
6. Pertahankan suhu tubu bayi dengan perawatan tetap terbungkus atau di bedong.
Bayi sangat mudah kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan
radiasi, karna bayi berada di temapat yang suhu lingkungannya lebih rendahdari
dalam rahim.
77
7. Beri penjelasan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada bayi, jika salah satu
kematian perinatal.
makan – makanan bergizi, kebutuhan ibu dapat terpenuhi dan produksi asi lancar
1. Mengoservasi TTV
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya, keadaan bayi baik, pergerakan
4. Menganjurjan ibu untuk menyusui banyinya setiap waktu atau pada saat bayi
popok bayi jika basah dan kotor, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
7. Menjaga kehangatan bayi dengan teknik bedong, bayi dibedong dengan kain
78
8. Mengajarkan pada ibu mengetahui tanda – tanda bahaya pada bayi.
banyak muntah.
berdarah.
sulit.
h. Tinja dan Kemih : Tidak BAB dan BAK selama 24 jam pertama
pada bayi.
9. Menganjurkan pada ibu untuk mengkomsumsi makana yang bergizi seperti yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, ibu mengerti dan
1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungannya diluar uterus ditandai dengan : bayi
79
3. Tidak terjadi infeksi tali pusat di tandai dengan tidak ada tanda – tanda infeksi
80
No. Registrasi : 133203
Data Subjektif ( S )
Ibu mengatakan anaknya lahir cukup bulan, ini merupakan kehamilan yang
kedua dan tidak pernah keguguran, melahirkan tanggal 06 februari 2020. Pukul 00.15
WITA
Data Objektif ( O )
Keadaan umu bayi baik, BBL : 2,700 gram, PBL : 48 cm, jenis kelamin laki –
laki, tanda – tanda vital : nadi 132 x/menit, suhu 36, 5 0 C, pernapasan 42 x/menit,
sutura menyatu, tidak ada molas, tidak ada caput succaedenum, dan cephal hematom,
refleka mencari, mengisap, dan menelan baik, reflek kaget (morrow) baik. Pada dada
tidak ada retraksi saat bernafas, warna kulit kemerahan, BAB mekonium, BAK
lancar warna kuning jernih, tali pusat masih basah, tidak ada tanda – tanda infeksi,
testis sudah turun di scrotum lubang ansu ada, gerakan ekstremitas aktif, jari – jari
ANALISA ( A )
PENATALAKSANAAN ( P )
81
1. Memberikan salep mata, injeksi Vit K 1 mg/ IM di paha kiri bayi.
Nama : Bayi. Ny “ M “
Catatan : 2 (Dua)
82
2020 kadang muntah setelah menetek.
O Ku : bayi baik, BBL 2,700 gram, PBL : 48 cm,
dengan baik.
P 1. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
sesring mungkin.
Nama : Bayi. Ny “ M “
Catatan : 3 (Tiga)
83
14. 30 36, 7 0 C, pernafasan 42 x/menit, sclera putih,
KASUS IV
84
A. Identitas Istri / Suami
Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “
Alamat : Rembon
B. Data Biologis
Riwayat Keluhan
2. Riwayat Reproduksi
Menarche : 14 Tahun
Lamanya : 3 – 6 hari
85
PII A0, HPHT Tanggal 26 April 2019, HTP, Tanggal 02 Februari 2020,
Tidak ada riwayat penyakit jantung, DM dan hipertens, tidak ada riwayat
oprasi dan opname, tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan tarhadap
makanan dan obat – obatan serta tidak ada riwayat penyakit menular.
a. Pola Nutris
x sehari).
b. Pola Istirahat
Kebiasaan tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 8 jam, selama post
c. Personal hygiene
habis mandi. Selama post partum ibu belum mandi dan mencuci rambut.
d. Pemeriksaan Fisik
86
Keadaan umum ibu baik, ekspresi wajah ibu meringis bila bergerak.
Kepala, kulit kepala bersih, warna rambut hitam, tidak rontok, tidak ada
ketombe dan tidak ada benjolan atau nyeri tekan. Wajah, ekspresi wajah
tampak meringis ketika bergerak karna nyeri perinium, tidak ada oedema.
simetris dan kanan, telingan tampak bersih dan tidak ada serumen.
Hidung simestris kiri dan kanan, tidak ada secret dan tidak ada polip,
tidak ada nyeri tekan. Mulut dan Bibir, bibir merah muda dan lembab,
tidak ada karies gig, lidah bersih, tidak ada gigi lubang. Leher tidak ada
Payudara simetris kiri dan kanan puting susu menonjol dan ada
pengeluaran kolostrum bila di pencet, tidak ada nyeri tekan dan massa.
Abdomen TFU 1 Jrbpst dengan kontraksi uterus baik, teraba keras dan
jelujur pada perinium dan masih basah. Ekstremitas tidak ada oedema
dan varises.
e. Pengobatan
Amoxcylin : 3 x 1 / hari
SF : 1 x 1 / hari
6. Riwayat Persalinan
87
b. Kala II : Lamanya kala II berlansung ± 10 menit
partum perdarahan ± 50 cc
produksi ASI ibu belum lancar. Ibu dan suami dan keluarga senang dengan
Data Subjektif :
lahir.
Data Objektif :
88
Analisa dan Interprestasi Data
retraksi yang menyebabkan uterus akan mengecil dan TFU setinggi pusat tiap
masa nifas terdapat sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina yang
disebuut lochea. Pada post partum 1 hari disebut lochea rubra, sisa selaput
ketuban, dan meconium, pada post partum uterus akan berkontraksi dan
beretraksi menjadi keras, sehingga pembulu darah yang putus akan terjepit
Kriteria : keadaan ibu baik, TTV dalam batas normal TD : 110/70 mmHg, N : 80
darah segar, bau amis, payudara tegang, ASI lancar keluar, bayi puas
Rencana Tindakan :
89
1. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan, Dengan memberikan penjelasan
kepada ibu tentang hal atau tindakan yang akan dilakukan, ibu dapat mengerti
2. Observasi TFU, kontraksi rahim, lochea setiap hari, TFU, kontraksi rahim dan
lochea merupakan indikator proses involutio uterus perubahan TFU yang tidak
3. Observasi keadaan umum dan tanda–tanda vital. Tanda – tanda vital merupakan
gizi seimbang sangat dibutuhkan oleh sebagai sumber tenaga dan untuk
6. Anjurkan kepada ibu menyusui bayinya sesering mungkin dan teratur semakin
sering bayi mengisap akan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin untuk
7. Anjurkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar. Dengan posisi baik,
8. Anjurkan kepada ibu istrahat yang cukup, istrahat yang cukup dapat
10. Berikan HE tentang personal hygiene. Untuk memberi rasa nyaman dan
mencegah infeksi.
90
11. Menjelaskan tentang manfaat ASI. ASI sangat berperan dalam memberikan
12. Memberikan tentang konseling KB. Agar ibu dapat menjerangkan kehamilan.
2. Mengobservasi TFU, kontraksi rahim, lochea setiap hari, TFU 1 jari bawah pusat,
3. Mengobservasi keadaan umum ibu dan tanda – tanda vital : keadaan umum ibu
36,5 0 C
4. Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi gizi seimbang. Ibu mengerti dan mau
mengkomsumsinya.
7. Menganjurkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar. Ibu mengerti cara
8. Menganjurkan kepada ibu istrahat yang cukup, ibu mengerti dan melakukannya
personal hygiene.
11. Menjelaskan tentang manfaat ASI. Ibu mengerti tentang manfaat ASI.
91
1. Ibu mengerti penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi baik teraba bulat dan bundar, lochea
4. Keadaan umum ibu baik, TTV dalam batas normal TD : 110/70 mmHg
92
Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “
Alamat : Rembon
Ibu merasa lelah setelah persalinan, nyeri bila bergerak di jahitan perinium, ASI
keluar sedikit, sudah menyusui bayinya, sudah BAK tapi belum BAB, perdarahan
sedikit, mengganti pembalut dan celana dalam saat basah dan setiap ibu merasa
lembab.
Data Objektif( O )
Keadaan umum ibu baik, ekspresi ibu tampak meringis bila bergerak, TFU 1 jari
di bawah pusat, kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras), TD 110/80 mmHg,
0
pernapasan 20x/menit, Nadi 80x/menit, Suhu 36, 5 C, Pengeluaran lochea rubra,
ANALISA ( A )
Masa nifas normal, keterikatan ibu dan bayi baik, bayi di imunisasikan, nyeri
luka perinium.
PENATALAKSANAAN ( P )
93
1. Mengobservasi tanda - tanda vital : TD : 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu
Nama : Ny “ M “
Catatan : 2 (Dua)
94
A 1 minggu Masa nifas normal, keterkaitan ibu dan bayi baik.
Nama : Ny “ M “
Catatan : 3 (Tiga)
18 februari S Ibu merasa baik, perdarahan sudah tidak ada, sudah buang
2020 air kecil yang teratur,BAB kembali normal makan dan
14.30 minum teratur, ASI diberikan setiap 2 – 3 jam puting susu
WITA terasa sakit saat bayi menyusui, ibu merasa senang dengan
kelahiran bayinya, luka perinium sudah sembuh.
0
O TTV : TD 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, Suhu 36, 5
C,Pernapasan 22x/menit, payudara lembek, tidak merah,
puting susu tidak lecet, bayi menyusu dengan baik, TFU 3
jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, jahitan luka
perinium sudah kering, tidak ada oedema pada kaki, dan
tidak ada nyeri, pengeluaran lochea serosa
95
A 2 Minggu Masa nifas normal , keterkaitan ibu dan bayi baik.
KASUS V
DI POLINDES MENDURUK
Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “
96
Umur : 27 Tahun / 31 Tahun
Alamat : Rembon
1. Data Biologis
Ibu datang ke polindes, ingin menjadi akseptor KB suntikan 3 bulan, ibu ingin
sementara meyusui.
Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, DM, Hipertensi, Malaria, dan
penyakit menular seksual, tidak ada riwayat oprasi, tidak ada riwayat alergi
makanan maupun obat – obatan, tidak ada riwayat ketergantungan obat- obatan
3. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat Haid
97
b. Riwayat Ginekologi
Ibu tidak memiliki riwayat gynecologi, tidak ada riwayat penyakit PMS.
suami dan keluarga harmonis, Ibu menjalankan ibadah sesuai dengan dengan
5. Pemeriksaan Fisik
Tanda – tanda vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 80 x/i, S : 36, 6 o C,
Pernapasan 22 x/i
Data Subjektif :
Data Objektif :
98
Ibu sebelumnya pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan. Ibu memenuhi
syarat untuk menjadi akseptor KB suntik sesuai dengan permintaan klien suntik
Depoprogestrin yaitu ibu tidak mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit jantung,
dismenorhea berat, ibu usia reproduktif, tidak boleh pada ibu untuk menjadi akseptor
KB suntik diantaranya : ibu yang sedang hamil, perdarahan vagina yang tidak
1. Tujuan :
2. Kriteria :
a. Sambut Ibu dengan Senyum, Salam, dan Sapa. Membentuk hubungan yang
99
c. Jelaskan efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh suntikan. Agar
e. Beritahu Ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang yaitu pada
1. Menyambut ibu dengan Senyum, Salam dan Sapa. Ibu terlihat senang pada saat
disambut.
sel telur.
b. Keuntungan
jika dihentikan.
100
c. Kerugian
harus datang setiap jadwal suntikan, dan tidak dapat dihentikan sewaktu –
diantaranya siklus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang tidak
teratur atau perdarahan bercak, dan tidak dapat haid sama sekali.
5. Memberitahu Ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang sesuai jadwal
Depoprogestrin
3. Ibu sudah mengerti dan mengetahui tentang cara kerja Depoprogestrin, efek
4. Ibu sudah mengerti tentang efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh
suntikan Depoprogestrin
5. Ibu sudah mengetahui untuk datang kembali sesuai dengan jadwal yang di
101
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
No. Registrasi :-
Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “
102
Suku : Toraja / Toraja
Alamat : Rembon
B. Data Subjektif ( S )
Ibu ingin menjadi akseptor KB suntik 3 bulan, dan belum pernah berhubunga
dengan suami, ibu ingin mengatur jarak kehamilannya, ibu masih menyusui
bayinya.
Data Objektif ( O )
Keadaan umum ibu baik, Tanda – tanda vital : Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi :
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN ( P )
sel telur.
103
b. Keuntungan
c. Kerugian
harus datang setiap jadwal suntikan, dan tidak dapat di hentikan sewaktu –
banyak atau sedikit, perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak, dan
5. Memberitahu ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang yaitu pada
104
KASUS VI
105
Nama : Ny “ A “ / Tn “ P “
Pendidikan : D III / S1
B. Data Biologis
a. Keluhan Utama
Ibu mengeluh mual dan muntah setiap kali makan dan minum sejak 1 minggu
Mual muntah terutama terjadi pada pagi hari dan setelah makan, selain itu ibu
mengeluh pusing, tidak ada nafsu makan, sesak nafas, dan nyeri ulu hati.
Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan pernah keguguran 1 kali
ada pergerakan janin yang dirasakan. Ibu mengeluh mual muntah setiap kali
makan sejak 1 minggu yang lalu. Ibu mengeluh kadang pusing. Ibu tidak
106
D. Riwayat Kesehatan / Penyakit yang Lalu dan Sekarang
malaria, TBC, PMS, tidak ada riwayat hamil kembar dalam keluarga, tidak ada
E. Riwayat Reproduksi
Menarche pada usia 16 Tahu, siklus haid 28 hari lamanya 3 – 5 hari, tidak
penghasilan suami cukup untuk membiayai kebutuhan sehari – hari , ibu dan
keluarga dilakukan bersama ibu dan suami, ibu dan keluarga selalu berdoa untuk
keselamatan bayinya.
107
H. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Pola makan : makan teratur 3 kali sehari dengan nasi lauk, sayur,
frekuensi 3 kali sehari (pagi, siang, malam), nafsu makan baik (setiap kali
sehari.
Pola makan tidak teratur, makan hanya sedikit, porsi makan tidak
dihabiskan karna setiap kali makan ibu muntah kembali. Frekuensi 2 kali
sehari (pagi dan malam) Nafsu makan menurun (setiap makan tidak di
c. Kebutuhan Eliminasi
sehari. Selama hamil frekuensi BAK 4 – 6 kali sehari BAB 1 kali sehari.
d. Kebutuhan Istrahat
e. Personal Hygiene
Sebelum hamil, mandi 2 kali sehari setiap pagi dan sore dengan air bersih
dan sabun, keramas 3 kali seminggu, menggosok gigi setiap kali mandi serta
mengganti pakaian setiap kali selasai mandi. Selama hamil mandi 2 kali
sehari setiap pagi dan sore dengan air bersih dan sabun keramas 3 kali
108
seminggu, menggosok gigi setiap kali mandi serta lebih sering mengganti
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umu ibu tampak lemah dan pucat, kesadaran composmentis, berat
badan sebelum hamil 52 kg, setelah hamil turun menjadi 48 kg. Tanda – tanda
rambut bersih tidak ada ketombe, dan nyeri tekan. Wajah tidak aedema. Mata
simetris kiri dan kanan, konjungtiva pucat, sclera sedikit ikterus. Lubang
hidung simetris kiri dan kanan tidak ada secret dan polip. Telingan simetris kiri
dan kanan, tidak ada serumen. Bibir tampak kering ada, tidak ada caries pada
gigi dan tidak ada gigi tanggal. Leher tidak pembesaran vena jugularis, kelenjar
limfe dan kelenjar tiroid. Payudara simetris kiri dan kanan puting susu
nyeri tekan, tidak ada kolostrum jika di pencet, Abdomen terdapat linea nigra
dan striae albicans, tidak ada luka bekas oprasi, Leopold I, II, III, IV belum
uteri, gestasi 13 minggu 2 Hari. Terapi yang telah di berikan, Infus dextrose 5
109
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : GIV PII AI, Gestasi 13 Minggu 2 Hari intra uteri dengan
Hiperemesis Gravidarum
1. GIV PII AI
Data Subjektif :
keguguran 1 kali
Data Objektif :
adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis, tidak
jarang di jumpai pada kulit perut seolah – olah retak – retak warnanya berubah
agak hiperemik dan kebirua – biruan dan di sebut striae livide, setelah partus
Data Subjektif :
Data Objektif :
2020 dan sesuai rumus Neaggle (+ 7 – 3 + 1), maka umur kehamilan sekarang
110
3. Inta uteri
Data Subjektif :
Data Objektif :
Data Subjektif :
Data Objektif :
Pada ibu yang hamil mengalami hiperemesis gravidarum, akan merasa lemah
111
Data Subjektif :
Data Objektfi :
dengan kelainan seperti ini sangat mempengaruhi keadaan janin, serta akan
Tujuan
Kriteria
muntah teratasi, Nafsu makan baik, nasi satu porsi dapat dihabiskan. Ibu tidak
mengeluh nyeri ulu hati, berat badan mengalami peningkatan TTV dalam
112
batas normal, Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi : 84 x/i, Pernapasan 24 x/i.
Rencana Tindakan
kandungannya.
2. Observasi keadaan umum ibu dan tanda – tanda vita. Dengan mengetahui
keadaan umum ibu dan tanda – tanda vital petugas dapat menilai perkembangan
berikan.
4. Anjurkan ibu makan sedikit tapi sering. Mengatur makanan secara hati – hati dan
5. Hindari makanan dan minuman yang berkarbonasi yang dapat merangsang mual
cairan elitrolit yang keluar melalui muntah karna RL mengandung laktat 3,10
gram, natrium klorida 6,00 gram, kalium klorida 0,03 gram, kalsium klorida 0,20
gram dan air untuk injeksi 21, 000 ml, sedangkan dextrose 5 % mengandung
glukosa 50 gram.
113
7. Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya dalam kehamilan diantaranya
c. Penglihatan kabur
h. Demam kejang
Ibu dapat mengetahui tanda dan bahaya dalam kehamilan dan ibu dapat
8. Batasi pengunjung / ciptakan lingkungan tenang. Ibu merasa nyaman dan dapat
beristrahat.
9. Berikan dukungan psikososial pada ibu dengan melibatkan suami dan keluarga
bahwa mual dan muntah adalah suatu hal yang wajar dan normal sehingga ibu
1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya, bahwa mual dan
kehamilan.
114
2. Mengobservasi Tanda – tanda vital ibu :
Nadi : 86 x/i
Suhu : 36, 6 ˚ C
Pernapasan : 24 x/i
c. Penglihatan kabur
h. Demam
i. Kejang
115
8. Memberitahu dukungan psikologis pada ibu dengan melibatkan suami dan
b. Suhu : 36, 6 ˚ C
c. Nadi : 86 x/i
d. Pernapasan : 24 x /i
116
PENDOKUMENTASIAN ASUAHAN KEBIDANAN ANTENATAL
Nama : Ny “ A “ / Tn “ P “
Pendidikan : DIII / SI
117
Alamat : Jl. Tanjung Alang No. 12
Data Subjektif ( S )
2 Hari, belum merasakan pergerakan janinnya, mengeluh mual dan muntah setiap
kali makan dan minum selalau dimuntahkan, ibu mengatakan mual dan muntah
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, mengeluh nyeri ulu hati dan sering pusing,
Data Objektif ( O )
2020, Tinggi Badan 155 cm, Berat Badan 48 kg. Tanda – tanda vital, Tekanan Darah
120/80 mmHg, Nadi 84 x/i, Pernapasan 24 x/i, Suhu 36, 7 ˚ C, , Kepala : rambut bersih
tidak ada ketombe, dan nyeri tekan. Wajah tidak aedema. Mata simetris kiri dan
kanan, konjungtiva pucat, sclera sedikit ikterus. Lubang hidung simetris kiri dan
kanan tidak ada secret dan polip. Telingan simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen. Bibir tampak kering ada, tidak ada caries pada gigi dan tidak ada gigi
tanggal. Leher tidak pembesaran vena jugularis, kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.
Payudara simetris kiri dan kanan puting susu menonjol Hyperpigmentasi areola
mammae, tidak teraba adanya penjolan dan nyeri tekan, tidak ada kolostrum jika di
pencet, Abdomen terdapat linea nigra dan striae albicans, tidak ada luka bekas oprasi,
Leopold I, II, III, IV belum dapat ditentukan bagian – bagian janin, Genetalia Tidak
08 Maret 2020, Darah : Hb 10,8 gr %, Urine : Albumin dan reduksi negativ, Planotes
: Positif Pemeriksaan USG tanggal 08 Maret, gambaran gestasi Intra uteri, gestasi 13
118
minggu 2 Hari. Terapi yang telah di berikan, Infus dextrose 5 %, RL = 2 : 128 tetes /
sehari.
ANALISA (A)
Hiperemesis Gravidarum.
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya, bahwa mual dan
kehamilan.
Nadi : 86 x/i
Suhu : 36, 6 ˚ C
Pernapasan : 24 x/i
119
4. Mengajarkan ibu makan sedikit tapi sering, ibu mengkomsumsi biskuit.
c. Penglihatan kabur
h. Demam
i. Kejang
120
CATATAN PERKEMBANGAN SOAP KUNJUNGAN ANC PATOLOGI
Nama : Ny “ M “
Catatan : II ( Dua )
121
buah – buahan, kue kering, dan teh manis.
5. Mengobservasi pemberian cairan infus ibu dan
penatalaksanaan pemberian obat, berupa injeksi
ondasetron 4 mg 1 ampul IV / 8 Jam, injeksi
ranitidine 2 mg 1 ampul IV / 8 jam, Drips
neurobin 1 ampul / 12 jam, antasida syrup 3 x 1
sehari dan pada tangan kanan ibu masih
terpasang infus dextrose 5 %dengan 28 tetes /
menit
Nama : Ny “ M “
122
serat.
5. Menganjurkan ibu untuk kembali satu minggu
kemudian guna mengetahui perkembangan
selanjutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membandingkan tinjauan hasil pelaksanaan asuhan
kebidanan Antenatal Care, Intranatal Care, Postnatal Care, Bayi Baru Lahir,
Lakipadada Tana Toraja dan RSUD Labuang Baji Makassar. Tanggal 05 November
2019 – 05 April 2020. Pendekatan dalam studi kasus ini dilaksanakan berdasarkan
bentuk SOAP.
Polindes Menduruk, ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah
keguguran, pergerakan janinnya bergerak kuat pada perut bagian kiri pada umur
kehamilan 20 minggu. Tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan. Pada
pemeriksaan kepala sampai kaki, keadaan ibu baik di tandai dengan TTV yang
123
normal, kesadaran komposmentis, kepala tampak bersih saat dilakukan
pemeriksaan, wajah tampak ceria, tidak terdapat closma gravidarum, tdak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, tidak ada gigi yang lubang dan
tanggal, payudara simetris kiri dan kanan, tampak areola mammae, puting susu
pencet. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan. Pada palpasi Leopold
I tinggu fundus uteri 26 cm, Leopold II PUKA, Leopold III Kepala, Leopold IV
BAP, ukuran panggul normal setelah dilakukan pemeriksaan. Pada tungkai tidak
ada oedema dan varises. Dengan demikian berdasarkan tinjauan kasus pada Ny “
M “ di lahan dan ditinjau pustaka dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjaun
Ibu masuk Di RSUD Lakipadada Tana Toraja tanggal 05 Februari 2020 Jam
22. 10 WITA. Ibu mulai merasakan mules sejak tanggal 05 Februari 2020, nyeri
perut tembus belakang. Ibu mengatakan ada dorongan kuat untuk meneran, pada
saat dilakukan pemeriksaan dalam Jam 22. 15 WITA pembukaan 8 cm, saat
dilakukan pemeriksaan dalam tidak ada kelainan pada vulva dan vagina, porsio
tipis, ketubah masih utuh, tidak ada molase, tidak ada penumbungan, presentase
kelapa, kesan panggul normal, pelepasan lendir dan darah. Terus dilakukan
observasi his, Djj dan nadi setiap 30 menit. Kemudian 3 jam kemuadia dilakukan
110/70 mmHg, ketuban jernih, hodge IV, ibu ada dorongan kuat untuk
124
mengedan. Dari kasus tersebut dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjauan
Ibu masuk di RSUD Lakipadada Tana Toraja 05 Februari 2020 Jam 22. 10
WITA. Ibu melahirkan tanggal 06 Februari 2020 Jam 00. 15 WITA. Ibu
mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir berwarna merah dan
merasakan nyeri perineum pada luka jahitan jalan lahir. Ibu mengatakan ASI-nya
produksi ASI ibu bisa banyak. Setelah persalinan ibu merasa kelelahan dan
butuh istrahat. Ibu akan merasa nyeri karna kontraksi uterus menyebabkan
terjadinya involusio sehingga tinggu fundus ureri akan turu 1 cm setiap harinya.
Ada pengeluaran lochea rubra yang berwarna merah berisi desidua, selaput
Dari tinjaun kasus bahwa data ini merupaka persalinan yang kedua dan berat
badan lahir 2, 700 gram. Ibu merasa khawatir karna ASI-nya kurang dan bayi-
nya rewel. Dengan demikian, berdasarkan tinjaun kasus dan tinjuan pustaka
dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
Bayi lahir dengan spontan tanggal 06 Februari 2020 Jam 00. 15 WITA
dengan berat badan 2, 700 gram, panjang badan 48 cm, lingkar lengan atas 11
cm lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 34 cm, keadaan umum bayi baik. Saat
pemeriksaan tali pusat bayi masih basah, pergerakan ekstremitas atas bawah
pada bayi aktif.Sehingga dari tinjauan kasus diatas dikatakan tidak ada
125
Ibu masuk ke Polindes Menduruk tanggal 05 April 2020 Jam 09.30 WITA.
Saat pemeriksaan keadaan ibu baik ditandai dengan tanda – tanda vital dalam
keluarnya haid sedikit – sedikit dikarnakan pengaruh dari suntik 3 bulan yang
dipakai. Setelah penjelasan dapat dikatakan bahwa penyebab mual dan sakit
kepala yang dialami oleh ibu karena efek samping dari depoprogestin.
Dari tinjauan diatas tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus.
Ibu masuk RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 08 Maret 2020 Jam 09.
35 WITA, ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan pernah keguguran
satu kali. Tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan, pada pemeriksaan,
keadaan umum ibu baik, dan kesadaran composmentis, BB sebelum hamil 52 kg,
BB setelah hamil 48 kg, TB 155 cm. Tanda – tanda vital TD : 110/70 mmHg.
Nadi : 86 x/i, Pernapasan 24 x/i, Suhu 37, 5 ˚ C. Ia mengeluh mual dan muntah
setiap memgkomsumsi makanan, ibu mengatakan nyeri ulu hati. Ibu tidak ada
nafsu makan sehingga merasa lemah dan tidak adapat mengerjakan pekerjaan
lahan dan tinjauan pustaka dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjauan
126
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam laporan kasus ini yaitu
Polindes menduruk, RSUD Lakipadada dan RSUD Labuang Baji Makassar dan
menduruk, RSUD Lakipadada dan RSUD Labuang Baji sudah efektif diaman
tidak terjadi kesenjangan antara teori yang di pelajari dengan praktik yang
dilapangan.
asuhan dalam kebidanan yang di berikan kepada klien dapat diterapkan dalam
127
B. Saran
1. Bagi Institusi
Hasil laporan ini menjadi bahan kajian dan masukan untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan bahan bacaan untuk pembuatan Kasus
selanjutnya
klien dan keluarga serta tim kesehatan lainnya untuk mencapai keberhasilan
dalam pelayanan.
Diharapkan dapat bekerja sama yang baik dengan bidan dalam upaya
128