Proyek 1
Proyek 1
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Agar dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal maka dikembangkan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat yang
Diabetes Mellitus menimbulkan gangguan multi sistem dan merupakan suatu penyakit
yang banyak ditemukan di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah
klien dengan Diabetes Mellitus yang datang ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut
B. Batasan Masalah
Uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan kasus Diabetes Mellitus sangatlah
penting, karena itulah sehingga penulis membatasi masalah hanya pada asuhan keperawatan
Diabetes Mellitus yang dirawat di ruang perawatan Interna atas Perjan RS DR. Wahidin
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mellitus.
2. Tujuan Khusus
Diabetes Mellitus.
D. Manfaat Penulisan
TAPUT
2. Bahan bacaan.
E. Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
Membaca dan mempelajari literatur-lliteratur yang ada relevansinya dengan karya
2. Studi Kasus
a. Wawancara
Untuk mendapatkan data lebih lengkap tentang masalah yang timbul pada
b. Observasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1995).
defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner dan Sudarta,
1999).
dengan kelenjar ludah, panjang kira-kira 15 cm berat 60 – 100 gram. Letak pada
b. Badan pankreas merupakan bagian utama organ itu letaknya sebelah lambung dan
c. Ekor pankreas adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang sebenarnya
menyentuh lympa.
Pankreas terdiri dari dua jaringan utama yaitu :
Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel alfa, beta dan
delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pewarnaannya. Sel beta
mengekresi insulin, sel alfa mengekresi glukagon, dan sel-sel delta mengekresi
somatostatin.
a. Fungsi eksokrin, dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang membentuk getah
pancreas berisi enzim dan elektrolit. Jenis-jenis enzim dari pancreas adalah :
monosakarida.
amino.
3.) Lipase ; menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi asam lemak dan
gliserol gliserin.
b. Fungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk hormon dalam pulau
Oleh karena itu hormon insulin yang dihasilkan pulau langerhans langsung diserap ke
dalam kapiler darah untuk dibawa ke tempat yang membutuhkan hormon tersebut.
Dua hormon penting yang dihasilkan oleh pancreas adalah insulin dan glukagon
1). Insulin
Insulin adalah protein kecil yang berat molekulnya 5808 untuk manusia. Insulin
terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan
disulfide. Sekresi insulin diatur oleh glukosa darah dan asam amino yang
memegang peranan penting. Perangsang sekresi insulin adalah glukosa darah.
2). Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang disekresikan oleh sel-sel alfa pulau
merupakan protein kecil mempunyai berat molekul 3842 dan terdiri dari 29 rantai
asam amino.
3. Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga
efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa
oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300
sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah
4. Klasifikasi
yang dahulu dikenal dengan nama Juvenil Onset Diabetes (JOD), penderita
b. Diabetes Mellitus type II, Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus (NIDOM),
yang dahulu dikenal dengan nama Maturity Onset Diabetes (MOD) terbagi dua
yaitu :
1.) Non obesitas
2.) Obesitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pancreas, tetapi
Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.
diabetes karena obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan
lain-lain.
5. Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan
pasti dari studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahuo bahwa Diabetes
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
a. Faktor genetik
Diabetes Mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga
1.) Infeksi
2.) Nutrisi
b.) Malnutrisi protein
3.) Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya
6. Gambaran Klinik
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis
yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga penderita
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi
(lapar).
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan
kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama
mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein.
e. Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi)
7. Penatalaksanaan
mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi acut dan kronik. Jika
ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi
dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. Penyuluhan kesehatan awal dan
8. Komplikasi
a. Akut
1.) Hypoglikemia
2.) Ketoasidosis
3.) Diabetik
b. Kronik
diabetic.
3.) Neuropati diabetic.
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Register : 05 37 92
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Umur : 46 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Kawin/Belum : kawin
Alamat : Daya
b. Identitas Penanggung
Nama : Ny. NR
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Kawin/Belum : kawin
Pendidikan : SMP
Penghasilan : -
Hubungan : Istri
2. Riwayat Kesehatan
disertai sakit seluruh badan, tungkai bawah kiri dan kanan, terasa
lalu)
3.) Klien tidak merokok
Genogram 3 generasi
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
3. Pemeriksaan Fisik
c. Kesadaran : Komposmentis
d. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
e. Kepala
Inspeksi :
Palpasi :
f. Muka
Inspeksi :
Palpasi :
Inspeksi :
4.) Pupil : Isokor
Palpasi :
Inspeksi :
Palpasi :
- Tidak ada rasa nyeri tekan pada sinus maxillaris, etmoidalis, frontalis.
i. Telinga
Inspeksi :
j. Rongga mulut
Inspeksi :
2.) Gusi : - Berwarna merah
k. Leher
Inspeksi :
Palpasi :
Inspeksi :
Palpasi :
Auskultasi
- Batas paru ICS 3, 4, 5 sisi dada kiri dengan bunyi resonan ke pekak
- Batas paru-paru hati ICS 6 dada sebelah kanan dari resonan ke pekak
- Batas paru-paru dengan lambung ICS 8 sisi sebelah kiri bunyi
resonan
m. Jantung
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi
resonan ke pekak.
