Anda di halaman 1dari 81

PERKEMBANGAN ANAK

Anak bukan miniatur manusia dewasa


 anak berkembang menit demi menit
melalui berbagai tahap
untuk mencapai manusia dewasa
• Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu
tumbuh dan berkembang sejak konsepsi
sampai berakhirnya masa remaja
• Tumbuh kembang merupakan proses yang
berjalan secara simultan sebagai ciri khas
seorang anak
• Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usianya
Perkembangan :
bertambahnya struktur dan
fungsi tubuh yang lebih
komplek dalam kemampuan
sesuai proses maturasi fungsi
organ (biofisiko psiko sosial)
sejak konsepsi sampai remaja
LIFE CYCLE
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.
Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Misal : perkembangan kognitif menyertai pertumbuhan otak
dan serabut syaraf
Ciri-ciri …
Pertumbuhan dan perkembangan pada
tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan


sebelum ia melewati tahap sebelumnya.
Misal : seorang anak tidak akan bisa jalan sebelum dia berdiri.
Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis
karena akan menentukan perkembangan selanjutnya
Ciri-ciri …

Perkembangan mempunyai pola yang


menetap
Dua hukum yang tetap, yaitu:
 Perkembangan terjadi lebih dahulu di
daerah kepala, kemudian menuju ke arah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

 Perkembangan terjadi lebih dahulu di


daerah proksimal (gerak kasar) lalu
berkembang ke bagian distal seperti jari-jari
yang mempunyai kemampuan gerak halus
(pola proksimodistal).
Ciri-ciri …

Perkembangan memiliki tahap yang berurutan


Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola
yang teratur dan berurutan.

Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya


anak terlebih dahulu mampu berdiri sebelum berjalan
dan sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak
mempunyai prinsip-prinsip yang saling
berkaitan:
1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan
dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan
sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu.
Belajar  perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
dengan belajar  anak mampu menggunakan potensi yang dimilikinya

2. Pola perkembangan dapat diramalkan


Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak.
Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik,
dan terjadi berkesinambungan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Bayi Intra uteri
Pengelolaan
Lingkungan
KOMPREHENSIF

Bayi baru lahir Tumbuh- berkembang

1) Faktor dalam (internal)


:Ras/etnik atau bangsa, ASUH
Keluarga, Umur, Jenis
kelamin, Genetik, Genetik ASIH
Kelainan kromosan

2) Faktor luar (external)


ASAH
:Faktor Prenatal, Faktor Persalinan,
Faktor Pascasalin
Periode Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa
periode.

1) Masa prenatal atau masa intra uterin


Masa ini dibagai menjadi 3 periode, yaitu :
– Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai
umur kehamilan 2 minggu
– Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu
sampai 8/12 minggu. Ovum yang telah dibuahi
dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat,
terbentuk sistem organ dalam tubuh.
- Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu
sampai akhir kehamilan.

Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu :


• Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu
sampai trimester ke 2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini
terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad
manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi.
• Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada
masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai
perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobulin
G (lg G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam
lemak esensial seri Omega 3 (docosa hexaniz acid) dan
Omega 6 (arachidonik acid) pada otak dan retina.
Periode paling penting dalam masa
prenatal
trismester pertama

Pada periode ini pertumbuhan otak janin


sangat peka terhadap pengaruh lingkungan.
Trimester I II III

Organ

• 5 bagian besar
(fore brain,mid brain,Hind Ukuran bertambah
brain,hemispher,cerebellum) terutama hemisfer, tetapi
permukaan otak masih rata
• Gangguan (*) • Penyempurnaan bentuk
Otak melekuk, melipat,
Otak/Sel Saraf terutama bagian luar
(Minggu ke-3) otak (korteks).
• Migrasi
• Diferensiasi • Mielinisasi

