Anda di halaman 1dari 128

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan pelayanan kesehatan sangatlah berpengaruh dengan

perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Angka kematian bayi lebih mencerminkan kesanggupan suatu negara untuk

memberi suatu pelayanan kesehatan. (Manuaba, 2015).

Menurut World HealthOganization (WHO) pada tahun 2015, Angka

Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai angka 280.000 jiwa. Berdasarkan hasil

Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, AKI di Indonesia mencapai

305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan terjadi

peningkatan AKI di Indonesia tahun 2014 dimana AKI yaitu 214 per 100.000

kelahiran hidup menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Profil

Kesehatan Indonesia,2015).

BKKBN pada tahun 2016, kasus kematian ibu melonjak cukup tajam, AKI

mencapai 395 per 100.000 penduduk atau meningkat sekitar 57 % di bandingkan

dengan kondisi pada tahun 2015, yang hanya sebesar 228 per 100.000 penduduk

(Depkes RI 2016)

Berdasarkan Dines Kesehatan Provensi Sulawesi Selatan jumlah kematian ibu

tahun 2016 sampai 2017 di sulawesi selatan sebanyak 121 jiwa dengan penyebab

terbanyak yaitu : 63 jiwa (52,7%) hipertaensi kehamilan, 28 jiwa (23,14%)

1
infeksi 1 jiwa (0,83%) abortus 1 jiwa (0,83%) partus lama dan penyebab lainnya

26 jiwa (21,49%)(Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2017).

Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten Tana Toraja,

AKI pada tahun 2017 sebanyak 4 kematian ibu dari 3.927 kelahiran hidup.

Jumlah kematian ibu pada tahun 2018 sebanyak 6 kematian ibu dari 3.870

kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu pada tahun 2019 sebanyak 3 kematian ibu

dari 3, 603 kelahiran hidup. Adapun penyebab kematian ibu pada 3 tahun terakhir

yaitu perdarahan (46,1%), penyakit jantung (7,7%), ruptur uteri (7,7%), solutio

plasenta (7,7%), hipertensi dalam kehamilan (23,1%) dan infeksi (7,7%).

Berdasarkan data Rumah Sakit Lakipadada Jumlah hiperemesis gravidarum

tahun 2016 sebanyak 25 orang, tahun 2017 sebanyak 24 orang, tahun 2018

sebanyak 109 orang, tahun 2019 sebanyak 64 orang, tahun 2020 bulan januari –

april sebanyak 6 orang. Dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

penulis tertarik untuk membuat laporan kasus dengan menggunakan metode 7

langkah Varney.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum.

Melaksanakan Asuahan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,

bayi baru lahir, keluarga berencana dan patologis dengan Hiperemesis

Gravidarum Tingkat II menggunakan metode pemecahan masalah 7 langkah

varney.

2
2. Tujuan Khusus

1. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny “ M “ gestasi 27

minggu 5 hari dengan metode pemecahan dan masalah manajemen kebidanan

dengan 7 langkah varney di polindes menduruk

2. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Intranatal pada Ny “ M “ gestasi 40

minggu 6 hari dengan metode pemecahan masalah manajemen kebidanan 7

langkah varney di RSUD Lakipadada Tana Toraja

3. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Post Natal pada Ny “ M “ dengan nyeri

luka perinium dengan metode pemecahan masalah dan manajemen kebidanan

dengan 7 langkah varney di RSUD lakipadada Tana Toraja

4. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir (BBL), Bayi Cukup

Bulan (BCB) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) dengan metode pemecahan

masalah dan manajemen kebidanan dengan 7 langkah Varney di RSUD

Lakipadada Tana Toraja

5. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana Depoprogestin

dengan metode pemecahan masalah Manajemen kebidanan 7 langkah Varney

di poskesdes kayuosingn Rembon

6. Melaksanaka Asuhan Kebidanan patologis pada Ny “A“ dengan Hiperemesis

Gravidarum Tingkat II menggunakan metode pemecahan masalah

Manajemen Kebidanan 7 langkah varney di RSUD Labuang Baji Makassar.

3
C. Manfaat Penulisan.

1. Manfaat bagi institusi.

a. Dapat memberikan informasi tambahan sehingga dapat meningkatkan

kualitas dan mutu pelayanan kebidanan.

b. Dapat memberikan keterampilan melalui bimbingan pengetahuan kepada

mahasiswa yang akan menjadi tenaga kesehatan nantinya.

2. Manfaat bagi lahan praktek.

Dapat memberikan pelayanan yang komprehensif sehingga komplikasi

kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dapat

terdeteksi sedini mungkin.

3. Manfaat bagi pasien.

Dapat lebih mengetahui dan lebih memahami akan pentingnya status

kesehatannya dalam masa kehamilan, persalinan, nifas maupun saat perawatan

bayi baru lahir, pelaksanaan program KB dan Hiperemesis Gravidarum

Tingkat II

4. Manfaat bagi mahasiswa.

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan

komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, pelaksanaan

program KB dan ruptur perineum tingkat dua.

7. Waktu dan tempat pengambilan kasus.

Pengambilan kasus ini mulai dari tanggal 05 November 2019 sampai dengan

05 April 2020, di Polindes menduruk, RSUD Lakipadada Tana Torja, dan

RSUD Labuang Baji Makassar.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Defenisi kehamilan menurut (Sarwono, 2015) adalah masa kehamilan

yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama

haid terahir atau HPHT. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan

pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan

keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan.

2. Pengertian Antenatal Care

Pelayanan atau asuhan antenatal merupakan cara penting untuk

memonitor atau mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi

ibu dengan kehamilan normal. Oleh karena itu kunjungan antenatal

sebaiknya dilakukan empat kali selama kehamilan, menurut (Saifuddin,

2016).

3. Tujuan Asuhan Antenatal.

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial

ibu dan bayi.

5
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi

eksklusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal.

4. Tanda Dan Gejala Kehamilan.

1. Tanda-tanda pasti

a. Mendengar bunyi jantung anak.

b. Melihat, meraba atau mendengar pergerakan janin oleh pemeriksa.

c. Melihat rangka janin dengan pemeriksaan USG.

2. Tanda-tanda mungkin

Terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Tanda-tanda objektif yang diperiksa :

1. Pembesaran, perubahan bentuk dan konsisten rahim

2. Perubahan pada serviks

3. Meraba bagian janin

4. Keluarnya kolostrum

b. Tanda-tanda subjektif yang dirasakan oleh penderita :

1. Adanya aminorhea

6
2. Mual muntah

3. Berhentinya haid

4. Ibu merasakan pergerakan janin

5. Sering kencing karena rahim yang membesar menekan pada

kantong kemih.

5. Faktor Resiko Pada Kehamilan.

Menurut (Jannah, 2016) faktor resiko pada ibu hamil adalah :

a. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

b. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang dibawah 2 tahun.

c. Kurang energi kronik (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari

23,5 cm atau penambahan berat badan kurang dari 9 kg selama hamil.

d. Anemia dengan Haemoglobin dibawah 11 gr/dl.

e. Tinggi badan dibawah 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul

atau tulang belakang.

f. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya dan sebelum hamil.

g. Sedang atau pernah menderita penyakit kronis.

h. Riwayat kehamilan buruk : keguguran berulang kali, mola hidatidosa,

KPD, dll.

i. Riwayat persalinan dengan komplikasi : persalinan dengan SC,

ekstraksi vakum atau forcep.

j. Riwayat penyakit keturunan : DM, hipertensi, dan riwayat cacat

kongenital.

k. Kelainan besar janin : pertumbuhan janin terlambat dan janin besar.

7
l. Kelainan letak dan posisi janin : lintang, sungsang pada usia kehamilan

diatas 32 minggu.

6. Kebutuhan Ibu Hamil.

a. Kebutuhan nutrisi.

Pada masa kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi

pertumbuhan anak dan dirinya sendiri.

b. Kebutuhan personal hygiene.

Perawatan kebersihan selama kehamilan sebenarnya tidak jauh berbeda

dari saat-saat sebelim hamil, akan tetapi saat kehamilan ibu hamil

sangat rentang mengalami infeksi akibat penularan bakteri atau jamur.

c. Kebutuhan istirahat.

Adanya aktifitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan

sering merasa lelah daripada sebelum hamil.

d. Kebutuhan seks.

Jika kehamilan normal serta tidak mempunyai kecenderungan

melahirkan prematur dan aborsi ulang, maka senggama dapat dilakukan

dengan frekuensi yang normal untuk pasangan tersebut. Alasan

berkurangnya minat seksual yang dialami banyak wanita hamil

kususnya dalam minggu terahir kehamilan diantaranya wanita merasa

takut senggama akan merusak bayi atau menyebabkan bayi prematur.

(Jannah,2016).

B. Tinjaun Tentang Persalinan

1. Pengertian

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

dari dalam uterus kedunia luar. Persalinan dan kelahiran normal

8
merupakan proses pengeluran janin yang terjadi pada kehamila cukup

bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala

yang berlangsung dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun

janin. (Jannah, 2015)

Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran

hasil konsepsi oleh ibu, dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan

pelahiran plasenta (fritasari, 2015)

2. Jenis – Jenis Persalinan

a. Menurut cara persalinan

1) Persalinan Spontan, yaitu persalinan yang prosesnya berlangsung

dengan kekuatan ibunya sendiri (Oktarina, Mika. 2016)

2) Persalinan Buatan, yaitu persalinan yang prosesnya berlangsung

dengan bantuan tenaga dari luar misalnya dengan forceps / vakum,

atau dilakukan oprasi sectio caesarea.

3) Persalinan Anjuran yaitu, persalinan yang dibantu dengan jalan

rangsangan misalnya pemberian pitocin atau prostaglandin.

Umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk

hidup diluar, namun tidak sedemikian besarnya sehingga

menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Sama halnya pada

persalinan yang tidak segera dimulai dengan sendirinya namun

baru dapat berlangsung dengan dilakukan amniotomi / pemecahan

ketuban (Damayanti, dkk 2014 )

9
b. Menurut umur kehamilan

1) Abortus adalan berakhirnya suatu kehamilan akibat faktor

tertentu atau sebelum kehamilan tersebut berusia 20 minggu

atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar

kandungan ( Yulaikha Lily, 2015)

2) Partus imaturus yaitu pengeluaran buah kehamilan antara 22

minggu sampai 28 minggu atau bayi dengan berat badan atara

500 – 999 gram (Marmi, 2016)

3) Partus prematurus merupakan persalinan dari hasil konsepsi pada

umur kehamilan 28 – 36 minggu. Janin dapat hidup, tetapi

premature, berat janin antara 1000 – 2500 gram. Hal tersebut

merupakan masalah terbesar karna dengan berat janin kurang

2500 gram dan umur kehamilan kurang dari 37 minggu maka alat

alat vital (otak, jantung, paru ginjal) belum sempurna sehingga

mengalami kesulitan dalam adaptasi untuk tumbuh dan

berkembang dengan baik (Maryunani, 2016)

4) Partus matur / aterm (cukup bulan) merupakan persalinan yang

terjadi antara umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu

dengan berat janin diatas 2500 gram (Marmi, 2016)

5) Partus postmaturus (serotinus) merupakan persalinan yang

terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang ditaksir,

janin disebut postmatur. Kehamilan yang melebihi waktu 42

jam sebelum terjadinya persalinan (Marmi 2016)

10
6) Partus presipitatus merupakan persalinan yang berlangsung

sangat cepat, berlangsung kurang dari 3 jam, dapat disebabkan

oleh abnormalitas, kontraaksi uterus dan rahim yang terlalu

kuat atau pada keadaan yang sangat jarang dijumpai, tidak

adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari

adanya proses persalinan yang sangat kuat (Maryunani, 2016)

3. Tanda – Tanda Mulainya Persalinan

a. Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki

pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak

terlalu kentara

b. Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi irreguler, intermittentt,

mengakibatkan rasa tidak nyaman bagi ibu berupa rasa nyeri pada perut

dan pangkal paha.

c. Perasaan atau sering – sering atau susah kencing (polakisuria) karna

kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.

d. Serviks menjadi lebih pendek, mulai mendatar, dan sekresinya betambah

bisa bercampur darah (bloody show).

4. Karakteristik Persalinan Palsu (Fase Labur)

a. Kontraksi timbul dengan interval tidak teratur.

b. Lokasi nyeri kontraksi terasa sedikit pada bagian bawah abdomen,

intensitas biasanya sama atau bervariasi dengan interval yang makin

lama.

11
c. Jalan – jalan tidak memberi efek terhadap kontraksi, malah nyeri

kontraksi berkurang.

d. Tidak ada pelepasan pervaginam (bloody show) jika ada selalu berwarna

cokelat (brownish) sebagai akibat dari pemeriksaan dalam.

e. Serviks uuteri tidak mengalami perubahan karna kontraksi.

f. Obat sedativ cenderung mengurangi efek nyeri kontraksi.

5. Karakteristik Persalinan Sebenarnya (True Labour)

a. Kontraksi uterus dengan interval teratur.

b. Nyeri kontraksi terasa pada bagian belakang, melingkar ke bawah

abdomen, tambah lama tambah sering, durasi makin lama, interval

semakin pendek.

c. Kontraksi lebih sering timbul jika klien jalan – jalan.

d. Bloody show, darah bercampur lendir tampak berwarna merah dengan

lendir kental.

e. Obat sedativ tidak akan memberi efek terhadap kontraksi uterus.

f. Serviks mulai tertarik, menipis dan berlidatasi.

6. Tahap – Tahap Persalinan

a. Kala pembukaan (kala I)

Kala I dimulai setelah his adekuat dan serviks mulai membuka sampai

pembukaan lengkap.

Fase – fase kala I :

1) Fase laten : diman pembukaan serviks berlangsung lambat,

sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7 – 8 jam.

12
2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan di bagi dalam 3 subfase :

a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4

cm.

b) Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan

berlangsuung cepat menjadi 9 cm.

c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam

pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.

b. Kala II (kala pengeluaran janin)

Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahir bayi

Gejala :

1) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira – kira 2

-3 menit sekali.

2) Ibu mempunyai dorongan yang kuat.

3) Ibu merasa adanya tekanan pada anus.

4) Perinium menonjol.

5) Vulva dan anus membuka

c. Kala III (kala pengeluaran uri)

Tanda – tanda pelepasan plasenta

1)Perubahan bentuk dan tinggi fudus uteri.

2)Tali pusat memanjang.

3)Semburan darah tiba – tiba

d. Kala IV

Adalah kala pengawasan segara setelah plasenta lahir selama 1 sampai 2

jam untuk mengamati kadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan

post partum.

13
7. Mekanisme Persalinan Normal

Mekanisme persalinan normal adalah putaran atau penyesuaian lain yang

terjadi pada proses kelahiran manusia. Tujuan gerakan kondisi presentase

puncak kepala pada mekanisme persalinan ( Marmi, 2017 ).

a. Masuknya kepala janin pada PAP

Pada primigravida masuknya kepala janin dimulai pada akhir kehamilan.

Masuk periode inpartu dalam keadaan kepada engagement (BDP). Pada

multipara masuknya kepala janin pada pintu atas panggul terjadi pada awal

persalinan masuk periode inpartu dalam keadaan floating (melayang diatas

PAP). Engagement atau kepala sudah cakap apabila diameter terbesar

bagian terendah janin telah melewati PAP. Engagement kepala janin

bergantian pada situasi :

1) Sinklitismus jika sutura sagitalis sejajar diameter transversal PAP,

berada tepat antara simfisis pubis dan promontorium, tulang ubun –

ubun depan belakang sama rendah.

2) Asinklitismus jika sutura sagitalis dalam keadaan kebelakang mendekati

promontorium kedepan mendekati simfisis pubis. Teradapat 2 macam

posisi asinklitismus yaitu Asinklitismus Anterior (sutura sagitalis

mendekati promontorium dan tulang ubun – ubun / parietal depan lebih

rendah dari tulang ubun – ubun belakang) dan Asinklitismus Posterior

(sutura sagitalis mendekati simfisis pubis, tulang ubun – ubun / parietel

belakang lebih rendah dari tulang ubun – ubun depan.

b. Turunnya kepala janin ke dasar panggul

14
Pada primipara, masuknya kepala janin kedalam PAP terjadi sebelum

persalinan, sedangkan turunnya kepala terjadi setelah itu biasanya pada awal

kala II pada multipara. Masuk dan turunnya kepala janin kedalam panggul

terjadi bersamaan.

c. Fleksi

Dengan turunnya kepala, fleksi kepala bertambah sehingga posisi ubun

– ubun keci (UUK) lebih rendah dari pada ubun – ubun besar (UUB)

sehingga diameter fronto oksipital (12 cm) sebagai ukuran terpanjang

terbentang antara fronto diameter anterior posterior dan diameter

suboksipitobregmatika (9,5 cm) yang lebih kecil yang akan melewati jalan

lahir.

d. Putaran paksi dalam

Pemutaran bagian terendah janin kedepan (simfisis pubis) atau

kebelakang (sakrum). Putaran paksi dalam merupakan suatu usaha untuk

menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir.

e. Ekstensi / Defleksi kepala janin

Terjadi agar kepala dapat melewati pintu bawah panggul (PBP),

Sumbu jalan lahir arah anterior posterior.

f. Putaran Paksi Luar atau Restitusi

Setelah kepala lahir seluruhnya, kepala kembali memutar kearah

punggung untuk menghilangkan torsi pada leher karna putaran paksi

dalam. Putaran paksi ini disebut putaran paksi restitusi kemudian putaran

dilanjutkan hingga kepala berhadapan dengan tuber ischiadium sepihak

(di sisi kiri).

g. Ekspulsi

15
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah simfisis dan

menjadi hypomochilion untuk melahirkan bahu belakang kemudian bahu

depan menyusul seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.

C. Tinjaun Tentang Masa Nifas

1. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan

selasai sampai 6 minggu atau 42 hari . selama masa nifas, organ reproduksi

secara perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum

hamil. Perubahan organ reproduksi ini di sebut Involusio (Maritalia, 2014)

2. Lochea Pada Masa Nifas

Lochea adalah cairan secret yang bersala dari cavum uteri dan vagina

dalam masa nifas ( Mochtar, 2014).

1. Lochea Rubra : Hari 1 – 3 berisi darah segar bercampur sisa selaput,

sel – sel desidesi dua, sisa verniks caseosa, lanugo, dari mekonium.

2. Lochea Sanguilenta : Hari 4 – 7 berisi darah bercampur lendir

berwarna kuning.

3. Lochea Serosa : Hari 8 – 14 Lochea cair tidak berdarah lagi warnanya

agak kuning.

4. Lochea Alba : 2 – 6 minggu post partum, Lochea hanya merupakan

cairan putih.

3. Fase - fase Masa Nifas

16
1. Puerperium dini (Immediatepueperium) : waktu 0-24 jam postpartum.

Yaitu kepulihandimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2. Pueperiumintermedial (earlypueperium) : waktu 1-7 hari postpartum.

3. Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.

