Anda di halaman 1dari 11

DOSEN : Yohanes W. D. Kapilawi, ST.

, MT Robertus alexis delvino


agas
(1806090034)

STRUKTUR
KONSTRUKSI BANGUNAN

PERANCANGAN
APARTEMEN
Fungsi Bangunan
Apartemen adalah sebuah gedung yang
memiliki fungsi sebagai tempat tinggal. Oleh sebab itu,
sebuah apartemen harus bisa mengakomodir aktivitas
sehari-hari para penghuninya. Beberapa aktivitas yang
seharusnya bisa diwadahi oleh apartemen adalah
tidur, makan, menerima tamu, melakukan interaksi
sosial, bekerja, dan lain-lain. Alasan memilih fungsi
bangun tersebut di karenakan saya ingin mencoba
mendesain sebuah bangun yang bisah membantu
memenuhi kebutuhan penguna pada kawasan padat
dan memiliki lokasih yang minim.

Konsep Pembagian Fungsi


 Lantai dasar (2 Lantai) merupakan Basement
 Lantai 1-2 diperuntukan untuk pengelola
 Lantai 3-4 Fitnes Center
 Lantai 5-11 Apartemen type swite
 Lantai 12 cafe
 Lantai 13-18 Apartemen Standar
Jumlah keseluruhan Lantai 20 Lantai
Bentukan Bangunan/Gubahan massa Prespektif gubahan

Gubahan massa / bentuk


merupakan sesuatu yang kompleks
dalam perwujudan desain secara
fisik sekaligus mengekspresikan
fungsi, ruang dan citra
tertentu.Untuk itu memerlukan
suatu arahan dan konsep yang
jelas.

DASAR PERTIMBANGAN
Dasar pertimbangan memilih bentukan bangunan
tingkat tinggi diatas adalah dimana bentukan
Faktor-faktor dalam penyusunan bangunan memiliki bentuk yang simpel di karenakan
Konsep Gubahan Massa /Bentuk disesuikan dengan site yang di pilih. Bentuk gubaha
yang simpel sehingga bangunan dapat merespon
Faktor-faktor utama kecepatan angin pada lokasi, dan juga dapat dilihat
• Fungsi dan pengguna dari beberapa alan bahwa semakin tinggi
bangunannya semakin sederhana bentuknya, ini
• Lokasi bertujuan agar krangka atau struktur bangunan dapat
• Tapak memikul beban yang diberikan.

• Iklim
Konsep bentukan bangunan
STRUKTUR
Mengunakan Rangka kaku dan inti
(rigid frame and core) Merupakan
rangka hybrid dimana adanya
penggabungan sistem struktur
rangka kaku (rigid frame) an sistem
struktur inti (core). Rangka kaku
bereaksi terhadap beban lateral,
terutama melalui lentur balok dan
kolom.

DASAR PERTIMBANGAN
Dasar pertimbangan pemilihan struktur :
kerena struktur Rigid frame dapat di temukan
dimana-mana dan pekerjanya tidak susah
namun memilik kualitas yang bagus,struktur
pun tahan akan cuaca baik panas maupun
dingin,sehingga mengunakan struktur rigid
frame and core adalah pilihan yang tepat
SUB STRUKTUR
Sub struktur adalah struktur yang menopang SUPER STRUKTUR
bangunan dan menyalurkan ‘Gaya’ darisupper
Super struktur adalah struktur yang menerima gaya-
struktur ke dalam tanah, sub struktur biasanya
gaya dan beban dari upper struktur yang diteruskan
disebut pondasi
ke sub struktur. Super struktur dapat berupa kolom
Pondasi bore pil struktur, kolom praktis. Balok induk, balok anak,
ringbalk. Balok latai, dan dinding. Kolom struktur
digunakan untuk memikul beban secara langsung
baik beban vertikal maupun baban horizontal yang
disalurkan kedalam tanah.

