Anda di halaman 1dari 20

Daftar isi

 1 Notasi Himpunan
 2 Himpunan kosong
 3 Relasi antar himpunan
o 3.1 Subhimpunan
o 3.2 Superhimpunan
o 3.3 Kesamaan dua himpunan
o 3.4 Himpunan Kuasa
 4 Kelas
 5 Kardinalitas
o 5.1 Himpunan Denumerabel
o 5.2 Himpunan Berhingga
o 5.3 Himpunan Tercacah
o 5.4 Himpunan Non-Denumerabel
 6 Fungsi Karakteristik
o 6.1 Representasi Biner
 7 Referensi
 8 Bacaan lanjutan
HIMPUNAN

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika
himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan
karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah
berguna.

Irisan dari dua himpunan yang dinyatakan dengan diagram Venn

Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan bagian yang
tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah
dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat
dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan
sumber dari mana semua matematika diturunkan.

Notasi Himpunan
Hubungan di antara 8 buah set dengan menggunakan diagram Venn

Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara
elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Cara penulisan ini adalah yang
umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti
itu. Tabel di bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang umum dipakai.

Notasi Contoh
Himpunan Huruf besar
Elemen himpunan Huruf kecil (jika merupakan huruf)
Kelas Huruf tulisan tangan

Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan
sebagainya, menggunakan notasi yang khusus.

Bilangan Asli Bulat Rasional Riil Kompleks


Notsi

Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah:

Simbol Arti
atau Himpunan kosong
Operasi gabungan dua himpunan
Operasi irisan dua himpunan
, , , Subhimpunan, Subhimpunan sejati, Superhimpunan, Superhimpunan sejati
Komplemen
Himpunan kuasa

Himpunan dapat didefinisikan dengan dua cara, yaitu:


 Enumerasi, yaitu mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau banyak tetapi
mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis (...).

 Pembangun himpunan, tidak dengan mendaftar, tetapi dengan mendeskripsikan sifat-


sifat yang harus dipenuhi oleh setiap elemen himpuan tersebut.

Notasi pembangun himpunan dapat menimbulkan berbagai paradoks, contohnya adalah


himpunan berikut:

Himpunan A tidak mungkin ada, karena jika A ada, berarti harus mengandung anggota yang
bukan merupakan anggotanya. Namun jika bukan anggotanya, lalu bagaimana mungkin A bisa
mengandung anggota tersebut.

Himpunan kosong

Himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang} memiliki anggota-anggota apel, jeruk, mangga, dan
pisang. Himpunan lain, semisal {5, 6} memiliki dua anggota, yaitu bilangan 5 dan 6. Kita boleh
mendefinisikan sebuah himpunan yang tidak memiliki anggota apa pun. Himpunan ini disebut
sebagai himpunan kosong.

Himpunan kosong tidak memiliki anggota apa pun, ditulis sebagai:

Relasi antar himpunan


Subhimpunan (HImpunan bagian)

Dari suatu himpunan, misalnya A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, dapat dibuat himpunan-
himpunan lain yang elemen-elemennya adalah diambil dari himpunan tersebut.

 {apel, jeruk}
 {jeruk, pisang}
 {apel, mangga, pisang}

Ketiga himpunan di atas memiliki sifat umum, yaitu setiap anggota himpunan itu adalah juga
anggota himpunan A. Himpunan-himpunan ini disebut sebagai subhimpunan atau himpunan
bagian dari A. Jadi dapat dirumuskan:

B adalah himpunan bagian dari A jika setiap elemen B juga terdapat dalam A.

Kalimat di atas tetap benar untuk B himpunan kosong. Maka juga subhimpunan dari A.

Untuk sembarang himpunan A,

Definisi di atas juga mencakup kemungkinan bahwa himpunan bagian dari A adalah A sendiri.

Untuk sembarang himpunan A,

Istilah subhimpunan dari A biasanya berarti mencakup A sebagai subhimpunannya sendiri.


Kadang-kadang istilah ini juga dipakai untuk menyebut himpunan bagian dari A, tetapi bukan A
sendiri. Pengertian mana yang digunakan biasanya jelas dari konteksnya.

Subhimpunan sejati dari A menunjuk pada subhimpunan dari A, tetapi tidak mencakup A
sendiri.
Superhimpunan

Kebalikan dari subhimpunan adalah superhimpunan, yaitu himpunan yang lebih besar yang
mencakup himpunan tersebut.