4. Remotepueperium (laterpueperium) : waktu 1-6 minggu postpartum.

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila

selama hamil dan waktu persalinan mempunyai komplikasi.

c. Tinjauan Tentang Bayi Baru Lahir

1. Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir normal dengan berat

lahir antara 2500 –4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan

tidak ada kelainan kongenital (caat bawaan) yang berat ( kumalasari 2015)

2. Ciri – ciri bayi baru lahir normal

a. BB 2.500 – 4000 gram

b. PB 48 – 52 cm

c. Lingkar dada 30 – 38 cm

d. Lingkar kepala 33 – 35 cm

e. Bunyi jantung dalam menit pertama kira – kira 180 x/i, kemudian

menurun sampai 120 – 160 x/i.

f. Pernapasan pada menit pertama kira – kira 80x/i kemudian menurun

setelah tenang 40 x/i.

17
g. Kulit kemerah merahan dan licin karna jaringn sub cutan cukup

terbentuk dan diliputi verniks caseosa.

h. Kepala biasanya telah sempurna

i. Kuku agak panjang melewati jari – jari

j. Genetalian labia mayor sudah menutupi labia minora (pada anak

perempuan testis sudah turun (pada anak laki – laki)

k. Refleks hisap dan menelan baik.

l. Eliminasi baik, urine dan meconium akan keluar 24 jam pertama

meconium berwarna hitam kecoklatan.

3. Mekanisme hilangnya panas bayi

a) Radiasi

yaitu kehilangan panas bayi dari objek yang hangat ke objek yang

dingin

b) Konduksi

yaitu kehilangan panas bayi langsung dari objek yang panas ke objek

yang dingin

c) Konveksi

yaitu hilanhnya panas dari bayi ke udara sekalilingnya

d) Evaporasi

hilangnya panas akibat evaporasi air dari kulit tubuh bayi misal

amnion pada BBL.

4. Klasifikasi suhu bayi

a) Suhu normal : 36, 5 0 C

b) Hipotermi ringan : 36 < 36,5 0 C

c) Hipotermi berat : < 32 0 C

18
5. Apgar Score

N TANDA SCORE
O

0 1 2

1. Aperens/warna kulit Seluruh tubuh Badan merah, Seluruh tubuh


biru atau putih kaki dan kemerah –
tangan biru marahan

2 Pulse /bunyi jantung Tidak ada < 100 >100

3 Grymace/ ferlek Tidak ada Ekstremitas Besrin batuk


mimic menangis kuat

4 Activity/aktivitas Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif


sedikit fleksi ekstremitas
fleksi

5 Respiratory/ Tidak ada Lambat tidak Menangis


Pernapasan teratur atau kuat atau kuat
lambat

6. Tinjauan umum tentang keluarga berencana (KB)

1. Pengertian

a. Keluarga berencana atau KB adalah usaha untuk mengontrol jumlah

dan jarak anak, untuk menghindari kehamilan yang bersifat

sementara dengan menggunakan kontrasepsi sedangkan untuk

19
menghindari kehamilan yang sifatnya menetap yang bisa dilakukan

dengan cara sterilisasi. (Ekarini, 2014)

b. Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya

kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal

jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena

kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif

murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa

dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu

dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB

mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi

orang yang tidak boleh memakai suntik KB, termasuk penggunaan

cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

2. Manfaat KB.

a. Perbaikan kesehatan badan ibu.

b. Mengatur jarak kehamilan.

c. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat

dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.

d. Perkembangan fisik, mental, dan sosial untuk lebih sempurna.

e. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

3. Jenis KB Suntik.

Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain :

a. Suntikan 1 bulan : cyclofem

b. Suntikan 3 bulan : Depo provera, Depoprogestin (Harnawati, 2015)

4. Cara Kerja KB Suntik.

a. Menghalangi ovulasi atau masa subur.

b. Mengubah lendir serviks vagina menjadi kental.

20
c. Menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim.

d. Mencegah terjadinya sel telur dan sperma.

e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

5. Cara Penyuntikan.

a. Waktu pemberian.

1. Setelah melahirkan, 6 minggu pasca persalinan.

2. Setelah keguguran, segera setelah dilakukan kuretase atau 30

hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi).

3. Dalam haid, hari pertama sampai hari ke lima masa haid.

b. Lokasi penyuntikan dengan intamuskuler sampai daerah glutus.

1. Daerah bokong.

2. Daerah otot lengan atas.

c. Indikasi

Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain, jika klien

menghendaki pemakaian kontasepsi jangka panjang, atau klien telah

mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap.

Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menhendaki tidak ingin

menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan senggama.

Atau klien dengan kontraindikasi pemakaian estrogen, dan klien

yang sedang menyusui, klien yang mendekati masa menopouse, atau

sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok untuk menggunakan

kontrasepsi suntik.

d. Kontraindikasi.

21
Beberapa keadaan, kelainan atau penyakit, merupakan kontraindikasi

pemakai suntik KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB

suntuk jika sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning, kelainan

jantung, varises (urat kaki keluar), hipertensi, kanker payudara atau

organ reproduksi, atau menderita kencing manis, perokok berat,

sedang dalam persiapan operasi.

e. Efek samping.

Haid tidak teratur atau haid berhenti setelah pemakaian alat

kontasepsi, berat badan bertambah, mengentalkan hormon serviks

karena mengandung hormon progesteron dan mengurangi

kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi.

f. Keuntungan.

Tidak mengganggu kelancaran asi, tidak mempengaruhi hubungan

suami istri, tidak perlu diingat setiap hari kecuali hanya kembali

penyuntikan berikutnya.

g. Kerugian.

a. Gangguan siklus haid memendek atau memanjang , perdarahan

yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.

b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu.

c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

d. Terlambatnya kesuburan kembali setelah menghentikan

pemakaian.

e. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas

tulang.

7. Tinjaun Tentang Hiperemesis Gravidarum

1.Pengertian Patologi

22
Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit, meliputi

pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada

penyakit, mulai tingkat molekuler sampai pengaruh pada setiap

individu. Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami perubahan,

peyemburnaan dan perluasan dalam memahami pebgetahuan tentang

penyakit. (Sarwono, 2014).

2.Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang umumnya

terjadi pada awal kehamilan (trimester I). Biasanya pada pagi hari

disebut morning sicknees, namun tidak menutup kemungkinan terjadi

pada siang dan malam hari. Mual dan muntah yang berlebihan dan

terjadi sepanjang hari sampai mengganggu pekerjaan sehari – hari dan

menyebabkan dehidrasi disebut hiperemesis gravidarum lebih banyak

terjadi pada kehamilan primigravida dan multigravida (Fauziyah 2017).

Hiperemesis Gravidarum Tingkat II adalah mual muntah yang hebat

menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah; lemah, apatis,

turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat,

suhu badan naik, (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata

cekung, tekanan turun, hemokonsentrasi, oliguri, dankonstipasi. Dapat

pula terjadi asetonia, dan dari nafas keluar bau aseton (sofian, 2016).

3.Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum

a. Tingkat I

23
Muntah terus menerus (> 3 – 4 x sehari dan mencegah masuknya

makanan atau minuman selama 24) yang menyebabkan ibu menjadi

lemah, tidak ada nafsu makanan. Berat badan menurun (2 – 3 kg

dalam 1 minggu), nadi meningkat sampai 100 x /i, tekana darah

sistolik menurun tekana kulit menurun dan mata cekung.

b. Tingkat II

Penderita tambah lemah dan tidak peduli pada sekitarnya, nadi kecil

dan cepat, suhu kadang naik, mata cekung dan sedikit kuning, berat

badan turun, pengentalan darah, urin berkurang, sulit BAB, dan pada

nafas ada tercium bau aseton.

c. Tingakat III

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun

sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan

darah menurun. Pada janin terdapat Ensefalopi Wernicke dengan

gelah : penglihatan ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini akibat

kekurangan zat makanan termasuk vutamin B kompleks. Jika

ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan hati.

4.Etiologi Hiperemesis Gravidarum

Peningkatan hormon pada kehamilan, terutama pada kehamilan

ganda dan molahaditidoasa , usia 24 tahun, perubahan metabolik dalam

kehamilan, alergi dan faktor psikososial, wanita dengan riwayat mual

pada kehamilan sebelumnya dan wanita yang mengalamin obesitas

mengalami peningkatan HEG.

24
5.Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum merupakan keluhan utama yang terjadi

pada kehamilan mudah. Terjadunya kehamilan menimbulkan perubahan

hormonal pada wanita karna terdapat peningkatan hormon estrogen,

progesteron, dan dikeluargan Human Chorionik Gonadothropin.

Hormon – hormon inilah yang diduga menyebabkan hiperemesis

gravidarum (Manuaba, 2016).

6.Komplikasi

Apabila hiperemesis gravidarum terus berlanjut dan tidak dapat di

tangani dengan baik, maka dapat menimbulkan komplikasi yang serius

bagi ibu dan janin yang menyebabkan dehidras, ketidak seimbangan

elektrolit dan asam – basa, kekurangan nutrisi, bayi baru lahir

premmatur atau berat badan bayi rendah, tekanan darah ibu rendah, dan

kematian ibu dan janinnya.

7.Penatalaksanaan

1. Menganjurkan ibu untuk mengubah pola makan menjadi lebih

sering dengan porsi sedikit.

2. Menganjurkan ibu untuk makan roti yamg kering / biskuit dan teh

hangat dan menghindari makana yang berminyak serta berbau

lemak.

3. Menganjurkan ibu mengkomsusi vitamin B1 dan B6

4. Memasang cairan infus yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan

protein, tambahkan vitamin B kompleks, vitamin C, dan kalium

25
BAB III

KASUS 1

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “M’

GESTASI 27 MINGGU 5 HARI DI POLINDES MENDURUK

TANGGAL 05 NOVEMBER 2019

Kunjungan pertama

Hari/tanggal kunjungan : Senin, 05 November 2019 Jam : 09.30 WITA

Hari/tanggal pengkajian : Senin, 05 November 2019 Jam : 09.40 WITA

Nama pengkaji : Egha Mawarni

LANGKAH I . IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Suami/Istri

Nama : Ny “M” / Tn “R”

Umur : 27 tahun / 31 tahun

Nikah/lamanya : 1 kali, sah / 4 ± Tahun

MSuku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMP

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

26
B. Riwayat Kehamilan kehamilan sekarang

Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran

(GIIPIA0) HPHT Tanggal, 26 April 2019, HTP Tanggal 02 februari 2020, ibu

mengatak sudah memeriksakan kehamilannya 1 x dan mendapatkan imunisaasi

TT1 di polindes menduruk, ibu mengatakan sudah merasakan pergerakan

janinnya pada usia ± 5 bulan, ibu tidak pernah mengkomsumsi obat – obatan

tanpa resep dokter, ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama

hamil dan tidak ada pengeluaran darah dari jalan lahir.

C. Riwayat kesehatan / Penyakit yang lalu dan sekarang

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM,

malaria, TBC, PMS, ibu tidak pernah dirawat di RS, tidak ada riwayat hamil

kembar dalam keluarga, tidak ada alergi terhadap makanan dan obat – obatan

terlarang dan minum minuman keras atau alkohol.

D. Riwayat Reproduksi

Menarche pada usia 14 tahun, siklus haid 28 hari lamanya 4 – 6 hari, tidak

ada riwayat penyakit ginekologi.

E. Riwayat sosial, Ekonomi, Psikologis, dan Spritual

Menikah 1 kali dengan suami sekarang lama pernikahan ± 4 tahun,

penghasilan suami cukup untuk membiayai kebutuhan sehari – hari kehamilan

direncanakan suami dan ibu senang dengan kehamilannya, pengambilan

27
keputusan dalam keluarga dilakukan bersama ibu dan keluarga selalu berdoa

untuk keselamatan bayinya.

F. Riwayat kehamilan persalinan yang lalu

N Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Anak


O Partus Partus Kehamilan Persalinan Persalinan Jk/BB

1 2018 RSUD Aterm Spontan Bidan laki-laki


Lakipadad 2,700
a gram
2
KEHAMILAN SEKARANG
G. Riwayat kebutuhan dasar

1. Pola Nutrisi

Makan : nasi, sayur, ikan, tahu, tempe, minum susu khusus ibu hamil dan

mengkomsumsi buah – buahan 3 kali sehari. Minum air 6 – 8 gelas per hari

di tambah susu 1 gelas per hari. Sebelum hamil : ibu makan 3 x sehari

dengan porsi yang cukup. Setelah hamil : ibu mkan biasa sampai 4 kali

sehari.

2. Personal Hygiene

Mandi 2 kali sehari pakai sabun, sikat gigi setiap kali mandi dan pada saat

mau tidur dengan menggunakan pasta gigi dan keramas 3 kali seminggu

dengan menggunakan shampo.

3. Pola Eliminasi

Selama hamil ibu BAB 2 kali sehari, BAK 6 – 7 kali sehari dengan warna

kuning muda

4. Istrahat

28
Tidur siang : sebelum hamil ± 1 jam, setelah hamil : ± 2 jam

Tidur malam : sebelum hamil ± 7 jam, setelah hamil : ± 8 jam

5. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, tinggi badan 150 cm,

BB sebelum hamil 48, BB selama hamil 50 kg; lingkar lengan atas 24 cm,

tanda – tanda vital : TD : 110/80 mmHg; N : 80x/i; S : 36, 5 0 C; P : 22x/i.

Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok dan tidak ada nyeri tekan, tidak ada

oedema dan tampak closma gravidarum diwajah, kongjungtiva merah muda

dan sclera putih, mulut tidak berbau, bibir lembab, berwarna merah muda,

tidak ada sariawan dan tidak ada karies gigi. Tidak ada serumen pada telinga.

Tidak ada pelebaran vena jugularis, pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar

limfe. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, areola tampak

hiperpigmentasi, tidak teraba adanya massa/benjolan. Pada abdomen tampak

linea nigra dan striae livide, perut tampak memebesar dan tidak ada luka

bekas oprasi. Palpasi Leopold didapatkan Leopold I : TFU 26 cm, Leopold

II : punggung kanan (PUKA), Leopold III : Kepala, Leopold IV : BDP, pada

saat palpasi teraba gerakan janin dan ibu tampak merasa nyeri, DJJ

130x/menit terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu. Genetalia

tidak di kaji. Ekstremitas, simetriss kiri dan kanan, tidak oedema jari – jari

lengkap. Ekstremitas bawah : tidak ada oedema dan varises.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKUAL

29
Diagnosa : GIIPIA0, Gestasi 27 Minggu 5 hari, punggung kanan, presentase kepala,

divergen, intrauterin, tunggal hidup, keadaan ibu dan janin baik.

1. GII PI A0

Data Subjektif : Ibu mengatakan hamil kedua dan tidak pernah keguguran

Data Objektif : Perut nampak kendor, nampak linea nigra dan striae livide

Analisa dan Interprestasi Data

Ibu mengatakan hamil kedua, hal ini di tunjang dari hasil pmeriksaan fisik di

temukan tonus otot perut kendor, maksimal oleh pembesaran sebelumnya, dan

terjadi pembesaran perut yang disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus,

serabut – serabut kolagen menjadi nigraselk akibat meningkatnya kadar estrogen

setinggi uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin (Sarwono 2017).

Pembesaran uterus menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya

serabut – serabut elastis dibawah kulit sehingga timbul striae livide timbulnya

linea nigra disebabkan oleh pengaruh melanosis stimulating hormon ( MSH)

yang meningkat selama kehamilan. (Sarwomo 2017).

2. Umur Kehamilan

Data Subjektif : HPHT Tanggal 26 April 2019

Data Objektif : 26 cm

Analisa dan Interprestasi Data

Dihitung dari HPHT Tanggal 26 April 2019, sampai dengan tanggal pengkajian

05 November 2019, umur kehamilan ibu adalah 27 minggu 5 hari(Varney 2014).

30
3. Punggung Kanan

Data Subjektif : Ibu merasa pergerakan janinya kuat dan teratur terutama

disebelah kiri perut ibu.

Data Objektif : palpasi Leopold II teraba punggung (keras, datar seperti

papan) disebelah kanan, DJJ terdengar jelas dan teratur pada

kuadran kanan ibu, 130 x/i menendakan puka.

Analisa dan Interprestasi Data

Pada palpasi Leopold II teraba tekanan yang besar, lebar seperti papan pada

sisi kanan perut ibu dan sisi kiri teraba bagian – bagian kecil dari janin sehingga

dapat di simpulkan punggung kanan di perkuat dengan DJJ yang terdengar di

bagian kanan perut ibu (Sarwono, 2017).

4. Presentase Kepala

Data Subjektif : -

Data Objektif : Pada palpasi Leopold III, teraba bulat, keras melenting

Analisa dan Interpretasi Data

Pada palpasi Leopold III teraba bagian bulat, keras dan melenting di simpisi

yang menandakan bagian terendah janin adalah kepala (Sarwono, 2017)

5. BAP (Bergerak Atas Panggul)

Data Subjektif : -

Data Objektif :Palpasi Leopold IV kedua tangan belum bertemu (konvergen)

Analisa dan Intrepretasi Data

31
Pada Leopold IV antara bagian terendah janin masih ada jarak dengan batas

sympisis pubis dan pada perabaan kedua ujing jari pemeriksaan masih saling

bertemu di atas sympisis pubis (Konvergen) (sarwono, 2017).

6. Intrauterin

Data Subjektif : ibu tidak merasakan nyeri saat palpasi

Data Objektif : pada saat palpasi abdomen, ibu tidak meringis

Analisa dan Interpretasi Data

Bagian dari uterus yang merupakan tempat berkembangnya janin adalah

kavum uteri, dimana pada bagian ini hasil konsepsi dapat tumbuh dan

berkembang hingga aterm tanpa menyebabkan rasa nyeri (Manuaba, 2016).

7. Tunggal

Data Subjektif : -

Data Objektif : Pada palpasi Leopold II teraba satu punggung, palpasi

Leopold III teraba satu kepala.

Analisa dan Interpretasi Data

Palpasi teraba dua bagian besar janin pada lokasi berbeda, bokong pada

bagian fundus uteri dan kepala di bagian sympisi dan DJJ terdengar jelas pada

satu sisi itu menandakan bahwa kehamilan tunggal (Sarwono, 2017).

8. Hidup

Data Subjektif : Adanya pergerakan janin yang kuat sebelah kanan perut ibu

Data Objektif : DJJ terdengar jelas dan kuat teratur pada kuadran kanan ibu

Dengan frekuensi 130x/i

Analisa dan Interpretasi Data

32
Janin mulai bergerak pada bulan ke lima, gerakan kuat dan mudah

diidentifikasi pada saat palpasi dan minggu ke 20 karena saat ini dinding uterus

lebih kurang ketebalannya sehingga ibu merasakan pergerakan janinnya kira –

kira minggu ke 20 dari hari pertama haid terakhir, pada saat auskultasi DJJ

terdengar 130x/ menit hal ini merupakan bahwa janin hidup. (Varney, 2016).

9. Keadaan Ibu dan janin Baik

Data Subjektif : Ibu merasakan gerakan janinnya kuat, tidak ada

keluhan pada kehamilan sekarang.

Data Objektif : DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 130x/i, ibu dalam

keadaan baik dengan TTV dalam batas normal.

TTV : - TD : 110/80 mmHg

S : 36,5 0C

N : 80x/i

P : 22x/i

Analisa dan Intrepretasi Data

Keadaan ibu baik ditandai dengan tekanan darah dalam batas normal

demikian pula dengan nadi, suhu dan pernapasan, itu menujukkan keadaan ibu

baik. Janin yang sehat terdengar DJJ kuat dan teratur dengan batas normal 120 –

160 x/i (Sarwono, 2017).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIA

Tidak ada data yang menunjang

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Tujuan

33
Proses kehamilan berlangsung normal, kedaan ibu dan janin baik,tidak terjadi

komplika.

Kriteria

DJJ dalam batas normal yakni 120 – 160 x/i, pergerakan jani kuat dan taratur,

minimal 1 kali dalam 1 jam, pembesaran perut sesuai umur kehamilan.

RENCANA TINDAKAN

Tanggal 05 November 2019 Jam 09. 45 WITA

1. Sampaikan hasil pemeriksaan. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu agar

ibu dapat mengerti dan mengetahui keadaannya dan janinnya.

2. Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi. Menganjurkan ibu

untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi dan mengandung protein, zat besi

dan minum air putih ± 6 – 8 gelas perhari.

3. Ajarkan ibu cara menjaga personal hygienenya. Personal hygiene itu sangat

penting untuk memberi rasa nyaman pada ibu, juga mencegah terjadinya infeksi.

4. Beri tahu ibu tanda bahaya kehamilan. Agar ibu mengerti apa yang harus

dilakukan untuk menjaga kesehatannya.

5. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan (ibu dan bayi). Dengan menjelaskan

persiapan persalinan, maka ibu dapat mempersiapkan dengan baik.

6. Beritahu ibu tanda awal persalinan. Agar ibu mengetahui tanda awal persalinan

sehingga segera kefasalitas kesehatan jika ada tanda tersebut.

7. Diskusikan dengan dan keluarga tentang tempat persalinan, penolong

persalinan, pendamping persalinan. Agar ibu segera mengnjungi tempat

34
persalinan tersebut dan menyiapkan penolong persalinan dan pendamping

persalinan.

8. Beritahu ibu tentang konseling KB. Agar ibu mengerti tentang KB dan mau

menggunakan KB jika selasai melahirkan.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 05 November 2019 Jam : 09. 50 WITA

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, TD : 110/80 mmHg, N : 80x/i S : 36,5 0 C,

P : 22x/i, DJJ : 130 x/i , keadaan ibu dan janin baik.

2. Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi seperti makanan

yang mengandung karbohidrat, protein, zat besi, dan mineral.

3. Mengajarkan ibu cara merawat personal hygiene, seperti mandi 2 kali sehari,

mengganti pakaian setelah mandi, mengganti celana dalam setiap kala basah

agar tidak lembab untuk menghindari gatal – gatal dan pertumbuhan jamur

disekitar kemaluan.

4. Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya dalam kehamilan seperti : mual muntah

yang berlebihan, sakit kepala yang hebat, oedema, nyeri perut yang hebat, KPD,

demam yang tinggi, kejang – kejang penglihtan kabur, penuruna gerakan janin,

pengeluaan darah pervaginam.

5. Memberitahu ibu tanda awal persalinan, seperti nyeri perut tembus belakang dan

pengeluaran lendir bercampur darah.

35
6. Memberitahu ibu persiapan persalinan seperti menyiapkan mental dan fisik ibu,

menyiapkan pakaian ibu dan bayi, menyiapkan uang untuk biaya persalinan dan

lain – lain.

7. Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga tentang tempat persalinan penolong

persalinan, dan pendamping persalinan.

8. Memberitahu ibu tentang koseling KB

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 05 November 2019 Jam. 09. 55 WITA

1. Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu mengerti dan mau mengkomsumsi makanan yang bergizi.

3. Ibu mengerti cara menjaga personal hygienenya.

4. Ibu mengetahui tanda bahaya dalam kehamilan.

5. Ibu mengerti dan mengetahui tanda awal dalam persalinan.

6. Ibu mengetahui tentang persiapan persalinan ibu dan bayi.

7. Ibu belum memastikan dimana dia akan melahirkan.

8. Ibu mengerti tentang konseling KB yang diberikan

36
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL

PADA NY ‘M” GESTASI 27 MINGGU 5 HARI

DI POLINDES MENDURUK

TANGGAL 05 NOVEMBER 2019

Hari/Tgl kunjungan : Kamis, 05 November 2019 Jam : 09.30 WITA

Hari/Tgl pengkajian : Kamis, 05 November 2019 Jam : 09.40 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

Catatan :1

Identitas Suami/Istri

Nama : Ny “M” / Tn “R”

Umur : 27 tahun / 31tahun

Nikah/lamanya : 1 kali, sah / ± 4 tahun

Suku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMA

37
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

Data Subjektif ( S )

Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran (G IIPIA0)

HPHT Tanggal, 26 April 2019, HTP Tanggal 02 februari, ibu mengatak sudah

memeriksakan kehamilannya 1 x dan mendapatkan imunisaasi TT1 di polindes

menduruk, ibu mengatakan sudah merasakakan pergerakan janinnya pada usia ± 5

bulan, ibu tidak pernah mengkomsumsi obat – obatan tanpa resep dokter, ibu tidak

pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil dan tidak ada pengeluaran

darah dari jalan lahir.

Data Objektif ( O )

Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, tinggi badan 150 cm, BB

sebelum hamil 48, BB selama hamil 50 kg; lingkar lengan atas 24 cm, tanda – tanda

vital : TD : 110/80 mmHg; N : 80x/i; S : 36, 5 0 C; P : 22x/i. . Kulit kepala bersih,

rambut tidak rontok dan tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema dan tampak closma

gravidarum diwajah, kongjungtiva merah muda dan sclera putih, mulut tidak berbau,

lembab, berwarna merah muda, tidak ada sariawan dan tidak ada karies gigi. Tidak

ada serumen pada telingan. Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tyroid dan

kelenjar limfe. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, areola

tampak hiperpigmentasi, tidak teraba adanya massa/benjolan. Pada abdomen tampak

linea nigra dan striae livide, perut tampak memebesar dan tegang, tidak ada luka

bekas oprasi. Palpasi Leopold didapatkan Leopold I : TFU 26 cm, Leopold II :

punggung kanan (PUKA), Leopold III : Kepala, Leopold IV : BDP, pada saat palpasi

38
teraba gerakan janin dan ibu tampak merasa nyeri, DJJ 130x/menit terdengar jelas

pada kuadran kanan bawah perut ibu. Genetalia tidak di kaji. Ekstremitas, simetriss

kiri dan kanan, tidak oedema jari – jari lengkap. Ekstremitas bawah : tidak ada

oedema dan varises.

ANALISA ( A )

GII PI A0, Gestasi 27 Minggu 5 Hari, punggung kanan, presentase kepala,

konvergen, intaruterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin.

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal 05 Novemeber 2019 Jam. 09. 50 WITA

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, TD : 110/80 mmHg, N : 80x/i S : 36,5 0 C,

P : 22x/i, DJJ : 130 x/i , keadaan ibu dan janin baik.

2. Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi seperti makanan

yang mengandung karbohidrat, protein, zat besi, dan mineral.

3. Mengajarkan ibu cara merawat personal hygiene, seperti mandi 2 kali sehari,

mengganti pakaian setelah mandi, mengganti celana dalam setiap kala basah

agar tidak lembab untuk menghindari gatal – gatal dan pertumbuhan jamur

disekitar kemaluan.

4. Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya dalam kehamilan seperti : mual muntah

yang berlebihan, sakit kepala yang hebat, oedema, nyeri perut yang hebat, KPD,

demam yang tinggi, kejang – kejang penglihtan kabur, penuruna gerakan janin,

pengeluaan darah pervaginam.

5. Memberitahu ibu tanda awal persalinan, seperti nyeri perut tembus belakang dan

pengeluaran lendir bercampur darah.

39
6. Memberitahu ibu persiapan persalinan seperti menyiapkan mental dan fisik ibu,

menyiapkan pakaian ibu dan bayi, menyiapkan uang untuk biaya persalinan dan

lain – lain.

7. Mendiskusikan dengan ibu dan keluarga tentang tempat persalinan penolong

persalinan, dan pendamping persalinan.

8. Memberitahu ibu tentang koseling KB

Hari / Tanggal Pengkajian : 22 Desember 2019

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

Kunjungan ke : 2 ( dua )

Tanggal dan Catatan Perkembangan

jam SOAP
S Ibu megatakan janinnya bergerak aktif, tidak pernah

22 merasakan nyeri perut yang hebat


O Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis
Desember
TD : 110/80 mmHg, N : 82 x/i, S : 36,5 0 C, P : 22x/i
2019
DJJ : 134x/i, TFU : 29 cm
A Ny “M” gestsasi 33 Minggu 2 Hari, PUKA, presentase

Pukul. 15. 30 kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu

WITA dan janin baik


P 1. Memberitahukan hasil pemeriksaaan kepada ibu

2. Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya keha ilan

3. Memberitahu ibu tentang Gizi selama hamil, dan

tetap menjaga kebersihan diri

4. Memberitahu ibu tanda – tanda persalinan.

40
Hari / Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2020

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

Kunjungan ke : 3 ( tiga )

Tanggal dan Catatan Perkembangan

jam SOAP
S Ibu megatakan janinnya bergerak aktif,

13 O Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis

januari TD : 110/80 mmHg, N : 82 x/i, S : 36,5 0 C, P : 22x/i

2020 DJJ : 134x/i, TFU : 30 cm


A Ny “M” gestsasi 37 Minggu 3 Hari, PUKA, presentase

kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu


Pukul. 16. 15
dan janin baik
WITA P 1. Memberitahukan hasil pemeriksaaan kepada ibu

2. Memberitahu ibu tentang Gizi selama hamil, dan

tetap menjaga kebersihan diri

3. Memberitahu ibu tanda – tanda persalinan.

4. Memberitahu ibu tentang persiapan persalina, dan

perencanaan persalinan.

41
KASUS II

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE

PADA NY ”M” GII PI A0 GESTASI 40 MINGGU 6 HARI

INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN PBK

DI RSUD LAKIPADADA TANA TORAJA

TANGGAL 06 FEBRUARI 2020

No Register : 133202

Tanggal Masuk : 05 Februari 2020 Jam : 22. 10 WITA

Tanggal Pengkajian : 05 Februari 2020 Jam : 22. 15 WITA

Tanggal Partus : 06 Februari 2020 Jam : 00.15 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “M” / Tn “R”

Umur : 27 Tahun / 31 Tahun

Nikah / Lamanya : 1 kali / ± 4 Tahun

Suku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

42
Alamat : Rembon

B. Data Biologis

1. Keluhan utama : Sakit perut tembus belakang

2. Riwayat keluhan utama

Sakit perut tembus belakang dialami ibu sejak 06 februari 2020

sifat keluhan hilang timbul, usaha klien untuk megatasi nyeri dengan cara

mengelus–elus bokong dan mebarik nafas penjang kemudian

menghembuskan dari mulut.

C. Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT Tanggal 26 April 2019, HTP tanggal 02 Februari 2020 ibu

mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran (G IIPIA0),

pergerakan janin dirasakan pada umur kehamilan 5 bulan, tidak ada tanda –

tanda penyulit atau komplikasi yang dirasakan selama hamil, ibu memeriksakan

kehamilannya sebanyak 4 kali dan mendapat imunisasi TT II di puskesmas

kayuoasing Rembon.

D. Riwayat Kesehatan Klien

Tidak ada riwayat penyakit jantung, asma, hipertensi dan DM, tidak ada

riwayat penyakit kelamin dan infeksi alat reproduksi tidak ada riwayat oprasi,

alergi makanan dan obat – obatan, tidak ada riwayat pentakit keturunan keluarga.

E. Riwayat Reproduksi

Menarche : 14 Tahun

Siklus Haid : 28 – 30 hari

43
Lamanya : 3 – 6 hari

F. Riwayat Psikologis, Sosial, Ekonomi, dan Spritual

Ibu merasa senang dengan kehamilannya, ibu mengatakan sudah siap

menghadapi persalinannya, ibu dan keluarga berharap persalinan berjalan

dengan lancar, dan biaya persalinan ditanggung oleh suaami.

G. Riwayat Kebutuhan Dasar

1. Kebutuhan Nutrisi

a. Kebiasaan

Cukup makan – makanan yang mengandung karbohidrat, protein,

makanan pantangan tidak ada, banyaknya minuman ± 6 – 7 gelas / hari.

b. Selama Inpartu

Makanan cukup yang mengandung karbohidrat, protein dan vitamin,

nafsu makan agak menurun karna ada his

1. Kebutuhan Eliminasi

a. Kebiasaan BAB

Frekuensi : 1 kali sahari

Warna : kuning

Konsistensi : padat

Selama Inpartu : BAB 1 kali

b. Kebiasaan BAK

Frekuensi : 3 – 5 kali sehari

Warna : jernih

Selama Inpartu : BAK 4 kali jumlah ± 2500 cc

44
2. Kebutuhan Kebersihan Diri

Klien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, mencuci rambut 3

kali seminggu menggunakan shampo, gosok 2 kali sehari

menggunakan pasta gigi, ganti baju dan pakaian dalam setiap

selasai mandi dan bila pakaian kotor, selama inpartu : sebelum

berangkat dari rumah klien menggosok gigi dan ganti baju.

3. Kebutuhan Istrahat Tidur

a. Kebiasaan Sehari – hari

Tidur siang tidak teratur, tidur malam ± 7 – 8 jam, pekerjaan rumah

tangga dilakukan sendiri

b.Selama Inpartu

Ibu kurang istrahat selama ada His

H. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

N Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Anak

O Partus Partus Kehamilan Persalinan Persalinan Jk/BB


1 2018 RSUD Aterm Spontan Bidan laki-laki

Lakipadad 2,700

a gram
2

KEHAMILAN SEKARANG

45
I. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, ekspresi wajah ibu tampak

meringis, tiap kali kontraksi, Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit,

Suhu 36,7 0 C, Pernapasan 22x/menit,Kepala dan rambut : kulit kepala bersih

tidak ada benjolan dan nyeri tekan, Wajah : tidak ada oedema dan nyeri tekan,

Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih, Telinga : simestris kiri dan kanan,

tampak bersih, Hidung : lubang hidung simestris kiri dan kanan, tidak ada polip

dan nyeri tekan, Mulut dan bibir : bibir merah mudah dan lembab, gigi tidak ada

caries, ada lubang dan tidak ada tanggal, Leher : tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid dan kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis, Payudara :

simestris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tidak ada massa dan nyeri tekan,

Abdomen pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tidak ada luka bekasa

oprasi, tampak liniea nigra dan striae liviide, tonus otot tampak kendor, taraba

gerakan janin, palpasi : TFU 32 cm (Mc. Donald), Leopold I teraba TFU 3 jari di

bawah px teraba bokong, Leopold II teraba punggung kanan, Leopold III teraba

kepala, kepala, Leopold IV kepala sudah masuk pintu atas panggul (BDP),

lingkar perut 85 cm, TBJ lingkar perut x TFU : 85 x 32 = 2688 gram, auskultasi

DJJ terdengar kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut dengan

frekuensi 140x/menit, kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit dengan durasi > 40

detik, tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi, genetalia/ VT (pukul 22. 15

Wita) Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan, Porsio : Lunak dan tipis, Pembukaan 8

cm, Ketuban : Utuh, Presentase : Kepala, Molase : Tidak ada, Penumbungan :

Tidak ada, Penurunan : Hodge III, Kesan Panggul : Normal, Pelepasan : Lendir

bercampur Darah. Ekstremitas tidak ada oedema dan varises.

46
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Diagnosa : GII PI A0 Gestasi 40 Minggu 6 Hari,situs memanjang, PUKA, presentase

kepala, BDP, Intrauterine, Tunggal, Hidup, dan Keadaan ibu dan janin

baik

1. GII PI A0

Data Subjektif : ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah

keguguran

Data Objektif : perut nampak kendor, nampak linea nigra dan striae livide.

Analisa dan Interpensi Data

Ibu mengatakan hamil kedua, hal ini menunjukkan dari hasil pemeriksaan

fisik ditemukan tonus otot perut kendor akibat peregangan maksimal oleh

pembesaran uterus akibat kehamilan sebelumnya, serta di temukan striae livide

pada daerah abdomen yang di sebabkan oleh pengaruh hormon MSH sehingga

kulit perut seolah olah retak warnanya berubah agak hiperemik , striae livide ini

berubah manjadi putih pada seseorang multigravida sering tanpak striae livide

bersama striae albicans (Sarwono 2017).

2. Gestasi 40 Minggu 6 hari

Data Subjektif : a. HPHT 26 April 2019

b. Ibu mengatakan umur kehamilannya sekarang 9

bulan.

Data Objektif : a. HTP : 02 Februari 2020

b. perut sesuai umur kehamilan

47
Analisa dan Interprestasi Data

Untuk menentukan tuanya kehamilan dihitung dari hari pertama haid

terakhir diketehui, maka dijabarkan taksiran persalinan memakai rumus Neagle

hari + 7, bulan – 3 dan tahun + 1/ tetap.(Rustam Mochtar, 2017).

3. Situs memanjang dengan punggung kanan

Data Subjektif :Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat terutama pada sisi kiri

Data Objektif :Palpasi Leopold II teraba bagian datar seperti

papan disebelah kanan perut ibu. Auskultasi DJJ terdengar

140x/menit pada perut kuadran kanan bawah.

Analisa dan Interprestasi Data

Pada posisi punggung kanan, bagian – bagian kecil dari janin seperti tangan

dan tungkai berada disebelah kiri sehingga pergera Janin lebih kuat dirasakan

oleh ibu pada perut sebelah kiri. Pada palpasi Leopold II teraba rata yaitu tulang

iga janin seperti papan pada sebelah kanan perut ibu dan pada sisi kiri ibu teraba

bagian – bagian kecil (Sarwono, 2017).

4. Presentase Kepala

Data Subjektif : -

Data Objektif : a. Palpasi Leopold I teraba bokong di fundus uteri

b. Palpasi Leopold III teraba kepala.

Analisa dan Intreprestasi Data

Pada palpasi leopold I teraba bagian besar janin tidak melenting dan tidak

bulat serta susah digoyangkan. Pada palpasi Leopold III teraba bagian besar

janin yang bulat, keras melenting mudah digoyangkan (Sarwono, 2017).

48
5. BDP

Data Subjektif : -

Data Objektif : Palpasi leopold IV kepala sudah masuk dalam

rongga panggul.

Analisa dan intreprestasi Data

Pada palpasi leopold IV antara bagian terendah janin sudah tidak ada jarak

dengan batas sympisi pubis (divergen) (Sarwono, 2017).

6. Inta Uterin

Data Subjektif : ibu mengatakan tidak penah merasakann nyer perut yang

hebat selama hamil.

Data Objektif : a. Palpasi dilakukan, ibu tidak merasa nyeri.

b. pembesaran perut sesuai kkehamilan.

Analisa dan Intreprestasi Data

Pada kehamilan intaruterin pada saat meraba janin, uterus berkontraksi

baraxton hicks dan janin ada dalam uterus (Sarwono, 2017).

7. Tunggal

Data Subjektif : Ibu merasakan pergerakan janin hanya pada satu sisi yaitu

pada perut bagian kiri.

Data Objektif : a. Pada palpasi I teraba bokong di fundus

b. Palpasi Leopold II teraba satu punggung di sebelah kanan

c. Palpasi Leoopold III teraba satu kepala diatas

sympisis

49
d. Auskultasi DJJ terdengar di satu tempat yaitu sebelah

kanan dengan frekuensi 140x/menit

e. Pembesaran perut sesuai usia kehamilan.

Analisa dan Interprestasi Data

Pada kehamilan tunggal pergerakan janin akan dirasakan hanya satu sisi

perut ibu dan palpasi Leopold II teraba bagian besar janin dengan lokasi yang

berbeda, bagian kepala pada kuadran bawah perut ibu dan bagian pada kuadran

atas perut (Sarwono, 2017).

8. Hidup

Data Subjektif : Pergerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan ± 5 bulan

Data Objektif : DJJ terdengar jelas kuadran kanan bawah perut ibu, frekuensi

140x/menit

Analisa dan Interprestasi Data

Salah satu tanda pasti janin hidup adalah ibu merasakan pergerakan

janinnya, dan janin dalam keadaan sehat, DJJ terdengar kuat dan jelas dan teratur

dengan frekuensi 120 – 160x/menit (Sarwono, 2017).

9. Keadaan Ibu dan Janin Baik

Data Subjektif : a. Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat

b. Ibu tidak pernah merasa nyeri perut yang hebat selama

hamil

Data Objektif : a. DJJ terdengar jelas dengan frekuensi 140x/i

b. Ibu dalam keadaan baik dengan TTV dalam batas normal.

TD : 110/70 mmhg S : 36,5 0C

N : 80x/i P : 22x/i

50
Analisa dan Interprestasi Data

Keadaan kesehatan ibu mempengaruhi kehidupan janin bila keadaan ibu

baik maka keadaan janin baik, dengan adanya pergerakan janin kuat serta denyut

jantung janin yang terdengar jelas, kuat dan teratur. (Sarwono, 2017)

10. Inpartu Kala I Fase Aktif

Data Subjektif : a. Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang

b. Adanya pelepasan lendir bercampur darah

Data Objektif : Ekspresi wajah meringis saat His,Pemeriksaan dalam (VT)

tanggal 05 Februari 2019, Jam 22. 15 WITA

1) Vulva dan Vagina : Tidak ada kelainan

2) Portio : Tipis

3) Pembukaan : 8 cm

4) Ketuban : Utuh

5) Presentase : Kepala

6) Molase : Tidak ada

7) Penumbungan : Tidak ada

8) Penurunan : Hodge III

9) Kesan panggul : Normal

10) Pengeluaran : Lendir dan darah

Analisa dan Interprestasi Data

Pelepasan lendir bercampur darah pada kanalis servikalis akibat pembukaan

dan pendataran serviks sehingga pembulu darah kapiler serviks pecah. (Sarwono,

2017). Masuknya kepala kedalam sekmen bawah rahim disebabkan karna

tekanan intra uterin dari fundus, kekuatan mengejan dan melurusnya anak.

Kepala turun sampai diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke

bawah, depan, akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis. (Manuaba. 2016).

51
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang

LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENVY / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Diagnosa : GII PI A0, Gestasi 40 Minggu 6 Hari, situs memanjang, dengan PU

– KA, kepala, BDP, intra uterin, tunggal hidup, keadaan ibu dan

janin baik inpartu kala I fase aktif

Tujuan : a. Kala I fase aktif berlangsung normal.

b. keadaan ibu dan janin baik.

Kriteria : a. Pembukaan lengkap tidak lebih dari 6 jam

b. kontraksi uterus kuat 4 x 10 ( 40 – 45 )

c. DJJ dalam batas normal ( 120 x 160 x/i

d. Tanda – tanda vital dalam batas normal

TD : a. Sistole tidak meningkat > 30 mmHg

b. Distole tidak meningkat > 15 mmHg

Nadi : 60 x/i - 100 x/i

Suhu : 36, 5 0 C

Pernapasan : 16 x/i – 24 x/i

52
RENCANA TINDAKAN

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 22. 20 WITA

1. Anjurkan ibu untuk mencuci kaki dan buang air kecil sebelum naik ke tempat

tidur. Menjaga personal Hygiene dan memberikan rasa nyaman.

2. Ajarkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi jika his timbul yaitu menarik

nafas panjang dan menghembuskan dari mulut. Teknik relaksasi merupakan

salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri dengan memberikan suplai oksigen

yang cukup ke jaringan.

3. Atur posisi ibu yakni anjurkan ibu tidur dengan posisi miring ke kiri atau kanan

tidur miring dapat mengakibatkan oksigenasi janin baik, karna tidur miring dapat

mencegah penekanan vena kava inferior uterus yang membesar dapat

mengurangi suplai darah ibu ke janin saat ibu tidur terlentang.

4. Berikan intake nutrisi dan cairan yang adekuat pada ibu. Dengan intake yang

adekuat dapat memberi energi pada tubuh agar dapat memudahkan proses

perslinan.

5. Observsi denyut jantung janin dan his tiap 30 menit. Dengan memantau DJJ

untuk mengetahui kondisi janin selama proses persalinan serta dapat

menentukan tindakan segera jika terjadi gawat janin. Serta memantau his untuk

mengetahui kemajuan persalinan.

6. Observasi tanda – tanda vital tiap 4 jam ( kecuali nadi setiap 30 menit ).

Pemeriksaan tanda – tanda vital untuk mengetahui keadaan ibu.

7. Observasi dan lakukan pemeriksaan setiap 4 jam sekali dan atau apabila ada

indikasi. Memantau kemajuan persalinan yakni memantau penurunan kepala

serta adanya pembukaan.

8. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya. Jiak kandung kemih

penuh dapat menyebabkan pemeriksaan dalam yang tidak adekuat dan

53
memperlambat penurunan kepala janin ke jalan lahir dan juga memberikan

perasaan tidal yang tidak nyaman pada ibu.

9. Dokumentasikan hasil pemantaun dalam partograf. Dokumentasi dengan

partograf merupakan standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan

membantu menilai kemajuan persalinan akan pembukaan, keadaan ibu dan janin.

LANGKAH VI. PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN

Tanggal 02 februari 2020 Jam. 22. 25 WITA

1. Menganjurkan ibu untuk mencuci kaki dan buang air kecil sebelum naik ke

tempat tidur, ibu bersedia melakukannya.

2. Mengajarkan ibu melakukan taknik relaksasi jika his timbul yaitu menarik nafas

panjang dan menghembuskan dari mulut, ibu bersedia melakukannya.

3. Menganjurkan ibu tidur dengan posisi miring, ibu bersedia melakukannya.

4. Memberi intake dan nutrisi dan cairan yang adekuat pada ibu, ibu makan

secukupnya dan minum air putih.

5. Mengobservasi DJJ dan his 30 menit

Hasil :

Jam His Durasi DJJ Nadi

22. 15 3 x 10 25 – 30 136 x/i 80 x/i

22. 45 4 x 10 30 – 35 140 x/i 82 x/i

23. 15 4 x10 30 – 35 138 x/i 82 x/i

23. 45 4 x 10 40 – 45 142 x/i 80 x/i

00.00 5 x 10 40 – 45 148 x / i 82 x /i

6. Mengobservasi Tanda – tanda vital

Hasil : TD : 110/70 mmHg S : 36, 5 0 C

N : 80 X/i P : 22 X/i

54
7. Mengobservasi dan lakukan pemeriksaan dalam 4 jam dan bila ada indikasi.

Hasil. – VT II jam. 00.00 WITA

1) Vulva dan Vagina : Tidak ada Kelainan

2) Portio : Tipis

3) Pembukaan : 10 cm

4) Ketuban : jernih

5) Presentase : kepala

6) Molase : Tidak ada

7) Penumbungan : Tidak ada

8) Penurunan : Hodge IV

9) Kesan Panggul : Normal

10) Pengeluaran : lendir bercampur darah

8. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya. Ibu bersedia

melakukannya.

9. Mendokumentasi hasil pemantaun dalam partograf sehingga memudahkan

petugas dalam kemajuan persalinan dan memantau keadaan ibu dan janin.

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 05 Februari 2020 Jam. 00. 00 WITA

1. Kala I berlangsung normal ditandai dengan

a) Kontraksi uterus adekuat 4x10 (40-45 detik)

b) DJJ terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 140 x/i

c) TTV ibu dalam batas normal.

TD : 110/70 mmHg N : 80 x/i

S : 36,5 0 C P : 20 x/i

55
2. Hasil VT , Jam 00.00 WITA

1) Vulva dan vagina : Tidak ada Kelainan

2) Portio : Tipis

3) Pembukaan : 10 cm

4) Ketuban : Jernih

5) Presentase : Kepala UUK dibawah simpisis

6) Penumbungan : Tidak ada

7) Molase : Tidak ada

8) Penurunan : Hodge IV

9) Kesan panggul : Normal

10) Pengeluaran : Lendir bercampur darah

3. Ibu melakukan anjuran untuk mengatur posisi yang nyaman dengan berbaring

miring ( kiri dan kanan )

4. Malengkapi partograf.

56
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL

PADA NY “ M ” GESTASI 40 MINGGU 6 HARI

DI RUSD LAKIPADADA TANA TORAJA

TANGGAL 05 FEBRUARI 2020

No. Register : 133202

Tanggal Masuk : 05 Februari 2020 Jam. 22. 10 WITA

Tanggal Pengkajian : 05 Februari 2020 Jam. 22. 15 WITA

Tanggal Partus : 06 Februari 2020 Jam. 00.15 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “ M “ / Tn “ R”

Umur : 27 Tahun / 31 Tahun

Nikah/lama : 1 kali / ± 4 Tahun

Suku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

KALA I

Data Subjektif ( S )

Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang, keluhan nyeri yang dirasakan

timbul hilang. Ibu mengelus – elus dan memijat punggungnya serta berjalan sebagai

57
usaha mengatasi keluhannya, sambil mengambil nafas panjang melalui hidung dan

menghembuskan melaui mulut, HPHT Tanggal 26 April 2019, pergerakan janinnya

kuat terutama pada bagian sebelah kiri.

Data Objektif( O )

1. HTP Tanggal 02 Februari 2019, keadaan umum ibu baik, kesadaran

composmentis, TTV : TD : 110/70 mmHg; Suhu : 36, 5 0 C; N: 80 x/i P : 20

Palpasi : a. Leopold I : 3 Jrbpx (32 cm), teraba bokong difundus

b. Leopold II : PU – KA

c. Leopold III : Kepala

d. Leopold IV : BDP ( divergen )

e. LP : 85 cm

Auskultasi : DJJ : 142 x / i

Pemeriksaan dalam ( VT ) Tanggal 06 April 2020 Jam. 22. 15 WITA

1) Vulva dan Vagian : Tidak ada kelainan

2) Portio : Tipis

3) Pembukaan : 8 cm

4) Ketuban : jernih

5) Presentase : kepala

6) Penumbungan : Tidak ada

7) Molase : Tidak ada

8) Penurunan : Hodge III

9) Kesan panggul : Normal

10) Pengeluaran : lendir bercampur darah

58
ANALISA ( A )

GII PI A0, gestasi 40 Minggu 6 Hari, situs memanjang, dengan puka, kepala,

BDP, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, inpartu, kala I fase

aktif.

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal 05 Februari 2020 Jam. 22. 20 WITA

1. Menganjurkan ibu untuk mencuci kaki dan buang air kecil sebelum naik ke

tempat tidur.

2. Mengajarkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi jika his timbul yaitu menarik

napas panjang dan menghembuskan dari mulut.

3. Mengatur posisi ibu yakni anjurkan ibu tidur dengan posisi miring kiri

4. Memberi Intake dan nutrisi dan cairan yang adekuat pada ibu.

5. Mengobservasi denyut jantung janin dan his 30 menit.

6. Mengobservasi tanda – tanda vital tiap 4 jam dan ( kecuali nadi setiap 30 menit )

7. Mengobservasi dan lakukan pemeriksaan dalam 4 jam dan bila ada indikasi

8. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya.

9. Mendokumentasikan hasil pemantauan dalam partograf.

KALA II

Data Subjektif ( S )

Ibu mau meneran, ibu merasa sakit sekali di pinggang dan merasa ingim BAB

Data Objektif( O )

1. Perinium menonjol

2. Vulva membuka

59
3. Ibu tampak ingin meneran

4. VT tanggal 06 Februari 2020 Jam. 00.00 WITA

a) Vulva dan Vagian : Tidak ada kelainan

b) Porsio : Tidak Teraba

c) Pembukaan : 10 cm

d) Ketuban : jernih

e) Presentase : Kepala

f) Molase : Tidak ada

g) Penumbungan : Tidak ada

h) Penurunan : Hodge IV

i) Kesan panggul : Normal

j) Pelepasan : lendir bercampur darah

ANALISA ( A )

Perlangsungan kala II, keadaan ibu dan janin baik

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 00. 05 WITA

1. Melihat adanya tanda dan gejalah kala II ( adanya dorongan kuat untuk meneran,

tekanan pada anus, perinium menonjol, vulva dan sfinter ani membuka ).

Memastikan kelengkapan alat yaitu,

2. Memastikan kelengkapan peralatan, termasuk mematahkan ampul oxytosin dan

memasukkan spuit 3 cc kedalam pak partus.

3. Memakai celemek

4. Mencuci tangan

60
5. Memakai handscoon DTT pada tangan kanan

6. Mengisap oxytosin kedalam spuit dengan tangan yang menggunakan sarung

tangan DTT dan letakkan kedalam wadah wadah partus set.

7. Membersihkan vulva dan perinium dengan menggunakan kapas DTT dengan

cara dari vulva ke perinium.

8. Melakukan pemeriksaan dalam (VT), pastikan pembukaan lengkap dengan

ketuban sudah pecah.

9. Mendesinfeksikan handscoon kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit dan

lepaskan secara terbalik.

10. Mendengarkan DJJ setelah kontraksi uterus, selama 1 menit.

11. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap dan

keadaan janin baik, dan meminta ibu meneran saat ada his bila ibu rasa ingin

meneran.

12. Meminta bantuan keluarga untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk

meneran.

13. Melakukan pimpinan meneran, saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk

mengedan.

14. Meganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum

merasakan adanya dorongan untuk meneran.

15. Memasang handuk bersih diatas perut ibu, jika kepala bayi sudah membuka

vulva 5 – 6 cm untuk mengeringkan tubuh bayi.

16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 dan meletakkan di bawah bokong ibu.

17. Membuka tutup partus set dan memeriksa kelengkapan alat partus.

61
18. Memakai handscoon steril. Handscoon sudah terpasang

19. Melahirkan kepala bayi, setelah kepala bayi lahir, membersihkan jalan nafas,

muka, dan mulut, dengan menggunakan kasa steril.

20. Memeriksa ada tidanya lilitan tali pusat.

21. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.

22. Melahirkan bahu depan dan bahu belakan, setelah kepala bayi melakukan

putaran paksi luar. Letakkan tangan secara biparetaldi kepala bayi menarik

kebawah untuk melahirkan bahu depn lalu keatas untuk melahirkan bahu

belakang.

23. Melahirkan badan bayi dengan cara tangan kanan menyangga kepala, leher, dan

bahu janin bagian belakang dengan posisi ibu jari pada leher dan keempat jari

pada bahu dada atau punggung janin, sementara tangan kiri memegang kedua

tungkai.

24. Setelah badan bayi lahir. Tangan kiri menelusuri punggung kearah bokong

sampai tungkai bawah dengan menyelipkan jari telunjuk diantara kedua tungkai

bayi.

25. Melakukan penilaian sepintas lalu meletakkan bayi diatas perut ibu dengan

posisi kepala lebih rendah.

26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya

tanpa membersihkan vernik, dan membungkus / membedong bayi dengan kain

bersih.

27. Memeriksa uterus untuk memastikan janin tunggal.

28. Beritahu ibu bahwa ia akan di suntik oksitosin. Ibu mengetahui.

62
29. Menyuntik ibu dengan oksitosin 10 unit secara IM (Inta Muskuler) di 1/3 paha

kiri atas bagian luar, setelah 1 menit bayi lahir.

30. Setelah 3 menit bayi lahir. Mengklem tali pusat sekitar 3 – 5 cm dari umbilikus,

urut dan jepit tali pusat 2 cm dari klem pertama.

31. Melindungi perut bayi dan memotong tali pusat serta mengikat tali pusat, setelah

selasai mengikat tali pusa, lepaskan klem dan masukkan kedalam larutan clorin

0,5 %.

32. Melakukan IMD selama 1 jam kemudian selimuti ibu dan bayi dengan selimut

bersih, kering dan hangat.

KALA III

Data Subjektif ( S )

1. Ibu merasa lemas dan lelah

2. Ibu senang dengan kelahiran bayinya

Data Objektif ( O )

Bayi lahir spontan 06 Februari 2020, jam 00. 15 WITA dengan jenis kelamin

laki – laki, BB : 2,700 Gram; PB : 48 cm; LP : 33 cm; A / S : 8 / 10. ,bayi menagis sponta,

kulit berwarna merah muda, pergerakan aktif. Kontraksi uterus baik teraba keras dan

bulat, TFU 1 jari bawah pusat, perdarahan ± 100 cc, plasenta lahir spontan pukul 00.

25 Wita dan kedaan ibu dan bayi baik.

ANALISA ( A )

Perlangsungan kala III keadaan umum ibu baik.

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 00. 20 WITA

33. Memindahkan klem pada pada tali pusat hingga berjarak ± 10 cm dari vulva

klem

63
34. Meletakkan tangan kiri diatas simpisis untuk menahan bagian bawah uterus dan

tangan kanan memegang tali pusat dengan menggeser klem.

35. Melakukan peregangan dan melakukan dorso cranial dan tangan lainnya

melakukan PTT.

36. Mengurut tali pusat jika tali pusat masih panjang pindahkan klem atau tarik tali

pusat kearah atas dan kebawah sehingga plasenta nampak di vulva.

37. Setelah plasenta tanpak di vulva, jemput plasenta dengan kedua tangan lalu putar

searah jarum jam.

38. Setelah selaput ketuban dan plasenta keluar lakukan masase uterus

39. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.

40. Mengevaluasi ada tidanya robekan pada perinium.

KALA IV

Data Subjektif ( S )

Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah masih teras, ibu dan keluarga senang

dengan kelahiran bayinya, merasa lelah dan ingin beristrahat.

Data Objektif ( O )

Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap, TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi

uterus baik teraba keras dan bundar, ruptur perinium tingkat I, perdarahan ± 100 c.

Keadaan umum ibu baik TTV : TD : 110/70 mmHg; S : 36, 5 0 C; N : 80 x/i; P : 22 x/i

ANALISA ( A )

Perlangsungan kala IV, adanya ruptur darajat 1, keadaan ibu dan janin baik.

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal 05 Februari 2020 Jam. 00. 30 WITA

41. Menilai ulang uterus untuk memastikan kontraksi uterusnya baik dan perdarahan

baik.

64
42. Membersihkan handscoon dan mencelup sarung tangan kedalam sarung tangan

tersebut.

43. Mengobservasi kontraksi uterus TTV, TFU, kandung kemih setiap 15 menit

pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.

a. Jam. 00. 30 WITA

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x / i

Kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik, teraba keras dan bulat, TFU

1 jari bawah pusat.

b. Jam. 00. 45 WITA

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x / i

Kandung kemih koson, kontraksi uterus baik TFU 1 jari bawah pusat.

c. Jam. 01. 00 WITA

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x / i

Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 1 jari bawah pusat.

d. Jam. 01. 15 WITA

TD : 110/80 mmHg

N : 82 x/i

Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 2 jari bawah pusat

e. Jam. 01. 45 WITA

TD : 100/80 mmHg

65
N : 80 x/i

Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 2 jari bawah pusat.

f. Jam. 02. 15 WITA

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/i

Kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong TFU 2 jari bawah pusat

44. Mengajarkan ibu atau keluarga cara masase uterus dan menilai kontraksi uterus.

45. Mengevaluasi ekstimasi jumlah darah

46. Menghitung nadi

47. Membantu bayi dengan hasil pemantaun pernapasan 42 x/ menit pergerakan

aktif, dan kulit berwarna merah muda, suhu 36, 5 0 C .

48. Merendam semua peralatan bekas pakai kedalam larutan clorin 0,5 % selama 10

menit.

49. Membuang bahan – bahan (kasa) yang terkontaminasi kedalam tempat yang

sesuai (tempat sampah).

50. Membersihkan ibu dengan larutan DTT dan bantu memakai pakaian yang bersih.

51. Pastikan ibu merasa nyaman

52. Mendekontaminasi tempat tidur persalinan dengan larutan clorin 0,5 %

53. Mencelup sarung tangan yang kotor kedalam larutan clorin 0,5 % dan

melepaskan secara terbalik.

54. Mencuci tangan

55. Setelah selasa melakukan IMD pakai sarung tangan DTT untuk pemeriksaan

bayi.

66
56. Setelah 1 jam melakukan IMD memberikan salep mata. Vit K, melakukan

penimbangan dan melakukan pemeriksaan fisik.

57. Setelah satu jam pemberian Vit. K menyuntikkan hepatitis B (HBO) pada kaki

kanan.

58. Melepaskan sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5 % dalam keadaan terbalik.

59. Mencuci tangan di air mengalir dengan menggunakan sabun.

60. Melengkapi partograf.

67
CATATAN SOAP KALA II

Nama : Ny “ M “

Catatan :2

Tanggal dan Ibu mau meneran, sakit sekali di pinggang, merasa

waktu S ingin BAB


06 Februari Pembukaan lengkap pada jam 00.00 WITA, Hodge

2020 O IV ketuban pecah jernih pada jam 00. 05 WITA

kontraksi 4 x dalam 10 menit durasi 40 detik


Kala II persalinan, kemajuan baik, kedaan ibu dan
Pukul : 00.00
A bayi , ibu merasa sakit tetapi dapat melewatinya.
WITA 1. Mengantisipasi persalinan patologi

P 2. Mempersiapkan alat partus

3. Membimbing proses meneran

4. Anjurkan merubah posisi untuk mengurangi sakit.

5. Memberi intake (makanan dan minuman) diantara

his

6. Memantau tanda – tanda vital

CATATAN SOAP KALA III

Nama : Ny “ M “

68
Catatan :3

Tanggal dan Ibu merasa lemas dan lelah setelah melahirkan, ibu

waktu S senang dengan kelahiran bayinya


06 Februari Bayi lahir jenis kelamin laki – laki secara normal /

2020 O spontan. Jam 00.15 WITA bayi langsung menangis,

dikeringkan lalu dihangatkan. A / S : 8 / 10


A Kala III persalinan, keadaan umum ibu baik
00. 10 WITA
1. Memberikan suntikan oxytosin 10 ui secara IM di

P bagian kiri paha ibu

2. Melakukan manajemen aktif kala III

3. Melakukan IMD

4. Memantau tanda – tanda vital ibu dan bayi

CATATAN SOAP KALA IV

Nama : Ny “ M “

Catatan :4

Tanggal dan Ibu merasa banyak darah keluar saat bayi bergerak

69
waktu S merasa mules saat bayi menyusui
06 Februari Tidak ada gumpalan darah

2019 O TFU 1 jari di bawah pusat, uterus teraba keras dan


x
bundar, TTV : TD : 100/70 mmHg, Nadi : 80 / i,

00. 25 WITA suhu 36, 5 0 C, pernapasan 22 x / i


Merasa mules saat bayi menyusu

A Keadaan ibu dan bayi baik

Cara pemberian Asi benar, bayi mengisap dengan

baik.
1. Mengajarkan ibu dan keluarga massase fundus

P 2. Anjurkan ibu untuk buang air kecil

3. Evaluasi kembali kontraksi uterus 15 manit

kemudian

4. Memantau TFU

5. Memantau perdarahan

6. Memantau TTV

KASUS III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

PADA BAYI NY”M” DENGAN BCB/SMK/PBK/SPONTAN

DI RSUD LAKIPADADA TANA TORAJA

TANGGAL 06 FEBRUARI 2020

No Registrasi : 133203

70
Tanggal Partus : 06 Februari 2020 Jam. 00. 15 WITA

Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2020 Jam. 00. 40 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTITAS

1. Identitas bayi

Nama : By.“ M “

Tanggal Lahir : 06 Februari 2020

Jenis Kelamin : Laki – laki

Anak Ke : 2 (Dua)

2. Identitas Ibu / Ayah

Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “

Umur : 27 Tahun / 31 Tahun

Nikah : 1x / ± 4 Tahun

Suku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

B. Identitas Biologis

1. Riwayat Kehamilan / ANC Ibu

a. GII PI A0

b. HPHT : 26 April 2019

HTP : 02 Februari 2020

Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua

71
c. Ibu mendapat imunisasi TT 2 x di puskesmas kayuosing rembon.

d. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit/ kelainan selama hami.

e. Ibu tidak mengkomsumsi obat – obatan, alkohol dan rokok.

f. Ibu mengatakan tidak pernah di oprasi.

2. Riwayat Kelahiran Bayi

a. Bayi lahir tanggal 06 Februari 2020, Jam 00.15 WITA

b. Tempat persalian : RSUD Lakipadada Tana Toraja

c. Penolong persalinan : Bidan dan Mahasiswa

d. Penyulit Persalinan : Tidak ada

e. Jenis Persalinan : Spontan, PBK dan pervaginam

1) BBL : 2,700 Gram

2) PBL : 48 cm

3) JK : Laki – laki

4) Bayi lahir segera menangis dengan APGAR SCORE : 8 / 10

N SCOR MENI
O APGAR T
0 1 2 1 2

1 Appereance Biru/ pucat Tubuh merah, mud Seluruh 1 2


(warna kulit) Ekstremitas biru tubuh
merah muda
2 Pulse Tidak < 100x/menit > 100x/men 2 2

72
(Denyut Ada
jantung)
3 Grimace Tidak ada Gerakan sedikit Reaksi 2 2
(rangsangan) respon melawan
4 Activity Lemah Ekstremitas fleksi Pergerakan 1 2
(tonus otot) aktif
5 Respiration Tidak ada Megap – megap Menangis 2 2
(usaha kuat
bernapas)
HASIL 8 1
0

5) Persalinan berlangsung normal

6) Umur kehamilan 40 Minggu 6 Hari

3. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Nutrisi

1) Refleks mengisap baik

2) Ibu menyusui bayinya setiap kali menangis.

3) Tidak ada kesulitan dalam menyusui.

b. Eliminasi

1) BAK selama pengkajian 1 kali warna jernih

2) BAB selama pengkajian tidak pernah

c. Personal Hygiene

1)Bayi tidur pulas

2)Bayi sering terbangun saat BAK dan BAB dan menagis saat lapar

d. Riwayat Sosial Ekonomi Orang Tua

1)Orang tua senang dengan kelahiran bayinya.

73
2) Orang tua berharap sanggup memberikan gizi yang cukup.

e. Pemeriksaan Fisik

1) Pemeriksaan Pengukuran Antropometri

a) BBL 2.700 gram (2500 – 4000 gram)

b) PBL 48 cm ( normal 45 – 53 cm )

c) Lingkar kepala 33 cm ( normal 34 – 35 cm )

d) Lingkar dada 34 cm ( normal 34 – 35 cm )

e) Lingkar lengan atas 11 cm ( normal 8 – 11 cm )

f) Tanda – tanda vital

Suhu badan 36, 5 0 C (normal 36 – 37 0C)

Pernapasan 42 x/ menit (normal 30 – 60 x/ menit)

Denyut jantung 142 x/menit (normal 120 – 160x/ menit).

g) Head TO Toe

Kepala, rambut hitam tipis dan halus, UUB dan UUK Belum

menutup, sutura tampak jelas, tidak ada caput succedenum dan

cephal hematoma. Mata simestris kiri dan kanan, sclera berwarna

putih, konjungtiva merah muda, mata bersih. Telingan simestris kiri

dan kanan, daun telingan lunak lentur, serumen telingan tidak ada.

Hidung simestris kiri dan kanan batang hidung menonjol, tidak ada

pernapasan cuping hidung. Bibir tampak merah dan basah, refleks

rooting ada (+), refleks mengisap dan menelan baik, gusi merah

muda, tidak ada bibir sumbing. Dada, simetris kiri dan kanan, tidak

ada retraksi otot dada saat bernafas, puting susu terbentung. Tali

pusat masih .basah tidak ada perdarahan tali pusat, tali pusat masih

74
terbungkus kasa steril. Reflek moro baik. Genetalia testis sudah

turun di scrotom, lubang anus (+). Ekstremitas atas : jari – jari

tangan kiri dan kanan lengk, refleks menggemgam baik, kuku

kemerahan, ekstremitas bawah : pergerakan kaki baik, jari – jari

kaki kiri dan kanan lengkap, refleks babinsky (+), staping rafleks

(+). Punggung datar, tidak ada benjolan. Nampak kulit kemerahan.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : NCB/SMK/PBK/Spontan

Data Subjektif : HPHT Tanggal 26 April 2020 Melahirkan tanggal 06

februari 2020

Data Objektif : Gestasi 40 Minggu 6 Hari, BBL 2,700 gram, PB : 49 cm, A / S


8
= / 10, Refleks ( +), Bayi menangis kuat, kulit tampak

kemerahan.

- TTV :

Suhu : 36, 5 0 C

Nadi : 132 x/menit

Pernapasan : 48 x/menit

- Genitalia sempurna

Analisa dan interprestasi data

Umur kehamilan aterm sesuai dengan berat badan berdasarkan umur kehamilan

yaitu 38 – 42 Minggu dengan BB 2500 – 4000 gram dan panjang badan lahir 40 – 53

cm menandakan bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan. (Sinopsis Obstetri. 2014).

Pertumbuhan organ bayi telah sempurna terutama pada ukuran bayi mencapai batas

75
normal, berat badan bayi dalam batas normal sehingga dapat hidup dan beradaptasi di

luar lingkungan. (Sarwono, 2017).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadinya infeksi tali pusat

Data Subjektif : bayi lahir tanggal 06 Februari 2019

Data Objektif : nampak tali pusat masih basah dan terbungkus kasa steril

Analisa dan Interprestasi

Tali pusat yang masih basah memungkinkan sebagai tempat perkembangan

bakteri/kuman pathogen, baru lahhir sangat rentan terhadap infeksi karna sistem

kekebalan tubuh bayi belum sempurna ( Dewi Vivian, 2017).

LANGKAH IV. TINDAKAN KOLABORASI / EMERGENCY

Tidak ada data yang menunjang tindakan kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

1. Diagnosa Aktual : NCB/SMK/PBK/Spontan

Diagnosa Potemsial : terjadinya infeksi pada tali pusat.

Tujuan : a. Bayi dapat beradaptasi dengan perubahan

lingkungan dari intra uterin ke lingkungan ekstra

uterin

b.Tidak terjadi infeksi tali pusat.

Kriteria : a. Bayi tidak mengalami gangguan suhu tubuh atau

hipotermi

b. TTV

Suhu : 36, 5 0 C (normal : 36,5 0 C – 37,2 0 C)

76
Nadi : 132 x / i (normal : 120 – 160 x /i)

Pernapasan : 48 x/i (normal : 30 – 60 x/i)

- Tidak ada tanda infeksi pada tali pusat (merah

bengkak, panas dan bernanah)

Rencana Tindakan

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 00. 40 WITA

1. Observasi TTV. Untuk memantau TTV yang normal dan tidak terjadi kegawatan

2. Jelaskan pada ibu tentang kedaan bayinya. Agar ibu mengetahui bahwa bayinya

dalam keadaan baik dan dapat mengetahui jika ada perubahan.

3. Anjurkan ibu untuk menyusui setiap waktu atau saat bayi lapar. Membantu

hubungan psikologis antara ibu dan bayi, membantu kontraksi uterus melalui

rangsangan puting.

4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bada bayi terutama mengganti popok

bayi jika basah dan kotor. Agar bayi merasa nyaman dan tidak terjadi iritasi pada

kulit.

5. Jelaskan pada ibu pentingnya kebersihan tali pusat dan cara merawatnya. Agar

tali pusat tidak menjadi tempat perkembang biakan kuman yang dapat

menimbulkan infeski pada tali pusat dan ibu dapat melakukan perewatan tali

pusat sendiri.

6. Pertahankan suhu tubu bayi dengan perawatan tetap terbungkus atau di bedong.

Bayi sangat mudah kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan

radiasi, karna bayi berada di temapat yang suhu lingkungannya lebih rendahdari

dalam rahim.

77
7. Beri penjelasan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada bayi, jika salah satu

terjadi pada anggota tubuh bayi, anjurkan membawanya bayinya ke puskesmas

terdekat. Untuk mendeteksi dini penyakit yang diderita dan mengurangi

kematian perinatal.

8. Berikan penjelasan pada ibu tentang pentingnya makanan bergizi. Dengan

makan – makanan bergizi, kebutuhan ibu dapat terpenuhi dan produksi asi lancar

LANGKAH VI. PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 00. 45 WITA

1. Mengoservasi TTV

Suhu : 36, 5 0 C (normal : 36,5 0 C – 37,5 0 C)

Frekuensi jantung : 132 x/i (normal : 120 – 160 x/i)

Pernapasan : 48 x/i normal : 30 – 60 x/i)


(

2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya, keadaan bayi baik, pergerakan

aktif, TTV normal, tidak ada tanda infeksi.

3. Memberi intake ASI yang adekuat, bayi disusui sesring mungkin.

4. Menganjurjan ibu untuk menyusui banyinya setiap waktu atau pada saat bayi

lapa, Ibu mengerti dan kebutuhan ASI untuk bayi terpenuhi.

5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan badan bayi terutama mengganti

popok bayi jika basah dan kotor, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

6. Menjelaskan pada ibu pentingnaya kebersihan kebersihan tali pusat, ibu

mengerti dan bersdia melakukannya.

7. Menjaga kehangatan bayi dengan teknik bedong, bayi dibedong dengan kain

yang bersih dan kering.

78
8. Mengajarkan pada ibu mengetahui tanda – tanda bahaya pada bayi.

a. Pernapasan : < 30x/menit atau >60x/menit.

b. Kehangatan : Terlalu panas >38 0 C terlalu dingin <36 0 C

c. Warna kulit : Kuning (terutama 24 jam pertama)

d. Pemberiana makanan :Hisapan lemah, mengantuk berlebihan,

banyak muntah.

e. Tali pusat : Merah, bengkak, keluar cairan bau busuk,

berdarah.

f. Aktifitas : Mengigil, lemas, kejang dan gelisah.

g. Infeksi : Suhu meningkat merah bengkak pernapasan

sulit.

h. Tinja dan Kemih : Tidak BAB dan BAK selama 24 jam pertama

ibu mengeti tentang tanda – tanda bahaya

pada bayi.

9. Menganjurkan pada ibu untuk mengkomsumsi makana yang bergizi seperti yang

mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, ibu mengerti dan

mau mengkomsumsi makanan bergizi.

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 00. 50 WITA

1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungannya diluar uterus ditandai dengan : bayi

dapar bernafas dan beraktifitas tanpa ada gangguan dan kelainan.

2. Bayi tidak mengalami hipotermi.

79
3. Tidak terjadi infeksi tali pusat di tandai dengan tidak ada tanda – tanda infeksi

seperti (nyeri, panas, bengkak, bernanah, bau busuk)

4. TTV dalam batas normal.

Suhu : 36,5 0 C (Normal : 36,5 0 C – 37,5 0 C)

Frekuensi jantung : 132 x/menit (Normal : 120 – 160 x/menit)

Pernapasan : 42 x/menit (Normal : 30 – 60 x/menit)

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

PADA BAYI NY” M “ DENGAN BCB/SMK/PBK/SPONTAN

DI RUSD LAKIPADADA TANA TORAJA

TANGGAL 06 FEBRUARI 2020

80
No. Registrasi : 133203

Tanggal Partus : 06 Februari 2020 Jam. 00.15 WITA

Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2020 Jam. 00.30 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

Data Subjektif ( S )

Ibu mengatakan anaknya lahir cukup bulan, ini merupakan kehamilan yang

kedua dan tidak pernah keguguran, melahirkan tanggal 06 februari 2020. Pukul 00.15

WITA

Data Objektif ( O )

Keadaan umu bayi baik, BBL : 2,700 gram, PBL : 48 cm, jenis kelamin laki –

laki, tanda – tanda vital : nadi 132 x/menit, suhu 36, 5 0 C, pernapasan 42 x/menit,

sutura menyatu, tidak ada molas, tidak ada caput succaedenum, dan cephal hematom,

refleka mencari, mengisap, dan menelan baik, reflek kaget (morrow) baik. Pada dada

tidak ada retraksi saat bernafas, warna kulit kemerahan, BAB mekonium, BAK

lancar warna kuning jernih, tali pusat masih basah, tidak ada tanda – tanda infeksi,

testis sudah turun di scrotum lubang ansu ada, gerakan ekstremitas aktif, jari – jari

tangan dan kaki lengkap.

ANALISA ( A )

Neonatus cukup bulan. Sesuia dengan masa kehamilan, presentasi belakang

kepala menyusu dengan keadaan baik.

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 00. 45 WITA

81
1. Memberikan salep mata, injeksi Vit K 1 mg/ IM di paha kiri bayi.

2. Menyuntikkan imunisasi hepatits B (Hbo) di paha kanan bayi.

3. Penyuluhan ibu mengenai : tanda – tanda bahaya pada bayi.

4. Mengajarkan perawatan tali pusat, perawatan payudara,

5. Anjurkan ASI eksklusif.

6. Observasi tanda – tanda vita.

CATATAN SOAP BAYI BARU LAHIR

Nama : Bayi. Ny “ M “

Catatan : 2 (Dua)

Tanggal Nama dan

dan waktu CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) paraf


12 februari S Bayi sehat dan menyusus kuat tapi kadang –

82
2020 kadang muntah setelah menetek.
O Ku : bayi baik, BBL 2,700 gram, PBL : 48 cm,

tanda – tanda vital : nadi : 142 x/menit, suhu :


Jam. 15. 30
36, 7 0 C, pernafasan 42 x/menit, sclera putih,
WITA
konjungtiva merah muda, bayi mengisap kuat

saat menyusu, tali pusat mulai kering, BAB dan

BAK ± 4 – 5 kali sehari.


A Neonatus berusia 6 hari, sehat menyusui

dengan baik.
P 1. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya

sesring mungkin.

2. Menganjurkan ASI Eksklusif selama 6 bulan

3. Menyendawakan bayi setelah bayi menetek.

4. Mengajarkan cara memandikan bayi,

merawat tali pusat.

CATATAN SOAP BAYI BARU LAHIR

Nama : Bayi. Ny “ M “

Catatan : 3 (Tiga)

Tanggal Nama dan

dan waktu CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) paraf


18 februari S Bayi sehat dan menyusus kuat, grakan aktif,

2020 tidak munta lagi setelah menetek.


O Ku : bayi baik, BBL 2,600 gram, PBL : 49 cm,

tanda – tanda vital : nadi : 142 x/menit, suhu :

83
14. 30 36, 7 0 C, pernafasan 42 x/menit, sclera putih,

WITA konjungtiva merah muda, bayi mengisap kuat

saat menyusu, tali pusat sudah kering, BAB

dan BAK ± 4 – 3 x/hari.


A Neonatus cukup bulan, berusia 2 minggu,

menyusu dengan baik.


P 1. Mengobservasi tanda – tanda vital

2. Mengganti popok bayi bila basah.

3. Menganjurkan ibu menyusui bayinya dengan

adekuat dan sesring mungkin

KASUS IV

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL PADA

NY “ M “ PII A0 DENGAN NYERI LUKA PERINIUM

DI RSUD LAKIPADADA TANA TORAJA

TANGGAL, 06 FEBRUARI 2020

No. Registrasi : 133202

Tanggal Masuk : 05 Februari 2020 jam. 22. 15 WITA

Tanggal Partus : 06 Februari 2020 jam. 00.15 WITA

Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2020 jam. 05. 30 WITA

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

84
A. Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “

Umur : 27 Tahun / 31 Tahun

Nikah/lama : 1 kali / ± 4 Tahun

Suku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

B. Data Biologis

1. Keluhan utama : ibu mengatakan nyeri luka perinium

Riwayat Keluhan

Nyeri luka perinium setelah persalinan tanggal 06 Februari 2019. Sifat

hilang timbul, nyeri menyebabkan aktifitas klien terganggu, usaha klien

mengatasai keluhan dengan berbaring di tempat tidur.

2. Riwayat Reproduksi

Menarche : 14 Tahun

Siklus haid : 28 – 30 hari

Lamanya : 3 – 6 hari

Perlangsungan haid : Normal

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

85
PII A0, HPHT Tanggal 26 April 2019, HTP, Tanggal 02 Februari 2020,

ibu teratur memeriksakan kehamilannya di Polindes menduruk serta

mendapatkan imunisasi TT 2 kali di polindes menduruk .

4. Riwayat Kesehatan Lalu

Tidak ada riwayat penyakit jantung, DM dan hipertens, tidak ada riwayat

oprasi dan opname, tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan tarhadap

makanan dan obat – obatan serta tidak ada riwayat penyakit menular.

5. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Pola Nutris

Kebiasaan makan 3x sehari, 1 porsi makan dihabiskan, minum Air putih

6 – 8 gelas air sehari. Selama post partum, nafsu makan meningkat (4 – 5

x sehari).

b. Pola Istirahat

Kebiasaan tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 8 jam, selama post

partum, kebiasaan tidur targanggu karna ibu sering terbangun untuk

menyusui serta mengganti popok saat basah.

c. Personal hygiene

Kebiasaan mandi 2x sehari, menggosok gig setiap kali mandi dan

sebelum tidur. Mencuci rambut 3x seminggu, ganti pakaian tiap kali

habis mandi. Selama post partum ibu belum mandi dan mencuci rambut.

Ibu sering mengganti pakaian dalam terutama jika basah.

d. Pemeriksaan Fisik

86
Keadaan umum ibu baik, ekspresi wajah ibu meringis bila bergerak.

Tanda – tanda vital : TD : 11/70 mmHg; N : 80 x /i S : 36, 5 0 C ; P : 22 x/i.

Kepala, kulit kepala bersih, warna rambut hitam, tidak rontok, tidak ada

ketombe dan tidak ada benjolan atau nyeri tekan. Wajah, ekspresi wajah

tampak meringis ketika bergerak karna nyeri perinium, tidak ada oedema.

Mata tampak bersih, konjungtiva merah muda, sclera putih. Telingan

simetris dan kanan, telingan tampak bersih dan tidak ada serumen.

Hidung simestris kiri dan kanan, tidak ada secret dan tidak ada polip,

tidak ada nyeri tekan. Mulut dan Bibir, bibir merah muda dan lembab,

tidak ada karies gig, lidah bersih, tidak ada gigi lubang. Leher tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid, dan limfe dan pembengkakan vena jugularis.

Payudara simetris kiri dan kanan puting susu menonjol dan ada

pengeluaran kolostrum bila di pencet, tidak ada nyeri tekan dan massa.

Abdomen TFU 1 Jrbpst dengan kontraksi uterus baik, teraba keras dan

bundar. Genetalia nampak lochia Rubra berwarna merah, ada jahitan

jelujur pada perinium dan masih basah. Ekstremitas tidak ada oedema

dan varises.

e. Pengobatan

Amoxcylin : 3 x 1 / hari

SF : 1 x 1 / hari

Asam Mefenamat : 3 x 1 / hari

6. Riwayat Persalinan

a. Kala I : Lamanya kala I berlangsung ± 3 jam

87
b. Kala II : Lamanya kala II berlansung ± 10 menit

c. Kala III : Lamanya kala III berlangsung ± 5 menit

d. Kala IV : Lamanya kala IV berlangsung salama ± 2 jam post

partum perdarahan ± 50 cc

7. Data Psikologis dan Data Spritual

Ibu merasa khawatir akan pemenuhan kebutuhan ASI bayinya karna

produksi ASI ibu belum lancar. Ibu dan suami dan keluarga senang dengan

kelahiran bayinya. Hubungan keyakinan dengan persalinan, ibu selalu

mengingat Tuhan. Ibu selalu selama berdoa selama persalinan dan

mengucapkan puji syukur kepada Tuhan.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Post Partum Hari pertama

1. Post Partum Pertama Hari Pertam

Data Subjektif :

Ibu mengatakan melahirkan tanggal 06 Februari 2020 pukul

00. 15 WITA, ibu mengatakan pengeluaran darah dari jalan

lahir.

Data Objektif :

Tanggal 06 Februari 2020 TFU 1 Jrbpst

tampak,pengeluaran lochea rubra, berbau amis berisi darah

segara dan sisa selaput ketuban, kontraksi uterus baik, teraba

Bundar dan keras.

88
Analisa dan Interprestasi Data

Setelah plasenta lahir, uterus akan terus berkontraksi sehingga terjadi

retraksi yang menyebabkan uterus akan mengecil dan TFU setinggi pusat tiap

harinya akan turun 1 cm sampai akhirnya mendekati keadaan semula, dalam

masa nifas terdapat sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina yang

disebuut lochea. Pada post partum 1 hari disebut lochea rubra, sisa selaput

ketuban, dan meconium, pada post partum uterus akan berkontraksi dan

beretraksi menjadi keras, sehingga pembulu darah yang putus akan terjepit

sehingga perdarahan berkurang (Aiyeyeh Rukiyah, 2015).

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung terjadinya potensial

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang tindakan segera.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 05. 35 WITA

Tujuan : Post Partum berlangsung normal, produksi ASI lancar.

Kriteria : keadaan ibu baik, TTV dalam batas normal TD : 110/70 mmHg, N : 80

x/menit, S : 36,5 0 C, P : 20x/menit, involusio berlangsung normal, TFU

turun 1 cm setiap hari, kontraksi baik, pengeluaranlochea rubra berisi

darah segar, bau amis, payudara tegang, ASI lancar keluar, bayi puas

menetek, BAK dan BAB

Rencana Tindakan :

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 05. 35 WITA

89
1. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan, Dengan memberikan penjelasan

kepada ibu tentang hal atau tindakan yang akan dilakukan, ibu dapat mengerti

sehingga mau bekerja sama.

2. Observasi TFU, kontraksi rahim, lochea setiap hari, TFU, kontraksi rahim dan

lochea merupakan indikator proses involutio uterus perubahan TFU yang tidak

sesuai menandakan adanya penyimpangan dalam masa nifas.

3. Observasi keadaan umum dan tanda–tanda vital. Tanda – tanda vital merupakan

indikator untuk mengetahui keadaan umum ibu.

4. Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi gizi seimbang. Makanan yang mengandung

gizi seimbang sangat dibutuhkan oleh sebagai sumber tenaga dan untuk

membantu dalam proses pemulihan dan memproduksi ASI.

5. Anjurkan kepada ibu cara melakukan perawatan payudara. Dengan perawatan

payudara dapat melancarkan sirkuasi darah sehingga produksi ASI lancar.

6. Anjurkan kepada ibu menyusui bayinya sesering mungkin dan teratur semakin

sering bayi mengisap akan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin untuk

memproduksi dan mengeluarkan ASI.

7. Anjurkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar. Dengan posisi baik,

bayi lebih mudah dan puas mengisap ASI.

8. Anjurkan kepada ibu istrahat yang cukup, istrahat yang cukup dapat

menghilangkan kelelahan dan istrahat yang cukup dapat meningkat ASI.

9. Anjurkan kepada ibu mobilisasi dini. Mobilisasi dini daapat membantu

pengeluaran lochea serta mencegah trombosit.

10. Berikan HE tentang personal hygiene. Untuk memberi rasa nyaman dan

mencegah infeksi.

90
11. Menjelaskan tentang manfaat ASI. ASI sangat berperan dalam memberikan

kekebalan tubuh pada bayi.

12. Memberikan tentang konseling KB. Agar ibu dapat menjerangkan kehamilan.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 05. 40 WITA

1. Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan. Ibu mengerti dengen

penjelasan dan mau bekerja sama dalam pelaksanaan tindakan.

2. Mengobservasi TFU, kontraksi rahim, lochea setiap hari, TFU 1 jari bawah pusat,

kontraksi baik teraba bulat dan bundar, lochea rubra.

3. Mengobservasi keadaan umum ibu dan tanda – tanda vital : keadaan umum ibu

baik, TTV dalam batas normal TD : 110/70 mmHg, N : 82x/menit, P: 20x/mnt, S :

36,5 0 C

4. Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi gizi seimbang. Ibu mengerti dan mau

mengkomsumsinya.

5. Menganjuurkan kepada ibu cara melakukan perawatan payudara. Ibu mengerti

cara perawatan payudara.

6. Menganjurkan kepada ibu menyusui bayinya sesering mungkin dan teratur.

7. Menganjurkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar. Ibu mengerti cara

menyusui bayi yang baik dan benar.

8. Menganjurkan kepada ibu istrahat yang cukup, ibu mengerti dan melakukannya

9. Menganjurkan kepada ibu untuk mobilisasi dini, ibu melaksanakannya.

10. Memberikan HE tentang Personal Hygiene. Ibu mengerti tentang pentingnya

personal hygiene.

11. Menjelaskan tentang manfaat ASI. Ibu mengerti tentang manfaat ASI.

LANGKAH VII. EVALUASI

Tangggal 06 Februari 2020 Jam. 05. 40 WITA

91
1. Ibu mengerti penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.

2. TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi baik teraba bulat dan bundar, lochea

3. Rubra, involusio berlansung normal.

4. Keadaan umum ibu baik, TTV dalam batas normal TD : 110/70 mmHg

N:82x/menit, P : 20x/menit, S: 36,5 0 C.

5. Ibu mengkomsumsi makanan yang mengandung gizi.

6. Ibu mengetahui dan melakukan perawatan payudara.

7. Ibu mau menyusui bayinya sesering mungkin dan teratur.

8. Ibu menyusui bayinya dengan baik dan benar.

9. Ibu istrahat yang cukup.

10. Ibu melakukan mobilisasi dini.

11. Ibu melakukan personal hygiene.

12. Ibu mengerti manfaat ASI.

13. Ibu bersedia menjadi akseptor

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL

PADA NY “ M “ DENGAN NYERI LUKA PERINIUM

DI RSUD LAKIPADADA TANA TORAJA

TANGGAL 06 FEBRUARI 2020

No. Registrasi : 133202

Tanggal Masuk : 05 Februari 2020 Jam. 22. 15 WITA

Tanggal Partus : 06 Februari 2020 Jam. 00. 15 WITA

Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2019 Jam. 05. 30 WITA

Nama Pengkajian : Egha Mawarni

Identitas Istri / Suami

92
Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “

Umur : 27 Tahun / 31 Tahun

Nikah/lama : 1 kali / ± 4 Tahun

Suku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

Data Subjektif (S)

Ibu merasa lelah setelah persalinan, nyeri bila bergerak di jahitan perinium, ASI

keluar sedikit, sudah menyusui bayinya, sudah BAK tapi belum BAB, perdarahan

sedikit, mengganti pembalut dan celana dalam saat basah dan setiap ibu merasa

lembab.

Data Objektif( O )

Keadaan umum ibu baik, ekspresi ibu tampak meringis bila bergerak, TFU 1 jari

di bawah pusat, kontraksi uterus baik (teraba bundar dan keras), TD 110/80 mmHg,
0
pernapasan 20x/menit, Nadi 80x/menit, Suhu 36, 5 C, Pengeluaran lochea rubra,

nyeri tekan pada daerah perineum, luka jahitan masih basah.

ANALISA ( A )

Masa nifas normal, keterikatan ibu dan bayi baik, bayi di imunisasikan, nyeri

luka perinium.

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal 06 Februari 2020 Jam. 05. 15 WITA

93
1. Mengobservasi tanda - tanda vital : TD : 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu

36, 5 0 C Pernafasan 20x/menit.

2. Memberikan penyuluhan : tanda – tanda bahaya pada ibu dan bayi,

lochea, perawatan / pemebrsihan perineum, pembersih ASI, perawatan tali pusat,

gizi dan istrahat, dan pemberian vitamin A.

3. Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi dini.

4. Menjelaskan tentang gizi ibu menyusui

Nama : Ny “ M “

Catatan : 2 (Dua)

Tanggal CATATAN PERKEMBANGAN


Dan waktu SOAP

12 februari S Ibu merasa baik tapi, perdarahan berkurang, tidak ada


2020 gumpalan darah, belum buang air besar, makan dan
Jam. 15.30 minuman teratu, ASI di berikan setiap 2 – 3 jam, puting susu
WITA terasa sakit saat bayi menyusu, ibu merasa senang dengan
kelahiran bayinya, nyeri pada perineum mulai berkurang
0
O TTV : TD 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, Suhu 36, 5
C,Pernapasan 22x/menit, payudara lembek, tidak merah,
puting susu tidak lecet, bayi menyusu dengan baik, TFU 3
jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, jahitan perinium
mulai kering, tidak ada oedema pada kaki, dan tidak ada
nyeri, pengeluaran lochea rubra

94
A 1 minggu Masa nifas normal, keterkaitan ibu dan bayi baik.

P 1. Mengajarkan pada ibu memandikan bayi, dan perawatan


tali pusat.
2. Mengajarkan pada ibu perawatan dan pembersihan
perinimum.
3. Menganjurkan ibu untuk menyusu secara ondemend.
4. Menjelasakan tentang gizi ibu menyusui.
5. Memotivasi untuk menjadi akseptor KB.

Nama : Ny “ M “

Catatan : 3 (Tiga)

Tanggal CATATAN PERKEMBANGAN


Dan waktu SOAP

18 februari S Ibu merasa baik, perdarahan sudah tidak ada, sudah buang
2020 air kecil yang teratur,BAB kembali normal makan dan
14.30 minum teratur, ASI diberikan setiap 2 – 3 jam puting susu
WITA terasa sakit saat bayi menyusui, ibu merasa senang dengan
kelahiran bayinya, luka perinium sudah sembuh.
0
O TTV : TD 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, Suhu 36, 5
C,Pernapasan 22x/menit, payudara lembek, tidak merah,
puting susu tidak lecet, bayi menyusu dengan baik, TFU 3
jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, jahitan luka
perinium sudah kering, tidak ada oedema pada kaki, dan
tidak ada nyeri, pengeluaran lochea serosa

95
A 2 Minggu Masa nifas normal , keterkaitan ibu dan bayi baik.

P 1. Keadaan ibu dan bayi baik ditandai dengan perdarahan


sudah tidak ada, sudah BAB, makan dan minum, ASI
sudah lancar.
2. Mengobservasi pengeluaran lochea.
3. Melakukan perawatan / pembersihan perineum.
4. Mengajarkan perawatan tali pusat.
5. Menganjurkan untuk menyusui bayinya secara
ondemend.

KASUS V

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

PADA NY “ M “ AKSEPTOR SUNTIKAN DEPOPROGESTRIN

DI POLINDES MENDURUK

TANGGAL 05 APRIL 2020

No. Registrasi : 133202

Tanggal Kunjungan : 05 April 2020 Jam. 09. 30 WITA

Tanggal Pengkajian : 05 April 2020 Jam. 09. 40 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “

96
Umur : 27 Tahun / 31 Tahun

Nikah / lamanya : 1x / ± 4 Tahun

Agama : Katolik / Katolik

Suku : Toraja / Toraja

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

1. Data Biologis

Ibu datang ke polindes, ingin menjadi akseptor KB suntikan 3 bulan, ibu ingin

mengatur jarak kehamilannya, belum pernah berhubungan dengan suami, ibu

sementara meyusui.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang dan Lalu

Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, DM, Hipertensi, Malaria, dan

penyakit menular seksual, tidak ada riwayat oprasi, tidak ada riwayat alergi

makanan maupun obat – obatan, tidak ada riwayat ketergantungan obat- obatan

terlarang, minuman beralkohol dan rokok.

3. Riwayat Reproduksi

a. Riwayat Haid

Menarche : umur 14 Tahun, Siklus Haid : 28 – 30 hari, lamanya haid 4 – 6

hari, Disminorhea tidak ada

97
b. Riwayat Ginekologi

Ibu tidak memiliki riwayat gynecologi, tidak ada riwayat penyakit PMS.

c. Riwayat Keluarga Berencana Yang Lalu

Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan (Depoprogesterin)

4. Data Psikososial, Spritual, dan Ekonomi

Ibu menjadi akseptor KB suntik 3 bulan depoprogesterin, hubungan klien dengan

suami dan keluarga harmonis, Ibu menjalankan ibadah sesuai dengan dengan

agama dan kepercayaannya,penghasilan suami cukup untuk memenuhi

kebutuhhan hidup sehari – hari.

5. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum ibu baik, berat badan 50 kg

Tanda – tanda vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi : 80 x/i, S : 36, 6 o C,

Pernapasan 22 x/i

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Akseptor kontrasepsi Suntikan Depoprogestin

Data Subjektif :

Ibu ingin menjadi akseptor KB suntik 3 Bulan

Data Objektif :

Tanda – tanda vital : Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Nadi

: 80 x/i, Suhu : 36, 6 o C, Pernapasan : 22 x/i

Analisa dan Intreprestasi Data

98
Ibu sebelumnya pernah menjadi akseptor KB suntik 3 bulan. Ibu memenuhi

syarat untuk menjadi akseptor KB suntik sesuai dengan permintaan klien suntik

Depoprogestrin yaitu ibu tidak mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit jantung,

dismenorhea berat, ibu usia reproduktif, tidak boleh pada ibu untuk menjadi akseptor

KB suntik diantaranya : ibu yang sedang hamil, perdarahan vagina yang tidak

diketahui penyebabnya, riwayat diabetes melitus, dan tidak menderita kanker

payudara (Saifuddin A.B, 2016)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang adanya diagnosa/masalah potensial

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada indikasi yang mendukung perlunya tindakan segera/kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

1. Tujuan :

Ibu menjadi akseptor Suntikan Depoprogestrin

2. Kriteria :

Ibu mendapatkan Suntikan Depoprogestrin, ibu mengerti tentang efek

samping penggunaan KB suntik

3. Rencana Tindakan Kebidanan

Tanggal 05 April 2019 Jam . 09. 55 WITA

a. Sambut Ibu dengan Senyum, Salam, dan Sapa. Membentuk hubungan yang

baik dengan klien.

b. Jelaskan pada ibu tentang Cara kerja Depoprogestrin, keuntungan dan

kerugian. Menambah pengalaman ibu.

99
c. Jelaskan efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh suntikan. Agar

ibu mengetahui efek samping menggunakan metode Suntikan Depoprogestin,

sehingga ibu tidak khawatir kelebihan jika sekitarnya terjadi

d. Pelaksanaan pemberian pelayanan KB. Untuk memenuhi keinginan Ibu

menjadi akseptor KB suntikan Depoprogestin.

e. Beritahu Ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang yaitu pada

tanggal 29 juni 2020 . Dengan memberitahukan ibu jadwal suntikan berikutnya

maka ibu akan datang sesuai jadwal yang di berikan.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI / PENATALAKSANAAN

Tanggal 05 April 2020 Jam. 10.00 WITA

1. Menyambut ibu dengan Senyum, Salam dan Sapa. Ibu terlihat senang pada saat

disambut.

2. Menjelasakan pada ibu tentang

a. Cara Kerja Depoprogestrin

Depoprogestrin bekerja dengan cara menghambat produksi sel telur serta

mengentalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma bertemu dengan

sel telur.

b. Keuntungan

Keuntungan menggunakan suntikan Depoprogestrin antara lain : tidak

mempengaruhi produksi ASI, pencegahan kehamilan jangka panjang, dan

tidak mengganggu hubungan suami istri, kesuburan akan segera kembali

jika dihentikan.

100
c. Kerugian

Kerugiannya diantara lain tidak mencegah penyakit menular seksual, ibu

harus datang setiap jadwal suntikan, dan tidak dapat dihentikan sewaktu –

waktu hingga jadwal suntikan berikutnya.

3. Menjelaskan efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh suntikan

diantaranya siklus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang tidak

teratur atau perdarahan bercak, dan tidak dapat haid sama sekali.

4. Melaksanakan pemberian pelayanaan KB ; Menyuntikkan Depoprogestrin secara

IM pada paha sebelah kanan.

5. Memberitahu Ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang sesuai jadwal

yang sudah di tentukan.

LANGKAH. VII EVALUASI

Tanggal 05 April 2020 Jam. 10. 10 WITA

1. Ibu menjadi akseptor KB suntik Depoprogestrin

2. Ibu mengetahui dan mengerti manfaat dan kerugian menggunakan suntikan

Depoprogestrin

3. Ibu sudah mengerti dan mengetahui tentang cara kerja Depoprogestrin, efek

samping dan cara pemberian.

4. Ibu sudah mengerti tentang efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh

suntikan Depoprogestrin

5. Ibu sudah mengetahui untuk datang kembali sesuai dengan jadwal yang di

tentukan yaitu pada tanggal 29 Juni 2020

101
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

BERENCANA PADA NY “ M “ DENGAN AKSEPROR SUNTIKAN

DEPOPROGESTRIN DI POLINDES MENDURUK

TANGGAL 05 NOVEMBER 2020

No. Registrasi :-

Tanggal Kunjungan : 05 April 2020 Jam. 09.30 WITA

Tanggal Pengkajian : 05 April 2020 Jam. 09.40 WITA

Nama Pengkaji : Kombong

A. Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “ M “ / Tn “ R “

Umur : 27 Tahun / 31 Tahun

Nikah / Lamanya :1x / ± 4 Tahun

102
Suku : Toraja / Toraja

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : SMP / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Rembon

B. Data Subjektif ( S )

Ibu ingin menjadi akseptor KB suntik 3 bulan, dan belum pernah berhubunga

dengan suami, ibu ingin mengatur jarak kehamilannya, ibu masih menyusui

bayinya.

Data Objektif ( O )

Keadaan umum ibu baik, Tanda – tanda vital : Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi :

80 x/i, Pernapasan 22 x/i, Suhu 36, 6 o C, Berat badan 52 kg.

ANALISA (A)

Akseptor Suntikan Depoprogestrin

PENATALAKSANAAN ( P )

Tanggal 05 April 2020 Jam. 10. 15 WITA

1. Menyambut ibu dengan Senyum, Salam dan Sapa.

2. Menjelaskan ibu tentang :

a. Cara Kerja Depoprogestrin

Depoprogestrin bekerja dengan cara menghambat produksi sel telur serta

mengentalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma bertemu dengan

sel telur.

103
b. Keuntungan

Keuntungan menggunakan suntikan Depoprogestrin antara lain : Tidak

mempengaruhi produksi ASI, sedikit efek samping, pencegahan kehamilan

jangka panjang, dan tidak mengganggu hubungan suami istri.

c. Kerugian

Kekurangannya antara lain tidak mencegah penyakit manular seksual, ibu

harus datang setiap jadwal suntikan, dan tidak dapat di hentikan sewaktu –

waktu hingga jadwal suntikan berikutnya.

3. Menjelaskan efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh suntikan

diantaranya siklus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang

banyak atau sedikit, perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak, dan

tidak haid sama sekali.

4. Melaksanakan pemberian KB : Menyuntikan Depoprogestrin secara IM pada

paha sebelah kanan.

5. Memberitahu ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang yaitu pada

tanggal 29 Juni 2019.

104
KASUS VI

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA

PADA NY “ A “ GESTASI 13 MINGGU 2 HARI DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT II

DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

TANGGAL 08 MARET 2020

No. Registrasi : 371669

Tanggal Masuk : 08 Maret 2020 Jam. 09. 35 WITA

Tanggal Pengkajian : 08 Maret 2020 Jam 09. 40 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri / Suami

105
Nama : Ny “ A “ / Tn “ P “

Umur : 29 Tahun / 32 Tahun

Nikah/Lamanya :1x / ± 7 Tahun

Suku : Flores / Flores

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : D III / S1

Pekerjaan : Bidan / Swasta

Alamat : Jl. Tanjung Alang No. 12

B. Data Biologis

a. Keluhan Utama

Ibu mengeluh mual dan muntah setiap kali makan dan minum sejak 1 minggu

yang lalu dengan frekuensi muntah sebanyak ± 9 kali

b. Riwayat Keluhan Utama

Mual muntah terutama terjadi pada pagi hari dan setelah makan, selain itu ibu

mengeluh pusing, tidak ada nafsu makan, sesak nafas, dan nyeri ulu hati.

C. Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan pernah keguguran 1 kali

(GIVPIIAI). HPHT Tanggal 05 Desember 2019, HTP 12 september 2020, belum

ada pergerakan janin yang dirasakan. Ibu mengeluh mual muntah setiap kali

makan sejak 1 minggu yang lalu. Ibu mengeluh kadang pusing. Ibu tidak

mengkomsumsi obat – obatan terlarang dan tidak ada makanan pantangan.

106
D. Riwayat Kesehatan / Penyakit yang Lalu dan Sekarang

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM,

malaria, TBC, PMS, tidak ada riwayat hamil kembar dalam keluarga, tidak ada

alergi terhadap makanan dan obat – obatan.

E. Riwayat Reproduksi

Menarche pada usia 16 Tahu, siklus haid 28 hari lamanya 3 – 5 hari, tidak

ada riwayat penyakit genekologi.

F. Riwayat Psikososial, Spritual, dan Ekonomi

Menikah 1 kali dengan suami sekarang lamanya pernikahan ± 7 Tahun,

penghasilan suami cukup untuk membiayai kebutuhan sehari – hari , ibu dan

suami senang dengan kehamilan sekarang, pengambilan keputusan dalam

keluarga dilakukan bersama ibu dan suami, ibu dan keluarga selalu berdoa untuk

keselamatan bayinya.

G. Riwayat Kehamilan Persalinan yang Lalu

NO Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Anak


Persalinan Kehamilan Persalina Persalinan JK/BB
1 2014 PKM Aterm Spontan Bidan Laki -
laki
3.800
gram
2 2017 RS Aterm Spontan Bidan Perempu
an
3.400
gram
3 2018 ABORTUS

4 2019 KEHAMILAN SEKARANG

107
H. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Kebutuhan Nutrisi Sebelum Hamil

Pola makan : makan teratur 3 kali sehari dengan nasi lauk, sayur,

frekuensi 3 kali sehari (pagi, siang, malam), nafsu makan baik (setiap kali

makan dihabiskan), jenis makanan padat, kebutuhan minum ± 6 -7 gelas

sehari.

b. Kebutuhan Nutrisi Selama Hamil

Pola makan tidak teratur, makan hanya sedikit, porsi makan tidak

dihabiskan karna setiap kali makan ibu muntah kembali. Frekuensi 2 kali

sehari (pagi dan malam) Nafsu makan menurun (setiap makan tidak di

habiskan), jenis makanan makan bubur selama ada keluha. Kebutuhan

minum: banyak minum air hangat dan teh manis.

c. Kebutuhan Eliminasi

Sebelum hamil frekuensi BAK 3 – 4 kali sehari, Frekuensi BAB 1- 2 kali

sehari. Selama hamil frekuensi BAK 4 – 6 kali sehari BAB 1 kali sehari.

d. Kebutuhan Istrahat

Tidur siang : sebelum hamil ± 1 Jam, setelah hamil : ± 2 Jam

Tidur malam : sebelum hamil ± 7 Jam, setelah hamil : ± 8 Jam

e. Personal Hygiene

Sebelum hamil, mandi 2 kali sehari setiap pagi dan sore dengan air bersih

dan sabun, keramas 3 kali seminggu, menggosok gigi setiap kali mandi serta

mengganti pakaian setiap kali selasai mandi. Selama hamil mandi 2 kali

sehari setiap pagi dan sore dengan air bersih dan sabun keramas 3 kali

108
seminggu, menggosok gigi setiap kali mandi serta lebih sering mengganti

baju karna sering berkeringat

I. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umu ibu tampak lemah dan pucat, kesadaran composmentis, berat

badan sebelum hamil 52 kg, setelah hamil turun menjadi 48 kg. Tanda – tanda

vital 120/80 mmHg, Nadi : 86 x/i, Pernapasan 22 x/i, Suhu 36, 5 0


C, Kepala :

rambut bersih tidak ada ketombe, dan nyeri tekan. Wajah tidak aedema. Mata

simetris kiri dan kanan, konjungtiva pucat, sclera sedikit ikterus. Lubang

hidung simetris kiri dan kanan tidak ada secret dan polip. Telingan simetris kiri

dan kanan, tidak ada serumen. Bibir tampak kering ada, tidak ada caries pada

gigi dan tidak ada gigi tanggal. Leher tidak pembesaran vena jugularis, kelenjar

limfe dan kelenjar tiroid. Payudara simetris kiri dan kanan puting susu

menonjol Hyperpigmentasi areola mammae, tidak teraba adanya penjolan dan

nyeri tekan, tidak ada kolostrum jika di pencet, Abdomen terdapat linea nigra

dan striae albicans, tidak ada luka bekas oprasi, Leopold I, II, III, IV belum

dapat ditentukan bagian – bagian janin, Genetalia Tidak dilakukan

pemeriksaan. Pemeriksaan penujang : pemeriksaan Laboratorium tanggal 08

Maret 2020, Darah : Hb 10,8 gr %, Urine : Albumin dan reduksi negativ,

Planotes : Positif Pemeriksaan USG tanggal 08 Maret, gambaran gestasi Intra

uteri, gestasi 13 minggu 2 Hari. Terapi yang telah di berikan, Infus dextrose 5

%, RL = 2 : 128 tetes / menit. Injeksi ondasetron 4 mg 1 ampul IV / 8 jam,

injeksi ranitidine 2 mg 1 ampul IV / 8 jam, Drips Neurobin 500 mg 1 ampul IV

/ 12 Jam. Antasida Syrup 60 mg 3 x 1 sehari.

109
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : GIV PII AI, Gestasi 13 Minggu 2 Hari intra uteri dengan

Hiperemesis Gravidarum

1. GIV PII AI

Data Subjektif :

Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan pernah

keguguran 1 kali

Data Objektif :

Tampak striae Livide

Analisa dan Interprestasi Data

Pada kulit terdapat Hyperpigmentasi, pigmentasi ini disebabkan oleh

pengaruh Menohore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat, MSH ini

adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis, tidak

jarang di jumpai pada kulit perut seolah – olah retak – retak warnanya berubah

agak hiperemik dan kebirua – biruan dan di sebut striae livide, setelah partus

berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae albicans.

2. Gestasi 13 Minggu 2 Hari

Data Subjektif :

HPHT Tanggal 05 Desember 2019

Data Objektif :

Tanggal Pengkajian 08 Maret 2020

Analisa dan Interprestasi Data

Dari HPHT tanggal 05 Desember 2019 sampai tanggal pengkajian 08 Maret

2020 dan sesuai rumus Neaggle (+ 7 – 3 + 1), maka umur kehamilan sekarang

adalah 13 Minggu 2 Hari. ( Sarwono, 2014)

110
3. Inta uteri

Data Subjektif :

Tidak ada nyeri tekan saat pemeriksaan.

Data Objektif :

Leopold I, II, III, dan IV belum dapat teraba palpasi.

Analisa dan Interprestasi Data

Pada kehamilan 13 Minggu 2 Hari terlihat struktur gestasi berdiameter 5 –

10 mm struktur mudigah belum terdeteksi. ( Sarwono, 2015).

4. Keadaan umu Ibu Lemah

Data Subjektif :

Ibu merasa lemah dengan mual muntah yang dialaminya,

ibu mengeluh mual dan muntah setiap kali makan.

Data Objektif :

Konjungtiva pucat penampilam ibu tampak lusuh, berat

badan turun 52 kg menjadi 48 kg, turgor kulit jelek, lidah

kering dan kotor, nafas berbau aseton. Tanda – tanda vital

120/80 mmHg, Nadi 84 x/i, Pernapasan 24 x/i, Suhu 36,5 0C.

Analisa dan Interprestasi Data

Pada ibu yang hamil mengalami hiperemesis gravidarum, akan merasa lemah

karna sering muntah sehingga asupan nutrisi yang masuk berkurang.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Masalah Potensial : Potensial terjadinya hiperemesis gravidunum TK III

111
Data Subjektif :

Ibu mengeluh mual dan muntah setiap kali makan

Data Objektfi :

Ibu tampak pucat, Tanda – tanda vital 120/80 mmHg,

Pernapasan : 22 x/i, Nadi : 84 x/i, Suhu 36, 5 ˚C.

Analisa dan Interprestasi Data

Pada kehamilan muda dengan gestasi 13 Minggu 2 Hari ibu mengalami

mual dan muntah disebut dengan hiperemesis gravidarum pada kehamilan

dengan kelainan seperti ini sangat mempengaruhi keadaan janin, serta akan

menghambat pertumbuhan janin yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi

yang dibutuhkan ibu dan janin. (Mocthar Rustam, 2015)

LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY / KOLABORASI

Kolaborasi dengan dokter kandungan untuk pemberian obat, serta vitamin

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI

Diagnosa : GIV PII AI, Gestasi 13 Minggu 2 Hari

Masalah Actual : Hiperemesis Gravidarum Tingkat II

Tujuan

Hiperemesis Gravidarum Tingkat II dapat teratasi, Proses kehamilan

berlangsung normal sampai aterm.

Kriteria

Keadaan umum ibu baik dengan kesadaran komposmentis, Mual dan

muntah teratasi, Nafsu makan baik, nasi satu porsi dapat dihabiskan. Ibu tidak

mengeluh nyeri ulu hati, berat badan mengalami peningkatan TTV dalam

112
batas normal, Tekanan Darah 120/80 mmHg, Nadi : 84 x/i, Pernapasan 24 x/i.

Suhu 35, 6 ˚C, Tidak ada komplikasi dalam kehamilan

Rencana Tindakan

Tanggal 08 Maret 2020 Jam 11.40 WITA

1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan. Menyampaikan dan menjelaskan hasil

pemeriksaann kepada ibu sangat penting agar ia dapat mengetahui keadaan

kandungannya.

2. Observasi keadaan umum ibu dan tanda – tanda vita. Dengan mengetahui

keadaan umum ibu dan tanda – tanda vital petugas dapat menilai perkembangan

kesehatan ibu dan dapat mengetahui tindakan selanjutnya.

3. Observasi mual dan muntah mengenai frekuensi, jumlah dan warnanya :

berkurangnya frekuensi jumlah menandakan kemajuan kondisi ibu yang

menggambarkan reaksi positif terahadap perawatan dan pengobatan yang di

berikan.

4. Anjurkan ibu makan sedikit tapi sering. Mengatur makanan secara hati – hati dan

ketat dapat mengurangi mual dan munta.

5. Hindari makanan dan minuman yang berkarbonasi yang dapat merangsang mual

dan munta. Dapat mengurangi rangsangan mual dan muntah.

6. Penatalaksanaan dengan pemberian cairan RL dan dextrose 5 % dapat mengganti

cairan elitrolit yang keluar melalui muntah karna RL mengandung laktat 3,10

gram, natrium klorida 6,00 gram, kalium klorida 0,03 gram, kalsium klorida 0,20

gram dan air untuk injeksi 21, 000 ml, sedangkan dextrose 5 % mengandung

glukosa 50 gram.

