Anda di halaman 1dari 28

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND


FACTOR DESIGN
Oleh :
1. AGUNG HADI SUPRAPTO 3111 030 114

2.RINTIH PRASTIANING ATAS KASIH 3111 030 118

Dosen Pembimbing :

Ir. MUNARUS SULUCH, MSc


NIP. 19550408 198203 1 003

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2014
LATAR BELAKANG

• Program bantu perhitungan berupa Microsoft excel untuk


mempermudah dan mempercepat perhitungan.

• Pembebanan (PPIUG 1983), beban gempa (SNI 02-1726-2012),


Analisa struktur SAP 2000, Konstruksi Baja (SNI 03-1729-2002),
Konstruksi beton bertulang (SNI 03-2847-2002

• Wilayah Pamekasan termasuk dalam zona gempa yang direncanakan


dengan metode SRPMB.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana merencanakan Gedung Kantor dengan elemen struktur


baja dan beban gempa berdasarkan SNI 02-1726-2012.
2. Bagaimana menyederhanakan perhitungan dalam program excel pada
konstruksi baja dan beton dengan lebih sederhana.
3. Bagaimana merencanakan Gedung Kantor dan menuangkan hasil
perhitungan serta perencanaannya ke dalam gambar teknik
Batasan Masalah

1. Perencanaan gedung ini tidak mempertimbangkan aspek ekonomi


gedung.
2. Perencanaan Sruktur Plat, Pondasi, Sloof, dan Tangga menggunakan
beton
3. Perencanaan Struktur Atap, Balok, dan Kolom, menggunakan baja
4. Analisis beban gempa menggunakan static ekuivalen
5. Data tanah yang diambil dari laboratorium mekanika tanah Diploma
Teknik Sipil – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Tujuan
1. Merencanakan Gedung Kantor dengan elemen struktur baja dengan beban
gempa berdasarkan SNI 02-1726-2012.
2. Menyederhanakan perhitungan dalam program excel pada konstruksi baja
dan beton dengan lebih sederhana
3. Dapat merencanakan Gedung Kantor dan menuangkan hasil perhitungan
serta perencanaannya ke dalam gambar teknik

Manfaat

Mampu merencanakan struktur baja yang perhitungan setiap elemen strukturnya


membutuhkan prosedur perhitungan yang sama dan berulang-ulang menjadi
lebih sederhana menggunakan program bantu Microsoft excel.
DATA BANGUNAN

Type Bangunan : Kantor Pemerintah Daerah


Tinggi Bangunan : ± 22m
Jumlah Lantai : 4 Lantai
Luas Bangunan : ± 3888 m2
Struktur Bangunan : Konstruksi Baja
Struktur Pondasi : Pondasi Tiang Pancang
ANALISIS PEMBEBANAN

Beban Mati : Kombinasi Pembebanan :


•Berat Sendiri Bangunan
•Keramik, Spesi , dan Dinding
PPIUG 1983
Beban Hidup :
•Fungsi Bangunan
PPIUG 1983
Beban Angin (pada atap)
PPIUG 1983

Beban gempa
SNI 02-1726-2012

SNI 03 – 1729 - 2002


Perencanaan Struktur

1. Bangunan Atas
Struktur Sekunder
- Struktur Atap
- Pelat lantai
- Balok Anak
- Tangga
Struktur Primer
- Balok Induk
- Kolom
- Sloof
- Sambungan
2. Bangunan Bawah
Pondasi
ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM PERENCANAAN

 Pelat Lantai diasumsikan sebagai beban bukan sebagai pemikul


struktur.
 Kolom bagian bawah dilapisi beton yang tertanam ditanah
diasumsikan balok biasa bukan balok komposit hanya untuk
menghindari korosi.
 Sloof diasumsikan hanya memikul beban dinding untuk menghidari
penurunan (Displacement) tanah bukan sebagai pemikul struktur.
 Tidak memakai kolom pendek asumsi tumpuan diatas poer.
 Sambungan pada kolom dengan balok footer diasumsikan las,
sedangkan sambungan antara balok footer dan balok diasumsikan
sambungan baut.
 Gording diasumsikan sendi
Bagan Alir Proyek akhir
• FLOWCHART PERHITUNGAN STRUKTUR SEKUNDER

Gording Kuda-kuda Pelat Lantai Tangga


Kuda-kuda

Excel

Kembali
Pelat Lantai

Mu
Mn 
0,8
Mn
Rn 
b.d 2
fy
m
0,85. fc '
1 2.m.Rn 
 1  1  
m fy 
1, 4
 min 
fy

Excel

Kembali
Tangga

Excel

Kembali Selanjutnya
Perhitungan gempa (SNI 02-1726-2012)

Ta(min)  Ct.hn x
Ta(max)  Cu.Ta(min)

S DS
Cs(max) 
R
 
 Ie 
2
S D1 SDS  SMS
Cs( Hitungan )  3 S MS  Fa .S S
R
T  2
 Ie  SD1  SM1 S D1  FV .S1
3
Cs(min)  0, 044.S DS .I e
PEMODELAN SAP 2000

3D BANGUNAN
PEMODELAN SAP 2000
• FLOWCHART PERHITUNGAN STRUKTUR PRIMER
Lentur Tekan Pondasi

Flowchart Elemen Lentur SNI 03-1729-2002

h2 E
 6,36
tw fy

Vn  0, 6 f y Aw

Vu  Vn

  p  
2
M n  M p  (M p  M r ) Mn  Mr  r 
r   p  

Mu   Mn

Mu  Vu 
  0, 625   1,375
 Mn  Vn 

  L  L    M
M n  Cb  M r   M p  M r  r M n  M cr  M p
  Lr  Lp   p

Mu   Mn
  ijin

Excel
Flowchart Elemen Tekan SNI 03-1729-2002

Excel

Kembali
Flowchart Pondasi SNI 03-2847-2002

Excel

Kembali Selanjutnya
HASIL PERENCANAAN STRUKTUR
1. Gording menggunakan profil LLC 150.50.20.4,5
2. Usuk galvalum 30/80
3. Reng galvalum 30/40
4. Penutup atap genteng metal
5. Penggantung gording menggunakan Ø10 mn
6. Ikatan angin menggunakan Ø12 mn
7. Kuda-kuda A
 Rangka atas menngunakan profil 2L 80.80.8
 Rangka bawah menngunakan profil 2L 80.80.8
 Rangka vertikal menngunakan profil 2L 50.50.7
 Rangka diagonal menngunakan profil 2L 50.50.7
8. Kuda-kuda B
 Rangka atas menngunakan profil 2L 80.80.8
 Rangka bawah menngunakan profil 2L 80.80.8
 Rangka vertikal menngunakan profil 2L 50.50.7
 Rangka diagonal menngunakan profil 2L 50.50.7
a. Struktur Sekunder
1. Plat lantai:
- Pada lantai tebal pelat diambil 12 cm, dengan tulangan wire mesh M10
jarak 150 mm
2. Balok Anak menggunakan profil WF 250.175.7.11
3. Komponen Tangga
 Dimensi Tangga dan Bordes
- Lebar injakan (i) : 28 cm
- Tinggi tanjakan (t) : 17 cm
- Tebal pelat tangga : 15 cm
- Tebal pelat bordes : 15 cm
 Penulangan Pelat Tangga
Tulangan utama :
- Tulangan arah Y (memanjang) : D13 – 100
Tulangan susut :
- Tulangan arah X (melintang) : Ø10 – 300
 Penulangan Pelat Bordes
Tulangan utama :
- Tulangan arah X (memanjang) : D13 – 100
Tulangan susut :
- Tulangan arah Y (melintang) : Ø10 – 300
1. Balok Bordes menggunakan profil WF 250.175.7.11
a. Struktur Primer
1. Balok Induk melintang : profil WF 500.200.10.15
2. Balok Induk memanjang : profil WF 300.200.8.13
3. Balok ringbalk : profil WF 250.175.7.11
4. Kolom menggunakan profil H 350.350.12.19
5. Sloof
 Sloof TB 1
Dimensi : 25 cm x 45 cm
Tulangan Lentur
 Tumpuan Kanan : 6 D 19
 Lapangan : 6 D 19
 Tumpuan Kiri : 6 D 19
Tulangan Geser
 Tumpuan Kanan : Ø10 – 100
 Lapangan : Ø10 – 100
 Tumpuan Kiri : Ø10 – 100
 Sloof TB 2
Dimensi : 40 cm x 60 cm
Tulangan Lentur
 Tumpuan Kanan : 10 D 19
 Lapangan : 10 D 19
 Tumpuan Kiri : 10 D 19
Tulangan Geser
 Tumpuan Kanan : Ø10 – 150
 Lapangan : Ø10 – 150
 Tumpuan Kiri : Ø10 – 150

1. Pondasi
 Pondasi yang dipakai adalah pondasi tiang pancang yang
diproduksi oleh PT. JAYA BETON KARYA MANDIRI
dengan diameter 350 mm (tipe class A1)
 Pile Cape Tipe 1
Dimensi : 2,2 m x 2,2 m x 0,6 m
Dimensi Tiang Pancang : Ø35 cm
Kedalaman Tiang Pancang :8m
Tulangan Pile Cape Arah X : D16 – 100
Tulangan Pile Cape Arah Y : D16 – 100
a. Sambungan
 Sambungan atap
 Menggunakan sambungan baut A325 Ø13 mm
 Plat penyambung menggunakan plat dengan tebal 8mm dan tinggi 250 mm
 Sambungan balok anak dengan balok induk
 Menggunakan sambungan baut A325 Ø19 mm sebanyak 6 buah
 Sambungan balok induk dengan kolom
 Menggunakan sambungan baut A325 Ø19 mm sebanyak 10 buah pada badan
kolom
 Tebal plat penyambung adalah 10 mm
 Dipakai sambungan las sudut dengan a = 13 mm
 Sambungan kolom dengan kolom
 Menggunakan sambungan baut A325 Ø19 mm sebanyak 12 buah pada tiap sisi
badan kolom
 Tebal plat penyambung adalah 8 mm
 Sambungan kolom dengan base plate
 Dipakai sambungan las sudut dengan a = 5 mm
 Angkur yang dipakai 8 buah diameter 19 mm dan panjang 150 mm
 Tebal plat landasan yang digunakan adalah 10 mm
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai