Dari percobaan spektrofotometri ferro kami mendapatkan kesimpulan bahwa:
1. Nilai absorbansi berhubungan secara linier dengan konsentrasi. Hal ini sesuai dengan literatur kami yang menyebutkan bahwa ‘’A dinamakan absorbansi dan k sebuah konstanta yang tergantung dari sifat larutan. Dan ternyata, hanya absorbansi A yang berhubungan secara linier dengan konsentrasi’’ (Alaerts,1984). 2. Dari analisa larutan standar natrium fosfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O menunjukan nilai absorbansi tertinggi di dapatkan hasil 0,6960 pada konsentrasi 230 ppm dan yang terkecil 0,4625 pada konsentrasi 30 ppm. 3. Dari hasil larutan sampel X menunjukan nilai absorbansi 0,0245 dengan konsentrasi dari hasil perhitungan 378.5ppm 4. Konsentrasi ferro pada milo adalah 214 ppm dengan absorbansinya 664,77. Menurut BPOM Nomor HK.00.06.1.52.4011 mengenai batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan disebutkan bahwa kandungan ferro pada minuman ringan maksimal 1 ppb atau 0,001 ppm. Sehingga, dapat dikatakan bahwa milo dan susu ultra tidak layak diminum untuk kalangan masyarakat. 5. Konsentrasi ferro pada susu ultra adalah ppm dengan absorbansinya 1502.52. Menurut BPOM Nomor HK.00.06.1.52.4011 mengenai batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan disebutkan bahwa kandungan ferro pada minuman ringan maksimal 1 ppb atau 0,001 ppm. Sehingga, dapat dikatakan bahwa milo dan susu ultra tidak layak diminum untuk kalangan masyarakat.