Auskultasi
n. Abdomen
Inspeksi :
Auskultasi :
- Bunyi tympani : Pada kwadran kiri atas, bawah, sisi kanan atas bunyi
pekak.
Palpasi :
o. Ekstremitas
1.) Ekstrimitas atas
Inspeksi :
Palpasi
Perkusi
2.) Ekstrimitas bawah
Inspeksi :
- Nampak luka pada kaki kanan (ibu jari)/kaki warna luka hitam
Palpasi
Perkusi
4. Pemeriksaan Diagnostik
SGOT 23 Normal : Lk < 38
SGPT 10 Normal : Lk < 41
a. Nutrisi
1.) Kebiasaan
b. Eliminasi
Kebiasaan
- Frekwensi : 5 – 6 x/hari
- Warna : Kuning
- Bau : Pesing
Perubahan selama di Rumah sakit
Kebiasaan
- Frekwensi : 1 x/sehari
- Warna : Kuning
- Konsistensi : Lunak
Perubahan selama di RS
Kebiasaan :
e. Personal hygiene
Kebiasaan :
- Mandi 2 x sehari.
Perawatan
Pengobatan
- Pletal 2 x 1 tablet/hari
- Neurosambe 1 x 1 tablet/hari
B. ANALISA DATA
N
O DATA ETIOLOGI MASALAH
sendiri.
Energi berkurang
Kelemahan
( ½ – ¼ porsi) di hati
Penurunan BB
tidak adekuat
- Ada riwayat DM
(ibu jari)
Osmolaritas meningkat
dirawat
C. PRIORITAS MASALAH
Data Subyektif :
Data Obyektif :
2. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
Data subyektif :
Data obyektif :
3. Resiko terjadi hypoglikemia berhubungan dengan pem-batasan diet dan therapi insulin
ditandai dengan :
Data subyektif : -
Data obyektif :
- Ada riwayat DM
- TTV :
P : 20 x/menit
Data subyektif : -
Data obyektif :
D. RENCANA KEPERAWATAN
aktifitasnya dilakukan
TANGG DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
AL/ KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
N
dilakukan sendiri. sendiri 3. Libatkan Klien tidak merasa
memahami tentang
pentingnya personal
pasien pada
perencanaan makan
Dengan pemberian
S, N, P). selanjutnya.
5. Penatalaksanaa antiseptik
Chlin-damycin, pencegahan
dapat
mengisap/menyerap
Untuk tanda-tanda
infeksi bisa
dimanifestasikan
dengan pening-katan
Antibiotik dapat
menghambat atau
membunuh kuman.
E. CATATAN PERKEMBANGAN
NO
NO HARI/ PAR
. JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL AF
DX
melakukan sendiri.
09.50 : Masalah
personal per-orangan.
Hasil : Keluarga/klien
10.00 melaksanakannya.
Memberikan penyuluhan
perlunya menga-tasi
darah
Hasil : GDS :
: Klien
- Klien tidak
ti-dak pucat.
pe-rencanaan makanan : Masalah
melaksanakan.
mg/dl
hupoglikemia : Masalah
hypoglikemia.
10.30
dihabiskan
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
10.15
Mengkaji tanda-tanda
: Nampak
pinggir luka.
N : 80 x/menit
dan 5
Chlindamycin 3 x 500
mg/hari
Metronidazole 3 x 500
mg/hari
BAB IV
Setelah menyelesaikan studi kasus pada klien Tn. R dengan gangguan sistem
Makassar, dengan bertitik tolak pada pembahasan bab sebelumnya maka penulis dapat
A. Kesimpulan
antara pasien satu dengan yang lain. Pada umumnya data dan gejala yang
3. Perawatan dan pengobatan Diabetes Mellitus terdiri dari diet, yang merupakan
hal yang sangat berperan, latihan fisik yang tepat, obat-obatan dan juga
B. Saran-saran
ada maka klien perlu menyadari keadaan dirinya, sehingga perlu melakukan
darah dan diharapkan keluarga dapat bekerja sama dalam hal ini.
Harus ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara perawat dengan perawat,
3. Untuk masa yang akan datang, penulis mengusulkan jika memungkinkan bahwa
dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk penulisan karya tulis ini perlu
Arjatmo Tjokronegoro, Prof. dr. Ph.D, Hendra Utama,1999, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi III, EGC. Jakarta.
Boedi Sarwono, 1984, Segi Praktis Diagnostik Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson, 1995, Patofisiologi, Edisi IV, EGC. Jakarta.