Anda di halaman 1dari 20

Kisi-kisi ppkn

PG 1

Disajikan struktur lembaga – lembaga negara dalam sistem pemerintahan RI, peserta didik dapat
membandingkan kewenangan lembaga negara tersebut menurut UUD NRI Tahun 1945

Jawaban

Secara horizontal sama vertikal

PG 2

Di sajikan ilustrasi tentang kementerian negara/lembaga negara non kementerian dalam sistem
pemerintahan RI, peserta didik dapat menentukan, peran kementerian negara/Lembaga negara
non kementerian tersebut

Jawaban

kedudukan lembaga negara kementerian dan lembaga negara non-kementrian adalah sama, mereka
sama-sama berada di bawah presiden, pembantu presiden dan bertanggung jawab pada presiden.
Lembaga kementerian fungsinya melakukan tugas kepemerintahan yang sifatnya birokrasi dari
eksekutif (presiden) yang telah diatur oleh undang-undang. sedangkan tugas lembaga non-
kementerian lebih fokus pada bidang kearsipan, seperti pengkajian, penyusunan, perencanaan dll.

PG 3

Disajikan ilustrasi tentang implementasi nilai- nilai Pancasila dalam praktek penyelenggaraan
pemerintahan, peserta didik dapat menganalisis pentingnya nilai-nilai Pancasila menjadi landasan
dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan

Jawaban

Pentingnya nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan


dengan menjadi dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa bangsa, kepribadian
bangsa, cita-cita dan tujuan nasional.

PG 4

Disajikan pernyataan tentang Wilayah Teritorial dan Ekstra Teritorial suatu negara, peserta didik
dapat mengidentifikasikan Wilayah Teritorial dan Ekstra Teritorial tersebut.

Jawaban

Wilayah Teritorial adalah wilayah suatu negara dimana negara itu berhak menggunakan juridiksinya.

Wilayah Ekstrateritorial adalah suatu wilayah atau daerah karena ketetapan hukum internasional,


maka dianggap sebagai wilayah atau bagian wilayah dari suatu Negara.
PG 5

Disajikan ilustrasi kasus tentang pewarganegaraan, peserta didik dapat menunjukkan hal hal yang
harus dilakukan orang asing untuk menjadi warga negara Indonesia .

Jawaban

1.   Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin

2.   Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-
turut

3.   Sehat jasmani dan rohani

4.   Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

5.   Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih

6.   Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda

7.   Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap dan

8.   Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara

PG 6 (1)

Disajikan ilustrasi tentang kewarganegaraan, peserta didik dapat Identifikasikan 5 syarat menjadi
warganegara Indonesia menurut UU Nomor 12 Tahun 2006!

Jawaban

1. Memiliki usia 18 tahun atau yang sudah menikah (kawin).


2. Jika bertempat tinggal setidaknya 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat secara jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia.
5. Mengakui Pancasila sebagai dasar negara dan Undang - Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
6. Tidak pernah dipidana atas kasus tertentu dengan hukuman 1 tahun penjara.
7. Tidak memiliki kewarganegaraan ganda saat menjadi WNI.
8. Mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap.
9. Bersedia membayar pajak ke kas negara.

PG 6 (2)

Disajikan isi pasal 29 ayat 2 UUD NRI 1945, peserta didik dapat memberikan contoh bentuk
kemerdekaan beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Jawaban

Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna bahwa setiap manusia bebas
memilih, melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaannya, dan dalam hal ini
tidak boleh dipaksa oleh siapa pun, baik itu oleh pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun
orang tua sendiri. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan muncul dikarenakan secara prinsip
tidak ada tuntunan dalam agama apa pun yang mengandung paksaan atau menyuruh penganutnya
untuk memaksakan agamanya kepada orang lain, terutama terhadap orang yang telah menganut
salah satu agama.

PG 7

Disajikan uraian tentang unsur-unsur pertahanan dan keamanan negara RI menurut UUD NRI
Tahun 1945, peserta didik dapat menentukan kekuatan sistem pertahanan dan keamanan
Nasional.

Jawaban

Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan:

1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografi sebagai negara
kepulauan.

PG 8

Disajikan tabel tentang sistem politik Indonesia, peserta didik dapat memberikan contoh lembaga
Suprastruktur/Infrastruktur dalam sistem politik di Indonesia.

Jawaban

Suprastruktur Politik

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga negara yang bertugas untuk mengubah
serta menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD), melantik presiden dan atau wakil presiden
berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang paripurna MPR.

Kemudian, memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk


memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan
atau wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripurna
MPR

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga negara yang memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran
dan fungsi pengawasan.

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah merupakan bagian keanggotaan MPR yang dipilih melalui pemilu dari
setiap provinsi. DPD memiliki hak untuk mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah dan yang berkaitan dengan daerah.

4. Presiden/Wakil Presiden
Presiden merupakan pemegang kekuasaan pemerintahan di suatu negara. Dalam menjalankan
tugasnya, presiden akan dibantu oleh satu wakilnya.

5. Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di samping sebuah
Mahkamah Konstitusi di Indonesia.

6. Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi adalah lembaga negara yang berwenang untuk mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI tahun 1945, memutuskan sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945, memutuskan
pembubaran partai politik, memutus hasil perselisihan tentang pemilu dan memberikan putusan
atas pendapat DPR mengenai pelanggaran presiden dan/atau wakil presiden menurut UUD.

7. Komisi Yudisial (KY)

Ko Badan misi Yudisial adalah lembaga ini berwenang untuk mengusulkan pengangkatan hakim
agung serta menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim.

8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Badan Pemeriksa Keuangan merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus
untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Infrastruktur Politik

1. Partai poltik

Partai politik merupakan organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota, masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Kelompok kepentingan

Kelompok kepentingan merupakan suatu perkumpulan yang memiliki tujuan untuk


memengaruhi dan meyakinkan keputusan politik para pejabat publik agar bertindak
sesuai dengan kepentingan anggota kelompoknya.

3. Kelompok penekan

Kelompok penekan hampir mirip dengan kelompok kepentingan, yaitu sama-sama


memiliki tujuan tertentu terhadap pemerintah.

4. Media massa
Tidak bisa dimungkiri bahwa media massa dalam negara demokrasi memiliki peran
yang sangat vital. Bahkan media massa dianggap sebagai pilar keempat demokrasi
karena perannya sebagai pengawas pemerintahan.

5. Tokoh politik

Tokoh politik merupakan orang-orang yang lalu lalang di dunia politik dan eksis di
kalangan masyarakat. Tokoh politik berperan dalam mengambil keputusan-
keputusan yang berpengaruh dalam suatu wilayah.

PG No.9
Disajikan ilustrasi tentang hubungan antar lembaga negara di Indonesia, peserta didik
dapat menganalisis hubungan antara lembaga - lembaga negara tersebut menurut UUD
NKRI Tahun 1945
Jawaban:
Hubungan antar lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar 1945. Undang_Undang
Dasar yang berlaku sekarang ini sudah mengalami empat kali amandemen. Dalam
melaksanakan tugas dan wewenang masing-masing lembaga negara mempunyai hubungan
antara satu dengan lainnya, yaitu hubungan antara: 1. MPR dan Presiden; 2. MPR dan DPR;
3. DPR dan Presiden; 4. BPK dan DPR; 5. DPR dan MK. Hubungan antar lembaga negara,
pengaturannya sudah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945. Kelembagaan negara
sdisebut lembaga tinggi nagara.

PG No.10
Disajikan data tentang prinsip – prinsip pemerintahan yang baik menurut United
Development Program (UNDP), peserta didik dapat menjelaskan salah satu prinsip dari
data UNDP tersebut
Jawaban:
Menurut UNDP, pemerintahan yang baik ini punya 10 prinsip, yaitu:
1.Partisipasi yaitu peran serta masyarakat dalam proses pembuatan keputusan juga
kebebasan berkumpul dan berserikat.
2.Aturan hukum yaitu hukum harus adil, tanpa perbedaan, ditegakkan dan dipatuhi,
terutama tentang HAM.
3.Transparan yaitu kebebasan kebebasan informasi dalam berbagai lembaga sehingga
diketahui oleh masyarakat.
4.Daya tanggap yaitu proses yang dilakukan oleh setiap lembaga yang diarahkan ke upaya
untuk melayani pihak yang membutuhkan.
5.Berorientasi konsensus yaitu berperan sebagai penengah untuk mencapai usaha bersama.
6.Berkeadilan yaitu memberi kesempatan yang sama kepada laki-laki atau perempuan
dalam usaha untuk meningkatkan kualitas hidup.
7.Efektivitas dan efisiensi yaitu segala proses dan lembaga yang diarahkan untuk
menghasilkan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki.
8.Akuntabilitas yaitu pengambil keputusan harus bertanggung jawab kepada masyarakat
umum sesuai dengan keputusan yang sudah disepakati.
9.Bervisi strategis yaitu pemimpin dan masyarakat punya usaha yang luas dan berjangka
panjang dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan manusia dengan cara
memahami berbagai aspek yang ada dalam kehidupan rakyat.
10.Saling terkait, yaitu adanya kebijakan yang saling terkait dan tidak bisa berdiri sendiri