- KOLOM
Dasar
pertimbangan
Alasanya megunakan
bore pile di karenakan
bangun yang tinggi - BALOK
memiliki beban yang
besar dan agar terhindar
dari kerusakan yang bisa
terjadi akibat perubahan
cuaca dan kondisi alam
pondasi ini mungkin bisa - PLAT LANTAI
SUPER STRUKTUR

1. Kolom

3. Plat lantai

Untuk plat lantai


direncanakan dengan
menggunakan
2. Balok metode bondek

Dasar pertimbangan
Alasanya megunakan kolom, balok, dan
plat lantai bondek iyalah di sesuikan
dengan pemilihan struktur yang ingin
digunakan sehingga digunakan sesuai
konsep awal yaitu struktur rigid frame
SUPER STRUKTUR

Core wall
Konsep perletakan core wall pada
perancangan dikonsepkan pada beberapa titik Upper struktur
bangunan dan menggunakan core gandeng,
dasar pertimbangan perletakan core yaitu Atap yang di gunakan
bentuk bangunan yang tidak simetris shinnga adalah atap plat beton
dipertimbangkan untuk di fungsikan sebagai di kombinasikan
perletakana tangga darurat dan alat dengan atap perisai
transportasi vertikal. sehingga bagian atap
(roof) dapat di jadikan
lahan hijau.

shear wall

Dalam struktur bertingkat,


dinding gesr sangat penting,
karena dengan adanya
dinding geser yang kaku Dasar pertimbangan
pada bangunan, sebagaian Alasanya megunakan core wall dan
besar bebena gempa akan shear wall adalah agar mengurangi beban
terserap oleh dinding geser yang di akibatkan oleh beban angin dan
tersebut. beban gempa.
Respon bangunan terhadap gempa Respon bangunan terhadap beban angin
Dimana desain ini mempertimbangkan Pada konsep ini di pertimbangkan beban angin
kerusakan yang bisah di timbulkan jika terjadi dikarenakan bangun yang tergolong tinggi, maka
gempa atau guncanga yang akibatkan oleh disni pada podium sendiri di desain dengan
perubahan cuaca, dan kondisi alam sekitar. mebuat bukaan sehingga angin bisah memiliki
disini saya mengunakan struktur core wall dan sirkulasi.sehinga bangun tidak menghalangi beban
shear wall serta pondasi bore pile agar yang di berikan oleh angin. dan struktur yang kokoh
membantu menahan gaya getaran yang di pun membantu merespon beban yang di
akibatkan oleh gempa maupun badai. akibatkan oleh angin
Tranportasi Dalam Gedung
• Lift
• Tangga
Lift adalah alat transportasi vertical pada bangunan
Tangga adalah bagian dari bangunan bertingkat yang berfungsi untuk penghubung yang biasanya terletak di dalam core maupun
sirkulasi antar lantai bangunan bertingkat. Pada struktur bangunan tinggi terdapat
2 jenis kegunaan tangga berdasarkan aktivitas. Terdapat Tangga Utama &
dibeberapa titik bangunan. Terdapat 2 jenis lift yaitu :
Tangga Darurat a). Lift Penumpang dan b). Lift barang
• Panjang pijakan datar (riser atau aantrede) berkisar antara 20 cm sampai
dengan 30 cm, supaya langkahnya sesuai.
• Tinggi pijakan (optrede) berkisar antara 15 cm sampai dengan 20 cm, supaya
tidak terlalu tinggi mengangkat kaki terutama bagi anak-anak dan orang tua.
• Sudut kemiringan tangga berkisar 25 - 40 derajat
KONSEP UTILITAS

Instalasi Penangkal Petir


Skema Pembuangann Limbah Cair

Sistem Air Bersih menggunakan sistem down feed


yang dimana terdapat water tower sebagai tempat
Skema Pendistribusian Air Bersih penampungan air yang setelah itu di distribusikan ke
tiap-tiap Unit ruang pada bangunan.
Sistem Sanitasi Kotoran atau limbah dari bangunan
secara umum dibedakan menjadi 2 macam yaitu
limbah cair dan limbah padat. Limbah cair berupa
buangan air kotor yang berasal dari lavatory, urinoir,
WC, wastafel dan air kotor dari dapur. Sedangkan
limbah padat dapat berupa kertas, sisa makanan,
Skema Pembuangan Limbah Padat debu serta buangan padat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai