Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
disusun oleh:
Dea Mutiara H. 1811134
M. Firli Hidaya H. 1810516
Vega Velia Azhari H. 1810959
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 5
2.1. Pengertian Media Pembelajaran.................................................. 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyusunan Makalah
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen
dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya
kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan
kegairahan, dan sebagainya. Berbagai media pembelajaran yang beraneka ragam jenis
tentunya tidak akan digunakan secara serentak atau dalam waktu yang bersamaan. Oleh
sebab itu di perlukan pemilihan media yang tepat. Agar dapat tepat dalam memilih media
pembelajaran maka di perlukan pertimbangan kriteria dan langkah-langkah dalam
pemilihan media. Pemilihan media pembelajaran harus di sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang
guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara
lain (a) merasa sudah akrab dengan media itu seperti papan tulis/proyektor transpararansi,
(b) merasa bahwa media yang di pilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik
daripada dirinya sendiri misalnya, diagram pada flip chart, atau (c) media yang di
pilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian
yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Media merupakan salah satu sarana untuk
meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media
tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Kecermatan dan ketepatan dalam memilih media pembelajaran dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti luas sempitnya pengetahuan dan pemahaman tenaga pengajar tentag kriteria
dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan serta prosedur pemilihan media
pembelajaran.
3
1.2 Rumusan Masalah
Dengan beberapa macam rumusan masalah di atas, maka dapat bertujuan untuk
mengetahui bagaiman cara yang tepat dalam memilih media pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Dalam pendidikan dan pengajaran, untuk mencapai tujuan agar terdapat efisiensi dan
efektifitas, maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “media
belajar”. Secara etimologi, media berasal dari kata “medium” yang berarti perantara
atau pengantar . media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Sedangkan menurut para ahli lain, menggunakan istilah media pembelajaran
sebagai “teaching material” atau instruksional material, artinya identik dengan
pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga”, yaitu suatu benda yang dapat
diraba, dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui indera kita.
Apabila kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam
pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya adalah sudah tersediakah media tersebut di
sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya
saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan ternyata belum
tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan
tersebut.
Jadi, pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang
terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu,
5
pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu
banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan
media pembelajan, yaitu : model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
a. Pemilihan tertutup, terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas”
(misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang
harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke arah
pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media
tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media
audio. Dalam situasi demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio
yang digunakan, dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih
topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio.
b. Model pemilihan terbuka, merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita
masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya
karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun
proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk
melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media
dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik.
Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang pendidik
memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan :
1. Pendidik merasa sudah akrab dengan media itu.
2. Pendidik merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan
lebih baik daripada dirinya sendiri.
3. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, serta
menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
4. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.
Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh pendidik agar dapat
memenuhi kebutuhannya dalam mengajar. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan,
misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik peserta didik atau sasaran,
jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan
lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor
tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam keputusan pemilihan media.
6
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana,
fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan
material).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi
tugas yang ingin dilakukan peserta didik, misalnya penghafalan, penerapan
keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran
tingkatan yang lebih tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku yang
berbeda-beda dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang
berbeda-beda pula.
3. Hambatan dari sisi siwa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan
awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik
peserta didik lainnya.
4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a) Kemampuan mengakomodasikan penyajian stiimulus yang tepat (visual dan / atau
audio).
b) Kemampuan mengakomodasikan respon peserta didik yang tepat (tertulis, audio,
dan / atau kegiatan fisik).
c) Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
d) Pemilihan media utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan
stimulus.
6. Media skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil
menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam,
peserta didik memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan
media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep
pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas
yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan. Jika kita lihat prosedur pengembangan desain instruksional
maka diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus sebagai
pengembangan dari tujuan instruksional umum, kemudian dilanjutkan dengan
menentukan materi pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan
pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
7
2.3.2 Alasan Praktis Pemilihan Media
a. Demonstration. Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk
mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara
mengoperasikan dan lain- lain. Contohnya : seorang guru kimia akan
menjelaskan proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas
ukur, sebelum dilakukan praktikum, terlebih dahulu guru tersebut
memperagakan bagaimana cara menggunakan gelas ukur dengan baik.
b. Familiarity. Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa
ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media
tersebut.
c. Clarity. Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk
lebih memperjela pesan pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih
konkrit.
d. Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh
guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam
pembelajaran adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik,
mental, dan emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu
membuat siswa aktif hanya dengan cara ceramah, tanya jawab dan lain-lain
namun diperlukan media untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.
a. Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat
dimanfaatkan siswa.
b. Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat
dijangkau.
c. Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia
dan mudah menggunakannya.