PG No.11
Disajikan gambar kegiatan politik warga Negara, siswa dapat menunjukkan bentuk
Partisipasi politik warga Negara
Jawaban:
Partisipasi Politik Warga Negara dalam lingkungan Keluarga :
 Mendiskusikan permasalahan politik dalam lingkungan keluarga.
 Melakukan musyawarah untuk mendapat mufakat.
 Melakukan pembagian tugas/kewajiban.
Partisipasi Politik Warga Negara dalam lingkungan Sekolah :
 Melakukan pemilihan ketua kelas maupun ketua OSIS.
 Ikut serta dalam organisasi intra sekolah.
 Aktif menyuarakan aspirasi siswa.
Partisipasi Politik Warga Negara dalam lingkungan Masyarakat :
 Melakukan musyawarah untuk menentukan Kepala RT dan RW.
 Mengajukan diri untuk menjadi calon kepala desa.
 Tidak membatasi pendapat serta saran dari seluruh masyarakat.
Partisipasi Politik Warga Negara dalam lingkungan Bangsa dan Negara :
 Ikut serta dalam kegiatan PEMILU.
 Tidak golput dalam pemilu.
 Mengawal jalannya pemilu dari awal hingga akhir agar tidak terjadi kecurangan.

PG NO.12
Diberikann ilustrasi tentang penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia, peserta didik
dapat menganalisis kelebihan / kelemahan berdasarkan ilustrasi tersebut.
Jawaban:
Kelebihan Otonomi Daerah: Prioritas Pembangunan, Pembangunan Daerah Lebih Maju,
Mengatur Pengelolaan Sendiri, Kerjasama Lebih Terjalin,Mudah Menyesuaikan Kebutuhan.
Kekurangan Otonomi Daerah: Pertentangan Peraturan, Pengawasan yang Lemah,
Kesenjangan antar Daerah, Rentan Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme.

PG NO.13
Disajikan ilustrasi tentang fungsi pemerintahan pemerintah pusat/Daerah dalam
pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia, peserta didik dapat menunjukkan peran
pemerintah/ pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia
Jawaban:
Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, memiliki 3 (tiga) fungsi.
Fungsi Layanan (Servicing Function)
Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara
tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas yang sama.
Dalam pelaksanaan fungsi ini pemerintah tidak pilih kasih, melainkan semua orang memiliki
hak sama, yaitu hak untuk dilayaani, dihormati, diakui, diberi kesempatan (kepercayaan),
dan sebagainya.
Fungsi Pengaturan (Regulating Function)
Fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya kepada rakyat tetapi
kepada pemerintah sendiri.
Artinya, dalam membuat kebijakan lebih dinamis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
sekaligus meminimalkan intervensi negara dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi Pemberdayaan
Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Masyarakat
tahu, menyadari diri, dan mampu memilih alternatif yang baik untuk mengatasi atau
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
Pemerintah dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu
masyarakat menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.
Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
menjadi urusan pemerintah pusat.
Urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, agama, serta norma.

PG NO.14
Disajikan tabel asas pemerintahan , siswa Dapat membedakan hakikat desentralisasi Dan
dekonsentrasi
Jawaban:
Desentralisasi adalah penyerahan Kekuasaan Pemerintahan Daerah oleh Pemerintah Pusat
kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.
Dekonsentralisasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada aparat
pemerintah pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas pemerintah pusat di
daerah

PG NO.15
Disajikan ilustrasi tentang penyelenggaraan otonomi daerah di Indonsia, peserta didik
dapat menentukan ilustrasi tersebut merupakan kewenangan pemerintah Pusat/Daerah
sesuai ilustrasi tersebut
Jawaban:
kewenangan pemerintah pusat dalam otonomi daerah yaitu:
1). politik luar negri, yaitu mengangkat pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara
untuk duduk dalam jabatan internasional, dan menetapkan kebijakan luar negri.
2). pertahanan, misalnya mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata.
3). keamanan, misal nya mendirikan dan membentuk kepolisian negara.
4). yutisi, misal nya mendirikan lembaga peradilan.
5). moneter dan fisikal nasional, yg di maksud dg urusan ini adalah kebijakan makro
ekonomi, misalnya mencetak uang.
6). agama, misalnya menetapkan hari libur keagamaan yg berlaku secara nasional.

PG No.16
Disajikan sebuah ilustrasi/wacana tentang kebhinnekaan Bangsa Indonesia, peserta didik
dapat menganalisis pentingnya sikap/perilaku yang mencerminkan bentuk penghargaan
terhadap kebhinekaan sebagaimana diilustrasikan/Wacana diatas
Jawaban:
1.Menerima perbedaan yang ada
2.Bergaul dengan siapa saja tanpa memandang SARA.
3.Berkata sopan dan santun
4.Tidak menganggap rendah suku lain dan menganggap tinggi suku sendiri.