Kesamaan dua himpunan

Himpunan A dan B disebut sama, jika setiap anggota A adalah anggota B, dan sebaliknya, setiap
anggota B adalah anggota A.

atau

Definisi di atas sangat berguna untuk membuktikan bahwa dua himpunan A dan B adalah sama.
Pertama, buktikan dahulu A adalah subhimpunan B, kemudian buktikan bahwa B adalah
subhimpunan A.

Himpunan Kuasa

Himpunan kuasa atau himpunan pangkat (power set) dari A adalah himpunan yang terdiri dari

seluruh himpunan bagian dari A. Notasinya adalah .

Jika A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, maka :


{ { },
{apel}, {jeruk}, {mangga}, {pisang},
{apel, jeruk}, {apel, mangga}, {apel, pisang},
{jeruk, mangga}, {jeruk, pisang}, {mangga, pisang},
{apel, jeruk, mangga}, {apel, jeruk, pisang}, {apel, mangga, pisang}, {jeruk, mangga,
pisang},
{apel, jeruk, mangga, pisang} }

Banyaknya anggota yang terkandung dalam himpunan kuasa dari A adalah 2 pangkat banyaknya
anggota A.

Kelas

Suatu himpunan disebut sebagai kelas, atau keluarga himpunan jika himpunan tersebut terdiri

dari himpunan-himpunan. Himpunan adalah


sebuah keluarga himpunan. Perhatikan bahwa untuk sembarang himpunan A, maka himpunan

kuasanya, adalah sebuah keluarga himpunan.

Contoh berikut, bukanlah sebuah kelas, karena mengandung elemen c yang


bukan himpunan.

Kardinalitas

Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat dimengerti sebagai ukuran banyaknya elemen yang
dikandung oleh himpunan tersebut. Banyaknya elemen himpunan

adalah 4. Himpunan juga memiliki elemen


sejumlah 4. Berarti kedua himpunan tersebut ekivalen satu sama lain, atau dikatakan memiliki
kardinalitas yang sama.
Dua buah himpunan A dan B memiliki kardinalitas yang sama, jika terdapat fungsi
korespondensi satu-satu yang memetakan A pada B. Karena dengan mudah kita membuat fungsi

yang memetakan satu-satu dan


kepada himpunan A ke B, maka kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang sama.

Himpunan Denumerabel

Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan , yaitu himpunan bilangan asli, maka
himpunan tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas dari himpunan tersebut disebut sebagai
kardinalitas .

Himpunan semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerabel, karena memiliki
korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli, yang
dinyatakan oleh .

Himpunan Berhingga

Jika sebuah himpunan memiliki kardinalitas yang kurang dari kardinalitas , maka himpunan
tersebut adalah himpunan berhingga.

Himpunan Tercacah

Himpunan disebut tercacah jika himpunan tersebut adalah berhingga atau denumerabel.

Himpunan Non-Denumerabel

Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan non-denumerabel. Contoh dari himpunan ini
adalah himpunan semua bilangan riil. Kardinalitas dari himpunan jenis ini disebut sebagai
kardinalitas . Pembuktian bahwa bilangan riil tidak denumerabel dapat menggunakan
pembuktian diagonal.
Himpunan bilangan riil dalam interval (0,1) juga memiliki kardinalitas , karena terdapat
korespondensi satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan seluruh bilangan riil, yang

salah satunya adalah .

Fungsi Karakteristik

Fungsi karakteristik menunjukkan apakah sebuah elemen terdapat dalam sebuah himpunan atau
tidak.

Jika maka:

Terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan kuasa dengan himpunan dari semua
fungsi karakteristik dari S. Hal ini mengakibatkan kita dapat menuliskan himpunan sebagai
barisan bilangan 0 dan 1, yang menyatakan ada tidaknya sebuah elemen dalam himpunan
tersebut.

Representasi Biner

Jika konteks pembicaraan adalah pada sebuah himpunan semesta S, maka setiap himpunan
bagian dari S bisa dituliskan dalam barisan angka 0 dan 1, atau disebut juga bentuk biner.
Bilangan biner menggunakan angka 1 dan 0 pada setiap digitnya. Setiap posisi bit dikaitkan
dengan masing-masing elemen S, sehingga nilai 1 menunjukkan bahwa elemen tersebut ada, dan
nilai 0 menunjukkan bahwa elemen tersebut tidak ada. Dengan kata lain, masing-masing bit
merupakan fungsi karakteristik dari himpunan tersebut. Sebagai contoh, jika himpunan S = {a, b,
c, d, e, f, g}, A = {a, c, e, f}, dan B = {b, c, d, f}, maka:

Himpunan Representasi Biner


---------------------------- -------------------
abcdefg
S = { a, b, c, d, e, f, g } --> 1 1 1 1 1 1 1
A = { a, c, e, f } --> 1 0 1 0 1 1 0
B={ b, c, d, f } --> 0 1 1 1 0 1 0

Cara menyatakan himpunan seperti ini sangat menguntungkan untuk melakukan operasi-operasi
himpunan, seperti union, interseksi, dan komplemen, karena kita tinggal menggunakan operasi
bit untuk melakukannya.

 Operasi gabungan setara dengan A or B


 Operasi irisan setara dengan A and B
 Operasi komplemen setara dengan not A

Representasi himpunan dalam bentuk biner dipakai oleh kompiler-kompiler Pascal dan juga
Delphi.

Buku Wiki memiliki buku bertajuk


Materi:Himpunan

Referensi

 Lipschutz, S. Set Theory. McGraw-Hill


 Delphi 5 Memory Management

Bacaan lanjutan

 Halmos, Paul R., Naive Set Theory, Princeton, N.J.: Van Nostrand (1960) ISBN 0-387-
90092-6
Stoll, Robert R., Set Theory and Logic, Mineola, N.Y.: Dover Publications (1979) ISBN 0-486-
63829-4

Jenis Himpunan

Jenis Notasi Keterangan


Himpunan A yang anggota- A = {a, b, c, ...} A  adalah nama yang diberikan kepada
anggotanya semua huruf suatu himpunan
kecil dalam abjad (latin).
Himpunan yang anggotanya ARB A = {1, 2, 3, 4}
sama banyak B = {a, b, c, d}

Banyaknya anggota A = 4 ditulis n(A) =


4.
Banyaknya anggota B = 4, ditulis n(B) =
4.

n(A) = n(B) = 4
Himpunan yang sama A=B Himpunan A dikatakan sama dengan
himpunan B bila setiap anggota A juga
menjadi anggota B dan sebaliknya.
Himpunan kosong {  } atau Ø Himpunan yang tidak mempunyai
anggota sama sekali.
Himpunan bagian A  T  B A himpunan bagian dari himpunan B.
Himpunan universum atau U atau S Adalah himpunan dari semua unsur yang
semesta pembicaraan dibicarakan.
c
Himpunan komplemen A’ Atau A U = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
A = {3, 5}
A’ = Ac = himpunan komplemen dari A
= {1, 2, 4, 6}
Himpunan lepas (disjoint) A  || B Himpunan A lepas dari himpunan B bila
tidak ada anggota A yang menjadi
anggota B.
Operasi Himpunan

Jenis Operasi Hukum dan sifat-sifat Operasi


1 Gabunan (Union) A U B = B U A disebut sifat komutatif gabungan
(A U B) U C = A U (B U C) disebut sifat asosiatif gabungan
AUØ=A
AUU=U
AUA=A
A U A’ = U Disebut sifat komplemen gabungan

Gabungan himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya


merupakan anggota A saja, anggota B saja, dan anggota persekutuan A dan B.
Notasi : 

2 Irisan A W B = B W A disebut sifat komutatif irisan


(intersection) AWA=A
AW =Ø
AWU=A
A W A’ = Ø disebut sifat komplemen irisan
(A W B) W C = A W (B W A) disebut sifat asosiatif irisan

Irisan himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan


anggota himpunan A dan sekaligus merupakan anggota himpunan B. Notasi:

2 Distributif A U (B W C) = (A U B) W (A U C); disebut sifat distributif


gabungan terhadap irisan.
A W (B U C) = (A W B) U (A W C); disebut sifat distributif irisan
terhadap gabungan.

3 Selisih A–A=Ø
A–Ø=A
A – B = A W B’
A – (BUC) = (A – B)W (A – C)
A – (B W C) = (A – B)U(A – C)
4 Komplemen (A’)’ = A
U’ = Ø
Ø’ = U
AUA’ = U
AWA’ = U
AWA’= Ø
5 Banyaknya n(A) + n(B) K n(AUB)
Anggota n(AUB) = n(A) + n(B) – n(AWB)
n(AUBUC) = n(A) + n(B) + n(C) – n(AWB) – n(BWC) – n(CWA) +
n(AWBWC)
n(A) + n(B) = n(AUB) + n(AWB)
n(A) + n(B) + n(C) =n(AUBUC) + n(AWB) + n(AWC) + n(BWC) –
n(AWBWC)

Diagram Venn

Pernyataan Diagram
1 Himpunan Semesta
U

2 U=
{1,2,3,4,5,6,7,8,9}

3 ATU
4 ATU
BTA
BTU

5 A=B

6 CTBTATU
Contoh {Bilangan
Asli}
A = {1,2,3,... 10}
B = {1,3,5,9}
C = {1,3}

Operasi Diagram
Gabungan A = {a,b,c,d}
Himpunan B = {e,f}
AUB=
{a,b,c,d,e,f,}

A = {1,2,3,4}
C = {3,4,5}
A U C = {1,2,3,4,5}

E = {x,y,z}
F = {x}
E U F = {x,y,z}

Irisan A = {a,b,c,d}
B = {c,d,e}
A W B= {c,d}

C = {a,b,c,d}
D = {a,b}
C W D = {a,b}
E = {a,b,c}
F = {1,2,3}
EWF={Ø}

Selisih A = {a,b,c}
Himpunan B = {d,e}
A / B = {a,b,c}

C = {1,2,3}
D = {3,4}
C / D = {1,2}

D / C = {4}

Himpunan A’ atau komplemen


Komplemen dari A
(A W B)’ = A’ U B’

A’ W B’ = (AUB)’

Macam-macam  HIMPUNAN dalam Matematika adalah :

1.Himpunan berhingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya dapat dihitung. 
Contohnya D = {bilangan genap kurang dari 10} atau A = {2,4,6,8}. 
Himpunan D jumlah angotanya dapat dihitung yaitu sebanyak 4 buah. 
2. Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya tidak terbatas atau tak
hingga. Contohnya: A= {bilangan genap}, B= {bilangan ganjil} 

3.Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali.
Himpunan kosong dilambangkan dengan tanda {}. 
Contohnya B = {bilangan genap antara 2 dan 4}. ditulis B={}={0}.

4.Himpunan ekuivalen/himpunan sama adalah himpunan yang anggotanya sama


   contohnya A= {b,c,d} B={d,c,b} A=B

5.Himpunan semesta adalah himpunan dari semua unsur yang sedang dibicarakan. Himpunan
semesta juga disebut himpunan uiversal dan ditulis dengan huruf S.
contohnya:A = {1,3,5,7,9}
himpunan semestanya berupa:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah} 
S = {bilangan ganjil kurang dari 10}

6.Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari nol dan
seterusnya contoh K = {0,1,2,3,4,5} 

7.Himpunan bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk juga anggota A,
maka B merupakan bagian dari himpunan A. contohnya B = {a,c,e} A = {a,b,c,d,e} 
jadi B bagian dari A.Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu himpunan. Contohnya :
A = (a,b,c,d,e} maka a elemen A

8.Himpunan lepas adalah ssuatu himpunan yang tidak mempunyai anggota persekutuan dengan
himpunan lain. ContohnyaA = {d,e,f} B = {g,h,i} maka himpunan A tidak mempunyai anggota
persekutuan dengan himpunan B atau A//B bukan anggota himpunan adalah unsur ini tidak
termasuk dalam himpunan tersebut contohnya A = {a,b,c,d} e bukan anggota himpunan A.
9.Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari bilangan
satu dan seterusnya.Contohnya D = {1,2,3,4,...}

10. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari angka dua dan
selalu genap atau habis dibagi dua contohnya G = {2,4,6,8,10}

11.Himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya tidak habis dibagi
dua .contohnya K = {1,3,5,7}  

12.Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan yang anggotanya semua bilangan
yang memiliki dua faktor contohnya Y = {2,3,,5,7} 

13. Himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang anggotanya
dipangkatkan dua.Contohnya Y = {0^2,1^2,3^2)

Sumber : http://ilmusekolahgratis.blogspot.com/2013/03/macam-macam-himpunan-dalam-
matematika.html#ixzz2YGqxgDZF

Anda mungkin juga menyukai