8
d. Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi
dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara
fisik, intelektual dan mental.
e. Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara
organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit
organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).
f. Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga
memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.
9
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana
keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media
apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
c. Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau Peserta didik
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik peserta didik atau
pendidik. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal
lainnya karakteristik peserta didik, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif
(kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari peserta didik terhadap media yang akan
digunakan.
d. Kesesuaian dengan Teori
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang
dipilih bukan karena fanatisme pendidik terhadap suatau media yang dianggap paling
bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga
telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus merupakan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran.
e. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Peserta didik
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis peserta didik, bahwa peserta didik
belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar peserta didik.
f. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu yang
Tersedia
Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu
yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau penggunaanya
dalam hal ini pendidik, jika pendidik tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan
media tersebut dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.
Selain kriteria di atas, Rasimin, dkk juga menyebutkan beberapa kriteria lain dalam
pemilihan media pembelajaran :
a. Kesesuaian dengan tujuan penggunaan media
Pemilihan media pembelajaran didasarkan pada kegunaannya sebagai bahan
instruksional, informasi ataukah hiburan.
b. Kategori tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang meliputi aspek-aspek kognitif
(berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris (pengalaman)), afektif (melibatkan
perasaan dan emosi), dan psikomotorik (berhubungan dengan aktivitas fisik).
c. Sasaran (karakteristik, jumlah, latar belakang, motivasi)
Tampilan media dan isinya mengarah pada penyiasatan karakter peserta didik
sehingga pemilihan media harus disesuaikan dengan karakter peserta didik. Media
juga harus memperhatikan banyak tidaknya jumlah siswa, sehingga dapat
mempertimbangkan efektif tidaknya media yang akan digunakan dengan situasi dan
10
kondisi kelas. Selain itu pemilihan media pembelajaran juga harus memperhatikan
latar belakang dan motivasi masing-masing peserta didik yang berbeda-beda.
d. Waktu (pembuatan, penyajian)
Dalam pembuatan media pembelajaran harus diselesaikan tepat waktu dan harus
disesuaikan dengan lamanya waktu kegiatan pembelajaran.
e. Ketersediaan (pengembangan, peralatan)
Pemilihan media pembelajaran juga harus memperhatikan ketersediaan peralatan dan
hal-hal teknis yang lain yang ada di tempat belajar.
f. Biaya
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan harus seimbang dengan hasil yang
akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan
daripada menggunakan media yang canggih bilamana hasil yang dicapai tidak
sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
g. Karakteristik media (kelebihan, kelemahan)
Pendidik harus mengenali karakteristik media (kelebihan dan kelemahan) berbagai
media sehingga dapat memilih media yang tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran.
h. Mutu teknis (visual, audio)
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan
teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang
ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen-elemen lain
yang berupa latar belakang.
Dick and Carey (1978) menyebutkan bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan
belajarnya, setidaknya ada empat faktor yang di pertimbangkan dalam pemilihan media
yaitu :
a. Ketersediaan sumber setempat
b. Apakah untuk membeli atau membuat sendiri itu ada dana, tenaga dan fasilitas
c. Faktor yang menyangkut keluesan, kepraktisan,dan ketahanan media yang
bersangkutan untuk waktu yang lama.
d. Efektifitas biayanya dalam waktu yang panjang.
Menurut Soeparno (1987:10-11) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih media pengajaran yaitu :
a. Hendaklah kita mengerti karakteristik setiap media, sehingga kita dapat mengetahui
kesesuaian media tersebut dengan pesan atau informasi yang akan dikomunikasikan.
b. Hendaklah kita memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak kita capai.
c. Hendaklah kita memilih media yang sesuai dengan metode yang kita gunakan.
d. Hendaklah kita memilih media yang sesuai dengan materi yang akan
dikomunikasikan.
e. Hendaklah kita memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, baik ditinjau dari
segi jumlahnya, usianya, maupun tingkat pendidikannya.
11
f. Hendaklah kita memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
tempat media itu kita pergunakan.
g. Hendaklah kita memilih media yang sesuai dengan kreativitas kita, sebab ada
beberapa media tertentu yang efektivitas penggunaannya sangat bergantung kepada
kreativitas guru.
h. Janganlah kita menggunakan media tertentu dengan alasan bahwa media tersebut
merupakan barang baru atau karena media tersebut merupakan satu-satunya media
yang kita miliki.
Sedangkan menurut Mudhoffir (1986: 94-95) ada beberapa kriteria yang digunakan untuk
memilih media pengajaran yaitu :
a. Bila tujuan pengajaran hanya menambah pengetahuan siswa (cognitive), misalnya
siswa dapat membedakan warna, dapat menyebutkan nama sungai di Sumatera,
menerangkan susunan organisasi, maka media yang dipilih berupa gambar tentang
warna, peta Sumatera, dan chart. Bila tujuan siswa agar terampil menari (psikomotor),
maka media yang digunkan adalah kaset rekaman, televise, film, atau demonstrasi oleh
guru menari itu sendiri. Unsur gerak (motor skill) sangat dipentingkan. Bila tujuannya
agar siswa sayang kepada binatang (affective), maka media yang digunakan bisa
bermacam-macam. Misalnya guru menerangkan sifat-sifat dan kegunaan binatang
(media manusia), siswa diajak menonton film tentang binatang (media audiovisual),
atau langsung diajak karyawisata ke taman margastwa.
b. Pemilihan media disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Misalnya media yang
canggih kurang tepat untuk taman kanak-kanak. Mungkin cukup dengan benda-benda
mainan saja.
c. Tidak semua sekolah dapat menyediakan media yang cukup. Kondisi sekolah di desa
berbeda dengan kondisi sekolah di kota. Melihat hal tersebut media yang akan
digunakan sudah tentu harus disesuaikan dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.
d. Seandainya sekolah menyediakan biaya yang berlebih-lebihan, tidak perlu memilih
media yang termahal tetapi tidak efektif.
Pendapat yang lain menurut Djamarah dan Zain (2006: 130), ada beberapa kriteria acuan
yang digunakan guru dalam memilih media pembelajaran yaitu dengan menjawab
pertanyaan sebagai berikut:
a. Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak didik
untuk belajar?
b. Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna bagi anak
didik?
c. Apabila media itu sebagai sumber pengajaran yang pokok, apakah isinya relevan
dengan kurikulum yang berlaku?
d. Apakah materi yang disajikan otentik dan aktual, ataukah informasi yang sudah lama
diketahui massa dan atau peristiwa yang telah lama terjadi?
e. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatnnya atau adaa suatu hal yang masih
diragukan?
12
f. Apakah format penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar yang logis?
Menurut Sudjana dan Rivai (2009:4-5), kriteria pemilihan media pembelajaran yang baik
sebaiknya diperhatikan antara lain :
a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
b. Dukungan terhadap isi pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip,
konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami
siswa.
c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,
setidaknya mudh dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan syarat
utama adalah guru dapat mempergunakannya dalam proses pengajaran.
e. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat
bagi siswa selama pengajaran berlangsung; sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga
makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Mengingat begitu banyaknya media yang bisa kita pilih (pakai) sesuai dengan kriteria
tersebut diatas, namun pada dasarnya kita bisa memilih media berdasarkan kriteria berikut :
a. Kelaikan Praktis, hal ini berhubungan dengan keakraban pengajar dengan media,
ketersediaan media setempat, ketersediaan waktu untuk mempersiapkan, ketersediaan
sarana dan fasilitas pendukung.
b. Kelaikan Teknis, hal ini berkaitan dengan terpenuhinya persyaratan bahwa media yang
dipilih mampu untuk merangsang dan mendukung proses belajar peserta didik. Dalam
hal ini terdapat dua macam mutu yang perlu dipertimbangkan. Pertama kualitas pesan,
yang meliputi relevansi dengan tujuan belajar, kejelasan dengan struktur pengajaran,
kemudahan untuk dipahami, sistematika yang logis. Kedua kualitas visual, hal ini
megikuti prinsip-prinsip visualisasi seperti keindahan (menarik membangkitkan
motivasi), kesederhanaan (sederhana jelas terbaca), penonjolan (penekanan pada hal
yang penting), keutuhan (kesatuan konseptual) keseimbangan (seimbang dan
harmonis).
Menurut Mustaji (2013:15-16) ada beberapa kriteria yang harus di pertimbangkan dalam
pemilihan media :
a. Tujuan
1) Apa tujuan yang ingin di capai ?
2) Apakah tujuan ini termasuk kawasan kognitif,afektif,psikomotorik atau
kombinasinya ?
b. Sasaran didik
1) Siapakan sasaran yang memerlukan media ?
2) Bagaimana karakteristik,jumlah,bagaimana latar belakang sosialnya, apakah
ada kelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya ?
c. Karakteristik media bersangkutan
13
Kita perlu mengenal karakteristik bedia yang akan kita pilih,bagaimana kelebihan
dan kekurangannya,dan pemilihan media harus di sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang ingin di capai.
d. Waktu
Pemilihan media yang harus di gunakan memerlukan pertimbangan berapa lama
waktu yang di perlukan dalam membuat atau mengadakan media yang kita pilih.
e. Biaya
Perlu pula pertimbangan biaya yang di keluarkan untk membuat,membeli atau
menyewa media tersebut.
f. Ketersediaan
1) Media yang akan di gunakan apakah bisa di dapatkan di lingkungan sekolah
atau pasaran ?
2) Apakah sasaran penunjang untuk menyajikan media di dalam kelas ?
g. Konteks kegunaan
1) Kondisi dan strategi yang bagaimana media tersebut di gunakan ?
2) Apakah untuk pembelajaran individual,kelompok kecil,kelompok besar ?
h. Mutu teknis
Mutu teknis adalah kualitas dari media tersebut misalnya program audio,
video,grafis,media cetak apaah memiliki visual atau suara yang jelas,menarik dan
cocok untuk di gunakan dalam pembelajaran.
Menurut Azhar arsyad (1997:76-77) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu :
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran
c. Praktis,luwes,dan tahan
d. Guru terampil menggunakannya
e. Pengelompokan sasaran
f. Mutu teknis
2.5 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan oleh
pendidik, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan dimaksud adalah
adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu. Pemilihan dan
penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenaga yang mampu, terampil,
dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang
14
dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang
bersangkutan.
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu :
a. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat
umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi,
apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya peserta didik
TK, SD, SMA, atau peserta didik Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan
ataukah masyarakat perkotaan.
b. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik
tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara
penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan media
pembelajaran. Disamping itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi kita untuk
menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
c. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media pembelajaran
mana yang akan dipilih.
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan
semua permasalahn atau materi pembelajaran secar tuntas.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan media adalah sebagai berikut:
1. Motivasi
Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum
meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula,pengalaman
yang dialamai siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu,
perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi
yang terkandung dalam media pembelajaran itu.
2. Perbedaan individual
Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor
seperti intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi
kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi
melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran
Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media
pengajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
4. Organisasi isi
Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan
dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna. Siswa
15
akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun
dan di urut-urutkan secara teratur.
5. Persiapan sebelum belajar
Ketika merancang materi pelajaran, sebaiknya perhatian harus ditujukan kepada sifat
dan tingkat persiapan siswa.
6. Emosi
Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan.
7. Partisipasi
Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi
informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar
memerlukan kegiatan. Dengan partisipasi, kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa
untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8. Umpan balik
Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan
belajarnya. Pengetahuan tentang hasil beajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan
untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap
motivasi belajar yang berkelanjutan.
9. Penguatan
Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong utnuk terus belajar. Pembelajaran yang
didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri.
10. Latihan dan pengulangan
Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali
jalan. Agar suatu pengetahuan atau ketrampilan dapat menjadi kompetensi atau
kecakapan intelektual seseorang, haruslah sering diulangi dan dilatih dalam berbagai
konteks.
11. Penerapan
Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk
menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Kemudian
siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan
generalisasi atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.
Berikut ini salah satu prosedur yang dapat digunakan dalam memilih media pembelajaran
yang tepat.
1. Kegunaan materi
2. Kemenarikan
3. Mengena langsung dengan tujuan khusus
4. Format sajian
5. Mutakhir atau keontetikan materi
16
6. Konsep fakta terjamin kecermatannya
7. Memenuhi standar selera
8. Keseimbangan kontroversial
9. Tidak mengandung propaganda
10. Standar kualitas (gambar, narasi, efek, warna, dll)
11. Struktur materi direncanakan dengan baik
12. Proses uji coba atau validasi (tingkat keberhasilan).
17
Mereview kembali jenis media yang telah di pilih apakah sudah tepat atau masih
terdapat kelemahan,atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.
18
Dari segi ekspertis atau keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau transparasi
misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit
untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media sederhana.
d. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/ mempesona atau
menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media pembelajarn
yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajrannya (program),
sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya.
Setelah peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara
pendidik ada atau belum tanu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan,
pemanfaatan media pembelajaran media pembelajaran yang akan diadakan tersebut.
Di samping itu media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di
pasaran sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah dipesan dan
dipelajri, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali relevan dengan kebutuhan
peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjdi bahwa materi yang
dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok dari membantu mempermudah
peserta didik memahami materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah
bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.
e. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalh pentinnya untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan pendidik atau
peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media
pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata
tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh pendidik maupun oleh peserta didik. Media
yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan di
sekolah.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah kita
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Memahami karakteristik setiap media
b. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
c. Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan
d. Sesuai dengan materi yang dikomuniasikan
e. Sesuai dengan keadaan peserta didik
19
f. Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media
g. Sesuai dengan keterampilan pendidik menggunakannya
h. Ketersediaan waktu menggunaknnya
i. Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik.
Profesi guru merupakan pekerjaan sangat mulia dan mempunyai nilai luhur di
masyarakat, yang memerlukan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, pengembangan
pengetahuan, penyediaan sarana/insititusi, dan asosiasi. Namun, berbagai penilaian dan
persepsi khalayak umum tentang eksistensi guru sebagai “jabatan fungsional” dan
“pekerja profesional” banyak yang meragukan, tidak percaya sepenuhnya terhadap
kemampuan dan kualitas dalam mengemban tugasnya sebagai pengajar.
Oleh karena itu, kesadaran dan kearifan para guru untuk memahami serta mematuhi
berbagai dimensi keprofesian guru adalah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh seorang
guru, ketika publik semakin menuntut keahlian layanan pembelajaran yang mendidik.
Media Pembelajaran, merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang harus dimiliki
guru dan secara operasional dikuasai guru. Karena Media pembelajaran sebagai sarana
untuk memperjelas, memudahkan, mengeffektifkan proses belajar mengajar di kelas.
Media pembelajaran seorang guru dapat berupa, lap top, LCD, OHP, internet, yang saat
ini sedang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.
Dengan hal tersebut sudah menjadi kewajiban guru meningkatkan kualitasnya dengan
semakin memperdalam penguasaan tehnologi tersebut dalam aplikasinya. Guru yang buta
tehnologi/gaptek, tidak memahami tehnologi khususnya tehnologi IT, digital kesulitan
mentransfer materi kepada siswa dan effektifitas pembelajaran terganggu. Media
pembelajaran bagian tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi mencapai
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan di sekolah.
Guru sering salah dan kurang tepat dalam memilih media pembelajaran, dan seorang guru
dituntut harus mampu untuk dapat menggunakan, mengembangkan ketrampilan,
membuat media pembelajaran, maka dari itu guru harus memiliki pengetahuan yang
cukup tentang media pembelajaran. Kompetensi yang harus dimiiki guru dalam memilih
media pembelajaran antara lain meliputi, media sebagai alat komunikasi guna
mengeffektifkan PBM, fungsi media dalam mencapai tujuan pendidikan, seluk beluk
proses belajar, hubungan antara metode mengajar dan media pengajaran, pemilihan dan
penggunaan media pembelajaran, nilai dan manfaat media pembelajaran dan penggunaan
media pembelajaran.
Tujuan seorang guru memilih media pembelajaran antara lain untuk mendemonstrasikan,
menjadikan siswa merasa akrab dengan media tersebut, memberi gambaran atau
20
penjelasan tentang materi secara lebih konkrit, dan membuktikan bahwa media
pembelajaran dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan. Dasar pertimbangan untuk
memilih media sangatlah sederhana, yakni memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan
yang diinginkan atau tidak.
Mc.Cornnel (1974) mengatakan bila media pembelajaran itu harus sesuai pakailah “ If
The Media Fits, Use It”. Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip
psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunan media
adalah sebagai berikut : motivasi, emosi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran,
organisasi isi, persiapan sebelum belajar, partisipasi umpan balik, penguatan
(reinforcement), latihan dan pengulangan, dan penerapan. Hasil nya seorang guru yang
tepat dalam pemilihan media pembelajaran membuat effektifitas pembelajaran tercapai
dan hasil belajar siswa memuaskan, hal tersebut disebabkan siswa mudah, cepat
memahami materi yang disampaikan guru.
Media pembelajaran sebagai sarana, alat untuk mengeffektifkan proses transfer materi
kepada siswa agar siswa dapat memahami materi, menerima materi, menguasai materi
dengan baik, jelas, mudah, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik.
Media belajar saat ini memunyai perangkat tehnologi tinggi, canggih, sehingga seorang
guru harus menguasai, dapat mengaplikasi alat tersebut dalam prodes belajar mengajar.
Selain sarana prasarana, jenis media belajaran mempunyai tehnologi tinggi, isi program
dalam tehnologi tersebut harus dikuasai oleh seoarang guru misanya program, excel,
words, power point, digital, email dll. Dengan menguasai tehnologi internet, digital guru
dapat memilih strategi yang cocok untuk setiap materi pelajaran yang diberikan kepada
siswa. Diperlukan cara yang tepat untuk menentukan strategi apa yang benar dalam
menentukan media pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi.
Dasar strategi pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc.Cornnel (1974)
mengatakan bila media pembelajaran itu harus sesuai, pakailah “ If The Media Fits, Use
It”. Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu
mendapat pertimbangan dalam strategi pemilihan dan penggunan media pembelajaran
yakni: motivasi, emosi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi isi,
persiapan sebelum belajar, partisipasi umpan balik, penguatan (reinforcement), latihan
pengulangan, dan penerapan.
Hasil nya guru yang tepat dalam strategi pemilihan media pembelajaran effektifitas
pembelajaran tercapai dan hasil belajar siswa memuaskan, sebab siswa mudah, cepat
memahami materi yang disampaikan guru melalui media pembelajaran.
Sering guru dalam memilih media pembelajaran dalam menyampaikan suatu materi tidak
tepat, salah pilih, sehingga effektifitas transfer materi dalam proses belajar mengajar
21
tidak tercapai. Setiap alat dalam media pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-
sendiri, sehingga tidak semua materi cocok menggunakan alat dan sarana media tersebut.
Guru kadang kala semua materi disampaikan dengan model satu alat, sarana media
pembelajaran nya apa saja, padahal setiap materi mempuyai isi program, karakteristik
materi sesuai bidangnya seperti IPA, IPS, Matematika, Biologi, Fisika, PPKn, Ekonomi,
Anthropogi, Sosiologi, Agama, dan Geografi.
Untuk itu diperlukan strategi pemilihan yan tepat, cocok oleh seorang guru dalam
menentukan media pembelajaran apa yang sesuai dengan materi yang telah dirancang
dalan satuan pembelajaran. Guru yang baik adalah guru yang dapat melayani peserta
didik dengan Good Customer, baik dalam masalah penguasaan materi, metode
penyampaian tepat, sabar, menguasai tehnologi pembelajaran termasuk Media
Pembelajaran yang yang sesuai dengan topik pembelajaran. Maka guru saat ini tidak
boleh buta tehnologi dan pengetahuan tetapi harus menguasai, dapat mengaplikasikan
dalam Proses Belajar Mengajar.
Pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sejalan dengan dengan
tindakan seorang guru dalam menghadapi keaneka ragaman siswa dalam belajar, seorang
guru memiliki banyak pilihan dalam menentukan media pembelajaran apa yang tepat,
cocok. Antara lain:
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan suatu media adalah sebagai
berikut (Sadiman, 2002:82) :
23
3. Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah
kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.
Nurhasnawati. Media Pembelajaran. Pekanbaru: Pusaka Riau. 2011.
Rasimin, dkk. Media Pembelajaran : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Trust Media
Publishing. 2012.
Sadiman, Arif S., dkk. Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2012.
http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/07/pemilihan-media-pembelajaran.html
24