17. Konsep integrasi nasional


Integrasi nasional adalah proses persatuan wilayah yang di dalamnya terdapat sebuah perbedaan

* Konsep integrasi nasional secara vertikal, mencakup bagaimana mempersatukan rakyat dengan
pemerintah yang hubungannya terintegrasi secara vertikal ( menyatukan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah )

*Konsep integrasi secara horizontal, mencakup bagaimana menyatukan rakyat Indonesia yang
tingkat kemajemukan nya cukup tinggi

18. Tantangan dalam menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia


*Pelanggaran wilayah

*Kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak

* Masalah saparatisme

*Gangguan keamanan maritim dan dirgantara

*Gangguan keamanan wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara ilegal

*Pengawasan pulau pulau kecil terluar

19. Ancaman dibidang ideologi, politik,ekonomi,sosial budaya, pertahanan dan keamanan


*Bidang politik, ancaman a.bidang politik dari luar negeri berupa tekanan politik, intimidasi,
provokasi, Dan blokade politik

b. Ancaman dari dalam negeri berupa separatisme

* Bidang ideologi : ideologi komunis dan liberalisme

*Bidang ekonomi : globalisasi ekonomi,kasus perang dagang antara Amerika serikat dan China

*Bidang sosial budaya

A. Ancaman dari dalam dipicu oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,keterbelakangan,dan


ketidakadilan

B. Ancaman dari luar : pengaruh negatif globalisasi seperti gaya hidup konsumtif, munculnya sifat
hedonisme, muncul sikap individualisme,dan munculnya gejala westernisasi

*Bidang pertahanan dan keamanan : ancaman militer seperti agresi/invasi, pemberontakan senjata,
spionase,dan aksi teror bersenjata

Contoh : agresi militer Belanda,G30spki,PKI Madiun,DI/TII dll.

20. Peran masyarakat dalam ancaman dibidang non militer,cara mengatasi ancaman
* Bidang ideologi : tidak membeda-bedakan keberagaman suku, mempertahankan
sishamkamrata,mengambil nilai ketuhanan yang maha esa

* Bidang politik : menegakkan supremasi hukum di Indonesia,mengembangkan demokrasi dalam


dunia politik,menegakkan pemerintah yang bersih dan berwibawa, mengaktifkan masyarakat sipil
dalam arena politik, mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik

* Bidang ekonomi : memberikan lapangan pekerjaan, membuat produk sendiri yang lebih
berkualitas, memberikan pendidikan yang layak untuk generasi penerus bangsa, membayar pajak
tepat waktu

* Bidang sosial budaya : melakukan gotong royong bersama, melestarikan budaya yang
ada,memakai hp saat dibutuhkan saja, menerapkan budaya positif dari luar dan membuang yang
negatif

*Bidang pertahanan dan keamanan : menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga keutuhan NKRI,
bersikap ramah dan sopan

21. Konsep wawasan Nusantara,sikap/konsep yang merupakan perwujudan wawasan


Nusantara?
Melakukan hal yang baik, membantu teman yang kesulitan, gotong royong, memberikan bantuan
kepada yang membutuhkan.

22. Fungsi dan tujuan wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia


*Fungsi : berperan sebagai pedoman,motivasi,dorongan,dan rambu² dalam memastikan semua
kebijaksanaan,ketentuan,tindakan, serta perbuatan

*Tujuan : terdapat pada pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia,mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan.

23. Aspek trigatra dan pancagatra dalam wawasan Nusantara


*Aspek trigatra (aspek alamiah) : letak dan bentuk geografis,keadaan dan kemampuan penduduk,
keadaan dan kekayaan alam

*Aspek pancagatra ( aspek sosial) : ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya, pertahanan dan


keamanan

24. Peran serta warga negara dalam mendukung implementasi wawasan Nusantara
*Menjaga terjalinnya persatuan dan kesatuan

*Menanamkan rasa cinta tanah air

*Bersikap patriotisme dan nasionalisme

*Menghargai perbedaan yang ada

*Melestarikan budaya bangsa

26. Contoh kewajiban warga negara yang terkandung di dalam


- sila pertama adalah:
1. Tidak memaksa orang lain untuk mengikuti kepercayaannya
2. Membangun kerja sama dan tolong menolong dengan pemeluk agama lainn
sesuai kondisi di lingkungan masing-masing
3. Menjunjung tinggi sikap toleransi terhadap agama lain agar tercipta
kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang

-Sila Kedua (Kemanusiaan)


Hak setiap warga negara yang tercantum di dalam sila kedua adalah memperoleh
jaminan dan perlindungan hukum yang sama. Setiap warga juga berhak memperoleh
kehidupan yang layak.
Kewajiban seluruh warga negara Indonesia berdasarkan sila kedua adalah sebagai
berikut:
1. Menumbuhkan sikap saling mencintai, tenggang rasa dan tidak semena-mena
terhadap sesama manusia.
2. Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban setiap warga negara
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, jenis kelamin dan lain-lain.
3. Memperlakukan setiap orang sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
ciptaan Tuhan.
4. Mengikuti kegiatan kemanusiaan

-Sila Ketiga (Persatuan)

Nilai yang terkandung di dalam sila ketiga adalah bangsa Indonesia tetap bersatu
meskipun suku dan agamanya berbeda-beda.
Hak seluruh warga negara berdasarkan sila ketiga ini adalah:
1. Memperkaya seni, budaya daerah dan budaya nasional.
2. Setiap warga negara memperoleh perlakuan yang sama meskipun berada jauh dari
tempat tinggal aslinya.
Ada pun kewajiban seluruh warga negara adalah:
1. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi.
2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara serta keutuhan NKRI
3. Cinta terhadap tanah air dan bangsa
4. Memupuk persatuan berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika
5. Memajukan pergaulan untuk persatuan dan kesatuan bangs

-Sila Keempat (Kerakyatan)


Sila keempat pancasila menggambarkan tentang kedaulatan rakyat dan kekuasaaan
yang dipegang oleh rakyat.
Semua jenis permasalahan diselesaikan dengan cara musyawarah.
Hak warga negara berdasarkan sila keempat adalah:
1. Rakyat bebas untuk mengemukakan pendapat yang sifatnya membangun dan
bertanggungjawab.
2. Memperoleh jaminan berpolitik secara demokratis. Hal ini diwujudkan dengan
adanya kebebasan dalam berpendapat dan berorganisasi.
Kewajiban warga negara sesuai sila keempat adalah:
1. Musyawarah menjadi jalan untuk mengambil keputusan
2. Setiap orang bebas berpendapat sehingga tidak boleh memaksakan pendapat
orang lain
3. Mempercayakan kepada wakil rakyat untuk melakukan musyawarah dan
menjalankan tugasnya
4. Mempertimbangkan pendapat orang lain secara bijaksana

-Sila Kelima (Keadilan)


Bentuk nilai dari sila kelima yaitu keadilan bagi seluruh warga Indonesia. Makna adil
disini berarti adil kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain, mampu
menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara dalam pancasila dan
mengapresiasi kerja keras dari orang lain.
Ada pun hak warga negara yang tercantum di dalam sila kelima adalah:
1. Memperoleh perlakuan adil dalam semua bidang kehidupan yang mencakup
bidang ekonomi, politik, budaya dan lain-lain.
2. Seluruh warga negara memperoleh kesempatan hidup yang sama

Kewajiban warga negara yang terkandung di dalam sila kelima adalah:


1. Menumbuhkan sikap gotong royong dan kekeluargaan di lingkungan masyarakat.
2. Melatih hidup sederhana, hemat, tidak berlebihan dan tidak boros.
3. Selalu bekerja keras
4. Menghindari perilaku yang merugikan orang lain

27. Pentingnya perlindungan dan penegakan hukum


adalah untuk menciptakan tatanan masyarakat yang adil, damai yang sejahtera
dengan tanpa adanya pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum lainnya seperti
pembunuhan, penipuan dan lain sebagainya.
Biar semakin jelas, berikut adalah penjelasan yang lebih mendetail lagi.
1. Tegaknya Supremasi Hukum
Supremasi hukum merupakan hukum yang memiliki kekuasaan mutlak dalam
mengatur tindakan atau pergaulan seseorang dalam kehidupannya. Dengan kata lain
bahwa semua tindakan warga negarai hingga pemerintah sekalipun berjalan sesuai
dengan hukum yang telah berlaku.
2. Tegaknya Keadlian
pentingnya perlindungan dan penegakan hukum
Ilustrasi keadilan.
Pentingya perlindungan dan penegakan hukum yang kedua adalah demi tegaknya
keadilan. Tegaknya keadilan ini demi mewujudkan keselarasan dan keadilan bagi
warga Negara. Dimana setiap warga Negara Indonesia berhak menikmati kewajiban
dan mewujudkan keadilan.
3. Mewujudkan Perdamaian
Pentingnya perlindungan dan penegakan hukum tentu saja demi mewujudkan
perdamaian dalam kehidupan masyarakat. Seperti yang ditegaskan oleh Soerjono
Soekanto, yang menyatakan bahwa perlindungan dan penegakan hukum tidak
semata-mata hukum yang berlaku. Tetapi bergantung pada beberapa faktor.
Diantarannya adalah faktor hukum, faktor penegak hukum, faktor masyarakat, faktor
sarana dan fasilitas hukum.
4. Faktor Penentu Lain
Bersumber dari berbagai buku hukum, faktor yang mempengaruhi pentingnya
perlindungan dan penegakan hukum tidak sebatas dengan aturan hukum yang telah
disebutkan di atas. ternyata juga dipengaruhi oleh banyak faktor.
28. menyimpulkan makna  tentang hakekat demorasi
Makna demokrasi adalah kekuasaan pemerintahan berada ditangan rakyat. Rakyat
memegang kendali dalam pemerintahan. Tujuannya adalah agar tercapai
kesejahteraan bersama.

29. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di
bidang politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan
Indonesia, yaitu:
1. Demokrasi Parlementer (liberal)
Demokrasi ini dipraktekkan pada masa berlakunya UUD 1945
periode pertama (1945-1949) kemudian dilanjutkan pata berlakunya
Konstitusi Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950.
Demokrasi ini secara yudiris resmi berakhir pada tanggal 5 Juli 1959
bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945. Pada masa
berlakunya demokrasi parlementer (1945 – 1959), kehidupan politik dan
pemerintahan tidak stabil, sehingga program dari suatu pemerintahana tidak
dapat dijalankan dengan baik dan berkesinambungan. Timbulnya perbedaan
pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik ada pada saat itu.6

2. Demokrasi Terpimpin
Lahirnya demokrasi terpimpin karena ada kesadaran dan keyakinan
terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik demokrasi parlementer
(liberal) yang melahirkan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan
politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi. Secara konsepsional,
demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan
yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dan ungkapan Presiden
Sukarno ketika memberikan amanat kepada konstitusi tanggal 22 April 1959
tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, antara lain:
a. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator.
b. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan
dasar hidup bangs Indonesia.
c. Demokrasi adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan kemasyarakatan
yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial.
d. Inti dari pada pemimpin dalam demokrasi terpimpin adalah
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun
diharuskan dalam demokrasi terpimpin.

3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru


Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan
hak-hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemasuaian sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah
menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan musyawarah dalam
menyelesaikan masalah bangsa, dan harus dimanfatkan untuk mewujudkan
keadilan sosial. Munculnya demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai
penyelewengan dan permasalahan yang dialami oleh bangsa indonesia pada
berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin. Kedua jenis
demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang bernapaskan
kekeluargaan dan gotong royong. Meskipun demokrasi ini tidak bertentangan
dengan prinsip demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yangdijalankan
pada masa orde baru masih terdapat berbagai penyimpangan yang
tidak sejalan dengan ciri dan prinsip demokrasi Pancasila, diantaranya:
a. Penyelenggaraan PEMILU yang tidak jujur dan adil.
b. Penegakan kebebasan berpolitik bagi PNS.
c. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.

4. Demokrasi Pancasila pada Era Orde Reformasi


Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
demokrasi pancasila. Namun perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik pelaksanaan
demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pancasila dari
masa orde baru. Pelaksanaan demokrasi pada masa orde reformasi sekarang ini
yaitu:
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
d. Konsep trias politica (Pilar Kekuasaan Negara) masin-masing bersifat
otonom penuh.
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan
yang dibuat berdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan
lebih mudah diwujudkan. Tata cara pekalsanaan demokrasi Pancasila
dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan
pemerintah NKRI berdasarkan konstitusi. Demokrasi Pancasila hanya akan
dapat dilaksanakan dengan baik apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya
dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang
mempengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.

30. sikap/perilaku yang mendukung terciptanya


suasana kehidupan demokrasi yang baik
- menerima dan melaksanakan keputusan yang telah disepakati
- menghargai orang lain yang berbeda pendapat dan tidak memusuhinya
- berusaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau masalah secara damai bukan
dengan kekerasan
- memberi pendapat kritik ide masukan bagi tegaknya demokrasi

31. Penggolongan hukum


1. Menurut Sumbernya :
• Hukum undang-undang; yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan.
• Hukum kebiasaan (adat); yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-
peraturan kebiasaan (adat)
• Hukum traktat (perjanjian), yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara
dalam suatu perjanjian antar Negara.
• Hukum Yurisprudensi; yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.
2. Menurut Bentuknya :
• Hukum Tertulis; hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan.
• Hukum Tidak Tertulis; hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat,
tetapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan perundangan.
Hukum tidak tertulis disebut juga sebagai suatu kebiasaan.
3. Menurut Tempat Berlakunya (ruang) :
• Hukum Nasional; hukum yang berlaku dalam suatu Negara.
• Hukum Internasional; hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia
internasional.
• Hukum Gereja; kumpulan norma-norma yang ditetapkan.
• Hukum Asing; hukum yang berlaku dalam Negara lain.
4. Menurut Waktu Berlakunya :
• Ius Constitutium (Hukum positif/berlaku sekarang); hukum yang berlaku
sekarang bagi masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu (hukum yang
berlaku dalam masyarakat pada suatu waktu, dalam suatu tempat tertentu).
• Ius Constituendum (berlaku masa lalu); hukum yang diharapkan berlaku pada
waktu yang akan datang.
• Antar Waktu (hukum asasi/hukum alam); hukum yang berlaku dimana-mana
dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tak mengenal batas
waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun juga di
seluruh tempat.
5. Menurut Cara Mempertahankannya (Tugas & Fungsi) :
• Hukum Materil (KUH Perdata, KUH Pidana, KUH Dagang).
• Hukum Formal (Pidana Formal, Perdata Formal).
6. Menurut Sifatnya :
• Hukum Memakasa (imperative); hukum yang dalam keadaan bagaimana pun
juga harus dan mempunyai paksaan mutlak.
• Hukum Mengatur (fakultatif/pelengkap); hukum yang dapat dikesampingkan
apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam
suatu perjanjian.
7. Menurut Isinya :
• Hukum Privat/Perdata (hukum pribadi, hukum kekayaan, hukum waris)
• Hukum Publik (Hukum tata Negara, hukum administrasi Negara, hukum
pidana, hukum acara, hukum internasional)
8. Menurut Pribadi :
• Hukum Satu Golongan
• Hukum Semua Golongan
• Hukum Antar Golongan.
9. Menurut Wujudnya :
• Hukum Objektif; hukum dalam suatu Negara yang berlaku umum dan tidak
mengenai orang atau golongan tertentu.
• Hukum Subjektif; Hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku
terhadap seorang tertentu atau lebih. Hukum subjektif disebut juga hak.

