Anamnesis
Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien atau orang tua membawa
anaknya untuk meminta pertolongan kesehatan adalah kejang dan penurunan
tingkat kesadaran.
Pengkajian Psiko-sosio-spiritual
Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien juga penting untuk menilai
respon emosi klien terhadap kondisi pasca kejang. Pengkajian pada klien anak
perlu memerhatikan keberadaan family center, perubahan tumbuh kembang, dan
dampak hospitalisasi pada anak. Pengkajian psikososial yang terbaik dilaksanakan
dengan mengobservasi anak-anak pada saat bermain atau selama berinteraksi
dengan orang tua.
Pemeriksaan Fisik
Pada pengkajian fisik secara umum, sering didapatkan pada awal pasca kejang
klien mengalami konfusi dan sulit untuk bangun. Pada kondisi yang paling berat
sering dijumpai adanya penurunan kesadaran.
Tingkat Kesadaran
Kualitas kesadaran klien merupakan parameter yang paling mendasar dan paling
penting yang membutuhkan pengkajian. Tingkat kesadaran klien dan respon
terhadap lingkungan adalah indicator paling sensitive untuk disfungsi system
persyarafan. Beberapa system dugunakan untuk membuat peringkat perubahan
dalam kewaspadaan dan kesadaran.
Fungsi serebral
Status mental : observasi penampilan dan tingkah laku klien, nilai gaya bicara dan
observasi ekspresi wajah, aktivitas motoric pada klien epilepsy tahap lanjut,
biasanya mengalami perubahan status mental seperti adanya gangguan perilaku,
alam perasaan, dan persepsi.
Saraf I. Biasanya pada klien epilepsy tidak ada kelainan dan fungsi penciuman
tidak ada kelainan.
Saraf III, IV, dan VI. Dengan alasan yang tidak diketahui, klien epilepsy
mengeluh mengalami fotofobia (sensitive yeng berlebihan terhadap cahaya).
Saraf V. Pada klien epilepsy umumnya tidak didapatkan paralisis pada otot wajah
dan refleksi kornea biasanya tidak ada kelainan.
Saraf VIII. Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
Saraf XII. Lebih simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi,
indra pengecapan normal.
Sistemmotorik
Kekuatan otot menurun, control keseimbangan dan koordinasi pada epilepsi tahap
lanjut mengalami perubahan.
Pemeriksaan refleks
Gerakan involunter
Tidak ditemukan adanya tremor, Tic, dan dystonia. Pada keadaan tertentu klien
biasanya mengalami kejang umum, pada anak dengan epilepsi disertai
peningkatan suhu tubuh yang tinggi. Kejang dan peningkatan TIK juga
berhubungan dengan epilepsi. Kejang terjadi sekunder akibat area fokal kortikal
yang kuat.
Sistemsensorik
PemeriksaanDiagnostik
Penatalaksanaanmedis
Penataksanaan berbeda dari satu klien dengan klien lainnya karena beberapa
bentuk epilepsi yang muncul akibat kerusakan otak dan bergantung pada
perubahan kimia otak.
Farmakoterapi
Terapi medikasi lebih untuk mengontrol dari pada untuk mengobati kejang. Obat
diberikan sesuai tipe kejang yang akan diobati, kefektifan, serta keamanan
medikasi. Biasanya pengobatan dimulai dengan medikasi tunggal. Dosis awal dan
kecepatan di mana dosis ditingkatkan bergantung pada ada atau tidaknya efek
samping yang terjadi. Kadar medikasi dipantau karena kecepatan absorbs obat
bervariasi untuk setiap orang.
Efek samping dari medikasi ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
gangguan indiosinkratik atau alergi, yang muncul dalam bentuk reaksi kulit
primer, toksisitas akut, yang terjadi pada saat obat-obatan dimulai; atau toksisitas
kronik, yang terjadi pada akhir pemberian obat terapi.
Pembedahan untuk epilepsy
DiagnosaKeperawatan