LP Kep. KLG Yoshe Malinda
LP Kep. KLG Yoshe Malinda
PADA PEROKOK
DISUSUN OLEH :
YOSHE MALINDA
NIM. P1337420218109
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan
anak- anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
g. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.
h. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
k. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suaru panti-panti.
l. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap indivisu adalah menikah dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
n. Unmarried paret and child
Ibu dan aak dmana perkawinan tidak dikehendaki, anakya di adopsi.
o. Cohibing Cauple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
(Harmoko, hal 23; 2012)
4. Tahap dan perkembangan keluarga
a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga baru (beginning family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu
suami dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing-masing, secara psikologi keluarga tersebut membentuk
keluarga baru. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi
dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan makan,
tidur, bangun pagi, bekerja dan sebagainya. Hal ini yang perlu diputuskan
adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa
jumlah anak yang diharapkan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.
2. Menetapkan tujuan bersama;
3. Membina hubungan dengan keluarga lain; teman, dan kelompok
sosial;
4. Merencanakan anak (KB)
5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk
menjadi orang tua.
b. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing
family)
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama
berusia 30 bulan (2,5 tahun). Masalah yang sering terjadi dengan
kelahiran bayi adalah pasangan merasa diabaikan karena fokus perhatian
kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi
ayah atau sebaliknya.
Tugas perkembangan pada masa ini antara lain :
1. Persiapan menjadi orang tua
2. Membagi peran dan tanggung jawab
3. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah
yang menyenangan
4. Mempersiapkan biaya atau dana child bearing
5. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
6. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
7. Mangadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
6. Komplikasi
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan
bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit yang
ditimbulkan oleh rokok, yaitu :
a. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata yaitu
memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan
menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok.
b. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk
penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih
dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan
jantung pada perokok 22 kali lebih besar daripada yang tidak
merokok.
c. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang
menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan
karbondioksida.
d. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan
batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang
menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas oksigen. Bila
keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lendir sehingga
mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
e. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan
lambung untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga
sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang
diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
f. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus, rokok
meneyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan
berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi.
g. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan
pada DNA-nya sehingga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi
menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi
ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah
sperma dan infertilitas (ketidaksuburan) banyak terjadi pada perokok.
h. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki,
yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan
tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh)
sehingga pasien perlu diamputasi.
D. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
Proses pengkajian merupakan pengumpulan informasi yang
berkesinambungan, dianalisa dan diintepretasikan serta diindentifikasi secara
mendalam. Sumber data pengkajian diperoleh dari anamnesa (wawancara),
pengamatan (observasi), pemeriksaan fisik anggota keluarga dan data
dokumentasi (Dion & Betan, 2015). Pengkajian keperawatan keluarga
mencakup :
a. Identitas keluarga
Identitas keluarga meliputi identitas kepala keluarga, komposisi keluarga,
genogram (garis keturunan), tipe keluarga, latar belakang
kebudayaan/suku bangsa, agama dan kepercayaan, status sosial ekonomi,
kegiatan waktu luang/rekreasi, kebiasaan hidup sehari-hari.
b. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
Tahap perkembangan dan riwayat keluarga meliputi tahap perkembangan
keluarga saat ini dan jangkauan pencapaian tahap perkembangan keluarga.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga meliputi riwayat keluarga sebelumya dan
riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini,
d. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
Memaparkan gambar dan menjelaskan tentang karakteristik rumah.
2) Karakteristik lingkungan rumah (tetangga dan komunitas)
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat
yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan
penduduk setempat.
2) Fungsi sosialisasi
Menjelaskan bagaimana interaksi dan hubungan dalam keluarga dan
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Mengkaji sejauh mana keluarga menyiapkan makanan, pakaian dan
perlindungan terhadap anggota keluarga yang sakit.
4) Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota
keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.
5) Fungsi ekonomi.
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, papan dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga.
g. Koping keluarga
1) Stressor jangka panjang dan pendek
2) Respon keluarga terhadap stressor
3) Penggunaan strategi koping
4) Koping yang berhasil dilakukan oleh keluarga
5) Koping disfungsional
h. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan berupa pemeriksaan head to toe untuk
melihat masalah yang ada pada fisik pasien dan dapat digunakan sebagai
data penunjang keperawatan untuk mengakkan diagnosa.
2. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan ditentukan berdasarkan data-data yang
mendukung ditegakannya suatu diagnosa keperawatan. Data yang didapatkan
dalam pengkajian yang meliputi wawancara mengenai faktor- faktor risiko
yang terdapat dalam keluarga tersebut, data hasil observasi yang menunjukkan
adanya akses yang mungkin menyebabkan gangguan kesehatan maka akan
muncul suatu masalah. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
keluarga dengan perokok Herdman dan Kamitsuru (2017) yaitu risiko
kerusakan integritas membran mukosa oral.
Berdasarkan diagnosa tersebut, perumusan masalah kesehatan keluarga
akan disusun sesuai prioritasnya dengan proses skoring menggunakan skala
dengan kriteria sifat masalah, kemungkinan masalah dapat diubah, potensial
masalah untuk dicegah, dan menonjolnya masalah (Mubarak, 2009).
Penentuan masalah utama dapat dilakukan dengan cara menentukan
prioritas masalah dengan melakukan skoring.
Skoring :
a. Tentukan skor tiap
kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan bobot
Menentukan nilai = Skor x Bobot
Nilai tertinggi
3. Intervensi keperawatan
Menurut Bulecheck, Butcher, Dochterman dan Wagner (2015) yang di
terjemahkan oleh Nurjannah dan Tumanggor (2016) perencanaan yang
digunakan untuk masalah keperawatan risiko kerusakan integritas membran
mukosa oral berdasarkan dari:
Keterangan :
1 : Tidak ada pengetahuan
2 : Pengetahuan terbatas
3 : Pengetahuan sedang
4 : Pengetahuan banyak
5 : Pengetahuan sangat banyak
Keterangan :
1 : Sangat lemah
2 : Lemah
3 : Sedang
4 : Kuat
5 : Sangat Kuat
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2.Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4.Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Dion, Y & Betan, Y. (2015). Asuhan keperawatan keluarga konsep dan praktik.
Yogyakarta : Nura Medika
Moorhead, S., Marion, J., Meridean L.M., Elizabeth, S. (2016). Nursing outcomes
classification (NOC) pengukuran outcomes kesehatan. Edisi kelima.
Indonesia : ELSEVIER.
Sumerti, N.N. (2016). Merokok dan efeknya terhadap kesehatan gigi dan rongga
mulut. Jurnal Kesehatan Gigi, 4(2), 49-58. (online)
(http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/keperawatangigi/wp-
content/uploads/2017/02/1.-Merokok.pdf), diakses pada tanggal 7 februari
2021)