32.pentingnya lembaga peradilan


Lembaga peradilan adalah sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan keadilan dan
perlakuan yang semestinya di depan hukum. Artinya, bila suatu negara yang tidak
mementingkan keberadaan lembaga peradilan atau mengecilkan peranannya, maka
negara itu akan mengalami kesulitan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Keadilan, kepastian hukum, ketertiban dan kedamaian tidak akan terwujud bila suatu
negara tidak mementingkan keberadaan lembaga peradilan. Selain badan peradilan,
peran lembaga penegak hukum juga sangat mendukung terwujudnya keadilan dan
kedamaian. Beberapa lembaga penegak hukum di Indonesia, yaitu: Kepolisian
Negara RI diatur dalam UU RI No. 2 Tahun 2002 Kejaksaan RI diatur dalam UU RI No.
16 Tahun 2004 Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman diatur dalam UU RI
No. 4 Tahun 2004 Advokat dalam penegakan hukum diatur dalam UU RI No. 18
Tahun 2003 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diatur dalam UU RI No. 30 Tahun
2002

33.Contoh peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia

Mengirim kontingen Garuda Indonesia, bersama negara Mesir, India, Yugoslavia, dan Ghana,
menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non Blok (GNB), Ikut secara aktif membantu menyelesaikan
konflik di Kamboja dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan Juli
1988, Hubungan Internasional

34. Upaya yang dapat dilakukan oleh warga negara atau pemerintah dalam
menyelesaikan kasus ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara
Bidang ideologi dan politik

1. Upaya mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik dapat dilakukan dengan cara
penguatan ideologi Pancasila. Mengembangkan demokrasi politik
2. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya
secara benar
3. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara mengegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa
4. Menegakkan supremasi hukum
5. Memperkuat posisi Indonesia di kancah politik internasional

 Bidang ekonomi

Ancaman utama di bidang ekonomi adalah globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi dapat diatasi
dengan cara menerapkan sistem ekonomi kerakyatan.

 Bidang sosial budaya

Ancaman di bidang sosial budaya dapat diatasi dengan cara:

a. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan penguatan iman dan
taqwa.

b. Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan formal.

c. Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.

d. Melakukan penyaringan budaya dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam


pancasila.

35. Makna yang terkandung dalam isi pasal 18 ayat 1 Pasal 37 ayat 5 undang-undang
negara Republik Indonesia tahun 1945
daerah besar atau kecil bukanlah negara bagian karena daerah tersebut dibentuk dalam kerangkan
kesatuan negara / pembagian wilayah NKRI

36. 3 faktor pendorong dan 3 faktor penghambat sesuai ilustrasi


TERGANTUNG ILUSTRASI

37. Pentingnya nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dalam penerapan hak dan kewajiban
warga negara
TERGANTUNG ILUSTRASI

38. Tiga contoh perilaku yang mencerminkan (penerapan hak warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat)
(1)Berhak hidup nyaman serta aman dari segala bentuk gangguan. Misalnya dengan diadakan
ronda, (2)Berhak menggunakan berbagai fasilitas umum yang disediakan. Misalnya dengan
menggunakan transportasi umum, taman, dan lain sebagainya,(3) Berhak mendapat kesempatan
untuk mengemukakan pendapat. Misalnya dalam rapat RT, (4) Berhak untuk mendapatkan akses
pelayanan yang baik. Misalnya saat pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
39. Mengidentifikasi sikap atau perilaku tersebut merupakan cerminan dalam menangani
pelanggaran terhadap hak warga negara
TERGANTUNG KASUS

40. Tiga upaya warga negara atau pemerintah dalam mencegah terjadinya pelanggaran
sesuai dengan kasus ilustrasi
-Supremasi hukum

-Mengoptimalkan peran lembaga

-Meningkatkan kesadaran masyarakat

41. Pentingnya perlindungan atau penegakan hukum oleh aparat penegak hukum di
Indonesia
menciptakan keamanan, ketentraman, dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat maupun
negara. Perlindungan hukum adalah segala upaya yang dilakukan penegak hukum untuk melindungi
hak-hak dari subjek hukum agar hak-hak tersebut tidak dilanggar. 

42. Jelaskan pengaruh positif/negatif dari kemajuan IPTEK terhadap Kebhinekaan Bangsa
Indonesia!
Jawaban:
a. Pengaruh dalam aspek politik (POSITIF)
 Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara.
 Meningkatkan hubungan diplomatic antara negara.
 Memberi peluang untuk lebih menegakkan nilai-nilai demokrasi.
 Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama antar daerah.
b. Pengaruh dalam aspek politik (NEGATIF)
 Negara tidak lagi dianggap sebgai pemegang kunci dalam proses pembangunan.
 Timbulnya gelombang demokratisasi yang berlebihan dan bertentangan dengan ideologi
negara, seperti kebebasan tanpa batas.
 Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan NKRI.
 Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktater mayoritas
atau tiraini minoritas.
c. Pengaruh dalam aspek ekonomi (POSITIF)
 Makin meningkatnya investasi asing di Indonesia.
 Makin terbukanya pasar internasional.
 Meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.
 Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan meninghilangkan biaya
tinggi.
d. Pengaruh dalam aspek ekonomi (NEGATIF)
 Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak memiliki kualivikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
 Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi.
e. Pengaruh dalam aspek sosial budaya (POSITIF)
 Perbedaan kepribadian antara laki-laki dan wanita.
 Meningkatkan rasa percaya diri.
 Melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
f. Pengaruh dalam aspek sosial budaya (NEGATIF)
 Kemerosotan moral.
 Kenakalan remaja.
 Pola interaksi antar manusia yang berubah.
g. Pengaruh dalam aspek hukum, pertahanan dan keamanan(POSITIF)
 Makin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya HAM.
 Menuguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang
memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
 Makin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa dan
hakim) yang lebih professional, transparan, dan dapat di pertanggung jawabkan.
h. Pengaruh dalam aspek hukum, pertahanan dan keamanan(NEGATIF)
 Penyalahgunaan satelit oleh para teroris seperti, melacak kondisi tempat mereka akan
melakukan kejahatan.
 Melalui media internet, para teroris dapat berkomunikasi dengan sesame teroris
maupun untuk mencari pengikut.

43. Sikap/perilaku selektif yang merupakan cerminan dari ilustrasi tentang perkembangan
IPTEK
dibidang IPOLEKSOSBUDHANKAM?
Jawaban:
 Cinta tanah air.
 Kesadaran berbangsa dan bernegara.
 Setia kepada Pancasila.
 Rela berkorban.
 Memiliki kemampuan bela negara.
 Semnagat mewujudkan negara yang berdaulat.

44. Contoh peran warga dalam menjaga dan mempertahankan NKRI!


Jawaban:
 Mengembangkan sikap-sikap yang ideal dan baik seperti, toleransi, musyawarah dll.
 Ikut serta dalam melakukan bela negara.
 Cinta tanah air.

45. Menganalisa pentingnya penegakan hukum!


Jawaban:
 Untuk menciptakan tatanan masyarajat yang adil, damai yang sejahtera dengan tanpa
adanya pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum lainnya seperti pembunuhan,
penipuan dan sebagainya.

46. Tindakan negatif dalam perkembangan iptek!


Jawaban:
 Munculnya kejahatan internet.
 Menumbuhkan kecenderungan sikap anti-sosial.
 Munculnya hoax.

47. Sikap yang mencerminkan cinta tanah air!


Jawaban:
 Bangga sebagai warga negara Indonesia.
 Menjaga nama baik bangsa Indonesia.
 Menggunakan hak pilih dalam pemilu.
 Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
 Memberikan aspirasi yang membangun bangsa.
 Manjaga fasilitas umum.

48. Pengaruh positif dalam bidang sosial budaya!


Jawaban:
 Berkembangnya ilmu pengetahuan.
 Terciptanya kesetaraan gender.
 Terbentuknya pemikiran masyarakat yang lebih rasional dan ilmiah.
 Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih modern dan ideal.

49. Isi pasal 13 ayat 2 yang berkaitan dengan pengangkatan duta dan konsul oleh
presiden!
Jawaban:
 Rumusan asli : “presiden menerima duta negara lain.”
 Rumusan perubahan : “dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.”

50. Isi pasal 1 ayat 2 sebelum amandemen dan setelah amandemen!


Jawaban:
 Sebelum amandemen : “kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakuakan sepenuhnya
oleh majelis”
 Sesudah amandemen : “kedaulatan berada di tangan rakya dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”

Anda mungkin juga menyukai