113
7. Memberitahu ibu tanda – tanda bahaya dalam kehamilan diantaranya

a. Sakit kepala yang menetap

b. Oedema pada wajah dan tungkai

c. Penglihatan kabur

d. Mual dan muntah berlebihan

e. Pergerakan janin yang berkurang

f. Nyeri perut yang hebat

g. Keluarnya darah atau cairan dari jalan lahir

h. Demam kejang

Ibu dapat mengetahui tanda dan bahaya dalam kehamilan dan ibu dapat

segera ketempat pelayanan kesehatan apabila terjadi salah satu diantaranya 9

tanda bahaya dalam kehamilan tersebut

8. Batasi pengunjung / ciptakan lingkungan tenang. Ibu merasa nyaman dan dapat

beristrahat.

9. Berikan dukungan psikososial pada ibu dengan melibatkan suami dan keluarga

dapat membantu ibu dalam proses penyembuhan dengan memberikan pengertian

bahwa mual dan muntah adalah suatu hal yang wajar dan normal sehingga ibu

tidak merasa takut dan khawatir.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 08 Maret 2020 Jam 12. 45 WITA

1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya, bahwa mual dan

muntah dapat sembuh dengan cepat seiring dengan bertambahnya usia

kehamilan.

114
2. Mengobservasi Tanda – tanda vital ibu :

Jam 12. 40 WITA :

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 86 x/i

Suhu : 36, 6 ˚ C

Pernapasan : 24 x/i

3. Mengobservasi mual dan muntah ± 100 cc makanan dan minuman yang

dikomsumsi (bubur dan air putih)

4. Mengajarkan ibu makan sedikit tapi sering, ibu mengkomsumsi biskuit.

5. Menghindarkan makanan dan minuman, bau – bauan yang dapat merangsang

mual dan muntah.

6. Melakukan penambahan cairan infulenza dextrose 5 %, RL 28 tetes / menit.

7. Memberitahui ibu tentang 9 tanda bahaya kehamilan yaitu :

a. Sakit kepala yang menetap

b. Oedema pada wajah dan tungkai

c. Penglihatan kabur

d. Mual dan muntah berlebihan

e. Pergerakan janin yang berkurang

f. Nyeri perut yang hebat

g. Keluarnya darah atau cairan dari jalan lahir

h. Demam

i. Kejang

115
8. Memberitahu dukungan psikologis pada ibu dengan melibatkan suami dan

keluarga dalam perawatan seperti memberi pujian pada ibu.

LANGKAH. VII EVALUASI

Tanggal 08 Maret 2020 Jam. 12.50 WITA

1. Keadaan umum ibu masih lemah

2. TTV dalam batas normal :

a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg

b. Suhu : 36, 6 ˚ C

c. Nadi : 86 x/i

d. Pernapasan : 24 x /i

3. Ibu masih mual dan muntah

4. Intake output belum seimbang

5. Nafsu makan masih berkurang

6. Ibu masih mengeluh nyeri ulu hati

7. Infus masih terpasang di tangan kanan ibu

8. Penatalaksanaan obat masih terus dilanjutkan

116
PENDOKUMENTASIAN ASUAHAN KEBIDANAN ANTENATAL

PADA NY “ A“ DENGAN GESTASI 13 MINGGU 2 HARI

DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT II

DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

Tanggal Kunjungan : 08 Maret 2020 Jam. 09.35 WITA

Tanggal Pengkajian : 08 Maret 2020 Jam 09. 40 WITA

Nama Pengkaji : Egha Mawarni

Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “ A “ / Tn “ P “

Umur : 29 Tahun / 32 Tahun

Nikah / Lamanya : 1 kali, sah / ± 7 Tahun

Suku : Flores / Flores

Agama : Katolik / Katolik

Pendidikan : DIII / SI

Pekerjaan : Bidan / Swasta

117
Alamat : Jl. Tanjung Alang No. 12

Data Subjektif ( S )

Ibu mengatakan HPHT Tanggal 05 Desember 2019, umur kehamilan 13 Minggu

2 Hari, belum merasakan pergerakan janinnya, mengeluh mual dan muntah setiap

kali makan dan minum selalau dimuntahkan, ibu mengatakan mual dan muntah

dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, mengeluh nyeri ulu hati dan sering pusing,

mengeluh tidak ada nafsu makan.

Data Objektif ( O )

Pemeriksaan Fisik, Keadaan umum ibu lemah, Tapsiran persalinan 12 September

2020, Tinggi Badan 155 cm, Berat Badan 48 kg. Tanda – tanda vital, Tekanan Darah

120/80 mmHg, Nadi 84 x/i, Pernapasan 24 x/i, Suhu 36, 7 ˚ C, , Kepala : rambut bersih

tidak ada ketombe, dan nyeri tekan. Wajah tidak aedema. Mata simetris kiri dan

kanan, konjungtiva pucat, sclera sedikit ikterus. Lubang hidung simetris kiri dan

kanan tidak ada secret dan polip. Telingan simetris kiri dan kanan, tidak ada

serumen. Bibir tampak kering ada, tidak ada caries pada gigi dan tidak ada gigi

tanggal. Leher tidak pembesaran vena jugularis, kelenjar limfe dan kelenjar tiroid.

Payudara simetris kiri dan kanan puting susu menonjol Hyperpigmentasi areola

mammae, tidak teraba adanya penjolan dan nyeri tekan, tidak ada kolostrum jika di

pencet, Abdomen terdapat linea nigra dan striae albicans, tidak ada luka bekas oprasi,

Leopold I, II, III, IV belum dapat ditentukan bagian – bagian janin, Genetalia Tidak

dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan penujang : pemeriksaan Laboratorium tanggal

08 Maret 2020, Darah : Hb 10,8 gr %, Urine : Albumin dan reduksi negativ, Planotes

: Positif Pemeriksaan USG tanggal 08 Maret, gambaran gestasi Intra uteri, gestasi 13

118
minggu 2 Hari. Terapi yang telah di berikan, Infus dextrose 5 %, RL = 2 : 128 tetes /

menit. Injeksi ondasetron 4 mg 1 ampul IV / 8 jam, injeksi ranitidine 2 mg 1 ampul

IV / 8 jam, Drips Neurobin 500 mg 1 ampul IV / 12 Jam. Antasida Syrup 60 mg 3 x 1

sehari.

ANALISA (A)

Diagnosa : GIV PII AI, Gestasi 13 Minggu 2 Hari, intara uterin,

Hiperemesis Gravidarum.

Masalah Aktual : Hiperemesis Gravidarum Tingkat II

PENATALAKSANAAN (P)

Tanggal 08 Maret 2020 jam. 10. 30 WITA

1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya, bahwa mual dan

muntah dapat sembuh dengan cepat seiring dengan bertambahnya usia

kehamilan.

2. Mengobservasi Tanda – tanda vital ibu :

Jam 12. 40 WITA : Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 86 x/i

Suhu : 36, 6 ˚ C

Pernapasan : 24 x/i

3. Mengobservasi mual dan muntah ± 100 cc makanan dan minuman yang

dikomsumsi (bubur dan air putih)

119
4. Mengajarkan ibu makan sedikit tapi sering, ibu mengkomsumsi biskuit.

5. Menghindarkan makanan dan minuman, bau – bauan yang dapat merangsang

mual dan muntah.

6. Melakukan penambahan cairan infulenza dextrose 5 %, RL 28 tetes / menit.

7. Memberitahui ibu tentang 9 tanda bahaya kehamilan yaitu :

a. Sakit kepala yang menetap

b. Oedema pada wajah dan tungkai

c. Penglihatan kabur

d. Mual dan muntah berlebihan

e. Pergerakan janin yang berkurang

f. Nyeri perut yang hebat

g. Keluarnya darah atau cairan dari jalan lahir

h. Demam

i. Kejang

8. Memberitahu dukungan psikologis pada ibu dengan melibatkan suami dan

keluarga dalam perawatan seperti memberi pujian pada ibu.

120
CATATAN PERKEMBANGAN SOAP KUNJUNGAN ANC PATOLOGI

Nama : Ny “ M “

Catatan : II ( Dua )

Tanggal CATATAN PERKEMBANGAN SOAP Nama


Dan waktu Dan
Paraf
09 Maret SMasih mual dan muntah, muntah 3 kali sejak tadi
2020 pagi hingga saat pengkajian. Masih merasakan
Jam 15. 10 nyeri ulu hati tapi rasa nyerinya sudah mulai
WITA berkurang, merasa lebih baik.
O Kedaan umum ibu mulai membaik. Tanda – tanda
vital. Tekanan Darah : 120/70 mmHg. Nadi 80 x/i,
Pernapasan 22 x/i, Suhu 36, 5 ˚ C
Belum teraba fundus uteri dan bagian – bagian
janin.
A Hiperemesis Gravidarum Tingkat II, Dengan
keadaan umum ibu mulai membaik.
P 1. Mengobservasi keadaan umum ibu
2. Mengobservasi frekuensi muntah ibu
3. Mengobservasi tanda – tanda vital ibu, Hasil :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/i
Pernapasan : 22 x/i
Suhu : 36, 5 ˚ C
4. Mengobservasi pola makan ibu dan ibu sudah
mulai makan nasi sedkit – sedikit di selingi

121
buah – buahan, kue kering, dan teh manis.
5. Mengobservasi pemberian cairan infus ibu dan
penatalaksanaan pemberian obat, berupa injeksi
ondasetron 4 mg 1 ampul IV / 8 Jam, injeksi
ranitidine 2 mg 1 ampul IV / 8 jam, Drips
neurobin 1 ampul / 12 jam, antasida syrup 3 x 1
sehari dan pada tangan kanan ibu masih
terpasang infus dextrose 5 %dengan 28 tetes /
menit

CATATAN PERKEMBANGAN SOAP KUNJUNGAN ANC PATOLOGI

Nama : Ny “ M “

Catatan : III ( Tiga )

Tanggal CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) Nama dan


Dan Jam paraf
11 April SSudah tidak muntah, ibu merasa lebih baik dari
2020 hari – hari sebelumnya, ibu sudah meminta
Jam. 11. 30 pulang.
WITA OKeadaan umum ibu baik. Tanda – tanda vital ibu :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
Pernapasan : 22 x/i
Suhu : 36, 6 ˚ C
Ibu sudah tidak muntah lagi
A Keadaan umum ibu baik

P 1. Mengobservasi keadaan umum ibu.


2. Mengobservasi tanda – tanda vital ibu.
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
Pernapasan : 22 x/i
3. Mengobservasi pemberian obat oral
a. Ondansetron 3 x 1
b. Neurodex 3 x 1
c. Antasida syrup 3 x 1
4. Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi
makanan dan buah yang banyak mengandung

122
serat.
5. Menganjurkan ibu untuk kembali satu minggu
kemudian guna mengetahui perkembangan
selanjutnya.

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membandingkan tinjauan hasil pelaksanaan asuhan

kebidanan Antenatal Care, Intranatal Care, Postnatal Care, Bayi Baru Lahir,

Keluarga Berencana dan Patologi yang dilaksanakan Di Polindes Menduruk, RSUD

Lakipadada Tana Toraja dan RSUD Labuang Baji Makassar. Tanggal 05 November

2019 – 05 April 2020. Pendekatan dalam studi kasus ini dilaksanakan berdasarkan

langkah – langkah asuhan kebidanan yang selanjutnya didokumentasikan dalam

bentuk SOAP.

A. Hasil Asuhan Pada Antenatal Care

Ibu melakukan kunjungan tanggal 08 November 2019 Jam 09.30 WITA. Di

Polindes Menduruk, ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah

keguguran, pergerakan janinnya bergerak kuat pada perut bagian kiri pada umur

kehamilan 20 minggu. Tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan. Pada

pemeriksaan kepala sampai kaki, keadaan ibu baik di tandai dengan TTV yang

123
normal, kesadaran komposmentis, kepala tampak bersih saat dilakukan

pemeriksaan, wajah tampak ceria, tidak terdapat closma gravidarum, tdak ada

pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, tidak ada gigi yang lubang dan

tanggal, payudara simetris kiri dan kanan, tampak areola mammae, puting susu

menonjol, ada hiperpigmentasi, tidak terdapat colostrum saat puting susu di

pencet. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan. Pada palpasi Leopold

I tinggu fundus uteri 26 cm, Leopold II PUKA, Leopold III Kepala, Leopold IV

BAP, ukuran panggul normal setelah dilakukan pemeriksaan. Pada tungkai tidak

ada oedema dan varises. Dengan demikian berdasarkan tinjauan kasus pada Ny “

M “ di lahan dan ditinjau pustaka dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjaun

pustaka dan tinjauan kasus.

B. Hasil Asuhan pada Intranatal Care

Ibu masuk Di RSUD Lakipadada Tana Toraja tanggal 05 Februari 2020 Jam

22. 10 WITA. Ibu mulai merasakan mules sejak tanggal 05 Februari 2020, nyeri

perut tembus belakang. Ibu mengatakan ada dorongan kuat untuk meneran, pada

saat dilakukan pemeriksaan dalam Jam 22. 15 WITA pembukaan 8 cm, saat

dilakukan pemeriksaan dalam tidak ada kelainan pada vulva dan vagina, porsio

tipis, ketubah masih utuh, tidak ada molase, tidak ada penumbungan, presentase

kelapa, kesan panggul normal, pelepasan lendir dan darah. Terus dilakukan

observasi his, Djj dan nadi setiap 30 menit. Kemudian 3 jam kemuadia dilakukan

kembali pemeriksaan dalam pembukaan sudah lengkap, TTV batas normal

110/70 mmHg, ketuban jernih, hodge IV, ibu ada dorongan kuat untuk

124
mengedan. Dari kasus tersebut dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus.

C. Hasil Asuhan Pada Postnatal Care

Ibu masuk di RSUD Lakipadada Tana Toraja 05 Februari 2020 Jam 22. 10

WITA. Ibu melahirkan tanggal 06 Februari 2020 Jam 00. 15 WITA. Ibu

mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir berwarna merah dan

merasakan nyeri perineum pada luka jahitan jalan lahir. Ibu mengatakan ASI-nya

masih kurang. Ibu dianjurkan untuk melakukan perawatan payudara agar

produksi ASI ibu bisa banyak. Setelah persalinan ibu merasa kelelahan dan

butuh istrahat. Ibu akan merasa nyeri karna kontraksi uterus menyebabkan

terjadinya involusio sehingga tinggu fundus ureri akan turu 1 cm setiap harinya.

Ada pengeluaran lochea rubra yang berwarna merah berisi desidua, selaput

ketuban berlangsung pada hari ke 1 – 3.

Dari tinjaun kasus bahwa data ini merupaka persalinan yang kedua dan berat

badan lahir 2, 700 gram. Ibu merasa khawatir karna ASI-nya kurang dan bayi-

nya rewel. Dengan demikian, berdasarkan tinjaun kasus dan tinjuan pustaka

dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

D. Hasil Asuhan Bayi Baru Lahir

Bayi lahir dengan spontan tanggal 06 Februari 2020 Jam 00. 15 WITA

dengan berat badan 2, 700 gram, panjang badan 48 cm, lingkar lengan atas 11

cm lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 34 cm, keadaan umum bayi baik. Saat

pemeriksaan tali pusat bayi masih basah, pergerakan ekstremitas atas bawah

pada bayi aktif.Sehingga dari tinjauan kasus diatas dikatakan tidak ada

kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

E. Hasil Asuhan Keluarga Berencana

125
Ibu masuk ke Polindes Menduruk tanggal 05 April 2020 Jam 09.30 WITA.

Saat pemeriksaan keadaan ibu baik ditandai dengan tanda – tanda vital dalam

keadaan normal, setelah dilakukan pemeriksaan, jelaskan pada ibu penyebab

keluarnya haid sedikit – sedikit dikarnakan pengaruh dari suntik 3 bulan yang

dipakai. Setelah penjelasan dapat dikatakan bahwa penyebab mual dan sakit

kepala yang dialami oleh ibu karena efek samping dari depoprogestin.

Dari tinjauan diatas tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus.

F. Hasil Asuhan Antenatal Care Pada Patologi Dengan Hiperemesis

Gravidarum Tingkat II Dalam Kehamilan

Ibu masuk RSUD Labuang Baji Makassar tanggal 08 Maret 2020 Jam 09.

35 WITA, ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan pernah keguguran

satu kali. Tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan, pada pemeriksaan,

keadaan umum ibu baik, dan kesadaran composmentis, BB sebelum hamil 52 kg,

BB setelah hamil 48 kg, TB 155 cm. Tanda – tanda vital TD : 110/70 mmHg.

Nadi : 86 x/i, Pernapasan 24 x/i, Suhu 37, 5 ˚ C. Ia mengeluh mual dan muntah

setiap memgkomsumsi makanan, ibu mengatakan nyeri ulu hati. Ibu tidak ada

nafsu makan sehingga merasa lemah dan tidak adapat mengerjakan pekerjaan

sehari – hari. Dengan demikian berdasarkan tinjauan kasus pada Ny “ A “di

lahan dan tinjauan pustaka dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus.

126
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam laporan kasus ini yaitu

Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal, Intranatal, Bayi, KB, dan patologi Di

Polindes menduruk, RSUD Lakipadada dan RSUD Labuang Baji Makassar dan

telah menganalisis data dari observasi pada tanggal 05 November 2019 – 05

April 2020, maka dapat di simpulkan bahwa penerapan Manajemen Asuhan

Kebidanan Antenatal, Intranatal, Bayi, Postnatal, KB, dan patologi di Polindes

menduruk, RSUD Lakipadada dan RSUD Labuang Baji sudah efektif diaman

tidak terjadi kesenjangan antara teori yang di pelajari dengan praktik yang

dilapangan.

Kemampuan dalam menerapkan Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal,

Intranatal, Bayi, Postnatal, KB, dan patologi Di Polindes menduruk, RSUD

Lakipadada, dan RSUD Labuang Baji diharapkan dapat dipertahankan agar

asuhan dalam kebidanan yang di berikan kepada klien dapat diterapkan dalam

memberikan asuhan kebidanan selanjutntnya

127
B. Saran

Berdasarkan hasil penyusunan laporan kasus ini maka penulis dapat

memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Institusi

Hasil laporan ini menjadi bahan kajian dan masukan untuk pengembangan

ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan bahan bacaan untuk pembuatan Kasus

selanjutnya

2. Bagi tempet pengambilan kasus (Polindes dan Rumah Sakit)

Diharapkan agar senantiasa meningkatkan pelayanan melalui komunikasi

terapeutik yang diharapkan akan menjadi kebiasaan dalam pelayanan yang

diberikan pada masyarakat dan senantiasa meningkatkan kemitraan dengan

klien dan keluarga serta tim kesehatan lainnya untuk mencapai keberhasilan

dalam pelayanan.

3. Kepada Keluarga Klien

Diharapkan dapat bekerja sama yang baik dengan bidan dalam upaya

mempercepat proses penyembuhann klien yang dirawat.

4. Pembuat laporan kasus yang akan datang

Diharapkan untuk membuat laporan kasus Manajemen Asuhan Kebidanan

yang paling efektif dalam memberikan asuhan kebidanan ke pada klien.

128

Anda mungkin juga menyukai