KELAS 20 BSA A
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah robbil aalamin, segala puja dan puji kita haturkan kepada Allah SWT.
Karena berkat nikmat-Nya lah penulis bisa menyelesaikan makalah ilmu sastra ini yang
berkaitan dengan “ Genre dan Aliran Sastra” ini tanpa ada halangan apapun yang menghambat
pemakalah. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada baginda agung Nabi besar
Muhammad SAW. Yang telah menuntun dari zaman kebodohan hingga zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang.
Penulis ucapakan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan pemakalah juga meminta maaf apabila audiens menemukan
kesalahan dalam penulisan makalah ini, karena pemakalah masih tahap belajar, dan pemakalah
juga manusia yang tak luput dari lupa dan kesalahan. Terima kasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genre sastra atau jenis sastra dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu
sastra imajinatif dan nonimajinatif. Dalam praktiknya sastra nonimajinatif terdiri atas karya-
karya yang berbentuk esai, kritik, biografi, otobiografi, dan sejarah. Karya sastra imajinatif
itu sendiri ialah karya prosa fiksi termasuk di dalamnya cerpen, novelet, novel atau roman;
puisi yang di antaranya puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik; dan drama bentuknya
berupa drama komedi, drama tragedi, drama tragikomedi (Najid, 2003:12).
Dalam kesusastraan dikenal bermacam-macam jenis genre sastra. Menurut Warren dan
Wellek (1995: 298) genre sastra bukanlah nama, karena konvensi sastra yang berlaku pada
suatu karya sastra membentuk ciri karya tersebut. Menurutnya, teori genre adalah suatu
prinsip keteraturan. Sastra dan sejarah sastra diklasifikasikan tidak berdasarkan waktu dan
tempat, melodrama, dan tetapi berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu. Dalam
wujudnya syair lagu termasuk dalam genre sastra karena isinya yang menyerupai isi genre
puisi yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI,
2003:678). Dipaparkan oleh Teeuw (1983:11), bahwa puisi adalah sebuah aktualisasi atau
realisasi tertentu dari sebuah sistem kode dan konvensi. Dengan demikian syair lagu dapat
disamakan dengan puisi, tetapi penyajiannya melalui nyanyian, yang termasuk dalam genre
sastra imajinatif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui arti sastra
2. Mengetahui apa itu genre sastra.
3. Mengetahui jenis karya sastra menurut genre sastra.
4. Mengetahui bagaimana aliran sastra itu.
5. Mengetahui bagian-bagian aliran sastra.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sastra
2. Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah
manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
5. Eagleton (1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan
bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan,
dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6. Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya
sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model
kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
7. Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
8. Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai
medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran
kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
9. Taum (1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah
penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”
2. Genre sastra
Istilah genre berasal dari bahasa bahasa Prancis yang berati ‘jenis’. Jadi, genre
sastra berarti jenis karya sastra. Ahli pikir yang pertama meletakkan dasar teori genre
adalah Aristoteles dalam tulisannya yang terkenal yaitu Poetica. Teori Aristoteles tentang
jenis karya sastra didasarkan pada karya sastra Yunani klasik., tetapi yang menarik dari
teori tersebut adalah teori tersebut dapat diterapkan pada karya sastra lain di seluruh
dunia.
Menurut Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujudannya terdiri atas 3
macam, yaitu epik, lirik, dan drama (Teuw,1984: 109). Epik adalah teks yang sebagian
berisi deskripsi (paparan kisah), dan sebagian lainnya berisi ujaran tokoh (cakapan). Epik
ini biasa disebut prosa. Lirik adalah ungkapan ide atau perasaan pengarang. Dalam hal
ini yang berbicara adalah 'aku' lirik, yang biasa disebut penyair. Lirik inilah yang
sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak, yakni karya sastra yang berisi ekspresi
(curahan) perasaan pribadi yang lebih mengutamakan cara mengekpresikannya. Drama
adalah karya sastra yang didominasi oleh cakapan para tokoh. Kriteria drama yang
membedakan dengan 2 jenis karya sastra lainnya adalah hubungan manusia dengan dunia
ruang dan waktu.
A. Puisi
1. Pengertian Puisi
Puisi merupakan salah satu ragam karya sastra yang terikat dengan irama, ritma,
rima, bait, larik dan ditandai dengan bahasa yang padat. Puisi juga merupakan seni
tertulis yang mana menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya atau keindahanya.
Puisi dibedakan menjadi dua yakni puisi lama & puisi baru.
a. Puisi lama
Puisi Lama ialah puisi yang terikat dengan aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan
tersebut antara lain : Jumlah kata dalam satu baris; jumlah baris dalam satu bait;
rima (persajakan ); banyaknya suku kata dalam setiap baris; dan irama.
b. Puisi baru
Puisi baru ialah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan sehingga lebih bebas
bentuknya daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah suku kata, baris, ataupun
sajaknya.
B. Prosa
Prosa adalah suatu karya sastra yang berbentuk tulisan dan bersifat bebas,
yang dimaksud dengan bersifat bebas adalah karya sastra ini tidak terikat oleh
aturan-aturan penulisan karya sastra lainnya seperti rima, irama, diksi, dan lain-
lain.
Berdasarkan jenisnya, prosa dapat dikelompokan menjadi dua kelompok,
yaitu prosa lama dan prosa baru. Di bawah ini adalah macam-macam bentuk dan
contoh prosa lama dan prosa baru.
1) Prosa lama
Prosa lama adalah sebuah karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari
kebudayaan barat. Pada awalnya prosa lama berbentuk lisan karena belum
ditemukannya alat tulis menulis. Namun, kini prosa
lama juga dapat ditemukan dalam bentuk tulisan. Adapun bentuk-bentuk prosa
lama, diantaranya adalah:
1. Hikayat
Hikayat merupakan cerita yang berisi tentang kehidupan para dewi, dewa,
pangeran, raja, dan lain-lain. Cerita-cerita yang ada di dalam hikayat bersifat fiksi
dan tidak masuk akal. Contohnya adalah Hikayat Hang Jebat, Hikayat Nabi
Sulaiman, Hikayat Raja Bijak, dan lain-lain.
2. Sejarah (Tambo)
Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang bercerita tentang peristiwa-
peristiwa tertentu. Sejarah sastra lama berbeda dengan sejarah yang ditulis pada
masa kini. Kebanyakana sastra lama sejarah disampaikan dengan menambahkan
penyedap atau bumbu-bumbu cerita sehingga terdengar lebih menarik. Sedangkan
sejarah yang ditulis pada masa kini sama persis dengan kejadian sebenarnya dan
dapat dibuktikan dengan fakta. Contoh bentuk prosa lama sejarah adalah Sejarah
Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada tahun 1612.
3. Kisah
Kisah adalah prosa lama yang berbentuk cerita-cerita pendek. Biasanya kisah
bercerita tantang sebuah perjalanan, pengalaman atau petualangan orang-orang
dahulu. Salah satu ontoh prosa lama kisah adalah Kisah Raja Abdullah menuju
Kota Mekkah.
4. Dongeng
Salah satu bentuk prosa lama yang sangat popular adalah dongeng. Bentuk prosa
lama ini bercerita tentang khayalan-khayalan masyrakat pada zaman dahulu.
Ragam dan bentuk dongeng pun berbeda-beda sesuai dengan isinya. Bentuk-
bentuk dongeng antara lain Myth (Mitos), Legenda, Fabel, Sage, dan Jenaka atau
Pandir.
2) Prosa Baru
Prosa baru adalah bentuk prosa yang muncul setelah mendapat pengaruh
dari budaya-budaya asing atau barat. Bentuk prosa ini muncul setelah prosa lama
dianggap telah kuno. Bentuk-bentuk prosa baru antara lain:
1. Roman
Roman adalah prosa baru yang menceritakan tentang kehidupan seseorang,
dimulai dari lahir hingga kematiannya. Prosa ini menyajikan suatu aspek
kehidupan masyarakat secara utuh dan menyeluruh dan memiliki banyak alur
yang bercabang-cabang. Salah satu contoh roman adalah Layar Terkembang
karya Sultan Takdir Ali Syahbana.
2. Novel
Bentuk prosa baru ini menceritakan sebuah cerita atau kisah yang panjang.
Novel menceritakan sebagian kehidupan seseorang sebagai tokoh utama yang
mengandung beberapa konflik. Konfilk-konflik tersebutlah yang merubah
kehidupan pelaku utamanya. Contohnya adalah Novel Laskar Pelangi, Sang
Pemimpi, Ave Maria, dan lain-lain.
3. Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk prosa baru yang cukup popular. Prosa baru ini
menceritakan sebuah pengalaman atau sebgaian kecil kisah pelaku utamanya.
Yang membedakan cerpen dengan novel adalah konflik pada cerpen hanya satu
dan tidak meyebabkan perubahan sikap pada tokoh utama, sedangkan pada
novel banyak ditemukan konflik. Contoh cerpen antara lain Robohnya Surau
Kami karya A.A Navis, Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta, dan lain-
lain.
4. Riwayat
Riwayat menceritakan sebuah kisah yang berisi tentang pengalaman-pengalam
hidup seseorang yang diangkat dari kisah nyata orang tersebut dari lahir hingga
meninggal. Biasanya yang dieritakan adalah tokoh-tokoh terkenal dan
menginspirasi orang banyak. Ada beberapa jenis riwayat yaitu biografi dan
otobiografi. Biografi merupakan kisah tokoh yang ditulis oleh orang lain.
Sedangkan otobiografi kisah yang ditulis oleh orang yang bersangkutan.
5. Kritik
Kritik berbentuk sebuah uraian-uraian pertimbangan seseorang terhadap suatu
hasil kerja atau karya orang lain. Kritik berisi alasan-alasan tertentu dan bersifat
objektif atau menghakimi.
6. Resensi
Resensi adalah prosa baru yang isinya membicarakan atau mengulas suatu
karya baik yang berbentuk buku, film, lagu maupun jenis karya seni lainnya.
Resensi bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu karya baik dari
segi tema, tokoh, alur dan unsur-unsur lainnya agar menjadi pertimbangan bagi
pembaca untuk menikmati atau tidak karya tersebut.
7. Esai
Bentuk prosa baru yang terakhir adalah Esai. Prosa ini berisi tulisan-tulisan
yang mengandung pendapat-pendapat pribadi penulisnya terhadap sesuatu yang
sedang menjadi bahan pembicaraan hangat di masyarakat.
C. Drama
1. Pengertian Drama
Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti
berbuat, bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu
perbuatan atau tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya
sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh
aktor. Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater. Drama juga
dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di panggung dan berdasarkan
sebuah naskah.
Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta
drama dalam arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk
tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau
dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti
sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan
di atas panggung.
Drama merupakan karangan yang menggambarkan suatu kehidupan serta
watak manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam beberapa babak.
2. Jenis-Jenis Drama
Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya.
Dalam bentuk pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar, yaitu :
berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, serta berdasarkan
keberadaan naskah drama tersebut.
c. Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis
drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
1. Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
2. Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.
3. Unsur-Unsur Drama
Berikut unsur-unsur drama :
a. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita
drama.
b. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak
pertama sampai babak terakhir.
c. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama
disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut
dengan figuran.
d. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut.
Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah
berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.
e. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam
kisah drama yang berlangsung.
1. Idealisme
Aliran idealisme merupakan aliran yang mengemukakan bahwa dunia ide,
cita-cita, harapan adalah dunia utama yang dituju dalam pemikiran manusia.
Beberapa jenis aliran idealisme yaitu:
2. Materialisme
Aliran materialisme berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat
kenyataan dapat diselidiki dengan akal manusia (rumpunnektar.com). Aliran
materialisme dapat dibagi menjadi beberapa aliran, antara lain:
Contoh: Pada Sebuah Kapal (N.H. Dini), Keluarga Gerilya (Pramoedya Ananta
Toer), Kota Harmoni (Idrus)
c. Naturalisme: aliran yang melukiskan kenyataan secara terus terang dan sering
cenderung bersifat jorok tanpa mempedulikan baik buruk serta akibat negatif.
Contoh: Belenggu (Armyn Pane), Catatan Harian Sang Koruptor (F. Rahardi),
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta (Rendra)
3. Eksistensialisme
Aliran eksistensialisme merupakan aliran yang muncul karena ketidakpuasan
atas dikotomi aliran idealisme dan materialisme dalam memaknai kehidupan.
Menurut Ahmad Tafsir, eksistensialisme ingin mencari jalan keluar dari kedua
pemikiran yang dianggap ekstrem itu yang berpikiran bahwa manusia di /8samping
ia sebagai subjek ia pun juga sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini.