Anda di halaman 1dari 5

WORKSHEET TERAPI

Seorang pria tua, 60 th, dengan obesitas ingin menkonsumsi chitosan untuk menurunkan berat
badannya. Bagaimana efikasinya?

P: Pria tua 60 tahun (Lansia)obesitas

I: Mengkonsumsi Chitosan

C: tidak mengkonsumsi Chitosan/konsumsi plasebo

O: Dapat menurunkan BB

1. Apakah Hasil Penelitian Valid

NO. PERTANYAAN JAWABAN


1. Apakah terdapat randomisasi? Ya, terdapat randomisasi
2. Apakah daftar random Tidak
diperlihatkan?
3. Apakah pasien di follow up Iya terdapat follow up sebanyak 8 kali.
(kohort) cukup lama dan komplit? Diadakan pada saat pendaftaran (2 minggu),
pada awal / pengacakan (0 minggu), dan
pada 4, 8, 12, 16, 20, dan 24 minggu setelah
pengacakan.
4. Apakah pasien dianalisis di grup Iya dianalisa sesuai grup Plasebo dan
nya masing-masing? Chitosan
5. Apakah single blind, double blind Single blind
atau triple blind?
6. Apakah kedua grup diperlakukan Iya, Selama setiap kunjungan, penilaian
sama? berikut dilakukan: berat badan, lingkar
pinggang, tekanan darah, jumlah kapsul, dan
efek samping.
7. Apakah kedua grup setara Iya
(karakteristik sama) pada saat
dimulai penelitian?
2. Apakah Hasil penelitian yang valid ini penting

No. Pertanyaan Jawaban


1. Seberapa besar hasil terapi Sejumlah uji coba sebelumnya yang
menyelidiki efek kitosan pada berat badan
dan lipid telah diterbitkan, tetapi hasilnya
bertentangan. Sebuah meta-analisis dari
lima uji coba Italia yang melibatkan total
386 peserta menunjukkan perbedaan rata-
rata penurunan berat badan 3,3 kg antara
kelompok intervensi dan kelompok plasebo.
2. Seberapa tepat perkiraan pengaruh tidak memiliki efek klinis yang signifikan
terapi pada penurunan berat badan atau hasil
terukur lainnya pada pria dan wanita
kelebihan berat badan dan obesitas yang
mengonsumsi dosis 3 g / hari. Tidak ada
peningkatan ekskresi lemak feses yang
diamati untuk mendukung mekanisme kerja
kitosan, dan pengobatan dikaitkan dengan
beberapa efek samping gastrointestinal
minor. Oleh karena itu, tampaknya tepat
untuk memusatkan perhatian publik pada
cara-cara penurunan berat badan yang
terbukti efektif seperti perbaikan gizi dan
peningkatan aktivitas fisik.

CER: 81/125 = 0,64 (64 %)


EER: 83/125 = 0,66 (66 %)
RRR: (64% - 66%) / 64% = -0,03%
ARR: 64% - 66% = -2%
NNT: 1/-2% = -0,98 %
3. Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan kepada pasien anda

Apakah hasil ini dapat diaplikasikan ke pasien


Apakah karakteristik pasien dengan subjek YA
penelitian sangat berbeda sehingga hasil
tidak dapat diaplikasikan?
Apakah terapi/tindakan ini dapat YA
diaplikasikan pada praktek Anda?

Apa manfaat dan bahaya yang bisa didapatkan oleh pasien?


Metode 1: f Resiko relative pasien Anda bila
mendapatkan terapi terhadap subjek yang
diteliti =
NNT/f = -0,98%/1 = -0,98%
Metode 2: 1/ (PEER – RRR) Ekspektasi pasien Anda bila mereka berada
di kelompok control (PEER) = 1/ (PEER X
RRR) = ………

Apakah pasien Anda akan merasa puas (berdasarkan kekhawatiran dan preferensi
mereka) setelah diberikan terapi?
Apakah Anda telah mengetahui apa yang YA
pasien Anda inginkan?
Apakah pasien Anda cocok untuk YA
mendapatkan terapi ini dan mengerti segala
konsekuensinya?

Pasien dengan sirosis hepatis, berapakah probabilitas pasien untuk mengalami varises
esophagus?

P:Pasien Sirosis Hepatis

I: Mendapatkan terapi
C: Tidak mendapatkan terapi

O: Probabilitas mengalami varises esophagus

FORM TELAAH KRITIS ARTIKEL PROGNOSIS

A. Are the results of this prognosis study valid?

1. Was a defined, representative sample of patients assembled at a common (usually


YA
early) point in the course of their disease?

2. Was patient follow-up sufficiently long and complete? TIDAK

3. Were objective outcome criteria applied in a “blind” fashion? TIDAK

4. If subgroups with different prognoses are identified:

4a. Was there adjustment for important prognostic factors? YA

4b. Was there validation in an independent group (“test set”) of patients? TIDAK

B. Are the valid results of this prognosis study important?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari rekam medik


pasien di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil
Padang pada periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2013 didapatkan pasien sirosis hepatis
sebanyak 422 orang dan pasien sirosis hepatis dengan
varises esofagus sebanyak 194 orang (46%). Penelitian
5. How likely are the outcomes over time?
yang dilakukan oleh Karina mendapatkan varises
esofagus sebagai komplikasi tersering yang terjadi yaitu
sebanyak 44 dari 67 kasus sirosis hepatis. Menurut
kepustakaan, sekitar 50% pasien dengan sirosis hepatis
akan mengalami varises dan frekuensi varises esofagus
sekitar 30%-70% dari keseluruhan varises

6. How precise are the prognostic estimates? Hasil penelitian ini terlihat penderita sirosis hepatis yang
memenuhi Child C sebanyak 31 orang (47%) dengan
varises esofagus derajat III (FIII) sebanyak 26 orang
(39,4%) yang merupakan kondisi terbanyak dan varises
esofagus derajat I-II (FI-FII) 5 orang (7,6%). Pada Child
A-B didapatkan penderita sebanyak 35 orang (53%) lebih
banyak berada pada varises derajat III (FIII) 21 orang
(31,8%), dan varises esofagus derajat I-II (FI-FII)
sebanyak 14 orang (21,2%). Analisis statistik dengan
menggunakan uji chi-square didapatkan hubungan
bermakna antara derajat varises esofagus berdasarkan
beratnya sirosis hepatis (p=0,033). Hasil penelitian yang
sama dilaporkan oleh Miro, S dimana pada Child A
ditemukan 83,3% penderita pada varises esofagus derajat
I, pada Child B ditemukan paling banyak varises
esofagus derajat II 74,1% dan Child C ditemukan varises
esofagus derajat III 84,6%.19 Setelah diuji secara
statistik didapatkan korelasi positif yang kuat dengan
nilai r = 0,79 (p<0,05).

C. Can you apply this valid, important evidence about prognosis in caring for your
patient?

7. Do the results apply to our patient?

7a. Is our patient so different from those in the study that its results cannot apply? YA

7b. Will this evidence make a clinically important impact on our conclusions about
YA
what to offer or tell our patient?

Anda mungkin juga menyukai