Proliferasi

10 minggu 26 minggu
6 lapisan
Malformasi berat
Contoh kelainan pertumbuhan otak
Contoh kelainan pertumbuhan otak/SSP
Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang menjadi
anak sehat maka selama intra uterin seorang ibu diharapkan:
• Menjaga kesehatannya dengan baik
• Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan
• mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
• ANC secara teratur
• Memberi stimulasi dini terhadap janin
• Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya
• Menghindari stres baik fisik maupun psikis
• Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi
kehamilannya
2) Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan.
Masa ini dibagi dalam 2 periode:

Masa neonatal
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan
terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya
berfungsi organ-organ, masa ini dibagi menjadi 2 yaitu:
• Masa neonatal dini umur 0-7 hari
• Masa neonatal lanjut , umur 8 – 28 hari
Masa post natal , umur 29 hari – 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangannya berlangsung secara terus menerus
terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.

Seorang bayi sangat tergantung pada orang tua dan


keluarganya sebagai unit pertama yang dikenalnya. Masa
ini adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin sehingga dalam masa ini pengaruh ibu dalam
mendidik anak sangat besar. Kebutuhan ASUH sangat
penting untuk diperhatikan.
3) Masa anak di bawah lima tahun ( balita , umur 12-59 bulan)

Setelah lahir terutama 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan


dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi
pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-cabangnya,
sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks.
Jumlah dan pengaturan hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan, mengenal huruf, intelegensia hingga bersosialisasi.
3) Masa anak prasekolah (umur 60-72 bulan)

• Pada masa ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi


perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan
meningkatnya ketrampilan dan proses dalam berfikir.
• Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah untuk itu panca
indra dan sistem reseptor penerima rangsangan serta proses
memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan
baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini
adalah dengan cara bermain.
• Pada masa ini anak mulai senang bermain di lingkungan luar
rumah, anak mulai menunjukkan keinginannya
Otak
 Otak  Belum lengkap saat lahir.
 Waktu lahir berat otak bayi  ¼ otak dws
(jumlah sel mencapai 2/3 sel otak dws)

Berat otak pada saat dilahirkan : 350 gram


Umur 1,5 tahun : 1 kg
Dewasa : 1,5 kg

 Tersusun oleh sel syaraf( neuron) dihubungkan  sinaps.


Sinaps membentuk jalur kecil menciptakan semacam
kabel yang saling berhubungan di dalam otak.
Jumlah dan pengaturan hubungan 
mulai dari kemampuan belajar, berjalan,
mengenal huruf, hingga bersosialisasi.

Setelah lahir , perkembangan otak berlanjut 

bertambah di antara neuron.

 Pada usia 10 thn anak mempunyai100- 500 triliun


sinaps sama dengan dewasa
Human Brain
at Birth 6 Years Old 14 Years Old
DECREASING PROPORTIONS
At birth, the head represents one-quarter of the neonate’s head.
By adulthood, the head is only one-eighth the size of the body
Perkembangan Anak
Proses maturasi fungsi organ (biofisiko psiko sosial) mulai
konsepsi sampai dewasa / remaja

• Peningkatan fungsi-fungsi individu / aspek-aspek


perkembangan
1. Personal sosial
2. Motorik halus
3. Motorik kasar
4. Komunikasi / berbahasa

• Faktor Penentu Perkembangan Anak


– Internal : genetik + proses sejak kehamilan
– Eksternal : gizi, penyakit, kualitas pengasuh
/keluarga, teman, sekolah
Kebutuhan-kebutuhan dasar Anak
I. FISIS- BIOLOGIS ( pola Asuh ):
nutrisi, immunisasi, kebersihan badan & lingkungan,
pengobatan, olahraga, bermain
II. KASIH SAYANG ( pola Asih ):
menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh (
bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh
kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman) 
pola asuh demokratik
III. STIMULASI ( pola Asah ):
sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri,
kreativitas, kepemimpinan, moral
Aspek-aspek Perkembangan
Yang Dipantau
1) Gerak kasar atau motorik kasar

adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak

melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot

besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2) Gerak halus atau motorik halus


adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yg cermat seperti mengamati perintah dan sebagainya.
3) Kemampuan bicara dan bahasa
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,
mengikuti perintah dan sebagainya.

4) Sosialisasi dan kemandirian


adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain),
berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya dan sebagainya.
”Milestone” Perkembangan Balita
USIA 4 BULAN
USIA 8 BULAN
USIA 12 BULAN
USIA 18 BULAN
USIA 24 BULAN
Patokan kemampuan klinis perkembangan psikomotorik pada bayi-anak
( Bulan )
1 2 3 4 6 9 12 15 18 24
Refleks primitif
Moro + + + + - - - - - -
Palmar + + + + - - - - - -
Mengenyut + + + + + - - - - -
TLS (Tonic labyrinthine supine) + + + + - - - - - -
ATNR (Asymmetric tonic neck reflex) + + + + - - - - - -
TLP (Tonic labyrinthine prone) + + + + + - - - - -
Refleks postural
Sikap leher-kepala - - - + + + + + + +
Landau - - - - - + + + +
Parasut
- ke samping - - - - + + + + + +
- ke depan - - - - + + + + + +
- ke belakang - - - - - + + + + +
(+) jelas, (+) mulai menghilang/muncul, (-) tidak ditemukan
Upaya pengelolaan anak
secara Komprehensif
• Upaya preventif dan promotif
 agar anak tidak sakit / tidak cacat
• Upaya kuratif dan rehabilitatif
 agar anak sembuh dan tidak cacat atau
kembali pada lingkungan semula
Upaya preventif : 3 tingkat upaya
pencegahan
1. Pencegahan primer
tingkat pencegahan awal  menghindari atau mengatasi
faktor-faktor risiko ( imunisasi thd penyakit menular )
2. Pencegahan sekunder
deteksi dini penyakit saat penyakit tersebut belum
menampilkan gejala-gejala yang khas
3. Pencegahan tertier
melakukan tindakan klinis yang bertujuan mencegah
kerusakan lebih lanjut atau mengurangi komplikasi setelah
penyakit tersebut diketahui
Upaya promotif

• Upaya penyuluhan yang bertujuan untuk merubah


kebiasaan yang kurang baik dalam masyarakat agar
berperilaku sehat dan ikut berperan serta aktif dalam
bidang kesehatan
Upaya kuratif

• Upaya untuk mendiagnosis seawal mungkin dan


mengobati secepatnya secara tepat dan rasional.
•  mencakup sistem pelayanan kesehatan sistem rujukan
A. Upaya pelayanan kesehatan primer ( 8 unsur pokok
bidang kesehatan : penyuluhan kesehatan, gizi, sanitasi
dan air bersih, KIA dan KB, imunisasi dasar, pencegahan
& pengelolaan penyakit endemik, pengobatan, tersedianya
obat )  Puskesmas
B. Upaya pelayanan sekunder
upaya pelayanan kesehatan di RS tingkat Kabupaten
C. Upaya pelayanan tertier  tingkat propinsi (spesialistik)
Upaya rehabilitatif

• Upaya untuk menolong / membantu anak dengan


ketidakmampuannya dengan berbagai usaha
•  anak sedapat mungkin kembali pada lingkungannya baik
lingkungan sosial maupun keluarga, dan dapat berdikari dalam
merawat dirinya, berpendidikan serta nantinya dapat mencari
nafkah
Program untuk anak
WHO/Unicef :

1.Child Survival
2.Quality of life
3.Children protection
(RIGHTS OF CHILD)
Child Survival

Growth monitoring
Oral Rehidration
Breast feeding
Immunization
Female Education
Food Suplementation
Family Planning
Quality of life
(Meningkatkan Kualitas hidup anak)

1. Memenuhi kebutuhan dasar anak


2. Deteksi dini (Early detection)
3. Intervensi dini (Early intervention)
INTERVENSI DINI

• Melakukan intervensi dini terhadap


penyimpangan tumbuh kembang
 melakukan tindakan koreksi dengan
memanfaatkan plastisitas otak anak untuk
memperbaiki penyimpangan tumbuh
kembang agar kembali normal atau
penyimpangan tidak terlalu berat
STIMULASI

• Stimulasi artinya merangsang otak balita


sehingga perkembangan kemampuan gerak,
bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian balita berlangsung secara
optimal sesuai dengan umur anak dan
potensinya.
DETEKSI DINI
Skrining Perkembangan
• Untuk menetapkan adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada anak  instrumen bervariasi

• Beberapa alasan :
– Tidak adanya Standard/baku
– Umumnya sudah terlambat / sudah ada gejala
 dirujuk RS.
DEFINISI

• Skrining:
suatu pengujian & pengukuran yang dilakukan
bilamana prevalensi penyakit atau kelainan
tinggi
• Bukan untuk menegakkan diagnosis
SYARAT

• Validitas (mengukur secara benar)


• Reliabilitas (benar jika diulang)
• Sensitivitas (menemukan kelainan yang ada)
• Spesifisitas (menyingkirkan kelainan yang tidak ada)
• Sesuai umur, mudah, murah, aman, sederhana
Tujuan
- Upaya dini untuk mencari suatu penyimpangan
- Mencegah dampak negatif dari penyimpangan tsb. 
Tumbuh Kembang Optimal
- 12-16% gangguan keterlambatan bicara & bahasa, RM,
gangguan belajar, gangguan emosi/perilaku  20-30%
terdeteksi saat masuk sekolah  intervensi
- Intervensi kualitas SDM , biaya 
+
lulus SMA, memiliki pekerjaan, hidup mandiri, kehamilan remaja
(-), kenakalan anak-anak (-) , korban kejahatan (-)
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang
di tingkat puskesmas dan jaringannya
• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
yaitu untuk mengetahui/menemukan arah garis
pertumbuhan yang tidak naik, status gizi kurang/buruk
dan mikro/makrosefali.
• Deteksi dini penyimpangan perkembangan
yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak
(keterlambatan),gangguan daya lihat, gangguan daya
dengar.
• Deteksi dini penyimpangan mental emosional
yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental
emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktif.
 Deteksi Dini Penyimpangan PERTUMBUHAN :
• Berat badan (BB) terhadap umur
• Tinggi badan (TB) terhadap umur
• Lingkar kepala (LK) terhadap umur
• Lihat arah garis pertumbuhan
• Tentukan status gizi

 Deteksi Dini Penyimpangan PERKEMBANGAN


• Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan)
• Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya
Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat),
• Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME, autis
dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian dgn
kuesioner Conners
Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
Grafik Tinggi Badan untuk MENILAI PERTUMBUHAN
Lima arah garis pertumbuhan
(Depkes 2001)
Kurva Pertumbuhan Sindrom Down 2-18 th
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
 tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap
6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
( KPSP )
• Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah
• Jelaskan tujuan dilakukan tes .
• Buat komunikasi yang baik dengan anak.
• Hitung umur anak dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.
• Baca tiap pertanyaan dengan teliti dan benar sesuai umur anak
• Jawablah setiap pertanyaan dengan memilih jawaban sesuai keadaan sebenarnya
• Pilihlah salah satu dari 2 kemungkinan
☺ Ya : Anak dapat melakukannya dulu & sekarang
☺ Tidak: Anak tidak dapat melakukannya dulu & sekarang atau anda tidak yakin
bahwa anak dapat melakukan
• Setelah semua pertanyaan telah dijawab hitung jumlah jawaban Ya
• Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 normal (Sesuai = S)
• Jumlah jawaban Ya <9 teliti kembali:
Cara menghitung usia anak ?
Cara memilih pertanyaan KPSP (sesuai usia anak?)
• Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8  Meragukan (M) jadwal pemeriksaan ulang 2 minggu
kemudian, jika jawaban Ya tetap 7 atau 8 dirujuk (Penyimpangan = P)
• Jumlah jawaban Ya ≤ 6  Penyimpangan (P) perlu pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk
• Tulis hasilnya di Kartu Data Tumbuh Kembang Anak
3. Tes Daya Lihat (TDL)

• Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


• Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau guru
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
TES DAYA DENGAR ANAK (TDD)
Alat
1. Daftar pertanyaan
2. Gambar binatang (ayam, anjing, kucing), manusia
3. Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)
Cara melakukan tes daya dengar :
1. Jelaskan kepada orang tua :
Bahwa tujuan tes ini untuk mengetahui secara dini apakah bayi/anaknya ada
gangguan pendengaran atau tidak.
Tidak usah ragu-ragu atau takut menjawab, karena tidak untuk menyalahkan orang
tua.
2. Tanyakan tanggal lahir, hitung umur anak.
3. Pilih daftar pertanyaan yang sesuai umur anak.
4. Tes daya dengar pada anak umur kurang dari 24 bulan :
Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh.
Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu.
Tunggu jawaban dari orang tua/pengasuh
Jawaban “Ya” jika:
Menurut orang tua anak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir.
Jawaban “Tidak” jika :
Anak tidak dapat/tidak mau melakukan perintah orang tua/pengasuh.
Interpretasi :

Bila ada satu/lebih jawaban “Tidak”, kemungkinan anak mengalami


gangguan pendengaran.

Intervensi :

Tindak lanjuti sesuai dengan buku pedoman yang ada  evaluasi 2 minggu

Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.


Daftar Pertanyaan Tes Daya Dengar Anak

Umur 6-9 bulan

1. Pada waktu bayi anda tidur kemudian anda berbicara atau membuat Ya Tidak
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?

2. Pada waktu bayi anda telentang dan anda duduk di dekat kepalanya pada Ya Tidak
posisi yang terlihat bayi, kemudian anda menepuk tangan keras-keras. Apakah
bayi anda terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh
sambil mengangkat kaki tangannya ke atas?
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke Ya Tidak
lantai dan lain-lainnya) apakah bayi anda akan terkejut atau terlompat?

4. Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebutlah namanya atau Ya Tidak
bunyikan sesuatu. Apakah bayi memalingkan kepala mencari sumber suara?
KUESENER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMEE)
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas?
(sering menangis, mudah tersinggung atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa
dihadapinya)
2 Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya?
(merasa sendirian, menyendiri atau sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap pada yang
biasanya dinikmati)
3 Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang terhadap lingkungan sekitarnya?
(melanggar peraturan , mencuri, seringkali melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya, atau
Menyiksa Binatang atau anak lainnya) dan tampak tidak perduli dengan nasihat-nasihat yang sudah
diberikan kepadanya?
4 Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan atau kecemasan berlebihan yang
tidak dapat dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya?
5 Apakah anak anda mengalami keterbatasan karena adanya konsentrasi yang buruk atau mudah
Beralih perhatiannya, sehingga terjadi penurunan aktivitas sehari-hari atau prestasi belajarnya?
6 Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan, kesulitan dalam berkomunikassi dan
membuat keputusan?
7 Apakah anak anda menunjukkan perubahan pola tidur?
(sulit tidur , terjaga sepanjang hari,terbangun diwaktu tidur malam karena mimpi buruk, mengigau)
8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?
(seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan / tidak mau makan sama sekali)
9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan fisik
lainnya?
10 Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11 Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku atau kemampuan yang sudah
dimilikinya? (mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidak mau berpisah dengan orang
tua/pengasuhnya)
12 Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas?
Kesan:
Interpretasi:
Bila orangtua memberikan satu/lebih jawaban `ya` anak kemungkinan mengalami masalah mental emosional.
Bila jawaban `ya` hanya 1 lakukan konseling pada orang tua kemudian dievaluasi 3 bulan lagi bila menemukan `ya` lebih dari 1
(satu) maka harus dirujuk.
CHEKLIST DETEKSI DINI AUTIS ANAK USIA 18-36 BLN/CHAT
Bagian A. Apakah anak anda
Alo-anamnesis 1. Senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun (bounced) dilutut
2. Tertarik (memperhatikan) anak lain
3. Suka memanjat benda-benda, seperti memanjat tangga
4. Bisa bermain ciluk-ba, petak umpet
5. Pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh menggunakan mainan
berbentuk cangkir dan teko atau permainan lain
6. Pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan jari
7. Pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana
8. Dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil mainan atau balok-balok)
9. Pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu
Bagian B. 1. Selama pemeriksaan apakah anak menatap ( kontak mata dengan) pemeriksa
Pengamatan 2. Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu di ruanga
pemeriksaan sambil mengatakan : ” lihat, itu ada bola (atau mainan lain)” perhatikan
mata anak, apakah anak melihat ke benda yang ditunjuk. Bukan melihat tangan
pemeriksa
3. Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko. Katakan
pada anak anda ” apakah kamu bisa membuatkan secangkir susu untuk mama”
diharapkan anak seolah–olah membuat minuman, mengaduk, menuangkan, meminum.
Atau anak mampu bermain seolah-olah menghidangkan makanan, minuman, bercocok
tanam, menyapu, mengepel dll
4. Tanyakan pada anak ” coba tunjukkan mana ` anu ` nama benda yang dikenal anak
dan ada disekitar kita. Apakah anak menunjukkan dengan jarinya? Atau sambil
menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu benda
5. Dapatkah anak anda menyusun kubus/balok menjadi menara
Interpretasi
 Risiko tinggi menderita autism bila JAWABAN TIDAK UNTUK A5, A7, B2, B3, dan B4
 Risiko kecil menderita autism bila JAWABAN TIDAK UNTUK A7 dan B4
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain, bila JAWABAN TIDAK > 3 (untuk A1-4,6,8,9, B1,B5)
 Dalam batas normal, bila bukan kategori 3 diatas
Hasil pemeriksaan : .................................................................................................................
FORMULIR DETEKSI DINI GPPH
Kegiatan yang diamati 0 1 2 3
1. Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan

2. Mudah menjadi gembira, impulsive


3. Mengganggu anak-anak lain
4. Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang perhatian pendek
5. Menggerak-gerakan anggota badan atau kepala secara terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustasi
8. Sering dan mudah menangis
9. Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
Jumlah
Nilai Total
Kesan :
Penilaian
 Tidak pernah, nilai 0
 Kadang-kadang, nilai 1
 Sering, nilai 2
 Selalu, nilai 3
Interpretasi :
Anak kemungkinan dengan GPPH bila jumlah nilai total > 13
FORM PENILAIAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
Puskesmas : ...................................... Kec. .................................. Kab/kota...............................
Prop......................................
Identitas Anak
Nama : ……………………………
Tgl. Lahir : …………………………... No. CM :……………………
Nama Ayah :............................................ nama ibu :..............................
Alamat lengkap :............................................

Tanggal Usia BB/TB Lingkar Kepala Arah Garis KPSP TDL TDD KMME CHAT GPPH
Periksa (bln) (status gizi) Pertumbuhan ≥ 3 thn 3-6 thn 18 bln -3 thn > 3 thn

kesan tindakan kesan tindakan kesan tindakan kesan tindakan kesan tindakan kesan tindakan kesan tindakan kesan tindakan kesan tindakan

Status gizi : gizi baik, gizi kurang, gizi buruk, gizi lebih Lingkar Kepala : normal, mikrosefal, makrosefal Arah Garis Pertumbuhan : N2, N1, T1, T2, T3 KPSP (kuesener prasekrining
perkembangan) : sesuai, meragukan, penyimpangan TDL (tes daya lihat) : normal , curiga ada gangguan TDD (tes daya dengar) : normal, curiga ada gangguan KMME (kuesener
masalah mental emosional): normal, curiga ada gangguan CHAT (checklist for autism in toddlers) : risiko tinggi, risiko rendah, gangguan lain, normal GPPH (gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktifitas): kemungkinan, bukan

Anda mungkin juga menyukai